Anda di halaman 1dari 46

MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH :

YANI KRISTIANI ISU

NPM : 61190009

UNIVERSITAS TIMOR (UNIMOR)

KAMPUS ATAMBUA

FAKULTAS PERTANIAN

PRODI KEPERAWATAN

2021

STUDY KASUS

1. Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan menurut Gilies


Metode Gillies Gillies (1994) menjelaskan rumus kebutuhan tenaga
keperawatan di suatu unit perawatan adalah sebagai berikut :Jumlah
jam keperawatan rata rata jumlah Yang dibutuhkan klien/hari x
klien/hari x hari/tahun Jumlah hari/tahun - hari libur x jumlah jam kerja
Masing masing tiap perawat Perawat jumlah keperawatan yang
dibutuhkan /tahun = jumlah jam keperawatan yang di berikan
perawat/tahun = jumlah perawat di satu unit

Prinsip perhitungan rumus Gillies : Jumlah Jam keperawatan yang                  
dibutuhkan klien perhari adalah :

1) waktu keperawatan langsung


(rata rata 4-5 jam/klien/hari) dengan spesifikasi pembagian adalah :
keperawatan mandiri (self care) = ¼ x 4 = 1 jam , keperawatan partial
(partial care ) = ¾ x 4 = 3 jam , keperawatan total (total care) = 1-1.5 x
4 = 4-6 jam dan keperawatan intensif (intensive care) = 2 x 4 jam = 8
jam.
2) Waktu keperawatan tidak langsung
 menurut RS Detroit (Gillies, 1994) = 38 menit/klien/hari
 menurut Wolfe & Young ( Gillies, 1994) = 60 menit/klien/hari = 1
jam/klien/hari

3) Waktu penyuluhan kesehatan lebih kurang 15 menit/hari/klien = 0,25


jam/hari/klien
4) Rata rata klien per hari adalah jumlah klien yang dirawat di suatu unit
berdasarkan rata rata biaya atau menurut Bed Occupancy Rate (BOR)
dengan rumus :

Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu x 100 %


Jumlah tempat tidur x 365 hari.

 Jumlah hari pertahun yaitu : 365 hari.


 Hari libur masing-masing perawat per tahun, yaitu : 73 hari
( hari minggu/libur = 52 hari ( untuk hari sabtu tergantung
kebijakan rumah sakit setempat, kalau ini merupakan hari libur
maka harus diperhitungkan , begitu juga sebaliknya ), hari libur
nasional = 13 hari, dan cuti tahunan = 8 hari).
 Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam per minggu (kalau
hari kerja efektif 6 hari maka 40/6 = 6.6 = 7 jam per hari, kalau
hari kerja efektif 5 hari maka 40/5 = 8 jam per hari)
 Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan disatu unit harus
ditambah 20% (untuk antisipasi kekurangan /cadangan ).
 Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional =
55% : 45 %

Contoh :

Rata rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari Rata rata = 17 klien / hari
(3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang dengan ketergantungan
partial dan 6 orang dengan ketergantungan total) Jumlah jam kerja tiap
perawat = 40 jam/minggu ( 6 hari/minggu ) jadi jumlah jam kerja perhari 40
jam dibagi 6 = 7 jam /hari Jumlah hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur
nasional)

 Jumlah jam keperawatan langsung - Ketergantungan minimal = 3 orang


x 1 jam = 3 jam - Ketergantungan partial = 8 orang x 3 jam = 24 jam -
Ketergantungan total = 6 orang x 6 jam = 36 jam Jumlah jam = 63 jam
 Jumlah keperawatan tidak langsung 17 orang klien x 1 jam = 17 jam
 Pendidikan Kesehatan = 17 orang klien x 0,25 = 4,25 jam

Sehingga Jumlah total jam keperawatan /klien/hari : 63 jam + 17 jam + 4,25


jam = 4,96 Jam/klien/hari 17 orang Jumlah tenaga yang dibutuhkan : 4,96 x
17 x 365 = 30.776,8 = 15,06 orang ( 15 orang ) (365 – 73) x 7 2044 Untuk
cadangan 20% menjadi 15 x 20% = 3 orang Jadi jumlah tenaga yang
dibutuhkan secara keseluruhan 15 + 3 = 18 orang /hari Perbandingan
profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 % = 10 : 8 orang

Di sebuah rumah sakit dimungkin terjadinya penambahan ataupun


pengurangan jumlah tempat tidur. Dengan adanya penambahan ataupun
pengurangan ini maka akan mempengaruhi perhitungan BOR  (Bed
Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur), terutama jika
perubahan jumlah tempat tidur dalam sebuah periode perhitungan BOR.

BOR (Bed Occupancy Ratio) = Angka penggunaan tempat tidur


BOR adalah the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a
period under consideration (Huffman. 1994)
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu
(Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011).

Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan


tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-
85% (Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011).

Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x


Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%
Jika terjadi perubahan penambahan ataupun pengurangan jumlah tempat tidur
dalam periode perhitungan BOR, maka BOR dapat dihitung dengan cara
berikut ini :
Jumlah total hari perawatan hingga akhir periode Januari 2016 = 2500. 
Maka untuk menghitung BOR periode Januari 2016 yaitu :
(2.500 / ((100x24)+(120x7))) x 100% = 77,16 %

Rumus BOR Penambahan Tempat Tidur = 


(Jumlah hari perawatan /((Jumlah TT periode sebelum penambahan x jumlah
hari periode sebelum penambahan)+(Jumlah TT setelah penambahan x
Jumlah hari periode setelah penambahan))) x 100 %

Kasus Pengurangan Tempat Tidur


RS ABC memiliki tempat tidur 100. 
Pada tanggal 25 Januari 2016 terjadi pengurangan 5 TT. 
Jumlah total hari perawatan hingga akhir periode Januari 2016 = 2500. 
Maka untuk menghitung BOR periode Januari 2016 yaitu :
(2.500 / ((100x24)+(95x7))) x 100% = 81,57 %

Rumus BOR Pengurangan Tempat Tidur = 


(Jumlah hari perawatan /((Jumlah TT periode sebelum pengurangan x jumlah
hari periode sebelum pengurangan )+(Jumlah TT setelah pengurangan x
Jumlah hari periode setelah pengurangan ))) x 100 %

Arti Indikator BOR


Arti indikator BOR ini adalah semakin tinggi nilai BOR berarti semakin
tinggi penggunaan tempat tidur di pelayanan kesehatan yang digunakan untuk
perawatan pasien. Semakin banyak pasien yang menggunakan tempat tidur
berarti pula semakin besar beban kerja petugas di fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut. 

(Gillies, D.A. (1994). Nursing management, a system approach. Third


Edition. Philadelphia : WB Saunders).

2. Perhitungan tenaga keperawatan menurut WHO


Metode perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja
nyata di setiap unit kerja fasilitas kesehatan disebut Workload Indicator
Staffing Need (WISN), WHO.
Metode WISN dapat mengetahui unit kerja dan kategori sumber
daya manusianya, waktu kerja tersedia tiap kategori sumber daya
manusia, standar beban kerja, standar kelonggaran, kuantitas kegiatan
pokok dan pada akhirnya akan dapat mengetahui kebutuhan sumber
daya manusia pada unit kerja tersebut.
Kepmenkes Nomor 81/MENKES/I/ 2004, menganjurkan
penggunaan metode WISN sebagai salah satu metode yang dianjurkan.
Metode WISN merupakan salah satu indikator yang menunjukkan
besarnya kebutuhan tenaga kerja disuatu unit kerja berdasarkan beban
kerja, sehingga alokasi atupun relokasi akan lebih mudah dan rasional.
Metode WISN adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDM
kesehatan berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan
oleh tiap kategori SDM kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas
pelayanan kesehatan. Metode ini meliputi 5 langkah, yakni:
1. menetapkan kerja waktu tersedia;
2. menetapkan unit kerja dan kategori SDM;
3. menyusun standar beban kerja;
4. menyusun standar kelonggaran dan
5. perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja (Depkes,
2004).

WISN merupakan metode yang baik karena mudah di operasikan,


mudah digunakan, secara teknis mudah di terapkan, komprehensif dan
realistis. (Depkes, 2009).
BERIKUT ADALAH CONTOH PERHITUNGAN TENAGA
KEPERAWATAN MENURUT WHO ( WISN ) DI RSUD
Rantauprapat
1. Menyusun Standar Beban Kerja

Standar beban kerja adalah volume/kuantitas beban keja selama

1 tahun per kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan

pokok disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan (rata-rata waktu) dan waktu yang tersedia per-tahun

yan dimiliki oleh masing-masing kategori tenaga. Beban kerja masing-

masing kategori SDM di tiap unit kerja Rumah Sakit adalah meliputi :

Waktu Kerja Tersedia


Standar Beban
Kerja =
Rata-rata waktu Kegiatan
Pokok

Berdasarkan hasil observasi terhadap kegiatan keperawatan didapatkan

maka didapatkan standar beban kerja sebagai berikut :


2. Standar Beban Kerja Kegiatan Keperawatan Langsung di
Instalasi Rawat Inap RSUD Rantauprapat

Waktu (menit) Stand


M M Rata - ar
i a - Beba
rata n
n x
Kegiatan Keperawatan Langsung Kerja

1. Menerima pasien baru (anamnesa) 5 25 15 8.320


2. Memberikan pemeriksaan secara individu
3. Perencanaan keperawatan 10 35 22,5 5.546
4. Memasang infus
5. Pemberian oksigen 5 15 10 12.480
6. Pemberian obat oral dan suntik
7. Merekam EKG (jantung) 10 20 15 8.320
8. Memasang NGT (Naso Gastrik Tube)
9. Memasang kateter urin 5 25 15 8.320
10. Mengukur intake output
11. Memandikan pasien 4 10 7 17.828
12. Menolong pasien BAB 15 40 27,5 4.538
13. Memberi transfusi
14. Suction 10 25 17,5 7.131
15. Membuka infus
16. Menyiapkan bahan untuk 10 15 12,5 9.984
pemeriksaan laborturium
17. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan 10 20 15 8.320
radiologi
18. Memberikan huknah (klisma) 15 35 25 4.992
19. Perawatan jenazah
20. Mengganti alat tenun 10 20 15 8.320
21. Persiapan operasi
22. Serah terima pasien operasi 10 20 15 8.320
23. Menemani visit dokter 5 20 12,5 12.480
24. Melakukan resusitasi
25. Menyiapkan pasien pulang 5 10 7,5 16.640
26. Observasi pasien
27. Pendidikan kesehatan (penkes) 10 30 20 6.240
28. Timbang terima tugas
29. Menyiapkan transportasi pasien
30. Periksa kehamilan
31. Asisten dokter untuk curratage 10 35 22,5 5.546
32. Pulva Hygine
33. Menerima bayi post operasi 10 20 15 8.320
34. Memandikan bayi 15 45 30 4.160
35. Memberi minum bayi
10 15 12,5 9.984
15 55 35 3.565
10 20 15 8.320
15 45 30 4.160
5 25 15 8.320
10 25 20 6.240
10 30 20 6.240
5 10 7,5 16.640
10 20 15 8.320
10 30 20 6.240
10 35 22,5 5.546
10 40 25 4.992
5 15 10 12.480
10 15 12,5 9.984
5 10 7,5 16.640
10 20 15 6.240

Berdasarkan tabel 4.3 diketahuinya bahwa standar beban kerja


di instalasi rawat inap RSUD Rantauprapat berdasarkan pengukuran

kegiatan keperawatan langsung yang terdiri dari 35 jenis kegiatan

yang paling besar adalah pemberian


obat oral dan suntik yaitu 17.828 kali, sedangkan kegiatan beban

kerja terkecil adalah perawatan jenazah dan menemani visite dokter

yaitu 4.160 kali.

3. Standar Beban Kerja Kegiatan Keperawatan Tidak Langsung


di Instalasi Rawat Inap RSUD Rantauprapat

Waktu (menit) Standa


Kegiatan Keperawatan Rata r
Beban
Tidak Langsung -
rata Kerja
Min Max
1. Membaca Buku Rawatan 5 15 10 12.480
2. Timbang terima pasien/operan 20 30 25 4.992
shift
3. Menulis buku
rawatan/penghubung 10 30 20 6.240

antar shift
4. Menulis catatan perkembangan
pasien di status 15 30 22,5 5.546
5. Membuat daftar diet/makanan
pasien
6. Memeriksa daftar obat
5 20 12,5 9.984
7. Memenuhi kebutuhan dan
kebersihan lingkungan 15 35 25 4.992
8. Sterilisasi alat 10 25 17,5 7.131
9. Pertemuan mingguan
10. Senam pagi mingguan
10 35 22,5 5.546
90 120 105 1.188
45 60 52,5 2.377
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa standar beban kerja di

instalasi rawat inap RSUD Rantauprapat berdasarkan pengukuran

kegiatan keperawatan tidak langsung kegiatan yang paling besar

adalah membaca buku rawatan yaitu


12.480 kali, sedangkan kegiatan keperawatan tidak langsung beban

kerja terkecil adalah mengikuti pertemuan mingguan yaitu 1.188 kali.

4. Standar Beban Kerja Kegiatan Keperawatan Non Produktif


di Instalasi Rawat Inap RSUD Rantauprapat

Waktu (menit)
Rata Standa
- r
Kegiatan Keperawatan Non Min Max
Produktif rata Beban
Kerja
(Menit
)
1. Ibadah (sembahyang/kegiatan 5 10 7,5 16.640
rohani)
2. Makan/minum
15 30 22,5 5.546
3. Toilet
5 15 10 12.480
4. Telpon pribadi
5. Gosok gigi dan cuci tangan rutin 5 8 8 15.600
6. Duduk di nurse station/nonton TV
5 10 7,5 16.640
7. Mendengar musik
10 20 15 8.320

5 10 7,5 16.640

Berdasarkan tabel 4.6 diketahuinya bahwa standar beban kerja

dalam melaksanakan kegiatan non produktif di instalasi rawat inap

Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat kegiatan yang paling besar


adalah melakukan telepon pribadi yaitu 15.600 kali, sedangkan

kegiatan non produktif beban kerja yang terkecil adalah makan dan

minum yaitu 5.546 kali.


4. Menyusun Standar Kelonggaran

Penyusunan standar kelonggaran tujuanya adalah di prolehnya

faktor kelonggaran tiap kategori SDM meliputi jenis kegiatan dan

kebutuhan waktu untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak

terkait langsung atau dipengharui tinggi rendahnya kualitas atau

jumlah kegiatan pokok/pelayanan.

Kegiatan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah

Rantauprapat antara lain : melakukan rapat bulanan, menyusun

laporan kegiatan, ibadah mingguan, menyusun kebutuhan obat dan

alat, dan menyusun kebutuhan habis pakai.

5. Standar Kelonggaran Tenaga Keperawatan di Instalasi Rawat


Inap RSUD Rantauprapat

No Rata- Standar
rata
Kelonggar
Waktu an
Faktor Kelonggaran (Menit/Th
n)
1 Rapat bulanan 6000 0,048

2 Menyusun laporan kegiatan 6240 0,05

3 Ibadah/mengikuti kegiatan rohani 3120 0,025

4 Menyusun kebutuhan obat dan 4500 0,036


alat
5 Menyusun kebutuhan habis pakai 4500 0,036

Total Standar Kelonggaran 0,19


5
Berdasarkan tabel 4.7 diketahuinya bahwa faktor kelonggaran

yang paling besar di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat adalah

menyusun laporan kegiatan yang dilakukan selama 2 jam setiap

minggu (6240 menit dalam setahun), sedangkan faktor kelonggaran

yang paling kecil adalah mengikuti ibadah yang dilakuakan sekitar 1

jam setiap minggu (3120 menit dalam setahun).

6. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat di Instalasi Rawat

Inap RSUD Rantauprapat

Perhitungan kebutuhan tenaga perawat di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat membandingkan total

produk layanan atau jumlah pasien dengan standar beban kerja

ditambah standar kelonggaran merupakan sumber data untuk

perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan di setiap instalasi dan unit

kerja dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Jumlah Pasien
Kebutuhan SDM= + Standar
Kelonggaran Standar Beban Kerja

Berdasarkan rumus perhitungan tersebut maka kebutuhan

tenaga perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat dapat

dilakukan di ruamg rawat inap yaitu Kelas III (laki-laki), Kelas III
(perempuan), Ruang Bersalin, Ruang Anak, Kelas II, Kelas I, VIP,

Kelas I plus, Suite Room, dan Perinatologi.


7. Jumlah Pasein dan Tempat Tidur di Instalasi Rawat Inap
RSUD rantauprapat

No Jumlah Pasien

Ruang Rawat Inap ( Orang/thn) Jumlah TT


1 Kelas III (laki- 2654 34

2 laki) Kelas III 1755 27

3 (perempuan) 1812 28
Ruang Bersalin
4 1669 22
Ruang Anak
5 2087 24
Kelas
6 1201 12
II
7 798 10
Kelas
8 567 6
I VIP
9 922 20
Kelas I
10 1606 34
plus

R.psikiatr

Perinatologi
Sumber: Unit Rekam Medik RSUD Rantauprapat(2016)

8. Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Rawat Inap

RSUD Rantauprapat Kelas III (Laki-laki)


Kebutuhan tenaga perawat di ruang kelas III (laki-laki)

RSUD Rantauprapat dengan jumlah pasien 2654 yaitu :


9. Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD
Rantauprapat Kelas III (Laki-laki)

Standa Kebutuh
KEGIATAN r Beban an
Kerja Perawat
Kegiatan Keperawatan Langsung
Menerima pasien baru (anamnesa) 8.320 0,319
Memberikan pemeriksaan secara 5.546 0,478
individu
Perencanaan keperawatan 12.480 0,213
Memasang infus 8.320 0,319
Pemberian oksigen 8320 0,319
Pemberian obat oral dan suntik 17.828 0,148
Merekam EKG 4.538 0,584
Memasang NGT (Naso Gastric Tube) 7.131 0,372
Memasang kateter urin 9.984 0,266
Mengukur Intek Output 8.320 0,319
Memandikan pasien 4.992 0,531
Menolong pasien BAB 8.320 0,319
Memberi tranfusi 8.320 0,319
Suction 12.480 0,213
Membuka infus 16.640 0,159
Menyiapkam bahan untuk 0,425
6.240
pemeriksaan laboratorium
Menyiapkan pasien untuk 0,479
5.546
pemeriksaan radiologi
Memberikan huknah 8.320 0,319
Perawatan jenazah 4.160 0,638
Mengganti alat tenun 9.984 0,265
Persiapan operasi 3.565 0,744
Serah terima pasien operasi 8.320 0,319
Menemani visit dokter 4.160 0,638
Melakukan resusitasi 8.320 0,319
Menyiapkan pasien pulang 6.240 0,425
Observasi pasien 6.240 0,425
Pendidikan kesehatan (penkes) 16.640 0,159
Timbang terima tugas 8.320 0,319
Menyiapkan transfortasi pasien 6.240 0,425
Periksa kehamilan 5.546 0,479
Asisten dokter untuk curratage 4.992 0,531
Pulva Hygine 12.480 0,213
Menerima bayi post operasi sectio 9.984 0,265
caesarea
Memandikan bayi 16.640 0,159
Memberi minum bayi 6.240 0,425
Kegiatan Keperawatan Tidak
Langsung
Membaca buku rawatan 12.480 0,213
Timbang terima pasien / overan shift 4.992 0,531
Menulis buku rawatan / penghubung antar 6.240 0,425
shift
Menulis catatan perkembangan distatus 5.546 0,479
Membuat daftar diet 9.984 0,265
Memeriksa daftar obat 4.992 0,531
Memenuhi kebutuhan kebersihan 0,372
dan lingkungan 7.131
Sterilisasi alat 5.546 0,479
Pertemuan diklat mingguan 1.188 2,234
Senam pagi mingguan 2.377 1,117
Kegiatan Non Produktif
Ibadah 16.640 0,159
Makan/Minum 5.546 0,479
Toilet 12.480 0,213
Telpon pribadi 15.600 0,138
Duduk di nurse station /Nonton TV 8.320 0,319
Gosok gigi dan cuci tangan rutin 16.640 0,159
Mendengar musik 16.640 0,159
Jumlah 21,121

Jumlah Pasien

Kebutuhan Tenaga Keperawatan = + Standar Kelonggaran


Standar Beban Kerja

Kebutuhan Tenaga Keperawatan = 21,121

+ 0,195 Kebutuhan Tenaga Keperawatan =

21,316 Kebutuhan Tenaga Keperawatan =

22 orang

Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa kebutuhan

tenaga keperawatan di ruang rawat inap kelas III (laki – laki) di RSUD

Rantauprapat sebanyak 22 orang.

10.Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD


Rantauprapat Kelas III (Perempuan)

Kebutuhan tenaga perawat di ruang Kelas III (perempuan)


RSUD Rantauprapat dengan jumlah pasien 1755 yaitu :
11.Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD
Rantauprapat Kelas III (Perempuan)

Standa Kebutuh
KEGIATAN r Beban an
Kerja Perawat
Kegiatan Keperawatan Langsung
Menerima pasien baru (anamnesa) 8.320 0,211
Memberikan pemeriksaan secara 5.546 0,362
individu
Perencanaan keperawatan 12.480 0,141
Memasang infus 8.320 0,211
Pemberian oksigen 8.320 0,211
Pemberian obat oral dan suntik 17.828 0,191
Merekam EKG 4.538 0,399
Memasang NGT (Naso Gastric Tube) 7.131 0,246
Memasang kateter urin 9.984 0,175
Mengukur Intek Output 8.320 0,211
Memandikan pasien 4.992 0351
Menolong pasien BAB 8.320 0,211
Memberi tranfusi 8.320 0,211
Suction 12.480 0,141
Membuka infus 16.640 0,105
Menyiapkam bahan untuk 0,282
6.240
pemeriksaan laboratorium
Menyiapkan pasien untuk 5.546 0,316
pemeriksaan radiologi
Memberikan huknah 8.320 0,211
Perawatan jenazah 4.160 0,422
Mengganti alat tenun 9.984 0,175
Persiapan operasi 3.565 0,508
Serah terima pasien operasi 8.320 0,211
Menemani visit dokter 4.160 0,422
Melakukan resusitasi 8.320 0,211
Menyiapkan pasien pulang 6.420 0,282
Observasi pasien 6.240 0,282
Pendidikan kesehatan (penkes) 16.640 0,105
Timbang terima tugas 8.320 0,211
Menyiapkan transfortasi pasien 6.240 0,282
Periksa kehamilan 5.546 0,316
Asisten dokter untuk curratage 4.992 0,363
Pulva Hygine 12.480 0,141
Menerima bayi post operasi sectio 9.984 0,175
caesarea
Memandikan bayi 16.640 0,105
Memberi minum bayi 6.240 0,363
Kegiatan Keperawatan Tidak
Langsung
Membaca buku rawatan 12.480 0,141
Timbang terima pasien / overan shift 4.992 0,652
Menulis buku rawatan / penghubung antar 6.240 0,282
shift
Menulis catatan perkembangan distatus 5.546 0,316
Membuat daftar diet 9.984 0,175
Memeriksa daftar obat 4.992 0,652
Memenuhi kebutuhan kebersihan 0,246
7.131
dan lingkungan
Sterilisasi alat 5.546 0,316
Pertemuan diklat mingguan 1.188 1,478
Senam pagi mingguan 2.377 0,748
Kegiatan Non Produktif
Ibadah 16.640 0,105
Makan/Minum 5.546 0,316
Toilet 12.480 0,141
Telpon pribadi 15.600 0,094
Duduk di nurse station /Nonton TV 8.320 0,211
Gosok gigi dan cuci tangan rutin 16.640 0,105
Mendengar musik 16.640 0,105
Jumlah 15,582

Jumlah Pasien

Kebutuhan Tenaga Keperawatan = + Standar Kelonggaran


Standar Beban Kerja

Kebutuhan Tenaga Keperawatan = 15,582

+ 0,195 Kebutuhan Tenaga Keperawatan =

15,777 Kebutuhan Tenaga Keperawatan =

16 orang

Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa kebutuhan

tenaga keperawatan di ruang rawat inap kelas III (Perempuan) di

RSUD Rantauprapat sebanyak 16 orang.

12.Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD


Rantauprapat Ruang Bersalin

Kebutuhan tenaga perawat di ruang Bersalin RSUD


Rantauprapat dengan jumlah pasien 1812 yaitu :
13. Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD
Rantauprapat Ruang Bersalin

Standa Kebutuh
KEGIATAN r Beban an
Kerja Perawat
Kegiatan Keperawatan Langsung
Menerima pasien baru (anamnesa) 8.320 0,218
Memberikan pemeriksaan secara 5.546 0,362
individu
Perencanaan keperawatan 12.480 0,145
Memasang infus 8.320 0,218
Pemberian oksigen 8.320 0,218
Pemberian obat oral dan suntik 17.828 0,101
Merekam EKG 4.538 0,399
Memasang NGT (Naso Gastric Tube) 7.131 0,254
Memasang kateter urin 9.984 0,182
Mengukur Intek Output 8.320 0,218
Memandikan pasien 4.992 0,363
Menolong pasien BAB 8.320 0,218
Memberi tranfusi 8.320 0,218
Suction 12.480 0,145
Membuka infus 16.640 0,109
Menyiapkam bahan untuk 0,290
6.240
pemeriksaan laboratorium
Menyiapkan pasien untuk 5.546 0,327
pemeriksaan radiologi
Memberikan huknah 8.320 0,218
Perawatan jenazah 4.160 0,436
Mengganti alat tenun 9.984 0,182
Persiapan operasi 3.565
Serah terima pasien operasi 8.320 0,218
Menemani visit dokter 4.160 0,436
Melakukan resusitasi 8.320 0,218
Menyiapkan pasien pulang 6.240 0,290
Observasi pasien 6.240 0,290
Pendidikan kesehatan (penkes) 16.640 0,109
Timbang terima tugas 8.320 0,218
Menyiapkan transfortasi pasien 6.240 0,290
Periksa kehamilan 5.546 0,327
Asisten dokter untuk curratage 4.992 0,363
Pulva Hygine 12.480 0,145
Menerima bayi post operasi sectio 9.984 0,182
caesarea
Memandikan bayi 16.640 0,109
Memberi minum bayi 6.240 0,290
Kegiatan Keperawatan Tidak
Langsung
Membaca buku rawatan 12.480 0,145
Timbang terima pasien / overan shift 4.992 0,363
Menulis buku rawatan / penghubung antar 6.240 0,290
shift
Menulis catatan perkembangan distatus 5.546 0,327
Membuat daftar diet 9.984 0,182
Memeriksa daftar obat 4.992 0,363
Memenuhi kebutuhan kebersihan 0,254
7.131
dan lingkungan
Sterilisasi alat 5.546 0,327
Pertemuan diklat mingguan 1.188 1,525
Senam pagi mingguan 2.377 0,763
Kegiatan Non Produktif
Ibadah 16.640 0,109
Makan/Minum 5.546 0,327
Toilet 12.480 0,145
Telpon pribadi 15.600 0,094
Duduk di nurse station /Nonton TV 8.320 0,218
Gosok gigi dan cuci tangan rutin 16.640 0,109
Mendengar musik 16.640 0,109
Jumlah 19,428

Jumlah Pasien

Kebutuhan Tenaga Keperawatan = + Standar Kelonggaran


Standar Beban Kerja

Kebutuhan Tenaga Keperawatan = 19,428

+ 0,195 Kebutuhan Tenaga Keperawatan =

19,623 Kebutuhan Tenaga Keperawatan =

20 orang

Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa kebutuhan

tenaga keperawatan di ruang rawat inap Bersalin di RSUD

Rantauprapat sebanyak 20 orang.

14.Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD


Rantauprapat Ruang Anak

Kebutuhan tenaga perawat di ruang Anak RSUD Rantauprapat


dengan jumlah pasien 1669 yaitu :
Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD
Rantauprapat Ruang Anak

Standa Kebutuh
KEGIATAN r an
Beban Perawat
Kerja
Kegiatan Keperawatan Langsung
Menerima pasien baru (anamnesa) 8.320 0,200
Memberikan pemeriksaan secara 5.546 0,300
individu
Perencanaan keperawatan 12.480 0,134
Memasang infus 8.320 0,200
Pemberian oksigen 8.320 0,200
Pemberian obat oral dan suntik 17.828 0,093
Merekam EKG 4.538 0,367
Memasang NGT (Naso Gastric Tube) 7.131 0,234
Memasang kateter urin 9.984 0,168
Mengukur Intek Output 8.320 0,200
Memandikan pasien 4.992 0,334
Menolong pasien BAB 8.320 0,200
Memberi tranfusi 8.320 0,200
Suction 12.480 0,134
Membuka infus 16.640 0,100
Menyiapkam bahan untuk 0,267
6.240
pemeriksaan laboratorium
Menyiapkan pasien untuk 5.546 0,300
pemeriksaan radiologi
Memberikan huknah 8.320 0,200
Perawatan jenazah 4.160 0,401
Mengganti alat tenun 9.984 0,168
Persiapan operasi 3.565 0,468
Serah terima pasien operasi 8.320 0,200
Menemani visit dokter 4.160 0,401
Melakukan resusitasi 8.320 0,200
Menyiapkan pasien pulang 6.240 0,267
Observasi pasien 6.240 0,267
Pendidikan kesehatan (penkes) 16.640 0,100
Timbang terima tugas 8.320 0,200
Menyiapkan transfortasi pasien 6.240 0,267
Periksa kehamilan 5.546 0,300
Asisten dokter untuk curratage 4.992 0,334
Pulva Hygine 12.480 0,134
Menerima bayi post operasi sectio 9.984 0,168
caesarea
Memandikan bayi 16.640 0,100
Memberi minum bayi 6.240 0,267
Kegiatan Keperawatan Tidak
Langsung
Membaca buku rawatan 12.480 0,134
Timbang terima pasien / overan shift 4.992 0,334
Menulis buku rawatan / penghubung antar 6.240 0,267
shift
Menulis catatan perkembangan distatus 5.546 0,300
Membuat daftar diet 9.984 0,168
Memeriksa daftar obat 4.992 0,334
Memenuhi kebutuhan kebersihan 0,234
7.131
dan lingkungan
Sterilisasi alat 5.546 0,300
Pertemuan diklat mingguan 1.188 1,405
Senam pagi mingguan 2.377 0,702
Kegiatan Non Produktif
Ibadah 16.640 0,100
Makan/Minum 5.546 0,300
Toilet 12.480 0,134
Telpon pribadi 15.600 0,087
Duduk di nurse station /Nonton TV 8.320 0,200
Gosok gigi dan cuci tangan rutin 16.640 0,100
Mendengar musik 16.640 0,100
Jumlah 14,272

Jumlah Pasien

Kebutuhan Tenaga Keperawatan = + Standar Kelonggaran


Standar Beban Kerja

Kebutuhan Tenaga Keperawatan = 14,272 + 0,195

Kebutuhan Tenaga Keperawatan = 15,467 Kebutuhan

Tenaga Keperawatan = 15 orang

Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa kebutuhan tenaga

keperawatan di ruang rawat inap Anak di RSUD Rantauprapat sebanyak 15

orang.
3. PERHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN MENURUT METODE
DEPKES

Metode Perhitungan yang akan dibandingkan di penelitian ini adalah metode


FTE dan Depkes RI 2005, sebagai berikut:

Metode FTE
3
W= (PDi x ACHi)

Keterangan:
W = Beban kerja, Pdi = Proyeksi jumlah hari perawatan pasien,  = Jumlah
tingkat klasifikasi pasien, ACHi = Rerata jumlah jam kerja perawat, 3 = Konstanta
sesuai tingkat klasifikasi pasien (minimal, parsial dan total)
Metode Depkes RI 2005
∑ jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x ∑ TT x BOR
Keterangan:

40 minggu x 40 jam

+ koreksi 25% = W
W: Jumlah Kebutuhan Perawat, TT: Tempat Tidur,
BOR: Bed Occupancy Rate

Contoh Tabel

Tabel 1. Tingkat Klasifikasi Pasien, Rerata Jam Perawatan dan Proyeksi Jumlah
hari Rawat, Jumlah tempat Tidur dan BOR RSAH UW, Tahun 2013

D2 Minimal 4,5 788


Parsial 4,5 788 30 84,41
Total 4,5 788
D3 Minimal 4 567
Parsial 4 567 30 60,97
Total 4 567
ZD2 Minimal 5,5 432
Parsial 5,5 432 23 59,05
Total 5,5 432
H2 Minimal 4.5 222
Parsial 4.5 222 34 54,51
Total 4.5 222

Pada metode FTE, total beban kerja ruang adalah rerata jam perawatan dalam 24
jam dikalikan dengan proyeksi jumlah hari rawat pasien, kemudian dikalikan
dengan konstanta sesuai tingkat klasifikasi pasien, selanjutnya dibagi dengan
jumlah tingkat klasifikasi pasien. Perhitungan ini seharusnya dilakukan pada setiap
tingkat klasifikasi pasien (minimal, parsial dan total), akan tetapi karena rerata jam
perawatan dalam 24 jam dan proyeksi jumlah hari rawat pasien pada setiap tingkat
klasifikasi pasien memiliki angka yang sama, maka cukup dilakukan perhitungan
pada salah satu tingkat klasifikasi pasien kemudian dikalikan dengan 3, sehingga
didapatkan hasil seperti berikut (lihat tabel 2).
Informasi tambahan yang didapatkan adalah:
1. FTE = 2080 jam
Angka ini didapatkan dari konsep bahwa seseorang perawat bekerja selama
40jam/minggu atau 2080 jam dalam periode 52 minggu. Jumlah waktu tersebut
meliputi waktu produktif maupun waktu non-produktif.
2. Persentase jam produktif perawat adalah 76,92%
Persentase ini didapatkan dari perhitungan tahun 2013:
1 tahun = 365 hari, libur: Minggu = 52 hari, libur nasional = 12 hari, cuti tahunan
= 12 hari, rata-rata hari yang dibutuhkan untuk pengembangan atau diklat = 5
hari, rata-rata hari yang terpakai untuk cuti sakit = 5 hari. Total libur = 86 hari,
jadi total hari produktif: 365–86 = 279 hari. Total jam kerja dalam satu minggu
(7 hari) = 40 jam.

Tabel 2. Total Beban Kerja Ruang D2, D3, ZD2 dan H2, Tahun 2013
D2 106
38
D3 6804
ZD2 7128
H2 2997
279 hari: 7 hari = 39,8 minggu dibulatkan menjadi
40 minggu.
40 minggu x 40 jam = 1600 jam
Waktu produktif: 1600 x 100% = 76,92%
2080
1 FTE = 2080 meliputi waktu produktif dan non produktif kemudian dikalikan
dengan waktu produktif rawat inap RSAH UW:2080 x 76,92% = 1600
Jadi rerata jam produktif adalah 1600/FTE
1. Tenaga perawat di setiap ruangan dijadwalkan untuk bekerja sesuai dengan
kondisi yang ada dilapangan, yaitu: shift pagi 40%,shift siang 35% dan shift
malam 25%.
2. Kualifikasi tenaga perawat adalah 75% Registered Nurse, 15% Licensed
Practical Nurse, 10% Nurse Assistants.8

Berikut adalah perhitungan menggunakan metode FTE pada ruang D2:


10638 jam dibutuhkan selama setahun = 6,65 FTE 1.600 jam produktif/FTE
Jumlah kebutuhan perawat ditentukan dengan cara membagi 6,65 FTE dengan
persentase pembagian jadwal kerja Rawat Inap RSAH UW, sebagai berikut:
Pagi : 6,65 x 40% = 2,66
Siang : 6,65 x 35% = 2,33
Malam : 6,65 x 25% = 1,66
Kemudian hasil perhitungan shift pagi, siang dan malam dikalikan dengan
persentase kualifikasi tenaga perawat, seperti yang tampak pada contoh berikut:
RN : 2,66 x 75% = 1,99
LPN : 2,66 x 15% = 0,39
NA : 2,66 x 10% = 0,27
Setelah dilakukan pembulatan, didapatkan hasil RN= 2, LPN = 1, dan NA = 1.
Perhitungan menggunakan metode FTE pada ruang D2 juga dilaksanakan pada
ruang D3, ZD2 dan H2 sehingga didapatkan hasil yang tampak pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Metode FTE di Rawat inap RSAH UW, Tahun 2013

Ruang sifth RN LPN NA Total

D2 Pagi 2 1 1 4
Siang 2 1 1 4
Malam 1 1 1 3
Total 11
D3 Pagi 1 1 1 3
Siang 1 1 1 3
Malam 1 1 1 3
Total 9
ZD2 Pagi 1 1 1 3
Siang 1 1 1 3
Malam 1 1 1 3
Total 9
H2 Pagi 1 1 1 3
Siang 1 1 1 3
Malam 1 1 1 3
Total 9

Berikut adalah perhitungan kebutuhan tenaga perawat ruang D2 dengan


menggunakan metode Depkes RI 2005:
 jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x  TT x BOR
+ koreksi 25% = W 40 minggu x 40 jam
4,5 x 52 x 7 x 30 x 84,41%
+ koreksi 25% = 25,92 + 6,48 = 32,4 ~ 33 orang
40 x 40
Perhitungan menggunakan metode Depkes RI 2005 di ruang D2 juga dilakukan di
ruang D3, ZD2 dan H2 sehingga didapatkan hasil D2 = 33 orang, D3
= 21 orang, ZD2 = 22 orang, H2 = 20 orang.
DAFTAR PUSTAKA

Gillies, D.A. (1994). Nursing management, a system approach. Third Edition.


Philadelphia : WB Saunders.

Indonesia. Undang- undang, Peraturan dsb. 2005. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1555/Menkes/Sk/X/2005. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. 3rd ed. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai