Anda di halaman 1dari 26

PBL Blok 29 - KGD I

Pendekatan Klinis Pasien dengan


Diagnosis Plasenta Previa
FILIAN TUHUMURY- 102016036
RAYMOND- 102017027
PUTRI ENDAH WIDYASARI- 102017053
FITRI SYAWALIA ANZALI- 102017055
ALEXANDER ZETHIAWAN- 102017083
TIARA- 102017110
KINTAN UTAMI - 102017153
ANGGI OSVIANTY R - 102017234

TUTOR : DR. ELLI ARSITA, SP.PD


SKENARIO 10

Seorang perempuan 25 tahun, G2P0A1, hamil


37 minggu ke IGD RS UKRIDA dengan keluhan
keluar darah segar pervaginam secara tiba-
tiba tanpa disertai adanya nyeri perut dan
kontraksi pada 2 jam SMRS. Gerakan janin
masih dirasakan aktif sampai saat ini. Saat ini
perdarahan sudah tidak berlangsung, namun
pasien merasakan adanya kontraksi ringan
sebanyak 2x dan berlangsung hanya
beberapa detik sejak 30 menit yang lalu.
ANAMNESIS

IDENTITAS PASIEN Gerakan janin masih dirasakan aktif


Perempuan, hamil 37 minggu sampai saat ini.
Usia 25 tahun
RIWAYAT KEHAMILAN &
KELUHAN UTAMA PERSALINAN
Keluar darah segar pervaginam secara G2P0A1
tiba-tiba tanpa disertai adanya rasa nyeri Riwayat ANC 2x di bidan
perut & kontraksi 2 jam SMRS. Selama pemeriksaan kehamilan tidak
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG ada masalah
Perdarahan sudah tidak berlangsung, Belum pernah dilakukan USG
namun pasien merasakan adanya Riwayat trauma disangkal
kontraksi ringan sebanyak 2x dan Riwayat abortus pada kehamilan
berlangsung hanya beberapa detik sejak pertama dan dilakukan kuretase 1,5
30 menit yang lalu tahun yang lalu
PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : CM
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

TANDA- TANDA VITAL


TD = 120/80 mmHg
Nadi = 88x/mnt
RR = 20x/mnt
Suhu = 36,5°C
PEMERIKSAAN OBSTETRI

INSPEKSI
Abdomen tampak membucit
Striae gravidarum (+)
Linea nigra (+)

PALPASI
Leopold I teraba lunak, bulat, balotemen (-)
Leopold II teraba datar, memanjang dan keras
disebelah kanan ibu
Leopold III teraba bulat, keras, balotemen (+),
dan masih dapat digerakan
Leopold IV tidak dilakukan

HIS 1x/15 mnt/25 dtk


PEMERIKSAAN OBSTETRI

AUSKULTASI
DJJ 144x/menit (N=120-160)

INSPEKSI GENITALIA EKSTERNAL


Vulva & uretra tampak tenang
Tidak tampak discharge

INSPECULO
Cerviks livid
Posisi ditengah/midline
Serviks tampak berdilatasi
Tampak jaringan menutupi seluruh ostium uteri
internum (OUI)
Tampak sedikit darah yg mengalir dri muara OUI.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN DARAH USG


LENGKAP Janin presentasi kepala tunggal hidup
Hb = 11,5 gr/dL (N=12-16gr/dL) TBJ 2845 gr (N=2690 gr -> 36-37 minggu)
Ht = 42% (N=36-48%) DJJ 148 bpm (N=120-160)
Leukosit = 8000/μl (N=4.500- AFI = 14 cm (N=5-25 cm)
11.000μl) Plasenta posterior menutupi OUI
Trombosit = 250.000/μl Jenis kelamin laki-laki
(N=150.000-450.000/μl)

PEMERIKSAAN BT, CT
Bleeding time = N (N=1-6 mnt)
Cloting time = N (N=9-15 mnt)
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING
Plasenta Previa - pada G2P0A1, hamil 37
minggu, janin presentasi kepala tunggal
hidup

➡ merupakan plasenta yang letaknya abnormal, yaitu


pada segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi
sebagian atau seluruh pembukaan jalan-lahir.

WORKING

DIAGNOSIS
KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA


1. Totalis/komplit plasenta menutupi seluruh OUI

2. Parsialis plasenta menutupi sebagian OUI
3. Marginalis ➡ plasenta yg tepinya berada pada pinggir OUI
4. Letak rendah ➡ plasenta yg berimplitasi pd segmen bawah rahim, sehingga
tepi bawahnya berada pd jarak ±2cm dri OUI. Jarak yg >2cm dianggap
plasenta letak normal
EPIDEMIOLOGI

Tinjauan sistematik melaporkan bahwa prevalensi plasenta previa


secara umum sebesar 5,2 per 1000 kehamilan/tahun.
Angka kejadian tertinggi dilaporkan pada studi di Asia dengan
angka prevalensi 12,2 per 1000 kehamilan
Terendah pada studi di Afrika dengan prevalensi 2,7 per 1000
kehamilan

Plasenta previa adalah penyebab 3% perdarahan dalam kehamilan


di Indonesia.
RS umum di Jakarta mencatat insiden sebanyak 1,7% - 2,9%
ETIOLOGI

1. Paritas➡ Kejadian plasenta previa 3x lebih


sering pada wanita multipara daripada
primipara

2. Usia ibu Prevalensi plasenta previa
meningkat 3 kali pada umur ibu >35thn
3. Riwayat pembedahan rahim (termasuk

SC) Meningkatkan risiko terjadinya
plasenta previa yaitu(3,9%) lebih tinggi bila
dibandingkan dengan angka (1,9%) utk
keseluruhan populasi obstetrik
FAKTOR RISIKO


1. Usia <20 thn dan >35 thn

2. Riwayat paritas multipara

3. Riwayat kuratage sendok kuret (kuretage tajam)

4. Riwayat caesar >2x operasi caesar
5. Riwayat placenta previa sebelumnya ➡ kemungkinan sebesar
35% kejadian tersebut akan berulang
6. Kehamilan ganda ➡ dua placenta/lebih
Perdarahan akut uterus melalui vagina tanpa rasa
GEJALA nyeri & sebab -> pd akhir trimester kedua keatas
Perdarahan pertama berlangsung tidak banyak dan
KLINIS berhenti sendiri -> darah berwarna merah segar
Perdarahan kembali terjadi tanpa sebab yg jelas
setelah beberapa waktu kemudian -> setiap
pengulangan terjadi perdarahan yg lebih banyak
bahkan mengalir
Karena plasenta terletak pd bagian bawah -> palpasi
abdomen sering ditemui bagian terbawah janin
masih tinggi di atas simfisis dgn letak janin tidak
dalam letak memanjang
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
TERAPI PASIF/EKSPEKTATIF

agar janin tidak lahir prematur ibu dirawat tanpa melakukan
pemeriksaan dlm melalui kanalis servisis & diawasi sebaik-baiknya.
TATALAKSANA Kriteria :
Kehamilan <37 minggu dgn perdarahan sedikit
Belum ada tanda-tanda inpartu
Keadaan umum baik dengan kadar hemoglobin normal
Janin masih hidup

Perdarahan pada plasenta previa pertama kali terjadi biasanya


sebelum paru-paru janin matur sehingga penanganan pasif ditujukan
untuk meningkatkan survival rate dari janin.

1. Transfuse➡ ganti kehilangan darah



2. Agen tokolitik (nifedipine 4x10mg) cegah persalinan prematur
sampai usia kehamilan 36 minggu
3. Preparat tunggal betamethason 2x12mg IM dgn jarak 24
jam/deksametason 4x6mg PO selama 2 hari ➡ meningkatkan
maturasi paru janin

4. Antibiotik kemungkinan terjadinya infeksi yg disebabkan oleh
perdarahan & tindakan-tindakan intrauterin
TERAPI AKTIF/TERMIN ASI
dilakukan jika janin yang dikandung telah matur, IUFD (Intra Uterine
Fetal Death)/terdapat anomali dan kelainan lain yang dapat
TATALAKSANA mengurangi kelangsungan hidupnya.
Kriteria :
Umur kehamilan ≥ 37 minggu
BB janin ≥ 2500 gr
Perdarahan banyak ≥500 cc
Ada tanda-tanda persalinan
Keadaan umum pasien tidak baik
Ibu anemis, Hb < 8 gr/dL

Terdapat 2 pcara persalinan :


1. Pervaginam➡ bagian terbawah janin menekan bagian plasenta
yang berdarah selama persalinan berlangsung, sehingga
perdarahan berhenti

2. Sectio caesarea mengangkat sumber perdarahan, memberikan
kesempatan pada uterus untuk berkontraksi menghentikan
perdarahannya, dan menghindari perlukaan servik dan segmen
bawah uterus yang rapuh apabila dilakukan persalinan pervaginam
BAGAN TATALAKSANA PASIEN PLASENTA PREVIA
Mengurangi aktivitas untuk menghindari
perdarahan berulang
Melakukan pemeriksaan panggul dan
mengindari hubungan intim
Memberitahu kepada dokter kandungan
tentang riwayat plasenta previa pada
kehamilan sebelumnya
Mempertahankan asupan zat besi dan folat
EDUKASI
untuk keamanan jika terjadi perdarahan
KOMPLIKASI
1. Postpartum hemorrhage ➡ akibat bagian bawah
rahim menipis dan meregang di trimester akhir
kehamilan untuk memberikan ruang bagi bayi
2. Plasenta akreta➡ terjadi ketika jaringan plasenta
tumbuh terlalu dalam ke dalam rahim dan
melekat pada lapisan otot
3. Pertumbuhan janin lambat ➡ kekurangan suplai
darah menyebabkan suplai makanan berkurang
4. Kelahiran prematur dan gawat janin ➡ sebagian
tindakan terminasi kehamilan yg terpaksa
dilakukan dalam kehamilan belum aterm
KOMPLIKASI PROGNOSIS
Dengan diagnosis dini menggunakan USG, transfuse
DAN
darah & indikasi sectio ceasarea➡prognosis Ibu baik

PROGNOSIS Jika terlambat dibawa & terjadi perdarahan hebat ➡


prognosis Ibu buruk
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya
abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga
NALUPMISEK

dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan


jalan lahir. Gejala klinis khas yang membedakan
plasenta previa dengan solusio plasenta adalah rasa
nyeri yang dirasakan pada solusio plasenta. Deteksi
dini terhadap kelainan ini menentukan prognosis
untuk proses persalinan. Dan penatalaksanaan yang
sesuai dengan kasus dapat dianjurkan untuk terminasi
dan dilakukan persalinan secara sectio caesarea.
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2012. Jakarta
:Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
2. Mose, Johanes C. Penyulit Kehamilan; Perdarahan Antepartum; Dalam: Obstetri Patologi.
Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC dan Padjadjaran Medical Press. h. 91-96
3. Committee opinion, placenta acreta. The American Collage of Obstreticans and
Gynecologists. July 2012
4. Konijeti, Jacob, Asgar. Placenta Percreta and The Urologist. Vol 11 (3). Diunduh dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2777065/
5. Oxorn, H. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan. Jakarta: Yayasan Essentia
Medika. 2003. Hal: 90-95
6. Chalik TMA. Plasenta Previa. Dalam : Hemoragi Utama Obstetri dan Ginekologi, Ed I. Widya
Medika, Jakara,2005:129-43
7. Cresswell JA, Ronsmans C, Calvert C, Filippi V. Prevalence of placenta praevia by world
region : a systematic review and meta-analysis. Trop Med Int Health. 2013 ; 18 (6) : 712-
24
DAFTAR PUSTAKA

8. Bakker R. Placenta Previa. Department of medicine University Virginia Commonwealth, San


Diego; 2018
9. Datta, Misha. Rujukan Cepat Obstetri & Ginekologi. Jakarta: EGC. 2010. Hal: 111-2
10. Fauzan, Iswari WA, Pardede TU, Darus F, Puspitasari B. USG untuk deteksi plasenta akreta.
CDK-255. 2017; 44(8): 588-589
11. Kilcoyne A, Bhangle ASS, Robert DJ. MRI of Placenta Accreta, Placenta Increta, and Placenta
Percreta: Pearls and Pitfalls. American Journal of Roentgenology. 2017;208: 214-221
12. Eka PH. Diagnosis, prevention and management of antepartum hemorrhage diunduh dari
https://www.slideshare.net/AdelineDlin/referat-obgyn-antepartum-pembimbing-dr-arie-
widiyasa-spog pada tanggal 5 November 20202
13. Jaclyn M. Coletta, Mary E. D'Alton, in Obstetric Imaging: Fetal Diagnosis and Care (Second
Edition), 2018 vasa previa diunduh dari https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-
and-dentistry/placenta-previa
14. Cresswell JA, Ronsmans C, Calvert C, Filippi V. Prevalence of placenta praevia by world
region : a systematic review and meta-analysis. Trop Med Int Health. 2013 ; 18 (6) : 712-244
DAFTAR PUSTAKA
15. Shobeiri F, Jenabi EJ. Smoking and placenta previa: a meta-analysis Matern Fetal Neonatal. Med. 2017;
30(24):2985-2990
16. Purbowati MR, Kartika SD. Hubungan antara usia kehamilan terhadap kejadian plasenta previa di rsud prof. Dr.
Margono soekarjo. Medisains: jurnal ilmiah ilmu-ilmu kesehatan. 2017; 15 (1): 526
17. Kurniawan H, Maulina M. Hubungan antara usia ibu dan paritas dengan kejadian plasenta previa di rumah sakit
umum cut meutia kabupaten aceh utara tahun 2012-2013. Lentera. 2015; 15(13): 207
18. Ulviyatulillah, Kuswandi K. Hubungan riwayat abortus dan riwayat kuretase dengan kejadian plasenta previa. Jurnal
Obstretika Scientia. 2016; 4 (1): 409-4168
19. Wira V, Wahab WA. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian plasenta previa di rsud pringsewu. Jurnal Dunia
Kesmas. 2017; 6(2): 829
20. Audrey Merriam, Mary E. D'Alton, in Obstetric Imaging: Fetal Diagnosis and Care (Second Edition), 2018, placenta
previa diunduh dari https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/placenta-previa
21. Andinawati C. Implantasi plasenta normal dan abnormal diunduh dari
https://www.academia.edu/15943953/IMPLANTASI_PLASENTA_NORMAL_DAN_ABNORMAL pada tanggal 5 November
2020
22. Weldimira V. Wanita usia 36 tahun, hamil 35 minggu dengan plasenta previa dan janin letak lintang. Medula.
2015;4(2)
23. Putra HK. Obat-obat tokolitik di bagian kebidanan diunduh dari https://www.slideshare.net/adefelia_91/obat-
tokolitik-1 pada tanggal 5 November 2020

Anda mungkin juga menyukai

  • Hjio
    Hjio
    Dokumen50 halaman
    Hjio
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • PLPLPL
    PLPLPL
    Dokumen16 halaman
    PLPLPL
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • UOOOOO
    UOOOOO
    Dokumen26 halaman
    UOOOOO
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • LKK'
    LKK'
    Dokumen23 halaman
    LKK'
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • JGKI
    JGKI
    Dokumen13 halaman
    JGKI
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Apendisitis - Rachael Christin Nathania - 112019139
    Laporan Kasus Apendisitis - Rachael Christin Nathania - 112019139
    Dokumen26 halaman
    Laporan Kasus Apendisitis - Rachael Christin Nathania - 112019139
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Keloid: Disusun Oleh: Desyana Martino (112019199) Pembimbing: Dr. Hendrik Kunta Adjie, SP - KK
    Laporan Kasus Keloid: Disusun Oleh: Desyana Martino (112019199) Pembimbing: Dr. Hendrik Kunta Adjie, SP - KK
    Dokumen14 halaman
    Laporan Kasus Keloid: Disusun Oleh: Desyana Martino (112019199) Pembimbing: Dr. Hendrik Kunta Adjie, SP - KK
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Protokol Wawancara Skizofrenia Paranoid
    Protokol Wawancara Skizofrenia Paranoid
    Dokumen10 halaman
    Protokol Wawancara Skizofrenia Paranoid
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • LAPSUS Ayesha Skizoafektiftipedepresif.
    LAPSUS Ayesha Skizoafektiftipedepresif.
    Dokumen19 halaman
    LAPSUS Ayesha Skizoafektiftipedepresif.
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Oipip
    Oipip
    Dokumen27 halaman
    Oipip
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Trytoiop
    Trytoiop
    Dokumen4 halaman
    Trytoiop
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Lloo
    Lloo
    Dokumen20 halaman
    Lloo
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • DFGFGH
    DFGFGH
    Dokumen18 halaman
    DFGFGH
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • FFXFCVC
    FFXFCVC
    Dokumen32 halaman
    FFXFCVC
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • DSFDSTR
    DSFDSTR
    Dokumen14 halaman
    DSFDSTR
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Popopopo
    Popopopo
    Dokumen4 halaman
    Popopopo
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Rezsstr
    Rezsstr
    Dokumen28 halaman
    Rezsstr
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Lklio
    Lklio
    Dokumen18 halaman
    Lklio
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • ZXZC
    ZXZC
    Dokumen32 halaman
    ZXZC
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Laporan Case Anastesi Spinal
    Laporan Case Anastesi Spinal
    Dokumen29 halaman
    Laporan Case Anastesi Spinal
    thumbellina ldb
    Belum ada peringkat
  • LKL K
    LKL K
    Dokumen29 halaman
    LKL K
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Skenario 8
    Skenario 8
    Dokumen15 halaman
    Skenario 8
    Ryuuzora
    Belum ada peringkat
  • LKLK
    LKLK
    Dokumen25 halaman
    LKLK
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • KLKL
    KLKL
    Dokumen49 halaman
    KLKL
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • SWSW
    SWSW
    Dokumen17 halaman
    SWSW
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • NARYONO
    NARYONO
    Dokumen2 halaman
    NARYONO
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Referat CRAO CRVO
    Referat CRAO CRVO
    Dokumen21 halaman
    Referat CRAO CRVO
    Akbar Taufik
    Belum ada peringkat
  • Momo
    Momo
    Dokumen58 halaman
    Momo
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat
  • Oklusi Vena Retina
    Oklusi Vena Retina
    Dokumen17 halaman
    Oklusi Vena Retina
    Rikardo Tobing
    100% (10)
  • LLLLL
    LLLLL
    Dokumen42 halaman
    LLLLL
    LISA 102012307
    Belum ada peringkat