Kesadaran : CM
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
INSPEKSI
Abdomen tampak membucit
Striae gravidarum (+)
Linea nigra (+)
PALPASI
Leopold I teraba lunak, bulat, balotemen (-)
Leopold II teraba datar, memanjang dan keras
disebelah kanan ibu
Leopold III teraba bulat, keras, balotemen (+),
dan masih dapat digerakan
Leopold IV tidak dilakukan
AUSKULTASI
DJJ 144x/menit (N=120-160)
INSPECULO
Cerviks livid
Posisi ditengah/midline
Serviks tampak berdilatasi
Tampak jaringan menutupi seluruh ostium uteri
internum (OUI)
Tampak sedikit darah yg mengalir dri muara OUI.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN BT, CT
Bleeding time = N (N=1-6 mnt)
Cloting time = N (N=9-15 mnt)
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING
Plasenta Previa - pada G2P0A1, hamil 37
minggu, janin presentasi kepala tunggal
hidup
WORKING
DIAGNOSIS
KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA
➡
1. Totalis/komplit plasenta menutupi seluruh OUI
➡
2. Parsialis plasenta menutupi sebagian OUI
3. Marginalis ➡ plasenta yg tepinya berada pada pinggir OUI
4. Letak rendah ➡ plasenta yg berimplitasi pd segmen bawah rahim, sehingga
tepi bawahnya berada pd jarak ±2cm dri OUI. Jarak yg >2cm dianggap
plasenta letak normal
EPIDEMIOLOGI
➡
1. Usia <20 thn dan >35 thn
➡
2. Riwayat paritas multipara
➡
3. Riwayat kuratage sendok kuret (kuretage tajam)
➡
4. Riwayat caesar >2x operasi caesar
5. Riwayat placenta previa sebelumnya ➡ kemungkinan sebesar
35% kejadian tersebut akan berulang
6. Kehamilan ganda ➡ dua placenta/lebih
Perdarahan akut uterus melalui vagina tanpa rasa
GEJALA nyeri & sebab -> pd akhir trimester kedua keatas
Perdarahan pertama berlangsung tidak banyak dan
KLINIS berhenti sendiri -> darah berwarna merah segar
Perdarahan kembali terjadi tanpa sebab yg jelas
setelah beberapa waktu kemudian -> setiap
pengulangan terjadi perdarahan yg lebih banyak
bahkan mengalir
Karena plasenta terletak pd bagian bawah -> palpasi
abdomen sering ditemui bagian terbawah janin
masih tinggi di atas simfisis dgn letak janin tidak
dalam letak memanjang
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
TERAPI PASIF/EKSPEKTATIF
➡
agar janin tidak lahir prematur ibu dirawat tanpa melakukan
pemeriksaan dlm melalui kanalis servisis & diawasi sebaik-baiknya.
TATALAKSANA Kriteria :
Kehamilan <37 minggu dgn perdarahan sedikit
Belum ada tanda-tanda inpartu
Keadaan umum baik dengan kadar hemoglobin normal
Janin masih hidup
1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2012. Jakarta
:Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
2. Mose, Johanes C. Penyulit Kehamilan; Perdarahan Antepartum; Dalam: Obstetri Patologi.
Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC dan Padjadjaran Medical Press. h. 91-96
3. Committee opinion, placenta acreta. The American Collage of Obstreticans and
Gynecologists. July 2012
4. Konijeti, Jacob, Asgar. Placenta Percreta and The Urologist. Vol 11 (3). Diunduh dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2777065/
5. Oxorn, H. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan. Jakarta: Yayasan Essentia
Medika. 2003. Hal: 90-95
6. Chalik TMA. Plasenta Previa. Dalam : Hemoragi Utama Obstetri dan Ginekologi, Ed I. Widya
Medika, Jakara,2005:129-43
7. Cresswell JA, Ronsmans C, Calvert C, Filippi V. Prevalence of placenta praevia by world
region : a systematic review and meta-analysis. Trop Med Int Health. 2013 ; 18 (6) : 712-
24
DAFTAR PUSTAKA