Anda di halaman 1dari 5

NAMA : IIS SUGIARTI

NIM : 12118017

KELAS : S1-3AO

FARMAKOEKONOMI

1. JURNAL 1

JUDUL JURNAL Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan


Kombinasi Antipsikotik pada Pasien Rawat
Inap Skizofrenia
TUJUAN Untuk menganalisis pilihan terapi antara
kombinasi klozapin-haloperidol dengan
klozapin-risperidon pada pasien skizofrenia
yang paling cost-effective dengan
mempertimbangkan durasi rawat inap
(length of stay) sebagai efektivitas terapinya.
JENIS BIAYA Biaya total yang dihitung adalah biaya
medis langsung (direct medical cost) yang
dikeluarkan oleh pasien.

Biaya total merupakan penjumlahan dari


fixed cost dan variable cost. Fixed cost
merupakan biaya tetap dan berlaku sama
bagi seluruh pasien yang terdiri dari biaya
pendaftaran dan biaya rawat inap, sedangkan
variable cost adalah biaya yang berbeda-
beda bagi setiap pasien tergantung pada
terapi yang digunakan, seperti biaya
penggunaan antipsikotik (berdasarkan
formularium rumah sakit), biaya tindakan
medik, biaya terapi penunjang, biaya
psikoterapi, dan biaya rehabilitasi.
OUTCOME Kedua kombinasi ini diukur dengan
menggunakan outcome yang sama, yaitu
outcome tenang. Outcome tenang ini
berkaitan dengan respon emosi yang
ditunjukkan oleh pasien selama melakukan
terapi. Terapi kombinasi klozapin-risperidon
menunjukkan adanya peningkatan dalam
mengurangi gejala negatif pada pasien
skizofrenia, salah satunya adalah tingkat
emosional pasien.
KESIMPULAN Harga kombinasi klozapin-risperidon lebih
tinggi bila dibandingkan kombinasi
klozapin-haloperidol, namun rata-rata total
biaya perawatan yang dikeluarkan oleh
pasien pengguna terapi kombinasi klozapin-
haloperidol lebih tinggi dibandingkan
kombinasi klozapin-risperidon.

2. JURNAL 2

JUDUL JURNAL Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan


Antibiotik Pasien Sepsis di Rumah Sakit di
Bandung
TUJUAN Untuk mengetahui kelompok kombinasi
antibiotik empirik yang paling efektif secara
biaya (cost effectiveness) yang digunakan
pada sepsis sumber infeksi pernapasan yang
dirawat di salah satu rumah sakit di kota
Bandung periode tahun 2010–2012.
JENIS BIAYA Biaya Langsung
OUTCOME Mendapatkan kombinasi Antibiotik yang
tepat untuk pasien sepsis dengan terapi
kombinasi antibiotik empirik sefotaksim-
eritromisin.
KESIMPULAN Kombinasi antibiotik empirik sefotaksim-
eritromisin memiliki efektivitas lebih baik
dari aspek biaya (cost effectiveness)
dibandingkan dengan kombinasi sefotaksim-
metronidazol.

3. JURNAL 3

JUDUL JURNAL Gambaran Biaya Pasien Diabetes Melitus


Tipe 2 Dengan Terapi Antidiabetik Oral Di
RSUD ULIN BANJARMASIN
TUJUAN Untuk mengetahui gambaran biaya pada
pasien diabetes melitus tipe 2 dengan terapi
antidiabetik oral di RSUD Ulin
Banjarmasin.
JENIS BIAYA Biaya Langsung : biaya obat (53,27%)
yang di ikuti oleh biaya laboratorium
sebesar (36,90%) dan biaya terendah adalah
biaya untuk konsultasi dokter yaitu (9,83%).
OUTCOME Outcome jangka panjang dari pengobatan
penyakit DM sering terkait dengan
menurunkan morbiditas dan mortalitas,
karena DM merupakan penyakit yang selalu
berkembang. Meskipun demikian
komplikasi mikrovaskuler (retinopati,
nefropati, dan neuropati) dan makrovaskuler
(gangguan pembuluh darah jantung,
gangguan pembuluh darah tepi dan
gangguan pembuluh darah otak) dapat
dikurangi atau dicegah dengan pengendalian
glukosa yang baik.
KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan biaya terapi
total rata-rata pasien adalah Rp.500.743
dengan biaya tertinggi adalah biaya obat
yaitu 53,27%, diikuti dengan biaya
laboratium sebesar 36,90% dan biaya
terendah adalah biaya konsultasi dokter
yaitu 9,83%. Kombinasi yang paling banyak
di gunakan adalah golongan sulfonlurea dan
penghambat α-glukosidase dengan
persentase 40% dengan biaya rata-rata
perbulan adalah Rp.168.100.

4. JURNAL 4

JUDUL JURNAL Analisis Efektifitas Biaya Penggunaan


Antibiotik Sefiksim dan Sefotaksim Pasien
Diare di Rumah Sakit X Tahun 2017
TUJUAN Untuk menentukan terapi yang lebih cost-
effective antara penggunaan antibiotik
Sefiksim dan Sefotaksim pada pasien diare
rawat inap di rumah sakit X.
JENIS BIAYA Biaya Medik Langsung : terdapat 3
komponen biaya yaitu biaya perawatan,
biaya pengobatan dan biaya uji
laboratorium.
OUTCOME Efektivitas pengobatan diare menggunakan
antibiotik sefiksim menunjukan hasil negatif
sehingga dapat disimpulkan bahwa Sefiksim
adalah obat yang paling cost-effective untuk
terapi pengobatan pasien diare rawat inap di
rumah sakit X.
KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa terapi yang lebih cost-effective antara
penggunaan antibiotik Sefiksim dan
Sefotaksim pada pengobatan Diare di rumah
sakit X. yaitu terapi dengan pemberian
antibiotik Sefiksim yang dapat dilihat dari
nilai ACER Sefiksim sebesar Rp.
323.428,14 / hari dibandingkan dengan nilai
ACER Sefotaksim sebesar Rp. 477.180,26 /
hari untuk setiap peningkatan efektifitas.
Nilai ICER terkecil pada antibiotik Sefiksim
yaitu Rp.-50.565,8.

5. JURNAL 5

JUDUL JURNAL Analisis Biaya Penyakit Stroke Pasien


Jaminan Kesehatan Nasional di RSUD
Blambangan Banyuwangi
TUJUAN Untuk memberikan gambaran biaya medik
langsung dan komponennya, perbedaan
biaya medik langsung dan paket tarif INA-
CBGs berdasarkan tipe stroke, dan faktor-
faktor yang mempengaruhi biaya riil.
JENIS BIAYA Biaya medik langsung (direct medical
cost) dengan perhitungan biaya
menggunakan pendekatan bottom up yang
meliputi komponen biaya administrasi,
biaya akomodasi, biaya tindakan medik,
biaya pelayanan medik, biaya penunjang
medik dan biaya obat dan BMHP.
OUTCOME Terapi yang diberikan secara terus menerus
mengurangi gejala-gejala neurologis,
menurunkan mortalitas dan morbiditas,
mencegah terjadinya komplikasi sekunder
pada anggota gerak dan disfungsi neurologis
serta mencegah kekambuhan stroke.
KESIMPULAN Total biaya medik langsung pada stroke
iskemik lebih rendah Rp952.266.639
dibandingkan paket tarif INA-CBGs
Rp1.107.055.700 terdapat selisih positif
Rp154.789.068, sedangkan total biaya
medik langsung stroke hemoragik lebih
tinggi Rp572.969.865 dibandingkan paket
tarif INA-CBGs Rp483.804.000 terdapat
selisih negatif Rp89.165.865. Tidak terdapat
perbedaan signifikan dari faktor usia, jenis
kelamin, komorbid dan tipe stroke terhadap
total biaya medik langsung (p-value >0,05)
tetapi berbeda signifikan dari faktor kelas
rawat inap dan lama rawat inap (p-value
<0,05).

Anda mungkin juga menyukai