Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

METODA NUMERIK LANJUT

Disusun Oleh :

Arumaiza | 55720010008

Dosen Pengampu :

Pariatmono, M.Sc. Ph.D.

UNIVERSITAS MERCUBUANA
PROGRAM STUDI PASCA SARJANA
MAGISTER TEKNIK SIPIL
JAKARTA
2021
Sebuah balok sederhana (balok dengan tumpuan sendi dan rol) terbuat dari beton bertulang
dengan panjang 𝑙 dibebani merata sebesar 𝑤 di sepanjang bentangnya (lihat gambar). Pada
potongan I (tengah bentang, tempat yang mempunyai momen maksimum), penampang balok
berukuran 𝑏 × ℎ (lihat gambar). Penampang ini mempunyai kapasitas menahan momen nominal
sebesar 𝑀𝑛 serta mempunyai tulangan tarik (di sebelah bawah dengan luas penampang 𝐴𝑠) dan
tulangan tekan (di sebelah atas dengan luas penampang 𝐴𝑠′ ). Kedua jenis tulangan masing-
masing berjarak 𝑑 dan 𝑑′ dari serat paling tertekan (serat paling atas). Beton yang digunakan
mempunyai kuat tekan 𝑓𝑐′ dengan regangan batas 𝜀𝑐𝑢 = 0,003 sedangkan tulangan baja leleh
pada tegangan 𝑓𝑦.
Untuk menghitung besarnya 𝑀𝑛, perlu diketahui letak garis netral (𝑥) dengan mengambil
asumsi bahwa tulangan tarik sudah leleh sedangkan tulangan tekan belum leleh. Dengan asumsi
ini, letak garis netral (𝑥) dapat dihitung dengan langkah-langkah berikut:

Jawab
Diketahui :
𝐴=8 𝑍 = 2020
𝐴 𝐴
𝑏 = 30 (1 + ) 𝑐𝑚 ℎ = 50 (1 − ) 𝑐𝑚
𝑍 𝑍
8
𝑏 = 30 (1 + ) = 30,1188 𝑐𝑚 8
2020 ℎ = 50 (1 − ) = 49,8019 𝑐𝑚
2020
𝐴 𝐴
𝑓𝑐′ = 300 (1 − ) 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 𝑓𝑦 = 3000 (1 − ) 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝑍 𝑍
8 8
𝑓𝑐 ′ = 300 (1 − ) 𝑓𝑦 = 3000 (1 − )
2020 2020
= 298,8118 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 = 2988,1188 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝐴 𝐸 = 2,1 × 106 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝑑 = 20 (1 + ) 𝑚𝑚
𝑍 𝜀𝑐𝑢 = 0,003
8
𝑑 = 20 (1 + ) = 20,0792 𝑚𝑚 𝛽 = 0,8
2020
1. Dengan mengambil harga 𝛽 = 0,8, hitung gaya yang bekerja pada beton, yaitu :

𝐶𝑐 = 0,85 𝑓𝑐′𝛽𝑥𝑏
𝐶𝑐 = 0,85 × 298,8118 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 × 0,8 × 𝑥 × 30,1188 𝑐𝑚
𝐶𝑐 = 6119,8999 𝑘𝑔/𝑐𝑚

2. Hitung gaya yang bekerja pada tulangan tarik (asumsi keadaan tulangan Tarik sudah leleh),
yaitu :

𝑓𝑐′ 600
𝜌 = 0,85 × 𝛽 × ( )
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦
298,8118 600
𝜌 = 0,85 × 0,8 × ( )
2988,1188 600 + 2988,1188
𝜌 = 0,01137

𝐴𝑠 = 𝜌 × 𝑏 × ℎ
𝐴𝑠 = 0,01137 × 30,1188 𝑐𝑚 × 49,8019 𝑐𝑚
𝐴𝑠 = 17,0547 𝑐𝑚2

𝐹𝑠 = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑦
𝐹𝑠 = 17,0547𝑐𝑚2 × 2988,1188 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝐹𝑠 = 50961,4697 𝑘𝑔
3. Dengan asumsi bahwa tulangan tekan belum leleh, regangan yang bekerja pada tulangan
tekan dapat diketahui menggunakan perbandingan segitiga pada diagram regangan (lihat
Gambar (b) di atas), yaitu:


𝑥 − 𝑑′
𝜀𝑠 = × 𝜀𝑐𝑢
𝑥
𝑥−5
𝜀𝑠 ′ = × 0,003
𝑥
0,003𝑥 − 0,015
𝜀𝑠 ′ =
𝑥

sehingga besarnya tegangan pada tulangan tekan dapat dihitung dengan :


𝑓𝑠 ′ = 𝐸𝜀𝑠′
𝑘𝑔 0,003𝑥 − 0,015
𝑓𝑠 ′ = 2,1 × 106 ×
𝑐𝑚2 𝑥
𝑘𝑔 0,003𝑥 − 0,015
𝑓𝑠 ′ = 2,1 × 106 ×
𝑐𝑚2 𝑥
6300𝑥 − 31500
𝑓𝑠 ′ =
𝑥

di mana 𝐸 adalah Modulus Elastisitas Baja (𝐸 = 2,1 × 106 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 ). Dengan demikian,
gaya yang bekerja pada tulangan tekan adalah

𝐴′𝑠 = 𝜌 × 𝑏 × ℎ
𝐴′𝑠 = 0,01137 × 30,1188 𝑐𝑚 × 49,8019 𝑐𝑚
𝐴′𝑠 = 17,0547 𝑐𝑚2
𝐹′𝑠 = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑠′
6300𝑥 − 31500
𝐹′𝑠 = 17,0547𝑐𝑚2 ×
𝑥
107444,61𝑥 − 537223,05
𝐹′𝑠 =
𝑥

4. Penampang dalam keadaan seimbang sehingga:

∑ 𝐻 = 0 → 𝐶𝑐 + 𝐹𝑠 ′ = 𝐹𝑠
107444,61𝑥−537223,05
6119,8999𝑥 + 𝑥
= 50961,4697 (X)

6119,8999 𝑥 2 + 107444,61 𝑥 − 537223,05 = 50961,4697 𝑥


6119,8999 𝑥 2 + 107444,61 𝑥 − 50961,4697 𝑥 = 537223,05
6119,8999 𝑥 2 + 56483,1403 𝑥 = 537223,05
6119,8999 𝑥 2 + 56483,1403 𝑥 − 537223,05 = 0

− b ± √𝑏² − 4ac
𝑥12 =
2𝑎

− 56483,1403 + √56483,1403² − 4 × 6119,8999 × (− 537223,05)


𝑥1 =
2 × 6119,8999
− 56483,1403 + 127833.291
𝑥1 =
12239,7998
𝑥1 = 5,8293

− 56483,1403 − √56483,1403² − 4 × 6119,8999 × (− 537223,05)


𝑥2 =
2 × 6119,8999
− 56483,1403 − 127833.291
𝑥2 =
12239,7998
𝑥2 = −15,0587

Bandingkan letak garis netral yang diperoleh dengan berbagai metoda di atas. Karena
polinomial yang terjadi pada dasarnya hanya kuadratis, hitung pula harga 𝑥 dengan cara
analitis untuk mendapatkan jawaban eksak 𝑥∗.
METODE BAGI PARUH

6119,8999 𝑥 2 + 56483,1403 𝑥 − 537223,05 = 0

Maka digunakan:

𝑎 = −1

𝑏=6

(𝑎 + 𝑏) (−1 + 6)
𝑐= = =3
2 2

Sesuai dengan aturan:

Untuk menggunakannya, kita harus mengambil dua titik yaitu 𝑥 = a dan 𝑥 = b sedemikian

sehingga f(a) . f(b) < 0 maka set b = c. Jika tidak, set a = m

Sehingga dilakukan iterasi berulang-ulang agar didapat nilai:

(c – b) < 𝜀

Iterasi a b c f(a) f(b) fc c-b


1 -1 6 2.5 -587586 21991.8 -357766 -3.5
2 2.5 6 4.25 -357766 21991.8 -186629 -1.75
3 4.25 6 5.125 -186629 21991.8 -87004 -0.875
4 5.125 6 5.5625 -87004 21991.8 -33678 -0.4375
5 5.5625 6 5.78125 -33678 21991.8 -6135.7 -0.2188
6 5.78125 6 5.89063 -6135.7 21991.8 7854.84 -0.1094
7 5.78125 5.89063 5.83594 -6135.7 7854.84 841.257 -0.0547
8 5.78125 5.83594 5.80859 -6135.7 841.257 -2651.8 -0.0273
9 5.80859 5.83594 5.82227 -2651.8 841.257 -906.42 -0.0137
10 5.82227 5.83594 5.8291 -906.42 841.257 -32.867 -0.0068
11 5.8291 5.83594 5.83252 -32.867 841.257 404.124 -0.0034
12 5.8291 5.83252 5.83081 -32.867 404.124 185.611 -0.0017
METODE BAGI PARUH
7

2
α = 3,0
1

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5
-1

-2

𝛼=3

Maka, nilai c pada iterasi terakhir yaitu 5,83081

|𝑐 − 𝑥 ∗ | = |5,83081 − √3,0|

= 4,099

Anda mungkin juga menyukai