1 Pengertian Bayi
Adalah tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan dimana pada usia ini bayi
pertama yang dihadapi oleh bayi (Townsend, 2009). Masa ini oleh Erikson
disebutkan sebagai masa saat kepercayaan harus ditanamkan, masa si anak harus
belajar bahwa dunia merupakan tempat yang baik baginya, dan masa ia belajar
Kesatuan itu begitu erat sampai batas-batas kemandirian menjadi kabur. Apabila
kepercayaan ini tidak ditanamkan dimasa awal ini, ia akan menjadi orang yang
curiga dan ragu-ragu dalam menjalin hubungan. Tanpa kepercayaan, tidak ada
perkembangan yang berarti (Sadock, 2010).
2.2.2.1 Pengertian
perkembangan individu ini, akan terus berlanjut dan merupakan proses yang
yang yang berkelanjutan yang tidak bisa dihentikan secara sadar yang
dengan lingkungan.
Usia bayi disebut juga dengan sebagai rasa percaya merupakan tahap awal
mengembangkan rasa percaya atau trust terhadap pengasuhnya atau orang tua
Erikson (1959, dalam Sadock, 2010). Perhatian yang penuh dari orang tua
emosi, spiritual dan psikososial) yang sudah dijelaskan pada tanda & gejala.
Bayi yang memiliki rasa percaya dalam dirinya cenderung untuk memiliki rasa
aman dan percaya diri untuk mengeksplorasi lingkungan yang baru. sebaliknya
bayi jika tidak memiliki rasa percaya cenderung tidak memiliki harapan yang
positif, sehingga terjadi penyimpangan berupa rasa tidak percaya dan setelah
dewasa akan menjadi orang yang curiga dan tidak mampu menjalin hubungan
yang baru (Wong, D,L. et al. 2011). Masa bayi menurut Erikson merupakan
Kepercayaan mengandung tiga aspek yaitu pertama bayi belajar percaya pada
dapat dipercaya sehingga pengasuh tak perlu waspada dan curiga (Nurdin,
2012). Rasa percaya dan tidak percaya bukan hanya muncul dan sesudah itu
selesai selama tahun-tahun pertama saja, melainkan akan muncul kembali pada
tahap-tahap perkembangan berikutnya, sehingga rasa percaya sangat penting
sekali dan untuk meningkatkan rasa percaya pada bayi maka perlu lingkungan
Secara umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi terhadap tumbuh
a. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
pertumbuhan. Termasuk faktor genetik antara lain faktor bawaan yang normal
dan fatologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa. Potensi genetik yang
bersifat konstruktif dan destruktif dalam rentang adaptif sebagai berikut : faktor
resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat dibangkitkan
oleh individu untuk mengatasi stress, meliputi biologis, psikologis serta sosial
budaya ( Stuart, 2009). Bayi dengan latar belakang biologis, psikologis dan
kemampuan sosial yang baik adalah modal dasar bagi bayi untuk naik kejenjang
perkembangan selanjutnya. Dalam hal ini amatlah penting bagi orang tua untuk
memperhatikan perkembangan sebelumya yaitu masa pre natal, ante natal dan
post natal karena akan mempengaruhi dalam proses perkembangan bayi untuk
Faktor biologis meliputi: Riwayat Pre natal Gizi ibu pada saat hamil harus
karena trouma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan
bawaan pada bayi yang akan dilahirkan. Toxsin/zat kimia masa organogenesis
adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen misalnya yang
horman plasenta, hormone teroid dan hormone insulin. Radiasi pada janin
sebelum umur 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak 8dan cacat bawaan.
Infeksi intrauterine sering menyebabkan cacat bawaan
contohnya Troch. 8
Menolak saat di gendong orang yg tidak dikenal motivasi ( senang diajak bicara
dan bermain, dipeluk). Proses pemberian ASI sedini mungkin akan terjadi
interaksi timbal balik antara ibu dan anak yang terjadi pada proses menyusui
karena bayi merasakan adanya sentuhan, kata-kata dan tatapan kasih sayang
dari ibunya, serta mendapatkan kehangatan yang penting untuk tumbuh
Usia 0-18 bulan, Gender : laki-laki/perempuan, status sosial : anak kandung atau
gandeng , dipeluk dan di buai menangis di beri minum dan makan saat haus dan
lapar diajak bermain dan bicara Diterima sebagai anggota keluarga dan
masyarakat9
khususnya untuk anak usia bayi adalah faktor kesehatan, lingkungan, sikap dan
kelelahan fisik, infeksi dan penyakit fisik, kelelahan fisik, infeksi dan penyakit
fisik. Hal ini akan menjadi anak tumbuh dan berkembang sehingga akan
Pada tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat mesra dan selaras antara
anak dengan ibu merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang
yang selaras secara fisik, mental maupun psikologis. Berperannya kehadiran ibu
akan menjalin rasa percaya dan rasa aman bagi bayinya ini diwujudkan dengan
kontak fisik ( kulit/mata) dan psikis sedini mungkin, dengan diberikan ASI akan
menunjukkan rasa cinta, kasih sayang dan merasa aman. Bayi sering diajak
anak berbicara dengan lembut, panggil bayi sesuai namanya, sering memeluk
dan mencium anak membujuk ketika anak rewel akan menunjukkan rasa percaya
beinteraksi dengan yang lain. Ikut dalam kegiatan social. Anak sering diajak
untuk proses sosialisasi dengan lingkungan anak memerlukan teman sebaya, dan11mengenal lingkungan
disekitarnya sehingga bayi tidak akan asing jika bertemu
mengatasi masalah (Merry & Towsend, 2009). Sumber koping yang berasal dari
dalam diri bayi adalah kemampuan bayi (personal ability) dan keyakinan positif
terhadap pelayanan kesehatan, sedangkan sumber koping yang berasal dari luar
diri bayi adalah dukungan keluarga (sosial support) dan material asset12