Anda di halaman 1dari 12

UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT I

MACAM - MACAM UKBM

Dosen Pembimbing : Yodong ,S.Si.T,M.HKes

Disusun Oleh :

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI DAN MULUT
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Partisipasi atau peran serta masyarakat jelas dirasakan keberadaan dan
perannya dalam segala bidang pembangunan. Di bidang kesehatan, wujud
nyata peran serta masyarakat berupa Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) yang jenisnya bermacam-macam. Jenis UKBM ini bervariasi sesuai
kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Dalam UU No. 23 tahun
1992 tentang kesehatan Pasal 5 “Setiap orang berkewajiban untuk ikut
serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perseorangan,
keluarga dan lingkungannya”. Dalam rangka meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan
memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di
masyarakat. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling
dikenal di masyarakat. Menurut WHO peran serta masyarakat
merupakan prasyarat utama untuk keberhasilan pembangunan di bidang
kesehatan. Yang dimaksud dengan peran serta masyarakat disini adalah suatu
proses individu, keluarga atau kelompok masyarakat dalam ikut
bertanggungjawab atas kesehatan dan kesejahteraan demi keluarga dan
masyarakat, serta peningkatan kemampuannya untuk berkomunikasi
dalam pembangunan melalui penghayatan keadaan dan masalah dengan lebih
baik sehingga masyarakat termotivasi untuk memecahkan masalahnya dan
secara khusus menjadi upaya peningkatan peran serta masyarakat.

Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) adalah kegiatan pelayanan


kesehatan gigi yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan bimbingan
Puskesmas sehingga masyarakat mau dan mampu melakukan tindakan yang
tepat dalam masalah kesehatn gigi dan mulut. Tujuan dari UKGM yaitu untuk
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat selai itu tujuan
khusus dari UKGM yaitu 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut, 2. Menurunkan angka kesakitan masalah
kesehatan gigi dan mulut.
Macam-macam kegiatan UKGM berupa penyuluhan tentang kesehatan gigi
dan mulut serta pemerikasaan gigi, kegiatan UKGM dilaksnakan di posyandu
agar orang tua balita bisa mengajarkan kesehatan giginya kepada anaknya,
karena kesetan gigi yang paling rentan terjadi pada anak-anak.  UKGM juga
dilaksanakan di TK maupun RA sekitar Puskesmas untuk memberikan
motivasi kepada anak agar rajin menggosok gigi setiap hari.

UKGS adalah bagian integral dari UKS yang melaksanakan pelayanan


kesehatan gigi dan mulut secara terencana, pada para siswa terutama siswa
Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam suatu kurun waktu tertentu,
diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket
minimal, paket standar dan paket optimal

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah macam-macam UKBM ?
2. Bgimanakah penerapan UKGM ?
3. Bagaimanakah penerapan ukgs ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui macam-macam UKBM
2. Mengetahui penerapan UKGM
3. Mengetahui penerapan UKGS
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam - Macam UKBM
1. Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu )
Posyandu merupakan jenis UKM yang paling memasyarakatkan dewasa ini.
Posyandu yang meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi,dan
penanggulangan Diare.terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan
angka kematian bayi . sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat
yang langsung bersentuhan dengan masyarakat level bawah , sebaiknya posyandu
digiatkan kembali seperti pada masa orde baru karena terbukti ampuh
mendeteksikan permasalahan gizi dan kesehatan di berbagai daerah.permasalahan
gizi buruk anak balita, kekurangan gizi, busung lapar dan masalah kesehatan
lainnya menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari jika posyandu
kembali diprogramkan secara menyeluruh .
Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang, meliputi :
1. Meja 1 : Pendaftaran
2. Meja 2 : Penimbangan
3. Meja 3 : Pengisian Kartu Menuju Sehat
4. Meja 4 : Penyuluhan Kesehatan pembarian oralit Vitamin A ,dan tablet
besi
5. Meja 5 : Pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan
kesehatan dan pengobatan,serta pelayanan keluarga berencana.

2. Pondok Bersalin Desa


Pondok bersalin desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam
pemeliharaan kesehatan ibu dan anak . UKBM ini dimaksudkan untuk menutupi
empat kesenjangan dalam KIA ,yaitu kesenjangan geografis ,kesejangan
informasi, kesenjangan ekonomi dan kesenjangan sosial budaya.
Keberadaan bidan ditiap desa diharapkan mampu mengatasi kesenjangan
geografis, sementara kontak setiap saat dengan dengan penduduk setempat
diharapkan mampu mengurangi kesenjangan informasi. Polindes
dioperasionalkan melalui kerja sama antara bidan dengan dukun bayi , sehingga
tidak menimbulkan kesenjangan sosial budaya,sememtara tarif pemeriksaan
ibu ,anak dan melahirkan yang ditentukaN dalam musyawarah LKMD
diharapkan mampu mengurangi kesenjangan ekonomi.

3. Pos Obat Desa ( POD )


Pos obat desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam hal
pengobatan sederhana. Kegiatan ini dapat dipandang sebagai perluasan kuratif
sederhana, melengkapi kegiatan preventif dan promotif yang telah di laksanakan
di posyandu.Dalam implementasinya POD dikembangkan melalui beberapa pola
di sesuaikan dengan stuasi dan kondisi setempat .
Beberapa pengembangan POD itu antara lain :
a) POD murni, tidak terkait dengan UKBM lainnya.
b) POD yang di integrasikan dengan Dana Sehat ;
c) POD yang merupakan bentuk peningkatan posyandu:
d) POD yang dikaitkan dengan pokdes/ polindes ;
e) Pos Obat Pondok Pesantren ( POP ) yang dikembangkan di beberapa
pondok pesantren ;
POD jumlahnya belum memadai sehingga bila ingin digunakan di unit –unit
desa , maka seluruh ,diluar kota yang jauh dari sarana kesehatan sebaiknya
mengembangkan Pos Obat Desa masing – masing.

4. Dana Sehat
Dana telah dikembangkan pada 32 provinsi meliputi 209 kabupaten/kota.
Dalam implementasinya juga berkembang beberapa pola dana sehat, antara lain
sebagai berikut.
a) Dana sehat pola Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dilaksanakan pada 34
kabupaten dan telah mencakup 12.366 sekolahan.
b) Dana sehat pola pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
dilaksanakan pada 96 kabupaten.
c) Dana sehat pola pondok Pesantren, dilaksanakan pasa 39
kabupaten/kota.
d) Dana sehat pola koperasi Unit Desa (KUD), dilaksanakan pada lebih dari
23 kabupaten, terutama pada KUD yang sudah tergolong mandiri.
e) Dana sehat yang dikembangkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
dilaksanakan pada 11 kabupaten/ kota.
f) Dana sehat organisasi/kelompok lainnya (seperti tukang becak, sopir
angkutan kota dan lain-lain), telah dilaksanakan pada 10 kabupaten/kota.
Seharusnya dana sehat merupakan bentuk jaminan pemeliharaan kesehatan
bagi anggota masyarakat yang belum dijangkau oleh asuransi kesehatan seperti
askes, jamsostek, dan asuransi kesehatan swasta lainnya. Dana sehat berpotensi
sebagai wahana memandirikan masyarakat,yang pada giliranya mampu
melestarikan kegiatan UKMB setempat. Oleh karena itu, dana sehat harus
dikembangkan keseluruh wilayah.kelompok sehingga semua penduduk terliput
oleh dana sehat atau bentuk JPKM lainnya.

5. Lembaga Swadaya Masyarakat


Di tanah air kita ini terdapat 2.950 lembaga swadaya masyarakat (LSM),
namun sampai sekarang yang tercatat mempunyai kegiatan di bidang kesehatan
hanya 105 organisasi LSM. Ditinjau dari segi kesehatan, LSM ini dapat
digolongkan manjadi LSM yang belum mempunyai kegiatannya bidang
kesehatan atau LSM yang aktivitasnya seluruhnya kesehatan dan LSM khusus
antara lain, organisasi profesi kesehatan, organisasi swadaya internasional.
Dalam hal ini kebijaksanaan yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a) meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta pada semua
tingkatan:
b) membina kepemimpinan yang berorientasi kesehatan dalam setiap
organisasi kemasyarakatan.
c) Memberi kemampuan, kekuatan dan kesempatan yang lebih besar
kepada organisasi kemasyarakatan untuk berkiprah dalam pembangunan
kesehatan dengan kemapuan sendiri.
d) Meningkatkan kepedulian LSM terhadap upaya pemerataan pelayanan
kesehatan.
e) Masih merupakan tugas berat untuk melibatkan semua LSM untuk
berkiprah dalam bidang kesehatan.

6. Upaya Kesehatan Tradisional


Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah dihalaman atau
ladang yang dimanfaatkan untuk menanam yang berkhasiat sebagai obat.
Dikaitkan dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud partisipasi
mereka dalam bidang peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan
memanfaatkan obat tradisinal. Fungsi utama dari TOGA adalah menghasilkan
tanaman yang dapat dipergunakan antara lain untuk menjaga dan meningkatan
kesehatan dan mengobati gejala (keluhan) dari beberapa penyakit yang ringan.
Selain itu, TOGA juga berfungsi ganda mengingat dapat digunakan untuk
memperbaiki gizi masyarakat, upaya pelestarikan alam dan memperindah tanam
dan pemandangan.

7. Upaya Kesehatan Kerja


Upaya kesehatan kerja menjadi semakin penting pada industrilisasi sekarang
ini. Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin
banyak, yang biasanya tetap diiringi oleh meraknya tenaga tenaga kerja imformal.
Salah satu wujud upaya kesehatan kerja adalah dibentuknya Pos Upaya kesehatan
kerja (Pos UKK) di sektor informal dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) di sektor formal.
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) untuk operasional OKMD di
lingkungan pekerja merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan
kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang di
selenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok pekerja yang memiliki
jenis kegiatan usaha yang sama dan bertujuan untuk maningkatkan produktivitas
kerja. Dengan demikian, implamentasi selalu mencakup tiga pilar PKMD, yaitu
adanya kerjasama lintas sektor, adanya pelayanan dasar kesehatan kerja, dan
adanya peran serta masyarakat. Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja ( Pos UKK)
sampai dengan tahun 2003 tercatat sebanyak 9.139 UKK (Profil Kesehatan 2003)

8. Upaya Kesehatan Dasar Swasta


Upaya kesehatan dasar swasta dapat dikelompokkan menjadi :
a) kelompok pelayanan swasta dasar di bidang medik, meliputi Balai Kesehatan
Ibu dan anak (BKIA), Balai pengobatan (BP) Swasta dan Rumah bersalin
(RB):
b) kelompok berdampak kesehatan, meliputi salon kecantikan, pusat kebugaran,
dan sebagainya:
c) kelompok tradisional, meliputi tabib, sinshe, panti pijat, dukun patah tulang,
yang pembinaan teknisnya dilakukan oleh upaya kesehatan tradisional
(Ukestra)

9. Kemitraan LSM dan Dunia Usaha


Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan organisasi non pemerintah
( Nom Governmental organization/ NGO) yang sebenarnya mempunyai
bebeerapa potensi yang bisa digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatam
masyarakat, antara lain dalam hal community development, pemberi pelayanan
kesehatan, pelatihan untuk berbagai macam bidang, dan penghimpunan dana
masyarakat untuk kesehatan.
Untuk meningkatkan fungsi LSM, forum komunikasi ditingkatkan menjadi
jejaring LSM yang ternyata berkembang beberapa peminatan. Ada beberapa
kelompok peminatan kesehatan, yaitu :
1) Pembangunan Kesehatan Fungsi Masyarakat Desa (PKMD) /Primary
health Care (PHC)
2) Keluarga berencana /Kesehatan Ibu dan Anak (KB/KIA)
3) Penyakit Menular Seksual (PMS/AIDS)
4) Kesehatan anak, ramaja, dan generasi muda
5) Kesehatan wanita
6) Pengobatan tradisional
7) Kesehatan kerja
8) Kesehatan lingkungan/air bersih
9) Penyakit menular
10) Klinik/ balai pengobatan

10. Kader Kesehatan


Kader di indonesia merupakan sosok insan yang menarik perhatian khalayak.
Kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat, telah membuat
kader begitu dekat dengan masyarakat membuat alih pengetahuan dan olah
keterampilan dari kader kepada tetangganya demikian mudah. Kedekatanya
dengan petugas puskesmas telah membuat mereka menjadi penghubung yang
andal antara petugas kesehatan dengan masyarakat. Profil kader yang paling
dikenal adalah kader posyandu. Melejitnya jumlah dan peran posyandu dalam
keberhasilan program keluarga berencana dan kesehatan. Telah turut mengangkat
kepopelaran kader posyandu di Indonesia. Peran PKK (Pembinaaan
Kesejahteraan Keluarga) dalam kader ini sangat besar, karena kampir seluruhnya
kader posyandu atau kader PKK adalah wanita. Tim Penggerak PKK dari mulai
tingkat pusat, provinsi, kabupaten / kota, kecamatan dan desa/kelurahan, selalu
berupaya melakukan penggerakan dan pembinaan intensif terhadap kader PKK
yang menjadi kegiatan posyandu.

B. UKGM
Upaya kesehatan berbasis masyarakat dalam kesehatan gigi masyarakat telah
dilaksanakan melalui pendekatan UKGM (Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat).
UKGMD (Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat) merupakan bentuk pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi yang
bekerjasama dengan desa setempat.
Kegiatan UKGM :
1. Promotif (kader dan tenaga kesehatan gigi)
penyuluhan dan konseling.
2. Preventif (tenaga kesehatan gigi)
pemeriksaan gigi, pembersihan karang gigi, dll.
3. Kuratif Sederhana (tenaga kesehatan gigi)
tambalan sementara, tambalan tetap, dll.
Macam - macam kader UKGM
1. Posyandu
2. Bina Keluarga Balita
3. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
4. Bina Keluarga Lansia
5. Saka Bhakti Husada (SBH)
6. dll

C. UKGS
a. Upaya kesehatan masyarakat dalam program UKGS
a) Intervensi perilaku
Penggerakan guru, dokter kecil, orang tua murid melalui
lokakarya/pelatihan. Pendidikan kesehatan gigi oleh guru, sikat gigi bersama
dengan menggunakan pasta gigi berfluor, penilaian kebersihan mulut oleh
guru/dokter kecil. Pembinaan oleh tenaga kesehatan.
b) Intervensi lingkungan
Fluoridasi air minum (bila diperlukan) Pembinaan kerjasama lintas
program/lintas sektor melalui TP UKS.
b. Ruang lingkup UKGS
1) Penyelenggaraan Pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi:
1. Pemberian pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
2. Latihan atau demonstrasi cara memelihara kebersihan dan kesehatan
gigi dan mulut.
3. Penanaman kebiasaan pola hidup sehat dan bersih agar dapat di
implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk:
1. Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut peserta
didik;
2. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan;
3. Pencegahan/pelindungan terhadap penyakit gigi dan mulut;
4. Perawatan kesehatan gigi dan mulut;
5. Rujukan kesehatan gigi dan mulut.
3) Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah kerjasama antara masyarakat
sekolah (guru, murid, pegawai sekolah, orang tua murid, dan
masyarakat).
c. Tujuan
1) Untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut anak sekolah yang
optimal, Usaha Kesehatan Gigi Sekolah harus diutamakan pada upaya
meningkatkan kemampuan self care (pelihara diri) melalui kegiatan
UKGS.
2) Upaya kesehatan masyarakat berupa upaya promotif – preventif
dilaksanakan oleh tenaga non-profesional terutama oleh guru / dokter
kecil sebagai bagian integral dari UKS.
3) Upaya kesehatan perorangan dilaksanakaan oleh tenaga profesional
(dokter gigi, perawat gigi)
4) UKGS diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, di bawah
binaan Puskesmas dan TP UKS.
d. Sasaran
1) Sasaran primer: peserta didik (murid sekolah) TK–SD-SMP-SMA dan
sederajat
2) Sasaran sekunder: guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan, orang
tua murid serta TP UKS disetiap jenjang.
3) Sasaran tertier:
a) Lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai pada
sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk perguruan agama serta
pondok pesantren beserta lingkungannya.
b) Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan.
c) Lingkungan, yang meliputi:
- Lingkungan sekolah
- Lingkungan keluarga
- Lingkungan masyarakat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberdayaan masyarakat adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem
kesehatan. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat.
dalam dimensi kesehatan, pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan oleh
masyarakat (dengan atau tampa campur tangan pihak luar) untuk memperbaiki
kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya yang secara langsung maupun tidak
langsung berpengaruh dalam kesehatan masyarakat.
            Kondisi ini ternyata mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM
lainya seperti Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos upaya kesehatan
kerja),TOGA (taman obat keluarga), dana sehat, dll
            Program pemberdayaan yang akan mempengaruhi kualitas hidup adalah
pemberdayaan masyarakat miskin. Faktor ini akan mampu memutuskan ketinggalan
rakyat baik dari segi pendidikan, ekonomi maupun kesehatan. Fektor lain yang akan
menjamin penguatan daya tawar dan akses guna mendukung masyarakat untuk
memperolah dan memamfaatkan input sumber daya yang dapat meningkatkan
kegiatan ekonomi adalah melakukan penguatan lembaga dan organisasi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai