Anda di halaman 1dari 2

3.

Pemenggalan kata dasar menurut EYD

a) Kata dasar yang ditengah kata ada vocal yang berurutan, maka
pemanggalannya dilakukan di antara kedua huruf vocal tersebut , misalnya:
su-ap, ra-ut, ta-ib. Hal ini tidak berlaku untuk bunyi diftong yang diwakili
huruf ai , au , dan oi karena diftong tidak pernah diceraikan, misalnya:
1. pu-lau bukan pu-la-u
2. nga-rai bukan nga-ra-i
3. sau-da-ra bukan sa-u-da-ra
b) kata dasar yang ditengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan
huruf konsonan, diantara dua buah huruf vokal, maka pemenggalan
dilakukan sebelum huruf konsonan, misalnya: ko-tak, ma-lam, le-ngang.
c) Kata dasar yang ditengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, maka
pemenggelan dilakukan diantara kedua huruf konsonan tersebut, misalnya:
par-kir, kor-ban, mak-lum, tak-luk.

Hal ini berbeda dengan gabungan huruf konsonan karena gabungan


huruf konsonan tidak pernah dipisahkan

d) Kata dasar yang di tengah kata ada tiga huruf konsonan atau lebih, maka
pemanggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan yang
kedua, misalnya: in-sta-la-si, kon-struk-si, ben-trok.
e) Kata yang berimbuhan, baik awalan dan akhiran termasuk awalan yang
mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai
dengan kata dasarnya, maka penulisannya dapat dipenggal pada pergantian
baris, misalnya: minum-an, mem-beri, syukur-lah.
Bentuk dasar pada kata turunan biasanya tidak dipenggal, seperti
contoh diatas. Pada kata yang berinfiks (mendapat imbuhan sisipan),
pemenggalan katanya, misalnya: te-lun-juk, si-nam-bung.

f) Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat
bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan diantara unsur-
unsur tersebut atau dengan cara point-point diatas, misalnya:
1. Bio-teknologi atau bi-o-tek-no-lo-gi
2. Intro-speksi atau in-tro-speksi
3. Pasca-sarjana atau pas-ca-sar-ja-na

Anda mungkin juga menyukai