a) Kata dasar yang ditengah kata ada vocal yang berurutan, maka
pemanggalannya dilakukan di antara kedua huruf vocal tersebut , misalnya:
su-ap, ra-ut, ta-ib. Hal ini tidak berlaku untuk bunyi diftong yang diwakili
huruf ai , au , dan oi karena diftong tidak pernah diceraikan, misalnya:
1. pu-lau bukan pu-la-u
2. nga-rai bukan nga-ra-i
3. sau-da-ra bukan sa-u-da-ra
b) kata dasar yang ditengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan
huruf konsonan, diantara dua buah huruf vokal, maka pemenggalan
dilakukan sebelum huruf konsonan, misalnya: ko-tak, ma-lam, le-ngang.
c) Kata dasar yang ditengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, maka
pemenggelan dilakukan diantara kedua huruf konsonan tersebut, misalnya:
par-kir, kor-ban, mak-lum, tak-luk.
d) Kata dasar yang di tengah kata ada tiga huruf konsonan atau lebih, maka
pemanggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan yang
kedua, misalnya: in-sta-la-si, kon-struk-si, ben-trok.
e) Kata yang berimbuhan, baik awalan dan akhiran termasuk awalan yang
mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai
dengan kata dasarnya, maka penulisannya dapat dipenggal pada pergantian
baris, misalnya: minum-an, mem-beri, syukur-lah.
Bentuk dasar pada kata turunan biasanya tidak dipenggal, seperti
contoh diatas. Pada kata yang berinfiks (mendapat imbuhan sisipan),
pemenggalan katanya, misalnya: te-lun-juk, si-nam-bung.
f) Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat
bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan diantara unsur-
unsur tersebut atau dengan cara point-point diatas, misalnya:
1. Bio-teknologi atau bi-o-tek-no-lo-gi
2. Intro-speksi atau in-tro-speksi
3. Pasca-sarjana atau pas-ca-sar-ja-na