Dosen Pengampu:
Dr. Novry Erwina, S.Si M.Si
Oleh:
MAWARNI | 24619301
NUURILLAAH RAHMA DEWI | 24619306
URFI NS YOGABAMA | 10116105
SUHARDIN | 24619307
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari tugas besar ini yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan solusi equilibrium dari model perang gerilya Lanchester
2. Menentukan kecenderungan kemenangan di antara dua pihak jika model perang gerilya dibuat
dengan beberapa skenario
C. MODEL MATEMATIKA
dengan
b=¿tingkat kerugian pasukan Y yang diakibatkan hal-hal di luar perang (penyakit, dll)
Untuk melihat perilaku solusi di sekitar solusi equilibrium, tentunya kita akan
menentukan solusi equilibrium dan kestabilannya terlebih dahulu. Solusi equilibrium (titik
dx dy
kesetimbangan) yaitu pasangan ( ~
x ,~
y ) yang memenuhi kedua persamaan =0 dan =0.
dt dt
1. Menentukan Nullcline
Menentukan x-nullcline
dx
=¿0
dt
−ax−bxy+ P=0
(−a−by ¿ x+ P=0
−P P
x= = …. . (1)
(−a−by ) (a+ by)
Menentukan y-nullcline
dy
=¿0
dt
−cy −dxy +Q=0
(−c−dx) y +Q=0
−Q Q
y= = ….. (2)
(−c−dx ) (c +dx )
ad x 2+ ( ac+bQ−d P ) x−cP=0
Q
¿
c (a+ by)+dP
( ( a+by ) )
Q ( a+by )
¿
( ac+ bcy+ dP )
y ( ac +bcy +dP )= Q ( a+by )
¿)
dan
2 2
−( ac +bQ−d P )− √( ac +bQ−d P ) + acdP −( ac +dP−b Q )−√ ( ac +dP−b Q ) + 4 abc Q
( , )
2 ad 2 bc
Matriks Jacobian
df 1 df 1
[ ]
J( x , y ) =
dx
df 2
dx
dy
df 2
dy
d (−ax−bxy + P) d (−ax−bxy + P)
=
[ dx
d(−cy−dxy+ Q)
dx
dy
][
d (−cy −dxy +Q)
dy
=
−a−by −bx
−dy −dx ]
Linearisasi sistem persamaan differensial untuk ( ~
x ,~
y ) positif :
−a−b ~y −b ~x
J( ~
x ,~ [
y )=
−d ~
y −d ~x ]
=
[ −a−b
−d
2 bc
2
−( ac +dP−b Q ) + √ ( ac+ dP−b Q ) + 4 abc Q
2 bc
−b
−d
2ad
2 ad
2
−( ac+ bQ−d P ) + √ ( ac+ bQ−d P ) +4 acdP
]
( ac +dP−b Q )−√ ( ac +dP−b Q )2+ 4 abc Q ( ac+ bQ−d P )−√ ( ac +bQ−d P )2 +4 acdP
=
[ −a+
d
2c
2 bc
2
( ac+ dP−b Q ) −√ ( ac+ dP−b Q ) + 4 abc Q
b
2 ad
2
( ac+ bQ−d P )−√ ( ac +bQ−d P ) +4 acdP
2a
]
Cek kestabilan solusi equilibrium untuk ( ~
x ,~
y ) positif
−a−b ~y −b ~x
J( ~
x ,~
y )= [−d ~
y −d ~x ]
Determinan J( ~
x ,~
y) = (−a−b ~
y ¿(−d ~
x)−(−b ~
x )(−d ~y)
= ad ~x+ bd ~
x ~y−bd ~
x ~y
= ad ~x > 0
Trace J( ~
x ,~
y ) = (−a−b ~
y ¿+(−d ~
x)
= −a−b ~
y−d ~
x <0
Karena det J ( ~
x ,~
y ) > 0 dan trece J( ~
x ,~
y ) < 0, maka equilibrium stabil local di titik ( ~
x ,~
y ) =¿
2 2
−( ac +bQ−d P ) + √ ( ac +bQ−d P ) +4 acdP −( ac +dP−b Q )+ √ ( ac+ dP−b Q ) + 4 abc Q
( , )
2 ad 2 bc
− ( ac+ dP−b Q )−√ ( ac+ dP−b Q )2 + 4 abc Q −( ac+ bQ−d P )− √ ( ac +bQ−d P )2 + 4 acdP
[ −a−b
−d
2 bc
2
−( ac +dP−b Q )−√ ( ac +dP−b Q ) + 4 abc Q
2bc
−b
−d
2 ad
2 ad
2
−( ac +bQ−d P ) −√ ( ac+ bQ−d P ) + 4 acdP
]
( ac +dP−b Q ) + √ ( ac+ dP−b Q )2 + 4 abc Q ( ac +bQ−d P ) + √( ac +bQ−d P )2 + 4 acdP
=
−a+
d [ 2 bc
2c
2
( ac+ dP−b Q ) + √( ac +dP−b Q ) +4 abc Q
b
2 ad
2
( ac +bQ−d P ) + √ ( ac +bQ−d P ) + 4 acdP
2a
]
= ad ~x+ bd ~
x ~y−bd ~
x ~y
= ad ~x < 0 (karena ~
x bernilai negatif)
Trace J( ~
x ,~
y ) = (−a−b ~
y ¿+(−d ~
x)
= −a−b ~
y−d ~
x <0
Karena det J ( ~
x ,~
y ) < 0 dan trece J( ~
x ,~
y ) < 0, maka equilibrium tidak stabil di titik ( ~
x ,~
y ) =¿ ¿ ,
2
−( ac +dP−b Q )−√ ( ac +dP−b Q ) + 4 abc Q )
2 bc
4. Skenario
Untuk mengetahui akhir dari kedua pasukan yang melakukan perang gerilya, kita
akan gunakan beberapa skenario.
a b P
a. > >
c d Q
a b b P
b. < , >
c d d Q
a b P
c. = >
c d Q
a b P
d. < <
c d Q
a b P
e. = <
c d Q
a b P
f. < =
c d Q
a b P
g. = =
c d Q
Untuk menyimpulkan pasukan yang akan menang dalam perang gerilya ini maka skenario
yang telah ditentukan, kemudian dibuat dalam bentuk sistem persamaan diferensial.
Parameter-parameter diubah dalam bentuk angka-angka, sesuai dengan scenario yang telah
ditentukan. Untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan grafik solusi dari kedua belah
pihak yakni X dan Y. Grafik dibuat dengan menggunakan bantuan aplikasi geogebra. Grafik
terdiri dari dua, yakni grafik 1 (sebelah kiri) merupakan grafik solusi dari X (warna merah)
dan Y (warna Hijau). Adapun grafik 2 (sebelah kanan) merupakan trayektori solusi dan potret
fasa dari sistem persamaan diferensial. Sumbu y pada grafik menunjukkan kekuatan awal dari
kedua belah pihak. Adapun sumbu x merupakan perubahan waktu dalam peperangan (t).
a. Skenario 1
a b P
> >
c d Q
Model:
dx
=−200 x−150 xy + 80
dt
dy
=−20 x−30 xy+ 40
dt
Grafik
Pada grafik 1 (sebelah kiri) menyatakan solusi dari X (warna merah) dan solusi dari Y
(warna hijau). Berdasarkan gambar diatas bagian Grafik 1 (sebelah kiri) menunjukkan
bahwa seiring bertambahnya waktu kekuatan Y selalu naik, sedangkan X menunjukkan
penurunan. Pada saat t tertentu kekuatan X mengalami kesetimbangan dan pada saat t
yang lain kekuatan X sedikit naik yang mendesak kekuatan Y untuk sedikit melemah,
walaupun tidak terlalu berarti bagi kekuatan Y. Bahkan kekuatan X mengalami kekalahan
total seiring bertambahnya waktu. Dari grafik ini dapat disimpulkan bahwa perang gerilya
yang dilakukan oleh X dan Y dimenangkan oleh Y.
Sementara dari grafik 2 (sebelah kanan) dapat terlihat bahwa solusi menuju ke arah
vertical, yang kestabilannya tidak dapat ditentukan.
b. Skenario 2
a b b P
< , >
c d d Q
Model:
dx
=−100 x −150 xy + 80
dt
dy
=−50 x−30 xy+ 20
dt
Grafik
Pada grafik 1 (sebelah kiri) menyatakan solusi dari X (warna merah) dan solusi dari dari Y
(warna hijau). Berdasarkan gambar bagian Grafik 1 (sebelah kiri) menunjukkan bahwa seiring
bertambahnya waktu kekuatan Y selalu naik, sedangkan kekuatan X mengalami penurunan
sampai dimana kekuatannya tidak mengalami perubahan atau dalam keadaan setimbang. Dari
grafik ini dapat disimpulkan bahwa perang gerilya yang dilakukan oleh X dan Y dimenangkan
oleh Y.
Sementara dari grafik 2 (sebelah kanan) dapat terlihat bahwa solusi menuju ke arah
vertical, yang kestabilannya tidak dapat ditentukan.
c. Skenario 3
a b P
= >
c d Q
Model:
dx
=−100 x −80 xy+ 60
dt
dy
=−50 x−40 xy + 40
dt
Grafik
Pada grafik 1 (sebelah kiri) menyatakan solusi dari X (warna merah) dan solusi dari dari Y
(warna hijau). Berdasarkan gambar bagian Grafik 1 (sebelah kiri) menunjukkan bahwa seiring
bertambahnya waktu kekuatan Y selalu naik meninggalkan X, sedangkan kekuatan X
mengalami penurunan bahkan tidak mengalami perubahan atau dalam keadaan setimbang.
Dari grafik ini dapat disimpulkan bahwa perang gerilya yang dilakukan oleh X dan Y
dimenangkan oleh Y.
Sementara dari grafik 2 (sebelah kanan) dapat terlihat bahwa solusi menuju ke arah
vertikal, yang kestabilannya tidak dapat ditentukan.
d. Skenario 4
a b P
< <
c d Q
Model:
dx
=−40 x−100 xy +120
dt
dy
=−20 x−40 xy +30
dt
Grafik
Pada grafik 1 (sebelah kiri) menyatakan solusi dari X (warna merah) dan solusi dari dari Y
(warna hijau). Berdasarkan gambar bagian Grafik 1 (sebelah kiri) menunjukkan bahwa seiring
bertambahnya waktu ketika kekuatan Y memasuki wilayah kekuatan X, ia akan mengalami
penurunan kekuatan. Bahkan pada saat t tertentu tidak mengalami perubahan atau dalam
keadaan setimbang. Kekuatan Y pada saat t yang lain mengalami kenaikan yang membuat
kekuatan X mengalami penurunan. Akan tetapi kenaikan kekuatan Y tidak lah cukup berarti.
Bahkan kekuatan Y mengalami penurunan yang sangat drastis. Sedangkan kekuatan X pada
awalnya turun, akan tetapi berusaha naik mengalahkan kekuatan Y. Dari grafik ini dapat
disimpulkan bahwa perang gerilya yang dilakukan oleh X dan Y dimenangkan oleh X.
Sementara dari grafik 2 (sebelah kanan) dapat terlihat bahwa solusi menuju ke arah
sumbu X , kestabilan grafik ini dapat ditentukan. Hal ini juga didukung oleh fakta bahwa terjadi
perpotongan grafik antara X dan Y yakni pada t = 40,….
e. Skenario 5
a b P
= <
c d Q
Model:
dx
=−100 x −80 xy+ 180
dt
dy
=−50 x−40 xy +60
dt
Grafik
Pada grafik 1 (sebelah kiri) menyatakan solusi dari X (warna merah) dan solusi dari dari Y
(warna hijau). Berdasarkan gambar bagian Grafik 1 (sebelah kiri) menunjukkan bahwa seiring
bertambahnya waktu ketika kekuatan Y memasuki wilayah kekuatan X, ia akan menurun.
Bahkan pada saat t tertentu kekuatan Y tidak mengalami perubahan atau dalam keadaan
setimbang. Sedangkan kekuatan X pada awalnya turun, bahkan mengalami keadaan setimbang
akan tetapi berusaha terus naik mengalahkan kekuatan dari Y. Dari grafik ini dapat
disimpulkan bahwa perang gerilya yang dilakukan oleh X dan Y dimenangkan oleh X.
Sementara dari grafik 2 (sebelah kanan) dapat terlihat bahwa solusi menuju ke arah
sumbu X , kestabilan grafik ini dapat ditentukan. Hal ini juga didukung oleh fakta bahwa terjadi
perpotongan grafik antara X dan Y yakni pada t = 60,….
f. Skenario 6
a b P
< =
c d Q
Model:
dx
=−80 x−250 xy+ 100
dt
dy
=−40 x−50 xy +20
dt
Grafik
Pada grafik 1 menyatakan solusi dari X (warna merah) dan solusi dari dari Y (warna hijau).
Berdasarkan gambar bagian Grafik 1 (sebelah kiri) menunjukkan bahwa seiring bertambahnya
waktu kekuatan Y cenderung tidak mengalami perubahan atau dalam keadaan setimbang.
Begitu pula dengan kekuatan X cenderung tidak mengalami perubahan atau dalam keadaan
setimbang, Dari grafik ini dapat disimpulkan bahwa perang gerilya yang dilakukan oleh X dan
Y seri atau tidak ada yang menang ataupun kalah diantara keduanya.
Sementara dari grafik 2 (sebelah kanan) dapat terlihat bahwa solusi tidak dapat
ditentukan.
g. Skenario 7
a b P
= =
c d Q
Model:
dx
=−100 x −80 xy+ 200
dt
dy
=−50 x−40 xy +100
dt
Grafik
Pada grafik 1 menyatakan solusi dari X (warna merah) dan solusi dari Y (warna hijau).
Berdasarkan gambar bagian Grafik 1 (sebelah kiri) menunjukkan bahwa seiring bertambahnya
waktu kekuatan Y cenderung tidak mengalami perubahan atau dalam keadaan setimbang. Begitu
pula dengan kekuatan X cenderung tidak mengalami peurbahan atau dalam keadaan setimbang,
Dari grafik ini dapat disimpulkan bahwa perang gerilya yang dilakukan oleh X dan Y seri atau
tidak ada yang menang ataupun kalah diantara keduanya.
Sementara dari grafik 2 (sebelah kanan) dapat terlihat bahwa solusi tidak dapat
ditentukan.
E. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari analisis scenario Lanchester’s Combat Model untuk model
Perang Lanchester untuk Gerilya adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan kedua pasukan sangat dipengaruhi oleh parameter b dan d, karena parameter tersebut
b P
mempengaruhi variabel x dan y sekaligus, apabila rasio > , maka parameter a dan c bisa
d Q
dibaikan, dengan hasil akhir kekuatan Y > X sehingga disimpulkan pasukan Y yang menang.
b P
Sebaliknya apabila rasio parameter < , maka parameter a dan c bisa dibaikan, dengan hasil
d Q
akhir kekuatan X > Y sehingga disimpulkan pasukan X yang menang.
b P a
2. Apabila parameter = maka kekuatan kedua pasukan ditentukan oleh rasio ,apabila
d Q c
a b P
> = maka kekuatan pasukan X lebih besar dari kekuatan pasukan Y sehingga pasukan X
c d Q
yang memenangkan perang, begitu juga sebaliknya.
a b P a b P
3. Apabila rasio ketiga parameter sama = = atau < = maka kekuatan kedua pasukan
c d Q c d Q
seimbang, dengan kata lain hasil perang dari kedua pasukan seri.
F. PENGEMBANGAN MODEL
dx
=−ax−bxy + P
dt
dy
=−cy −dxy +Q
dt
Model di atas dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan beberapa parameter baru
maupun variabel baru, misalnya:
dx
=−( a ¿ ¿ 1+ a2 +. ..) x−(d ¿ ¿ 1+d 2 +. . .) xy z + P ¿ ¿
dt
dy
=−( b ¿ ¿ 1+b2 +…) y−( e ¿ ¿ 1+e 2 +. ..) xy z +Q ¿ ¿
dt
dz
=−(c 1+ c 2+. . .) z−(f ¿ ¿ 1+ f 2 +. ..)xy z + R ¿
dt
dengan a 1 , b1 , c 1=¿tingkat kerugian operasional setiap pasukan akibat hal di luar perang
a 2 , b2 , c 3=¿tingkat kematian anggota setiap pasukan akibat hal di luar perang
d 1 , e1 , f 1=¿tingkat kerugian operasional setiap pasukan akibat perang
d 2 , e2 , f 3 =¿tingkat kematian anggota setiap pasukan akibat perang
P ,Q , R=¿bala bantuan setiap pasukan X, Y, Z (konstan)