KEPERAWATAN KOMUNITAS
Oleh :
(193213030)
A13 Kepwrawatan
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah. “PENGANTAR KESEHATAN KOMUNIKASI DAN
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS”
Adapun makalah “PENGANTAR KESEHATAN KOMUNIKASI DAN
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS ” ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi
mencapai kesempurnaan makalah berikutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa lalu, sebagian besar individu dan masyarakat memandang kesehatan yang
baik atau kesejahteraan sebagai suatu kondisi kebalikan dari penyakit atau kondisi tidak
adanya penyakit. Sikap yang sederhana ini dapat dengan mudah; dimana seseorang
dianggap sehat atau sakit, tanpa ada rentang di antaranya. Pada abad ke 21 sehat
dipandang dengan perspektif yang lebih luas. Aspek sehat yang lebih luas antara lain
memasukkan elemen-elemen seperti rasa memilki kekuasaan, hubungan kasih sayang,
semangat hidup, jaringan dukungan social yang kuat, rasa berarti dalam hidup, atau
tingkat kemandirian tertentu (Haber, 1994).
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu determinan dalam mencapai masyarakat
yang sehat, meskipun disadari bahwa peran lingkungan dan faktor perilaku merupakan
determinan yang lebih besar pengaruhnya pada kesehatan. Mengutip konsep dari H.L.
Blum, secara umum pelayanan kesehatan terdiri dari empat upaya yaitu pencegahan,
peningkatan kesehatan, pengobatan dan pemulihan kesehatan. Dalam kaitannya dengan
peningkatan dan kemajuan masyarakat. Pelayanan kesehetan ditujukan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang dialami atau dihadapi masyarakat agar dapat terhindar dari
kematian dini, kecacatan, bahkan rendahnya taraf kebugaran sehingga terjaga
produktivitas penduduk.
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang
merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan
guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada
individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat
secara keseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).
1
1.2 Rumusan Masalah
Utama) ?
1.3 Tujuan
Kesehatan Utama)
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesehatan
Hal tersebut diatas sangat ideal den sulit dicapai karenasalah satu faktor penentunya
adalah faktor lingkungan yang sulit untukdikembalikan.Sakit menurut Perkin’s adalah
suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa seseorang, sehingga menimbulkan
gangguan dalam beraktifitas sehari hari, baik aktifitas jasmani, rohani, maupun sosial.
Persepsi sakit serta kesakitan untuksetiap individu sangat berbeda dan bergantung pada
situas dan kondisi sepertidibawah ini:
1.Seseorang merasa sakit atau kesakitan setelah di periksa dan dinyatakanmenderita sakit.
2.Seseorang merasa sakit, tetapi setelah diperiksa ternyata individu tersebuttidak
menderita sakit atau tidak mengalami penyakit.
3.Seseorang tidak merasa sakit tetapi sebenarnya individu tersebut sedangmengidap
penyakit.
4.Seseorang tidak merasa sakit dalam tubuhnya.
3
Keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) adalah suatu bidang
dalamkeperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatanmasyarakat dengan dukungan peranserta aktif masyarakat yang mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengebaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu. Pelayanan
tersebutditujukan pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sebagai suatu
kesatuanyang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupanmanusia secara optimal sehingga dapat mandiri dalam upaya kesehatannya
(Depkes,2006).
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesionalyang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi,dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakitdan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatanyang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaandan
evaluasi pelayanan keperawatan ( Spradley, 1985: Logan dan Dawkin, 1987)
4
g.Ecologic behavior : Yaitu perilaku masyarakat terhadap lingkungan, spesies lain,
SDA, dan ekosistem
h.Social behavior : Yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya, keluarga,
komunitas, dan bangsanya.
i.Interpesonal relationshif : Yaitu kualitas komunikasi anggota masyarakat terhadap
sesamanya.
j.Reserver or positive health : Yaitu daya tahan anggota masyarakat terhadap penyaki
t atau kapasitas anggota masyarakat dalam menghadapi tekanan-tekanan somatik,
kejiwaan dan sosial.
k.External satisfaction : Yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan
sosialnya meliputi :rumah,sekolah,pekerjaan,rekreasi,transportasi, dan sarana
pelayanan kesehatan yang ada.
l.Internal satisfaction : Yaitu kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek
kehidupan dirinya sendiri.
5
2.3 Karakteristik Sehat
dan anak.
lingkungan hidup.
ekonomi masyarakat
.5.Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebabdan
penyakit
Perilaku adalah kegiatan manusia atau makhluk hidup lain yang dapat dilihat secara
langsung pada waktu tertentu di satu tempat tertentu . Sedangkan perilaku sehat adalah
perilaku yang didasarkan pada prinsip-prinsip kesehatan (Ircham, 2005). Menurut
Notoatmodjo (2010), Perilaku sehat merupakan perilaku-perilaku yang berkaitan dengan
upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan (Notoatmodjo, 2003).
Perilaku sehat mencakup perilaku-perilaku (overt dan covert behavior) dalam
mencegah atau menghindari dari penyakit dan penyebab penyakit atau masalah atau
6
penyebab masalah kesehatan dan perilaku dalam mengupayakan meningkatnya
kesehatan. Contoh: makan dengan gizi seimbang, olahraga teratur, tidak merokok dan
minuman keras (Notoatmodjo, 2010). Sedangkan menurut Sunaryo (2004) Perilaku sehat
adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, dan penjagaan
kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan
Dalam teori Snehandu B. Kar (1983) menganalisis perilaku manusia dari tingkat
kesehatan yaitu :
1. Faktor-faktor predisposisi (predisposing faktors)
Faktor-faktor predisposisi yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.
2. Faktor-faktor pendukung (enabling factors)
Faktor-faktor pendukung yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia, atau tidak
tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan. Misalnya: puskesmas, alat-
alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya
3. Faktor-faktor pendorong (renforcing factors)
Faktor-faktor pendorong yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan
atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
Disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan
ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau
masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku
para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat
terbentuknya perilaku
2.6 Tahapan Pencegahan (Tujuan Dan Strategi Serta Pelayanan Kesehatan Utama)
8
4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi;
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang akhirnya
dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self
care).
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu, media masa,
Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga
dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran
penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya
penangan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa
penangan yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas
penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah
kesehatan melalui proses kelompok.
3. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak
ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh
karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan
keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan
masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.
9
C. Hubungan Konsep Keperawatan Komunitas Dengan Pelayanan Kesehatan Utama
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien yang
menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari individu dan
masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman (1972
dalam Anderson, 2006) untuk melihat masalah pasien, model komunitas sebagai
klien dikembangkan untuk menggambarkan batasan keperawatan kesehatan masyarakat
sebagai sintesis kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut telah diganti
namanya menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan filosofi pelayanan
kesehatan primer yang menjadi landasannya.
1. Tingkat individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai
masalah kesehatan maka perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada individu
tersebut. Pelayanan pada tingkat individu dapat dilaksanakan pada rumah atau
puskesmas, meliputi penderita yang memerlukan pelayanan tindak lanjut yang tidak
mungkin dilakukan asuhan keperawatan di rumah dan perlu kepuskesmas, penderita
resiko tinggi seperti penderita penyakit demam darah dan diare. Kemudian individu
yang memerlukan pengawasan dan perawatan berkelanjutan seperti ibu hamil, ibu
menyusui, bayi dan balita.
2. Tingkat keluarga
10
rendah dan keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit menular dan kronis.
Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit utama masyarakat dan lembaga yang
menyakut kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, keluarga tetap juaga berperan
sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggotanya.
3. Tingkat komunitas
1) Pencegahan primer
2) Pencegahan sekunder
11
3) Pencegahan tertier
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang
merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan
guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada
individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat
secara keseluruhan.
Indikator sehat terdiri dari:
1.Indikator yang berhubungan dengan derajat kesehatan masyarakat
2. Indikator menurut WHO
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan
nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas
geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk,
2006).
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik. Edisi
3.EGC.Jakarta
Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As
Salam
Iqbal Mubarak,W.2009.Ilmu Keperawatan Komunitas.jakarta:Salemba Medika
Anderson
Mubarak, Wahid Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperatan Komunitas Pengantar dan
Teori. Jakarta:Salemba Medika
Stanhope dan Lancaster, 2010) community & public health nursing (six ed. St.
Louis, Missouri: Mosby