Panduan Penggunaan
PDSDA-PAI versi1.0
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................1
I. Pengantar..................................................................................................................2
I.1. Efektivitas Biaya................................................................................................2
I.2. Kehandalan Sistem (Reliability)........................................................................5
II. Spesifikasi Hardware dan Software........................................................................6
III. Instalasi PDSDA - PAI..........................................................................................6
3.1 Instalasi Firebird Interbase Database Server....................................................7
3.2 Instalasi PAI Database Server (PAI.FDB).......................................................9
3.3 Firebird/Interbase ODBC...............................................................................10
3.4 Runtime PDSDA............................................................................................10
3.5 Aplikasi PDSDA PAI.....................................................................................10
3.6 Adobe Acrobat Reader...................................................................................11
3.7 Setup Font Irigasi...........................................................................................11
3.8 Setup ODBC...................................................................................................12
3.9 Setup Firewall.................................................................................................13
3.10 Setup Regional..............................................................................................14
3.11 Tambahan Setup untuk Windows Vista / 2003 atau lebih tinggi.................15
IV. Menjalankan Aplikasi..........................................................................................16
V. Editing Data Tabular.............................................................................................16
VI. Struktur Menu......................................................................................................17
VII. Strategi Implementasi.........................................................................................37
7.1. Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi.........................................37
7.2. Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi tetapi memiliki hardcopy
sketsa skema irigasi................................................................................................38
7.3. Lokasi memiliki file digital jaringan irigasi tetapi belum berdasarkan titik
koordinat bumi........................................................................................................39
7.4. Lokasi memiliki file digital jaringan irigasi yang sudah berdasarkan titik
koordinat bumi........................................................................................................41
7.5. Rekomendasi...................................................................................................42
VIII. Membuat Skema Irigasi....................................................................................42
IX. Google Earth........................................................................................................51
X. Lampiran Kodifikasi Aset Irigasi..........................................................................55
XI. Daftar Simbol font irigasi....................................................................................61
PDSDA–PAI adalah salah satu submodul dari program aplikasi PDSDA (Pengolah Data
Sumber Daya Air). PDSDA-PAI memadukan antara penggunaan data tabular dan spasial
(peta untuk jaringan irigasi / skema irigasi). Berdasarkan hal tersebut, maka PDSDA-PAI
dibangun dengan mengintegrasikan perangkat lunak berbasis tekstual dengan sistem
informasi geografis.
Sustain (keberlanjutan) dari sistem adalah tujuan utama dari dibangunnya PDSDA-PAI.
Fakta empiris menunjukkan bahwa pembangunan suatu sistem informasi di instansi
pemerintahan (Departemen, Dinas, BUMN, dll) di Indonesia seringkali hanya bersifat
parsial dan sporadis. Hal ini dikarenakan seringkali suatu sistem dibangun hanya untuk
memenuhi persyaratan administrasi pekerjaan suatu proyek (project based) tanpa
memikirkan aspek-aspek pendukung lainnya, misalnya : kelembagaan, prosedur
operasional, aspek legal, sumberdaya manusia, dan lain-lain. Akibatnya, sistem tidak
pernah bisa direplikasikan dan operasionalisasinya hanya sebatas kurun waktu proyek
tersebut. Hal ini berimplikasi pada mubazirnya biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan hal
tersebut, PDSDA-PAI berusaha untuk memenuhi kebutuhan semua persyaratan
berlanjutnya sistem melalui tahapan-tahapan pengembangan yang konkrit, terstruktur,
dan terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut. Kajian-kajian khusus mengenai
kelembagaan, penyusunan perundangan, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan
prosedur operasional standar, telah dilakukan sebagai acuan bagi PDSDA-PAI dan
selanjutnya dituangkan ke dalam arsitektur pengembangan PDSDA-PAI yang
komprehensif.
Ada dua hal mendasar yang menjadi pertimbangan dalam pengembangan PDSDA-PAI,
yaitu aspek yang terkait dengan biaya pengembangan dan implementasi (efektivitas
biaya), dan aspek reliabilitas dari sistem aplikasi yang dikembangkan (kehandalan
sistem).
I.1.1. Penggunaan perangkat lunak yang tanpa biaya (freeware dan opensource)
Penggunaan perangkat lunak yang tanpa biaya (freeware dan opensource) adalah
filosofi mendasar pengembangan PDSDA-PAI, sehingga diharapkan bahwa pada saat
sistem diimplementasikan tidak memerlukan biaya-biaya yang terkait dengan instalasi,
lisensi pemakaian perangkat lunak lainnya, dan biaya distribusi aplikasi (deployment).
Berdasarkan hal tersebut, maka perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :
1
Firebird Interbase SQL Server saat ini sudah mencapai versi 2.0, mampu untuk melakukan ekspansi
media penyimpanan (harddisk) hingga mencapai 2 7 (128) buah harddisk yang terpasang dan
digunakan pada saat yang bersamaan.
Proses pengintegrasian memerlukan biaya yang tidak sedikit, karena diperlukan suatu
program aplikasi tambahan untuk merelasikan antara suatu program aplikasi dengan
program aplikasi lain. Pengembangan PDSDA-PAI sudah memasukkan proses untuk
melakukan pengintegrasian dengan PDSDA (sistem yang sampai saat ini sudah berjalan
dengan baik di Ditjen SDA dan menjadi acuan untuk pengembangan sistem informasi
yang terkait dengan sumber daya air di Indonesia).
Kehandalan dari suatu sistem bukan diukur dari seberapa banyak fitur yang disiapkan
oleh sistem tersebut (misal : penggunaan GIS hanya sebagai aksesoris), melainkan sistem
harus mampu menerjemahkan dan mengakomodasi keinginan pengguna dalam
pengelolaan sistem tersebut.
PDSDA-PAI menggunakan formulir survey yang telah disepakati oleh semua pihak dan
dibakukan sebagai acuan terhadap data yang akan dimasukkan, diolah dan dibuatkan
informasinya. Tentunya bahwa formulir survey tersebut telah pula mengkaji hal-hal yang
terkait dengan kelembagaan, perundangan, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia
dan prosedur operasional standar. Selain berfungsi sebagai tools yang bisa dimanfaatkan
oleh pengguna operasional, PDSDA-PAI juga bisa mengeluarkan informasi untuk
konsumsi pengambilan keputusan atau manajerial, sebagai berikut :
Prosedur instalasi menggunakan CD ROM Instalasi PDSDA yang sudah berisi semua
perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini, kecuali untuk software
untuk menjalankan spreadsheet.
1. Masukkan CD Instalasi
Secara otomatis akan muncul tampilan sebagai berikut :
PDSDA PAI bisa dijalankan pada lingkungan komputer baik standalone, LAN, WAN,
Intranet dan Extranet.
3. Selanjutnya anda cukup menekan tombol next dan install untuk menjalankan
proses instalasi
PAI database server adalah database yang digunakan untuk menyimpan semua data yang
terkait dengan aset irigasi yang mencakup data tabular dan image (foto). Sementara itu,
data spasial akan secara otomatis terbentuk di subdirektori pai_peta pada direktori
dimana PDSDA-PAI diinstalkan.
Runtime aplikasi PDSDA adalah runtime library yang harus diinstalkan agar program
dapat berjalan dengan sempurna. Library ini digunakan untuk menjalankan aplikasi
berbasis peta dan konektivitas dengan data eksternal selain database firebird. Library ini
juga digunakan dan akan digunakan oleh semua aplikasi yang dikembangkan oleh DitJen
Sumberdaya Air (misal : PDSDA).
Komponen ini cukup diinstalkan satu kali. Jika sebelumnya anda telah melakukan
instalasi runtime PDSDA untuk PDSDA 2.5, maka tidak diperlukan lagi untuk
melakukan instalasi ulang. Catatan : instalasi bisa dilakukan berulang tanpa mengganggu
performansi dari sistem.
Aplikasi PDSDA PAI digunakan untuk menjalankan sistem aplikasi PDSDA PAI. Pilih
direktori dimana aplikasi tersebut akan diletakkan.
Instalkan Adobe Acrobat Reader untuk membaca panduan dan dokumentasi teknis
lainnya yang dibuat dalam file format pdf.
Setup font irigasi dilakukan dengan meregistrasi font irigasi agar font tersebut dikenali
oleh sistem windows. Font irigasi digunakan untuk menampilkan simbol-simbol aset
irigasi sesuai dengan simbol-simbol standar yang telah baku (Standar Pengelolaan
Irigasi). Klik Control Panel – Fonts.
Klik File – Install New Font dan pilih Irigasi (True Type) dan klik OK.
Isi :
Data Source Name dengan pdsda_pai
Database dengan nomenklatur sebagai berikut SSS:DDD (SSS=nama
server atau IP address, titik dua (:), DDD=nama file database lengkap
dengan direktorinya). Sebagai contoh : SERVER:E:\pisp3\distribusi-
1\data\PAI.FDB. Jika diinstalkan pada standalone komputer cukup
dengan menunjukkan datanya tanpa perlu mengisi nama server. Contoh :
E:\pisp3\distribusi-1\data\PAI.FDB
Isi Database account : SYSDBA dan Password : MASTERKEY
(default). Jika database administrator melakukan perubahan, maka isi
dengan account dan password yang sesuai.
Panduan PDSDA-PAI 1.0 Hal : 12 dari 52
Selanjutnya klik tombol Test Connection. Jika gagal, maka silahkan
dicek keterhubungan komputer dengan server (gunakan perintah ping
pada command line) pada lingkungan jaringan atau cek keberadaan file
PAI.FDB pada komputer standalone. Catatan : Lakukan proses ini
sampai berhasil.
Klik Tab Exceptions dan klik Tombol Add Port sehingga muncul tampilan sebagai
berikut :
Setup ini dilakukan hanya jika program tidak bisa berjalan dengan baik dikarenakan
fungsi aritmetik decimal point atau fungsi tanggal (date). Lakukan hal-hal sebagai
berikut untuk mengganti setting regional :
1. Klik Control Panel
2. Pilih Date Time, Language, and Regional Option
3. Pilih Regional and Language Option
4. Gunakan English (United States) and Location diisi oleh United States.
Windows Vista / 2003 atau yang lebih tinggi biasanya memproteksi root directory di
drive C, sehingga kita tidak bisa melakukan penyimpanan di c:\. Lakukan hal-hal
sebagai berikut jika anda mengalami kegagalan pada saat akan dilakukan pencetakan
:
Klik menu Arsip – Login, untuk masuk ke sistem sebagai pengguna sesuai dengan
otorisasi yang diberikan. Pada saat pertama kali sistem digunakan, default nama
pengguna : pdsda_pai dan kata kunci : supervisor dan klik tombol login. Selanjutnya,
silahkan ganti kata kunci untuk pengguna karena kata kunci tersebut akan digunakan
sebagai supervisor sistem aplikasi ini.
Tombol navigasi berikut ini akan dijumpai dalam pemeliharaan data tabular
1. Arsip
2. Data
3. Laporan
4. Supervisor
5. Peta
6. Skin
7. Windows
8. Panduan
Arsip
1) Login
Digunakan untuk masuk ke sistem aplikasi.
2) Logout
Digunakan untuk keluar dari sistem aplikasi.
4) Setup Printer
Digunakan untuk memilih printer yang akan digunakan untuk pencetakan.
5) Keluar
Digunakan untuk keluar dari sistem aplikasi. Ini juga bisa dilakukan dengan
mengklik tombol pada kanan atas.
1) Tabel Referensi
Digunakan untuk melakukan pemeliharaan data terhadap tabel-tabel referensi yang
akan dijadikan acuan agar konsistensi data terjaga.
2) Daerah Irigasi
Kode dan Nama Daerah Irigasi harus dimasukkan. Klik tombol cetak untuk
melakukan pencetakan
Isi tahun data dan data debit dalam 10 harian. Klik tombol cetak untuk
mencetak laporan ketersediaan air.
1. Kelembagaan, yang terdiri dari operator jaringan, petani pemakai air, dan
pengguna jaringan
2. Sumber daya manusia yang mencakup pegawai negeri sipil dan non
pegawai negeri sipil
3. Gedung
4. Peralatan
5. Lahan
Isi shapefile bangunan dan saluran, selanjurnya klik tombol cleaning, maka akan
muncul tampilan sebagai berikut :
Untuk melakukan cleaning data layer bangunan, lakukan hal-hal sebagai berikut :
Panduan PDSDA-PAI 1.0 Hal : 24 dari 52
o Klik pada tombol edit dan pilih layer aktif bangunan, dan klik
bangunan pada peta
o Isi jenis bangunan (harus dipilih) dan isian yang lainnya. Catatan :
nomor record saluran hanya diisi jika bangunan tersebut adalah
bangunan pelengkap, yaitu dengan melihat pada peta nomor
record saluran dimana bangunan tersebut berada
Untuk melakukan cleaning data layer saluran, lakukan hal-hal sebagai berikut :
o Klik pada tombol edit dan pilih layer aktif saluran, dan klik saluran
pada peta
o Isi jenis saluran (harus dipilih), nomor record bangunan hulu dan hilir
(harus diisi), dan isian lainnya. Sebagai contoh : saluran nomor 2,
maka nomor record bangunan hulunya adalah 1, dan nomor record
bangunan hilirnya adalah 2
Untuk penghapusan data, lakukan hal yang sama dengan pengeditan data.
Lakukan cleaning untuk semua bangunan dan saluran. Jika sudah selesai, maka
klik tombol posting. Jika masih terdapat obyek yang belum clean (baik bangunan
atau saluran), maka akan ditampilkan obyek-obyek tersebut.
Jika sudah tidak ada lagi obyek yang belum clean, maka akan muncul konfirmasi
Isi nama file KML yang akan digunakan untuk menampung data peta dari
jaringan irigasi. Selanjutnya klik tombol generate. Catatan: ekstensi dari file
harus kml agar bisa dibaca oleh Google Earth.
Laporan
Upgrade Database, digunakan mengupgrade database PDSDA-PAI yang lama jika ada
perubahan versi dari sistem aplikasi PDSDA-PAI.
Peta
Klik pada menu peta sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
Area
Indeks
Peta
1. Area toolbar, adalah area yang berisi tombol-tombol yang akan difungsikan
untuk menjalankan aplikasi peta.
Cetak Peta
Cari Lokasi
Tampilan Utuh
Properti
Informasi
Geser
Perkecil
Perbesar
Simpan ke file citra
Simpan sebagai proyek baru
Simpan Proyek
Buka Proyek
Proyek Baru
Proyek baru, digunakan untuk membuat proyek baru. Definisi proyek adalah
kumpulan dari file peta, atribut, kustomisasi legenda, dan lain-lain. Proyek sama
dengan Project (di ArcView) dan workspace (di MapInfo)
Buka proyek, digunakan untuk membuka proyek yang telah ada (disimpan)
Simpan proyek, digunakan untuk menyimpan proyek
Simpan sebagai proyek baru, digunakan untuk menyimpan proyek dengan nama
baru
Simpan ke file citra, digunakan untuk menyimpan tampilan peta ke file citra
Perbesar, digunakan untuk memperbesar tampilan peta (Zoom-in)
Perkecil, digunakan untuk memperkecil tampilan peta (Zoom-out)
Geser, digunakan untuk menggeser tampilan peta (Pan)
Informasi, digunakan untuk mendapatkan informasi dari layer yang aktif
Properti, digunakan untuk mengatur tampilan dan fitur-fitur peta
Tampilan utuh, digunakan untuk menampilkan keseluruhan peta
Cari lokasi, digunakan untuk melakukan pencarian lokasi
Cetak peta, digunakan untuk melakukan pencetakan peta
2. Area indeks peta, adalah area yang digunakan untuk menampilkan indeks peta
3. Area legenda, adalah area yang digunakan untuk menampilkan legenda peta
4. Area peta, adalah area yang digunakan untuk menampilkan peta
Pada saat awal akan muncul tampilan peta kosong. Jika anda sudah pernah membuat
suatu proyek, maka proyek tersebut bisa dipanggil dengan mengklik tombol (buka
peta) pada area toolbar. Selanjutnya bisa dilakukan proses-proses dibawah ini. Catatan :
proses-proses ini bukan merupatan urutan sekuensial.
1. Klik tombol (properti), untuk masuk ke properti peta sehingga akan muncul
tampilan sebagai berikut
Menghapus layer
Klik pada tab peta indeks, maka akan muncul tampilan sebagai berikut
Seperti pada tab peta utama, maka properti peta terdiri dari : Scrollbar (untuk
menampilkan moda gulung), 3D (3 Dimensi), dan background (untuk mengganti
background) dari area peta indeks. Klik pada propereti layer untuk menampilkan
peta indeks yang akan ditampilkan. Catatan : peta indeks yang biasanya
digunakan adalah lokasi administrasi (kabupaten, propinsi atau indonesia).
Pada saat diklik tombol penambahan layer , pengeditan layer pada peta utama
atau properti layer pada peta indeks, maka akan muncul tampilan sebagai berikut
Pilih nama file peta (layer) yang akan ditampilkan. Isian yang bisa dikustomisasi
o Legenda, yaitu tampilan teks yang akan ditampilkan di legenda
Panduan PDSDA-PAI 1.0 Hal : 32 dari 52
o Warna obyek (bisa diklik pada warna)
o Tampilkan label, adalah untuk menampilkan label pada peta dan field
peta adalah label yang akan ditampilkan
o Huruf, ukuran huruf dan warna huruf dari legenda
o Tinggi label pada peta, derajat rotasi, skala zoom, posisi horisontal, dan
posisi vertikal (pada saat awal, gunakan defaultnya)
o Selanjutnya klik tombol apply, jika kustomisasi sudah selesai dilakukan
o Jika akan diedit, maka klik ganda pada nama layernya atau gunakan
tombol edit
Klik Kriteria Tema pada property layer untuk membuat peta tema
Pilih pada field yang akan dibuatkan tema dan klik ganda pada field tersebut,
selanjutnya klik tombol Apply.
Untuk mengganti property tema, sorot kriteria tema yang akan diganti
propertinya kemudian diklik ganda atau klik tombol (ganti properti tema),
maka akan muncul tampilan
Ganti warna dan label sesuai kriteria tema yang ditetapkan, selanjutnya klik
apply, sehingga akan muncul tampilan peta tematik sebagai berikut
Pada saat perbesaran atau perkecilan skala peta, maka peta indeks pada pojok kiri
atas memberi tanda lokasi daerah pada area peta tersebut dengan warna kotak
merah.
3. Untuk memperkecil tampilan skala peta, maka klik tombol (perkecil) dan
klik pada area peta
4. Untuk menggeser tampilan peta, maka klik tombol (geser), dan drag pada
area peta. Menggeser peta bisa pula dilakukan dengan menggeser kotak warna
merah pada indeks peta
5. Untuk mengetahui informasi dari obyek peta, maka klik tombol (informasi),
dan klik pada area peta. Catatan : Informasi yang ditampilkan sesuai dengan
layer aktifnya. Jika layer aktifnya adalah irigasi, maka yang akan ditampilkan
adalah data irigasi.
Pilih layer dan isi nama obyeknya, jika nama obyek ditemukan, klik ganda pada
obyek atau klik cari lokasi peta, maka tampilan akan menuju ke lokasi obyek dan
obyek tersebut dikedip-kedipkan.
8. Untuk mencetak peta, klik tombol (cetak peta), sehingga akan muncul
tampilan sebagai berikut
Catatan :
Agar peta bangunan dan saluran terhubung dengan database PDSDA-PAI, maka
lakukan hal-hal sebagai berikut :
Panduan PDSDA-PAI 1.0 Hal : 36 dari 52
1. Layer bangunan harus dirubah nama layernya menjadi Bangunan Irigasi
Skin
Tanpa Skin / Dengan Skin, yaitu pilihan untuk menggunakan skin atau tidak
Ganti skin, yaitu untuk mengganti skin yang aktif
Windows
Panduan
Skema Irigasi
Buat Skema Irigasi
GPS ? Tidak Sketsa Skema Irigasi (Tidak
(Tidak Georeferensi)
Georeferensi)
Gambar diatas memperlihatkan alur pemrosesan data di lokasi yang belum memiliki file
digital jaringan irigasi :
1. Survey walkthrough (penelusuran), dengan menelusuri jaringan irigasi mulai dari
bangunan pengambilan (bendung, bendungan, pompa, freeintake, dll) sampai
dengan bangunan akhir
Jika survey diperlengkapi dengan GPS, maka ambil titik koordinat
bangunan dan saluran. Pada saat pengambilan titik lokasi untuk bangunan
gunakan point, sedangkan untuk saluran gunakan tracking
Jika tidak diperlengkapi dengan GPS, maka buat sketsa skema irigasi
Lakukan pengisian formulir PAI untuk setiap jenis bangunan atau saluran
Ambil foto
Panduan PDSDA-PAI 1.0 Hal : 38 dari 52
Ambil video, jika dirasakan perlu
2. Proses backend, dilakukan dengan menggunakan program aplikasi PDSDA-PAI,
sebagai berikut: :
a) Jika survey diperlengkapi dengan GPS
Download file GPS
Konversi file GPS ke shapefile (layer bangunan dan saluran)
Cleaning shapefile (memberikan atribut topologi) dengan
menggunakan PDSDA-PAI
Lakukan sampai selesai sehingga terbentuk skema irigasi yang
memiliki georeferensi untuk layer bangunan dan saluran
b) Jika survey tidak diperlengkapi dengan GPS
Buat skema irigasi (tanpa georeferensi) dengan menggunakan
PDSDA-PAI
Lakukan sampai selesai untuk semua bangunan dan saluran
sehingga terbentuk skema irigasi yang tidak memiliki georeferensi
c) Isi atribut bangunan atau saluran berdasarkan isian formulir survey PAI
pada PDSDA-PAI
d) Download file foto dan inputkan pada PDSDA-PAI
e) Download file video dan inputkan pada PDSDA-PAI
7.2. Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi tetapi memiliki
hardcopy sketsa skema irigasi
Skema Irigasi
Pencocokan Sketsa Skema Buat Skema Irigasi
GPS ? Tidak (Tidak
Irigasi (Tidak Georeferensi)
Georeferensi)
Gambar diatas memperlihatkan alur pemrosesan data di lokasi yang belum memiliki file
digital jaringan irigasi, tetapi sudah mempunyai hardcopy sketsa jaringan irigasi :
1. Survey walkthrough (penelusuran), dengan menelusuri jaringan irigasi mulai dari
bangunan pengambilan (bendung, bendungan, pompa, freeintake, dll) sampai
dengan bangunan akhir
Jika survey diperlengkapi dengan GPS, maka ambil titik koordinat
Skema Irigasi
Pencocokan Sketsa Skema
GPS ? Tidak (Tidak
Irigasi
Georeferensi)
Gambar diatas memperlihatkan alur pemrosesan data di lokasi yang memiliki file digital
jaringan irigasi dan layer jaringan irigasinya (bangunan dan saluran) sudah berdasarkan
pada titik koordinat titik bumi :
2
GPS tidak diperlukan jika kita yakin bahwa skema irigasi hasil pekerjaan sebelumnya valid dan
tidak ada perubahan dalam struktur bangunan dan saluran. Selain itu, skema jaringan irigasi juga
harus sesuai pada saat dioverlay dengan Google Earth.
7.5. Rekomendasi
Jika lokasi dimana PDSDA-PAI dijalankan memiliki GPS untuk survey, maka
direkomendasikan untuk melakukan identifikasi titik-titik koordinat bumi dari
bangunan dan saluran dengan menggunakan GPS, meskipun sudah memiliki skema
irigasi yang mempunyai georeferensi. Hal ini dikarenakan alasan antara lain :
Pemeliharaan data aset jaringan irigasi dilakukan dengan menglik tombol pada
pemeliharaan data irigasi. Bagian ini hanya akan menjelaskan pembuatan skema irigasi
dari awal dan tidak bergeoreferensi.
Tombol Keterangan
Editing
Bangunan Bangunan Bangunan
Atribut
In/Drain Pertemuan Pelengkap
Aset
Panduan PDSDA-PAI 1.0 Hal : 44 dari 52
1. Klik pada tombol in/drain, kemudian klik pada area skema irigasi. Selanjutnya akan
muncul tampilaan konfirmasi untuk memilih jenis bangunan (bangunan pengambilan
atau bangunan drainase). Jenis bangunan pengambilan terdiri dari bendungan,
bendung, Pompa Elektrik, Pompa Hidrolik dan Tanpa Bangunan. Sedangkan jenis
bangunan drainase adalah Tanpa Bangunan. Definisi tanpa Bangunan adalah bahwa
tidak ada bangunan pada aset tersebut. Tanpa Bangunan diperlukan karena
filosofi pengembangan PDSDA-PAI hanya menggambar titik posisi dari
bangunan, sementara saluran akan otomatis terbentuk dari dua buah titik aset
bangunan. Tampilan berikut akan muncul :
Sebagai contoh : isi nomenklatur dengan B01, rotasi simbol dengan 0 dan nama
dengan 1. Catatan : rotasi simbol digunakan untuk merotasi bentuk simbol
pada skema irigasi.
2. Untuk membuat bangunan pertemuan, maka harus diidentifikasi terlebih dahulu
bangunan hulunya. Klik tombol pilih dan klik pada bangunan sehingga bangunan
hulunya akan diberikan lingkaran
Isi informasi mengenai bangunan pertemuan dan saluran yang akan terbentuk
secara otomatis. Klik simpan jika sudah selesai.
Pilih jenis bangunan pertemuan, nomenklatur, rotasi simbol dan nama bangunan
pertemuan.
5. Klik Editing untuk melakukan editing data tabular aset bangunan atau aset sungai.
Pilih layer aktifnya (bangunan atau saluran).
Panduan PDSDA-PAI 1.0 Hal : 46 dari 52
Klik pada skema irigasi sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik pada data bangunan untuk mengisi data tabular bangunan tersebut.
Data Statis adalah data yang relatif tetap dan tidak berubah, sedangkan data dinamis
adalah digunakan untuk mengukur kondisi dan kinerja dari aset.
10. Tombol Hapus Bgn digunakan untuk menghapus suatu bangunan dan bangunan-
bangunan serta saluran-saluran dibawahnya. Hati-hati penghapusan apabila
sudah dilakukan tidak bisa dibatalkan !!!
11. Tombol cari digunakan untuk mencari aset jaringan irigasi
Adalah Google yang menawarkan fasilitas yang memungkinkan kita bisa menjelajah
dunia melalui apa yang disebut dengan Google Earth. Lokasi-lokasi di dunia bisa kita
saksikan dari ketinggian di angkasa. Jika ingin lebih jelas terhadap suatu objek, kita bisa
memperbesar (zoom-in) sampai ketinggian tertentu hingga objek yang kita lihat tampak
jelas. Namun demikian, beberapa lokasi di Indonesia masih rendah resolusinya sehingga
belum terlihat detil lokasinya. Ini sebenarnya bisa diatasi jika kita berlangganan ke
Google dan membayar per kilometer persegi lokasi yang kita inginkan dengan resolusi
tinggi.
Google server adalah server yang dimiliki oleh google yang diperuntukkan untuk melihat
dan menampilkan peta dunia. Dengan berbekal gambar citra satelit, software ini
menampilkan rangkaian foto-foto di berbagai belahan bumi dan menyusunnya menjadi
satu bola dunia. Citra peta ini didapat dari satelit pencitraan, fotografi aerial, dan Global
Information System (GIS). Semuanya dihadirkan dalam gambar tiga dimensi (3D).
Sebenarnya, mode Google Earth yang disajikan Google bukanlah layanan baru. Hanya,
pada awal kehadirannya dikenal dengan nama Earth Viewer. Namun, kemudian
perusahaan Keyhole mengembangkannya lagi, sampai kemudian Google mengakuisisi
program ini pada 2004 dan meleburkannya dengan fitur layanan Google Maps. Dengan
berbagai fitur tambahan dan perubahan pada 2005, akhirnya diberi nama baru yaitu
Google Earth (GE). Fasilitas ini hanya mampu dioperasikan pada komputer dengan
sistem operasi Windows Vista, Windows XP dan Windows 2000 dengan spesifikasi
RAM minimal 128 MB, ruang hardisk kosong 200 MB, memori video 32 MB, dan
monitor dengan risiko minimal 1028 x 768. Cara mendapatkannya relatif mudah, tinggal
download di website Google Earth yang saat ini sudah sampai pada versi Beta 4.
Saat pertama kali menjalankan software ini, kita bisa berkeliling dunia dengan cara
menekan tombol “play tour” pada fitur frame kedua di sisi kiri layar. Secara otomatis
Google akan membawa kita melihat berbagai lokasi yang terkenal di seluruh dunia.
Kemudian untuk mencari lokasi, di sudut kiri atas terdapat tiga fitur model pencarian,
yakni “fly to”, “local search”, dan “direction”. Selain itu, terdapat juga fitur lain yang tak
kalah menarik, sebagai berikut :
Pertama, fitur penandaan lokasi. Selain mencari lokasi yang kita inginkan, kita juga bisa
menandai lokasi yang sering kita kunjungi dengan cara meng-klik gambar paku pada
panel navigasi. Posisikan gambar paku pada titik yang Anda inginkan, lalu isi informasi
mengenai lokasi tersebut pada kotak dialog yang muncul (ubah namanya, pilih folder
tujuannya, dan tambahkan deskripsi).
Kedua, fitur pencarian jalan. Jika suatu saat kita perlu mencari arah dari satu titik ke titik
lain, Google Earth dapat membantu menunjukkan jalan atau rute yang harus dilewati.
Caranya, klik “direction” di sisi kiri atas, lalu ketikkan alamat titik awal di bawah kotak
“start”, dan ketikkan alamat titik tujuan di kotak “end”.
Ketiga, fitur navigasi. Untuk menavigasi kita dapat mengandalkan mouse dan perangkat
navigasi di jendela Google Earth. Roda mouse digunakan untuk zoom-in atau zoom-out,
atau memutar bola bumi dengan mengklik dan menggesernya. Memutar roda sambil
menekan “shift” berguna untuk merotasi tampilan secara horizontal, sementara menekan
“alt” akan merotasi secara vertikal.
Google earth menggunakan filosofi freeware software, sehingga bisa didownload secara
cuma-cuma tanpa harus membayar lisensinya. Prosedur instalasi google earth adalah
sebagai berikut :
2. Jika sudah selesai, maka jalankan google earth untuk pertama kalinya
3. Jika komputer anda terhubung dengan internet, maka saat pertama kali google
earth dijalankan akan secara otomatis google earth meregisterkan komputer anda
ke authentication server milik google. Setelah itu google earth bisa berjalan
dengan baik.
4. Jika komputer anda tidak terhubung dengan internet, maka jalankan file
4.2.0205.5730 .reg pada CD (Versi google earth yang kita install adalah
4.2.0205.5730, tambahkan pada registry sebagai berikut :
REGEDIT4
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Google\Google Earth Plus]
"Key"="000000000000"
"VID"="AAAADTQuMi4wMjA1LjU3MzA="
5. Pada saat komputer yang terhubung ke internet menjelajahi lokasi-lokasi, maka
jejaknya akan disimpan di file dbcache.dat pada direktori C:\Documents and
Settings\******\Local Settings\Application Data\Google\Google Earth (*****
nama account saat kita logged in)
6. Copykan file tersebut ke direktori yang sama pada komputer yang tidak
terhubung dengan internet
7. Jalankan kembali google earth
8. Buka file KML hasil transfer data dari aplikasi PDSDA_PAI. Klik file – open
dan pilih file KML
Klik pada bangunan untuk menampilkan informasi bangunan, sedangkan untuk saluran
tekan kunci control dan klik pada saluran untuk menampilkan informasi dari saluran.
a a Pengambilan Pompa
b b Pengambilan Bebas
c c Bendung Tetap
d d Bendung Gerak
e e Bendung Bronjong
f f Bangunan Pengatur MA
g g Bangunan Bagi
h h Bangunan Sadap
j j Boks Tersier
l l Boks Kuarter
m m Gorong-gorong
n n Talang
o o Siphon
p p Bangunan Terjun
q q Got Miring
r r Pelimpah Samping
s s Bangunan Pembuang
t t Gorong-gorong Silang
u u Alur Pembuang
w w Jembatan
x x Jembatan Orang
y y Tempat Cuci
Windows Vista / 2003 biasanya memproteksi root directory di drive C, sehingga kita tidak bisa
melakukan penyimpanan di c:\. Sebelum melakukan pencetakan data hidrologi di Windows Vista,
maka lakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Klik Control Panel
2. Klik Switch to Classic View