Anda di halaman 1dari 5

PENGAUDITAN II

CHAPTER 14
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

Disusun Oleh:
Kelompok 10

1. Saniya Safira (041811333055)


2. Anastasya Elok Candra Kirana (041811333056)
3. Rizka Khairunnisa (041811333084)
4. Firmansyah Handy Pradhana (041811333109)
5. Muhammad Miftah Farid (041811333161)
6. Gatra Kautsar Lusandi (041811333168)

PROGRAM STUDI
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

14.1 Akun serta Kelas Transaksi dalam Siklus Penjualan dan Penagihan
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah mengevaluasi
apakah saldo akun yang diperoleh dari siklus disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang diteruma secara umum.
Dalam siklus penjualan dan penagihan terdapat 5 klasifikasi transaksi yaitu:
1. Penjualan (tunai dan kredit)
2. Penerimaan kas
3. Retur dan pengurangan penjualan
4. Penghapusan piutang tak tertagih
5. Estimasi beban piutang tak tertagih
14.2 Fungsi Bisnis dan Dokumen serta Catatan Terkait dalam Siklus Penjualan dan
Penagihan
Delapan fungsi bisnis untuk siklus penjualan dan penagihan:
1. Pemrosesan Pesanan Pelanggan
2. Pemberian Kredit
3. Pengiriman Barang
4. Penagihan Pelanggan dan Pencatatan Penjualan
5. Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas
6. Pemrosesan dan Pencatatan Retur dan Pengurangan Penjualan
7. Penghapusan Piutang Tak Tertagih
8. Penyediaan Piutang Tak Tertagih
14.3 Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian Substantif atas Transaksi
Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dalam memahami pengendalian
internal untuk menilai resiko pengendalian. Terdapat empat langkah yang penting dalam
pengendalian ini yaitu:
1. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai resiko pengendalian
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan kelemahannya
bagi penjualan.
3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahannya, auditor lalu
mengaitkannya dengan tujuan.
4. Auditor menilai resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi
pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan.

Pemisahan Tugas yang Memadai


Dapat membantu mencegah berbagai jenis salah saji baik akibat kesalahan maupun
penipuan atau kecurangan.
Menentukan Luas Pengujian Pengendalian
Luas pengujian pengendalian pada perusahaan tergantung pada keefektifan
pengendalian dan sejauh mana auditor yakin bahwa pengujian itu dapat diandalkan untuk
mengurangi resiko pengendalian.
Merancang Pengujian Pengendalian untuk Penjualan
Pengujian pengendalian yang sesuai untuk pemisahan tugas biasanya terbatas pada
pengamatan auditor atas aktivitas dan diskusi dengan personil.
Arah Pengujian
Auditor harus memahami perbedaan antara menelusuri dokumen sumber kejurnal
dan memvouching dari jurnal kembali ke dokumen sumber.
Penjualan dicatat dengan akurat
Pencatatan yang akurat atas transaksi penjualan harus memperhatikan hal – hal
berikut :
1. Mengirimkan jumlah barang yang dipesan
2. Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim
3. Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi.
14.4 Metodologi Pengendalian terhadap Transaksi Penjualan untuk Mengendalikan
Retur dan Pengurangan Penjualan
1. Memahami pengendalian internal – penjualan
2. Menilai resiko pengendalian yang direncanakan – penjualan, meliputi: pemisahan
tugas yang memadai, otorisasi yang tepat, dokumen dan catatan yang memadai,
dokumen yang telah dipranomori, laporan tagihan bulanan, dan prosedur verifikasi
internal.
3. Menentukan luas pengujian pengendalian. Luas pengujian pengendalian dalam audit
perusahaan nonpublik tergantung pada keefektifan pengendalian dan sejauh mana
auditor yakin bahwa pengujian itu dapat diandalkan untuk mengurangi resiko
pengendalian.
4. Merancang pengujian pengendalian untuk penjualan. Untuk setiap pengendalian
kunci, satu atau lebih pengujian pengendalian harus dirancang untuk memverifikasi
keefektifannya.
5. Merancang pengujian substantif pengendalian untuk penjualan. Menentukan prosedur
pengujian substantif atas transaksi penjualan yang tepat relatif sulit karena sangat
bervariasi tergantung pada situasinya. Untuk mencatat penjualan yang terjadi, auditor
harus memperhatikan tiga jenis salah saji yang mungkin terjadi :
a. Penjualan dimasukkan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan.
b. Penjualan dicatat lebih dari satu kali.
c. Pengiriman dilakukan pada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.
Retur dan Pengurangan Penjualan
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan metode yang digunakan klien
untuk mengendalikan salah saji pada intinya sama seperti untuk memroses memo kredit
yang telah digambarkan bagi penjualan, dengan dua perbedaan. Perbedaan yang pertama
adalah materialitas. Dalam banyak hal, retur dan pengurangan penjualan sangat tidak
material sehingga auditor dapat mengabaikannya.
Perbedaan yang kedua adalah penekanan pada tujuan keterjadian. Untuk retur dan
pengurangan penjualan, umumnya auditor menekankan pada pengujian transaksi yang
tercatat untuk mengungkapkan setiap pencurian kas dari penagihan piutang usaha yang
ditutupi oleh retur atau pengurangan penjualan fiktif.

14.5 Merancang serta Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif


atas Transaksi pada Penerimaan Kas
Auditor menggunakan metodologi yang sama untuk menguji pengujian
pengendalian dan pengujian substantif transaksi penerimaan kas seperti halnya untuk
penjualan. Berdasarkan tujuan audit terkait transaksi, auditor harus mengikuti proses
berikut:

 Menentukan pengendalian pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit.


 Merancang pengujian pengendalian untuk setiap pengendalian yang digunakan
untuk mendukung adanya pengurangan risiko pengendalian
 Merancang pengujian substantif transaksi untuk menguji salah saji moneter untuk
setiap tujuan
Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat, jenis penggelapan kas yang
paling sulit dideteksi auditor adalah ketika pencurian ini terjadi sebelum kas dicatat
dalam jurnal penerimaan kas atau daftar kas lainnya, khususnya jika penjualan dan
penerimaan kas dicatat secara simultan
Menyiapkan pembuktian penerimaan kas, dalam pengujian ini, total penerimaan
kas yang dicatat pada jurnal penerimaan kas untuk suatu periode tertentu.
Pengujian untuk mengungkap lapping dalam piutang dagang merupakan
penundaan penjurnalan piutang yang sudah ditagih untuk menutupi kekurangan kas yang
ada.
14.6 Penerapan Metodologi Pengendalian terhadap Siklus Penjualan dan Penagihan
untuk Menghapus Piutang Usaha Tak Tertagih
Dalam hal verifikasi untuk ini hanya perlu adanya waktu yang singkat. Yaitu
auditor memeriksa persetujuan oleh orang yang tepat, kemudian untuk sampel yang
dihapus, biasanya auditor juga memeriksa korespondensi dalam file klien yang
menyatakan ketidaktertagihannya.Pada beberapa kasus juga perlu memeriksa laporan
kredit. Jika ayat jurnal umum sudah benar, akan ditelusuri ke file induk piutang untuk
menguji apakah penghapusan telah dicatat dengan benar. Pengendalian yang lain adalah:
1. Penyusunan neraca saldo umur piutang usaha periodik untuk review dan tindak
lanjut oleh personil manajemen yang tepat
2. Kebijakan menghapus piutang tak tertagih apabila sudah tidak mungkin lagi
untuk ditagih.
Pengaruh yang paling signifikan dari hasil pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adakah terhadap
konfirmasi piutang usaha.Jenis konfirmasi, ukuran sampel dan penetapan waktu
pengujian juga terpengaruh atas pengujian ini.

Anda mungkin juga menyukai