CHAPTER 14
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Disusun Oleh:
Kelompok 10
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
14.1 Akun serta Kelas Transaksi dalam Siklus Penjualan dan Penagihan
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah mengevaluasi
apakah saldo akun yang diperoleh dari siklus disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang diteruma secara umum.
Dalam siklus penjualan dan penagihan terdapat 5 klasifikasi transaksi yaitu:
1. Penjualan (tunai dan kredit)
2. Penerimaan kas
3. Retur dan pengurangan penjualan
4. Penghapusan piutang tak tertagih
5. Estimasi beban piutang tak tertagih
14.2 Fungsi Bisnis dan Dokumen serta Catatan Terkait dalam Siklus Penjualan dan
Penagihan
Delapan fungsi bisnis untuk siklus penjualan dan penagihan:
1. Pemrosesan Pesanan Pelanggan
2. Pemberian Kredit
3. Pengiriman Barang
4. Penagihan Pelanggan dan Pencatatan Penjualan
5. Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas
6. Pemrosesan dan Pencatatan Retur dan Pengurangan Penjualan
7. Penghapusan Piutang Tak Tertagih
8. Penyediaan Piutang Tak Tertagih
14.3 Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian Substantif atas Transaksi
Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dalam memahami pengendalian
internal untuk menilai resiko pengendalian. Terdapat empat langkah yang penting dalam
pengendalian ini yaitu:
1. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai resiko pengendalian
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan kelemahannya
bagi penjualan.
3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahannya, auditor lalu
mengaitkannya dengan tujuan.
4. Auditor menilai resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi
pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan.