Anda di halaman 1dari 8

NATURE AND SCOPE OF ACCOUNTING

A. DEFINISI AKUNTANSI
Definisi Akuntansi menurut American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) adalah sebagai berikut, “Accounting is the art of recording,
classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money,
transactions and events which are, in part at least, of a financial character and
interpreting the result there of”.
Accounting Principle Board (APB) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu
kegiatan jasa yang fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif umumnya
dalam ukuran uang mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih beberapa
alternatif.
Logic of Double-Entry Accounting
1. Classificational View
Pandangan tradisional double-entry merupakan sistem dua
classificational dengan fokus pada total aset. Persamaan akuntansi merangkum
posisi classificational, yaitu
Aset = Kewajiban + Modal
Sisi kiri persamaan menunjukkan fitur dari total aset, dan sisi kanan
menunjukkan fitur ekuitas.
2. Causal View
Causal double-entry memperlakukan kenaikan penurunan total aset
dari transaksi sebagai hubungan sebab dan akibat. Dualitas berhubungan
dengan asosiasi sebab-akibat ini.
3. Significance of Double-Entry
Kontribusi signifikan double-entry lebih dibanding single-entry adalah
bahwa status keuangan saat ini dari suatu perusahaan sepenuhnya dicatat oleh
peristiwa masa lalu. Pada tanggal tertentu, aset dan kewajiban
menggambarkan posisi sekarang dari suatu perusahaan, dan rekening modal,
termasuk pendapatan, dapat dilihat sebagai ringkasan dari peristiwa masa lalu.

B. AUTHORITATIVE BODIES
Securities and Exchange Commision
Badan otoritatif yang paling kuat adalah Securities and Exchange Commision,
dan badan pengawas independen dari pemerintah federal yang telah dibuat oleh
Securities Act of 1934 untuk membantu mengatur pasar surat berharga. Tujuan dari
SEC yang sehubungan dengan laporan akuntansi yaitu untuk pengungkapan penuh
dan adil untuk investor.

Other Groups
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), merupakan
organisasi internasional CPA, telah lama menjadi kekuatan berpengaruh dalam
akuntansi. Setelah FASB didirikan pada tahun 1972 sebagai organisasi independen,
dua komite-komite yang dibentuk dalam AICPA untuk memainkan peran dalam
perumusan standar.
American Accounting Associations (AAA), terutama terdiri dari pendidik
akuntansi. Hal ini telah mempengaruhi perkembangan standar akuntansi melalui
penelitian dan publikasi.
National Association of Accountants (NAA) terdiri terutama dari akuntan
industri. penelitian dalam biaya dan akuntansi manajerial.
Kanada
Badan akuntansi yang paling berpengaruh di Kanada adalah Canadian Institute
of Chartered Accountants (CICA).

C. TEORI AKUNTANSI
Teori akuntansi adalah sistem deduktif yang rumit yang terdiri dari tiga tingkat
yang berbeda dari laporan penurunan umum.
Postulates (Asumsi dasar)
Pengertian
Tujuan dari akuntansi

Principles (standards)

Prosedur (atau metode)

Level pertama terdiri atas pernyataan umum. Pernyataan umum tersebut terdiri
dari yang pertama, postulat atau asumsi dasar. Contohnya adalah asumsi “going
concern”. Pengertian juga menduduki level pertama. Contohnya yaitu biaya, nilai,
aset, hutang, pendapatan, dan beban. Lalu tujuan dari akuntansi juga termasuk jajaran
level pertama. Pada level kedua terdiri prinsip dan standard akuntansi. contohnya
adalah prinsip biaya historis dan pengakuan pendapatan dan prinsip-prinsip matching.
Tingkat level yang terakhir terdiri dari pernyataan pada prosedur khusus akuntansi,
seperti penyusutan garis lurus dalam penilaian persediaan LIFO.
FASB dalam kerangka konseptualnya mengacu pada tujuan, karakteristik
laporan keuangan secara kualitatif (seperti relevansi dan reliabilitas), dan komponen
dasar dari akuntansi. Tujuan dan karakteristik kualitatif dapat dipandang sebagai
tujuan akuntansi, sedangkan komponen dasar akuntansi menjadi suatu definisi umum
yang mendasar.
Fungsi Teori Akuntansi
Vernon Kam (1986) menyatakan bahwa fungsi teori akuntansi adalah sebagai
berikut ini:
1) Menjadi pegangan untuk lembaga penyusunan standar akuntansi didalam
menyusun standartnya
2) Memberi kerangka rujukan dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi
dalam hal tidak terdapat standar resmi
3) Menentukan batas didalam hal melaksanakan judgment didalam penyusunan
sebuah laporan keuangan
4) Meningkatkan keyakinan dan pemahaman pengguna laporan keuangan
terhadap informasi yang terdapat pada laporan keuangan
5) Meningkatkan mutu kualitas laporan keuangan yang bisa diperbandingkan
kehandalannya
Sedangkan Hendriksen (1982) menyatakan tentang fungsi teori akuntansi
sebagai berikut:
1) Memberi kerangka rujukan yang digunakan sebagai dasar dialam menilai
prosedur serta praktek akuntansi
2) Memberi pedoman mendasar pada praktek dan prosedur akuntansi yang baru

Sifat Teori Akuntansi


Teori Akuntansi memiliki sifat sifat yang diungkapkan beberapa ahli seperti
berikut:
1) Berkaitan erat dalam penyusunan sebuah kebijakan akuntansi
2) Mempunyai prinsip atau metode yang logis dan berhubungan erat dalam
menyusun sebuah kerangka umum
3) Sanggup memberikan penjelasan mengenai praktek akuntansi, menjelaskan
serta menjawab semua fenomena yang ada dalam penerapan sebuah metode
para praktek akuntansi
4) Merangkup semua literatur akuntansi serta memberi pendekatan pendekatan
yang beda
5) Bisa meramalkan, memproyeksikan serta menemukan gejala ataupun kejadian
akuntansi yang tidak bisa diketahui dengan pasti
6) Memeriksa, memverifikasi dan menyusun prinsip prinsip akuntansi
Need For Theory
Sejak APB dan FASB menerbitkan suatu aturan yang disepakati, timbul suatu
paksaan yang besar dalam pemilihan suatu metode. Namun, praktik akuntansi dengan
metode tertentu dapat diperbolehkan secara kenyataannya, karena adanya sejumlah
prosedur alternatif yang diizinkan.
Sumber dari otoritas akuntansi timbul dalam jumlah besar. Contohnya, IRS
mengakui konsep LIFO dalam rangka valuasi sediaan dan “ accelerated method “
untuk depresiasi, oleh sebab hal itu diakui dalam profesi. Petinggi bisnis terkadang
membujuk akuntan untuk merancang skema akuntansi yang diterima dalam rangka
minimalisasi pajak. Karena suatu metode tidak mendasar diterapkan dalam suatu
sektor akuntansi atau adanya motif lain di belakangnya, bukan berarti hal tersebut
dapat dianggap layak, namun hal itu berarti bahwa konsep yang inkonsisten-lah yang
menjadi masalah. Karena tidak adanya titik terang atas suatu prinsip akuntansi yang
diterima secara umum, rekomendasi dari badan-badan otoritas akuntansi dipandang
menjadi solusi yang bersifat ad hoc untuk mengendalikan masalah pada saat itu.
FASB pun memperdebatkan terkait teori yang komprehensif dapat menghasilkan
keuntungan tertentu dalam profesi, yang mana suatu teori dapat :
1) Membimbing otorita akuntansi untuk bertanggungjawab menghasilkan standar
akuntansi
2) Menyediakan suatu “ kerangka “ referensi untuk menyelesaikan masalah
akuntansi atas ketidakhadiran suatu standar yang benar-benar resmi
diundangkan
3) Menentukan batasan judgment dalam menyusun laporan keuangan
4) Meningkatkan pemahaman pengguna laporan keuangan dan kerahasiaan
laporan keuangan
5) Meningkatkan komparabilitas
Dari pernyataan FASB diatas, alasan berdirinya kumpulan teori akuntansi
adalah menjawab pertanyaan, yang mana setiap jawabannya dapat diselesaikan sesuai
dengan standar yang benar-benar ditetapkan. Suatu teori dapat dipandang sebagai
suatu model yang mewakili suatu hal yang nyata.
Agreement On Postulate And Principle
Sejak 1930an, baik individu dan badan otoritas telah mengusahakan untuk
membentuk suatu tatanan postulat akuntansi yang tujuannya untuk menegaskan
keyakinan terkait apa yang telah diundangkan dalam komponen utama dari teori-teori
akuntansi. Pemeriksaan setiap percobaan ini mengungkapkan adanya konsistensi
pemahaman terkait asumsi dasar, yang mana terdiri dari:
1) Entity
Aktivitas ekonomi telah dipimpin dan teridentifikasi lewat suatu entitas
tertentu.
2) Monetary Unit
Uang digunakan sebagai satuan moneter pengukuran objek ekonomis
dan setiap kejadian
3) Exchange Prices
Data akuntansi menggunakan basis harga secara historis, masa kini,
atau pertukaran di masa mendatang
4) Continuity
Entitas dipandang memiliki masa waktu tak terbatas, kecuali adanya
bukti lain yang kontras
5) Time Period
Aktivitas ekonomi dilakukan dalam periode spesifik tertentu.
Dalam akuntansi konvensional, berikut ini secara khusus standar-standarnya
yaitu historical cost measurement, pengakuan pendapatan, matching, dan
disclosure.

D. OBJECTIVE OF ACCOUNTING
FASB dalam Concept Statement No.1 menerangkan tujuan dasar dari
pelaporan eksternal untuk suatu perusahaan bisnis perlu menyediakan informasi yang
memadai dalam rangka ditujukan bagi users untuk keputusan kelayakan berinvestasi,
pemberian kredit, atau keputusan serupa lainnya. Akuntan berperan dalam hal ini
untuk terus melihat permintaan user, bekerja keras memperbarui kualitas pelaporan
keuangan. Bila konten yang disediakan tidak informatif, investor tentu akan mencari
sumber lainnya.
Informasi untuk Pengambilan Keputusan
Gagasan bahwa data akuntansi digunakan untuk pengambilan akuntansi atau
mengevaluasi tujuan spesifik sebuah entitas sepenuhnya diterima. Informasi akuntansi
untuk pengambilan keputusan dimulai dari fungsi pelayanan.
Sejak tahun 1960an, penekanan informasi akuntansi terhadap pengambilan
keputusan gencar dillakukan. Contohnya pada postulat yang dikemukakan oleh
Moonitz: Data kuantitatif sangat membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi
yang rasional, seperti memilih alternatif yang ada sehingga tindakan yang diambil
dapat sesuai dengan sebab akibatnya.
Informasi untuk pengambilan keputusan mempunyai arti yang lebih dari
sekedar informasi untuk pelayanan. Pertama, investor yang potensial dan kreditur
adalah termasuk pengguna informasi. Kedua, informasi akuntansi dilihat sebagai
input data yang akan digunakan oleh pengguna untuk melakukan prediksi. Ketiga,
meskipun pelayanan secara umum merupakan satu hal yang dilakukan oleh sebuah
entitas, namun kegiatan prediksi jauh lebih penting karena untuk menghadapi masa
yang akan datang. Informasi akuntansi untuk pengguna eksternal memang
berdasarkan kejadian historis, tetapi mereka juga membutuhkan informasi akuntansi
untuk memprediksi masa yang akan datang demi keberlangsungan entitas.
Pendekatan Teori Keputusan
Karena tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi yang berguna dalam
pengambilan keputusan, hal ini mencerminkan bahwa teori pendekatan keputusan
digunakan oleh akuntansi. Model pengambilan keputusan menunjukkan bahwa
informasi relevan bagi pengguna, dan outputnya harus berguna bagi sitem akuntansi.
Uji empiris terhadap data akuntansi pengguna sangat diperlukan.
Information That Is Useful
Sesuai FASB, ada 2 karakteristik utama dalam informasi yang penting yaitu
relevance dan reliable. Suatu informasi bersifat relevance ketika adanya perbedaan
dalam keputusan user, sedangkan reliable ketika dapat mewakili apa yang diinginkan
untuk ditunjukkan. APB menerangkan kedua hal ini sebagai tujuan kualitatif. Gagasan
selanjutnya yaitu tujuan utama akuntansi perlu dikaitkan dengan kepentingan umum,
sehingga kebenaran, keadilan dan kewajaran pun termasuk didalamnya.
Circumscribed view
Secara ringkas, informasi sangat berguna menyediakan hal yang meyakinkan
bagi investor dan kreditor dalam rangka menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian
arus kas perusahaan baik terhadap investor, kreditor, maupun pihak lain. FASB
menerima pandangan tradisional terkait informasi yang relevan untuk investor dan
kreditor dalam rangka info terkait posisi keuangan, yang dapat dipandang dari
sumberdaya ekonomi, kewajiban, modal perusahaan, dan proforma keuangan yang
diukur dari penghasilannya. Performa keuangan menentukan seberapa sukses
perusahaan memperoleh tujuan keseluruhannya, yang mana dalam hal ini untuk
memperoleh profit.
E. EFFICIENT MARKET HYPOTHESIS THEORY
Ada tiga bentuk hipotesa dari teori Pasar yang Efisien (Efficient Market
Hypothesis Theory), teori ini sangat berhubungan erat dengan ketersedian informasi di
Pasar Modal dan hubungannya terhadap Kondisi harga-harga saham di Pasar Modal.
Bentuk-bentuk tersebut antara lain adalah:
a) Bentuk lemah (Weak Form)
Mengasumsikan bahwa semua harga-harga saham mencerminkan
seluruh informasi pasar yang tersedia (historis), sehingga informasi harga dan
volume perdagangan masa lalu tidak memiliki hubungan dengan arah
pergerakan harga-harga pada masa mendatang.
b) Bentuk semi-kuat (Semi-strong Form)
Mengasumsikan bahwa semua harga-harga saham mencerminkan
seluruh informasi public non pasar. Harga-harga akan segera “menyesuaikan
diri” terhadap semua informasi public yang baru saja diinformasikan.
c) Bentuk Kuat (Strong Form)
Mengasumsikan bahwa semua harga-harga saham mencerminkan
seluruh informasi pasar, public, dan sumber-sumber dari dalam perusahaan
(pribadi/private/inside) yang tersedia bagi umum. Informasi tersebut
mencakup juga informasi yang dapat diperoleh dari hasil analisa fundamental.

Implikasi dari teori Pasar yang Efisien (Efficient Market Hypothesis Theory)
terhadap manajemen keuangan adalah bahwa perusahaan akan semaksimal mungkin
mengusahakan peningkatan kinerja keuangan perusahaan lebih baik dari tahun ke
tahunnya misalnya saja dengan melakukan aksi korporasi misalnya menerbitkan saham
baru, mengumumkan kenaikan laba dan dividen, merger, pemecahaan saham (stock
split), atau aksi korporasi lainnya. Dengan adanya teori Pasar yang Efisien maka para
analis atau pimpinan perusahaan berusaha keras untuk memaksimalisasikan kerja untuk
memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan.
Sedangkan kondisi yang terjadi pada kondisi Pasar Modal Indonesia adalah
Kondisi Pasar yang belum efisien, yaitu masih berada di dalam kondisi pasar berbentuk
semi-kuat (Semi-strong Form). Dimana kondisi di pasar modal mengasumsikan bahwa
semua harga-harga saham mencerminkan seluruh informasi public non pasar.

Anda mungkin juga menyukai