Anda di halaman 1dari 15

SALAH SATU ACUAN PENGERJAAN

UTS PROBABILITAS DAN STATISTIKA – MUH1F3


SEMESTER GENAP – 2016/2017
Soal 1: (Nilai 30/100) Dahan Daun
Grafik berikut merupakan tampilan data dalam bentuk grafik stem-leaf 5 1
untuk banyaknya kesalahan cetak yang terjadi buku-buku yang diproduksi 6 2 2
sebuah perusahaan percetakan selama 25 hari. Berdasarkan data 6 7 8 9
tersebut: 7 2 3 3
a. Tentukan nilai Koefisien Variasi data kesalahan cetak pada buku- 7 5 5 8 9
buku tersebut 8 0 0 1 2 3
8 5 5 8 9
b. Susunlah boxplot-diagram (diagram kotak)-nya! Tentukan pula
9
apakah terdapat data pencilan (outlier) atau tidak. Jika ada, sebutkan
9 8 8 9
nilai-nilainya.
Stem width: 10,00
Each leaf: 1,00 case(s)

Jawab:

a. Tentukan nilai Koefisien Variasi data kesalahan cetak pada buku-buku tersebut

Koefisien Variasi (KV) adalah ukuran yang menunjukkan keragaman kelompok data dimiliki yang
rumusnya adalah:
= 100%
̅

Dengan:
∑ − (∑ )
= =
( − 1)
Dan

̅=

Dari set data yang memiliki = 25 tersebut diperoleh nilai:

No
1. 51 2.601
2. 62

25. 99 9.801
Jumlah 1.952 155.678

Atau diperoleh:

= 1.952 dan = 155.678

(Perhitungan dapat menggunakan alat bantu kalkultor)


Sehingga dapat diperoleh:

∑ − (∑ )
=
( − 1)
25(155.678) − (1.952)
=
25(25 − 1)

3.891.950 − 3.810.304
=
25(24)

81.646
=
600

= 136,0766667

= 136,0766667

= 11,66519038
≈ 11,6652

Jadi simpangan baku kelompok data tersebut adalah 11,6652. Dan juga diperoleh:


̅=

1.952
=
25
̅ =78,08

Nilai rata-rata untuk kelompok data tersebut adalah 78,08.

Sekarang, Nilai Koefisien Variasi (KV)-nya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

= 100%
̅

11,6652
= 100%
78,08
= 0,1494 100%
= 14,94%

Dengan demikian nilai Koefisien Variasi (KV) kelompok data tersebut adalah 31,24%.

b. Susunlah boxplot-diagram (diagram kotak)-nya! Tentukan pula apakah terdapat data pencilan
(outlier) atau tidak. Jika ada, sebutkan nilai-nilainya.

Untuk membuat sebuah diagram kontak, harus kita tentukan LIMA STATISTIK SERANGKAI yaitu:
1. Median
2. Kuartil Bawah
3. Kuatil Atas
4. Nilai Ekstrim Bawah
5. Nilai Ekstrim Atas

Mengacu kepada Diagram Batang-Daun yang disajikan, jumlah data seluruhnya adalah = 25.
Selanjutnya dapat kita tentukan statistic yang akan dicari satu persatu.

Setelah diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar urutannya adalah sebagai berikut:

Uruta n Da ta ke-…
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
51 62 62 67 68 69 72 73 73 75 75 78 79 80 80 81 82 83 85 85 88 89 98 98 99

Statistik yang diperlukan untuk menyusun Diagram Kotak adalah:

1. Median
Rumus mencari median untuk data yang belum dikelompokkan adalah:
( + 1)
= −
2
Dengan = 25 diperoleh:
(25 + 1)
= −
2

26
= −
2

= − 13

Dari Diagram Batang dan Daun (Stem-Plot Diagram) diperoleh Data ke-13 = 79 maka
= 79

2. Kuartil Bawah
Untuk mencari nilai Kuartil Bawah ( ) pada data yang dikelompokkan, rumus-nya
adalah:
1( + 1)
= −
4
Dengan =25, maka diperoleh:

1. (25 + 1)
= −
4
26
= −
4

1
= −6
2
1
= −6+ ( −7 − − 6)
2

Dari Diagram Batang dan Daun (Stem-Plot Diagram) diperoleh Data ke-6 = 69 dan Data
ke-7 = 72 sehingga Nilai Kuartil Bawah Kelompok data tersebut adalah:
1
= 69 + (72 − 69)
2

1
= 69 + (3)
2
1
= 69 + 1
2
1
= 70
2

Jadi = 70 .

3. Kuartil Atas

Untuk mencari nilai Kuartil Atas ( ) pada data yang dikelompokkan, rumus-nya adalah:
3( + 1)
= −
4
Dengan =25, maka diperoleh:

3. (25 + 1)
= −
4

78
= −
4

1
= − 19
2

1
= − 19 + ( − 20 − − 19)
2

Dari Diagram Batang dan Daun (Stem-Plot Diagram) diperoleh Data ke-19 =85 dan Data
ke-20 =85, sehingga NIlai Kuartil Atas kelompok data tersebut adalah:

1
= 85 + (85 − 85)
2

1
= 85 + (0)
2

= 85 + 0

= 85

Jadi nilai Kuartil Atas kelompok data tersebut adalah: = 85.

Sebelum menentukan Nilai Ekstrim Bawah ataupun Ekstrim Atas, harus ditentukan terlebih
dahulu daerah penentuan daerah Pencilan, baik Pencilan Batas maupun Pencilan Atas. Daerah
pencilan tersebut dicirikan oleh beberapa batas yang perhitungannya adalah:
a. Pagar Luar Bawah (PLB)
Rumus:
= −2
Dimana:
3
= ( − )
2
Dengan menggunakan hasil-hasil sebelumnya diperoleh:

3 1
= 185 − 70
2 2

3 1
= 14
2 2

3 29
=
2 2

87
=
4
3
= 21
4

Sehingga nilai diperoleh:

1 3
= 70 − 2 21
2 4

1 6
= 70 − 42
2 4

1 1
= 70 − 43
2 2
= 27

b. Pagar Dalam Bawah (PDB)


Rumus:
= −

Sehingga nilai diperoleh:


1 3
= 70 − 21
2 4

6 3
= 69 − 21
4 4

3
= 48
4

c. Pagar Dalam Atas (PDA)


Rumus:
= +

Sehingga nilai diperoleh:


3
= 85 + 21
4

3
= 106
4

d. Pagar Luar Atas (PLA)


Rumus:
= +2

Sehingga nilai diperoleh:


3
= 85 + 2 21
4

1
= 85 + 43
2

1
128
2

Nilai-nilai yang diperoleh tersebut, jika digambarkan dalam sebuah area termasuk seluruh
data-nya, maka diperoleh area sebagai berikut:

Seluruh data jatuh di daerah yang bukan pencilan.

4. Nilai Ekstrim Bawah


Nilai Ekstrim Bawah-nya adalah Data terkecil, karena tidak ada satu data pun yang berada
di daerah pencilan bawah.

5. Nilai Ekstrim Atas


Yang menjadi Nilai Ekstrim Atas adalah data terbesar, karena sesuai Diagram Kotak yang
sudah dibuat tidak ada satu pun data yang masuk di daerah pencilan atas.

Dengan demikian, tidak ada satupun dalam kelompok data tersebut yang menjadi Data
Pencilan.
Soal 2: (Nilai 15/100)
Suatu kuliah Pengantar Teori Peluang diikuti oleh 50 mahasiswa tahun ke-2, 15 mahasiswa tahun ke-3 dan
10 mahasiswa tahun ke-4. Diketahui mahasiswa yang mendapat nilai A adalah 10 orang dari mahasiswa
tahun ke-2, 8 orang dari mahasiswa tahun ke-3, dan 5 orang dari mahasiswa tahun ke-4. Bila seorang
mahasiswa dipilih secara acak, berapa peluang dia :
a. Mendapat nilai A?
b. Merupakan Mahasiswa tahun ke-2, jika diketahui dia mendapat nilai A?

Jawab:

Secara diagramatis, dari soal diperoleh data sebagai berikut:

Jika seorang mahasiswa diambil secara acak seorang mahasiswa, maka peluang dia:

a. Mendapat Nilai A

Cara I

Misalkan:
A = Peristiwa terpilihnya seorang mahasiswa yang mendapat nilai A
Karena ruang sampel merupakan ruang sampel yang dipartisi, maka untuk menghitung peluang
kejadian tersebut dapat menggunakan Teorema Peluang Total:

( )= ( ). ( | )

Dengan menggunakan sebagai partisi untuk tahun kuliah maka diperoleh uraian sebagai
berikut:

( )= ( ). ( | )

= ( ). ( | ) + ( ). ( | ) + ( ). ( | )

= ( ). ( | ) + ( ). ( | ) + ( ). ( | )

50 10 15 8 10 5
= . + . + .
75 50 75 15 75 10

10 8 5
= + +
75 75 75
23
( )=
75

( ) ≈ 0,3067

Jadi peluang mahasiswa yang terpilih secara acak tersebut mendapat nilai A adalah 0,3067

Cara II

Menggunakan konsep dasar peluang yang rumusnya:

# ( )
( )=
#

Jika = Peristiwa kemungkinan terpilihnya mahasiswa yang mendapat nilai dan keseluruhan
di kelas Probabilitas dan Statistika, dari soal diperoleh # ( ) = 23 dan # = 75, jadi:

# ( )
( )=
#

23
=
75

( ) ≈ 0,3067

Hasil perhitungannya sama dengan hasil dengan Cara I.

b. Merupakan Mahasiswa tahun ke-2, jika diketahui dia mendapat nilai A?

Selain pemisalan di point a, dimisalkan pula

= Mahasiswa terpilih berasal dari tahun ke-2


= Mahasiswa terpilih berasal dari tahun ke-3
= Mahasiswa terpilih berasal dari tahun ke-4

Sehingga yang ditanyakan adalah: ( | )?


Peluang yang ditanya adalah Peluang Bersyarat, dan karena ruang sampelnya merupakan kasus
Partisi Ruang Sampel, maka penyelesaiannya dapat menggunakan Teorema Bayes sebagai
berikut:

( ). ( | )
( | )=
∑ ( ). ( | )

Dengan menggunakan partisi ruang sampel-nya, maka Teorema Bayes-nya menjadi:

( ). ( | )
( | )=
∑ ( ). ( | )

( ). ( | )
( | )=
( ). ( | ) + ( ). ( | ) + ( ). ( | )
50 10
.
= 75 50
50 10 15 8 10 5
. + . + .
75 50 75 15 75 10

10
= 75
10 8 5
+ +
75 75 75

10
= 75
23
75

10
( | )=
23

( | ) ≈ 0,4348

Jadi peluang bahwa dia berasal dari tahun ke-2 jika diketahui dia mendapat nilai A adalah 0,4348.
Soal 3: (Nilai 30)
Sebuah bank memiliki 4 (empat) buah counter kasir. Pada satu waktu pengamatan diketahui bahwa semua
counter sedang melayani nasabah.
a. Dilihat dari jenis kelamin nasabah yang dilayaninya, tentukan ruang sampel atau jumlah titik sampel yang
mungkin terjadi dalam pengamatan tersebut!
b. Misalkan didefinisikan sebagai Jumlah Nasabah Laki-laki yang dilayani petugas kasir, tentukan
distribusi peluang .
c. Dengan menggunakan metode moment, hitunglah nilai ( ) dari distribusi peluang pada point b.
d. Jika diketahui = + , dengan menggunakan sifat varians dan hasil perhitungan point c, hitunglah
nilai ( ).

Jawab:

Situasi dalam soal adalah sebagai berikut:

a. Dilihat dari jenis kelamin nasabah yang dilayaninya, tentukan ruang sampel atau jumlah titik
sampel yang mungkin terjadi dalam pengamatan tersebut!

Ruang Sampel yang terbentuk adalah:

= 1, 2, 3, 4

Dilihat dari jenis kelaminnya, maka Ruang Sampel yang terbentuk adalah:

= , , ,…,

Dengan jumlah kemungkinan = 2, dan jumlah pengamatan = 4 maka jumlah seluruh titik
sampel yang mungkin muncul pada Ruang Sampel tersebut adalah: = = = buah
titik sampel.

b. Misalkan didefinisikan sebagai Jumlah Nasabah Laki-laki yang dilayani petugas kasir, tentukan
distribusi peluang .

No Titik Sampel
1 LLLL 4
2 LLLP 3
… … …
16 PPPP 0
Dengan demikian nilai variable acak yang mungkin adalah = , , , , dan jika disusun ke
dalam sebuah Distribusi peluang adalah sebagai berikut:

Perhitungan
Titik Sampel ( = )
Kombinasi
PPPP 1 4C0/2
4
0 16
LPPP, PLPP, PPLP, PPPL 4 4C1/2
4
1 16
LLPP, PLLP, PPLL, LPLP, 6 4C2/2
2
4
LPPL, PLPL 16
LLLP, LLPL, LPLL, PLLL 4 4C3/2
4
3 16
LLLL 1 4C4/2
4
4 16
Total

Karena ∑ ( = ) = 1 maka Distribusi dari variable acak tersebut merupakan Distribusi


Peluang.

c. Dengan menggunakan metode moment, hitunglah nilai ( ) dari distribusi peluang pada point
b.

Nilai ( ) dengan menggunakan Metode Moment dapat dihitung dengan rumus:

( )= ( ) − ( ( ))
Dengan:
 ( )

( )= . ( = )

=0 . ( = 0) + 1 . ( = 1) + 2 . ( = 2) + ⋯ + 4 . ( = 4)

= 0. +1. +4. +9. + 16 .

=0+ + + +

( )=5

 ( )

( )= . ( = )

= 0. ( = 0) + 1 . ( = 1) + 2 . ( = 2) + ⋯ + 4 . ( = 4)
= 0. +1. +2. +3. +4.

=0+ + + +

( )=2

Sehingga diperoleh nilai ( ):

( )= ( ) − ( ( ))

= 5 − (2)
=5−4
( )=1

d. Jika diketahui = + , dengan menggunakan sifat varians dan hasil perhitungan point c,
hitunglah nilai ( ).

Nilai varians untuk = + dapat dihitung dengan menggunakan sifat varians sebagai
berikut yaitu jika = + maka:

( )= ( + )

= ( )
Maka
( ) = (2 + 1)
=2 ( )
= 4. 1
( )=4

Jadi nilai ( ) = 4.
Soal 4: (Nilai 25/100)
cx 2 , 0  x  2
Misalkan variabel acak mengikuti fungsi peluang: f ( x)  
0 , x lainnya

a. Tentukan nilai c agar fungsi tersebut merupakan sebuah pdf!


b. Jika variable acak = + , tentukan pdf untuk .

Jawab:

a. Tentukan nilai c agar fungsi tersebut merupakan sebuah pdf!

Untuk menentukan nilai , maka harus dipastikan dulu bahwa fungsi tersebut merupakan fungsi
peluang. Jika fungsi tersebut merupakan fungsi peluang, maka harus dipastikan bahwa:

( ) =1
Jadi:
=1

+ + =1

0+ + 0=1

=1

. =1

1 2
. =1
3
0
1
. 2 −0 =1
3
1
. 8−0 =1
3
1
. 8 =1
3
8
=1
3
3
=
8
Jadi pdf untuk variable acak adalah:
3
, 0≤ ≤2
( )= 8
0,

b. Jika variable acak = + , tentukan pdf untuk

Untuk melakukan Transformasi Variabel, tahapannya adalah sebagai berikut:


1. Tentukan fungsi invers dari variable acak baru yang akan dicari pdf-nya

Dalam soal ada dua persamaan yaitu ( ) = dan = + 2. Yang akan ditentukan
fungsi invers-nya adalah = + 2 yang merupakan variable acak baru, bukan fungsi ( ) =
. Karena ( ) = merupakan pdf untuk variable acak yang lama.

1
= ( )= +2
3

1
= +2
3
1
= −2
3
= 3( − 2)
Jadi:
( ) = 3( − 2)

2. Tentukan turunan dari fungsi invers

( )
Yang akan dicari adalah

( )
= (3( − 2))

= (3 − 6)
( )
=3

3. Tentukan pdf untuk variable acak yang dicari

Untuk menentukan pdf variable acak baru dipergunakan rumus:

( )
( )= ( )
Dengan menggunakan hasil-hasil perhitungan sebelumnya, maka diperoleh

( )
( )= ( )

3
= (3( − 2)) |3|
8

3
= . 3 ( − 2) . 3
8

9
= . 9. ( − 2)
8
81
= ( − 2)
8

81
( )= ( − 2)
8

4. Tentukan batas-batas nilai untuk variable acak yang baru

Batas awal untuk


0≤ ≤2

Setelah diperoleh fungsi invers sama dengan:

0≤ ≤2

0 ≤ 3( − 2) ≤ 2

Dibagi 3 menjadi
2
0≤ −2≤
3

Ditambah dengan 2 menjadi

2
2≤ ≤2
3

Sehingga pdf untuk variable acak menjadi

81 2
( − 2) , 2 ≤ ≤2
( )= 8 3
0,

Anda mungkin juga menyukai