Anda di halaman 1dari 19

Penerapan Deret, Model

Perkembangan Usaha, Bunga


Majemuk dan Pertumbuhan
Penduduk

Matematika Ekonomi Bisnis


Deret merupakan rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan
memenuhi kaidah-kaidah tertentu

Suku adalah Bilangan-bilangan pembentuk sebuah deret

Pembagian Deret :
• Berdasarkan jumlah suku pembentuknya
• deret tak berhingga
• deret hingga.
• Berdasarkan segi pola perubahan bilangan
• deret hitung
• deret ukur
• deret harmoni
Definisi
Deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah
bilangan tertentu.

Pembeda (b): bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung t.

Suku ke-n deret hitung


𝑆1 = 4 = 𝑎
𝑆2 = 14 = 𝑎 + b = 𝑎 + 2 − 1 b = 4 + 10
𝑆3 = 24 = 𝑎 + 2𝑏 = 𝑎 + 3 − 1 𝑏 = 4 + 20 Keterangan :
a = Suku pertama/awal
b = Pembeda
𝑺𝒏 = 𝒂 + 𝒏 − 𝟏 𝒃 … (𝑰) n = Indeks suku
Jumlahnsuku
Jumlah sebuah deret hitung sampai pada suku tertentu dapat
dikatakan sebagai jumlah nilai-nilai suku-suku dari suku pertama (a)
hingga suku ke-n.
Misal Jumlah n suku = 𝐽𝑛
𝑛

𝐽𝑛 = ෍ 𝑆𝑖
𝑖=1
𝐽𝑛 = 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 + ⋯ + 𝑆𝑛
𝐽𝑛 = 𝑎 + 𝑎 + 2 − 1 𝑏 + 𝑎 + 3 − 1 𝑏 + ⋯ + 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏
4
Untuk 𝐽4 = 4𝑎 + 6𝑏 = 4𝑎 + 4−1 b
2
5
𝐽5 = 5𝑎 + 10𝑏 = 5𝑎 + 5−1 b
2
6
𝐽6 = 6𝑎 + 15𝑏 = 6𝑎 + 6−1 b
2
Dapat disimpulkan:
𝑛
𝐽𝑛 = 𝑛𝑎 + 𝑛−1 𝑏 … (𝐼𝐼)
2
PenguraianJumlahnsuku
𝑛
𝐽𝑛 = 𝑛𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏
2
Dapat diuraikan menjadi :
𝑛
𝐽𝑛 = 2𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏 … 𝐼𝐼𝐼
2
𝑛
𝐽𝑛 = 𝑎 + 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏
2
𝑛
𝐽𝑛 = 𝑎 + 𝑆𝑛 … (𝐼𝑉)
2
Definisi
Deret ukur merupakan deret yang
perubahan suku-sukunya berdasarkan
perkalian terhadap
sebuah bilangan tertentu.
Bilangan yang membedakan suku-suku
sebuah deret ukur dinamakan
pengganda atau disimbolkan dengan p.
Contoh :
1) 3, 9, 27, 81
(pengganda = 3)

1) 512, 256, 128, 64


(pengganda = 0,5)
Jumlah sebuah deret ukur sampai suku
Rumus perhitungan suku tertentu dari
tertentu adalah jumlah nilai sukunya sejak
sebuah deret ukur suku pertama sampai suku ke-n yang
bersangkutan.
Sn = ap n-1
Keterangan
Rumus jumlah deret ukur sampai dengan
a : suku pertama atau S1
suku ke-n, yaitu :
p : pengganda 𝑎(1 − 𝑝𝑛 )
n : indeks n suku Jn = ,p<1
1−𝑝
𝑎( 𝑝𝑛 −1)
Jn = ,p>1
𝑝−1
Contoh : CONTOH
Nilai suku ke-9 dari deret ukur dalam contoh di 1) di mana a = 3 dan p = 3, maka jumlah
atas masing-masing sampai dengan suku ke-8 adalah :
adalah :
3( 38 −1) 3( 6560)
1) S9 = (3)(3)9-1 = (3)(3)8 = 19.683 J8 = = = 9840
3−1 2

2) S9 = (512)(0,5)9-1 2) di mana a = 512 dan p = 0.5, maka jumlah


= (512)(0,5)8 dari delapan suku pertamanya adalah :
= (512)(1/256)
=2 512( 1 − (0,5)8 )
255
512( 256)
J8 = = = 1020
1−0,5 0,5
1. Dari sebuah deret hitung yang suku pertamanya 200 dan pembeda antar suku-sukunya 25, hitunglah:
a. 𝑆5 c. 𝐽5
b. 𝑆10 d. 𝐽10
Jawab:
Suku awal = a = 200 ; Pembeda = b = 25
𝑛 𝑛
a. 𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏 c. 𝐽𝑛 = 2𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏 d. 𝐽𝑛 = 𝑎 + 𝑆𝑛
2 2
𝑆5 = 200 + 5 − 1 25 5 10
𝑆5 = 200 + 4 ∗ 25 𝐽5 = 2 ∗ 200 + 5 − 1 25 𝐽10 = 200 + 𝑆10
2 2
𝑆5 = 200 + 100 5 𝐽10 = 5 200 + 425
𝑆5 = 300 𝐽5 = 400 + 100
2 𝐽10 = 5 625
b. 𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏 5 𝐽10 = 3125
𝐽5 = 500
𝑆10 = 200 + 10 − 1 25 2
𝑆10 = 200 + 9 ∗ 25 𝐽5 = 1250
𝑆10 = 200 + 225
𝑆10 = 425
2. Deret hitung X mempunyai nilai a = 180
dan b = -10, sedangkan deret hitung Y
mempunyai nilai a = 45 dan b = 5. pada
suku keberapa kedua deret ini
mempunyai nilai yang sama?

Jawab:
𝑋𝑛 = 𝑌𝑛
𝑎+ 𝑛−1 𝑏 =𝑎+ 𝑛−1 𝑏
180+ 𝑛 − 1 −10 = 45 + 𝑛 − 1 5
180 − 10𝑛 + 10 = 45 + 5𝑛 − 5
−10𝑛 − 5𝑛 = 45 − 5 − 180 − 10
−15𝑛 = −150
𝑛 = 10
Jadi, kedua deret tersebut mempunyai
nilai yang sama pada suku ke 10
3. Pengganda sebuah deret ukur diketahui sebesar 5.
Jika 𝑆6 = 6250, hitunglah:
a. 𝑆8 b. 𝐽8
Jawab:
p = 5 dan 𝑆6 = 6250
akan dicari suku awal terlebih
dahulu: 𝑛−1
𝑆𝑛 = 𝑎𝑝 𝑎(𝑝𝑛 − 1)
𝑆𝑛 a. 𝑆𝑛 = 𝑎𝑝𝑛−1 b. 𝐽𝑛 = 𝑝 − 1
𝑎 = 𝑛−1
𝑝 𝑆8 = 2 ∙ 58−1 2(58 − 1)
𝑆6 𝑆8 = 2 ∙ 57 𝐽8 =
𝑎 = 6−1 5−1
𝑝 𝑆8 = 2 ∙ 78125 2(390625 − 1)
𝑆8 = 156250 𝐽8 =
6250 4
𝑎 = 6−1 𝐽8 = 195312
5
6250
𝑎=
3125
𝑎=2
Di bidang bisnis dan ekonomi, teori atau prinsip-prinsip
deret sering diterapkan dalam kasus-kasus yang
menyangkut perkembangan dan pertumbuhan.

Apabila perkembangan atau pertumbuhan suatu gejala


tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku
sebuah deret, baik deret hitung ataupun deret ukur.
Maka, teori deret yang bersangkutan relevant
diterapkan untuk menganalisisnya.
Soal :
Perusahaan genteng “Sokajaya” menghasikan
3000 buah genteng pada bulan pertama Jawaban :
produksinya. Dengan penambahan tenaga a = 3000
kerja dan peningkatan produktivitas, b = 500
perusahaan mampu menambah produksinya
n=5
sebanyak 500 buah setiap bulan. Jika
perkembangan produknya konstan, berapa Sn = a + (n – 1)b
buah genteng yang dihasilkannya pada bulan S5 = 3000 + (5 - 1)500 = 5000
kelima? Berapa buah yang telah dihasilkan J = n/2 (a + Sn)
sampai dengan bulan tersebut? J5 = 5/2 (3000 + 5000) = 20000
Jumlah produksi pada bulan kelima adalah
5000 buah, sedangkan jumlah seluruh
genteng yang dihasikan sampai dengan
bulan terssebut 20000 buah.
Misalkan suatu investasi dari P rupiah pada
tingkat bunga i per tahun, maka pendapatan bunga
padatahun pertama adalah Pi, selanjutnya nilai
Model bunga majemuk merupakan bagian dari investasi ini pada akhir tahun pertama menjadi
aplikasi ekonomi untuk baris dan deret. Bunga
P + Pi = P(1+i)
majemuk sendiri adalah bunga yang akan
diberikan berdasarkan modal awal dan Hasil dari P(1+i) dianggap sebagai modal awal
akumulasi bunga pada periode-periode pada permulaan tahun kedua dan pendapatan
sebelumnya. Bunga majemuk memiliki banyak bunga yang diperoleh adalah P(1+i)i.
variasi dan selalu berubah (tidak tetap) di Sehingga hasil nilai evaluasi pada akhir
setiap periodenya. tahun kedua adalah
P(1+i) + P(1+i)i = P + Pi + Pi + Pii = P(1+i)2

Demikian seterusnya hingga jumlah


akumulatif modal tersebut di masa
datang setelah n tahun (Fn) adalah :
Fn = P(1+i)n
Fn = Nilai masa datang tahun ke n
P = modal pokok,/ jumlah sekarang
i = tingkat suku bunga pertahun
n = jumlah tahun
Dalam praktek bisnis sehari-hari seperti Contoh Soal:
pada bank komersial, frekuensi pembayaran Bila diketahui modal pinjaman yang berjumlah
bunga dilakukan secara semesteran, Rp1.000.000 memiliki bunga majemuk sebesar
kuartalan, bulanan, atau harian. Sehingga 6% per bulan dan wajib dibayar setiap bulannya,
nilai masa datangnya digunakan rumus : maka dalam waktu 2 tahun berapakah modal
pinjaman akhirnya?

Fn = P(1+(i/m))(n)(m)
Jawab :
Disini kita dapat mengetahui bahwa P = Rp1.000.000 , lalu
dengan m adalah frekuensi pembayaran wajib dibayar setiap bulannya sehingga m = 12 kali, dan n = 2
bunga dalam setahun. tahun, i = 6% = 0,06

Mari kita selesaikan dengan menggunakan rumus berikut ini:


Fn = P(1+(i/m))(n)(m)
Fn = 1.000.000 ( 1 +( 0,06/12))(2)(12)
Fn = Rp1.127.159, 78
Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang
ekonomi adalah dalam hal penaksiran jumlah penduduk.
Menurut Malthus, penduduk dunia tumbuh mengikuti
pola deret ukur.

Secara matematik, hal ini dapat dirumuskan sebagai:

𝑃𝑡 = 𝑃1 𝑅𝑡−1

𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑅 = 1 + 𝑟

𝑃𝑡 : jumlah pada tahun ke-t

𝑃1 : jumlah pada tahunp pertama (basis)

𝑟 : persentasi pertumbuhan per tahun

t : indeks waktu (waktu)


Jumlah penduduk di kota A pada tahun 1995 sebanyak 250.000 jiwa. Tingkat
1 pertumbuhannya 3% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota A pada tahun
1999. Jika mulai tahun 1999 pertumbuhannya meningkat menjadi 10%, berapa
jumlah penduduk pada tahun 2005?

Penyelesaian :

• Pada tahun 1995-1999 • Pada tahun 1999-2005

𝑃1 : 250.000 𝑃1 : 281.377

𝑟 : 0,03 → R : 1,03 𝑟 : 0,1 → R : 1,1

t:5 t:7
𝑃𝑡 = 𝑃1 𝑅𝑡−1
𝑃𝑡 = 𝑃1 𝑅𝑡−1
= 281.377(1,16 )
= 250.000(1,034 )
= 281.377 1,771561
= 250.000 1,125508
= 498.476 jiwa
= 281.377 jiwa
Modal sebesar Rp. 5.000.000 setelah ditabung dengan bunga 15%
per tahun yang dimajemukkan semesteran akan menjadi Rp.
21.239.255. Berapa tahun lamanya modal tersebut ditabungkan?

Anda mungkin juga menyukai