Anda di halaman 1dari 16

BAB I

BILANGAN BULAT DAN PECAHAN

A. BILANGAN BULAT
1. BILANGAN BULAT DAN LAMBANGNYA
Bilangan bulaterdiri dari bilangan positif dan negative, bilangan bulat negatif,dan
nol. Nol (0) adalah bilangan yang Tidak positif dan tidak negatif.
Himpunan bilanganbulat dilambangkan denga B,B = { ,-3,-2,-1,0,1,2,3,}. Dalam
garis bilangan dengan arah mendatar,bilangan bulat dap dinyatakan sebgai berikut :

Bilangan bulat negarif Bilangan bulat positif

-5 bilangan,
Pada garis -4 1 -3
terletak-2 -1 kanan
di sebelah -0 -2, maka
1 1> 4
2 -2 . demikian 3
5 juga -4
terletak di sebelah kiri 1, maka 4 < -1. Jadi, makin ke kiri terdapat bilangan yang
semakin kecil, dan makin ke kanan terdapat bilangan yang semakin Besar.
Contoh Soal :
1. Suhu manakah yang lebih tinggi, -80 atau -50 ?
JAWAB:
Pada garis bilangan vertical, -50 terletak di sebelah atas -80 , maka suhu yang lebih
tinggi adalah -50
2. Sisipkanlah lambing < atau < diantara pasangan-pasangan bilangan berikut agar
menjadi kalimat benar!
a. 4 dan 5
b. -15 dan -7
JAWAB :
a. Pada garis bilangan mendatar, 4 terletak di sebelah kanan -5, maka 4 < -5.
b. Pada garis bilangan mendatar, -15 terletak di sebelah kiri -7, maka -15 < -7.

2. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA BILANGAN BULAT


a. PENJUMLAHAN DAN SIFAT SIFATNYA
i. Sifat Komutatif Penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat p dan q berlaku p+q = q+p.
Contoh : 15 + ( -6 ) = -6 + 15 = 9
b. Sifat asosiatif penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat p,q dan r berlaku ( p + q ) + r = p + ( q + r ).
Contoh : ( -3 + 4 ) + ( -5 ) = -3 + [ 4 + ( -5 )] = -4
c. Sifat tertutup pada penjumlahan
Penjumlahan bilangan bulat pasti menghasilkan bilangan bulat juga. Sifat ini disebut
sifat tertutup. Jadi, untuk sembarang bilangan bulat p dan q, maka ( p + q ) B
dengan B adalah himpunan bilangan bulat.
Contoh : -12 + 8 = -4 ; -12 dan 8 bilangan bulat
-4 ternyata bilangan bulat juga.
d. Unsur identitas pada penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat p berlaku p + 0 = 0 + p = p.
0 adalah unsure identitas ( elemen netral ) pada penjumlahan.
Contoh : -5 + 0 = 0 + ( -15 ) = -15

1. PENGURANGAN DAN SIFAT SIFATNTA


a. Lawan ( Invers penjumlahan dari p adalah p .
Lawan ( Invers penjumlahan dari p adalah p .
Penjumlahan sembarang bil;angan bulat dengan lawan selalu menghasilkan nol.
Jadi, untuk sembarang bilangan bulat p,berlaku p+ (p )=p+ p=0.
Contoh : 24+ (24 )=24+24=0.
b. Mengurangi suatu bilanagan sama dengan menambah dengan lawan
pengurangannya, jadi untuk sembarang bilangan bulat p dan q selalu berlaku
pq (p ) =p+(q).
Contoh :84=18+ (4 )=12
9(10 )=9+10=1
c. Pengurangan pada bilangan bulat tidak bersifat asosiatif. Untuk sembarang bilangan
bu;at p dan q maka pq q p dengan p q 0
Contoh : 37 7(3)
d. Pengurangan pada bilangan bulat tidak bersifat asosiatif. Untuk sembarang bilangan
bulat p,q dan r maka ( pq )r p( qr ) dengan p q 0 .
20
Contoh : 15()
( 1015 )(20) 10
e. Pengurangan pada bilangan bulat bersifat tertutup, karena penggunaan dua bilanagn
bulat pasti menghasilkan bilangan bulat juga.
Jadi,untuk setiap p , q B ,maka ( pq ) B dengan B himpunan bilangan bulat .
Contoh : 17 19=17+19=2
17 dan19 bilangan bulat , 2 ternyata bilangan bulat juga .

Contoh Soal :
1.Tentukan hasil dari:
a. 28+ 15+ (9 )
b. 8 (21 )(10)

Jawab

a. 28+ 15+ (9 )=13+ (9 )


22
b. 8+ (21 ) 10 =8+ (21 )+10
13+ 10
3
3. PERKALIAN DAN SIFAT SIFATNYA
a. Hasil perkalian bilangan bulat dapat di tentukan berdasrkan tanda dari bilangannya
dengan cara berikut :
(i). ( + ) x ( + ) = ( + )
Contoh : 6 X 7 = 42
(ii). ( + ) x ( - ) = ( - )
Contoh : 6 X ( - 7 ) = -42
(iii).(- ) x (- ) = ( + )
Contoh : ( -6 ) x (-7 ) = 42
b. Sifat tertutup pada perkalian
Perkalian bilangan bulat pasti menghasilkan bilangan bulat juga. Jadi, untuk
sembarang bilangan bulat p dan q, maka ( p q ) B dengan B himpunan
bilangan bulat.
Contoh : ( 8 ) 9 = 72; ( 8 ) dan 9 bilangan bulat
72 bilangan bulat juga
c. Sifat komutatif pada perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat p dan q berlaku p q = q p.
Contoh : 9 ( 7 ) = 7 9
( 8 ) ( 12 ) = ( 12 ) ( 8 )
d. Sifat asosiatif pada perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat,p,q dan r berlaku ( p q ) r = p ( p
r ).
Contoh : [ (6) ] 7 (8 )=(6) [ 7 7 ( 8 ) ]
e. Unsur Identitas Pada Perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat p, maka : p 1=1 p= p .
1 adalah unsur identitas ( elemen netral ) pada perkalian.
1(10)=10
Contoh :
(10 ) 1=
f. Perkalian bilangan 0
Untuk sembarang bilangan bilat p,maka : 0 p=p 0
Contoh : 0 23=23 0=0
g. Sifat Distributif
(i) Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan. Untuk sembarang bilangan bulat
p,q, dan r berlaku p ( q+r )= p q+ p r .
1
Contoh : 9+1=(5) 9+(5) )
(5 )
(ii) Sifat distributif perkalian pada pengurangan.Untuk sembarang bilangan bulat p,q,
dan r berlaku p ( qr )= p q p r .
Contoh : 7 [ (10 )12 ]=7 (10 )7 12

Contoh Soal :
(10 )12=7 (10 ) 7 12
Contoh : hasil dari :
Tentukan 7 10
a. (4 ) 7 (5 )=..
b. 38 29=..
Jawab :
a. (4 ) 7 (5 )=(28 ) (5 )
140
b. 38 29=766
67

4. PEMBAGIAN DAN SIFAT SIFATNYA


a. Hassil pembagian bilamgan bulat dapat ditnetukan berdasarkan tanda dari
bilangannya dengan cara berikut :
+

1) +

+

Contoh : 8 : 4 = 2
+

2)



Contoh : 8 : ( 4) = 2


3) +



Contoh : ( 8 : 4=2


4)

+

Contoh : ( 8 :(4)=2
b. Pembagian pada bilangan bulat tidak bersifat komutatif. Untuk sembarang bilangan
bulat p,q dan r dengan p , q , r {0,1 } , maka p: q q : p
Contoh : 12: (6 ) (6 ) :12
c. Pembagian pada bilangan bulat tidak bersifat asosiatif. Untuk sembarang bilangan
bulat p,q dan r dengan p , q , r {0,1 } , maka ( p : q ) r p(q : r)
Contoh : [ (48 ) :8 ] : (2 ) (48 ) : 18 : (21)
d. Pembagian pada bilangan bulat tidak bersifat tertutup,karaena pembagian duabilangan
bulat tidaksealu menghasilkan bilangan bulat. Terdapat p , q , B sehingga
( p :q) Bdengan B himpunan bilangan bulat.
1
Contoh : (4 ) :8= ;4 dan 8 bilangan bulat
2
1
;4 dan 8 bilangan bulat
2

Contoh Soal :
Tentukan hasil dari :
(72 ) :8 J =
c.
63 :
d. [ 30 : (5 ) ] J =(2 )=
Jawab :
(72 ) :8 J =63:(9)
a.
63:
7
b. 30 : (5 ) J : (2 ) =(6 ) :(2)
LATIHAN 31

1. Tentukan suhu manakah yang lebihbtinggibdari pasangan suhu berikut


a. 15 C dan12 C d. 5 C dan2 C
b. 30 C dan 0 C e. 6 C dan 1 C
c. 0 C dan4 C f. 3 C dan8 C
2. Sisipkan lambang atau< sehingga menjadi kalimat yang benar
a. 45 ..28 d. 88 134
b. 67 ..89 e. 22 11
c. 34 ..46 f. 29 55
3. Hitunglah Penjumlahan bilangan berikut :
a. 10+ (19 )+ 18= d. 11+ (17 )+ 46=
b. 14+ 9 (10 ) + (26 )= e.
c. 16+ 23+ (34 )= f.
4. Hitunglah pengurangan beikut :
a. 812=
b. 6(10 )=
c. 61520=
5. Hitunglah perkalian bilangan berikut :
a. 9 [ 2 (12 ) ]= d. (-7) 3 (8 ) =
b. 12 [ 2 (12 ) ]=
18+ (10 ) =
c.
25
6. Hitunglah hasil pembagian bilangan berikut :
a. (60:5 ) :6= d. [120 : (5 ) ] : 3=
b. [ 90 : (15 ) ] : (3 )=
c. [96 : (8 ) ] :3=
7. Tentukan hasil operasi hitung campuran berikut :
a. 25+13 4= d. 11296 :8=
b. 17+ 42: (6 )=
c. 5639 (7 )=
8. Dalam suatu permainan, seorang anak bermain sebanyak 5 kali dan memperoleh nilai
sebagai berikut :-70,90,-30,40 dan-50. Hitung jumlah nilai yang diperoleh anak
tersebut !
9. Dalam suatu ujian dengan jumlah soal 50, jawaban yang benar diberi nilai 2,jawabana
yang sal diberi nilai -1, dan soal yang tidak di jawab diberi nilai 0. Benar sebanyak 42
soal dan sebanyak 5 soal tidak terjawab, berapa nilai yang di peroleh siswa tersebut?
10. Dalam kegiatan karyawisata yang di ikuti oleh 250 siswa, panitia menyewa bus yang
berkapasitas masing-masing 54 tempat duduk. Kegiatan tersebut didampingi oleh 20
orang guru pembimbing.
a. Berapa banyak bus yang di perlukan dalam kegiatan tersebut?
b. Berapa banyak tempat duduk yang kosong ?

5. KPK DAN FPB


a. KPK bilangan Cacah
Kelipatan Persekutuan Terkecil ( KPK ) dari dua bilangan atau lebih adalah anggota
yang terkecil dan bukan 0 dari himpunan kelipatan persekutuan bilangan itu. Unuk
bilangan-bilangan yang cukup besar, KPK dapat di entukan dengan menggunakan
factor prima, yaitu
KPK dari dua bilangan atau lebih di [peroleh dari hasil kali factor-faktor prima
yang berbeda dengan pangkat yang tertinggi.
b. FPB bilangan Cacah
Factor Persekutuan Terbesar ( FPB ) dari bilangan atau lebih adalah factor yang
sama dan terbesar dari bilangan-bilangan itu. Untuk bilangan-bilangan yang cukup
besar, FPB dapat ditentukan dengan menggunakan factor prima, yaitu :
FPB dari dua bilangan atau lebih diperoleh dari hasil kali factor-faktor prima
yang sama dengan mengambil pangkat yang terendah.
Contoh Soal:
1. Tentukan KPK dan FPB dari 28 dan 42
Jawab : 2 2
28=22 7
42=2 3 7 2 3
KPK dari 28 dan 42=22 3 7=84
FPB dari 28 dan 42=2 7=14 7 7
2. Tentukan KPK dan FPB dari 50,84 dan 90!
Jawab :
50=2 2 2 2
2
84=3 7 5 2 3
90=2 5 5 3 3
KPK dari 50,84 dan 90 = 7 = 6.300
2 2 7 7
FPB dari 50,84, dan 90 = 2. 2 32 5
3. Arkan mengunjingi perpustakaan seiap 6 hari sekali, Dimas setiap 4 hari sekali,
sedangkan Sukma setiap 8 hari sekali. Jika pada tanggal 28 Januari mereka
mengunjungi perpustakaan bersama-sama, pada tanggal berapa mereka akan
mengunjungi perpustakaan bersama-sama lagi berikutnya ?
Jawab :
Soal diatas berkaitan dengan KPK.
6=2 3, 4=22 , dan 8=23
KPK dari 6, 4 dan 8=23 3=24
Mereka akan mengunjungi perpustakaan bersama-sama berikutnya setelah 24
hari. Jadi,mereka akan mengunjungi perpustakaan bersama-sama lagi pada
tanggal :
28 Januari + 24 hari = 21 Februari (Banyak hari pada bulan Januari =31 hari )
4. Tersedia 84 buku,5 pensil, dan 140 krayon. Jika buku, pensil dank rayon tersebut
akan dibagi rata kepada sejumlah anak, berapa anak sebanyak-banyaknya yang
dapat menerima pembagian tersebut.
Jawab :
Soal diatas berkaitan dengan FPB, maka :
84 12 7 56 8 7 140 20 7
2 3 2
2 3 7 2 7 2 7
FPB dari,84, 56, dan 140 = 22 7=28.
Jadi,banyaknya anak yang dapat menerima pembagian tersebut adalah 28 anak

LATIHAN 1
1. Tentukan KPK dari pasangan bilangan berikut :
a. 24 dan 60 c. 42, 63, dan 84
b. 36 dan 81 d. 45, 75 dan 120
2. Tentukan FPB dari
a. 36 dan 48 c. 14, 42, dan 70
b. 56 dan 84 d. 30, 75 dan 105
3. Jadwal latihan tim bola voli A di lapangan yang sama adalah 4 hari sekali, tim
bola voli B 5 hari sekali dan tim bola voli C 6 hari sekali. Jika tanggal 1
Desember 2015 ketiga tim tersebut mengadakan latihan bersama, pada
tanggal berapa lagi meseka akan latihan bersama yang kedua kalinya ?
4. Tersedia 84 buah Apel, 56 strobery, dan 150 buah jambu. Bila buah-buah
ersebut akan di bagi rata kepada sejumlah anak, berapa anak sebanyak-
banyaknya yang dapat menerima pembagian itu ?
5. Tersedia 175 kantong gula pasir dan 105 botol minyak goring. Bila gula pasir
dan minyak goring tersebut akan di bagi rata, berapa orang erbanyak yang
dapat menerima bagian itu?
B. BILANGAN PECAHAN
1. PECAHAN DAN LAMBANGNYA
a
a. Bentuk umum dari pecahan adalah , a disebut Pembilang dan b disebut
b
Penyebut.
a
b. Pecahan-pecahan yang senilai ( sama nilainya ) pecahan dapat diperoleh
b

a
bilangan yang sama. Jadi, untuk sembarang pecahan dengan b 0 berlaku :
b
a a m a a: n
= atau =
b b m b b :m
Dengan m dan n sembarang bilangan bukan nol.
Contoh 2 24 8 2 8
: = = : dan adalah pecahan
3 3 4 12 3 12
senilai
4
dan adalah pecahan
6
12 12 :3 4 12
= = : senilai
18 18 :3 6 18
a
c. Pecahan dengan b 0 dapa disederhanakan dengan cara pembilang dan
b
penyebut dibagi dengan fakor persekutuan terbesar ( FPB ) dari a dan b.
Contoh 15 :5 3 15 Disederhanakan menjadi
: C= = :
20 :5 4 20
3
4
5 adalah FPB dari 15 dan 20
a b
d. Jika a b, maka > dengan c 0
c c
a b
Jika a b, maka < dengan c 0
c c
Contoh 6 5 6 5
: 6>5, maka > atau >
7 7 21 21
4 8 4 8
4 >8, maka < atau <
15 15 37 37
e. Bilangan yang terdiri dari bilangan bulat dan pecahan bias disebu pecahan
campuran atau bilangan campuran.
Contoh 5 1 5
: 1 , 4 ,8 dan sejenisnya
4 7 9
b
Pecahan campuran a dengan c 0 dapat dinyatakan sebagai pecahan biasa,
c
yaitu :
b ( c a ) +b
a =
c c

2. PECAHAN CAMPURAN
Contoh :
Nyatakan bilangan berikut sebagai pecahan campuran atau sebaliknya !
7 c. 2
a. 5
3
6
13 2
d. d. 3
15 3
Jawab:
7 6 1 3 10 3
a. = + b. = +
3 3 3 15 15 5
1 3
2+ 2+
3 5
1 3
2 2
3 5
5 5 2 2
c. 2 =2+ d. 3 =3+
6 6 3 3
12 5 9 2
+ +
6 6 3 3
17 11

6 3
b
Pecahan camppuran a dengan c 0 dapat di nyatakan sebagai bentuk pecahan
c
biasa yaitu :
b c a+b
a =
c c
3. PECAHAN DESIMAL
Contoh :
Nyatakan bilangan brikut sebagai pecahan decimal dan sebaliknya:
3 c. 0,4
a.
5
b. d. 0,25
4
125
Jawab :
3 3 2 6
a. = = =0,6
5 5 2 10
4 48 32
b. = = =0,32
25 125 8 1000
0 4 2
c. = =
4 10 5
25 1
d. 0,25= =
100 4

4. PERSEN
Persen adalah pecahan penyebut 100, lambing persen adalah %. Untuk setiap pecahan

a a
dengan b 0 jika dinyatakan dalam persen menjadi 100 jadi
b b

a q
= 100
b b
Contoh :
Nyatakan bilangan berikut dalam bentuk persen dan sebaliknya :
7
a.
20
b. 45 %
Jawab :
7 7 5 45
a. = b. 45 =
20 20 5 100
35 9

100 20
35

5. OPERASI PADA PECAHAN


A. Penjumlahan dengan pengurangan pecahan
a) Penjumlahan dan pengurangan dua pecahan atau lebih dapat dilakukan jika
pecahan-pecahan itu memiliki penyebut yang sama.
a c a+ c
+ = dengan b 0
b b b

a c ac
= dengan b 0
b b b
b) Bila pecahan-pecahan yang akan dijumlahkan ayau dikurangkan memiliki
penyebut yang berbeda, maka penyebut-penyebut itu harus disamakan dahulu
dengan menggunakan KPK dari penyebut-penyebutnya.
c) Penjumlahan pecahan memiliki sifat-sifat berikut,
(i) Sifat komutatif penjumlahan.
a c
Untuk sembarang pecahan dan dengan b 0 dan d 0 ,
b d
selalu berlaku :
a c c a
+ = +
b b d b
(ii) Sifat asosiatif penjumlahan
a c e
Untuk sembarang pecahan , dan dengan b 0 dan
b d f
f 0 , selalu berlaku :
a c e a c e
( )
+ + = + +
b d f b d f ( )
Tentukan hasil dari :
5 11 4 2
1. + = 3.
12 12 6 5
1 7 1 2 5
2. +
5 10 ( )
= 4. 2 =4 3
9 9 9
Jawab :
5 11 6 3 1 4 2 20 12
1. + = = =1 3. =
12 12 12 4 3 6 5 30 30
1 7 2 7 8
2. ( )
+
5 10
= +
10 10 ( )
30
2+(7) 4

10 15
5 2 3 3 5
4. 4 3 =6 3
10 9 9 9 9
1 12 5
5 3
2 9 9
7
5
9

B. Perkalian dan Pembagian Pecahan


a. Hasil perkalian dua pecahan diperoleh dengan mengalikan pembilang dengan
pembilang dan penyebut dengan penyebut.
a c a c
= dengan b 0 dan d 0
b b bd
b. Dalam perkalian pecahan, bila terdapat pecahan campuran, maka pecahan
campuran itu harus dinyatakan debagai pecahan biasa.
b d ( a c ) +b d
a = + dengan c 0 dan e 0
c e c e
c. Perkalian pecahan memiliki sifat-sifat berikut :
(i) Sifat nkomutatif perkalian
a c
Untuk sembarang pecahan dan dengan b 0 dan d 0
b d
,selalu berlaku :
a c c a
=
b b d b
(ii) Sifat asosiatif penjumlahan
a c e
Untuk sembarang pecahan , dan dengan b 0 dan
b d f
f 0 , selalu berlaku :
a c e a c e
( )
+ = +
b d f b d f ( )
(iii) Sifat distributif.
Perkalian terhadap penjumlahan
a c e
Untuk setiap pecahan , dan dengan b 0 dan f 0 ,
b d f
selalu berlaku:
a c e a c a e
(
= +
b d f )(
b d )(
b f )
Perkalian terhadap pengurangan.
a c e
Untuk setiap pecahan , dan dengan b 0 dan f 0 ,
b d f
selalu berlaku:
a c e a c a e
(
=
b d f b d )( b f )( )
d. Membagi dengan suatu pecahan, sama artinya dengan mengalikan dengan
kebalikan pecahan itu.
a c a d
: = dengan b 0 , c 0 dan d 0
b b b c
a c
adalah kebalikan ( invers perkalian ) dari
b d
e. Bila dalam pembagiannpecahan terdapat pecahan campuran, maka pecahan
campuran itu harus dinyatakan sebagi pecahan biasa.
a d a ( e c ) +d e
:c = : =
b e b c ( e c )+ d
Contoh :
Tentukan hasil dari :
2 3 2 4
1. = 3. : =
4 5 3 5
1 3 3 1
2. 3 2 = 4. 3 : 2 =
2 5 4 95
Jawab :
2 3 2 3 2 4 2 4
1. = 3. : =
4 5 4 5 3 5 3 5
6 2 5

20 34
3 10

10 12
1 3 7 13 5
2. 3 2 =
2 5 2 5 6
7 13 3 1 15 11
4. 3 :2 = :
2 5 4 95 4 5
91 15 5

10 4 11
75

44

LATIHAN 3

1. Istilah titik-titik berikut untuk menyatakan pecahan-pecahan yang sama nilainya :


3 6 27 .
a. : : :
5 . . 50
4 8 20 .
b. : : :
9 . . 54
2. Tulislah pecahan berikut dalam bentuk yang paling sederhana !
a. b. c.

18 28 63
21 32 77
3. Susunan deretan pecahan berikut dalam urutan naik
1 2 1 3 3 1
a. , , c. , ,
6 3 9 4 8 2
1 1 2 5 5 3
b. , , d. , ,
2 4 3 12 8 4
4. Nyatakan bilangan-bilangan berikut sebagai pecahan campuran !
8 b. c. d.
a.
3
19 17 126
4 15 12
5. Nyatakan bilangan-bilangan berikut sebagai pecahan biasa !
a. b. c. d.

2 3 3 1
3 7 10 12
5 8 4 5
6. Nyatakan bilangan- bilangan brikut sebagai pecahan biasa !
a. b. c.

3 9 3
8
25 40 5
7. Tentukanlah hasil dari :
a. 20 b. 35 c.

1
2
2
8. Tentukanlah hasil dari :
3 7 5 5
a. + = c. =
8 24 8 11
7 3 4 1
b. 5 +6 = d. 9 +3 =
9 4 12 5
9. Tentukan hasil dari :
2 4 1 1
a. = c. 1 3 =
3 5 4 5
3 1 6 5
b. 2 = d. = l
5 6 7 8
10. Tentukan hasil dari :
1 1 1 2
a. : = c. 2 : 4 =
8 2 5 3
9 5 1 7
b. : = d. 10 :6 =
14 7 12 8

5. PEMANGKATAN DAN SIFAT-SIFATNYA


Pemangkatan suatu bilangan di peroleh dari perkalian berulang untuk bilangan yang
sama.
n
a =a a a a
n = factor
contoh :
4
20 =20 20 20 20

Sifat-sifat operasi bilangan berpangkat :


1. Untuk sembarang bilangan bulat a dengan pangkat m dan n selalu berlaku :
m n m+ n
a a =a
3 4 4 +4
contoh:3 3 =3
7
3
2. Untuk sembarang bilangan bulat a dengan panhgkat m dan n selalu berlaku :
am :a n=a mn
6 2 62
contoh:5 5 =5
4
5
3. Untuk sembarang bilangan bulat a dengan panhgkat m dan n selalu berlaku :
(am )n=am n
contoh:(4 2)6 =4 2 6
4 12
Sifat-sifat diata juga berlaku pad bilangan pecahan :
a n a a a a
1. ()
b
m
=
b b b
n m+n
b
a a a
2. () () ()
b
m

b
n
=
b
mn
a a a
3. ()() ()
b
:
b
=
b
m n m+ n
4. (( ) ) ( )
a
b
=
a
b

BAB II
HIMPUNAN
A. PENGERTIAN HIMPUNAN
Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau obyek yang didefinisikan ( diberi batasan )
yang jelass.
Yang dimaksud didefinisikan dengan jelas adalah dapat ditentukan dengan tegas apakah
suatu benda ( obyek ) termasuk dalam suatu kumpulan ( kelompok ) yang ditentukan atau
titik. Benda-benda atau obyek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota atau
elemen dari himpunan itu.
Contoh :
1. Kumpulan siswa di kelasmu yang berbeda gemuk bukan himpunan, karena berbadan
gemuk tidak jelas harus berapa kilogram batasan beratnya.
2. Kumpulan hewan berkaki dua adalah himpunan, karena dapat dibedakan antara anggota
dan bukan anggota dari kumpulan tersebut.
B. NOTASI HIMPUNAN DAN ANGGOTA HIMPUNAN
Suatu himpunan dpat ditulis dengan menggunakan pasangan kurung kurawal dan
anggota-anggota himpunan ditulis di antara pasangan kurung kurawal. Anggota suatu
himpunan dinyatakan dengan , sedangkan notasi bukan anggota himpunan dinyatakan
dengan . Anggota yang sama dalam suatu himpunan hanya ditulis satu kali.
Himpunan diberi nama dengan menggunakan huruf capital, yaitu A, B, C, D, dan
seterusnya.
Contoh :
1. D adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari 8.
D = { 1,2,3,4,5,6,7 }
2 D, sedangkan 8 D
2. E = { huruf-huruf pembentuk kata mamah }
E = { m, a, h }
Banyak anggota himpunan H dinyatakan dengan notasi n(H). Jika n(H) =5,berarti banyak
anggota pada himpunan H adalah 5.
C. CARA MENYATAKAN HIMPUNAN
1. Menyatakan himpunan
Suatu himpunan daoat dinyatakan dengan 3 cara :
a. Dengan Kata-kata
b. Dengan notasi pembentuk himpunan
c. Dengan mendaftar anggota-anggotanya
a. Menyatakan himpunan dengan kata-kata atau sifat keanggotannya.
Menyatakan himpunan dengan kata-kata atau sifat keanggotaannya sangat
bermanfaat untuk himpunan yang memiliki anggota sangat banyak dan tak
beraturan,karena kita akan mengalami kesulitan ketika harus menuliskan semua
anggota-anggotanya satu demi satu.
Untuk menyatakan himpunan dengan kata-kata, perhatikan kesamaan sifat yang
dimiliki anggota-anggota himpunan tersebut.
Contoh
1. A = { senin,selasa,sabtu }
Penulisan dengan kata-kata atau sifat himpunan adalah :
A = { nama hari dalam seminggu yang dimulai dengan huruf S }
2. C = { 23,29,31,37,41,43,47}.
Penulisan dengan kata-kata atau sifat himpunan adalah :
C = { bilangan prima antara 20 dan 50 }
b. Menyatakan himpunan dengan notasi pembentukan himpunan
Menyatakan himpunan dengan notasi pembentukan himpunan adalah menyatakan
suatu himpunan danya dengan syarat keanggotaan himpunan, yang dalam
penulisannya menggunakan bentuk \{ x x \} .
Contoh :
1. Nyatakan himpunan A = { 0,1,2,3,4,5 } dengan notasi pembentuk himpunan !
Jawab :
A = {x x bilangan cacah kuarang dari 6 } atau
A = {x x< 6, x bilangan cacah} dibaca :
A adalah himpunan x dengan x kurang dari 6 dan x adalah bilangan cacah .
2. Nyatakan himpunan B = { 2,4,6,8,10 } dengan notasi pembentuk himpunan !
Jawab :
B = { y y bilangan asli kurang dari 12 } , atau
B = { y 1< y <11, y bilangan asli genap } ,atau :
B = { y 2 y 10, y bilangan asli genap } ,atau :
3. Nyatakan himpunan C = { a,b,c,d } dengan notasi pembentuk himpunan !
Jawab :
C = { p p empat huruf pertama dalam abjad }
c. Menyatakan himpunan dengan mendaftar anggota-anggotanya
Dengan cara ini, anggota-anggota himpunan ditulis dalam kurung kurawal dan
dipisahkan dengan tanda koma. Pada penulisan himpunan dengan cara mendaftar
anggota-anggotanya, jika semua anggota dapat ditulis, maka urutan penulisan
boleh diabaikan.
Contoh :
1. P = { nama bulan dalam setahun yang diawali dengan huruf J }
Penulisan dengan mendaftar anggota-anggotanya adlah sebagai berikut :
P = { Januari,juni,juli } atau P = { Juni,Januari,Juli }
2. Q = {x l x <5, x A } ,dengan A adalah himpunan bilangan asli. Dengan
mendaftar anggota-anggotanya,himpunan ini ditulis sebagai berikut :
Q = {1,2,3,4 } , atau Q = { 3,1,4,2 }
Jika suatu himpunan mempunyai anggota sangat banyak,dan memiliki pola tertentu,
maka penulisannya dapat dilakukan dengan menggunakan tiga buah titik, dibaca
dan seterusny
Contoh :
1. A = { bilangan asli }, dapat kita tuliskan sebagai :
A = { 1,2,3,4, . . .}.
2. J = { bilangan cacah ganjil kurang dari 100}, maka :
J = { 1,3,5,7,9, . . .,99 }
Himpunan J tidak boleh ditulis J = { 1,3,5,7,9, . . .}, sebab anggotanya terbatas
hanya sampai 99.

D. HIMPUNAN KOSONG
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota. Dapat di tulis dengan
notasi /symbol { } atau .

E. HIMPUNAN SEMESTA
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota himpunan yang
dibicarakan. Himpuan semesta disebut juga semesta pembicaraan atau himpunan
universum dan ditulis dengan lambing S .
Contoh :
Himpunan semesta dari { 3,5,7 }
(i) S = { bilangan prima }, atau
(ii) S = { bilangan cacah ganjil }

F. DIAGRAM VENN
Himpunan dapat diilustrasikan dengan menggunakan gambar yang disebut Diagram venn.
Dalam membuat diagram venn perlu diperhatikan ketentuan beriku :
1. Himpunan Semesta digambarkan dengan sebuah peregi panjang dan di pojok kiri atas
diberi symbol S.
2. Setiap himpunan yang termuat di dalam himpunan semesta ditunjukan dengan kurva
tertutup sederhana.
3. Setiap himpunan ditunjukan dengan sebuah noktah dan nama anggotanya di tulis
berdekatan dengan noktahnya. Jadi noktah mewakili satu anggota.
Contoh :
S A .
5
Himpunan semesta S digambarkan dengan pesegi panjang. Himpunan A
sebagai himpunan bagian dari S digambar dengan kurva tutup. Setiap
G. HIMPUNAN BAGIAN 2 . . . .
5 7 6
anggota himpunan, yaitu 2,4,5,6 dan 7 ditunjukan dengan sebuah noktah
atau titik.
Himpuan A merupakan himpunan bagian dari B, jika setiapanggota A menjadi anggota B. A
himpunan bagian dari B ditulis A B .
Contoh :
A = {2,3,5,7,11,13 }
B = { 5,7,13 }

H.

S B .5
.6
.5 .13
.7

Anda mungkin juga menyukai