Oleh :
Herlina, S.Kep
NIM. 2030913720006
NIM : 2030913720006
Herlina,S.Kep
NIM. 2030913720006
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Depresan Pusat
Kesulitan Pernafasan Ketidakefektifan
Menelan Pola Nafas
Gangguan Menelan
Pemasangan
NGT Risiko Aspirasi
WOC (Web of coution) of Emboli Stroke (Agianto et al., 2019)
Kelainan Jantung
NIC :ManajemenLingkungan
1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
2. Singkirkan bahaya lingkungan
3. Singkirkan benda-benda berbahaya dari lingkungan
4. Letakkan benda yang sering digunakan dalam jangkauan pasien
DAFTAR PUSTAKA
Grace, Pierce A. & Neil, R. Borley. 2007. At a Glance : Ilmu Bedah. Jakarta :
EMS.
Indrawati, Lili. dkk. (2016). Care Yourself Stroke. Jakarta : Penebar Swadaya
Grup.
Moorhead, S., Johnson, M., Mass, M. L. & Swanson, E., 2013. Nursing Outcomes
Classification (NOC). 5 ed. USA : Elsevier.
Smeltzer, S.C. 2001. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah (edisi 8). Jakarta :
EGC.
ASUHAN KEPERAWATAN
3. Pola Eliminasi
Tanggal defekasi terakhir : 05/05/2019
Frekuensi defekasi : 1 kali/hari
Konsistensi : padat
Warna: Kuning
Masalah defekasi: tidak ada
Penggunaan alat bantu (laksatif/pispot) : -
Bising usus : Normal 20 x/menit
Struktur abdomen
I : abdomen tampak simetris, tidak tampak adanya massa, umbilicus
normal, tidak ada lesi, tampak bersih
A: bising usus 20x/menit
P: timpani
P : tidak teraba massa
Distensi : tidak ada distensi abdomen
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan pada seluruh kuadran
Lain-lain : -
Frekuensi berkemih: 4-5 kali/hari
Jumlah: ± 600 cc
Warna: kuning keruh
Penggunaan alat bantu berkemih : Ya, Urinal/pispot
Keluhan /masalah berkemih : tidak ada
Sakit pinggang: tidak ada
Palpasi ginjal: tidak teraba
Perkusi abdomen: tympani
Kondisi blast: kosong, tidak ada tahanan urine
Lain-lain: -
Diagnosis keperawatan:
-
4. Pola Aktivitas – Latihan
Kemampuan perawatan diri:
SMRS MRS
Aktivitas
01 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian/ berdandan √
Eliminasi/ toileting √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Berjalan √
Naik tangga
Berbelanja
Memasak
Pemeliharaan rumah
Skor:
0 = mandiri 1 = alat bantu 2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain & alat 4 = tergantung/tidak mampu
Kebersihan diri:
Di rumah
Mandi : /hr
Gosok gigi : /hr
Keramas : /mgg
Potong kuku : /mgg
Di rumah sakit
Mandi : 1 /hr diseka
Gosok gigi : - /hr (kumur-kumur saja)
Keramas : - /mgg
Potong kuku : - /mgg
Pernapasan
o Frekuensi napas: 24 x/menit
o Kedalaman: -
o Irama: reguler
o Bunyi napas: Vesikuler
o Riwayat merokok: sejak usia 20 tahun pasien merokok, menghabiskan 1
bungkus rokok setiap harinya, namun semenjak sakit 2 bulan yang lalu
pasien sudah berhenti merokok
o Riwayat asma/ bronchitis/ emfisema: Tidak ada
o Riwayat penyakit paru dalam keluarga: Tidak ada
o Batuk : tidak ada
o Penggunaan otot bantu napas : tidak ada
o Suara napas tambahan : tidak ada suara napas tambahan
o Adanya sputum : -
o Lain-lain : pemeriksaan dada
o I : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada lesi,
tidak tampak ada massa
o P : Tarikan dinding dada simetris, tidak ada teraba massa,
taktil premitus normal
o P : Redup/Pekak pada area hepar & jantung
o A : Tidak terdengar bunyi wheezing, tidak terdengar bunyi ronchi
Sirkulasi
o Frekuensi nadi: 84 x/menit, Irama : Reguler TD : 130/70 mmHg
o Perkusi dada : sonor pada paru redup pada jantung (normal) Nyeri
Sirkulasi
dada : Tidak ada
Frekuensi nadi ……………………………………………………………….
o Capillary Refill : kembali < 2 detik (normal)
Irama …………………………………………………………………………
o Edema : Tidak ada
o TD…………………………………………………………………………….
Palpitasi : -
Perkusi dada.....................................................................................................
o Suhu ekstremitas : Teraba hangat
o ..........................................................................................................................
Riwayat Penyakit Jantung dalam keluarga : Tidak ada riwayat penyakit
..........................................................................................................................
jantung di keluarga pasien
..........................................................................................................................
Nyeri dada…....................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Capillary refill..................................................................................................
..........................................................................................................................
Edema...............................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Palpitasi............................................................................................................
Suhu ekstrimitas...............................................................................................
Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.......................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Mobilitas
Pola latihan yang biasa dilakukan....................................................................
..........................................................................................................................
Mobilitas
Pola latihan yang biasa dilakukan : -
Aktivitas di waktu luang : -
Sejak sakit : Berbaring ditempat tidur, meremas bola karet, belajar berjalan
Rentang gerak : Terbatas
Skala kekuatan otot :
5 5 5 5 4 3 3 3
5 5 5 5 4 3 3 3
Diagnosis keperawatan:
- Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
- Risiko jatuh dengan faktor risiko fisiologis (hambatan mobilitas)
- Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan cedera
otak (stroke)
Diagnosis
keperawatan: ........................................................................................................
......................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
6. Pola Kognitif – Persepsi
Fungsi penglihatan : baik, dapat melihat dengan jelas
Posisi bola mata : simetris, tidak ada kelainan posisi
Gerakan mata : normal, tidak ada pembatasan gerak bola mata
Konjungtiva : pucat, tampak anemis
Kornea : Normal
Sklera : Tidak ikterik
Pupil : normal, miosis (+), mibriasis (+)
Keluhan nyeri : tidak ada keluhan nyeri pada fungsi penglihatan
Pemakaian alat bantu penglihatan : tidak menggunakan kontak lensa /
kacamata
Diagnosis keperawatan:
Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang program teraupetik
7. Pola Persepsi Diri – Konsep Diri
Persepsi klien tentang penyakitnya :
Pasien menyadari penyakit yang dideritanya cukup serius dan merupakan
akibat dari gaya hidup sebelumnya yang kurang baik. Pasien menyerahkan
seluruh pengobatan yang perlu dilakukan untuk kesembuhannya kepada
petugas kesehatan yang merawatnya.
Harapan setelah dirawat :
Dapat segera sembuh agar bisa beraktivitas dan bekerja seperti biasa yaitu
berjualan ditoko karena pasien merupakan tulang punggung keluarga.
Persepsi klien tentang diri :
Merasa bersalah karena akan menyusahkan anak dan istri dalam merawat
pasien. Saat ini masih bergantung dengan istri dan anak-anak dalam
membantu aktivitas harian
Ekspresi afek/ emosi :
-
Isyarat nonverbal perubahan harga diri :
Pasien sering diam dan menjawab seadanya apa yang ditanyakan perawat
karena masih sulit berbicara
Diagnosa keperawatan:
Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan fungsi otak
Diagnosis
keperawatan: ........................................................................................................
...............................................................................................................................
.....................
..............................................................................................................................
9. Pola Koping – Toleransi Stres
Cara pengambilan keputusan klien :
setiap pengambilan keputusan dalam rumah tangga pasien selalu dibantu
istri dan anak-anaknya sehingga tidak ada keputusan yang diputuskan
sendiri.
Stresor dalam 1 tahun terakhir :
saat pertama sakit 2 bulan yang lalu dan di diagnosa ada penyakit jantung.
Koping yang biasa digunakan : sholat
Pengobatan untuk mengatasi stress :
ngobrol dengan istri dan anak-anak atau menonton TV
Kecemasan : cemas dengan pekerjaan yang saat ini hanya dikerjakan istri
Sistem pendukung :
saat ini istri dan anak-anak merupakan sistem pendukung terbaik yang
dirasakan pasien selain dukungan dari keluarga yang lain
Perilaku yang ditunjukkan klien :
pasien sangat kooperatif saat dilakukan pengkajian oleh perawat meski
jawabannya seadanya karena pasien masih sulit berbicara
Diagnosis
keperawatan: .........................................................................................................
...............................................................................................................................
....................
...............................................................................................................................
10. Pola Peran – Hubungan
Peran dalam keluarga :
Pasien merupakan kepala keluarga dalam rumah tangga nya. Anak pasien
ada 2 orang yang semua sudah kuliah. Pasien bekerja sebagai pedagang di
toko pakaian milik sendiri.
Hubungan dengan orang terdekat :
Hubungan sangat baik. Saat sakit selalu dijenguk oleh keluarga dan tetangga
di dekat rumah pasien
Interaksi dengan pasien lain :
Saat dirawat pasien hanya sendiri diruang perawatan sehingga tidak ada
interaksi dengan pasien-pasien lain
Cara berkomunikasi :
Baik, namun seadanya berbicara karena masih kesulitan dalam berbicara.
Jawaban yang diberikan sesuai dengan apa yang ditanya namun cukup
singkat
Efek perubahan peran : pasien terkadang merasa bersalah karena selama
sakit pekerjaan yang seharusnya dilakukannya untuk sementara harus
digantikan oleh istri
Perilaku selama dirawat :
-
Bahasa yang digunakan sehari-hari : -
Lain-lain ………………………………………………………………...........
Diagnosa
keperawatan: .........................................................................................................
...............................................................................................................................
....................
Diagnosis keperawatan:
Ketidakefektifan perporma peran berhubungan dengan penyakit fisik
Diagnosis
keperawatan: .........................................................................................................
...............................................................................................................................
....................
...............................................................................................................................
............................
TERAPI MEDIS
Meningkatkan kemampuan
Piracetam Intra Vena 1 x 1 gr kognitif tanpa menimbulkan
rangsangan pada otak
Dilakukan pemeriksaan head CT – Scan pada penderita dengan klinis SNH tanpa
kontras dengan hasil :
o Taka tampak soft tissue swelling
o Tabulla eksterna / interna intak
o Gyri dan sulci tak prominent
o Sistema ventrikel tak melebar
o Batas cortex medulla tegas
o Tampak lesi hypodens region parietalis aspek dextra
o Struktur medial di tengah
o Tampak kalsifikasi dipineal body et plexus choroideus bilateral
o SPN yang tervisualisasi normolusent
Kesan : Infark cerebri region parietalis aspek dextra dan kalsifikasi dipineal body
et plexus choroideus bilateral
ANALISIS DATA
Nama Pasien : Tn. SM
Umur : 58 tahun
Ruangan/kamar :-
No. RM : 305xxx
Data
Etiologi Masalah
Objektif Subjektif
Pasien tampak lemah tangan Pasien mengeluh tangan dan Penurunan kekuatan otot Hambatan mobilitas fisik
kaki sebelah kiri masih lemah
dan kaki sebelah kiri dan sulit untuk digerakkan.
Genggaman tangan/ refleks :
Pada tangan sebelah kiri masih
lemah
Pergerakkan dibantu istri dan
anak.
5 5 5 5 4 3 3 3
59
Objektif Subjektif
Pasien tampak pelo Pasien mengeluh pelo Penurunan fungsi otak Hambatan Komunikasi Verbal
Pasien nampak pasien sering
diam dan menjawab seadanya
apa yang ditanyakan perawat
karena masih sulit berbicara
Hasil CT-Scan :
Infark Cerebri region
parietalis aspek dextra dan
kalsifikasi dipineal body et
plexus choroideus bilateral
Data
Etiologi Masalah
Objektif Subjektif
Istri pasien mengatakan Kurang pengetahuan tentang Ketidakefektifan manajemen
60
masih belum memahami program teraupetik kesehatan
bagaimana proses penyakit
gula darah sampai bisa
menyebabkan stroke. Untuk
menghindari hal-hal yang
memperberat penyakit juga
masih belum cukup dipahami
Mengatakan pasien bisa lupa
minum obat gula darahnya
selama 2 hari.
Kadang-kadang siang makan
makanan bersantan dan
berlemak
Suka minum teh manis pakai
gula biasa kadang-kadang.
Data
Etiologi Masalah
Objektif Subjektif
Faktor risiko : Faktor risiko : Dengan faktor risiko Risiko jatuh
Pola aktivitas pasien 3 yaitu Pasien mengeluh tangan dan fisiologis (hambatan
dibantu orang lain dan alat kaki sebelah kiri masih lemah mobilitas, penurunan
61
Pasien nampak belajar dan sulit untuk digerakkan. kekuatan ekstrimitas bawah)
berjalan
Pasien tampak lemah tangan
dan kaki sebelah kiri
Genggaman tangan/ refleks :
Pada tangan sebelah kiri masih
lemah
Pergerakkan dibantu istri dan
anak.
5 5 5 5 4 3 3 3
Data
Etiologi Masalah
Objektif Subjektif
Faktor risiko : Faktor risiko : Faktor risiko kurang Resiko ketidak stabilan kadar
Lab tanggal 4 September Mengatakan hasil GDS pernah kepatuhan pada rencana glukosa darah
2020 GDS : 171 mg/dl dan sampai 410 mg/dl 2 bulan manajemen penyakit
GD 2 jam PP = 281 mg/dl Mengatakan pasien bisa lupa
62
Obat oral : minum obat gula darahnya
Metformin tablet 3 x 500 mg selama 2 hari.
Glimeperid tablet 1 x 2 mg Suka minum teh manis pakai
(pagi saat makan) gula biasa kadang-kadang.
63
Data
Etiologi Masalah
Objektif Subjektif
Faktor risiko : Faktor risiko : Dengan faktor risiko cedera Risiko ketidakefektifan perfusi
Hasil CT-Scan tgl 7 Mei 2019 Pasien mengeluh masih terasa otak (stroke) jaringan otak
: pusing bila berdiri
Infark Cerebri region
parietalis aspek dextra dan
kalsifikasi dipineal body et
plexus choroideus bilateral
64
Data
Etiologi Masalah
Objektif Subjektif
Pasien terkadang merasa Berhubungan dengan Ketidakefektifan perporma
bersalah karena selama sakit penyakit fisik peran
pekerjaan yang seharusnya
dilakukannya untuk sementara
harus digantikan oleh istri
65
PRIORITAS MASALAH
66
berhubungan dengan kurang 2020
pengetahuan tentang program teraupetik
67
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. SM
Ruangan/Kamar :-
Diagnosis Medis : SNH + DM Tipe II + ACS
68
1. Minimalkan pergerakan kepala
2. Posisikan kepala klien dengan head up 15 – 30 0
3. Kolaborasi pemberian terapi farmakologi (manitol,
antihipertensi, kalsium channel blocker dan
antifibrinolitik)
4. Monitor efek samping pemberian terapi
2. Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 NIC : Terapi Latihan : Mobilitas Sendi (0224)
berhubungan dengan penurunan x 24 jam diharapkan hambatan mobilitas fisik 1. Lakukan pengkajian terkait fungsi motorik klien
kekuatan otot berkurang dengan kriteria hasil : dengan cara meminta klien untuk melakukan suatu
NOC : Mobilitas (0208) gerakan
a. Aktivitas fisik klien meningkat 2. Dampingi dan bantu klien saat mobilisasi
b. Klien memahami tujuan dari peningkatan 3. Ajarkan pada pasien/keluarga mengenai tekhnik
mobilitas ROM pasif dan ROM aktif
4. Bantu dalam melakukan latihan ROM pada semua
NOC : Perawatan Diri : Aktivitas Sehari-hari ekstremitas dan sendi, pakailah gerakan perlahan
(0300) dan lembut
a. Pemenuhan ADL pasien meningkat 5. Informasikan kepada pasien pilihan terapi dengan
b. Klien dapat melakukan aktivitas menjadi melakukan akupresure pada 14 titik akupresure
69
bantuan minimal untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas atas
dan bawah, kepada ahli yang sudah berkompeten dan
terlatih. (Asmawariza dkk, 2019).
70
dengan membantu hanya ketika pasien tak mampu
melakukan (perawatan diri).
3. Risiko jatuh dengan faktor risiko NOC : Kontrol Risiko (1902) NIC : Manajemen Lingkungan (6480)
fisiologis (hambatan mobilitas, Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 1. Lakukan identifikasi tentang kebutuhan keamanan
penurunan kekuatan ekstrimitas jam (pershift) risiko jatuh tidak terjadi dengan klien, berdasarkan fungsi kognitif, tingkat fisik,
bawah) kriteria hasil : dan riwayat penyakit
Kontrol risiko mengalami peningkatan : 2. Ciptakan lingkungan yang aman untuk klien agar
a. Klien mengetahui strategi untuk mengatasi terhindar dari risiko jatuh (seperti membersihkan
risiko jatuh lantai yang licin)
b. Klien dapat menunjukkan sikap melindungi 3. Jauhkan objek berbahaya dari lingkungan klien
diri dari risiko jatuh yang dapat menyebabkan klien mengalami risiko
71
berhubungan dengan penurunan Setelah diberikan tindakan keperawatan selama (4976)
fungsi otak 30 menit hambatan komunikasi verbal pasien 1. Berikan kepada klien satu kalimat sederhana
dapat teratasi dengan kriteria hasil : setiap pertemuan
a. Menggunakan bahasa lisan mengalami 2. Berikan motivasi pada klien untuk
peningkatan berkomunikasi secara perlahan
b. Mengenali pesan yang diterima 3. Gunakan gambar, kertas, pulpen, bahasa tubuh,
c. Pertukaran pesan yang akurat dengan orang dan lain-lain dalam memfasilitasi komunikasi
lain dua arah agar tetap optimal
4. Berdiri didepan pasien ketika berbicara
5. Anjurkan keluarga secara teratur untuk
memberi stimulus komunikasi
6. Minta klien untuk dapat mengekspresikan diri
dengan cara lain dalam menyampaikan
informasi (bahasa isyarat)
7. Lakukan konsultasi dengan dokter tentang
terapi bicara klien
5. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa NOC : Keparahan Hiperglikemia (2111) NIC : Manajemen Hiperglikemia (2120)
72
darah dengan faktor risiko kurang Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 1. Monitor kadar gula darah
kepatuhan pada rencana manajemen jam resiko ketidak stabilan kadar glukosa darah 2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (poliuria,
penyakit tidak terjadi dengan kriteria hasil : polidipsi, polifagia, kelemahan, malaise,
a. Kelelahan berkurang penglihatan kabur, sakit kepala)
b. Sakit kepala berkurang 3. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
c. Peningkatan glukosa darah tidak terlalu besar 4. Batasi aktivitas ketika kadar glukosa darah lebih
dari nilai normal dari 250 mg
5. Dorong pemantauan sendiri kadar glukosa darah
6. Instruksikan pasien dan keluarga mengenai
pencegahan, pengenalan tanda-tanda hiperglikemia
dan manajemen hiperglikemia
7. Kolaborasi dalam pemberian obat anti diabetik
6. Ketidakefektifan manajemen NOC : Proses Penyakit (1803) NIC: Pengajaran : Proses Penyakit (5602)
kesehatan berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan
kurang pengetahuan tentang program x penjelasan, masalah ketidakefektifan proses penyakit yang spesifik
teraupetik manajemen kesehatan dapat teratasi dengan 2. Jelaskan penyebab, tanda dan gejala yang umum
kriteria hasil: dari penyakit sesuai kebutuhan
a. Pengetahuan tanda dan gejala penyakit 3. Jelaskan mengenai proses penyakit sesuai
73
meningkat (skala 2 ke 5) kebutuhan
b. Pengetahuan proses penyakit meningkat (skala 4. Berikan informasi kepada pasien mengenai
2 ke 5) kondisinya, sesuai kebutuhan
c. Pengetahuan mengenai kondisinya meningkat 5. Diskusikan perubahan gaya hidup yang perlu
(skala 2 ke 5) diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa
d. Pengetahuan tentang faktor risiko meningkat yang akan datang dan/ atau mengontrol proses
(skala 2 ke 5) penyakit (mengurangi makan makanan berlemak).
e. Pengetahuan tentang manajemen dan terapi 6. Jelaskan alasan di balik manajemen/ terapi
meningkat (skala 2 ke 5) penanganan yang direkomendasikan
74
5: pengetahuan sangat banyak
7. Ketidakefektifan performa peran NOC : Adaftasi Terhadap Disabilitas Fisik NIC : Bimbingan Antisifasif (5210)
berhubungan dengan penyakit fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 1. Berikan informasi mengenai harapan-harapan yang
x penjelasan, masalah ketidakefektifan perporma realistis terkait dengan perilaku pasien
peran dapat teratasi dengan kriteria hasil: 2. Pertimbangkan metode yang biasa digunakan pasien
a. Menyampaikan secara lisan kemampuan untuk dalam memecahkan masalah
menyesuaikan terhadap disabilitas 3. Bantu pasien untuk memutuskan bagaimana masalah
b. Menyampaikan secara lisan penyesuaian dipecahkan
terhadap disabilitas 4. Bantu pasien untuk memutuskan siapa yang akan
c. Mengidentifikasi cara-cara untuk beradaptasi memecahkan masalah
dengan perubahan hidup 5. Bantu pasien untuk beradaptasi dengan adanya
Keterangan: perubahan peran
1: tidak pernah dilakukan 6. Anjurkan pasien menelpon orang terdekat/ keluarga
2: jarang dilakukan untuk meminta bantuan jika diperlukan
4: sering dilakukan
5: dilakukan secara konsisten
75
76