Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.

S DENGAN

STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG AL FARABI RS ISLAM

BANJARMASIN

Oleh :

M. Fahrur Rijani, S.Kep

NIM : 20.300.0024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. S DENGAN

STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG AL FARABI RS ISLAM

BANJARMASIN

Oleh :

M. Fahrur Rijani, S.Kep

NIM : 20.300.0024

Banjarmasin

Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

Ristati Ningsih, S.Kep, Ners


I. PENGKAJIAN

A. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Seberang Mesjid
Kec. Banjarmasin Tengah
Kota Banjarmasin
No. Rekam Medik : 0135
Tanggal Masuk : 22 Februari 2021
Tanggal Pengkajian : 23 Februari 2021
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. Y
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan Klien : Istri
Alamat : Jl. Seberang Mesjid
Kec. Banjarmasin Tengah
Kota Banjarmasin
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan bagian anggota badan sebelah kiri sulit untuk
digerakkan (tangan dan kaki) masih lemah dan sulit untuk
digerakkan, bicara masih sulit (pelo)

2. Alasan Masuk Rumah Sakit


Pada saat dirumah pasien mengatakan mengalami kelemahan
pada anggota badan sebelah kiri sehingga sulit untuk digerakkan
yang diawali dengan tangan dan kaki sebelah kiri terasa kesemutan,
saat makan tanpa disadari makanan keluar dari mulut dan sendok
makan yang dipegang terlepas dari tangan pasien, pada saat itu juga
keluarga langsung mengantar pasien ke rumah sakit.
Saat dilakukan pengkajian, di IGD pasien diberikan infus NS
20 tetes/menit, dilakukan pemeriksaan GCS E:4, V:5, M:6, TTV TD:
120/60mmHg, N: 63x/m, RR: 24x/m, S: 36,5oC, SPO2: 97%. Pasien
tidak mendapatkan pemeriksaan EKG dan pemasangan O2 selama
dilakukan observasi di IGD. Pasien dilakukan observasi selama 1
jam 30 menit. Pasien diantar ke ruang penyakit dalam untuk
mendapatkan perawatan selanjutnya pada jam 12.30 WITA.
Selama 2 hari perawatan pasien mendapatkan terapi infus NS
20 tetes/menit, injeksi Piracetam 1x12 gr IV, citicolin 2x1 gr IV,
Mecobalamin 3x500 mg, Ranitidine 2x50 mg, metformin tab 3x500
mg, glibenclamid 1x2 mg, concore 1x20 mg, ISDN 3x5 mg,
simvastatin tab 1x20 mg.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasein mengatakan memiliki riwayat penyakit jantung dan selalu
kontrol berobat sejak 2 bulan yang lalu, pasien juaga memiliki
riwayat diabetes melitus, hasil GDS pernah mencapai 410 mg/dl 2
bulan yang lalu diperiksa saat masuk RS.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan ibu pasien dulu ada riwayat penyakit jantung dan
DM. Istri dan anak pasien tidak ada yang sakit seperti yang diderita
pasien saat ini.

5. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal Dunia
: Perempuan : Tinggal Serumah
: Pasien

D. Riwayat Aktivitas Sehari-hari


No Kebutuhan Sebelum Sakit Sesudah Sakit
1 Nutrisi
a. BB dan TB BB: 55kg, TB: 165cm BB:55, TB: 165cm
b. Diet - Tinggi serat
c. Kemampuan
- Mengunyah Baik kurang
- Menelan Baik kurang
- Bantuan - dibantu
d. Frekuensi 3x sehari 3x sehari
e. Porsi makan 1 piring (nasi, lauk, 1 piring (bubur,
sayur) lauk, sayur)
f. Alergi makanan - -
g. Makanan disukai Semua makanan Semua makanan
2 Cairan
a. Intake
- Oral
 Jenis Air putih, teh Air putih
 Jumlah ±2 liter/hari ±1 liter/hari

 Bantuan - -

- Intravena
 Jenis - Inf NS
- ±1500cc
 Jumlah
b. Output
urine
 Jenis
±1500cc
 Jumlah
3 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1x sehari -
- Konsistensi Padat Padat
- Warna Kuning Kuning
- Keluhan - -
- Bantuan - dibantu
b. BAK
- Frekuensi 5-8x sehari 5-7x sehari
- Warna Kuning cerah Kuning cerah
- Jumlah ±200cc ±100-150cc
- Keluhan - -
- Bantuan - Dibantu
4 Istirahat Tidur
a. Mulai tidur Jam 22.00 Jam 21.00
b. Lama tidur 5-6 jam 6-7 jam
c. Kesulitan memulai - -
tidur
d. Gangguan Tidur - -
e. Kebiasaan sebelum - -
tidur
5 Personal Hygiene
a. Mandi 2x sehari 1x sehari (kadang
cuman diseka)
b. Gosok gigi 2x sehari 2x sehari
c. Keramas 3x seminggu -
d. Gunting kuku 2 minggu sekali -
e. Ganti pakaian 2x sehari 1x sehari
6 Aktivitas
a. Mobilitas fisik Normal seperti biasa Dibantu
b. Olahraga 1x/minggu -
c. Rekreasi Jalan-jalan -

E. Data Psikologis
Pasien mengatakan ingin cepat pulang ke rumah dan beraktivitas seperti
biasanya. Pasien sangat kooperatif terhadap tindakan dan program
pengobatan medis yang diberikan

F. Data Sosial
Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga baik saja. Pasien
mengatakan hubungan anak dan istri serta mertua sangat baik, pasien
juga bersikap ramah dengan dokter dan perawat.

G. Data Spiritual
pasien beragama Islam, pasien sangat percaya dengan agama yg di
anutnya. Saudara pasien mengatakan selama sehat pasien rajin
menjalankan ibadahnya.

H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : sedang
2. TTV
a. TD :120/80 mmHg
b. N : 104x/m
c. RR : 24x/m
d. S : 36,8oC
e. BB : 55 Kg
f. TB : 165 Cm
3. Kesadaran
Compos mentis
GCS : 15 (4-5-6)
4. Kepala dan Muka
a. Inspeksi : kepala terlihat bersih, bentuk wajah simetris, rambut
kering, warna rambut hitam dan terlihat banyak uban
b. Palpasi : rambut kuat tidak ada rontok, tidak ada bekas luka/
benjolan, tidak ada nyeri tekan.
5. Kulit
a. inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak terlihat ada benjolan
maupun bekas luka jahitan
b. palpasi : turgor kulit elastis(CRT 2 detik), tidak ada nyeri tekan
6. Mata (Penglihatan)
a. Inspeksi : bentuk mata simetris kiri dan kanan, pergerakan bola
mata normal, refleks pupil terhadap cahaya normal, sklera putih
susu, konjungtiva merah muda, tidak ada peradangan.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan di sekitar mata.
7. Hidung
a. Inspeksi : bentuk hidung simetris, tidak ada peradangan,
penciuman normal bisa membedakan bau, tidak ada secret/cairan
hidung, tidak ada polip, tidak menggunakan alat bantu
pernafasan.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada semua sinus
8. Telinga (pendengaran)
a. Inspeksi : daun telinga tampak simetris antara kiri dan kanan,
tidak ada peradangan/serumen/perdarahan di lubang telinga, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, pendengaran pasien baik
bisa mendengar perawat berbicara
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

9. Mulut dan gigi


Inspeksi : bibir tampak kering tidak terdapat luka, gigi bersih dan
lengkap, gusi tidak terdapat perdarahan maupun stoma, lidah bersih,
fungsi pengecapan baik bisa merasakan semua rasa, tidak ada
peradangan di tonsil
10. Leher
a. Inspeksi : tidak terlihat pembengkakan di leher, warna kulit
tersebar merata, tidak ada jaringan parut, tidak ada pembesaran
vena jugularis, pergerakan leher normal bisa bergerak rotasi fleksi
hiperekstensi.
b. Palpasi : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid.
11. Dada
a. Inspeksi : bentuk dada normal, bentuk mamae simetris,
pergerakan dada normal tidak ada retraksi dinding dada, trakhea
normal, RR : 24x/m
b. Palpasi : pergerakan dada simetris.
c. Perkusi : terdengar sonor di kedua lapang paru dan terdengar
pekak pada ICS 2-5 sebelah kiri.
d. Auskultasi : tidak terdapat suara nafas tambahan pada paru
12. Abdomen
a. Inspeksi : bentuk perut simettris, tidak terdapat bekas luka, acites,
odem dan massa.
b. Auskultasi : peristaltik usus 10x/m
c. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada abdomen.
d. Perkusi : terdengar timpani pada daerah lapang perut.
13. Genetalia
a. Inspeksi : pasien berjenis kelamin laki-laki, pasien tidak
menggunakan alat bantu BAB/BAK
b. Palpasi : tak terkaji
14. Ekstermitas atas / bawah
a. Inspeksi : pasien mengalami keterbatasan gerak pada ekstrimitas
atas dan bawah bagian kiri, tidak ada odem pada eks atas maupun
bawah, terdapat kelemahan tungkai, terpasang cairan infus RL di
ekstermitas atas bagian kiri.
b. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada bagian ekstermitas atas
maupun bawah.

Data Penunjang
 Hematologi
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 15,7 12,50-16,70 g/dl
Leukosit 7.700 4.65-10.3 ribu/ul
Eritrosit 4.10-6.00 juta/ul
Hematokrit 46,3 42.00-52.00 vol%
Trombosit 158.000 150-356 ribu/ul
RDW-CV 12.1-14.0 %

 Hitung Jenis
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Gran% 50.0-70.0 %
Limfosit% 26 25.0-40.0 %
MID% 4.0-11.0 %
Gran# 2.50-7.00 ribu/ul
Limfosit# 1.25-4.0 ribu/ul
MID#
 Kimia Darah
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
GDS 171 <200 mg/dl
GDS 2 jam PP 281 <200 mg/dl

Ureum 26 10-50 mg/dl


Creatinin 1,15 0.7-1.4 mg/dl

Cholesterol 158 130-200 mg/100 ml


Uric Acid 4,7 3,4-7,0 mg/100 ml
Triglycerida 149 <175 mg/100 ml
HDL 41 35-55 mg/dl

FOTO CT-SCAN
Dilakukan pemeriksaan head CT-Scan pada penderita dengan klinis SNH
tanpa kontras dengan hasil :
- Taka tampak soft tissue swelling
- Tabulla eksterna / interna intak
- Gyri dan sulci tak prominent
- Sistema ventrikel tak melebar
- Batas cortex medulla tegas
- Tampak lesi hypodens region parietalis aspek dextra
- Struktur medial di tengah
- Tampak kalsifikasi dipineal body et plexus choroideus bilateral
- SPN yang tervisualisasi normolusent
Kesan : infark cerebri region parietalis aspek dextra dan klasifikasi
dipineal body et plexus choroideus bilateral

Terapi
1) IVFD NS 20 tetes/menit/macro
2) Injeksi Citicolin IV 2x1 gr
3) Injeksi Mecobalamin IV 3x1 ml
4) Injeksi Ranitidine IV 2x50 mg
5) Injeksi Piracetam IV 1x1 gr
6) Metformin Tab 3x500 mg
7) Glimipiride Tab 1x2 mg
8) Concor Tab 1x2,5 mg
9) Simvastatin Tab 1x20 mg
10) ISDN Tab 3x5 mg

II. ANALISA DATA


N0 Data Etiologi Masalah
1 DS : klien mengeluh tangan penurunan Hambatan
dan kaki lemah dan sulit kekuatan otot mobilitas fisik
digerakan
DO :
Nampak pasien sering berada
ditempat tidur.
Aktivitas pasien dibantu
keluarga dan perawat
2 DS : klien mengeluh bicaranya Penurunan fungsi Hambatan
pelo otak komunikasi verbal
DO : pasien bicara tampak
pelo.
Pasien nampak sering diam dan
menjawab seadanya
3 DS : klien mengeluh pusing Cedera otak Resiko
DO : hasil CT Scan (stroke) ketidakefektifan
Infark serebri perfusi jaringan
otak

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan
cedera otak (stroke)
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
3. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan fungsi
otak

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN


N Diagnosa NOC NIC
o Keperawatan
1 Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV
ketidakefektifa keperawatan selama 3x24jam 2. Observasi
n perfusi diharapkan ketidakefektifan tingkat
jaringan otak perfusi jaringan otak tidak terjadi kesadaran dan
berhubungan Kriteria Hasil : GCS
dengan cedera Indikator IR ER 3. Monitor tanda-
otak (stroke) 1. Tekanan darah 2 4 tanda
sistolik dalam peningkatan TIK
rentang yang 4. Monitor reflek
diharapkan kornea dan
2. Tekanan darah 2 4 reflek batuk
diastolik 5. Monitor tonus
dalam rentang otot, pergerakan
yang motorik, tremor
diharapkan 6. Catat adanya
3. Kesadaran 2 4 keluhan sakit
baik kepala
4. Pupil isokor 2 4 7. Minimalkan
pergerakan
Keterangan :
kepala
1. kuat
8. Kolaborasi
2. berat
pemberian terapi
3. sedang
4. ringan farmakologi
5. tidak ada keluhan
2 Hambatan Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan
mobilitas fisik keperawatan selama 3x24jam pengkajian
berhubungan diharapkan hambatan mobilitas fungsi motorik
dengan fisik berkurang klien dengan
penurunan Kriteria Hasil : meminta klien
kekuatan otot Indikator IR ER melakukan
1. Aktifitas 2 4 suatu gerakan
klien 2. Dampingi dan
meningkat bantu klien saat
2. Klien 2 4 mobilisasi
memahami 3. Ajarkan pada
tujuan dari klien/keluarga
peningkatan mengenai teknik
mobilitas ROM pasif dan
3. Pemenuhan 2 4 aktif
ADL pasien 4. Monitor
meningkat bantuan
4. Klien dapat 2 4 perawatan diri
melakukan secara mandiri
aktifitas 5. Berikan bantuan
menjadi sampai pasien
bantuan mampu
minimal melakukan
perawatan diri
Keterangan :
secara mandiri
1. kuat
6. Dorong pasien
2. berat
untuk
3. sedang
melakukan
4. ringan
aktivitas
5. tidak ada keluhan
3 Hambatan Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan kepada
komunikasi keperawatan selama 3x24jam klien satu
verbal diharapkan hambatan kalimat
berhubungan komunikasi verbal dapat diatasi sederhana
dengan Kriteria Hasil : setiap
penurunan Indikator I E pertemuan
fungsi otak R R 2. Berikan
1.Menggunakan 2 4 motivasi pada
bahasa lisan klien untuk
mengalami berkomunikasi
peningkatan secara perlahan
2.Mengenali pesan 2 4 3. Gunakan
yang diterima gambar, kertas,
3.Pertukaran pesan 2 4 pulpen, bahasa
yang akurat tubuh dan lain-
dengan orang lain lain dalam
memfasilitasi
Keterangan :
komunikasi dua
1. kuat
arah agar tetap
2. berat
optimal
3. sedang
4. Berdiri didepan
4. ringan
klien ketika
5. tidak ada keluhan
bicara
5. Anjurkan
keluarga secara
teratur untuk
memberi
stimulus
komunikasi
6. Minta klien
untuk dapat
mengekspresika
n diri dengan
cara lain dalam
menyampaikan
informasi
(bahasa isyarat)
7. Lakukan
konsultasi
dengan dokter
tentang terapi
bicara klien

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN I
N0 Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Resiko 1. TD : 120/70 S:
ketidakefektifan N : 76x/m - Pasien mengatakan masih
perfusi jaringan RR : 22x/m merasakan tegang di leher
otak S : 36,5oC belakang
berhubungan 2. GCS 15 (E4, V5, M6) - Pasien mengatakan pusing
dengan cedera 3. Memonitor tanda- O:
otak (stroke) tanda peningkatan - Pasien tampak lemah
TIK - Pasien tampak
4. Memonitor reflek memegangi leher
kornea dan reflek A: masalah sebagian teratasi
batuk Indikator IR ER
5. Memonitor tonus otot, 1. Tekanan 4 4

pergerakan motorik, darah

tremor sistolik

6. mencatat adanya dalam

keluhan sakit kepala rentang yang

7. Meminimalkan diharapkan

pergerakan kepala 2. Tekanan

8. berkolaborasi darah 4 4

pemberian terapi diastolik

farmakologi dalam
rentang yang
diharapkan
3. Kesadaran 3 4
baik
4. Pupil isokor 3 4
P: Lanjutkan intervensi
1,6,7,8

2 Hambatan 1. Melakukan S: pasien mengatakan sulit


mobilitas fisik pengkajian fungsi untuk menggerakkan
berhubungan motorik klien tangan dan kakinya
dengan dengan meminta O:
penurunan klien melakukan - Pasien terlihat hanya
kekuatan otot suatu gerakan berbaring di tempat tidur
2. Mendampingi dan - Aktivitas pasien dibantu
bantu klien saat keluarga
mobilisasi A: masalah belum teratasi
3. Mengajarkan pada Indikator I ER
klien/keluarga R
mengenai teknik 1. Aktifitas 2 4

ROM pasif dan aktif klien

4. Memonitor bantuan meningkat

perawatan diri 2. Klien 2 4

secara mandiri memaham

5. Memberikan i tujuan

bantuan sampai dari

pasien mampu peningkat

melakukan an

perawatan diri mobilitas

secara mandiri 3. Pemenuha 2 4

6. Memotivasi pasien n ADL

untuk melakukan pasien

aktivitas meningkat
4. Klien 2 4
dapat
melakuka
n aktifitas
menjadi
bantuan
minimal
P: lanjutkan intervensi 1 - 6

3 Hambatan 1. Memberikan kepada S:


komunikasi klien satu kalimat - pasien mengatakan
verbal sederhana setiap susah untuk berbicara
berhubungan pertemuan jelas
dengan 2. Memerikan motivasi - pasien mengatakan
penurunan pada klien untuk berbicaranya pelo
fungsi otak berkomunikasi O:
secara perlahan - pasien terlihat
3. Menggunakan bicaranya pelo
gambar, kertas, A: masalah belum teratasi
pulpen, bahasa Indikator IR ER
tubuh dan lain-lain 1. Menggunaka 2 4
dalam memfasilitasi n bahasa

komunikasi dua arah lisan

agar tetap optimal mengalami

4. Berdiri didepan peningkatan

klien ketika bicara 2. Mengenali 2 4

5. Menganjurkan pesan yang

keluarga secara diterima

teratur untuk 3. Pertukaran 2 4

memberi stimulus pesan yang

komunikasi akurat

6. Meminta klien dengan

untuk dapat orang lain


P: lanjutkan intervensi 1 - 7
mengekspresikan
diri dengan cara lain
dalam
menyampaikan
informasi (bahasa
isyarat)
7. Melakukan
konsultasi dengan
dokter tentang terapi
bicara klien

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN II
N0 Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Resiko 1. TD : 120/70 S:
ketidakefektifan N : 80x/m - Pasien mengatakan tegang di
perfusi jaringan RR : 20x/m leher belakang berkurang
otak S : 36,3oC - Pasien mengatakan masih
berhubungan 2. mencatat adanya sedikit pusing
dengan cedera keluhan sakit O:
otak (stroke) kepala - Pasien tampak rileks
3. Meminimalkan - pasien masih terbaring di
pergerakan tempat tidur
kepala A: masalah teratasi
4. Berkolaborasi Indikator IR ER
pemberian terapi 1. Tekanan 4 4

farmakologi darah sistolik


dalam
rentang yang
diharapkan
2. Tekanan 4 4
darah
diastolik
dalam
rentang yang
diharapkan
3. Kesadaran 4 4
baik
4. Pupil isokor 4 4
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
2 Hambatan 1. Melakukan S: pasien mengatakan sulit
mobilitas fisik pengkajian untuk menggerakkan tangan
berhubungan fungsi motorik dan kakinya
dengan klien dengan O:
penurunan meminta klien - Pasien terlihat hanya
kekuatan otot melakukan berbaring di tempat tidur
suatu gerakan - Aktivitas pasien dibantu
2. Mendampingi keluarga
dan bantu klien A: masalah belum teratasi
saat mobilisasi Indikator IR ER
3. Mengajarkan 1. Aktifitas klien 2 4

pada meningkat

klien/keluarga 2. Klien memahami

mengenai teknik tujuan dari 2 4

ROM pasif dan peningkatan

aktif mobilitas

4. Memonitor 3. Pemenuhan ADL

bantuan pasien meningkat

perawatan diri 4. Klien dapat 2 4

secara mandiri melakukan

5. Memberikan aktifitas menjadi

bantuan sampai bantuan minimal 2 4


P: lanjutkan intervensi 1 – 6
pasien mampu
melakukan
perawatan diri
secara mandiri
6. Memotivasi
pasien untuk
melakukan
aktivitas
3 Hambatan 1. Memberikan S:
komunikasi kepada klien satu - pasien mengatakan susah
verbal kalimat untuk berbicara jelas
berhubungan sederhana setiap - pasien mengatakan
dengan pertemuan berbicaranya pelo
penurunan 2. Memerikan O:
fungsi otak motivasi pada - pasien terlihat bicaranya
klien untuk pelo
berkomunikasi A: masalah belum teratasi
secara perlahan Indikator IR ER
3. Menggunakan 1. Menggunakan 2 4

gambar, kertas, bahasa lisan

pulpen, bahasa mengalami

tubuh dan lain- peningkatan

lain dalam 2. Mengenali pesan 2 4

memfasilitasi yang diterima

komunikasi dua 3. Pertukaran pesan 2 4

arah agar tetap yang akurat

optimal dengan orang lain


P: lanjutkan intervensi 1 - 7
4. Berdiri didepan
klien ketika
bicara
5. Menganjurkan
keluarga secara
teratur untuk
memberi
stimulus
komunikasi
6. Meminta klien
untuk dapat
mengekspresikan
diri dengan cara
lain dalam
menyampaikan
informasi
(bahasa isyarat)
7. Melakukan
konsultasi
dengan dokter
tentang terapi
bicara klien

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN III


N0 Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Resiko 1. TD : 120/70 S:
ketidakefektifa N : 76x/m - Pasien mengatakan masih
n perfusi RR : 22x/m merasakan tegang di leher
jaringan otak S : 36,5oC belakang
berhubungan 2. mencatat adanya - Pasien mengatakan pusing
dengan cedera keluhan sakit kepala O:
otak (stroke) 3. Meminimalkan - Pasien tampak lemah
pergerakan kepala - Pasien tampak
4. Berkolaborasi memegangi leher
pemberian terapi A: masalah belum teratasi
farmakologi Indikator IR ER
1. Tekanan 4 4
darah
sistolik
dalam
rentang yang
diharapkan
2. Tekanan 4 4
darah
diastolik
dalam
rentang yang
diharapkan
3. Kesadaran 4 4
baik
4. Pupil isokor 4 4
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3,4
2 Hambatan 1. Melakukan S: pasien mengatakan sulit
mobilitas fisik pengkajian fungsi untuk menggerakkan
berhubungan motorik klien tangan dan kakinya
dengan dengan meminta O:
penurunan klien melakukan - Pasien terlihat hanya
kekuatan otot suatu gerakan berbaring di tempat tidur
2. Mendampingi dan - Aktivitas pasien dibantu
bantu klien saat keluarga
mobilisasi A: masalah belum teratasi
3. Mengajarkan pada Indikator IR ER
klien/keluarga 1. Aktifitas 2 4

mengenai teknik klien

ROM pasif dan meningkat

aktif 2. Klien 2 4

4. Memonitor bantuan memahami

perawatan diri tujuan dari

secara mandiri peningkatan

5. Memberikan mobilitas

bantuan sampai 3. Pemenuhan 2 4

pasien mampu ADL pasien

melakukan meningkat

perawatan diri 4. Klien dapat 2 4

secara mandiri melakukan

6. Memotivasi pasien aktifitas

untuk melakukan menjadi

aktivitas bantuan
minimal
P: lanjutkan intervensi 1 - 6
3 Hambatan 1. Memberikan S:
komunikasi kepada klien satu - pasien mengatakan
verbal kalimat sederhana susah untuk berbicara
berhubungan setiap pertemuan jelas
dengan 2. Memerikan - pasien mengatakan
penurunan motivasi pada klien berbicaranya pelo
fungsi otak untuk O:
berkomunikasi - pasien terlihat
secara perlahan bicaranya pelo
3. Menggunakan A: masalah belum teratasi
gambar, kertas,
Indikator IR ER
pulpen, bahasa 1. Menggunaka 2 4

tubuh dan lain-lain n bahasa

dalam lisan

memfasilitasi mengalami

komunikasi dua peningkatan

arah agar tetap 2. Mengenali 2 4

optimal pesan yang

4. Berdiri didepan diterima

klien ketika bicara 3. Pertukaran 2 4

5. Menganjurkan pesan yang

keluarga secara akurat

teratur untuk dengan

memberi stimulus orang lain


P: lanjutkan intervensi 1 - 7
komunikasi
6. Meminta klien
untuk dapat
mengekspresikan
diri dengan cara
lain dalam
menyampaikan
informasi (bahasa
isyarat)
7. Melakukan
konsultasi dengan
dokter tentang
terapi bicara klien

VI. CATATAN PERKEMBANGAN I


23 Februari 2021
N0 Diagnosa Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1 Resiko 08.45 S:
ketidakefektifan - Pasien mengatakan masih
perfusi jaringan merasakan tegang di leher
otak belakang
berhubungan - Pasien mengatakan pusing
dengan cedera O:
otak (stroke) - Pasien tampak lemah
- Pasien tampak
memegangi leher
A: masalah teratasi sebagian
Indikator IR ER
1. Tekanan 4 4
darah
sistolik
dalam
rentang
yang
diharapkan
2. Tekanan
darah 4 4
diastolik
dalam
rentang
yang
diharapkan
3. Kesadaran
baik
4. Pupil 3 3
isokor
3 3
P: Lanjutkan intervensi
1,6,7,8

2 Hambatan 09.10 S: pasien mengatakan sulit


mobilitas fisik untuk menggerakkan
berhubungan tangan dan kakinya
dengan O:
penurunan - Pasien terlihat hanya
kekuatan otot berbaring di tempat tidur
- Aktivitas pasien dibantu
keluarga
A: masalah belum teratasi
Indikator IR ER
1. Aktifitas 2 4
klien
meningkat
2. Klien 2 4
memahami
tujuan dari
peningkatan
mobilitas
3. Pemenuhan 2 4
ADL pasien
meningkat
4. Klien dapat
melakukan 2 4
aktifitas
menjadi
bantuan
minimal
P: lanjutkan intervensi 1-6
3 Hambatan 09.30 S:
komunikasi - pasien mengatakan
verbal susah untuk berbicara
berhubungan jelas
dengan - pasien mengatakan
penurunan berbicaranya pelo
fungsi otak O:
- pasien terlihat
bicaranya pelo
A: masalah belum teratasi
Indikator IR ER
1. Menggunak 2 4
an bahasa
lisan
mengalami
peningkata
n 2 4
2. Mengenali
pesan yang
diterima 2 4
3. Pertukaran
pesan yang
akurat
dengan
orang lain
P: lanjutkan intervensi 1-7

CATATAN PERKEMBANGAN II
24 Februari 2021
N0 Diagnosa Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1 Resiko 14.30 S:
ketidakefektifan - Pasien mengatakan tegang
perfusi jaringan di leher belakang berkurang
otak - Pasien mengatakan masih
berhubungan sedikit pusing
dengan cedera O:
otak (stroke) - Pasien tampak rileks
- pasien masih terbaring di
tempat tidur
A: masalah teratasi
Indikator IR ER
1. Tekanan 4 4
darah
sistolik
dalam
rentang
yang
diharapkan
2. Tekanan 4 4
darah
diastolik
dalam
rentang
yang
diharapkan
3. Kesadaran 4 4
baik
4. Pupil 4 4
isokor
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4

2 Hambatan 14.45 S: pasien mengatakan sulit


mobilitas fisik untuk menggerakkan
berhubungan tangan dan kakinya
dengan O:
penurunan - Pasien terlihat hanya
kekuatan otot berbaring di tempat tidur
- Aktivitas pasien dibantu
keluarga
A: masalah belum teratasi
Indikator IR ER
1. Aktifitas klien 2 4
meningkat
2. Klien
memahami 2 4
tujuan dari
peningkatan
mobilitas
3. Pemenuhan
ADL pasien 2 4
meningkat
4. Klien dapat
melakukan 2 4
aktifitas
menjadi
bantuan
minimal
P: lanjutkan intervensi 1 – 6
3 Hambatan 15.00 S:
komunikasi - pasien mengatakan susah
verbal untuk berbicara jelas
berhubungan - pasien mengatakan
dengan berbicaranya pelo
penurunan O:
fungsi otak - pasien terlihat bicaranya
pelo
A: masalah belum teratasi
Indikator IR ER
1.Mengguna 2 4
kan
bahasa
lisan
mengalam 2 4
i
peningkata 2 4
n
2.Mengenali
pesan
yang
diterima
3.Pertukaran
pesan
yang
akurat
dengan
orang lain
P: lanjutkan intervensi 1 - 7
CATATAN PEERKEMBANGAN III
25 Februari 2021
N0 Diagnosa Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1 Resiko 08.30 S:
ketidakefektifan - Pasien mengatakan masih
perfusi jaringan merasakan tegang di leher
otak belakang
berhubungan - Pasien mengatakan pusing
dengan cedera O:
otak (stroke) - Pasien tampak lemah
- Pasien tampak
memegangi leher
A: masalah belum teratasi
Indikator IR ER
1. Tekanan 4 4
darah
sistolik
dalam
rentang
yang
diharapkan 4 4
2. Tekanan
darah
diastolik
dalam
rentang
yang
diharapkan
3. Kesadaran 4 4
baik
4. Pupil isokor 4 4
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3,4
2 Hambatan 08.45 S: pasien mengatakan sulit
mobilitas fisik untuk menggerakkan
berhubungan tangan dan kakinya
dengan O:
penurunan - Pasien terlihat hanya
kekuatan otot berbaring di tempat tidur
- Aktivitas pasien dibantu
keluarga
A: masalah belum teratasi
Indikator IR ER
1. Aktifitas 2 4
klien
meningkat
2. Klien 2 4
memahami
tujuan dari
peningkata
n mobilitas
3. Pemenuhan 2 4
ADL
pasien
meningkat
4. Klien dapat 2 4
melakukan
aktifitas
menjadi
bantuan
minimal
P: lanjutkan intervensi 1 - 6

3 Hambatan 09.00 S:
komunikasi - pasien mengatakan
verbal susah untuk berbicara
berhubungan jelas
dengan - pasien mengatakan
penurunan berbicaranya pelo
fungsi otak O:
- pasien terlihat
bicaranya pelo
A: masalah belum teratasi
Indikator IR ER
1. Menggunaka 2 4
n bahasa
lisan
mengalami
peningkatan
2. Mengenali 2 4
pesan yang
diterima
3. Pertukaran 2 4
pesan yang
akurat
dengan
orang lain
P: lanjutkan intervensi 1 - 7
LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa : M. Fahrur Rijani, S.Kep


NIM : 20.300.0024
TANGGAL SARAN PARAF
04 – 02 -
2021

Anda mungkin juga menyukai