S DENGAN
Keperawatan Jiwa
Disusun Oleh :
Laporan Asuhan Keperawatan Nn.S dengan Gangguan Rasa Aman Nyaman: Nyeri
di Ruang Dahlia II RSUP Dr. Sardjito disusun untuk memenuhi tugas Individu mata kuliah
Keperawatan Jiwa
Disusun oleh :
Oleh :
INFORMASI UMUM
Inisial klien : Nn. S
Usia : 23 (tahun)
Jenis kelamin :
√ perempuan laki-laki
Suku : Jawa
Bahasa dominan : Bahasa Jawa dan Indonesia
Status perkawinan :
√ belum menikah menikah janda/ duda
Alamat :Wonosari, Gunungkidul
Tanggal masuk : 04-03-2021
Tanggal pengkajian : 17-03-2021
Ruang rawat : Dahlia 2
Nomor rekam medik : 01443xxxx
Diagnosa medis : SLE manifestasi mukokutan, nefritis, vasculitis, serositis,
atralgia
Riwayat alergi : Tidak ada
Diet : Cair (Susu per NGT)
KELUHAN UTAMA
- Keluhan masuk RS: Demam 3 HSMRS, sesak (+), mual dan muntah (+) 3 HSMRS
- Keluhan saat pengkajian : Bengkak di seluruh tubuh, pitting grade 2+, moon face (+),
bengkak mulai sejak dirawat di RS, tanggal 19-03-2021 dilakukan pungsi efusi pleura
dengan produk 27 cc. BAB lebih sering setelah dimasukkan makan, 3 x dari jam
06.00-15.30.
Masalah Keperawatan:
1. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi (SLE manifestasi Nefritis)
ditandai dengan edema anasarka pitting grade 2+, pungsi efusi pleura
dengan produk 27cc
2. Risiko Cedera b.d perubahan fungsi psikomotor ditandai dengan adanya
riwayat kejang
Tingkat Ansietas
Tingkat ansietas (lingkari tingkat ansietas dan chek list perilaku yang ditampilkan)
Ringan Sedang Berat Panik
PERILAKU PERILAKU
Tenang Menarik diri
Ramah Bingung
Pasif Disorientasi
Waspada Ketakutan
Merasa membenarkan lingkungan Hiperventilasi
Kooperatif Halusinasi/ delusi
Gangguan perhatian Depersonalisasi
Gelisah Obsesi
Sulit berkonsentrasi Kompulsi
Waspada berlebihan Keluhan somatik
Tremor Hiperaktivitas
Bicara cepat Lainnya:
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
DO:
- Klien sering diganti tusukan infus karena akses vena yang memerah, akses vena
macet atau nyeri sekali saat di injeksi
Masalah Keperawatan:
1. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian ditandai dengan
Klien mengatakan cemas apabila kondisinya memburuk dan
mengungkapkan ketakutan akan kematian
KONSEP DIRI
1. Gambaran diri
2. Identitas diri
3. Peran diri
4. Ideal diri
5. Harga diri
KELUARGA
Genogram
Nn.S Nn.A
Tipe keluarga
nuclear family diad family
extended family single parent family
Pengambilan keputusan
kepala keluarga istri
orang tua bersama-sama
Hubungan klien dengan kepala keluarga
kepala keluarga istri
orang tua anak
lain-lain, sebutkan:
Kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga
Jelaskan: Makan bersama, membersihkan rumah bersama di hari libur, mengerjakan
pekerjaan rumah bersama seperti cuci baju
RIWAYAT SOSIAL
Pola sosial
Teman/ orang terdekat
Klien memiliki orang terdekat yaitu ibu dan teman terdekat yaitu teman satu
kampusnya. Klien mengatakan dalam mengungkapkan permasalahannya, apabila
klien mengalami permasalahan dalam lingkup pertemanan maka klien akan
bercerita dengan ibu, apabila klien memiliki permasalahan dalam keluarga klien
akan bercerita dengan teman terdekat.
Peran serta dalam kelompok
Klien mengatakan sering berinisiatif untuk mengajak teman satu kelompoknya
untuk mengerjakan tugas bersama, klien mengatakan sering mengikuti kegiatan
kepanitiaan seperti panitia OSPEK di kampus dan panitia Pemilu di masyarakat
Pola komunikasi
POLA KOMUNIKASI POLA KOMUNIKASI
Jelas Aphasia
Koheren Perseverasi
Bicara kotor Rumination
Inkoheren Tangensial
Neologisme Banyak bicara/ dominan
Asosiasi longgar Bicara lambat
Flight of ideas Sukar berbicara:
Lainnya:
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah pada pola komunikasi ditandai dengan
pola komunikasi yang koheren dan jelas
Mood dan Afek
PERILAKU JELASKAN
Senang -
Sedih -
Patah hati -
Putus asa -
Gembira -
Euporia -
Curiga -
Lesu -
Marah/ Bermusuhan -
Lain-lain: -
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
Proses Pikir
PERILAKU
Jelas
Logis
Mudah diikuti
Relevan
Bingung
Bloking
Delusi
Arus cepat
Asosiasi lambat
Curiga
Memori jangka pendek Hilang Utuh
Memori jangka panjang Hilang Utuh
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah pada pola pikir klien ditandai dengan proses pikir jelas, logis, mudah
diikuti, tidak ada gangguan memori
Persepsi
PERILAKU JELASKAN
Halusinasi -
Ilusi -
Depersonalisasi -
Derealisasi -
Halusinasi Jelaskan
Pendengaran -
Penglihatan -
Perabaan -
Pengecapan -
Penghidu -
Lain-lain: -
paramnesia, sebutkan -
hipermnesia, sebutkan -
amnesia, sebutkan -
3. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkatan Jelaskan
mudah beralih -
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi (SLE manifestasi Nefritis) ditandai
dengan edema anasarka pitting grade 2+, pungsi efusi pleura dengan produk 27cc
(D.0022)
2. Risiko Cedera b.d perubahan fungsi psikomotor ditandai dengan adanya riwayat kejang
(D.0136)
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian ditandai dengan Klien
mengatakan cemas apabila kondisinya memburuk dan mengungkapkan ketakutan akan
kematian, klien terlihat tegang dan gelisah. (D. 0080)
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan diatandai dengan klien dibantu
penuh dalam pemenuhan ADL seperti mandi, BAB/BAK, makan dan berpakaian
(D.0109)
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Hipervolemia b.d Setelah dilakukan asuhan Manajemen cairan (I.03098)
gangguan mekanisme keperawatan selama 5x24 Observasi: - Mengetahui status
regulasi (SLE manifestasi jam, status cairan klien - Monitor status hidrasi hidrasi dan efek kepada
Nefritis) (D.0022) membaik (L.03028) dengan - Monitor hasil pemeriksaan perubahan hemodinamik
kriteria hasil: laboratorium klien
- Edema anasarka cukup - Monitor status hemodinamik
menurun (4) Terapeutik - Mengetahui jumlah
- Frekuensi nadi membaik - Catat intake –output dan hitung cairan yang masuk dan
(5) balance cairan keluar
- Tekanan darah membaik Kolaborasi
(5) - Kelola pemberian cairan intravena - Memastikan kebutuhan
- Tekanan nadi membaik Kidmin : D5 (1 : 2) cairan adekuat
(5) - Kelola pemberian antidiuretik - Membuang kelebihan
furosemide 40 mg /12 jam cairan melalui urin
Ket:
- Edema anasarka
1: meningkat
2: cukup meningkat
3: sedang
4: cukup menurun
5: menurun
- Tekanan darah
- Tekanan nadi
1: memburuk
2: cukup memburuk
3: sedang
4: cukup membaik
5: membaik
2. Risiko cedera b.d riwayat Setelah dilakukan asuhan Manajemen keselamatan lingkungan
kejang (D.0136) keperawatan selama 3x24 (I.14512)
jam, tingkat cedera menurun Observasi
(L.14136) dengan kriteria - Identifikasi kebutuhan keselamatan - Mengetahui waktu dan
hasil: (kondisi fisik, fungsi kognitif, tingkat modifikasi keamanan
- Kejadian cedera menurun perilaku) yang tepat
(5) Terapeutik
- Luka lecet menurun (5) - Modifikasi lingkungan untuk - Mengurangi risiko klien
Ket: meminimalkan bahaya dan risiko mengalami cedera karena
1: meningkat lingkungan
2: cukup meningkat - Gunakan perangkat pelindung - Mengurangi risiko klien
3: sedang (handrail) jatuh saat terjadi kejang
4: cukup menurun Edukasi
5: menurun - Ajarkan individu dan keluarga risiko - Peran keluarga secara aktif
tinggi bahaya lingkungan akan menurunkan risiko
terjadinya cedera