STROKE HEMORAGIK
STROKE HEMORAGIK
Oleh:
Denanda Rahayu
G1A219024
Bagian Ilmu Penyakit Saraf RSUD Raden Mattaher/ Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus CRS yang berjudul
“STROKE HEMORAGIK”. Tulisan ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat
dalam mengikuti kepaniteraan klinik senior di Bagian Ilmu Saraf RSUD Raden
Mattaher Kota Jambi.
Terwujudnya laporan kasus CRS ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan,
dan dorongan berbagai pihak, maka sebagai ungkapan hormat dan penghargaan
penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Paranita Utama, Sp.N sebagai
pembimbing.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus CRS ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan dari semua
pihak. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan
kedokteran dan kesehatan. Semoga kebaikan dan pertolongan semuanya
mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II LAPORAN KASUS.........................................................................2
BAB 1II ANALISIS KASUS......................................................................48
BAB IV KESIMPULAN.............................................................................51
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................52
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.K
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ds. Nipah Panjang RT 01 Tanjung Jabung Timur
Pekerjaan : IRT
No RM : 191388
MRS : 14 Oktober 2020; 19:15 WIB
Ruang Perawatan : ICU
DAFTAR MASALAH
No Masalah Aktif Tanggal Masalah Pasif Tanggal
.
1. Kelemahan 13 Oktober 2020 - -
anggota gerak
atas dan bawah
sebelah kanan.
2. Penurunan 13 Oktober 2020 - -
Kesadaran
3. Nyeri kepala 14 Oktober 2020 - -
2
II. DATA SUBYEKTIF (Anamnesis tanggal 05 Maret 2020)
Anamnesis : Autoanamnesis
1. Keluhan Utama : Kelemahan anggota gerak sebelah kanan sejak ± 1 hari
SMRS.
2. Riwayat penyakit Sekarang
a. Lokasi Lengan dan tungkai kanan
b. Onset Mendadak saat sedang berdiri setelah
c. Kualitas Pasien merasa tangan dan kaki kanannya tidak
bisa digerakkan sama sekali
c. Kuantitas Mengganggu aktivitas
d. Kronologi Pasien datang dengan keluhan
kelemahan anggota gerak sebelah kanan sejak ±
1 hari SMRS. Keluhan dirasakan secara
mendadak yang timbul ketika pasien sedang
berbaring sepulang dari berkebun. Kelemahan
anggota gerak kanan membuat pasien tidak bisa
berjalan. Pasien mengatakan sepulang dari
berkebun dirinya masih sempat mandi dan
wudhu, sambil menunggu untuk sholat dzuhur
pasien berbaring, tetapi saat pasien ingin
bangun, tiba-tiba pasien tidak bisa
menggerakkan tangan dan kaki sebelah kirinya.
Awalnya pasien mengeluhkan nyeri kepala
sebelah kanan yang terjadi secara mendadak dan
semakin lama semakin memberat disertai
dengan rasa kesemutan pada tangan dan kaki
sebelah kiri tetapi pasien masih bisa
beraktivitas. Nyeri kepala dirasakan berdenyut
dan terus-menerus. Keluhan juga disertai dengan
mulut mencong ke sebelah kiri (+), bicara pelo
(-), mual (-), muntah (-), demam (-), kejang(-),
penurunan kesadaran (-), BAK dan BAB tidak
3
ada keluhan. Karena keluhan tersebut pasien
dibawa ke RS Chatib Quzwain Sarolangun dan
kemudian di rujuk ke IGD RSUD Raden
Mattaher Jambi.
e. Faktor memperberat Hipertensi (+)
DM (+)
f. Faktor memperingan (-)
g. Gejala yang (-)
menyertai
4
III. PEMERIKSAAN FISIK (OBJEKTIF)
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2020
1. Keadaan Umum dan Tanda Vital
Kesadaran : Koma GCS : 6 ( E4 V1 M1)
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi : 96 kali/menit
Respirasi : 19 kali/menit, pernapasan regular
Suhu : 37 °C
SpO2 : 99%
2. Status Generalisata
Kepala : Normocephal (+)
Mata : Edema palpebra (-/-), conjungtiva anemis (-/-),
Sklera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor, ± 3 mm/
± 3 mm, refleks cahaya (+/+), katarak (-/-)
THT : Dalam batas normal
Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa kering (-), lidah
hiperemis (-), T1-T1, faring hiperemis (-).
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Dada : Simetris ka=ki
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicularis
sinistra
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I dan BJ II regular, gallop (-), murmur (-)
Paru :
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : Massa (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-), fremitus
taktil sama kanan dan kiri
5
Perkusi : Fremitus vokal sama kiri dan kanan, Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), masa (-).
Palpasi : Soepel, nyeri tekan epigastrium (-), undulasi (-),
shifting dullness (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Alat kelamin : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas :
Superior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-)
Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-)
3. Status Psikitus :
- Cara berpikir : Sulit dinilai
- Perasaan hati : Sulit dinilai
- Tingkah laku : Sulit dinilai
- Ingatan : Sulit dinilai
- Kecerdasan : Sulit dinilai
4. Status Neurologi
a. Kesadaran kualitatif : Somnolen
b. Kesadaran kuantitatif (GCS) :6 (E4M1V1)
c. Kepala
- Bentuk : Normocephal
- Simetri : (+)
- Pulsasi : (-)
d. Tanda Rangsang meningeal
- Kaku kuduk : (-)
- Brudzinsky 1 : (-)
- Brudzinsky 2 : (-/-)
6
- Brudzinsky 3 : (-/-)
- Brudzinsky 4 : (-/-)
- Kernig : (-/-)
e. Tanda Rangsang meningeal
- Laseque : Sulit dinilai
- Patrick : Sulit dinilai
- Kontra Patrick : Sulit dinilai
f. Nervus kranialis
Nervus Kranialis Kanan Kiri
N I (Olfaktorius)
Subjektif Sulit dinilai Sulit dinilai
Objektif (dengan bahan) Sulit dinilai Sulit dinilai
N II (Optikus)
Tajam penglihatan Sulit dinilai Sulit dinilai
Lapangan pandang Sulit dinilai Sulit dinilai
Melihat warna Sulit dinilai Sulit dinilai
Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N III (Okulomotorius)
Sela mata Sulit dinilai Sulit dinilai
Ptosis Sulit dinilai Sulit dinilai
Pergerakan bola mata Sulit dinilai Sulit dinilai
Nistagmus Sulit dinilai Sulit dinilai
Ekso/endophtalmus Sulit dinilai Sulit dinilai
Pupil :
bentuk Bulat, ±3 mm Bulat, ±3 mm
reflex cahaya langsung + +
reflex cahayu tidak + +
langsung
Melihat kembar Sulit dinilai Sulit dinilai
N IV (Trochlearis)
Pergerakan bola mata ke Sulit dinilai Sulit dinilai
bawah-dalam
Diplopia Sulit dinilai Sulit dinilai
N V (Trigeminus)
Motorik
Otot Masseter Normal Normal
Otot Temporal Normal Normal
Otot Pterygoideus Normal Normal
Sensorik
Oftalmikus Sulit dinilai Sulit dinilai
Maksila Sulit dinilai Sulit dinilai
7
Mandibula Sulit dinilai Sulit dinilai
N VI (Abdusen)
Pergerakan bola mata Sulit dinilai Sulit dinilai
(lateral)
Diplopia Sulit dinilai Sulit dinilai
N VII (Fasialis)
Mengerutkan dahi Sulit dinilai Simetris
Menutup mata Sulit dinilai Normal
Memperlihatkan gigi Sulit dinilai Paresis N.VII
Senyum Sulit dinilai Paresis N.VII
Sensasi lidah 2/3 depan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N VIII (Vestibulocochlearis)
Suara berbisik Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Detik arloji Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Rinne test Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Weber test Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Swabach test Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Nistagmus Tidak ada Tidak ada
N IX (Glossofaringeus)
Sensasi lidah 1/3 blkg Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks muntah + +
N X (Vagus)
Arkus faring Simetris
Berbicara Normal
Menelan Baik
Refleks muntah Baik
Nadi Normal
N XI (Assesorius)
Menoleh ke kanan + +
Menoleh ke kiri + +
Mengangkat bahu + +
N XII (Hipoglosus)
Kedudukan lidah Lurus ke depan
dijulurkan
Atropi papil -
Tremor lidah -
Disartria -
8
g. Badan dan Anggota Gerak
1. Badan
Biseps + +
Triseps + +
9
Radius + +
Ulna + +
Refleks Patologis Kanan Kiri
Patella + +
Achilles + +
Refleks Patologis Kanan Kiri
10
Cara berjalan : Tidak dilakukan
Test Romberg : Tidak dilakukan
Disdiadokinesis : Tidak dilakukan
Ataksia : Tidak dilakukan
Rebound phenomen : Tidak dilakukan
Dismetria : Tidak dilakukan
5. Gerakan Abnormal
Tremor : (-)
Atetosis : (-)
Miokloni : (-)
Khorea : (-)
Rigiditas : (-)
6. Alat Vegetatif
Miksi : Sulit dinilai
Defekasi : Sulit dinilai
7. Test Tambahan
Test Nafziger : Tidak dilakukan
Tes Valsava : Tidak dilakukan
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah Rutin (14 Oktober 2020)
11
HCT 35,2 % 35-50 %
PLT 297 x 103/mm3 100-300 x 103/mm3
GDS 142 g/dl <200 g/dl
12
angina, penyakit pembuluh darah
Skor > 1 : perdarahan
Skor -1 s.d 1 : perlu CT Scan
Skor < -1 : infark cerebri
e. Pemeriksaan Radiologi
1. Rontgen Thorax (02 Maret 2020)
13
Kesan : Perdarahan di thalamus kanan dengan perifokal edema (estimasi
volume ± 3,29 cc)
14
15
6. Diagnosa Banding
- Stroke non hemoragik
- Space Occupying Lession (SOL)
7. Diagnosa
- Diagnosa Klinis : Hemiparese sinistra + Parese N.VII tipe
sentral ec ICH + Hipertensi grade II +
Hipokalsemia
- Diagnosa Topis : Hemisfer dextra (Thalamus)
- Diagnosa Etiologi : Stroke Hemoragik
I. RINGKASAN
S:
• Kelemahan anggota gerak sebelah kiri sejak ± 10 jam SMRS dirasakan secara
mendadak yang timbul ketika pasien sedang berbaring sepulang dari berkebun.
• Awalnya pasien mengeluhkan nyeri kepala sebelah kanan yang terjadi secara
mendadak dan semakin lama semakin memberat. Nyeri kepala dirasakan berdenyut
dan terus-menerus.
• Awalnya pasien juga mengeluhkan rasa kesemutan pada tangan dan kaki sebelah kiri
tetapi pasien masih bisa beraktivitas.
• Keluhan juga disertai dengan mulut mencong ke sebelah kiri (+), bicara pelo (-), mual
(-), muntah (-), demam (-), kejang (-), penurunan kesadaran (-), BAK dan BAB tidak
ada keluhan.
• Riwayat stroke disangkal
• Riwayat hipertensi tidak diketahui
• Riwayat DM disangkal
• Riwayat trauma kepala disangkal
17
O:
Kesadaran : Compos Mentis GCS : 15 ( E4 V5 M6)
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 71 kali/ menit
Respirasi : 20 kali/ menit, pernapasan regular
Suhu : 36,6°C
Pemeriksaan darah rutin : dalam batas normal
Pemeriksaan elektrolit : Hipokalsemia
A:
Diagnosa Klinis : Hemiparese sinistra + Parese N.VII tipe
sentral ec ICH + Hipertensi grade II +
Hiperuricemia
Diagnosa Topis : Hemisfer dextra (Thalamus)
Diagnosa Etiologi : Stroke Hemoragik
Diagnosa Banding : Stroke Non-Hemoragik, SOL
P:
Non Medikamentosa :
- Bed Rest
- O2 Nasal Canul 4 Liter/menit
- Elevasi kepala 30 derajat
- Konsul Spesialis Saraf
- Latihan anggota gerak (Fisioterapi)
Medikamentosa :
- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm + Ketorolac drip 30 mg
- Inj. Citicoline 2 x 1 gram
- Inj. Omeprazole 1 x 40 mg
18
- Inj. Furosemide 2 x 20 mg
- PO: Amlodipin 1 x 10 mg (pagi)
Pemeriksaan anjuran :
o Laboratorium : darah rutin, elektrolit, faal ginjal (ureum/kreatinin), faal hati, faal
lemak
o CT-Scan Kepala tanpa Kontras
Mx :
Pantau tanda-tanda vital dan status neurologi
Ex :
Memberi penjelasan kepada keluarga mengenai keadaan pasien dan terapi yang akan
diberikan, rencana rawat, masa dan tindakan pemulihan dan latihan, manajemen nyeri,
risiko, dan komplikasi. Menganjurkan pasien untuk istirahat yang cukup dan kontrol
secara teratur.
II. PROGNOSIS
- Quo ad vitam : dubia ad bonam
- Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
- Quo ad sanationam : dubia ad bonam
19
09- 09- Kelumpuhan KU: Tampak sakit sedang - Kesan - O2 3 liter Nasal
Canul
2020 anggota gerak lateralisasi
Kesadaran: stupor - GCS
kiri (+) ke kiri e.c - IVFD Nacl
Jam 11 (E3V3M5) TTV:
ICH - 0,9% 20 tpm - Drip
06.30 Penurunan
TD: 170/100 mmHg manitol 4 x 125 cc
Hipertensi
kesadaran (+)
N: 90x/m RR: 30x/m
grade II - Inj. Citicolin 2 x
Nyeri kepala T: 36,8˚C 1000mg
- Asma
(+) SpO2 : 95% dengan - Inj. Omeprazole
1x40mg
O2 3 L bronkial
- PNGT
PF generalisata :
Onset hari ke Amlodipin 1x10mg
- Paru : wheezing – - Kateter
ekspirasi (+/+) 3 - NGT
PF neurologi - Konsul Sp.P
N.VII
- Mengerutkan dahi (+)
N.XII
Deviasi lidah (+) ke
kanan
10- 09- Kelumpuhan KU: Tampak sakit sedang - Kesan - O2 3 liter Nasal
Canul
2020 anggota gerak lateralisasi
Kesadaran: stupor - GCS
kiri (+) ke kiri e.c - IVFD Nacl
Jam 12 (E3V3M6) TV:
ICH - 0,9% 20 tpm - Drip
06.30 Penurunan
TD: 160/100 mmHg manitol 4 x 125 cc
Hipertensi
kesadaran (+)
N: 88x/m RR: 32x/m
grade II - Inj. Citicolin 2 x
Nyeri kepala T: 37,2˚C 1000mg
- Asma
(+) SpO2 : 95% dengan - Inj. Omeprazole
1x40mg
O2 3 L bronkial
- PNGT
Amlodipin 1x10mg
PF generalisata : Onset hari ke - PNGT
- Paru : wheezing – salbutamol 3x2mg
ekspirasi (+/+) 4 - Kateter
- NGT
PF neurologi
N.VII
- Mengerutkan dahi
(+)
N.XII
Deviasi lidah (+) ke
kanan
11- 09- Kelumpuha KU: Tampak sakit sedang - Kesan - O2 3 liter Nasal Canul
2020 lateralisasi
n anggota - IVFD Nacl 0,9% 20
Kesadaran: somnolen
Jam ke kiri e.c tpm
gerak kiri - GCS 13
06.30 ICH - Drip manitol 4 x 125
(+) (E3V4M6) TV: cc
- Hipertensi
Penurunan TD: 150/90 mmHg - Inj. Citicolin 2 x
grade I -
kesadaran 1000mg
N: 112x/m Asma
(+) bronchial - Inj. Omeprazole
RR: 28 x/m 1x40mg
Nyeri kepala T: 39,2˚C - Ulkus
- Inj. Furosemid
(+) BAB SpO2 : 95% dengan dekubitus 2x20mg
cair, - PNGT Amlodipin
O2 3 L
berlendir, 1x10mg
frekuensi PF Generalisata : - Diare akut
6x - PNGT Candesartan
- Wheezing 1x16mg
ekspirasi Onset hari ke
–5 - PNGT Paracetamol
(+/+)
4x500mg
- Ulkus soliter di
- Kateter
regio gluteus sinistra
- NGT
- Konsul Sp.PD
PF neurologi - Konsul Sp.GK
N.VII
- Mengerutkan dahi
(+)
- Menutup mata (+)
- Lipatan nasolabial
(tidak simetris)
- Mencucu (-)
- Menggembungka
n pipi (-)
N.XII
Deviasi lidah (+) ke
kanan
sinistra - PNGT
Candesartan
1x16mg
PF neurologi - PNGT
Paracetamol
N.VII
4x500mg
- Mengerutkan dahi
- PNGT Zinc
(+) 1x20mg
- Menutup mata (+) - PNGT
Attapulgite 3x1tab
- Lipatan nasolabial
- Nutrisi
(tidak simetris)
1500 kkal
- Mencucu (-)
- Miring
- Menggembungkan
kanan, miring kiri
pipi (-)
tiap 2 jam - Kateter
N.XII
- NGT
Deviasi lidah (+) ke
- GV luka
kanan
24
PF neurologi - PNGT
Paracetamol
N.VII
4x500mg
- Mengerutkan dahi
- PNGT Zinc
(+) 1x20mg
- Menutup mata (+) - Nutrisi
1500 kkal
- Lipatan nasolabial
- Miring
(tidak simetris)
kanan, miring kiri
- Mencucu (-)
tiap 2 jam - Kateter
- Menggembungkan
pipi (-) - NGT
25
N.XII - GV luka
Deviasi lidah (+) ke
kanan
PF neurologi - PNGT
Paracetamol
N.VII
4x500mg
- Mengerutkan dahi
- PNGT Zinc
(+) 1x20mg
- Menutup mata (+) - Nutrisi
1500 kkal
- Lipatan nasolabial
- Miring
(tidak simetris)
kanan, miring kiri
- Mencucu (-)
tiap 2 jam - Kateter
26
- Menggembungkan - NGT
pipi (-) - GV luka
N.XII
Deviasi lidah (+) ke
kanan
PF neurologi - PNGT
Paracetamol
N.VII
4x500mg
- Mengerutkan dahi
- PNGT Zinc
(+) 1x20mg
- Menutup mata (+) - Nutrisi
1500 kkal
- Lipatan nasolabial
- Miring
(tidak simetris)
kanan, miring kiri
- Mencucu (-)
27
PF neurologi - PNGT
Paracetamol
N.VII
4x500mg
- Mengerutkan dahi
- PNGT Zinc
(+) 1x20mg
- Menutup mata (+) - Nutrisi
1500 kkal
- Lipatan nasolabial
- Miring
(tidak simetris)
28
BAB III
ANALISIS MASALAH
31
32
33
gangguan sensorik nervus cranialis pasien. Namun hal tersebut di atas harus
dikonfirmasi kembali dengan pemeriksaan fisik nervus cranialis. Buang air kecil
dan buang air besar tidak ada keluhan, hal ini menunjukkan tidak terdapat
gangguan fungsi vegetatif pada pasien ini.
Selain itu, dari anamnesis didapatkan pasien berjenis kelamin laki – laki
dan berusia 47 tahun sehingga dua hal ini meningkatkan risiko terjadinya stroke.
Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan obesitas sehingga meningkatkan risiko
stroke.
32
33
Berdasarkan Siriraj Stroke Score, skor > 1 merujuk pada stroke hemoragik
Siriraj Stroke Skor pada Tn. S:
1. Kesadaran : 2x 2,5 = 5
2. Muntah :0x2 = 0
3. Nyeri Kepala : 1x 2 = 2
4. Tekanan darah : diastolic 110 x 0,1 = 11
5. Ateroma (DM, Angina pectoris) : 0 x -3 = 0
6. Konstante : - 12
Jumlah : 5 + 0 + 2+ 11– 0 – 12 = 6
Interpretasi skor -0,5 berarti perdarahan
33
34
Pasien ini kemudian dirawat, bed rest dengan kepala diposisikan 30 derajat,
diberikan terapi medikamentosa dan fisioterapi. Medikamentosa yang diberikan
berupa O2 3L /menit via nasal canul, IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i, Inf. Manitol 20%
4 x 125 cc, Inj. Omeprazole 2 x 40 mg, Inj citicoline 2 x 1 gr dan PNGT
Amlodipin 10mg. Oksigen diberikan pada stroke akut untuk menjaga saturasi >
95%. Cairan yang diberikan berupa NaCl 0.9% sesuai dengan guideline stroke
akut yang dianjurkan oleh PERDOSSI. Infus manitol diberikan untuk
mengendalikan peningkatan tekanan intracranial pada pasien ini dengan dosis
yaitu 0,5 – 1 mg/kgBB/hari. Untuk mencegah timbulnya mual dan muntah akibat
dari asam lambung pada pasien ini maka diberikan golongan proton pump
inhibitor yaitu omeprazole infus 2 x 40 mg. Tekanan darah dibutuhkan pada
pasien stroke untuk mempertahankan perfusi jaringan. Penurunan tekanan darah
34
35
yang tinggi pada stroke akut sebagai tindakan rutin tidak dianjurkan karena
kemungkinan dapat memperburuk kerusakan neurologis akibat hipoperfusi pada
jaringan otak. Sehingga Pasien ini diberikan antihipertensi pada hari pertama
karena tekanan darah 180 mmHg untuk systole dan 110 mmHg untuk diastole
yaitu amlodipin perNGT 1 x 10 mg. Citicoline 2 x 1 gr diberikan untuk
meningkatkan metabolisme otak dengan meningkatkan sintesis asetilkolin dan
memulihkan fosfolipid konten di otak. Selanjutnya dilakukan pemantauan
kesadaran, tanda – tanda vital, dan status neurologis termasuk kejang. Terapi ini
sesuai dengan teori penatalaksanaan stroke hemoragik.
35
36
BAB V
KESIMPULAN
36
37
DAFTAR PUSTAKA
37
38
38