Anda di halaman 1dari 4

KASUS

Ny. K berusia 78 tahun dibawa kerumah sakit pada tanggal 22 juni 2020. Dirawat
diruang cempaka ,beragama Kristen, pekerjaan sehari-hari sebagai ibu rumah
tangga, seorang janda pendidikan terakhir SD. Dibawa ke RS oleh Tn. S, anaknya
dengan keluhan terjatuh di kamar mandi dan sekarang sulit menggerakkan
anggota tubuh dan sulit untuk berbicara. Sebelum dibawa kerumah sakit Ny. K
masih sehat dan memasak seperti biasa. Tiba-tiba terdengar suara jatuh lalu Tn. S
mencari sumber suara dan menemukan pasien telah terjatuh di kamar mandi.
Setelah itu langsung dibawa ke RS. Pasien memang memiliki riwayat tekanan
darah tinggi dari 7 tahun yang lalu. Oleh karena itu anaknya sering merasa
khawatir terhadap ibunya. Saat tiba di UGD dilakukan pemeriksaan ttv dan
didapatkan hasil TD : 180/100 mmHg, S : 37,2 derajat celcius, N : 84 x/menit,
RR : 22 x/ menit. Dan dilakukan pemasangan infus RL 40 tpm. Diagnose oleh
dokter yaitu stroke. Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 juni 2020. Saat dikaji
keluarga pasien mengatakan pasien masih susah untuk menggerakkan badan dan
berbicara. Pasien terlihat pucat dan lemas. Pasien nampak kotor,rambut
berantakan,kuku panjang dan kotor, terdapat bau badan,saat kulit diraba terasa
lengket. Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada nafsu makan, hanya ¼
porsi makanan yang dihabiskan. Untuk setiap harinya pasien selalu makan 2-3
kali dalam sehari dengan porsi sedang dan minum 8 gelas sehari. BAK dirumah
sakit sehari 3-4 kali menggunakan pispot,belum pernah BAB. Saat dirumah
pasien BAK 5-6 kali sehari dan BAB sehari sekali. Keluarga pasien mengatakan
selama dirumah sakit pasien sering terbangun saat tidur dan hanya tidur sebentar.
Pasien juga sering menangis. Setiap ditanya oleh keluarga mengapa menangis
pasien menjawab ingin segera sembuh. Pasien merasa merepotkan banyak orang.

H. Diagnosa keperawatan
1. Defisit perawatan diri: mandi bd Kelemahan
2. Defisit perawatan diri: makan bd Kelemahan
3. Defisit perawatan diri: eliminasi bd Hambatan Mobilitas
I. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI

1 Defisit perawatan diri: mandi bd Setelah dilakukan NIC : Bantuan 1. Badan pasien 1. Memandikan
Kelemahan tindakan keperawatan perawatan diri tetap bersih pasien pagi dan
selama 3x24 jam, mandi (1801) 2. Pakaian pasien sore
masalah Defisit 1. Mandikan tetap bersih 2. Mengajarkan
perawatan diri: mandi pasien pagi dan 3. Keluarga psien pasien untuk
bd Kelemahan dapat sore mengetahui menggosok
teratasi dengan kriteria 2. Ajarkan pasien tentang gigi dengan
hasil : untuk memandikan benar.
NOC : menggosok pasien dalam 3. Mengganti
Perawatan diri mandi gigi dengan kondisi pakaian pasien
(0301) benar berbaring setiap pagi dan
1. Pasien menjadi 3. Ganti pakaian 4. Memenuhi sore.
lebih segar. pasien kebutuhan 4. Mengajarkan
2. Pasien tampak 4. Ajarkan pada keperawatan pada keluarga
nyaman keluarga pasien diri pasien pasien untuk
3. Pasien tidak bau untuk memandikan
badan memandikan pasien dalam
4. Kolaborasikan pasien dalam kondisi
keluarga untuk kondisi pasien berbaring.
memandikan berbaring
pasien.
2. Defisit perawatan diri: makan Setelah dilakukan NIC : Bantuan 1. Mengetahui 1. Memberikan
bd Kelemahan tindakan keperawatan perawatan diri diet yang diet yang
selama 3x24 jam, makan (1803) dibutuhkan disarankan oleh
masalah Defisit 1. Indentifikasi oleh pasiem ahli gizi.
perawatan diri: makan diet yang 2. Semifowler 2. Memposisikan
bd Kelemahan dapat disarankan merupakan pasien
teratasi dengan kriteria 2. Posisikan posisis yang semifowler
hasil : pasien nyaman saat senyaman
NOC : semifowler pasien makan mungkin
Perawatan Diri : dengan tepat 3. Sedotan 3. Memberikan
Makan (0303) untuk memudahkan sedotan saat
1. Pasien dapat memfasilitasi pasien saat pasien minum
menggunakan alat mengunyah minum 4. Memberikan
makan sendiri dan menelan. 4. Berikan alat alat makan
2. Pasien mampu 3. Berikan makan yang yang tidak
menggambil sedotan pada berbahan mudah pecah.
cangkir atau gelas minuman, plastik agar
3. Pasien bisa sesuai tidak mudah
menghabiskan kebutuhan pecah
makanannya pasien
sendiri 4. Berikan alat
4. Pasien dapat makan dengan
memasukan bahan yang
makanan kemulut tidak mudah
dengan jari pecah.
3. Defisit perawatan diri: eliminasi Setelah dilakukan NIC : Bantuan 1. Berikan 1. Memberikan
bd Hambatan Mobilitas tindakan keperawatan perawatan diri bantuan kepada bantuan kepada
selama 3x24 jam, eliminasi(1804) pasien ke toilet pasien ke toilet
masalah Defisit 5. Berikan atau tempat atau tempat
perawatan bantuan pasien lain untuk lain untuk
diri:eliminasi bd ke toilet atau eliminasi pada eliminasi pada
Hambatan Mobilitas tempat lain waktu tertentu. waktu tertentu.
dapat teratasi dengan untuk eliminasi 2. Alat 2. Memberikan
kriteria hasil : pada waktu bantu( misalny alat
NOC : tertentu. a: kateter bantu(misalnya
Perawatan diri 6. Sediakan alat eksternal atau : kateter
eliminasi(0310) bantu(misalnya urinal) eksternal atau
1. Pasien mampu : kateter memudahkan urinal) secara
memposisikan diri eksternal atau eliminasi pada tepat.
di toilet atau alat urinal) secara pasien. 3. Memberikan
bantu eliminasi tepat. 3. Pasien dapat kegiatan
2. Pasien mampu 7. Buatkan mengatur eliminasi
merapikan kegiatan kegiatan dengan tepat
pakaian setelah ke eliminasi, eliminasi dan sesuai.
kamar mandi dengan tepat dengan tepat 4. Membantu
3. Pasien dapat dan sesuai dan sesuai melepaskan
masuk dan keluar kebutuhan kebutuhan. baju pasien saat
dari kamar mandi. 8. Lepaskan baju 4. Memudahkan eliminasi
4. Pasien dapat yang pasien saat
mengelap sendiri diperlukan melakukan
setelah buang sehingga bisa eliminasi
urin. melakukan
eliminasi

Anda mungkin juga menyukai