Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN TEKANAN DARAH

Pokok Bahasan : Cara pengukuran tekanan darah.

Sasaran : Kader posyandu lansia Dusun Keboan


Sumberadi Mlati Sleman

Tempat : Pondokan Mahasiswa K3M

Hari/tanggal : 9 Desember 2019

Alokasi Waktu : 60 menit

Pertemuan ke- :1

Penyuluh : Mahasiwa K3M PSIK FK-KMK UGM

Analisis Situasi : Sebagian besar kader belum memiliki


kepercayaan diri untuk melakukan
pengukuran tekanan darah.
Tujuan Umum : Setelah mengikuti penyuluhan tentang
teknik pengukuran tekanan darah dan nadi maka kader posyandu lansia diharapkan
mampu memahami teknik pengukuran tekanan darah dan dapat melaksanakannya
dengan tepat.

Tujuan Khusus :

1. Memahami teknik pengukuran tekanan darah.


2. Menerapkan pengukuran tekanan darah.

Materi :
 Fungsi pengukuran tekanan darah.
 Alat pengukur tekanan darah.
 Cara pengukuran tekanan darah.
Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Tahap Kegiatan Kegiatan Kader Metode Media


Penyuluh
1. 15.30 Pembukaan Membuka Menjawab Penyuluh Pembagian leaflet
- pertemuan salam.
15.35 dengan salam. Memperhatikan
Memperkenalkan perkenalan
diri. dan penjelasan
Menjelaskan penyuluh.
tujuan
penyuluhan.

2 15.36 Penyajian Menjelaskan Memperhatikan Ceramah LCD proyektor


- materi fungsi penyuluh Sphygmomamometer
15.50 pengukuran dengan
tekanan darah. seksama.
Menjelaskan alat
pengukur
tekanan darah.
Menjelaskan
cara pengukuran
tekanan darah.

3. 15.51 Sesi tanya Menjawab Mengajukan Curah


- jawab dan pertanyaan pertanyaan pendapa
16.00 evaluasi penyuluh. kepada t
Melakukan penyuluh.
evaluasi.
4. 16.01 Penutup Menyampaikan Mengikuti
- terima kasih. instruksi
16.05 Mengarahkan penyuluh.
kader untuk Menjawab
menuju fasil salam.
masing-masing.
Menutup dengan
salam.
Evaluasi

Evaluasi diajukan dalam bentuk pertanyaan terbuka saat penyuluhan dan saat
praktik bersama fasil kelompok masing-masing.

Lampiran

PENGUKURAN TEKANAN DARAH


1. Tujuan pemeriksaan

a. Untuk mengetahui keadaan umum atau status esehatan seseorang


b. Sebagai bahan acuan dalam menentukan diagnosa penyakit pasien.
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengobatan terhadap pasien.
d. Sebagai pengawasan terhadap status kesehatan pasien.

2. Alat yang dipersiapkan

a. 1 set perlengkapan alat pengukur tekanan darah ( manset, tensimeter,


stetoskop).
b. Catatan/alat tulis

3. Cara pengukuran tekanan darah

 Pasang manset pada lengan yang akan diperiksa, umumnya lengan kanan.
Pastikan manset terpasang dengan baik.
 Pastikan air raksa dalam tabung berada pada titik nol.
 Pada tempat dimana terdengar/terasa denyut nadi seseorang khususnya
pada daerah lekuk siku tangan bagian dalam, letakkan stetoskop.
 Mulailah secara perlahan – perlahan memompa balon udara hingg air
raksa, atau jarum tensimeter mulai naik. Hentikan pemompaan apabila
sudah tidak terdengan lagi suara denyut jantung.
 Kemudian turunkan secara perlahan – perlahan air raksa atau jarum
penunjuk dengan cara membuka katup penutup balon udara secara
perlahan – lahan.
 Dengarkan secara seksama dimana pertama kali terdengan suara denyut
jantung serta dimana terdengan untuk yang terakhir kalinya denyut jantung
pasien.
 Catat hasil dengan benar.
 Rapikan alat pemeriksaan tensimeter pada tempatnya.

4. Hal – hal yang perlu diperhatikan

 Pompalah balon udara secara perlahan – lahan sekali hingga tidak


terdengar lagi denyut jantung pasien.
 Jika lengan pasien membiru, cepat lepaskan balon udara, serta biarkan
pasien mengistirahatkan lengannya dengan cara menggerak –
gerakkan jemarinya hingga lemas.
 Hasil pemeriksaan tekanan darah pada orang yang
sehat adalah: Orang dewasa normal ( 12 – 55
tahun): <140/90 mmHg
 Jika hasil pemeriksaan yang didapat ternyata jauh lebih tinggi atau jauh
lebih rendah dari nilai yang normal, anjurkan pasien untuk
memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Anda mungkin juga menyukai