Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER


(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Jaringan Komputer)

Dosen Pengampu : Iwan Lesmana, S.Kom, M.Kom,

Disusun oleh :
Nama : Aldi Nurfarizha
NIM : 20160920132
Kelas : SINFC-05

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
TAHUN 2020
Jl. Cut Nyak Dhien No.36A, Cijoho, Kab. Kuningan, Jawa Barat 45513
MODUL II
PENGENALAN SIMULATOR JARINGAN CISCO PACKET TRACER

Pre Test
Instalasi Packet Tracer

Simulasi Jaringan; PC ⇔ Switch


Untuk percobaan menghubungkan antara PC dan Switch, lakukan langkah-langkah berikut :
1. Buka lembar kerja cisco packet tracer
2. Tambahkan satu buah switch type 2950-24 ke lembar kerja dengan cara drag & drop icon
switch (2950-24), kemudian drag & drop 2 buah PC

3. Lakukan pengkabelan dengan menggunakan kabel straight, sambungkan pada konektor


FastEthernet0 pada tiap PC ke FastEthernet yang masih tersedia di switch, sehingga desain
jaringan terlihat seperti tampilan berikut :
Tips :
- Pilih jenis kabel yang akan digunakan, kemudian klik kiri pada PC atau Switch untuk
memilih pada konektor mana kabel akan disambungkan.
- Jangan sambungkan kabel ke konektor console.

IP addressing pada PC
Untuk menambahkan IP Address pada tiap PC lakukan langkah berikut :
1. Klik kiri pada PC kemudian pilih Tab Desktop

2. Pilih option static pada Ip Configuration

3. Masukkan Ip Address dan Subnet Mask masing-masing PC dengan


konfigurasi berikut :
PC0 :

PC1 :

Testing Koneksi menggunakan PING

Untuk testing koneksi antar PC, salah satu tool yang yang bisa digunakan adalah ping.
Format penggunaan tool ping adalah : ping<spasi>no_ip_tujuan Pada Cisco Packet
Tracer tool ping bisa dijalankan dengan cara :
1. Klik kiri pada PC -> Pilih Desktop -> Command Prompt
2. Lakukan Testing Koneksi antara PC0 dengan PC0 (diri sendiri)

Analisis :

Pada percobaan ke-1 (PC0 dengan PC0) terjadi 4kali proses balasan dari PC0 yang
artinya koneksi yang dilakukan oleh PC0 telah berhasil dengan mengirimkan
jumlah data 4, dan PC0 menerima 4 data dari PC0, dengan kecepatan minimal :
4ms, maksimal : 12ms dan rata-rata kecepatan koneksinya : 7ms.
3. Lakukan Testing Koneksi antara PC0 dengan PC1 (PC lain)

Analisis :

Pada percobaan ke-2 (PC0 dengan PC1) terjadi 4kali proses balasan dari PC1 yang
artinya koneksi yang dilakukan oleh PC0 telah berhasil dengan mengirimkan

jumlah data 4, dan PC1 menerima 4 data dari PC0, dengan kecepatan minimal :
0ms, maksimal : 45ms dan rata-rata kecepatan koneksinya : 11ms.
Tugas
1. Tambahkan Switch dan beberapa PC pada lembar kerja cisco packet tracer, kemudian
lakukan pengkabelan dan IP addressing sesuai dengan gambar berikut :

2. Lakukan testing koneksi dengan menggunakan tool ping. Pastikan semua PC


saling terhubung dengan baik dan berada dalam satu jaringan.
PC0 :
PC1 :

PC2 :

PC3 :
Analisis :
Sesuai dengan hasil output yang ditampilkan diatas , semua PC dapat
terhubung dengan PC lainnya.

3. Rubah IP address PC2 menjadi 10.10.20.3, Subnet mask :


255.255.255.0, kemudian PING dari PC0 ⇔ PC3.

PC0 ⇔ PC3 :

Analisis :

Setelah dilakukan 4kali percobaan pemanggilan dari PC0 ⇔ PC3 , PC3 berhasil
menerima 4 data yang dikirim oleh PC0, yang berarti bahwa PC0 sudah terhubung
dengan PC3, dengan kecepatan koneksi minimal 0ms, maksimal 1ms dengan rata-
rata kecepatan konekinya 0ms Perbandingan PING antara PC0 ⇔ PC4
Keterangan :

Berhubung kita tidak menambahkan PC4, maka kita umpamakan PC4 dengan IP
address : 10.10.10.5, maka hasil yang keluar setelah dilakukan 4kali percobaan
pemanggilan adalah Request Timed Out yang artinya PC0 tidak dapat terhubung
dengan PC4 karena PC4 tidak terdapat pada jaringan tersebut.
MODUL III
PENGENALAN VIRTUAL LAN

Desain Jaringan dan Konfigurasi Cabling Switch Port


Jalankan Cisco Packet Tracer kemudian tambahkan 4 PC dan satu buah switch pada lembar
kerja. Lakukan pengkabelan pada tia[ node dengan menggunakan kabel straight.

NO NODE Switch PORT


1 PC0/Fa0 Fa 0/1
2 PC1/Fa0 Fa 0/2
3 PC2/Fa0 Fa 0/11
4 PC3/Fa0 Fa 0/12
Konfigurasi IP Addressing
Lakukan konfigurasi IP address pada tiap PC, sehingga sesuai desain jaringan berikut ini:

Konfigurasi VLAN ID
1. Untuk menambahkan VLAN langkahnya :
- Klik kiri pada switch → Pilih Tab Config → VLAN Database
- Isi pada VLAN Number dan VLAN Name, kemudian tekan tombol Add.
2. Untuk menambahkan akses interface pada salah satu VLAN, langkahnya :
- Klik kiri pada Switch → Pilih Tab Config → Nama Interface
- Kemudian pilih Access → Nama VLAN

3. Tambahkan dua VLAN dan atur konfigurasi tiap interface pada switch sehingga sesuai
dengan tabel berikut :

VLAN SWITCH PORT RANGE NAME


ID / Number
10 Fa 0/1 – Fa 0/10 SERVER
20 Fa 0/11 – Fa 0/20 ADMIN

Testing Koneksi Menggunakan PING


Lakukan perintah Ping ke IP Address PC dijaringan sesuai dengan tabel dan isi hasil output
perintah tersebut pada tabel berikut :
PING DESTINATION HASIL (success / FAIL) ANALISA
PC0 → PC1 Success Koneksi berhasil terhubung antara
PC0 → PC1, karena kedua PC
tersebut berada dalam 1 VLAN,
yaitu VLAN SERVER. Sehingga
PC0 dapat mengirimkan data ke
PC1 dengan baik.
PC0 → PC2 Fail PC0 gagal terhubung dengan PC2,
karena berada dalam VLAN yang
berbeda. Sehingga PC0 tidak dapat
mengirimkan data ke
PC2.
PC0 → PC3 Fail PC0 gagal terhubung dengan PC3,
karena berada dalam VLAN yang
berbeda. Sehingga PC0 tidak dapat
mengirimkan data ke
PC3.
PC2 → PC1 Fail PC2 gagal terhubung dengan PC1,
karena berada dalam VLAN yang
berbeda. Sehingga PC2 tidak dapat
mengirimkan data ke
PC1.
PC2 → PC3 Success Koneksi berhasil terhubung antara
PC2 → PC3, karena kedua PC tersebut
berada dalam 1 VLAN, yaitu VLAN
SERVER. Sehingga PC2 dapat
mengirimkan data ke
PC3 dengan baik.

Lampiran :
PC0 → PC1 (success)
PC0 → PC2 (fail)

PC0 → PC3 (fail)

PC2 → PC1 (fail)

PC2 → PC3 (success)


Tugas
1. Tambahkan VLAN 30 dengan nama STUDENT dan berikan access terhadap interface
Fa0/21 s/d Fa0/23 sehingga semua VLAN pada SWITCH0 sesuai dengan tabel berikut :

VLAN SWITCH PORT RANGE NAME


ID / Number
10 Fa 0/1 – Fa 0/10 SERVER
20 Fa 0/11 – Fa 0/20 ADMIN
30 Fa 0/21 – Fa 0/23 STUDENT

2. Tambahkan dua PC pada lembar kerja Cisco Packet Tracer dan sambungkan FastEthernet
pada tiap PC pada port switch sesuai dengan informasi pada tabel berikut:

NO NODE VLAN Switch PORT


1 PC0 / Fa0 SERVER Fa 0/1
2 PC1 / Fa0 SERVER Fa 0/2
3 PC2 / Fa0 ADMIN Fa 0/11
4 PC3 / Fa0 ADMIN Fa 0/12
5 PC4 / Fa0 STUDENT Fa 0/21
6 PC5 / Fa0 STUDENT Fa 0/22
3. Lakukan testing koneksi dengan menggunakan perintah ping, pastikan komunikasi antar PC
yang berada dalam satu jaringan bisa berjalan dengan bauk, sementara komunikasi antar PC
yang berbeda jaringan tidak bisa berjalan!
PC0 → PC1 (success)

PC0 → PC2 (fail)

PC0 → PC4 (fail)

PC2 → PC1(fail)

PC2 → PC3 (success)


PC2 → PC4 (fail)

PC4 → PC1 (fail)

PC4 → PC3 (fail)

PC4 → PC5 (success)


MODUL IV
VLAN RUNKING

Pretest
Desain Jaringan

Dengan menggunakan simulator Cisco Packet Tracer, buat jaringan dengan desain berikut ini
:

Tampak pada setiap switch terdapat dua VLAN yaitu vlan server dan vlan admin. Pada
praktikum akan dipraktekkan supaya PC yang berada dalam VLAN yangsama meskipun
terpecah secara fisik pada switch yang berbeda tetapi masih bisa digabungkan menggunakan
metode trunking yang dilewatkan ke interface Fa0/24
sehingga bisa saling berkomunikasi.

4.4.2. Konfigurasi VLAN

SWITCH PORT VLAN NAME INTERFACE


RANGE ID / Number METHOD
Switch0 Fa 0/1 – Fa 0/10 10 SERVER Access
Fa 0/11 – Fa 0/20 20 ADMIN Access
Fa 0/21 – Fa 0/24 ALL Trunk

SWITCH PORT VLAN NAME INTERFACE


RANGE ID / Number METHOD
Sesuaikan konfigurasi di switch dengan tabel berikut :
Switch1 Fa 0/1 – Fa 0/10 10 SERVER Access
Fa 0/11 – Fa 0/20 20 ADMIN Access
Fa 0/21 – Fa 0/24 ALL Trunk
Rubah acces interface Fa0/1-Fa0/10 menjadi anggota VLAN 10 (SERVER), sesuaikan dengan
contoh langkah berikut :
Switch#configure terminal Switch(config)#interface
range Fa0/1-Fa0/10 Switch(config-if-
range)#switchport mode access Switch(config-if-
range)#switchport access vlan 10 Switch(config-if-
range)#end
Switch#copy run start

Rubah access interface Fa0/11-Fa0/20 menjadi anggota VLAN 20 (ADMIN),


sesuaikan dengan contoh langkah berikut :

Switch#configure terminal Switch(config)#interface


range Fa0/11-Fa0/20 Switch(config-if-
range)#switchport mode access Switch(config-if-
range)#switchport access vlan 20 Switch(config-if-
range)#end
Switch#copy run start
Untuk merubah interface methode menjadi berfungsi sebagai trunk, sesuaikan dengan contoh
langkah berikut :

Swich#configure terminal
Switch(config)#interface range Fa0/21-Fa0/24
Switch(config-if-range)#switchport mode trunk
Switch(config-if-range)#end
Switch#copy run start
Lakukan juga kangkah yang sama pada switch1!
Testing Koneksi dengan menggunakan tool ping dari PC0 dan PC2 ke semua PC dijaringan
dan tuliskan hasilnya ditabel berikut :
PING DESTINATION HASIL (success / fail) ANALISA
PC0 → PC1 Success Koneksi berjalan dengan
baik antara PC0 → PC1,
karena berada dalam satu
jaringan yang sama.
PC0 → PC4 Success Koneksi berjalan dengan baik
antara PC0 → PC4, karena
berada dalam satu jaringan
yang sama.
Walaupun berbeda switch
tetapi dengan metode Trunk,
kedua PC tersebut
dapat terhubung.
PC0 → PC5 Success Koneksi berjalan dengan baik
antara PC0 → PC5, karena
berada dalam satu jaringan
yang sama.
Walaupun berbeda switch
tetapi dengan metode Trunk,
kedua PC tersebut
dapat terhubung.
PC0 → PC2 Fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC0 → PC3 Fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC0 → PC6 fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC0 → PC7 Fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC2 → PC3 Success Koneksi berjalan dengan baik
antara PC0 → PC1, karena
berada dalam satu
jaringan yang sama.
PC2 → PC6 Success Koneksi berjalan dengan baik
antara PC2 → PC6, karena
berada dalam satu jaringan
yang sama.
Walaupun berbeda switch
tetapi dengan metode Trunk,
kedua PC tersebut
dapat terhubung.
PC2 → PC7 Success Koneksi berjalan dengan baik
antara PC2 → PC7, karena
berada dalam satu jaringan
yang sama.
Walaupun berbeda switch
tetapi dengan metode Trunk,
kedua PC tersebut
dapat terhubung.
PC2 → PC0 Fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC2 → PC1 fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC2 → PC4 Fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC2 → PC5 Fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.

Kesimpulan :

Ketika dua buah PC berada dalam jaringan yang sama maka dapat dipastikan PC tersebut dapat

terhubung dengan baik, sedangkan untuk PC yang berbeda jaringan tidak dapat terhubung

dengan baik. Dan jika ingin menguhungkan jaringan komputer dengan 2 switch , kita harus

menggunakan metode Trunk, yaitu agar PC dapat terhubung dengan PC yang berada dalam

switch yang berbeda, dengan syarat kedua PC tersebut harus berada dalam satu jaringan yang
sama.

Lampiran : PC0

→ PC1

PC0 → PC4
PC0 → PC5

PC0 → PC2

PC0 → PC3

PC0 → PC6

PC0 → PC7
PC2 → PC3

PC2 → PC6

PC2→ PC7

PC2 → PC0

PC2 → PC1
PC2 → PC4

PC2→ PC5

Tugas
1. Tambahkan sebuah switch ke jaringan, atur konfigurasi VLAN dengan Switch yang
lain. Sambungkan UPLINK antar switch dengan metode Trunking!
2. Tambah dua buah PC untuk mewakili VLAN SERVER dan VLAN ADMIN
(sambungkan ke switch port yang baru ditambahkan)!

Setting IP Address kedua PC tersebut


PC 8 IP ADDRESS : 10.10.10.18 | SUBNET MASK : 255.255.255.0 PC 9 IP
ADDRESS : 10.10.10.19 | SUBNET MASK : 255.255.255.0
Dan Tambahkan VLAN SERVER & ADMIN pada Switch yang baru.
3. Testing komunikasi dari PC0 dan PC2 ke PC yang ditambahkan ! tuliskan hasilnya di tabel!
PC0

PC2

PING DESTINATION HASIL ANALISA


PC 0 -> PC 8 Success Berada dalam VLAN yang sama
PC 0 -> PC 9 Fail Berada dalam VLAN yang
berbeda
PC 2 -> PC 8 Fail Berada dalam VLAN yang
berbeda
PC 2 -> PC 9 Success Berada dalam VLAN yang sama
MODUL V

INTERVLAN ROUTING

Pretest
Desain Jaringan
Desain jaringan untuk praktikum interVLAN routing sesuai dengan tampilan berikut
ini :

Tampak pada gambar diatas, terdapat dua VLAN yaitu VLAN 10 ADMIN dan VLAN
20 PUBLIC, pada percobaan praktikum tentang interVLAN Routing ini, kita akan melakukan
konfigurasi sehingga antar VLAN ADMIN dan VLAN PUBLIC bisa saling berkomunikasi melewati
port Fa0/24 pada switch yang berfungsi sebagai TRUNK yang dihubungkan ke Fa0/0 router
menggunakan encapsulation dot1Q.

Konfigurasi IP pada PC
Detail konfigurasi IP Addres untuk tiap PC dan pengaturan Port pada Switch sesuaikan dengan
tabel berikut ini:
NO NODE VLAN Switch PORT range IP Address
1 PC0/Fa0 10 ADMIN Fa 0/1 – Fa 0/10 10.10.10.2 / 255.255.255.0
2 PC1/Fa0 20 PUBLIC Fa 0/11 – Fa 0/20 192.168.1.2 / 255.255.255.0
Konfigurasi VLAN, SubInterfaces dan IP pada Router
Lakukan kofigurasi Interface pada router dengan menggunakan CLI (Commad Line Interface);
langkah unuk masuk ke command line interface adalah :
− Klik kiri pada router → pilih tab CLI


− Press Return (Tekan Tombol Enter pada Keyboard ☺)
− Untuk melakkan konfigurasi ketik perintah > enable
− Seharusnya kursor berubah menjadi #.
1. Hidupkan interface Fa0/0 yang akan dgunakan untuk membuat sub-interface untuk
VLAN.
Router# Router#configure
terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.10
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#exit
Router(config)#exit
Router#

2. Perintah untuk membuat VLAN ADMIN dan VLAN PUBLIC


Router#vlan database
Router#Vlan 10 name ADMIN
Router#Vlan 20 name PUBLIC
3. Perintah untuk membuat sub-interface Fa0/0.10 dan memberi IP Address pada sub-
interface Fa0/0.10 untuk VLAN 10.

Router#
Router#configure
terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#exit
Router(config)#exit
Router#

4. Perintah untuk membuat sub-interface Fa0/0.20 dan memberi IP Address pada sub-
interface Fa0/0.10 untuk VLAN 20.
Router# Router#configure
terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.20
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#exit
Router(config)#exit
Router#
Uji coba Hasil Konfigurasi

Router#show ip route

Tampilkan Tabel Routing pada Router

Seharusnya tampilan seperti pada pada tampilan berikut :

Tampak pada tampilan hasil perintah show ip route diatas, bahwa dua jaringan yaitu Jaringan
10.10.10.0/24 dan Jaringan 192.168.1.0/24 sudah ada di routing table, dan seharusnya
komunikasi antar VLAN sudah bisa berjalan dengan baik.
Lakukan testing koneksi antar PC dengan perintah ping dan analisa hasilnya!
− PC0 ⇔ PC0 (10.10.10.2)
Hasil : Success

− PC0 ⇔ Gateway PC0 (10.10.10.1)


Hasil : Success


PC0 ⇔ Gateway PC1 (192.168.1.1)
Hasil : Success

− PC0 ⇔ PC1 (192.168.1.2)


Hasil : Success
Tugas
1. Tambahkan sebuah switch, dan tambahkan dua VLAN yang sama dengan metode
VLAN Trunking!

2. Pastikan InterVLAN routing berjalan dengan baik antar tiap VLAN!


3. Lakukan testing koneksi dengan perintah ping dari PC0!
4. Analisa Hasilnya!

PC0 → PC2 (10.10.10.4)

PC0 → PC3

Analisa :
PC0 dapat terhubung ke semua PC(1,2,3) karena jaringannya sudah terhubung dengan
menggunakan switch1 menggunakan metode Trunk.
MODUL VI
PENGENALAN JARINGAN DENGAN
ROUTER

Pretest
Desain Jaringan
Tambahkan satu buah router 1841 dan dua buah PC, sehingga sesuai dengan

diagram jaringan berikut ini :

IP Addressing pada PC
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada Tabel berikut :

NO NODE IP Address Netmask Gateway


1 PC0/fa0 192.168.0.2 255.255.255.0 192.168.0.1
2 PC1/fa0 192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
Testing dengan menggunakan tool ping pada PC0 ⇔ PC1 dan analisa hasilnya!
IP Addressing pada Router (dengan CLI)
Lakukan konfigurasi ip address pada router sesuai dengan informasi pada tabel berikut :

NO Interface IP Address Netmask


1 Fa0/0 192.168.0.1 255.255.255.0
2 Fa0/1 192.168.1.1 255.255.255.0
Perintah CLI untuk menambahkan IP Address di Router FastEthernet 0/0
Router# Router#configure
terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#

Perintah CLI untuk menambahkan IP Address si Router FastEthernet 0/1.


Router# Router#configure
terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Lakukan testing koneksi dengan menggunakan tool ping dari PC0 ke tiap IP Address gateway
dan PC1. Catat dan Analisa Hasilnya!

NO Tujuan ICMP / Ping packet Hasil Analisa


(Reply / Fail)
1 PC0 ⇔ PC0 Reply Jaringan terhubung
dengan baik.
2 PC0 ⇔ Gateway 192.168.0.1 Reply Jaringan antara
PC0 dengan
Gateway
192.168.0.1 dapat
terhubung.

3 PC0 ⇔ Gateway 192.168.1.1 Reply Jaringan antara


PC0 dengan
Gateway
192.168.1.1 dapat
terhubung.
4 PC0 ⇔ PC1 Reply Jaringan antara PC0
dengan PC1 dapat
terhubung. Sehingga
kedua PC tersebut
bisa saling
berkomunikasi.

Lampiran :
PC0 ⇔ PC0

PC0 ⇔ Gateway 192.168.0.1

PC0 ⇔ Gateway 192.168.1.1


PC0 ⇔ PC1

Latihan dan Tugas


1. Mengganti Hostname Router
Berikut contoh langkah untuk mengganti hostname router dengan nama UNIKU :
Router#configure terminal Router(config)#hostname
UNIKU UNIKU(config)#exit
UNIKU#

Ganti hostname router sesuai dengan nama panggilan masing-masing!


UNIKU#configure terminal UNIKU(config)#hostname
WIDIA WIDIA(config)#exit
WIDIA#

2. Melihat Konfigurasi Yang sedang Berjalan


Untuk melihat hasil konfigurasi pada router yang sudah kita lakukab, bisa diketahui dengan
melihat isi dari file konfigurasi pada router. Perintahnya adalah :
WIDIA#show running-config
Coba tampilkan konfigurasi yang sedang berjalan dengan router! Analisa hasil Tampilan
tersebut!
3. Menyimpan Hasil Konfigurasi Router
Konfigurasi yang sudah kita terapkan dirouter tersimpan sementara di RAM router
tersebut, sehingga ketika di reboot/restart maka konfigurasi rersebut akan hilang. Supaya
konfigurasi bisa selalu otomatis diterapkan ketika router dinyalakan , maka konfigurasi
harus disimpan dimemory/startup-cofig. Berikut adalah perintah untuk menyimpan
konfigurasi secara permanen pada router :

WIDIA#
WIDIA#copy running-config startup-config

Lanjutkan dengan menekan tombol enter.

− Coba simpan konfigurasi ke startup-config, kemudian restart router.

− Lihat kembali konfigurasi yang berjalan! Bandingkan dengan sebelum router


direstart.
MODUL 7
STATIC ROUTING

PRETEST
Router Asssembling

<> Tambahkan Router-PT-Empty pada lembar kerja.

Karena pada praktikum kali ini kita akanmenggunakan router yang masih kosong (bekum
ditambahkan interface). Untuk menambahkan atau mengurangi interface pada tiap alat yang
ada simulator cisco packet tracer, maka langkah yang harus dilakukan adalah :
• Matika alat dengan mengklik tombol Power Off.
• Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface FastEthernet (CFE) ke slot 1 untuk
koneksi ke jaringan LAN.
• Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface Gigabits Fiber (CGE) ke slot 2 yang
akan digunakan untuk koneksi/UPLink antar Router.
• Lakukan hal yang sama di Router PT Empty yang kedua, sehingga hasilnya sesuai
dengandesain Jaringan pada modul 7.

7.4.2. Desain Jaringan


Untuk praktikum percobaan static routing, diagram jaringan yang dibuat sesuaikan dengan
tampilan berikut ini :
Tampak pada gambar diatas, terdapat 2 buah router yabg akan menghubungjan 3 jaringan yaitu
: Network Kuningan, Network UPLINK, dan Network Cirebon. Dimana Network Kuningan
dan Network Cirebon diwakili oleh dua buah PC.

Konfigurasi IP Address
Konfigurasi IP Address pada PC
Tambahkan Konfigurasi pada tiap PC sesuai dengan informasi pada Tabel Berikut :

NO NODE IP Address Netmask Gateway


1 PCKuningan/Fa0 172.17.1.2 255.255.255.0 172.12.1.1
2 PCCirebon/Fa0 10.20.30.2 255.255.255.0 10.20.30.1

Testing dengan menggunakan tool ping pada PC Kuningan ⇔ PC Cirebon PC kuningan ⇔


Gateway PC Cirebon ⇔ Gateway dan Analisa Hasilnya!

IP Addressing pada Router (dengan CLI)


Lakukan konfigurasi IP Address pada Router Kuningan sesuai dengan informasi pada tabel
berikut :
Interface IP Address Netmask
Router Kuningan
Fa0/0 172.11.1.1 255.255.255.0
Gig1/0 192.168.1.1 255.255.255.252

Perintah CLI untuk menambahkan IP Address di Router FastEthernet 0/0

Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 172.17.1.1
255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Perintah CLI untuk menambahkan IP Address di Router GigabitEthernet1/0

Router#configure terminal
Router(config)#interface GigabitEthernet1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Lakukan hal yang sama pada Router Cirebon sesuai dengan informasi pada tabel berikut :

Interface IP Address Netmask


Router Cirebon
Fa0/0 10.20.30.1 255.255.255.0
Gig1/0 192.168.1.2 255.255.255.252

Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface GigabitEthernet1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#

Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.20.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Simpan Konfigurasi pada tiap router ke Startup-config
Router#copy run start

Menambahkan static routing pada tiap Router


Tampilkan informasi Routing Table pada tiap Router dengan perintah :

Router#show ip route
Muncul informasi seperti berikut :

Analisa hasil tampilan :


Pada Routing table router Kuningan hanya terdapat Network Kuningan Net Link dan belum
tedapat Network Cirebon.
Begitu pula hasil informasi routing table pada router cirebon hanya terdapat NetworkCirebon,
NetLink dan belum ada Network Kuningan.
Seharusnya komunikasi antar Net Kuningan dengan Net Cirebon belum bisa dijalankan.
Buktikan dengan menggunakan tool ping yang dilakukan pada tiap PC.
PCKuningan ⇔ PC Cirebon

hasil → FAIL

PCKuningan ⇔ Gateway Kuningan


hasil → SUCCESS

PCKuningan ⇔ Gateway Cirebon


hasil → FAIL

PCCirebon ⇔ Gateway Cirebon


hasil → SUCCESS
Kesimpulan hasil testing dengan menggunakan Command Ping pada tiap PC. Komunikasi
antara Network Kuningan dan Network Cirebon belum bisadilakukan. Meskipun Komunikasi
antara PC/Network ke tiap Gateway sudah bisa dijalankan. Berdasarkan hasil informasi routing
table pada tiap router dan kesimpulan tersebut diatas maka yang harus kita lakukan adalah
menambahkan static routing untuk menambahkan alamat network yang bekum ada table
routing yaitu:
Network Cirebon 10.20.30.0/24 tambahkan ke routing table routing Kuningan
Network Kuningan 172.17.1 .0/24 tambahkan ke routing table routing Cirebon
Tambahkan alamat network Cirebon ke Routing table Kuningan dengan perintah :
KUNINGAN#enable
KUNINGAN#configure terminal
KUNINGAN(config)#ip route 10.20.30.0 255.255.255.0 192.168.1.2
KUNINGAN(config)#exit
KUNINGAN#show ip route

Informasi routing table di router kuningan akan sesuai dengan tampilan berikut ini :

Tambahkan alamat network Kuningan ke Routing table Kningan dengan perintah :


CIREBON#enable CIREBON#configure
terminal
CIREBON(config)#ip route 172.17.1.0 255.255.255.0 192.168.1.1
CIREBON(config)#exit
CIREBON#
Jika semua alamat network sudah ada di routing table, seharusnya komunikasi antara
network kuningan dengan network Cirebon sudah bisa dilakukan. Buktikan dengan
menggunakan tool ping pada PC Kuningan dengan tujuan packet ICMP ke PCCirebon.
PC Kuningan⇔ PC Cirebon
hasil → Success

PCCirebon ⇔ PCKuningan
hasil → Success
TUGAS
1. Tambahkan sebuah network baru dengan nama MAJALENGKA!
2. Tambahkan informasi routing dengan static routing pada tiap router!
3. Buktikan bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik tiap PC/Jaringan dengan
menggunakan tool ping yang dilakukan dari PC Kuningan ke semua PC.
MODUL VIII
DYNAMIC ROUTING

Desain Jaringan
Pada lembar kerja baru Cisco Packet Tracer, buat jaringan sesuai dengan tampilan desain
jaringan berikut ini :

Konfigurasi IP Address Konfigurasi IP


Address pada PC
Sesuaikan IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi tabel berikut :

NO NODE IP Address Netmask Gateway


1 PC0/Fa0 10.0.1.2 255.255.255.0 10.10.1.1
2 PC1/Fa0 10.0.2.2 255.255.255.0 10.10.2.1
Konfigurasi IP Adress pada Router
Interface IP Address Netmask
Fa0/0 Gateway 10.0.1.1 255.255.255.0
Router Kuningan NetKuningan
Gig1/0 Link to 192.168.1.1 255.255.255.252
router Cirebon
Interface IP Address Netmask
Router Cirebon Fa0/0 Gateway 10.0.2.1 255.255.255.0
NetCirebon
Gig1/0 Link to router 192.168.1.2 255.255.255.252
Kuningan
Konfigurasi Dynamic Routing OSPF
Tampilkan routing tabel pada tiap router, sesuaikan dengan tampilan informasi routing
berikut :

Tampak pada informasi - informasi diatas bahwa pada tiap router baru ada 2
jaringan di routing masing - masing router.
Coba lakukan test koneksi menggunakan tool ping dari PC Kuningan!

Lakukan juga testing routing packet dengan menggunakan tool tracert dari tiap PC!
Tambahkan informasi routing pada tiap router dengan Protocol Dynamic (OSPF) Masuk ke
CLI Router Kuningan dan jalankan perintah berikut :
Masuk ke CLI Router Cirebon dan jalankan perintah berikut :

Tampilkan routing tabel pada tiap router dan bandingkan dengan tampilan informasi

routing berikut :

Pada tampilan diatas, semua jaringan sudah dirouting tabel semua router. Simbol C
menandakan Connected dan simbol O menandakan bahwa jaringan tersebut timabahkan
otomatis menggunakan protocol routing OSPF.
Lakukan testing koneksi antar jatingan dengan menggunakan tool ping dan tracert

dari PC Kuningan ke semua node jaringan! Pastikan hasilnya sukses.


Latihan dan Tugas
Dengan menggunakan simulator Cisco Packet Tracer, buat jaringan sesuai dengan diagram
berikut ini :

Tambahkan 4 buah PC dan 4 buah router, untuk tiap masing - masing router
dilengkai interface 1 CFE dan 3 FGE.
Kemudian sambungan sesuai diagram.

Lakukan konfigursi IP Address pada tiap PC dan Router

Konfigurasi IP Address pada PC, sesuaikan IP Address pada tiap PC sesuai dengan
informasi tabel berikut :

NO NODE IP Address Netmask Gateway


1 PCJAKARTA/Fa0 10.0.1.2 255.255.255.0 10.10.1.1
2 PCKUNINGAN/Fa0 10.0.2.2 255.255.255.0 10.10.2.1
3 PCCIREBON/Fa0 10.0.3.2 255.255.255.0 10.10.3.1
4 PCMAJALENGKA/Fa0 10.0.4.2 255.255.255.0 10.10.4.1

Router Jakarta Interface IP Address Netmask


Fa0/0 Gateway 10.0.1.1 255.255.255.0
NetJakarta
Gig1/0 Link to router 192.168.1.1 255.255.255.252
Kuningan
Gig2/0 Link to router 192.168.2.1 255.255.255.252
Cirebon
Gig3/0 Link to router 192.168.3.1 255.255.255.252
Majalengka
Router Kuningan Interface IP Address Netmask
Fa0/0 Gateway 10.0.2.1 255.255.255.0
NetKuningan
Gig1/0 Link to router 192.168.1.2 255.255.255.252
Jakarta
Gig2/0 Link to router 192.168.4.2 255.255.255.252
Cirebon
Gig3/0 Link to router 192.168.5.1 255.255.255.252
Majalengka

Router Cirebon Interface IP Address Netmask


Fa0/0 Gateway 10.0.3.1 255.255.255.0
NetCirebon
Gig1/0 Link to router 192.168.2.2 255.255.255.252
Jakarta
Gig2/0 Link to router 192.168.4.1 255.255.255.252
Kuningan
Gig3/0 Link to router 192.168.6.1 255.255.255.252
Majalengka

Router Majalengka Interface IP Address Netmask


Fa0/0 Gateway 10.0.4.1 255.255.255.0
NetCirebon
Gig1/0 Link to router 192.168.3.2 255.255.255.252
Jakarta
Gig2/0 Link to router 192.168.5.2 255.255.255.252
Kuningan
Gig3/0 Link to router 192.168.6.2 255.255.255.252
Cirebon
Tambahkan informasi routing yang belum ada pada tabel routing tiap router dengan
menggunakan Protocol Routing OSPF!

Tampikan informasi routing / tabel routing pada tiap router !


Semua jaringan harus bisa berkomunikasi. Testing koneksi antar jaringan dengan
menjalankan tool ping dari PC Kuningan ke tiap PC jaringan lain.

Tampilkan perjalanan packet dari PC Kuningan <-> PC Jakarta. Berapa HOP?


Buktikan denga menggunakan tool tracert.
MODUL IX
DHCP
(DYNAMIC HOST CONFIGURATION
PROTOCOL)

PRAKTIKUM

DESAIN JARINGAN
Dengan menggunakan simulator cisco packet tracer, tambahkan switch dan server
kemudian sambungkan dan berikan IP Address sesuai dengan desain jaringan berikut :

Setting Ip Address Server menjadi static dengan Ip Address : 192.168.0.2/24


Setting Ip Address pada PC0 menjadi DHCP

KONFIGURASI DHCP SERVER


Lakukan konfigurasi DHCP RANGE pada server0, sesuai dengan langkah-langkah berikut
:
- Klik kiri pada server0 -> Pilih tab Service -> kemudian sesuaikan konfigurasinya
dengan tampilan berikut :

- Lanjutkan dengan menekan tombol save.


KONFIGURASI DHCP CLIENT
Rubah konfigurasi IP Address pada PC0 menjadi DHCP, sesuaikan dengan tampilan berikut
ini :

Tampak bahwa PC0 otomatis mendapatkan IP Address sesuai dengan IP DHCP Range
pada server dan IP Gateway & DNS server yang sudah ditetapkan dikonfigurasi DHCP
Server.
Tampilkan detail konfigurasi IP Address di PC0 dengan menggunakan perintah :
Ipconfig /all
LATIHAN DAN TUGAS
1. Tambahkan sebuah PC ke jaringan (koneksikan ke switch port yang tersedia)
kemudian setting IP Address menjadi DHCP !

2. Tampilkan detail konfigurasi IP Address yang dikirimkan oleh server (IP Lease)
kepada PC tersebut !

3. Lakukan konfigurasi DHCP server, sehingga tiap PC client mendapatkan IP


dialamat network : 10.20.30.0/24 dengan gateway 10.20.30.1 dan dns server
10.20.30.2
Setelah konfigurasi pada server sekarang konfigurasi pada PC Client dari Static IP menjadi
DHCP
4. Buktikan dengan menampilkan hasil perintah ipconfig /all pada salah satu PC client !
MODUL X
DNS (DOMAIN NAME SYSTEM) & WEB SERVER

DESAIN JARINGAN

Dengan menggunakan simulator cisco packet tracer, tambahkan switch, server dan beberapa
PC sesuai dengan desain jaringan berikut :

Konfigurasi terlebih dahulu IP Address server dan masing-masing PC


KONFIGURASI DNS SERVER
Percobaan 1
Menambahkan DSN A Record (facebook.com tanslate to ip 10.10.10.11) Klik
kiri pada server0 -> pilih service -> DNS
Sesuaikan konfigurasi dengan tampilan berikut :

Simpan konfigurasi dengan menekan tombol Add


Testing dns record menggunakan tool nslookup dan ping dari server atau salah satu pc
dijaringan dengan perintah : nslookup facebook.com ping facebook.com
Percobaan 2
Menambahkan DNS A Record (twitter.com translate to ip 10.10.10.12) Klik
kiri pada server0 -> pilih service -> DNS
Sesuaikan konfigurasi dengan tampilan berikut :

Simpan konfigurasi dengan menekan tombol Add


Testing dns record menggunakan tool nslookup dan ping dari server atau salah satu pc
dijaringan dengan perintah : nslookup twitter.com ping twitter.com
Percobaan 3
Mengaktifkan Service WEB pada SERVER Klik
kiri pada server0 -> pilih service -> HTTP
Sesuaikan konfigurasi dengan tampilan berikut ini :

Akses tampilan index.html pada server dengan menggunakan browser pada salah satu PC
dijaringan !
Tampilan pada browser merupakan hasil interpreter web server terhadap script
index.html

Tambahkan A Record : coba.com yang di translatekan ke ip 10.10.10.10 Akses


dengan menggunakan web browser pada salah satu PC !
Sesuaikan dengan tampilan berikut ini :
TUGAS
1. Tambahkan 2 buah PC ke jaringan, koneksikan ke switch port yang masih tersedia
dan lakukan konfigurasi ip address static supaya bisa berkomunikasi dengan semua
pc yang ada di jaringan!
2. Lakukan konfigurasi DNS server supaya menambahkan A Record : google.com yang di
translate ke salah satu ip address PC yang baru ditambahkan !

3. Tambahkan juga A Record : uniku.ac.id yang di translate ke IP Address PC


terakhir yang ditambahkan ke jaringan !

4. Lakukan testing DNS record dengan menggunakan perintah : nslookup untuk


melakukan testing terhadap semua record DNS yang telah diinputkan !
5. Tambahkan A Record : nama_panggilan.com translatekan ke ip 10.10.10.10
kemudian testing dengan perintah nslookup pada salah satu PC !

6. Edit file index.html pada HTTP server, sehingga menampilkan identitas diri (NIM,
NAMA, KELAS) .. Tampilkan file index.html yang sudah di edit tersebut dengan
menggunakan string A Record (nama domain yang sudah dibuat di tugas no.5)

Anda mungkin juga menyukai