Disusun oleh :
Nama : Aldi Nurfarizha
NIM : 20160920132
Kelas : SINFC-05
Pre Test
Instalasi Packet Tracer
IP addressing pada PC
Untuk menambahkan IP Address pada tiap PC lakukan langkah berikut :
1. Klik kiri pada PC kemudian pilih Tab Desktop
PC1 :
Untuk testing koneksi antar PC, salah satu tool yang yang bisa digunakan adalah ping.
Format penggunaan tool ping adalah : ping<spasi>no_ip_tujuan Pada Cisco Packet
Tracer tool ping bisa dijalankan dengan cara :
1. Klik kiri pada PC -> Pilih Desktop -> Command Prompt
2. Lakukan Testing Koneksi antara PC0 dengan PC0 (diri sendiri)
Analisis :
Pada percobaan ke-1 (PC0 dengan PC0) terjadi 4kali proses balasan dari PC0 yang
artinya koneksi yang dilakukan oleh PC0 telah berhasil dengan mengirimkan
jumlah data 4, dan PC0 menerima 4 data dari PC0, dengan kecepatan minimal :
4ms, maksimal : 12ms dan rata-rata kecepatan koneksinya : 7ms.
3. Lakukan Testing Koneksi antara PC0 dengan PC1 (PC lain)
Analisis :
Pada percobaan ke-2 (PC0 dengan PC1) terjadi 4kali proses balasan dari PC1 yang
artinya koneksi yang dilakukan oleh PC0 telah berhasil dengan mengirimkan
jumlah data 4, dan PC1 menerima 4 data dari PC0, dengan kecepatan minimal :
0ms, maksimal : 45ms dan rata-rata kecepatan koneksinya : 11ms.
Tugas
1. Tambahkan Switch dan beberapa PC pada lembar kerja cisco packet tracer, kemudian
lakukan pengkabelan dan IP addressing sesuai dengan gambar berikut :
PC2 :
PC3 :
Analisis :
Sesuai dengan hasil output yang ditampilkan diatas , semua PC dapat
terhubung dengan PC lainnya.
PC0 ⇔ PC3 :
Analisis :
Setelah dilakukan 4kali percobaan pemanggilan dari PC0 ⇔ PC3 , PC3 berhasil
menerima 4 data yang dikirim oleh PC0, yang berarti bahwa PC0 sudah terhubung
dengan PC3, dengan kecepatan koneksi minimal 0ms, maksimal 1ms dengan rata-
rata kecepatan konekinya 0ms Perbandingan PING antara PC0 ⇔ PC4
Keterangan :
Berhubung kita tidak menambahkan PC4, maka kita umpamakan PC4 dengan IP
address : 10.10.10.5, maka hasil yang keluar setelah dilakukan 4kali percobaan
pemanggilan adalah Request Timed Out yang artinya PC0 tidak dapat terhubung
dengan PC4 karena PC4 tidak terdapat pada jaringan tersebut.
MODUL III
PENGENALAN VIRTUAL LAN
Konfigurasi VLAN ID
1. Untuk menambahkan VLAN langkahnya :
- Klik kiri pada switch → Pilih Tab Config → VLAN Database
- Isi pada VLAN Number dan VLAN Name, kemudian tekan tombol Add.
2. Untuk menambahkan akses interface pada salah satu VLAN, langkahnya :
- Klik kiri pada Switch → Pilih Tab Config → Nama Interface
- Kemudian pilih Access → Nama VLAN
3. Tambahkan dua VLAN dan atur konfigurasi tiap interface pada switch sehingga sesuai
dengan tabel berikut :
Lampiran :
PC0 → PC1 (success)
PC0 → PC2 (fail)
2. Tambahkan dua PC pada lembar kerja Cisco Packet Tracer dan sambungkan FastEthernet
pada tiap PC pada port switch sesuai dengan informasi pada tabel berikut:
PC2 → PC1(fail)
Pretest
Desain Jaringan
Dengan menggunakan simulator Cisco Packet Tracer, buat jaringan dengan desain berikut ini
:
Tampak pada setiap switch terdapat dua VLAN yaitu vlan server dan vlan admin. Pada
praktikum akan dipraktekkan supaya PC yang berada dalam VLAN yangsama meskipun
terpecah secara fisik pada switch yang berbeda tetapi masih bisa digabungkan menggunakan
metode trunking yang dilewatkan ke interface Fa0/24
sehingga bisa saling berkomunikasi.
Swich#configure terminal
Switch(config)#interface range Fa0/21-Fa0/24
Switch(config-if-range)#switchport mode trunk
Switch(config-if-range)#end
Switch#copy run start
Lakukan juga kangkah yang sama pada switch1!
Testing Koneksi dengan menggunakan tool ping dari PC0 dan PC2 ke semua PC dijaringan
dan tuliskan hasilnya ditabel berikut :
PING DESTINATION HASIL (success / fail) ANALISA
PC0 → PC1 Success Koneksi berjalan dengan
baik antara PC0 → PC1,
karena berada dalam satu
jaringan yang sama.
PC0 → PC4 Success Koneksi berjalan dengan baik
antara PC0 → PC4, karena
berada dalam satu jaringan
yang sama.
Walaupun berbeda switch
tetapi dengan metode Trunk,
kedua PC tersebut
dapat terhubung.
PC0 → PC5 Success Koneksi berjalan dengan baik
antara PC0 → PC5, karena
berada dalam satu jaringan
yang sama.
Walaupun berbeda switch
tetapi dengan metode Trunk,
kedua PC tersebut
dapat terhubung.
PC0 → PC2 Fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC0 → PC3 Fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC0 → PC6 fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC0 → PC7 Fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC2 → PC3 Success Koneksi berjalan dengan baik
antara PC0 → PC1, karena
berada dalam satu
jaringan yang sama.
PC2 → PC6 Success Koneksi berjalan dengan baik
antara PC2 → PC6, karena
berada dalam satu jaringan
yang sama.
Walaupun berbeda switch
tetapi dengan metode Trunk,
kedua PC tersebut
dapat terhubung.
PC2 → PC7 Success Koneksi berjalan dengan baik
antara PC2 → PC7, karena
berada dalam satu jaringan
yang sama.
Walaupun berbeda switch
tetapi dengan metode Trunk,
kedua PC tersebut
dapat terhubung.
PC2 → PC0 Fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC2 → PC1 fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC2 → PC4 Fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
PC2 → PC5 Fail Kedua PC tersebut tidak
dapat terhubung karena
berada dalam jaringan
yang berbeda.
Kesimpulan :
Ketika dua buah PC berada dalam jaringan yang sama maka dapat dipastikan PC tersebut dapat
terhubung dengan baik, sedangkan untuk PC yang berbeda jaringan tidak dapat terhubung
dengan baik. Dan jika ingin menguhungkan jaringan komputer dengan 2 switch , kita harus
menggunakan metode Trunk, yaitu agar PC dapat terhubung dengan PC yang berada dalam
switch yang berbeda, dengan syarat kedua PC tersebut harus berada dalam satu jaringan yang
sama.
Lampiran : PC0
→ PC1
PC0 → PC4
PC0 → PC5
PC0 → PC2
PC0 → PC3
PC0 → PC6
PC0 → PC7
PC2 → PC3
PC2 → PC6
PC2→ PC7
PC2 → PC0
PC2 → PC1
PC2 → PC4
PC2→ PC5
Tugas
1. Tambahkan sebuah switch ke jaringan, atur konfigurasi VLAN dengan Switch yang
lain. Sambungkan UPLINK antar switch dengan metode Trunking!
2. Tambah dua buah PC untuk mewakili VLAN SERVER dan VLAN ADMIN
(sambungkan ke switch port yang baru ditambahkan)!
PC2
INTERVLAN ROUTING
Pretest
Desain Jaringan
Desain jaringan untuk praktikum interVLAN routing sesuai dengan tampilan berikut
ini :
Tampak pada gambar diatas, terdapat dua VLAN yaitu VLAN 10 ADMIN dan VLAN
20 PUBLIC, pada percobaan praktikum tentang interVLAN Routing ini, kita akan melakukan
konfigurasi sehingga antar VLAN ADMIN dan VLAN PUBLIC bisa saling berkomunikasi melewati
port Fa0/24 pada switch yang berfungsi sebagai TRUNK yang dihubungkan ke Fa0/0 router
menggunakan encapsulation dot1Q.
Konfigurasi IP pada PC
Detail konfigurasi IP Addres untuk tiap PC dan pengaturan Port pada Switch sesuaikan dengan
tabel berikut ini:
NO NODE VLAN Switch PORT range IP Address
1 PC0/Fa0 10 ADMIN Fa 0/1 – Fa 0/10 10.10.10.2 / 255.255.255.0
2 PC1/Fa0 20 PUBLIC Fa 0/11 – Fa 0/20 192.168.1.2 / 255.255.255.0
Konfigurasi VLAN, SubInterfaces dan IP pada Router
Lakukan kofigurasi Interface pada router dengan menggunakan CLI (Commad Line Interface);
langkah unuk masuk ke command line interface adalah :
− Klik kiri pada router → pilih tab CLI
−
− Press Return (Tekan Tombol Enter pada Keyboard ☺)
− Untuk melakkan konfigurasi ketik perintah > enable
− Seharusnya kursor berubah menjadi #.
1. Hidupkan interface Fa0/0 yang akan dgunakan untuk membuat sub-interface untuk
VLAN.
Router# Router#configure
terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.10
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#exit
Router(config)#exit
Router#
Router#
Router#configure
terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#exit
Router(config)#exit
Router#
4. Perintah untuk membuat sub-interface Fa0/0.20 dan memberi IP Address pada sub-
interface Fa0/0.10 untuk VLAN 20.
Router# Router#configure
terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.20
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#exit
Router(config)#exit
Router#
Uji coba Hasil Konfigurasi
Router#show ip route
Tampak pada tampilan hasil perintah show ip route diatas, bahwa dua jaringan yaitu Jaringan
10.10.10.0/24 dan Jaringan 192.168.1.0/24 sudah ada di routing table, dan seharusnya
komunikasi antar VLAN sudah bisa berjalan dengan baik.
Lakukan testing koneksi antar PC dengan perintah ping dan analisa hasilnya!
− PC0 ⇔ PC0 (10.10.10.2)
Hasil : Success
−
PC0 ⇔ Gateway PC1 (192.168.1.1)
Hasil : Success
PC0 → PC3
Analisa :
PC0 dapat terhubung ke semua PC(1,2,3) karena jaringannya sudah terhubung dengan
menggunakan switch1 menggunakan metode Trunk.
MODUL VI
PENGENALAN JARINGAN DENGAN
ROUTER
Pretest
Desain Jaringan
Tambahkan satu buah router 1841 dan dua buah PC, sehingga sesuai dengan
IP Addressing pada PC
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada Tabel berikut :
Lampiran :
PC0 ⇔ PC0
WIDIA#
WIDIA#copy running-config startup-config
PRETEST
Router Asssembling
Karena pada praktikum kali ini kita akanmenggunakan router yang masih kosong (bekum
ditambahkan interface). Untuk menambahkan atau mengurangi interface pada tiap alat yang
ada simulator cisco packet tracer, maka langkah yang harus dilakukan adalah :
• Matika alat dengan mengklik tombol Power Off.
• Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface FastEthernet (CFE) ke slot 1 untuk
koneksi ke jaringan LAN.
• Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface Gigabits Fiber (CGE) ke slot 2 yang
akan digunakan untuk koneksi/UPLink antar Router.
• Lakukan hal yang sama di Router PT Empty yang kedua, sehingga hasilnya sesuai
dengandesain Jaringan pada modul 7.
Konfigurasi IP Address
Konfigurasi IP Address pada PC
Tambahkan Konfigurasi pada tiap PC sesuai dengan informasi pada Tabel Berikut :
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 172.17.1.1
255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Perintah CLI untuk menambahkan IP Address di Router GigabitEthernet1/0
Router#configure terminal
Router(config)#interface GigabitEthernet1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Lakukan hal yang sama pada Router Cirebon sesuai dengan informasi pada tabel berikut :
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface GigabitEthernet1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.20.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Simpan Konfigurasi pada tiap router ke Startup-config
Router#copy run start
Router#show ip route
Muncul informasi seperti berikut :
hasil → FAIL
Informasi routing table di router kuningan akan sesuai dengan tampilan berikut ini :
PCCirebon ⇔ PCKuningan
hasil → Success
TUGAS
1. Tambahkan sebuah network baru dengan nama MAJALENGKA!
2. Tambahkan informasi routing dengan static routing pada tiap router!
3. Buktikan bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik tiap PC/Jaringan dengan
menggunakan tool ping yang dilakukan dari PC Kuningan ke semua PC.
MODUL VIII
DYNAMIC ROUTING
Desain Jaringan
Pada lembar kerja baru Cisco Packet Tracer, buat jaringan sesuai dengan tampilan desain
jaringan berikut ini :
Tampak pada informasi - informasi diatas bahwa pada tiap router baru ada 2
jaringan di routing masing - masing router.
Coba lakukan test koneksi menggunakan tool ping dari PC Kuningan!
Lakukan juga testing routing packet dengan menggunakan tool tracert dari tiap PC!
Tambahkan informasi routing pada tiap router dengan Protocol Dynamic (OSPF) Masuk ke
CLI Router Kuningan dan jalankan perintah berikut :
Masuk ke CLI Router Cirebon dan jalankan perintah berikut :
Tampilkan routing tabel pada tiap router dan bandingkan dengan tampilan informasi
routing berikut :
Pada tampilan diatas, semua jaringan sudah dirouting tabel semua router. Simbol C
menandakan Connected dan simbol O menandakan bahwa jaringan tersebut timabahkan
otomatis menggunakan protocol routing OSPF.
Lakukan testing koneksi antar jatingan dengan menggunakan tool ping dan tracert
Tambahkan 4 buah PC dan 4 buah router, untuk tiap masing - masing router
dilengkai interface 1 CFE dan 3 FGE.
Kemudian sambungan sesuai diagram.
Konfigurasi IP Address pada PC, sesuaikan IP Address pada tiap PC sesuai dengan
informasi tabel berikut :
PRAKTIKUM
DESAIN JARINGAN
Dengan menggunakan simulator cisco packet tracer, tambahkan switch dan server
kemudian sambungkan dan berikan IP Address sesuai dengan desain jaringan berikut :
Tampak bahwa PC0 otomatis mendapatkan IP Address sesuai dengan IP DHCP Range
pada server dan IP Gateway & DNS server yang sudah ditetapkan dikonfigurasi DHCP
Server.
Tampilkan detail konfigurasi IP Address di PC0 dengan menggunakan perintah :
Ipconfig /all
LATIHAN DAN TUGAS
1. Tambahkan sebuah PC ke jaringan (koneksikan ke switch port yang tersedia)
kemudian setting IP Address menjadi DHCP !
2. Tampilkan detail konfigurasi IP Address yang dikirimkan oleh server (IP Lease)
kepada PC tersebut !
DESAIN JARINGAN
Dengan menggunakan simulator cisco packet tracer, tambahkan switch, server dan beberapa
PC sesuai dengan desain jaringan berikut :
Akses tampilan index.html pada server dengan menggunakan browser pada salah satu PC
dijaringan !
Tampilan pada browser merupakan hasil interpreter web server terhadap script
index.html
6. Edit file index.html pada HTTP server, sehingga menampilkan identitas diri (NIM,
NAMA, KELAS) .. Tampilkan file index.html yang sudah di edit tersebut dengan
menggunakan string A Record (nama domain yang sudah dibuat di tugas no.5)