Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

KINERJA AKTUAL KETIKA PANDEMI COVID-19

Makalah ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen : Ir. Agus Purwanto,M.Kes.MM

Oleh :

Tias Kusuma Astuti (010118A138)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2020
Soal : Kinerja actual perusahaan dalam mengatasi distribusi barang kebutuhan rumah
tangga dengan analisa SWOT

Wabah Covid-19 berpotensi mengubah tatanan ekonomi dunia yang ditandai dengan
berubahnya peta perdagangan dunia, selain mengakibatkan mandegnya berbagai bidang usaha.
Kinerja perdagangan global dipastikan akan terganggu akibat lambatnya perbaikan kinerja
manufaktur, khususnya di China hingga menjelang semester pertama tahun ini. Di tambah
dengan jalur distribusi logistik yang juga terganggu, dampak negatif mau tak mau akan menerpa
ekonomi Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Demikian kesimpulan dari Pusat Kajian
Visi Teliti Saksama (VTS) melalui riset kajian berjudul Limbung Roda Terpasak Corona. Selain
dialami industri, lanjutnya, gangguan lebih dalam juga bakal dialami industri manufaktur lain.
Dampak dari kelangkaan bahan baku ini akan membawa inflasi yang lebih tinggi karena industri
manufaktur tidak mampu memenuhi permintaan dan memicu terjadinya shortage. Di sisi lain,
dengan inflasi yang tinggi, tentu rumah tangga akan menurunkan konsumsinya. Padahal
kontribusi terbesar dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sejauh ini adalah konsumsi rumah
tangga. 

ebulan jelang Ramadan, pabrik-pabrik normalnya akan menggenjot produksi untuk


memenuhi kebutuhan sandang masyarakat. Bukankah Lebaran memang identik dengan baju dan
sepatu baru? Masa ini pun seharusnya menjadi masa panen bagi buruh konveksi hingga pabrik
sepatu dan sandal. Dalam kondisi normal, mereka akan terus menerus bekerja lembur untuk
mendapatkan upah ekstra. Tapi itu hanya terjadi sebelum ada virus corona. Salah satu sektor
usaha yang terkena dampak pandemi Covid-19 adalah konveksi. Pesanan seragam dari kantor,
pabrik, instansi dan yang lainnya, otomatis terhenti sejak mewabahnya penyakit yang sudah
menelan banyak korban jiwa itu. Mesin jahit tak berputar, pemasukan pun praktis tak ada.
Imbasnya bukan hanya dirasakan pemilik konveksi, melainkan juga para pekerjanya
(penjahitnya). Supaya mesin jahit tetap berputar, dan penjahit tetap ada pemasukan, para
pengusaha konveksi pun beralih pada produksi yang mendadak booming. Alat Pelindung Diri
(APD) dan masker kain. Dua barang yang paling banyak dibutuhkan saat ini. APD untuk tenaga
medis, dan masker kain untuk warga masyarakat.
Analasis SWOT pada perusahaan distribusi meubel

1. Strength merupakan analisa untuk melihat kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan,
sehingga perusahaan dapat memaksimalkan kekuatan yang sudah dimiliki oleh mereka
menjadi keunggulan di dalam bersaing dengan kompteitor.

Kekuatan :

 Tanah yang digunakan untuk membangun perusahaan milik sendiri


 Produk mebel yang dihasilkan menarik dan dapat disesuaikan dengan keinginan
konsumen
 Kualitas barang yang dihasilkan baik
2. Tenaga ahli yang memadai
Weakness (W). Weakness merupakan bagian SWOT yang melakukan analisa untuk
melihat seberapa besar kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dengan
mengetahui kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Akan dapat dilakukan perbaikan-
perbaikan yang maksimal.

Kelemahan :

 Terkadang terjadi barang pesanan jadi yang tidak sesuai dengan waktu yang
ditentukan sebelumnya
 Minimnya pemanfaatan internet dalam memasarkan barang
 Keterbatasan modal apalagi ditengah pandemi seperti ini
 Jaringan distribusi barang yang kurang luas
3. Opportunities merupakan analisa yang dilakukan untuk melihat peluang-peluang apa
yang dapat dilakukan oleh perusahaan, sehingga bisa berkembang.
Peluang :
 Didaerah tersebut belum terlalu banyak perusahaan meubel dan distributor
meubel
 Sudah berlangganan dengan salah satu tempat penjualan bahan baku
 Barang-barang meubel masih dibutuhkan oleh masyarakat
4. Treats (T) Treats ini merupakan analisa untuk melihat faktor-faktor apa saja yang dapat
mengancam kelangsungan hidup dari perusahaan.
Ancaman :
 Bahan baku berkualitas sangat sulit didapat sekalipun ada harganya cukup mahal
 Tidak adanya standart harga barang dipasaran usaha mebel sehingga sulit untuk
menentukan harga barang
 Penggunaan teknologi sebagai alat bantu pengolahan barang sangatlah mahal
 Ditengah pandemic seperti ini tentunya ancaman akan sepinya pesanan barang
mebel dikarenakan kondisi ekonomi masyarakat yang menurun
 Semakin banyak tempat perbelanjaan sebagai tempat distribusi barang yang
dikarenakan adanya PSBB harus tutup menjadi ancaman bagi perusahaan untuk
mendistribusikan barang
 Adanya ancaman kerugian karena pendapatan menurun

Anda mungkin juga menyukai