Anda di halaman 1dari 80

METODE PELAKSANAAN

1. UMUM
1.1. Informasi Pekerjaan
Pengguna Jasa : Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan
Alamat : Jl. Kartini No.1 SoE
Sumber Dana : DPA - APBD
Paket Pekerjaan : Pembangunan Gedung Puskesmas Noebeba ( Gedung Puskesmas Protetipe, Pembangunan Rumah Dinas Dokter, IPAL,
Serana Air Bersih, dan Pembangunan Rumah Dinas Perawat )
Lokasi : Kecamatan Noebeba - Kab. Timor Tengah Selatan
Tahun Anggaran : 2020
1.2. Informasi Teknis
Waktu Pelaksanaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kelender
Waktu Pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kelender
Lokasi Quarry : Noebeba

1.3. Informasi Penyedia Jasa


Nama Penyedia Jasa : PT. PUTRA CAHAYA ALAM
Alamat : Jln. Hayam wuruk, No. 22 Kel. Kota Baru-Kec. Kota SoE
Personil yang dapat dihubungi : KRISOSTOMUS SIANTO
Jabatan dalam Perusahaan : DIREKTUR

2. LINGKUP PEKERJAAN
Pengadaan Gedung Puskesmas Noebeba ( Gedung Puskesmas Protetipe, Pembangunan Rumah Dinas Dokter, IPAL, Serana Air Bersih, dan Pembangunan Rumah
Dinas Perawat ) meliputi :
A. GEDUNG PUSKESMAS
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi dan Demobilisasi : 1,00 Ls
2 Pembersihan lokasi : 1,00 Ls
3 Penyediaan Listrik Kerja dan Air Kerja : 1,00 Ls
4 Pengukuran/Pemasangan Papan Bowplank : 131,60 m'
5 Membuat Papan Nama Proyek 150x250 cm : 1,00 Ls

II PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN


1 Cutting/Pengupasan Permukaan tanah dengan Alat Berat : 414,00 M³
2 Fill/Urugan Sirtu perbaikan Permukaan tanah dipadatkan : 255,49 M³
3 Galian tanah pondasi dengan Alat berat : 469,35 M³
4 Urugan kembali tanah galian : 156,45 M³
5 Urugan pasir bawah pondasi t=5cm : 26,95 M³
Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr untuk seluruh tapak bangunan termasuk bagian
6 : 1.823,94 m2
bawah pondasi menerus dan footplat
7 Urugan sirtu peninggi lantai dan pemadatan : 428,44 M³
8 Urugan pasir bawah lantai t= 15 cm : 81,91 M³
III PEKERJAAN STRUKTUR & BETON
1 Pasangan Aanstamping Batu Karang/gunung : 71,31 M³
2 Pasangan Pondasi Menerus batu Karang/Gunung 1 pc : 5 psr : 311,20 M³
Pekerjaan Beton
3 Foot Plat tebal 30 cm, beton bertulang (K250) : 13,25 M³
4 Kolom Pedestal ukuran 30x30 cm, beton bertulang (K250) : 9,30 M³
5 Sloof 20/30 cm beton bertulang : 27,83 M³
6 Sloof 15/20 cm beton bertulang : 1,54 M³
7 Plat Lantai dasar Gedung, t = 8 cm beton bertulang : 41,98 M³
8 Kolom Praktis 15/15 cm beton bertulang : 4,33 M³
9 Kolom teras (K2) 30x30 cm beton bertulang (K250) : 1,11 M³
10 Kolom utama (K1) 30x30 cm beton bertulang (K250) : 17,37 M³
11 Balok 20x50 cm Beton bertulang (khusus pemikul Profil Tank dan Teras depan) : 4,54 M³
12 Balok Latei 15x15 cm Beton bertulang : 3,39 M³
13 Ringbalk 15x20 cm Beton bertulang (termasuk bagian atas balok 20x30 cm) : 3,55 M³
14 Lisplank Beton T=12 cm, L= 45 cm Beton bertulang : 8,19 M³
15 Ringbalk 20/30 cm sekaligus balok Talang beton bertulang : 24,29 M³
16 Plat Talang, t = 12 cm beton bertulang : 18,56 M³
17 Plat Meja Beton R. Steril, R. Alat, dan Ruang Tunggu t=10 cm beton bertulang : 0,44 M³
18 Plat teras depan & belakang, t=12 cm beton bertulang : 8,35 M³
19 Plat Meja Beton Gudang Obat, t = 10 cm beton bertulang : 0,22 M³
20 Plat Meja Beton R. Laboratorium, t = 10 cm beton bertulang : 0,21 M³
21 Plat Meja Beton Dapur, t = 10 cm beton bertulang : 0,48 M³
22 Plat Teras samping, t = 12 cm beton bertulang : 0,43 M³
IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
1 Pasangan dinding Batako, 1 PC: 4 Psr : 1.162,49 m2
2 Pasangan Batu Roster (12x11x24 cm) : 4,80 m2
3 Plesteran dinding batako t=15mm, 1 Pc : 4 Psr : 2.423,69 m2
4 Plesteran pondasi, t=15mm, 1 Pc : 4 Psr : 68,50 m2
5 Acian dinding (termasuk Saluran, Seluruh Beton, dan Plat atap) : 2.562,49 m2
V PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
Lantai kerja dalam gedung dan selasar keliling t= 10 cm (beton K-100) 1 pc : 3 psr : 5
1 : 38,80 M³
krl
2 Pas. Lantai Keramik 60x60 cm Polish (Ruangan dan Seluruh Meja beton) : 496,00 m2
3 Pas. Lantai Keramik 60x60 cm Unpolish : 93,90 m2
Pas. Lantai Granit tile 60x60 cm Polish (Khusus Ruang UGD, Bersalin, Pasca Bersalin
4 : 98,02 m2
dan Laboratorium)
5 Plint Keramik 10x60 cm (rata dalam tembok) : 354,50 m1
6 Keramik 25x40 cm Dinding Km/Wc (bermotif) : 131,10 m2
Keramik Dinding 30x60 cm R. UGD, Laboratorium, R. Bersalin, R. Steril, G. Obat,
7 : 225,40 m2
Laundry, Tempat Cuci, & Dapur (bermotif)
Keramik List 10x30 cm untuk Dinding R.UGD, Lab, R. Bersalin, R.Steril. G.Obat,
8 : 163,65 m1
Laundry dan Dapur (Keramik bermotif)
9 Keramik 20x20 cm wafel untuk lantai Km/Wc, (Keramik bermotif) : 36,39 m2
10 Keramik List 10x25 cm untuk Dinding Km/Wc (Keramik bermotif) : 65,55 m1
VI PEKERJAAN PLAFON DAN ATAP
1 Pek. Kuda2, baja ringan C 75/75 mm dan reng butten 30/0.45 (baja ringan) : 755,52 M2
2 Pek. Penutup Atap Zincalume 0.40 mm : 755,52 M2
3. Pek. Nok Bubungan Zincalume : 103,36 M1
4. Pek. Talang seng plat BJLS 0,30 mm : 13,51 M1
5. Penutup plafond Kalsiboard tb 6 mm & Rangka Hollow 4x4 cm : 800,13 M2
6. Pasang List Plafond Profil Gypsum (Lebar ± 15 cm) : 1.011,77 M1
VII PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM, BINGKAI, KACA, PENGGANTUNG & PENGUNCI
Pek. Kusen dan Daun Pintu Jendela Boven Alumunium Type PJ (pintu Kaca Clear 12 mm
1 Lengkap aksesories, Jendela Kaca Mati Bening 10 mm, Daun Jendela dan Boven Kaca Bening : 1,00 unit
5 mm)
2 Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Kaca Bening 8 mm Type P1 : 10,00 unit
3 Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Kaca Bening 8 mm Type P2 : 8,00 unit
4 Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Kaca Bening 8 mm Type P3 : 8,00 unit
5 Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Kaca Bening 8 mm Type P5 : 5,00 unit
6 Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Kaca Bening 8 mm Type P6 : 10,00 unit
7 Pek. Kusen dan Daun Jendela Alumuinium Type J1 (Kaca Bening 5 mm) : 13,00 unit
8 Pek. Kusen dan Daun Jendela Alumunium Type J2 (Kaca Bening 5 mm) : 4,00 unit
9 Pek. Kusen Alumunium Type J3 (Jendela Kaca Bening 5 mm) : 2,00 unit
10 Pek. Kusen Alumunium Type J4 (Jendela Kaca Bening 5 mm) : 2,00 unit
11 Pek. Kusen Alumunium Type J5 (Jendela Kaca Bening 5 mm) : 1,00 unit
12 Pek. Kusen Alumunium Type J6 (Jendela Kaca Bening 5 mm) : 9,00 unit
13 Pek. Kusen Alumunium Type J7 (Jendela Kaca Bening 5 mm) : 1,00 unit
14 Pek. Kusen dan Boven Alumunium Type BV2 (Kaca Bening 5 mm) : 11,00 unit
15 Pek. Kusen dan Boven Alumunium Type BV3 (Kaca Bening 5 mm) : 4,00 unit
16 Pek. Kusen dan Boven Alumunium Type BV4 (Kaca Bening 5 mm) : 3,00 unit
17 Pek. Kusen dan Boven Alumunium Type BV5 (Kaca Bening 5 mm) : 2,00 unit
Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Double Tekawood pada Lemari meja Beton Dapur
18 : 1,00 unit

VIII PEKERJAAN PENGECATAN


1 Pengecatan dinding baru (setara Catylac) : 2.562,49 M2
2 Pengecatan plafond dan Dinding Partisi : 800,13 M2
3 Pengecatan bidang Plat Atap Dak (water proofing) : 172,90 M2

IX PEKERJAAN ELEKTRIKAL
A PEKERJAAN INSTALASI TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK
1 Pas. Lampu Downlight Theme 150-70-E27 Blub LED 12 watt : 63,00 bh
2 Pas. Lampu SL 18 w setara philips : 21,00 bh
3 Pas. Lampu selang pada bagian dalam plafond ruang tunggu (lampu biru) : 1,00 Ls
4 Pas. Lampu Downlight Theme 150-70-E27 Blub LED 3 watt : 15,00 bh
5 Pas. Lampu Neon Box/TL 2x18 watt : 33,00 bh
6 Pas. Lampu Spot/sorot LED 50 watt : 2,00 bh
7 Pas. Lampu LED pada bagian dalam Logo, Ornamen Motif Daerah dan semua Tulisan
: 1,00 Unit
Puskesmas (pasang mengikuti bentuk huruf)
8 Stop kontak 200 A, 1 ph : 50,00 bh
9 Stop kontak AC : 5,00 bh
10 Saklar tunggal : 10,00 bh
11 Saklar ganda : 36,00 bh
12 Instalasi titik penerangan dari PANEL ke TITIK lampu : 134,00 titik
13 Instalasi titik stop kontak dari PANEL POWER : 64,00 titik
14 Sambungan Daya PLN (10 KVa) : 1,00 Ls
15 Pas. Panel Penerangan (AMF-ATS) : 1,00 Unit
Wall mounted, tebal pelat 1,8 mm, cat bakar
Kebutuhan Komponen Panel :
1 buah x MCCB 16 A, 3 P, 36 kA
16 buah x MCB 6 A, 1 P, 6 kA
3 buah x fuse 2 A + fuse holder
3 buah x pilot lamp
2 buah lot busbar 40 A full neutral, 5 bus
1 buah lot internal wiring + aksesori
1 unit Panel 50 (L) x 25 (D) x 60 (T) cm
1 lot pentanahan
16 Pas. Panel AIR CONDITIONER (AC), (AMF-ATS) : 1,00 Unit
Wall mounted, tebal pelat 1,8 mm, cat bakar
Kebutuhan Komponen Panel :
1 buah x MCCB 100 A, 3 P, 36 kA
15 buah x MCB 10 A, 1 P, 6 kA'
3 buah x fuse 2 A + fuse holder
3 buah x pilot lamp
1 buah lot busbar 40 A full neutral, 5 bus
1 buah lot internal wiring + aksesori
1 unit panel 50 (L) x 25 (D) x 60 (T) cm
1 lot instalasi kabel grounding
17 Pas. Panel POWER (AMF-ATS) : 1,00 Unit
Wall mounted, tebal pelat 1,8 mm, cat bakar
Kebutuhan Komponen Panel :
1 buah x MCCB 100 A, 3 P, 36 kA
13 buah x MCB 10 A, 1 P, 6 kA'
3 buah x fuse 2 A + fuse holder
3 buah x pilot lamp
1 buah lot busbar 40 A full neutral, 5 bus
1 buah lot internal wiring + aksesori
1 unit panel 50 (L) x 25 (D) x 60 (T) cm
1 lot instalasi kabel grounding

B PEKERJAAN TATA UDARA


1 PEKERJAAN AIR CONDITIONER (AC) SPLIT INVERTER
a Pekerjaan Peralatan Utama AC
Pengadaan dan pemasangan unit AC Inverter, Preon ramah lingkungan, lengkap dengan
penggantung dan accessories,dan berfungsi dengan baik : 5,00 Unit

Tipe Indoor : Wall Mounted Splite


Kapasitas Pendinginan : 9.000 BTU/H (1 PK)
Daya Listrik : 960 VA/220V/1ph/50Hz
b Pekerjaan Pipa Reffrigerant
Pengadaan dan pemasangan pipa Refrigerant, yang incluwed dengan Unit A termasuk
dalam hitungan
Pipa Tembaga sesuai dengan Kapasitas AC yang digunakan
dan terbungkus Insullation t: 25 mm (Berlaku pula untuk instalasi
dalam dinding bata) dan dilapisi perekat isolasi ( melapisi insulation )

- Pipa Liquit Ø 6,4 mm : 30,00 M


- Pipa Gas Ø 9,5 mm : 30,00 M

c
Pekerjaan Pemipaan Drain dengan isolasi tebal 1", density 24 Kg/m3 c/w Fitting-Fitting

- Pipa PVC dia 20 mm : 35,00 M

d Pekerjaan Kabel Power Dengan Kabel Kontrol


instalasi kabel power dan control dalam pvc conduit c/w accessories
- IU-1.2 R. Teknisi, Type Split Wall Kap. 9.000 BTUH, NYM 3 x 2,5
: 40,00 M
mm2
- Testing Commissioning : 1,00 LS

C PEKERJAAN PENANGKAL PETIR

1 Pek. Penangkal Petir Electrostatik (Lighting Protection) Flash Vectron/ setara : 1,00 unit
2 Instalasi Penangkal Petir (Kabel BC 50mm2 +Klem) : 30,00 M
3 Bak Kontrol : 1,00 unit
4 Grounding : 1,00 unit

X PEKERJAAN SANITASI
A INSTALASI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN
1 Pasangan Bak Air Fyberglass 1 m3 : 8,00 Unit
2 Pasangan Kloset Jongkok : 1,00 Unit
3 Pasangan Closet Duduk porselen putih (Toto/setara) komplet box dan jet washer : 7,00 Unit
4 Pasang Kran Air Ø 1/2" (type madya-vernekel) : 11,00 Bh
5 Pasang Floor Drain : 14,00 Bh
6 Pasang Wastafel setara TOTO lengkap kran air : 11,00 Unit
7 Pasang Urinoir setara TOTO lengkap kran air : 2,00 Unit
8 Pasang Spoel Hoek setara TOTO lengkap kran air : 1,00 Unit
9 Pasang Bak cuci Stainlees (Kichen Zink) single bak : 1,00 Unit
10 Pasang Bak cuci Stainlees (Kichen Zink) double bak : 2,00 Unit
11 Pengadaan dan pemasangan Profil Tank kap. 1100 liter : 2,00 Unit
12 Peresapan Air Hujan : 6,00 Unit
1
13 Pasang Pipa GIP Ø 1/2" Med. A instalasi air bersih (lengkap ascesories) : 112,00 M
1
14 Pasang Pipa GIP Ø 1" Med A. instalasi air bersih (lengkap ascesories) : 130,00 M
1
15 Pasang Pipa sumber GIP Ø 1 1/2" Med. A instalasi air bersih (lengkap ascesories) : 90,00 M
1
16 Pasang Pipa PVC Ø 2" instalasi air kotor ke peresapan (lengkap ascesories) : 135,00 M
1
17 Pasang Pipa PVC Ø 3" instalasi air hujan ke peresapan (lengkap ascesories) : 120,00 M
1
18 Pasang Pipa PVC Ø 4" instalasi Limbah Padat (lengkap ascesories) : 56,00 M

B PEKERJAAN SEPTIKTANK DAN PERESAPAN (volume untuk 3 UNIT)


a. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
1 Galian tanah : 46,32 M3
2 Urugan kembali tanah galian : 15,44 M3
3 Urugan Batu pada peresapan : 2,19 M3
4 Urugan Kerikil pada peresapan : 1,64 M3
5 Urugan Pasir pada peresapan : 1,09 M3
6 Urugan Ijuk pada peresapan : 1,09 M3
b PEKERJAAN BETON
1 Lantai kerja dan Rabat Beton t=15- 20 cm (beton K-100) 1 pc : 3 psr : 5 krl : 2,62 M3
2 Plat Septiktank Beton Bertulang t = 10 cm : 2,07 M3
3 Plat Peresapan Beton Bertulang t = 10 cm : 1,20 M3
4 Kolom praktis 15x15 cm beton bertulang pada Septiktank dan Peresapan : 1,69 M3
c. PEKERJAAN PASANGAN DINDING
1 Pasangan Dinding Batako 1pc : 4 psr : 74,15 M2
2 Plesteran dinding t=15mm, 1 Pc : 4 Psr : 79,50 M2
3 Acian dinding : 238,51 M2
4 Susunan Bata Merah pada Peresapan : 28,51 M2
d. PEKERJAAN PERPIPAAN
1 Pasangan Pipa Hawa : 3,00 BH

C. PEKERJAAN SALURAN
1 Galian Tanah untuk Saluran : 25,29 M3
2 Urugan Tanah Kembali : 8,43 M3
3 Pasangan Batu Gunung 1 pc : 4 psr : 36,25 M3
4 Pasangan Buis Beton Ø 50 cm : 9,00 M1
5 Plesteran Saluran 1 pc : 4 psr : 242,81 M2
6 Acian Saluran : 242,81 M2
7 Gril Saluran
Pas. Saluran
besi siku
Keliling
kombinasi
Bangunan
plat strip : 44,25 Kg
8 Peresapan
Grill Saluran
Air Hujan : 6,00 Unit

D. PEKERJAAN GROUNDTANK (1 UNIT)


a. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
1 Galian tanah dengan Alat Berat : 18,00 M3
2 Urugan kembali tanah galian : 3,00 M3
3 Urugan Pasir Bawah Lantai : 0,90 M3
b. PEKERJAAN BETON
1 Lantai kerja dan Rabat Beton t=10 cm (beton K-100) 1 pc : 3 psr : 5 krl : 0,90 M3
2 Kolom 20x20 cm Groundtank Beton Bertulang : 0,70 M3
3 Plat Lantai Groundtank Beton Bertulang t = 20 cm : 0,60 M3
4 Plat Dinding dan Plat Atas Groundtank Beton Bertulang t = 15 cm : 3,53 M3
c. PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
1 Pasangan Lantai dan Dinding Keramik 20x25 cm : 24,75 M2
d. PEKERJAAN PERPIPAAN DAN AKSESORIES
1 Pasangan Pipa Galv. Ø 1 1/2" pipa dari groundtank ke Profil tank : 16,00 M
2 Pasangan Pipa Penguras Galv. Ø 1 1/2" : 3,00 M
3 Tangga pipa Galv. Dia. 1,5" : 1,00 Unit
4 Manholle Plat Eser 2 mm : 1,00 Unit
5 Filter Air : 1,00 BH
6 Pompa Air JetPump : 1,00 Unit

XI PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL (ACP)


1 Pas. Aluminium Composite Panel (ACP) 3 mm finish PVDF setara Seven, pada Lisplank
beton keliling, belakang logo, keliling sisi setiap tulisan/huruf + Rangka Pipa Hollow Galvanis : 382,74 M2
4x4 cm, sambungan dengan pengelasan
2 Pas. Seng Licin BJLS 0.30 mm pada bagian dalam lisplank beton + rangka Hollow galvanis
: 138,76 M2
4x4 cm, sambungan rangka dengan pengelasan
3 Pas. Acrylic putih susu tebal 3 mm pada bagian depan Huruf dan Logo : 6,10 M2
4 Besi Siku 70.70.5 untuk skur rangka Hollow pada talang (pasang tiap jarak 10 M) : 1,00 Ls
5 Pas. Aluminium Composite Panel (ACP) 3 mm finish PVDF, pada Ornamen Motif Daerah
dipasang pada bag. Keliling. + Rangka Pipa Hollow Galvanis 4x4 cm, sambungan dengan : 8,33 M2
pengelasan
6 Cutting Stiker Motif daerah (sesuai gambar rencana) : 1,00 Ls
7 Pas. Acrylic putih susu tebal 3 mm luar dalam untuk ornamen motif daerah (Gambar Ornamen
: 29,07 M2
Motif Cutting Stiker dipasang diantara Acrylic)

XII PEKERJAAN LAIN-LAIN


1 Pengadaan Cermin Rias, 70 x 100 cm (pada Wastafel ) : 11,00 Unit
2 Pembersihan Kembali seluruh pekerjaan : 1,00 Ls

B. PEKERJAAN LANDSCAPE
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan lokasi dan Perataan : 1,00 Ls
2 Penyediaan Air Kerja : 1,00 Ls
3 Pengukuran/Pemasangan Papan Bowplank : 1,00 Ls
II PEKERJAAN JALAN, AREA PARKIR DAN TAMAN
1 Pas. Pondasi Menerus batu Karang/gunung 1 pc : 5 psr untuk Pagar Samping : 15,96 m3
2 Lapisan Rubble Stone (sirtu ), t=20 cm, Pemadatan dengan alat berat : 36,00 m3
3 Urugan pasir bawah Cansteen t=10cm : 18,00 m3
4 Pek. Cansteen beton cetak : 83,00 m1
5 Pek. Pemasangan Paving Blok (type hexagonal) : 180,00 m2
C. PEKERJAAN RUMAH DOKTER
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan lokasi dan Perataan : 1,00 Ls
2 Penyediaan Air Kerja : 1,00 Ls
3 Pengukuran/Pemasangan Papan Bowplank : 57,00 m'
II PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
1 Galian tanah pondasi : 90,11 m3
2 Cutting /Galian Permukaan Tanah dengan Alat Berat : 37,80 m3
3 Fill/Urugan Sirtu perbaikan Permukaan tanah dipadatkan : 23,12 m3
4 Urugan kembali tanah galian : 30,04 m3
5 Urugan pasir bawah pondasi t=5cm : 6,01 m3
6 Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr untuk seluruh galian pondasi menerus : 307,05 m2
7 Urugan sirtu peninggi lantai dan pemadatan : 36,44 m3
8 Urugan pasir bawah lantai t= 10 cm : 12,45 m3
III PEKERJAAN STRUKTUR & BETON
1 Pasangan Aanstamping Batu Karang : 18,02 m3
2 Pas. Pondasi Menerus batu Karang/gunung 1 pc : 5 psr : 46,73 m3
Pekerjaan Beton
3 Sloof teras 12/12 cm beton bertulang K175 : 0,19 m3
4 Sloof Utama 15/20 cm beton bertulang K175 : 2,45 m3
5 Kolom Praktis 12/12 cm beton bertulang : 1,38 m3
6 Kolom (K3) 10x30 cm beton bertulang : 0,20 m3
7 Kolom Teras (K1) 10/20 cm beton bertulang : 0,26 m3
8 Ringbalk 15x15 cm Beton bertulang : 2,06 m3
9 Ringbalk Gewel 12x12 cm Beton bertulang : 0,98 m3
10 Plat Meja Beton Dapur, t = 10 cm beton bertulang : 0,34 m3
11 Plat Kanopi pada Jendela dan Teras, lebar 50 cm, t = 8 cm beton bertulang : 0,77 m3
IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
1 Pasangan dinding Batako, 1 PC: 4 Psr : 351,17 m2
2 Plesteran dinding batako t=15mm, 1 Pc : 4 Psr : 702,34 m2
3 Plesteran pondasi, t=15mm, 1 Pc : 4 Psr : 11,40 m2
4 Plesteran List pada Dinding : 1,00 Ls
5 Acian dinding (termasuk Seluruh Beton) : 713,74 m2
V PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
1 Lantai kerja t=5 cm (beton K-100) 1 pc : 3 psr : 5 krl : 5,89 m3
2 Pas. Lantai Keramik 40/40 Polish : 122,66 m2
3 Pas. Lantai Keramik 40/40 UnPolish pada teras, selasar dan tangga : 38,68 m2
4 Plint Keramik 10/40 cm : 102,60 m1
5 Keramik 25/40 Dinding Km/Wc dan Dapur(bermotif) : 61,80 m2
6 Keramik 20/20 wafel untuk lantai Km/Wc, (Keramik bermotif) : 5,36 m2
7 Keramik List 10/25 untuk Dinding Km/Wc (Keramik bermotif) : 30,80 m1
8 Step noizing anak tangga type keramik 8/40 :
VI PEKERJAAN PLAFON DAN ATAP
1 Pek. Kuda2, baja ringan C 75/75 mm dan reng butten 30/0.45 (baja ringan) : 256,04 M2
2 Pek. Penutup Atap Geneteng Metal Multiroof 0.30 mm : 256,04 m2
3 Pek. Talang seng plat BJLS 0,30 mm : 11,60 m1
4 Pek. Bubungan genteng metal Multiroof : 18,23 m1
5 Kalsiplank 8 Corak Jati, uk. 0.08/20 : 111,20 m1
6 Penutup plafond Kalsiboard tb 3.5 mm & Rangka Hollow 4x4 cm : 176,00 m2
7 Pasang List Plafond Profil Gypsum (Lebar ± 15 cm) : 306,00 m1
VII PEKERJAAN KUSEN, BINGKAI, & KACA
1 Pek. Kusen Pintu, Jendela dan Bouven Kayu Klas I (Jati) 5/11 cm : 1,22 m3
2 Pek. Daun Pintu Panil Papan Kayu Klas I Jati : 15,53 m2
3 Pek. Daun Pintu Teakwood Lapis Alumunium : 3,04 m2
4 Pek. Bingkai Jendela Panil + Kaca bening 5 mm : 14,48 m2
5 Pek. Pas. Kaca Polos 5 mm : 3,41 m2
VIII PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1 Pas. Engsel Pintu 4" (4 buah tiap daun pintu) : 40,00 bh
2 Pas. Engsel Jendela : 60,00 bh
3 Pas. Handle sedang : 8,00 Psg
4 Pas. Kunci Tanam 2 kali putar : 8,00 bh
5 Pas. Kunci Double Cylinder bulat pada KM : 2,00 Psg
6 Pas. Grendel Jendela : 30,00 bh
7 Pas. Grendel Pintu : 10,00 bh
8 Pas. Handle Kecil : 30,00 Psg
9 Pas. Door Holder : 10,00 bh
10 Pas. Kait Angin : 60,00 bh
IX PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan dinding baru (setara Catylac) : 713,74 m2
2 Pengecatan plafond : 176,00 m2
3 Pengecatan Kayu Kusen warna putih : 44,79 m2
4 Teak oil Daun Pintu : 60,03 m2
X PEKERJAAN INSTALASI TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK
1 Pas. Lampu SL 18 w setara philips : 16,00 bh
2 Pas. Lampu SL 5 w setara philips : 2,00 bh
3 Stop kontak 200 A, 1 ph : 10,00 bh
4 Saklar tunggal : 4,00 bh
5 Saklar ganda : 6,00 bh
6 Sekring Box dan Panel MCB : 2,00 unit
7 Instalasi titik penerangan dari PANEL ke TITIK lampu : 18,00 titik
8 Instalasi titik stop kontak dari PANEL : 10,00 titik
XI INSTALASI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN
1 Pasangan Bak Air Fyberglass 1 m3 : 2,00 Unit
2 Pasangan Kloset Jongkok : 2,00 Unit
3 Pasang Kran Air Ø 1/2" (type madya-vernekel) : 2,00 Bh
4 Pasang Floor Drain : 2,00 Bh
5 Pasang Bak cuci Stainlees (Kichen Zink) single bak : 2,00 Unit
6 Pekerjaan Septiktank dan Peresapan : 1,00 Unit
7 Pasang Pipa GIP Ø 1/2" instalasi air bersih (lengkap ascesories) : 24,00 M1
8 Pasang Pipa PVC Ø 2" instalasi air kotor ke peresapan (lengkap ascesories) : 20,00 M1
9 Pasang Pipa PVC Ø 4" instalasi Limbah Padat (lengkap ascesories) : 9,00 M1
XII PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Pembersihan Kembali : 1,00 Ls

D. PEKERJAAN RUMAH PERAWAT


I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan lokasi dan Perataan : 1,00 Ls
2 Penyediaan Air Kerja : 1,00 Ls
3 Pengukuran/Pemasangan Papan Bowplank : 68,00 m'
II PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
1 Galian tanah pondasi : 103,32 m3
2 Cutting /Galian Permukaan Tanah dengan Alat Berat : 25,20 m3
3 Fill/Urugan Sirtu perbaikan Permukaan tanah dipadatkan : 25,20 m3
4 Urugan kembali tanah galian : 34,44 m3
5 Urugan pasir bawah pondasi t=5cm : 6,23 m3
6 Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr untuk seluruh galian pondasi menerus : 318,55 m2
7 Urugan sirtu peninggi lantai dan pemadatan : 44,63 m3
8 Urugan pasir bawah lantai t= 10 cm : 13,15 m3
III PEKERJAAN STRUKTUR & BETON
1 Pasangan Aanstamping Batu Karang : 18,70 m3
2 Pas. Pondasi Menerus batu Karang/gunung 1 pc : 5 psr : 59,02 m3
Pekerjaan Beton
3 Sloof teras 12/12 cm beton bertulang : 0,42 m3
4 Sloof Utama 15/20 cm beton bertulang : 3,27 m3
5 Kolom Praktis 15/15 cm beton bertulang : 1,66 m3
6 Kolom teras 20x20 cm beton bertulang : 1,19 m3
7 Ringbalk 15x20 cm Beton bertulang : 3,03 m3
8 Plat Meja Beton Dapur, t = 10 cm beton bertulang : 0,32 m3
IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
1 Pasangan dinding Batako, 1 PC: 4 Psr : 286,41 m2
2 Plesteran dinding batako t=15mm, 1 Pc : 4 Psr : 572,82 m2
3 Plesteran pondasi, t=15mm, 1 Pc : 4 Psr : 28,50 m2
4 Plesteran List pada Dinding : 1,00 Ls
5 Acian dinding (termasuk Seluruh Beton) : 601,32 m2
V PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
1 Lantai kerja t=5 cm (beton K-100) 1 pc : 3 psr : 5 krl : 6,58 m3
2 Pas. Lantai Keramik 40/40 Polish : 120,40 m2
3 Pas. Lantai Keramik 40/40 Unpolish : 9,94 m2
4 Plint Keramik 10/40 cm : 80,20 m1
5 Keramik 25/40 Dinding Km/Wc dan Dapur(bermotif) : 62,72 m2
6 Keramik 20/20 wafel untuk lantai Km/Wc, (Keramik bermotif) : 9,60 m2
7 Keramik List 10/25 untuk Dinding Km/Wc (Keramik bermotif) : 39,20 m1
VI PEKERJAAN PLAFON DAN ATAP
1 Pek. Kuda2, baja ringan C 75/75 mm dan reng butten 30/0.45 (baja ringan) : 232,23 M2
2 Pek. Penutup Atap Geneteng Metal Multiroof 0.30 mm : 232,23 m2
3 Pek. Bubungan genteng metal Multiroof : 40,59 m1
4 Kalsiplank 8 Corak Jati, uk. 0.08/20 : 65,00 m1
5 Penutup plafond Kalsiboard tb 4.5 mm & Rangka Hollow 4x4 cm : 204,00 m2
6 Pasang List Plafond Profil Gypsum (Lebar ± 15 cm) : 221,00 m1
VII PEKERJAAN KUSEN, BINGKAI, & KACA
1 Pek. Kusen Pintu, Jendela dan Bouven Kayu Klas I (Jati) 5/11 cm : 1,38 m3
2 Pek. Daun Pintu Panil Papan Kayu Klas I Jati : 20,76 m2
3 Pek. Daun Pintu Teakwood Lapis Alumunium : 6,08 m2
4 Pek. Bingkai Jendela Panil + Kaca bening 5 mm : 17,42 m2
5 Pek. Pas. Kaca Polos 5 mm : 3,77 m2
VIII PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1 Pas. Engsel Pintu 4" (4 buah tiap daun pintu) : 64,00 bh
2 Pas. Engsel Jendela : 40,00 bh
3 Pas. Kunci Tanam 2 kali putar : 16,00 bh
4 Pas. Grendel Jendela : 20,00 bh
5 Pas. Handle Kecil : 20,00 Psg
6 Pas. Door Holder : 16,00 bh
7 Pas. Kait Angin : 40,00 bh
IX PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan dinding baru (setara Catylac) : 601,32 m2
2 Pengecatan plafond : 204,00 m2
3 Pengecatan Kayu Kusen warna putih : 46,91 m2
4 Teak oil Daun Pintu : 76,37 m2
X PEKERJAAN INSTALASI TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK
1 Pas. Lampu SL 18 w setara philips : 23,00 bh
2 Pas. Lampu SL 5 w setara philips : 4,00 bh
3 Stop kontak 200 A, 1 ph : 12,00 bh
4 Saklar tunggal : 8,00 bh
5 Saklar ganda : 8,00 bh
6 Sekring Box dan Panel MCB : 4,00 unit
7 Instalasi titik penerangan dari PANEL ke TITIK lampu : 27,00 titik
8 Instalasi titik stop kontak dari PANEL : 12,00 titik
XI INSTALASI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN
1 Pasangan Bak Air Fyberglass 1 m3 : 4,00 Unit
2 Pasangan Kloset Jongkok : 4,00 Unit
3 Pasang Kran Air Ø 1/2" (type madya-vernekel) : 4,00 Bh
4 Pasang Floor Drain : 4,00 Bh
5 Pekerjaan Septiktank dan Peresapan : 2,00 Unit
6 Pasang Pipa GIP Ø 1/2" instalasi air bersih (lengkap ascesories) : 30,00 M1
7 Pasang Pipa PVC Ø 2" instalasi air kotor ke peresapan (lengkap ascesories) : 40,00 M1
8 Pasang Pipa PVC Ø 4" instalasi Limbah Padat (lengkap ascesories) : 20,00 M1
XII PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Pembersihan Kembali : 1,00 Ls

E. PEKERJAAN IPAL
I PENGADAAN DAN PEMASANGAN MESIN IPAL
1 Unit mesin IPAL : 1,00 Paket
Kapasitas : 15 - 20 bed
Sistem : Biofilter
Operasi : Semi otomatis
Konstruksi : Movable
Material : Fiberglass
Anaerobic Equalization
Transfer pump : 2 unit
Jet ejector : 1 set
Chlorination (inline contact) : 1 unit
Flow meter : 2 unit
Interkoneksi : 1 lots
Panel listrik (panel control) : 1 paket
II PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Penyediaan Air Kerja : 1,00 ls
2 Uitzet / pengukuran : 20,00 m'
3 Pembersihan awal : 1,00 Ls
III PEKERJAAN PONDASI DAN ATAP MESIN IPAL
1 Atap metal roof rangka galvanis / hollow : 12,04 m2
2 Pekerjaan tiang atap pipa galvanis 2" : 15,30 m'
3 Galian tanah : 0,87 m3
4 Pekerjaan plat beton bertulang : 1,31 m3
5 Pasangan Batu karang/gunung 1pc:5psr, Dudukan Tangki IPAL : 0,19 m3
6 Urugan pasir : 0,44 m3
7 Pekerjaan lantai kerja, K 100 : 0,44 m3
8 Pekerjaan pasangan keramik polos 40 x 40 cm : 8,74 m2
IV PEKERJAAN TEMPAT ANAEROBIC EQUALIZATION
1 Galian tanah : 9,74 m3
2 Urugan pasir : 0,54 m3
3 Urugan tanah kembali : 3,25 m3
V PEKERJAAN PAGAR PELINDUNG MESIN IPAL
1 Galian tanah : 0,70 m3
2 Urugan pasir : 0,38 m3
3 Pekerjaan lantai kerja, K 100 : 0,20 m2
4 Pekerjaan sloof (10x15 cm) : 0,45 m3
5 Pekerjaan pondasi umpak beton : 0,22 m3
6 Pekerjaan Pagar BRC T. 90 cm : 19,00 m'
7 Pekerjaan Tiang Pagar BRC T.90 cm : 12,00 m'
8 Pintu pagar BRC T. 90 cm : 1,00 Unit
9 Pekerjaan plesteran ; 1pc ; 4 ps : 9,00 m2
10 Pekerjaan acian : 9,00 m2
11 Pengecatan : 9,00 m2
VI SALURAN AIR LIMBAH
1 Galian tanah : 27,63 m3
2 Urugan tanah kembali : 18,42 m3
3 Perpipaan pipa PVC type AW dia 3" : 259,00 m'
4 Pemasangan titik kontrol / clogging monitor : 5,00 unit

VII INSTALASI PENERANGAN


1 Instalasi listrik lampu : 2,00 Titik
2 Instalasi listrik stop kontak : 1,00 Titik
3 Pas. Lampu SL 18 w setara philips : 2,00 bh
4 Stop kontak 200 A, 1 ph : 1,00 bh
VII PEKERJAAN BAK INDIKATOR
1 Pembuatan bak indikator : 1,00 unit
2 Galian tanah Bak Penampung : 0,90 m3
3 Pekerjaan Beton Bak Penampung 1x1x1 M : 0,50 m3
IX PEKERJAAN LAIN - LAIN
1 Ongkos Angkut : 1,00 ls
2 Testing & Comissioning : 1,00 ls
3 Pembersihan akhir : 1,00 ls

F. SARANA AIR BERSIH


I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan lokasi dan Perataan : 1,00 Ls
Mobilisasi dan Demobilisasi Mesin Sumur Bor (jenis mesin untuk Kapasitas kedalaman ± 180
2 M) : 1,00 Ls

3 Penyediaan Air Kerja : 1,00 Ls


4 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank : 1,00 Ls
II PEMASANGAN PIPA DISTRIBUSI
DARI RESERVOIR KE BAK TAMPUNGAN DAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)
1 Penyediaan Material pipa HDPE. Ø 1,5" dan assesoris
Pasangan Pipa Instalasi HDPE. Ø 1,5" (dari sumur bor ke Reservoir dan Jaringan) : 250,00 M
Gate Valve Gip. dia. 1½" : 1,00 Unit
Socket HDPE. dia. 1½" : 6,00 Buah
Dop HDPE dia. 1,5" : 1,00 Buah
2 Kontruksi Pemasangan pipa HDPE. Ø 1,5"
Pekerjaan tanah
Galian Tanah : 6,25 M3
Urugan Tanah Kembali : 5,00 M3
Uji Coba Pengaliran pipa HDPE. Ø 1,5" : 250,00 M'
3 Penyediaan Material pipa GIP dia 1½" dan assesoris untuk Sambungan Rumah
Pipa GIP dia ½ " (Medium) : 44,00 M'
Socket GIP dia ½ " : 11,00 Buah
Double Niple GIP dia ½ " : 22,00 Buah
Stop Kran GIP. 1/2" : 11,00 Buah
Clam Sadle GIP. 1.5" x 1/2" : 11,00 Buah
Watermoor GIP dia ½ " : 22,00 Buah
Selotip : 5,00 buah
Elbow GIP. dia. 1/2" - 90 : 66,00 Buah
III PEKERJAAN BANGUNAN
BANGUNAN RESERVOIR uk. 3x3 M TINGGI 2 M
1 Pekerjaan Tanah
Galian Tanah : 12,15 M3
Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr untuk seluruh galian Reservoir : 30,60 m2
Urugan Tanah : 4,05 M3
Urugan Pasir di Bawah pondasi : 0,81 M3
Urugan tanah sirtu peninggi lantai dan pemadatan : 1,80 M3
2 Pekerjaan Pasangan dan Beton
Pasangan Aanstamping Batu Kali/Karang/gunung : 2,43 M3
Pasangan Pondasi Batu kali 1Pc : 5Psr pada rumah Pompa : 7,20 M3
Lantai Kerja 1pc : 3psr : 5krl : 0,90 M3
Kolom 20x20 cm Reservoir Beton Bertulang : 0,64 M3
Plat Lantai Atas, Bawah dan Dinding Keliling Beton Bertulang 1 : 2 : 3 Bangunan Reservoir
: 3,81 M3
tebal 15 cm
Balok 20x30 cm Beton Bertulang 1 : 2 : 3 Bangunan Reservoir : 0,18 M3
Plat Beton Bertulang 1 : 2 : 3 Bangunan Rumah Pompa tebal 10 cm : 0,39 M3
Pasangan Keramik lantai dan dinding dalam Reservoir 40x40 cm polish : 29,21 M2
Plesteran Pondasi 1pc : 4psr : 7,20 M2
Acian : 77,80 M2
Cat Biru Benhur : 77,80 M2
3 Pekerjaan Perlengkapan Reservoir
Instalasi Jaringan Listrik seluruh untuk Sumur Bor dan Pompa air Jet Pump : 1,00 Ls
Panel Listrik ukuran 50 x 60 cm tebal 20 cm untuk Sumur Bor lengkap instalasi dan MCB
(Panel dipasang pada bangunan puskesmas) : 1,00 Unit
Pek. Pengadaan dan Pemasangan Pompa JetPump Grundfos JD series 3 / setara (Pompa
Distribusi) dengan head 50 M : 1,00 Unit

Tangga pipa Gip. Dia. 1,5" (luar dan dalam reservoir) : 2,00 Unit
Manholle Plat Eser 2 mm : 1,00 Unit
Pelampung : 1,00 Buah
Dop HDPE dia. 1,5" : 1,00 Buah
Pasangan Pipa Penguras HDPE. Ø 1,5" : 2,00 M
Filter Air : 1,00 BH
Stop Kran dia 1,5" : 6,00 Buah
Double Nipple HDPE dia 1,5" : 4,00 Buah
Screen dia. 1,5" : 1,00 Buah
Kran Air GIP. Ø 1/2" pada Bak Reservoir : 2,00 bh
Pipa Hawa GIP dia 1,5" : 1,00 Unit
IV PEKERJAAN SUMUR BOR
Pekerjaan Pengebooran dan Pasangan Perpipaan Casing PVC. dia. 4" (Termasuk Pengadaan Pipa,
dan Pencarian titik/lokasi sumber air), Pekerjaan sampai mendapatkan Air dan termasuk didalamnya : 1,00 Paket
Pengadaan dan Pemasangan Motor Pompa Air Submersible 1.5 HP
Comisioning Test : 1,00 Ls
V PEKERJAAN PENYELESAIAN
Pembersihan kembali lokasi : 1,00 Ls

Peralatan yang Digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan :


1 DUMP TRUCK 3 - 4 M3 : 4,00 unit
2 EXCAVATOR 133 HP : 1,00 unit
3 WATTER TANK 5000 L : 1,00 unit
4 Fibrator Roler / Samper 8 - 12 TON : 1,00 unit
5 PERALATAN PERTUKANGAN : 2,00 Set
4. ORGANISASI KERJA, TENAGA, ALAT, BAHAN dan IJIN KERJA

Agar suatu pekerjaan dapat terlaksana dengan baik, maka dipandang perlu untuk membuat suatu struktur organisasi kerja dengan ketersediaan tenaga kerja, peralatan
penunjang dan material/bahan yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan sebagai berikut :

A. Organisasi Kerja

Direktur

Administrasi / Keuangan

Kepala Proyek Pelaksana Lapangan Mekanikal Elektrikal Logistik

Mandor

Tukang

Pekerja

B. Tenaga Kerja, Peralatan dan Material/Bahan


1. Tenaga Kerja
Perlu disediakan tenaga kerja yang bertanggung jawab dan terampil sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan dalam jumlah yang memadai untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Daftar tenaga kerja beserta kualifikasinya terutama tenaga kerja inti harus diserahkan kepada Direksi sebelum memulai pekerjaan dan penggantian tenaga
kerja inti harus dilaporkan kepada Direksi.

2. Peralatan
Perlu disediakan peralatan penunjang sesuai fungsi kerja masing-masing dalam kondisi yang baik dan dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan agar dapat
menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Peralatan penunjang ini harus dibuat daftarnya dan diserahkan kepada Direksi.

Bila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi hambatan dan hambatan ini menurut Direksi disebabkan karena kurangnya jumlah tenaga kerja atau peralatan atau
kurang memenuhi syaratnya dari beberapa pekerja dan peralatan, maka Direksi berhak membatalkan Kontrak.

GENZET

3. Material/Bahan
Material/bahan yang digunakan adalah material/bahan yang diminta dalam spesifikasi serta mendapatkan persetujuan direksi sebelum pemakaian bahan
tersebut. Material/bahan yang akan dipergunakan harus sudah disediakan pada hari sebelum pelaksanaan item pekerjaan.

C. Ijin Kerja
Untuk kelancaran pelaksanaan maka dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) untuk melakukan proses pematokan di lokasi pekerjaan yang sudah
ditetapkan dalam dokumen pelelangan.
Pengukuran, Penggambaran dan perhitungan MC 0 %
Sebelum dimulai pekerjaan fisik maka dilakukan pengukuran untuk menentukan mutual cek awal (MC 0%) yang sesuai dengan petunjuk direksi dan
berdasarkan desain dan bench mark yang ada.
Pelaksanaan pengukuran dilaksanakan secara seksama yang meliputi :
- Penentuan titik bangunan yang akan dibangun
- Pengukuran memanjang dan melintang bangunan
Out Put yang dihasilkan dari pengukuran antara lain :
- Gambar sesuai hasil existing elevasi dan koordinatnya
- Perhitungan volume sebagai dasar awal pelaksanaan pekerjaan dan perhitungan Mutual Check (MC 0%)
Data dari hasil out put diserahkan kepada Direksi untuk persetujuan.
5. DIAGRAM ALIR DAN URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Diagram Alir Kegiatan
Mulai

Mobilisasi

Pekerjaan Persiapan

C
Pembersihan Lokasi Papan Nama Proyek Penyediaan Air Kerja Alat Safety dan P3K Uitset dan Pasang Bouwplank
C

Mobilisasi Alat (Stabilisasi Tanah Dasar)

Administrasi dan Dokumentasi

Pekerjaan Tanah

Pekerjaan Galian Tanah & Pondasi Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr Pekerjaan Urugan

Pekerjaan Pasangan & Plesteran

Pasangan Anstamping Pasangan Batako & Plesteran

Pasangan Pondasi Acian

C
Pekerjaan Beton

Pondasi footplat setempat (FP1) uk.100x100 cm Pekerjaan Sloof Pekerjaan Balok Struktur Pekerjaan Plat Beton

Kaki Pondasi K1 uk. 25/25 Pekerjaan Kolom Pekerjaan Ring Balk Pekerjaan Lantai Kerja

C Pekerjaan Pelapis Dinding & Lantai

Pek. Lantai Keramik Pek. Keramik Meja Beton Pasangan Allumunium Composite Panel

Pek. Dinding Keramik KM/WC Pek. Paving Blok Pas. Step Noshing

C
Pekerjaan Pintu, Jendela & Gantungan

C
Pekerjaan Atap & Plafond
C

Pekerjaan Cat

C
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing

Pekerjaan Lain-Lain

C
MC 100
C
Demobilisasi
C
Serah Terima Pertama Masa Pemeliharaan
C
Keterangan :
Serah Terima Kedua
C
C = Cek

Selesai
B. Urutan Pelaksanaan Kegiatan
I PEKERJAAN PERSIAPAN
Kegiatan kontraktor pada pekerjaan persiapan yaitu :
Dalam item pekerjaan ini mencakup mobilisasi/demobilisasi tenaga kerja, peralatan kerja dan material/bahan. Pekerjaan lain yang termasuk dalam item
pekerjaan ini adalah :

1, Mobilisasi dan Demobilisasi


• Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Surat Perintah kerja (SPK) ditanda tangani/dikeluarkan, Kontraktor sudah harus mulai dengan kegiatan
nyata dilapangan.
• Mobilisasi Peralatan, Bahan Material Lokal dan nonlokal sesui kebutuan pekerjaan, mobilisasi tenaga kerja dan keperluan lainnya

2, Pembersihan lokasi
• Kecuali ditetapkan lain oleh Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana maka seluruh pohon-pohon termasuk akarnya, semak-semak dan akar-
akar pohon dalam daerah batu bata s pekerjaan harus dibersihkan dan ditebang.

Bila Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana memerintahkan bahwa pohon-pohon rindang dan pohon-pohon serta tanaman ornamen
tertentu dipertahankan, maka pohon-pohon/tanaman-tanaman termaksud harus dijaga terhadap kerusakaan. Pohon-pohon yang harus
disingkirkan harus ditebang sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon lain serta tanaman yang harus dipertahankan.

• Pada pelaksanaan pembersihan Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong harus berhati hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-
pipa atau tanda-tanda lainnya.
3, Penyediaan Listrik Kerja dan Air Kerja
Air kerja merupakan air yang di butuhkan untuk di gunakan dalam pekerjaan konstruksi. penampungan air perlu di sediakan sebelum mentangkan air
kerja Sehingga air dapat ditampung dalam wada tampungan tersebut.
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan untuk
minum tanpa pengujian.

4, Pengukuran/Pemasangan Papan Bowplank



Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mengetahui batas-batas lokasi, ketinggian, penetapan dan penentuan ukuran yang tepat dari rencana
pembangunan sesuai dengan gambar rencana kerja. Pekerjaan ini memegang peranan penting dalam penentuan letak penentuan elevasi lantai
bangunan serta level setiap ruang bangunan yang akan dikerjakan. As-as bangunan diperlukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan
yang didasarkan dari gambar rencana proyek. Penentuan titik-titik as diawali dengan mendapatkan informasi mengenai Bench Mark (BM) atau
titik-titik yang telah diketahui elevasi koordinatnya. BM (Bench Mark) harusmendapatkan persetujuan konsultan pengawas dan owner.

• Setelah didapat peil bangunan dipasang bouwplank yang terbuat dari kayuusuk serta papan, untuk menentukan tinggi acuan bangunan serta as-
asbangunan, bouwplank terbuat dari patok – patok dan papan yang diberitanda/notasi dengan cat yang juga sebagai patokan/referensi untuk
mengukur kedalaman/ketinggian dan bentuk dari pasangan yang akan dilaksanakan, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan selanjutnya
sudahmendapatkan pedoman yang pasti sesuai dengan gambar, RKS dan Aanvulli.

Pekerjaan pasangan bouwplank pada Pembangunan Gedung/Rumah Dinas Puskesmas diawali dengan uitzet. Pelaksanaan pengukuran awal
dilakukan oleh regu juru ukur dibawah koordinasi officer juru ukur dengan memperhatikan Spesifikasi Teknis dan Gambar, setelah itu dilanjutkan
dengan pemeriksaan bersama dengan Direksi atau wakil yang ditunjuk Direksi. Pengukuran diikuti pematokan.

• Pemasangan gambar pengukuran/uitzet lapangan dilakukan sebelum pekerjaan fisik dilaksanakan.



Sebelum pelaksanaan uitzet terlebih dahulu meminta petunjuk Direksi. Setelah uitzet selesai, dilanjutkan dengan pembuatan gambar uitzet yang
nantikan dipakai untuk pengecekan bersama Direksi/wakil yang ditunjuk Direksi untuk mengetahui tingkat kebenaran uitzet. Apabila hasil uitzet
telah dinyatakan benar, maka dibuat berita acara uitzet untuk dilampirkan pada perhitungan MC 0 (Mutual Check 0 %).

• Melakukan pengukuran serta Pembersihan Lokasi dan melakukan pengukuran serta menetapkan patok-patok posisi rencana bangunan dengan
memasang bowplank.
5, Membuat Papan Nama Proyek 150x250 cm
• Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 1,5 x 2 m, dan dipasang dilokasi proyek, 1 (satu) minggu setelah Kontraktor menerima Surat Perintah
Mulai Kerja, serta dijaga keberadaannya selama proyek berlangsung. Papan nama proyek dibuat dari papan dan tiang kayu 10 x 10 kayu kualitas
baik.
• Kontraktor akan membuat Papan Nama Proyek dan dipasang di Lokasi Pekerjaan dilengkapi dengan tulisan warna hitam dasar di atas dasar warna
putih dan cukup jelas untuk dibaca dengan ukuran sesuai dengan yang ditentukan dalam Spesifikasi.

Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan
data-data proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.

• Menyiapkan tempat penampungan air kebutuhan kerja.


• Kontraktor pelaksana berkewajiban membuat semua dokumentasi pelaksanaan pekerjaan mulai dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan kesepakatan dalam dokumen kontrak, meliputi laporan harian, mingguan, bulanan, data visual 0% s/d 100% dan berita acara serah
terima pertama (PHO) dan berita acara serah terima kedua (FHO).
1, Pengukuran/Pemasangan Papan Bowplank
• Setelah dilakukan pembersihan dan penentuan rencana posisi bangunan, kontraktor melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur.
Kemudian pada titik sudut bangunan dipatok dengan kayu usuk sebagai tiang bowplank.

Setelah dilakukan water pas dengan menentukan peil ketinggian lantai, maka pada rencana keliling bangunan dipasang papan bowplank.

Didalam pekerjaan persiapan juga dilakukan pembuatan administrasi, dokumentasi dan pelaporan untuk memperlancar proses pekerjaan.
2, Alat Safety dan P3K
• Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan dan tidak didugakan tetapi dapat terjadi pada kapan saja dan dimana saja serta dapat
meminta siapa saja.
• Kecelakaan ditempat kerja akan sangat merugikan perusahaan dan tentunya korbana kecelakaan itu sendiri, oleh karena itu setiap perusahaan
dituntut untuk dapat melakukan tindakan pencegahan agar dapat menghindari terjadinya kecelakaan ataupun mengurangi jumlah kecelakaan
sampai ditingkat yang paling rendah.
• Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dapat diduga kapan akan terjadinya, maka pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di tempat
kerja merupakan hal yang penting. Slah satu persyaratan ataupun perlengkapan wajib dalam pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kerja
adalah adanya kotak P3K beserta isinya.

Berdasarkan peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (PERMENAKER) No. PER-15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan pertama
pada kecelakaan di tempat kerja, isi kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) yang harus disediakan oleh perusahaan.

3, Uitset dan Pasang Bouwplank


4, Mobilisasi Alat (Stabilisasi Tanah Dasar)
• Stabilisasi tanah adalah alternatif yang dapat diambil untuk memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada. Pada prinsipnya stabilisasi tanah merupakan
suatu penyusunan kembali butir-butir tanah agar lebih rapat dan saling mengunci. Tanah dibuat stabil agar jika ada beban yang lewat,tidak terjadi
penurunan (settlement). Tanah dasar minimal harus bisa dilewati kendaraan proyek.
• Stabilisasi tanah adalah usaha untuk meningkatkan stabilitas dan kapasitas daya dukung tanah.
• Proses stabilisasi itu meliputi, antara lain :
- Penggantian tanah asli : mengganti tanah dengan tanah yang baik atau sesuai spesifikasi
- Perbaikan gradasi butiran
- Stabilisasi dengan bahan kimia
- Stabilisasi dengan pemadatan

II PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN


Kegiatan kontraktor pada pekerjaan Tanah yaitu :
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Cutting/Pengupasan Permukaan tanah dengan Alat Berat
Penggalian tanah site dilakukan pada seluruh tanah siteplan untuk menstabilisasikan tanah dasar menggunakan Excavator (mekanis) agar memperbaiki
sifat-sifat tanah yang ada. Galian tanah dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut ketinggian lain
sebagaimana diperintahkan Direksi. Penggalian tanah dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan penggalian lebih (Over Excavation),
apabila terjadi penggalian lebih maka hasil galian tersebut dibuang ketempat pembuangan atau ditimbun dan dipadatkan kembali sesuai dengan garis
rencana atau sesuai pengarahan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pekerjaan galian menggunakan Excavator dan alat bantu.
2, Penggalian tanah harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk membentuk site plan sesuai dengan gambar rencana atau sesuai
pengarahan Direksi.
3, Seluruh bahan hasil galian dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap
lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan galian mencakup galian biasa dan galian struktur.
5, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara mekanis (menggunakan excavator)
6, Pekerjaan galian harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
7, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2, Fill/Urugan Sirtu perbaikan Permukaan tanah dipadatkan


Urugan material timbunan pilihan perataan elevasi muka tanah dilakukan pada site plan menggunakan excavator (mekanis) dan Stamper tanpa
pemadatan untuk meratakan bidang permukaan dengan keadaan tanah asli. Tanah Urugan diambil dari tanah hasil galian dan ditimbun site plan sesuai
ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut ketinggian lain sebagaimana diperintahkan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pekerjaan galian menggunakan Excavator dan alat bantu.
2, Pengurugan material timbunan pililhan perataan elevasi muka tanah harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Seluruh urugan material timbunan pilihan perataan elevasi muka tanah bisa dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar
tidak membawa dampak buruk terhadap lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara mekanis (menggunakan excavator dan stamper)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
3, Galian tanah pondasi dengan Alat berat
Penggalian pondasi menerus atau Pondasi foot plat/pondasi telapak digunakan pada struktur bawah bangunan vertikal (bangunan bertingkat) atau lebih
dari 1 lantai, karena bangunan vertikal mempunyai berat beban permeter persegi lebih berat dari pada bangunan horizontal (hanya 1 lantai). Beban dari
berat struktur lantai dasar ditambah dengan berat struktur lantai diatas yang kesemunya akan bertumpu pada titik-titik simpul pondasi yang selanjutnya
disalurkan kedalam tanah dibawahnya. Galian pondasi foot plat dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut
ketinggian lain sebagaimana diperintahkan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pekerjaan galian Pondasi Menerus dan pondasi foot plat menggunakan Excavator dan alat bantu.
2, Penggalian Pondasi Menerus dan pondasi foot plat harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk membentuk galian pondasi sesuai
dengan gambar rencana atau sesuai pengarahan Direksi.
3, Seluruh bahan hasil galian dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap
lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan galian Pondasi Menerus dan pondasi foot plat mencakup galian biasa dan galian struktur.
5, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara mekanis (menggunakan excavator)
6, Pekerjaan galian harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
7, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

4, Urugan kembali tanah galian


Urugan kembali Pondasi Menerus dan pondasi foot plat dilakukan pada jalur bangunan menggunakan tenaga manusia tanpa pemadatan untuk
meratakan bidang permukaan dengan keadaan tanah asli. Tanah Urugan diambil dari tanah hasil galian dan ditimbun sepanjang jalur bangunan sesuai
ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut ketinggian lain sebagaimana diperintahkan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan kembali Pondasi Menerus dan pondasi foot plat harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Sisa urugan kembali Pondasi Menerus dan pondasi foot plat bisa dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak
membawa dampak buruk terhadap lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

5, Urugan pasir bawah pondasi t=5cm


Urugan pasir dibawah pondasi, fungsinya untuk memperbaiki daya dukung tanah dasar dan dihampar ke dalam galian pondasi setebal 5 cm yang telah
ditentukan dalam gambar dan dipadatkan. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum pemasangan aanstamping.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan pasir dibawah pondasi harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Seluruh urugan pasir bawah pondasi bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap
lingkungan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

6, Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr untuk seluruh tapak bangunan termasuk bagian bawah pondasi menerus dan footplat
Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr, fungsinya untuk menjaga kestabilan tanah hasil galian, sehingga memperbaiki daya dukung tanah dasar pada
tapak bangunan yang akan di bangun sesuai dalam gambar. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum Urugan Pasir dibawah pondasi dan urugan Sirtu
peninggian lantai.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr pabrikasi
2, Geotekstil Woven GT-200 gr di bentang pada area lubang galian pondasi menerus dan pondasi foodplat secara keseluruhan sebelum pekerjaan
urugan pasir dibawah pondasi sesuai gambar rencana.
3, Geotekstil Woven GT-200 gr di bentang pada area tapak bangunan secara keseluruhan sebelum pekerjaan Sirtu Peninggian Lantai sesuai gambar
rencana.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5,
Pekerjaan pemasangan Geotekstil Woven GT-200 gr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.

6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).


7, Urugan sirtu peninggi lantai dan pemadatan
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pondasi dan pemasangan Geotekstil Woven GT-200 gr, selesai dikerjakan. Sirtu yang dipergunakan tentunya sudah
mendapat persetujuan dari direksi teknis dan diangkut dari quary yang telah ditentukan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan tanah menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan Sirtu peninggian lantai harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Seluruh urugan tanah peninggian lantai bisa dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak
buruk terhadap lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual dan mekanis (menggunakan tenaga manusia dan stamper)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

8, Urugan pasir bawah lantai t= 15 cm


Urugan pasir dibawah lantai, fungsinya untuk memperbaiki daya dukung tanah dasar dan dihampar dibawah lantai setebal yang telah ditentukan dalam
gambar dan dipadatkan. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum pemasangan lantai rabat.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan pasir menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan pasir dibawah lantai harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3,
Seluruh urugan pasir bawah lantai bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap lingkungan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

III PEKERJAAN STRUKTUR & BETON


Kegiatan kontraktor pada pekerjaan Pasangan dan Plesteran yaitu :
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pasangan Aanstamping Batu Karang/gunung
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah galian pondasi ditimbun pasir dengan ketebalan yang telah ditentukan, kemudian batu – batu dimasukan kedalam
galian pondasi dan diatur sedemikian rupa dengan ketebalan aanstamping sesuai dengan yang telah ditentukan digambar.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Sebelum pekerjaan ini dimulai dilakukan pengukuran dan membuat profil dengan menggunakan kayu/bambu yang kemudian dicek dan diperiksa
bersama direksi teknis.
2, Material batu dan pasir yang digunakan adalah material yang bersih dari lumpur.
3, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
4, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
5, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
6, Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat pertukangan dan alat bantu.
7, Material yang digunakan adalah : Batu, Pasir dan Semen.
8, Pemasangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2, Pasangan Pondasi Menerus batu Karang/Gunung 1 pc : 5 psr


Pekerjaan pondasi dilaksanakan setelah pekerjaan bowplank selesai dilaksanakan. Yang termasuk dalam Pekerjaan Pondasi adalah Pondasi menerus
sesuai dengan gambar rencana.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Sebelum pekerjaan ini dimulai dilakukan pengukuran dan membuat profil dengan menggunakan kayu/bambu yang kemudian dicek dan diperiksa
bersama direksi teknis.
2, Semua pekerjaan pasangan pondasi akan dilaksanakan apabila galian tanah, material pasir, batu karang dan kelengkapan administrasi lainnya
sudah diperiksa oleh Direksi/Pengawas Lapangan dan disetujui.
3, Seluruh alas pondasi dipasang dengan batu kosong Aanstamping dari batu karang, dan pada selanya disiram pasir dan dipadatkan Batu karang
yang dipakai sebelum dipasang akan dibersihkan dari kotoran dan tanah yang mengandung bahan organis. Pasangan pondasi dibuat dengan
adukan spesie 1 Pc : 5 Psr dengan bentuk sesuai gambar kerja.
4, Material batu dan pasir yang digunakan adalah material yang bersih dari lumpur.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat pertukangan dan alat bantu.
9, Material yang digunakan adalah : Batu, Pasir dan Semen.
10, Pemasangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

3, Foot Plat tebal 30 cm, beton bertulang (K250)


Pondasi telapak atau sering juga disebut footplate biasanya digunakan pada bangunan yang jumlah tingkatnya tidak terlalu banyak (1 s/d 3 tingkat) dan
daya dukung tanah yang tidak terlalu jelek (>2 kg/cm2)
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor langsung di atas tanah dan selalu berhubungan dengan tanah adalah 75 mm.
2, Ketebalan pondasi telapak di atas lapisan tulangan bawah tidak boleh kurang dari 150 mm untuk pondasi telapak di atas tanah.
3, Aksi geser satu arah dimana masing-masing penampang kritis yang akan ditinjau menjangkau sepanjang bidang yang memotong seluruh lebar
pondasi telapak
4, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
5, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
6, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
7, Pekerjaan pondasi footplat dilakukan dengan rapih sesuai gambar
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan Ø 8 nuntuk tulangan sengkang)
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran telapak dan kolom foot plat yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as pondasi
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas lubang yang telah di buat beton tumbuk footplat yang mana telah dibuat lantai kerja.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus sepanjang pondasi dan disesuaikan dengan ukuran foot plat

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di atas lantai kerja.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas lantai kerja
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi Telapak footplat dan kolom foodplat yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
tidak merusak beton pada saat pembongkaran begesting
- Acuan menggunakan papan begesting, tripleks 1 mm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton Footplat dan Kolonnya harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

4, Kolom Pedestal ukuran 30x30 cm, beton bertulang (K250)


Kolom Pedestal adalah stek kolom Pondasi foot plat dipergunakan pada kondisi tanah dengan daya dukung tanah (sigma) antara : 1,5 – 2,00 kg/cm2.
biasanya di terapkan di bangunan 1 lantai atau lebih, dimana kolom beton dengan kelebaran tertentu di posisikan di bagian bagian struktur utama,
dimana struktur utama ini yang menahan beban Vertikal yang kemudian disalurkan ke bagian bawah atau tanah .
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.

3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
1, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran kolom Kolom Pedestal yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan askolom
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas lubang yang telah di buat beton tumbuk Kolom Pedestal yang mana telah dibuat penulangan footplat.

- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih setinggi pondasi menerus

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di atas lantai kerja.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas lantai kerja
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi Telapak footplat dan kolom pendestil yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton Footplat dan Kolomnya harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
-
Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

5 Sloof 20/30 cm beton bertulang


Sloof merupakan bagian konstruksi yang berfungsi menyalurkan beban dinding ke pondasi. Pada proyek perumahan biasanya menggunakan sloof dan
ringbalk berdimensi 20/30 cm dan 15/20 cm Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi, berfungsi untuk meratakan beban yang
diterima oleh fondasi, juga berpungsi sebagi pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak roboh.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Sloof 20/30 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran sloofyang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as Sloof
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas pondasi menerus dan di ikat dengan kolom pendestei yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih setinggi pondasi menerus

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di ataspondasi.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas pondasi
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi Telapak sloof yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
tidak merusak beton pada saat pembongkaran begesting
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton sloof harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
-
Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

6 Sloof 15/20 cm beton bertulang


Sloof merupakan bagian konstruksi yang berfungsi menyalurkan beban dinding ke pondasi. Pada proyek perumahan biasanya menggunakan sloof dan
ringbalk berdimensi 20/30 cm, 10/15 dan 15/20 cm. Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi, berfungsi untuk meratakan beban
yang diterima oleh fondasi, juga berpungsi sebagi pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak roboh.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.

3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Sloof Praktir 10/15 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran sloofyang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as Sloof
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas pondasi menerus dan di ikat dengan kolom pendestei yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih setinggi pondasi menerus

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di ataspondasi.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas pondasi
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi Telapak sloof yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton sloof harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
7 Plat Lantai dasar Gedung, t = 8 cm beton bertulang
plat lantai dasar gedung merupakan lapisan beton bermutu rendah dengan ketebalan umumnya sekitar 8 cm yang biasa terbuat dari campuran beton 1
pc : 3 ps : 5 kr atau bisa juga menggunakan beton readymix B0 atau readymix K-125 (tergantung persyaratan dari pihak Perencana). Lantai rabat beton
ram-ram biasa diperhitungkan dalam satuan m3 atau dapat juga dalam m2.
a. Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Untuk lantai beton rabat ram-ram dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
3, Buat adukan untuk lantai rabat beton ram-ram dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
4, Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai rabat beton ram-ram sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan
telah diratakan.
5, Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai rabat beton ram-ram dari sampah atau kotoran.
6, Pasang patok dan leveling lantai rabat beton ram-ram yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih
dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai rabat beton ram-ram.
7, Tuangkan adukan lantai rabat beton ram-ram ke area melalui talang cor atau ember.
8, Adukan lantai rabat beton ram-ram diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah
ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Lantai Rabat beton ram-ram campuran1 Pc : 3 Ps: 5 Kr dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

14, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
15, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
16, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

b. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton lantai dasar gedung harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

8 Kolom Praktis 15/15 cm beton bertulang


Kolom praktis merupakan struktur kolom yang biasanya terpasang dalam jarak tiga sampai empat meter pada dinding bangunan. Bahan yang umumnya
dipakai adalah beton, supaya kestabilan dindingnya kuat dan tahan lama. Tanpa kolom praktis, risiko keruntuhan atau keseluruhan bangunan akan lebih
besar. Rangka struktur dari kolom praktis biasanya berada dalam posisi vertikal untuk menopang beban balok.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.

3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Kolom Praktis 15/15 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran kolom praktis yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan askolom
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas lubang yang telah di buat beton tumbuk Kolom praktis yang mana telah dibuat penulangan footplat.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih setinggi pondasi menerus dan sloof

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di atas sloof.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas lantai kerja
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi kolom praktis yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton kolom praktis harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
9 Kolom teras (K2) 30x30 cm beton bertulang (K250)
Kolom teras atau pilar adalah istilah teknik arsitektur yang merujuk kepada elemen struktural yang meneruskan tekanan, yaitu berat struktur di bagian
atas (misalnya atap) ke elemen struktur lain di bawahnya (landasan atau pondasi). Dengan kata lain, sebuah kolom adalah anggota kompresi.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Kolom K2 30/30 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran kolom teras yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan askolom
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas lubang yang telah di buat beton tumbuk teras yang mana telah dibuat penulangan footplat.

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di atas sloof.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas lantai kerja
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi kolom teras yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton kolom teras harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
-
Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

10 Kolom utama (K1) 30x30 cm beton bertulang (K250)


Kolom utama atau pilar adalah istilah teknik arsitektur yang merujuk kepada elemen struktural yang meneruskan tekanan, yaitu berat struktur di bagian
atas (misalnya atap) ke elemen struktur lain di bawahnya (landasan atau pondasi). Dengan kata lain, sebuah kolom adalah anggota kompresi.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Kolom K2 30/30 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran kolom utama yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan askolom
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas sloof yang telah di buat .

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di atas sloof.
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi kolom utama yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton kolom utama harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

11 Balok 20x50 cm Beton bertulang (khusus pemikul Profil Tank dan Teras depan)
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang persegi atau persegi panjang, dengan paling tidak satu pasang di antaranya
berukuran berbeda. Balok yang dibentuk oleh empat persegi sama dan sebangun disebut sebagai kubus.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.

3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Balok Struktur BI-20/25 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran balok yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as balok beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di ataspondasi.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas pondasi
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi balok beton yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk balok beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

12 Balok Latei 15x15 cm Beton bertulang


Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang persegi atau persegi panjang, dengan paling tidak satu pasang di antaranya
berukuran berbeda. Balok yang dibentuk oleh empat persegi sama dan sebangun disebut sebagai kubus.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.

3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Balok Struktur BL-15/15 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran balok yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as balok beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di ataspondasi.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas pondasi
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi balok beton yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk balok beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
-
Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

13 Ringbalk 15x20 cm Beton bertulang (termasuk bagian atas balok 20x30 cm)
Ring Balk atua Balok Ring ini adalah struktur yang letak nya ada di bagian atas dinding dan menjadi tumpuan dari rangka atap. Selain itu ring balk
berfungsi juga untuk mengikat dinding satu dengan yang lainnya. Biasa nya kontur ring balk di buat seperti kontur sloof.
Ring balk memiliki fungsi menahan tekanan dari rangka atap dan menyalurkan ke struktur lainnya yang posisinya berada di bawah. Selain fungsi nya
yang menyalurkan tekanan ring balk juga memiliki fungsi sirkulasi udara, jika letak dari ring balk terlalu rendah maka udara yang ada di dalam
bangunan akan terasa panas.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Letak dari Ring balk itu adalah 3 m - 3.5 m untuk orang indonesia dan 3,5 m - 4,5 meter. Ring balk ini adalah penopang tekanan utama dari
rangka atap dan menyalurkan tekanan nya ke struktur lain yang ada di bawahnya .
6, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
7, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
8, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
9, Pekerjaan Ring Balok 15/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
10, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
11, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran balok yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as balok beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di ataspondasi.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas pondasi
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi balok beton yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk balok beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

14 Lisplank Beton T=12 cm, L= 45 cm Beton bertulang

Lisplank Beton yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi Lispalang. Untuk plat beton yang difungsikan
sebagai lisplang, tebal minimum plat adalah 12 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm,
diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi penerapan
dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah
dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan pokok
berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak
10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton agar
memudahkan pengerjaan dilapangan.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.

3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Bila pelat dapat berputar (berotasi) bebas pada tumpuan, maka pelat dikatakan bertumpu bebas.
6,
Bila tumpuan mampu mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu dikatakan terjepit penuh.
7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Lisplang +Level tebal 10 cm elev. 300 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran balok yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as balok beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di ataspondasi.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas pondasi
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi balok beton yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk balok beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran listplang yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan letak lisplang
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan listplang yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di ataspondasi.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas begesting
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi lisplang yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk listplang beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

15 Ringbalk 20/30 cm sekaligus balok Talang beton bertulang


Ring Balk atua Balok Ring ini adalah struktur yang letak nya ada di bagian atas dinding dan menjadi tumpuan dari rangka atap. Selain itu ring balk
berfungsi juga untuk mengikat dinding satu dengan yang lainnya. Biasa nya kontur ring balk di buat seperti kontur sloof.
Ring balk memiliki fungsi menahan tekanan dari rangka atap dan menyalurkan ke struktur lainnya yang posisinya berada di bawah. Selain fungsi nya
yang menyalurkan tekanan ring balk juga memiliki fungsi sirkulasi udara, jika letak dari ring balk terlalu rendah maka udara yang ada di dalam
bangunan akan terasa panas.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Letak dari Ring balk itu adalah 3 m - 3.5 m untuk orang indonesia dan 3,5 m - 4,5 meter. Ring balk ini adalah penopang tekanan utama dari
rangka atap dan menyalurkan tekanan nya ke struktur lain yang ada di bawahnya .
6, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
7, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
8, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
9, Pekerjaan Ring Balok 20/30 Elv. 450 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
10, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
11, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran balok yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as balok beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di ataspondasi.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas pondasi
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi balok beton yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk balok beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

16 Plat Talang, t = 12 cm beton bertulang

Plat Talang Beton yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi Talang . Untuk plat beton yang difungsikan
sebagai Talang, tebal minimum plat adalah 12 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm,
diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi penerapan
dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8 mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah
dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan pokok
berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak
10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton agar
memudahkan pengerjaan dilapangan.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.

3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Bila pelat dapat berputar (berotasi) bebas pada tumpuan, maka pelat dikatakan bertumpu bebas.
6,
Bila tumpuan mampu mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu dikatakan terjepit penuh.

7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Lisplang +Level tebal 10 cm elev. 300 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran plat talang yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as balok beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan di ataspondasi.
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas pondasi
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi plat talang beton yang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk plat talang harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

17 Plat Meja Beton R. Steril, R. Alat, dan Ruang Tunggu t=10 cm beton bertulang
Pekerjaan Meja beton adalah pekerjaan untuk membuat meja yang terbuat dari cor beton dengan klasifikasi beton yang ditetapkan dengan campuran
yang dipersyaratkan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang batako yang elevasinya disesuaikan dengan tinggi meja dapur.
3, Pasang bekesting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada bekesting untuk sparing penempatan alat sanitair.
4, Bekesting untuk plat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan 10 cm.
5, Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
6, Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekesting. Apabila diperlukan, pasang stek besi pada bagian dinding.
7, Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
8, Setelah bekesting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekesting secara merata dan dipadatkan.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plat Meja beton tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran meja beton yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as meja beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan pada begesting
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas pondasi
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi plat meja betonyang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk meja betonharus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

18 Plat teras depan & belakang, t=12 cm beton bertulang

Plat Atap teras yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat Atap. Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20
cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi
penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10
cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan
pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton
yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm
berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton
agar memudahkan pengerjaan dilapangan.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Bila pelat dapat berputar (berotasi) bebas pada tumpuan, maka pelat dikatakan bertumpu bebas.
6,
Bila tumpuan mampu mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu dikatakan terjepit penuh.

7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Atap + Level tebal 12 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran meja atap yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan asplat atapa beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan balok dan kolom teras yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan pada begesting
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah peilm yang tepat
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi plat meja betonyang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 dan kayu peranca untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk plat teras beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
-
Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
19 Plat Meja Beton Gudang Obat, t = 10 cm beton bertulang
Pekerjaan Meja beton adalah pekerjaan untuk membuat meja yang terbuat dari cor beton dengan klasifikasi beton yang ditetapkan dengan campuran
yang dipersyaratkan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang batako yang elevasinya disesuaikan dengan tinggi meja dapur.
3, Pasang bekesting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada bekesting untuk sparing penempatan alat sanitair.
4, Bekesting untuk plat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan 10 cm.
5, Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
6, Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekesting. Apabila diperlukan, pasang stek besi pada bagian dinding.
7, Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
8, Setelah bekesting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekesting secara merata dan dipadatkan.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plat Meja beton tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran meja beton yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as meja beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan pada begesting
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas pondasi
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi plat meja betonyang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk meja betonharus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

20 Plat Meja Beton R. Laboratorium, t = 10 cm beton bertulang


Pekerjaan Meja beton adalah pekerjaan untuk membuat meja yang terbuat dari cor beton dengan klasifikasi beton yang ditetapkan dengan campuran
yang dipersyaratkan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang batako yang elevasinya disesuaikan dengan tinggi meja dapur.
3, Pasang bekesting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada bekesting untuk sparing penempatan alat sanitair.
4, Bekesting untuk plat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan 10 cm.
5, Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
6, Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekesting. Apabila diperlukan, pasang stek besi pada bagian dinding.
7, Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
8, Setelah bekesting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekesting secara merata dan dipadatkan.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plat Meja beton tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran meja beton yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as meja beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan pada begesting
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas pondasi
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi plat meja betonyang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk meja betonharus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
21 Plat Meja Beton Dapur, t = 10 cm beton bertulang
Pekerjaan Meja beton adalah pekerjaan untuk membuat meja dapur yang terbuat dari cor beton dengan klasifikasi beton yang ditetapkan dengan
campuran yang dipersyaratkan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang batako yang elevasinya disesuaikan dengan tinggi meja dapur.
3, Pasang bekesting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada bekesting untuk sparing penempatan alat sanitair.
4, Bekesting untuk plat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan 10 cm.
5, Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
6, Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekesting. Apabila diperlukan, pasang stek besi pada bagian dinding.
7, Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
8, Setelah bekesting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekesting secara merata dan dipadatkan.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plat Meja beton tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran meja beton yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as meja beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan pada begesting
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah besi diletakkan di atas pondasi
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi plat meja betonyang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk meja betonharus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

22 Plat Teras samping, t = 12 cm beton bertulang

Plat Atap teras yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat Atap. Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20
cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi
penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10
cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan
pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton
yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm
berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton
agar memudahkan pengerjaan dilapangan.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.

3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Bila pelat dapat berputar (berotasi) bebas pada tumpuan, maka pelat dikatakan bertumpu bebas.
6, Bila tumpuan mampu mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu dikatakan terjepit penuh.
7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Atap + Level tebal 12 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran meja atap yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan asplat atapa beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan balok dan kolom teras yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan

b. Acuan / Bekesting dan Perancah


- Setelah mendapat persetujuan dari direksi untuk melaksanakan pengecoran maka besi diletakkan pada begesting
- Acuan / bekesting dan perancah dipasang setelah peilm yang tepat
- pemasangan acuan dan perancah harus sesuai dengan ukuran / dimensi plat meja betonyang akan dikerjakan
- Acuan yang dipasang harus rapi dan tidak ada kebocoran agar pada saat pengecoran beton yang masih cair tidak keluar dari acuan
- sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu acuan begesting diberi oli agar pada saat pengecoran beton cair tidak lengket di acuan sehingga
- Acuan menggunakan tripleks 1 cm dan usuk 5/7 dan kayu peranca untuk membuat begesting.

c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk plat teras beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator

IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN


1 Pasangan dinding Batako, 1 PC: 4 Psr
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pondasi, beton sloof dan pembesian kolom selesai dikerjakan tentunya setelah mendapat persetujuan dari direksi
teknik baik material maupun kesiapan kerja lainnya. Tahapan pelaksanaan batako dinding:
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Sebelum pekerjaan ini dimulai dilakukan pengukuran dan membuat profil dengan menggunakan kayu/bambu yang kemudian dicek dan diperiksa
bersama direksi teknis.
2, Yang termasuk dalam pekerjaan tembok ini adalah tembok pasangan Batako dinding dengan tebal pasangan sesuai gambar rencana dengan
ukuran bataco 10x20x40 cm.
3, Sebelum pemasangan, bataco yang dipergunakan disiram/direndam air secukupnya. Sementara tukang masih melakukan pemasangan profil kayu
dan alat bantu benang, campuran pasir dan semen disiapkan dengan campuran 1 semen : 4 pasir kemudian ditambah air secukupnya sebagai spesi
dari pasangan bataco.
4, Setelah semuanya siap, batako dipasang sedemikian rupa diperkuat dengan spesi yang telah disiapkan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat pertukangan dan alat bantu.
9, Material yang digunakan adalah : Batako, Pasir dan Semen.
10, Pemasangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2 Pasangan Batu Roster (12x11x24 cm)


Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pondasi, beton sloof dan pembesian kolom Serta Pemasangan sebagian Dinding Batako selesai dikerjakan tentunya
setelah mendapat persetujuan dari direksi teknik baik material maupun kesiapan kerja lainnya. Tahapan pelaksanaan pemasangan batu roster juga
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Sebelum pekerjaan ini dimulai dilakukan pengukuran dan membuat profil dengan menggunakan kayu/bambu yang kemudian dicek dan diperiksa
bersama direksi teknis.
2, Yang termasuk dalam pekerjaan tembok ini adalah batu roster. Batako dinding dengan tebal pasangan sesuai gambar rencana dengan ukuran batu
roster 12x11x24 cm.
3, Sebelum pemasangan, batu roster yang dipergunakan disiram/direndam air secukupnya. Sementara tukang masih melakukan pemasangan profil
kayu dan alat bantu benang, campuran pasir dan semen disiapkan dengan campuran 1 semen : 4 pasir kemudian ditambah air secukupnya sebagai
spesi dari pasangan bataco.
4, Setelah semuanya siap, batu roster dipasang sedemikian rupa diperkuat dengan spesi yang telah disiapkan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat pertukangan dan alat bantu.
9, Material yang digunakan adalah : batu roster, Pasir dan Semen.
10, Pemasangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

3 Plesteran dinding batako t=15mm, 1 Pc : 4 Psr


Pekerjaan plesteran dinding biasa dilakukan dengan mencampur bahan pasir dan semen dengan campuran 1 semen dicampur dengan 4 pasir ditambah
dengan air secukupnya. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah dinding/tembok bangunan terpasang.
Pekerjaan plesteran dinding biasa dilakukan dengan mencampur bahan pasir dan semen dengan campuran 1 semen dicampur dengan 4 pasir ditambah
dengan air secukupnya. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah dinding/tembok bangunan terpasang.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
2, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
3, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
4, Pekerjaan Plesteran dilakukan dengan rapih sesuai gambar
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

4 Plesteran pondasi, t=15mm, 1 Pc : 4 Psr


Pekerjaan plesteran dinding biasa dilakukan dengan mencampur bahan pasir dan semen dengan campuran 1 semen dicampur dengan 4 pasir ditambah
dengan air secukupnya. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah dinding/tembok bangunan terpasang.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
2, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
3, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
4, Pekerjaan Plesteran dilakukan dengan rapih sesuai gambar
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

5 Acian dinding (termasuk Saluran, Seluruh Beton, dan Plat atap)


Pekerjaan acian dilaksanakan pada plesteran agar tembok yang diplester lebih rata dan licin/rapi. Acian menggunakan semen cair dan
disiramkan ke plesteran dan digosok dengan alat tukang hingga permukaan rata dan licin.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
2, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
3, Material dicampur berupa air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
4, Pekerjaan acian dilakukan dengan rapih sesuai gambar
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

V PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK


1 Lantai kerja dalam gedung dan selasar keliling t= 10 cm (beton K-100) 1 pc : 3 psr : 5 krl
Lantai kerja dalam dan selasar keliling merupakan lapisan beton bermutu rendah dengan ketebalan umumnya sekitar 10 cm yang biasa terbuat dari
campuran beton 1 pc : 3 ps : 5 kr atau bisa juga menggunakan beton readymix B0 atau readymix K-125 (tergantung persyaratan dari pihak Perencana).
Lantai kerja dalam dan selasar keliling merupakan lapisan beton bermutu rendah dengan ketebalan umumnya sekitar 10 cm yang biasa terbuat dari
campuran beton 1 pc : 3 ps : 5 kr atau bisa juga menggunakan beton readymix B0 atau readymix K-125 (tergantung persyaratan dari pihak Perencana).

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
3,
Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.

4, Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerjadari sampah atau kotoran.
5, Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat
kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja .
6, Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
7, Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan
cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Pekerjaan Lantai Kerja tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2 Pas. Lantai Keramik 60x60 cm Polish (Ruangan dan Seluruh Meja beton)
Metode pekerjaan pemasangan keramik dilaksanakan untuk memberikan keindahan pada lantai, dinding maupun struktur gedung lainnya. Pekerjaan
keramik membutuhkan metode kerja yang tepat serta pelaksanaan yang teliti sehingga dapat dihasilkan pekerjaan dengan kualitas yang baik.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan bersih, cukup kering dan rata air.
3, Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai
dari tulangan ini.
4,
Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk pemasangan
keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang. Perbandingan adukan dan 4
ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm.

5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan
membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk menentukan
ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda
antara keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile Setara Roman Uk. 60/60 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

3 Pas. Lantai Keramik 60x60 cm Unpolish


Metode pekerjaan pemasangan keramik dilaksanakan untuk memberikan keindahan pada lantai, dinding maupun struktur gedung lainnya. Pekerjaan
keramik membutuhkan metode kerja yang tepat serta pelaksanaan yang teliti sehingga dapat dihasilkan pekerjaan dengan kualitas yang baik.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan bersih, cukup kering dan rata air.
3, Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai
dari tulangan ini.
4,
Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk pemasangan
keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang. Perbandingan adukan dan 4
ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm.

5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan
membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk menentukan
ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda antara
keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile Setara Roman Uk. 60/60 Tekstur Kasar Selasar dan Tangga dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

4 Pas. Lantai Granit tile 60x60 cm Polish (Khusus Ruang UGD, Bersalin, Pasca Bersalin dan Laboratorium)
Metode pekerjaan pemasangan keramik dilaksanakan untuk memberikan keindahan pada lantai, dinding maupun struktur gedung lainnya. Pekerjaan
keramik membutuhkan metode kerja yang tepat serta pelaksanaan yang teliti sehingga dapat dihasilkan pekerjaan dengan kualitas yang baik.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan bersih, cukup kering dan rata air.
3, Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai
dari tulangan ini.
4,
Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk pemasangan
keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang. Perbandingan adukan dan 4
ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm.

5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan
membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk menentukan
ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda antara
keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda antara
keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile granit Uk. 60/60 Tekstur Kasar Selasar dan Tangga dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

5 Plint Keramik 10x60 cm (rata dalam tembok)


Pengertian Plint Keramik sendiri adalah keramik yang di pasang sekitar 10 cm di bagian atas muka lantai kremik, dan menyambung dengan tembok.
BiasanyaPlint keramik itu di pasang setinggi 10 cm dan di pasang rata dalam tembok..
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester + aci dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
3,
Rendam plint keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

4, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.
5, Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat menggunakan acian.
6, Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan keramik yang rata.
7, Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
8, Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plint Keramik Tile Setara Roman 10/60 cm Polos (Polish) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

6 Keramik 25x40 cm Dinding Km/Wc (bermotif)


Sebagaimana telah kita ketahui bahwa keramik yang memiliki banyak sekali varian tidak hanya dipasang pada ruangan utama atau teras, namun juga
dapat dipasang pada kamar mandi dapur dari ukuran yang kecil maupun kamar mandi dan dapur ukuran besar. Hal ini disebabkan dari sisi tekstur,
corak atau motif dan ukuran yang beragam dapat disesuaikan dengan kondisi kamar mandi.

Ketinggian meja dapur yang ideal adalah 70-80cm dari lantai dan untuk ketinggian meja kompornya adalah 50-60cm dari lantai. Lebar mejanya sendiri
antara 50-65cm. Usahakan pipa pembuangan dari tempat cuci piring tidak terlalu banyak berkelok-kelok, agar air dan kotoran tidak mengendap.
Kotoran bisa membuat saluran menjadi mampat dan air bisa membuat bau tidak sedap. Bila memungkinkan, buatlah bak kontrol di dekat saluran
pembuangan. Agar bila terjadi masalah atau tersumbat, bisa dengan mudah diketahui penyebabnya dan diatasi.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Membuat garis – garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.

3, Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.
4, Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian – bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
5, Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
6, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
7, Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding dan
lantai.
8, Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong.
9,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Dinding Kramik Tile WC/KM & Dapur uk. 20/40 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

7 Keramik Dinding 30x60 cm R. UGD, Laboratorium, R. Bersalin, R. Steril, G. Obat, Laundry, Tempat Cuci, & Dapur (bermotif)
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa keramik yang memiliki banyak sekali varian tidak hanya dipasang pada ruangan utama atau teras, namun juga
dapat dipasang pada dinding. Hal ini disebabkan dari sisi tekstur, corak atau motif dan ukuran yang beragam dapat disesuaikan dengan kondisi dan
kegunaan ruangan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Membuat garis – garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.

3, Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.
4, Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian – bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
5, Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
6, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
7, Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding dan
lantai.
Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding dan
lantai.
8, Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong.
9,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Dinding Kramik Tile uk. 30/60 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

8 Keramik List 10x30 cm untuk Dinding R.UGD, Lab, R. Bersalin, R.Steril. G.Obat, Laundry dan Dapur (Keramik bermotif)
Pengertian list Keramik sendiri adalah keramik yang di pasang sekitar 10 cm di bagian atas dinding kremik, dan menyambung dengan tembok.
Biasanya list keramik itu di pasang setinggi 10 cm dan di pasang menonjol keluar dinding.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester + aci dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
3,
Rendam plint keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

4, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.
5, Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat menggunakan acian.
6, Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan keramik yang rata.
7, Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
8, Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plint Keramik Tile Setara Roman 10/30 cm Polos (Polish) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

9 Keramik 20x20 cm wafel untuk lantai Km/Wc, (Keramik bermotif)


Sebagaimana telah kita ketahui bahwa keramik yang memiliki banyak sekali varian tidak hanya dipasang pada ruangan utama atau teras, namun juga
dapat dipasang pada kamar mandi dari ukuran yang kecil maupun kamar mandi ukuran besar. Hal ini disebabkan dari sisi tekstur, corak atau motif dan
ukuran yang beragam dapat disesuaikan dengan kondisi kamar mandi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Membuat garis – garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.

3, Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.
4, Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian – bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
5, Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
6, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
7, Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding dan
lantai.
8, Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong.
9,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Lantai Kramik Tile Kamar WC/KM 20/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi M2 ).

10 Keramik List 10x25 cm untuk Dinding Km/Wc (Keramik bermotif)


Pengertian list Keramik sendiri adalah keramik yang di pasang sekitar 10 cm di bagian atas dinding kremik, dan menyambung dengan tembok.
Biasanya list keramik itu di pasang setinggi 10 cm dan di pasang tegak lurus terhadap dinding keramik.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester + aci dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
3,
Rendam plint keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
4, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.
5, Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat menggunakan acian.
6, Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan keramik yang rata.
7, Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
8, Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plint Keramik Tile Setara Roman 10/25 cm Polos (Polish) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

VI PEKERJAAN PLAFON DAN ATAP


1 Pek. Kuda2, baja ringan C 75/75 mm dan reng butten 30/0.45 (baja ringan)
Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan Kuda-kuda rangka alumunium yang
digunakan memiliki spesifikasi yang disyaratkan sesuai dengan dokumen lelang.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Setelah kuda kuda terpasang sama dengan nomor urutan yang telah di tandai. pada waktu memasang, memastikan posisi kana dan kiri kuda-kuda
agar tidak terbalik.
3, Mengecek kuda-kuda yang sudah berdiri agar tegak lurus dengan ring balok.
4, Untuk pengencangan kuda kuda menggunakan plat L.
5, Untuk pengencangan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan tambahkan balok untuk menjaga sebagai penopang sementara, supaya
kuda-kuda tidak berubah posisinya.
6, Pemasangan material balok nok.
7, Pemasangan bracing sebagai penguatan.
8, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
9, Pemasangan reng pada jarak yang telah di sesuaikan penutup atap yang digunakan. Di setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai
sekrup (screw) ukuran 10-16×16 sebanyak 2 buah.
10, Pemasangan outrigger (Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka batang berdimensi besar).
11,
Pemasangan reng langit-langit di permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di sekrup (screw) berjarak masing masing 120 cm.

12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

2 Pek. Penutup Atap Zincalume 0.40 mm


penutup atap zincalume adalah genteng yang terbuat dari bahan metal zincalume yang ringan namun kuat dan tidak membebani konstruksi bangunan.
Salah satu pertimbangan yang banyak diperhitungkan dalam penggunaan genteng metal adalah karena bobotnya yang lebih ringan jika dibandingkan
dengan genteng jenis lain. Atap Metal Sincalume 0,40 mm,
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang kayu koso pada keseluruhan sayap kanan-kiri dan sayap muka belakang dengan jarak 50cm.
3, Gunakan kayu pengukur jarak reng yang telah di buat sebelumnya. Ukur jara antar reng.
4, Penyambugan antar reng harus di lakukan di atas kaso, Pasang talang penyanga talang jurai dengan talang kayu ukuran 2x20cm.
5, Genteng metal zincalume di pasang saling mengunci satu sama lain, ke kiri ke kanan ke atas dan kebawa. Agar genteng mampu menahan aliran
air hujan.
6, Pasang terlebih dahulu genteng kedua dari atas, di mulai dari ujung pelana ke satu ke ujung pelana kelainnya secara vertikal. Bentuk genteng
sesuai konstruksi yang di inginkan. Paku punggung pada reng hingga genteng duduk di atas reng.
7, Pastikan genten deretan selanjutnya tersangkut pada genteng yang terpasang dan genteng selanjutnya di masukkan untuk pemasangan genteng
harus di perhatikan ke kiri dan ke kanan bertujuaan untuk memastikan genteng sudah terkunci dengan baik.
8, Posisi pemakuan yang baik ke kayu reng yaitu 3,25cm sampai dengan 4cm dari titik tengah gelombang genteng. Pemakuan di lakukan pada titik
genteng. Untuk setiap genteng memerlukan 5 buah paku ukuran 2inc sampai 1.5inc. Paku dapat di ganti dengan mur yang dapat di pasang secara
elektronik.
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

3. Pek. Nok Bubungan Zincalume


Bubungan metal sincakume adalah seng yang terbuat dari bahan metal zincalume yang ringan namun kuat dan tidak membebani konstruksi bangunan
pada bubungan Metal Sincalume 0,40 mm.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Setelah seluruh pemasangan atap metal selesai dilanjutkan dengan pemasangan bubungan atap yaitu menggunakan metal sincalume 0,40 mm.
3, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
4, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

4. Pek. Talang seng plat BJLS 0,30 mm


Jurai (susunan bagian rangka atap) adalah bagian bangunan yang menahan / mengalirkan beban-beban dari atap, mempunyai 2 jenis, yaitu jurai dalam
dan jurai luar. Dalam, bagian yang tajam pada atap, berjalan garis tiris atap sampai bubungan, dan terdapat pada pertemuan atap pada sudut bangunan
kedalam dan Luar, bagian yang tajam pada atap, berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan, terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut
bangunan luar.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pada jurai dalam harus dipasang talang yang disebut juga jurai talang, karena letaknya miring maka disebut dengan talang miring. Apabila pada
jurai luar air hujan dari atas jurai mengalir ke genting – genting di kiri-kanannya, sebaliknya pada jurai dalam air hujan dari genting – genting
mengalir ke talang yang ada pada garis pertemuan atap.
3, Untuk memasang seng talang, dipakai dua lembar papan yang sisi tepinya segaris dengan ujung bawah kaso/usuk yang terletak di atas jurai ini.
Sisi atas papan rata dengan sisi atas kasonya. Pada tepi luar dipasang reng sebagai pembatas seng talangnya dan juga sebagai batas ujung – ujung
reng bawah.
4, Untuk menyangga lendutan pada balok jurai dalam dipasang skoor yang bertumpu pada balok diagonal seperti halnya pada jurai luar, hanya di sini
balok diagonalnya tidak menumpu di atas balok tembok, tapi diletakkan di atas balok datar dua kuda – kuda yang terletak pada perbatasan
pertemuan atap tersebut. Konstruksi sambungan balok jurai dalam sama dengan balok jurai luar.
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

5. Penutup plafond Kalsiboard tb 6 mm & Rangka Hollow 4x4 cm


Besi hollow adalah salah satu jenis bahan material bangunan untuk pembuatan rangka plafon, partisi dinding, dan lain-lain yang berbentuk pipa kotak
dan mempunyai ukuran 2 (cm) x 4 (cm) dengan ukuran 4 (cm) x 4 (cm), dan memiliki panjang 4 (meter).
Jadi dalam membangun sebuah rumah, tidak hanya bagian konstruksi luar atau exterior saja yang perlu di pikirkan, melainkan interiornya juga ya,
seperti pada bagian langit - langit di dalam sebuah rumah atau yang sudah biasa di sebut dengan plafon rumah.

Calsi Board adalah material bangunan yang terbuat dari campuran semen, pasir silika, dan serat selulosa. Khusus untuk penerapan kalsiboard sebagai
plafon, material ini mempunyai kelebihan yang gak dimiliki oleh bahan-bahan pembuat plafon lainnya.
Keunggulan yang utama dari calsi Board adalah 100% bebas asbes. Produk ini terbuat dari bahan organik, semen, bahan penguat dan lem alami. Calsi
Board diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan baku pilihan dan melalui proses AUTOCLAVE (proses pengeringan dengan tekanan dan
temperatur tinggi) untuk mendapatkan hasil produk yang stabil dan tahan lama.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pelaksanaan langit-langit dapat dilaksanakan setelah dudukan untuk alat penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan tertutup
dengan atap atau dak beton.
3, Pemasangan rangka plafond hollo 4 x 4 cm ditimbang rata air untuk mendapatkan permukaan plafond yang rata air.
4, Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan baru penutup atau lembaran plafond dapat dipasangkan.
5, Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 mm. dipinggir bahan penutup pada setiap rangkaian rangka plafondnya.
6, Sambungan antara lembaran plafond yang terpasang serapat mungkin lalu dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama
dengan papan penutup langit-langit.
7, Pemasangan list plafond di pasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau
sekrup.
8, Pekerjaan Plafond Calsi Board 6 mm dan rangka hollo 4x4 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

6. Pasang List Plafond Profil Gypsum (Lebar ± 15 cm)


Pemasangan gypsum merupakan salah satu pelengkap dekorasi rumah selain sebagai partisi, gypsum dapat digunakan untuk plafond. Pemasangan
gypsum/plafond gypsum pada ruangan dapat memaksimalkan kesan yang kita inginkan, namun pemasangan gypsum sebaiknya harus dengan cara yang
benar dan tepat atau menggunakan tenaga ahli agar pemasangan gypsum menghasilkan kesan yang rapih dan indah sesuai dengan yang kita harapkan.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Setelah selesai memasang rangka plafon, pekerjaan selanjutnya adalah memasang papan gypsum. Untuk plafon polos, usahakan memasang plafon
dari pinggir, bagian pinggir papan harus tepat berada di tengah hollow sehingga papan gypsum selanjutnya juga dapat dipasang berdampingan.
Gunakan bor untuk mengencangkan sekrup. Usahakan agar kepala sekrup tidak tenggelam ke dalam kertas papan gypsum.

3,
Setelah semua papan gypsum selesai dipasang, selanjutnya menutup lubang dan nat dengan cornice. Pekerjaan ini disebut compound.
4, Pemasangan lis gypsum dimulai dari bagian sudut ruangan dengan membuat lis menjadi sudut 45 derajat sehingga akan bertemu dengan sudut lis
di depannya menjadi 90 derajat.
5, Penghalusan dan pemeriksaan seluruh bagian plafon.
6, Pekerjaan list Gypsum 15 cm pada seluruh ruangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

VII PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM, BINGKAI, KACA, PENGGANTUNG & PENGUNCI


1 Pek. Kusen dan Daun Pintu Jendela Boven Alumunium Type PJ (pintu Kaca Clear 12 mm Lengkap aksesories, Jendela Kaca Mati Bening
10 mm, Daun Jendela dan Boven Kaca Bening 5 mm)
Untuk meletakkan daun pintu atau daun jendela pada dinding, dipasang rangka yang disebut Kusen, kusen untuk tempat tinggal terbuat dari kayu atau
logam. Kusen kayu memberikan penampilan yang hangat dan indah dari tampilan tekstur serat-serat kayu yang dimilikinya, mempunyai nilai penyekat
panas yang baik dan pada umumnya tahan terhadap pengaruh cuaca. Rangka jenis ini dapat berupa produk pabrik yang telah diselesaikan dengan
pelapisan cat, pewarnaan atau masih berupa kayu asli tanpa pelapisan. Kusen dari bahan logam berbeda dari kayu,Kusen logam dapat terbuat dari
alumunium, baja atau baja tak berkarat (stainless-steel), warna alami logam dapat ditutup dengan lapisan cat dan dirawat engan baik untuk mencegah
korosi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem
pemasangan dengan di screw fisher menggunakan fisher S8.
3, Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting.
Apabila tidak lurus maka diganjal dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
4, Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi silicone sealant.Rentangkan benang setinggi 2 meter dari
bouwplank.
5, Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang
pada kusen dengan menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
6, Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan
alumunium dan daunnya.
7, Pekerjaan Type Kusenpintu jendela Allumunium + Kaca Mati 12 mm untuk pintu lengkap aksesoris, jendela Kaca Mati 10 mm dan daunjendela
+bofeng kaca bening tebal 5 mm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam Unit.

2 Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Kaca Bening 8 mm Type P1


Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Kaca Bening 8 mm Type P2
Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Kaca Bening 8 mm Type P3
Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Kaca Bening 8 mm Type P5
Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Kaca Bening 8 mm Type P6
Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen
dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun, daun pintu ada yang tidak berputar pada
engsel, melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu tersebur dinamakan dengan pintu geser. Kedudukan daun pintu pada saat ditutup melekat dengan
sponing pada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah, kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-
lubang bukaan), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
3, Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat berkas penyetelan.
4, Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
5, Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Perencana/Konsultan Management Konstruksi tanpa meninggalkan
bekas cacat pada permukaan yang tampak.
6, Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak bergelombang dan tidak melintir.
7, Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
8, Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen.
9, Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen.
10, Pekerjaan Type 1 Pintu Kusen Allumunium Daun Pintu Allumunium + kaca bening tebal 8 mm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Unit.

3 Pek. Kusen dan Daun Jendela Alumuinium Type J1 (Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen dan Daun Jendela Alumunium Type J2 (Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen Alumunium Type J3 (Jendela Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen Alumunium Type J4 (Jendela Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen Alumunium Type J5 (Jendela Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen Alumunium Type J6 (Jendela Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen Alumunium Type J7 (Jendela Kaca Bening 5 mm)
Kusen Aluminium sebagai salah satu alternatif bahan pengganti Kayu, sekarang ini sudah semakin familiar di masyarakat. Ini ditandai dengan semakin
banyaknya perumahan baik pribadi maupun komplek perumahan yang mengganti kusen kayu dengan Kusen aluminium.

Banyak faktor pendukung yang menyebabkan Kusen Aluminium menjadi pilihan utama, misalnya bahan ini adalah kuat, ringan, tahan cuaca, bahan
yang anti karat, anti rayap, dan anti air. Desain dan pilihan nya pun sudah mulai beragam. Warna nya pun bisa dipilih mulai dari hitam, coklat, silver,
putih, merah, biru, kuning, orange, cream dan juga warna urat kayu atau serat kayu yang hampir menyerupai warna alami kayu. Kusen Aluminium
sebagai salah satu alternatif bahan pengganti Kayu, sekarang ini sudah semakin familiar di masyarakat. Ini ditandai dengan semakin banyaknya
perumahan baik pribadi maupun komplek perumahan yang mengganti kusen kayu dengan Kusen aluminium.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Pastikan semua dinding rumah sudah diplester dengan rapi, khusus untuk opening peletakan kusen harus benar – benar tegak lurus.

3, Ukur kembali tinggi dan lebar kusen aluminium anda, dan beri tanda setiap lobang opening pintu ataupun jendela sesuiaikan dan samakan dengan
tanda pada kusen aluminium anda, sehingga saat pemasangan tidak terjadi kebingungan.
4, Jika semua lobang pintu dan jendela telah siap, maka kusen aluminium siap untuk dipasang, jangan lupa beritingkat kelonggaran plesteran untuk
memudah kan kusen masuk sekitar 0,5 cm saja.
5, Siapkan peralatan kerja anda seperti mesin bor, palu besi, obeng, dan sekrup.
6, Siapkan Kusen Aluminium anda, letakkan sesuai dengan kode atau tanda yang telah anda buat.
7, Setelah kusen dimasukan kedalam opening pintu atau jendela perhatikan kembali apa ada kemiringan pada kusen.
8, Jika sudah lurus bor kusen hingga menembus dinding, masukkan sekrup dan kencangkan dengan menggunakan obeng,untuk pemasangan sekrup
pada kusen pintu sebanyak kurang lebih 6 – 7 sekrup.dan untuk kusen jendela sesui dengan ukuran nya.
9, Untuk memberi kekutan antara kusen dan tembok beri silen yang merata agar selah antara kusen dan tembok tertutupi.
10, Jika kusen telah terpasang, selanjut nya proses pemasangan daun pintu dan jendela, hal ini cukup mudah sebab daun pintu dan jendela sudah
disesuaikan dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi dengan kusen nya.
11, Pekerjaan Type Jendela Kusen Allumunium Kaca mati 5 mm dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Unit.

4 Pek. Kusen dan Boven Alumunium Type BV2 (Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen dan Boven Alumunium Type BV3 (Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen dan Boven Alumunium Type BV4 (Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen dan Boven Alumunium Type BV5 (Kaca Bening 5 mm)
Kusen Aluminium sebagai salah satu alternatif bahan pengganti Kayu, sekarang ini sudah semakin familiar di masyarakat. Ini ditandai dengan semakin
banyaknya perumahan baik pribadi maupun komplek perumahan yang mengganti kusen kayu dengan Kusen aluminium.

Banyak faktor pendukung yang menyebabkan Kusen Aluminium menjadi pilihan utama, misalnya bahan ini adalah kuat, ringan, tahan cuaca, bahan
yang anti karat, anti rayap, dan anti air. Desain dan pilihan nya pun sudah mulai beragam. Warna nya pun bisa dipilih mulai dari hitam, coklat, silver,
putih, merah, biru, kuning, orange, cream dan juga warna urat kayu atau serat kayu yang hampir menyerupai warna alami kayu. Kusen Aluminium
sebagai salah satu alternatif bahan pengganti Kayu, sekarang ini sudah semakin familiar di masyarakat. Ini ditandai dengan semakin banyaknya
perumahan baik pribadi maupun komplek perumahan yang mengganti kusen kayu dengan Kusen aluminium.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Pastikan semua dinding rumah sudah diplester dengan rapi, khusus untuk opening peletakan kusen harus benar – benar tegak lurus.
3, Ukur kembali tinggi dan lebar kusen aluminium anda, dan beri tanda setiap lobang opening pintu ataupun jendela sesuiaikan dan samakan dengan
tanda pada kusen aluminium anda, sehingga saat pemasangan tidak terjadi kebingungan.
4, Jika semua lobang pintu dan jendela serta boveng telah siap, maka kusen aluminium siap untuk dipasang, jangan lupa beritingkat kelonggaran
plesteran untuk memudah kan kusen masuk sekitar 0,5 cm saja.
5, Siapkan peralatan kerja anda seperti mesin bor, palu besi, obeng, dan sekrup.
6, Siapkan Kusen Aluminium anda, letakkan sesuai dengan kode atau tanda yang telah anda buat.
7, Setelah kusen dimasukan kedalam opening pintu atau jendela perhatikan kembali apa ada kemiringan pada kusen.
8, Jika sudah lurus bor kusen hingga menembus dinding, masukkan sekrup dan kencangkan dengan menggunakan obeng,untuk pemasangan sekrup
pada kusen pintu sebanyak kurang lebih 6 – 7 sekrup.dan untuk kusen jendela sesui dengan ukuran nya.
9, Untuk memberi kekutan antara kusen dan tembok beri silen yang merata agar selah antara kusen dan tembok tertutupi.
10, Jika kusen telah terpasang, selanjut nya proses pemasangan daun pintu dan jendela, hal ini cukup mudah sebab daun pintu dan jendela sudah
disesuaikan dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi dengan kusen nya.
11, Pekerjaan Type Boveng Kusen Allumunium Kaca mati 5 mm dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Unit.

5 Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Double Tekawood pada Lemari meja Beton Dapur
Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen
dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun, daun pintu ada yang tidak berputar pada
engsel, melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu tersebur dinamakan dengan pintu geser. Kedudukan daun pintu pada saat ditutup melekat dengan
sponing pada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah, kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-
lubang bukaan), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
3, Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat berkas penyetelan.
4, Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
5, Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Perencana/Konsultan Management Konstruksi tanpa meninggalkan
bekas cacat pada permukaan yang tampak.
6, Untuk daun pintu double tekawood kaca setelah dipasang harus rata dan tidak bergelombang dan tidak melintir.
7, Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
8, Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen.
9, Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen.
10, Pekerjaan kusen Allumunium + dan daun pintu lapis teakwood dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Unit.

VIII PEKERJAAN PENGECATAN


1 Pengecatan dinding baru (setara Catylac)
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
tembok adalah cat yang digunakan khusus untuk tembok / dinding dan tidak dapat di alih-fungsi kan untuk cat lain. Cat tembok memiliki pengaruh
yang besar terhadap keindahan rumah. Rumah yang tadinya terlihat suram akan terlihat lebih segar dan ceria jika menggunakan warna yang fresh atau
pemilihan warna yang tepat.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan dinding dan kolom dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.

3, Permukaan dinding dan kolom yang lubang atau retak harus ditambal dulu sesuai dengan material dinding dan kolom yang akan dicat.
4, Jika semua permukaan dinding dan kolom sudah rata dan halus pengecatan dilakukan untuk lapis pertama dimulai dari bidang yang luas dan
mulai dari bagian atas menuju ke bawah. Pada lapisan pertama cat emulsi dicampur dengan air sebanyak 20 %.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut, tepi dan dari atas menuju ke
bawah. Pada tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Lapisan ketiga dikerjakan setelah semua dinding dicat sebanyak 2 lapis dan sudah kering. Pada tahap ini cat emulsi diencerkan sebagaimana pada
lapis pertama.
7, Kondisi dinding yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran dilakukan
pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
8, Pekerjaan Cat Dinding + Kolom EX (setara Catylac) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

2 Pengecatan plafond dan Dinding Partisi


Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
merupakan sebuah cairan yang berwarna, dengan berbagai macam bahan dasar yang digunakan. Cat ini dimanfaatkan untuk mewarnai sebuah ruangan
dari tembok hingga plafon (atap-atap).
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan Calsiboard dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.

3, Permukaan cat plafond calsiboard yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan plafond dilakukan pada satu bidang yang kelihatan.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut menuju ke tengah plafond. Pada
tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Kondisi plafond gypsum board yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada
kotoran dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
7, Pekerjaan Cat Plafond Gypsum Board Ex (Avitex) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

3 Pengecatan bidang Plat Atap Dak (water proofing)


Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
tembok adalah cat yang digunakan khusus untuk tembok / dinding dan tidak dapat di alih-fungsi kan untuk cat lain. Cat tembok memiliki pengaruh
yang besar terhadap keindahan rumah. Rumah yang tadinya terlihat suram akan terlihat lebih segar dan ceria jika menggunakan warna yang fresh atau
pemilihan warna yang tepat.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan plat dak atap dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.

3, Permukaan plat dak atap yang lubang atau retak harus ditambal dulu sesuai dengan material dinding dan kolom yang akan dicat.
4, Jika semua permukaan plat dak atap sudah rata dan halus pengecatan dilakukan untuk lapis pertama dimulai dari bidang yang luas dan mulai dari
bagian atas menuju ke bawah. Pada lapisan pertama cat emulsi dicampur dengan air sebanyak 20 %.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut, tepi dan dari atas menuju ke
bawah. Pada tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Lapisan ketiga dikerjakan setelah semua dinding dicat sebanyak 2 lapis dan sudah kering. Pada tahap ini cat emulsi diencerkan sebagaimana pada
lapis pertama.
7, Kondisi dinding yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran dilakukan
pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
8, Pekerjaan plat dak atap (setara Catylac) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

IX PEKERJAAN ELEKTRIKAL
A PEKERJAAN INSTALASI TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK
1 Pas. Lampu Downlight Theme 150-70-E27 Blub LED 12 watt
Pas. Lampu Downlight Theme 150-70-E27 Blub LED 3 watt
Lampu LED adalah produk diode pancaran cahaya (LED) yang disusun menjadi sebuah lampu. Lampu LED memiliki usia pakai dan efisiensi listrik
beberapa kali lipat lebih balik daripada lampu pijar dan tetap jauh lebih efisien daripada lampu neon, beberapa chip bahkan dapat menghasilkan lebih
dari 300 lumen per watt.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Buka Steker dengan obeng, lalu sambungkan kabel ke plat aluminium di dalam steker
3, Sambungkan bagian sebaliknya dari kabel yang sudah tersambung ke steker ke Power Supply dengan tanda L dan N.
4, Sambungkan kabel LED Lumens ke bagian Power Supply bertanda V+ dan V- (harus sesuai + ketemu + dan – ketemu -)
5, Sambungkan steker ke listrik PLN
6, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
7, Pekerjaan Lampu LED Lumens 12 dan 3 Watt Down Light Cool Daylight dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam buah.

2 Pas. Lampu SL 18 w setara philips


3 Pas. Lampu selang pada bagian dalam plafond ruang tunggu (lampu biru)
4 Pas. Lampu Neon Box/TL 2x18 watt
5 Pas. Lampu Spot/sorot LED 50 watt
6
Pas. Lampu LED pada bagian dalam Logo, Ornamen Motif Daerah dan semua Tulisan Puskesmas (pasang mengikuti bentuk huruf)

Lampu LED adalah produk diode pancaran cahaya (LED) yang disusun menjadi sebuah lampu. Lampu LED memiliki usia pakai dan efisiensi listrik
beberapa kali lipat lebih balik daripada lampu pijar dan tetap jauh lebih efisien daripada lampu neon, beberapa chip bahkan dapat menghasilkan lebih
dari 300 lumen per watt.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Buka Steker dengan obeng, lalu sambungkan kabel ke plat aluminium di dalam steker
3, Sambungkan bagian sebaliknya dari kabel yang sudah tersambung ke steker ke Power Supply dengan tanda L dan N.
4, Sambungkan kabel LED Lumens ke bagian Power Supply bertanda V+ dan V- (harus sesuai + ketemu + dan – ketemu -)
5, Sambungkan steker ke listrik PLN
6, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
7, Pekerjaan Lampu LED Lumens 12 dan 3 Watt Down Light Cool Daylight dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam buah.

7 Stop kontak 200 A, 1 ph


Stop kontak AC
Stop kontak adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif, arus negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih
penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Secara prinsip pemasangan stop kontak sederhana, yakni dengan menyisipkan stop kontak antara peralatan listrik dengan sumber listrik. Kedua
kawat baik “plus” maupun “netral” dilewatkan stop kontak sebelum mencapai titik yang dilindungi.
3, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
4, Pekerjaan Stop kontak dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam buah.

8 Saklar tunggal
Saklar adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik pada rangkaian listrik
tertutup. Berbagai jenis saklar tersedia sesuai dengan fungsi, jenis dan cara pemasangannya.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Siapkan bahan yang dipakai dan peralatan yang digunakan untuk memasang instalasi seperti saklar, saklar tunggal dan tespen.
3,
Turunkan terlebih dahulu MCB utama pada KWH meter yang bertujuan agar tidak ada lagi sumber tegangan pada kabel yang akan dipasangi
saklar tunggal. Cek kembali dengan menggunakan tespen agar yakin bahwa sudah tidak ada lagi sumber tegangan yang mengalir.

4, Pasang kabel sumber pada input saklar tunggal dan kecangkan baut pada saklar tunggal tersebut, kemudian untuk kabel output untuk ke lampu,
pasang kabel tersebut pada output saklar tunggal.
5, Jika sudah terpasang dengan benar, lanjutkan dengan memasang saklar tunggal sesuai dengan rumahnya, dan kecangkan baut sampai saklar
terpasang dengan rapat.
6, Langkah selanjutnya adalah mengetes saklar yang kita pasang, apakah sudah berfungsi dengan baik atau tidak. Naikkan kembali MCB utama pada
KWH meter dan operasikan saklar dan cek apakah lampu sudah bisa hidup dan dimatikan. Jika sudah berjalan dengan baik maka pemasangan
saklar tunggal berhasil.
7, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
8, Pekerjaan Saklar Tunggal setara clipsal dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam buah.

9 Saklar ganda
Saklar ganda atau ada juga yang menyebutnya dengan “saklar seri” termasuk jenis saklar listrik yang berguna untuk mengonttrol dua buah lampu.
Seperti ketika kita ingin mengatur lampu yang ada pada bagian dalam dan luar rumah, anda hanya perlu untuk membuat saklar di dalam rumah dan
mengaturnya pada saklar ini saja.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang kabel yang ada arusnya ke saklar double
3,
Dari saklar double dicabang jadi 2 kabel. Jadi masuk ke saklar satu kabel, keluar dari saklar jadi dua kabel (nanti akan diajarkan cara cabangnya).

4, Satu kabel positif dari saklar disambung ke fitting lampu 1. Dan satu lagi ke lampu 2.
5, Cabang / paralelkan kabel netral / negatif lalu sambungkan ke fitting lampu 1 dan 2.
6, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
7, Pekerjaan Saklar Ganda setara clipsal dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam buah.

10 Instalasi titik penerangan dari PANEL ke TITIK lampu


Pas. Panel Penerangan (AMF-ATS)
Instalasi titik stop kontak dari PANEL POWER

Box panel digunakan untuk penempatan semua peralatan listrik yang akan digunakan, Ada beberapa box panel sudah tercantumkan proteksi terhadap
debu dan air (IP) yang terdapat dalam tulisan kami sebelumnya yang berjudul KODE IP (International Protection), proteksi kekuatan mekanik (IK) dan
sertifikasinya.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Panel ini biasanya ditempatkan tepat di keluaran sumber atau power tenaga listrik, baik power listrik tersebut berasal dari Trafo PLN, Generator
Set (genset).
3, Aman dari bahaya Manusia, bangunan serta lingkungan.
4, Memenuhi dari fungsinya sebagai pusat distribusi power tenaga listrik sebelum disalurkan ke pengguna listrik.
5, Terpenuhinya system pengaman instalasi listrik, baik sebagai pensaklaran hidup /mati power listrik,pengaman hubung singkat,pengaman beban
lebih,gangguan isolasi,pengaman kenaikan tegangan dan penurunan tegangan listrik.
6, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
7, Pekerjaan NYY 4 x 35 mm2 dari Box Panel ke Kwh Meter PLN dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter Lari (M1)

11 Sambungan Daya PLN (10 KVa)


Listrik merupakan Sumber Daya Energi siap pakai yang dikonversi dari bentuk energi primer melalui teknologi, sejalan dengan kamajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, listrikpun berkembang menjadi kebutuhan primer yang sangat dibutuhkan manusia untuk menunjang berbagai fasilitas
kehidupan. Semua gerak langkah kemajuan teknologi, selalu berhubungan dengan kebutuhan energi listrik. tarif harga jual listrik yang dikenakan oleh
pemerintah untuk para pelanggan PLN. Istilah Tarif Dasar Listrik bisa disebut pula Tarif Tenaga Listrik atau Tarif Listrik.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Setelah pekerjaan plafond selesai maka akan dilakukan penyambungan/istalasi listrik maka dilakukan proses biaya penyambungan daya PLN di
kantor PLN untuk proses instalasi listrik setelah itu dilakukan pengecekan kembali bersama direksi teknis.
3, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
4, Pekerjaan Biaya Penyambungan Daya PLN Standart 10 KVa dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Unit.

B PEKERJAAN TATA UDARA


1 PEKERJAAN AIR CONDITIONER (AC) SPLIT INVERTER
a Pekerjaan Peralatan Utama AC
Pengadaandanpemasanganunit ACInverter,Preonramahlingkungan,lengkap denganpenggantungdanaccessories,danberfungsi denganbaik
TipeIndoor : Wall Mounted Splite
KapasitasPendinginan : 9.000BTU/H (1PK) Daya
Listrik : 840VA/220V/1ph/50Hz

- Variable Inlet Vane(VIV) Persyaratan Perlengkapan Variabl eInlet Vane(VIV)


harus:
- Bagianintegral dariinlet cone
- Terbuat dari heavygaugealuminiumdenganzincplatedsteelinterlocking dan operating mechanism.
- Keduainletvaneharusdapatbekerjadarisingleshaftdandisinkronisasi untukprecise control.
Operating level menembus casing untuk dihubungkan dengan actuator dan controllertidakdisuplai oleh pabrikpembuat
-
AHU
- Air Filter
Air filter yang dipakai jenis washableflatty peber bentuk module/panel yang angpadaframe. Airfilter panel harus dengan mudah dipasang dan
dilepas .Effisiensi filter adalah80-85%ASHRAE.
Jenis Filter yang digunakan sesuai dengan persyaratan Rumas Sakit adalah menggunakan Free Filtermodel Amer-Tex-R50,Ukuran24”x24” dan
Medium Filtermodel Dripa k200080-85%,Ukuran24”x24”.

- Data-data Perencanaan
Ruang Operasi
Kondisi ruangan:. Temperatur=220C±20C
-
RHroom=50%-55%
- Kondisiluar Temperatur = 350C

C PEKERJAAN PENANGKAL PETIR


Penangkal Petir sistem penyalur arus listrik dengan menghubungkan antara bagian atas bangunan dan grounding. Sedangkan system
perlindungan yang dihasilkan ujung penerima / Splitzer adalah sama pada rentang 30 ~ 45. Perbedaannya adalah kabel penghantar terletak
pada sisi luar bangunan dengan pertimbangan bahwa kabel penghantar juga berfungsi sebagai penerima sambaran, dan bentuknya Berupa
sangkar elektris.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pemasangan penangkal petir untuk rumah adalah memberikan saluran elektris dari atas bangunan ke dalam tanah dengan tujuan bila
ada sambaran petir yang mengenai atas bangunan maka arus petir bisa langsung mengalir dan tersalur ke ground dengan baik.
3, Standart kabel yang di gunakan adalah minimal 50 mm” ( SNI ), untuk memilih kabel dengan ukuran kurang dari 50 mm” tidak di
sarankan walau kenyataan di lapangan banyak yang menggunakannya.
4, Jalur terpendek dengan pertimbangan hemat material kabel dan dengan keuntungan teknis tahanan kabel kecil.
5, Usahakan agar saluran elektris tersebut mendapatkan jalan tercepat kedalam tanah Sesedikit mungkin belokan agar tidak terjadi
loncatan keluar jalur kabel (Side Flasing) atau patahan pada isolasi
6, Seluruh sisi ujung bubungan bangunan sebaiknya diberi jalur kabel mendatar.
7, Pekerjaan pemasangan penangkal petir dimulai dari bawah yaitu pembuatan grounding pertanahan terlebih dahulu hal ini untuk
mengetahui tahanan sebaran tanah yg di inginkan atau sesuai standart yang berlaku sekaligus mempermudah dalam pemasangan.
8, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
9, Pekerjaan memasang 1 Unit Penangkal Petir Type Konvensional dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
10, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
11, Satuan pekerjaan diukur dalam unit.
X PEKERJAAN SANITASI
INSTALASI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN
1 Pasangan Bak Air Fyberglass 1 m3
Bak air fyberglass 1m3 di gunakan pada setiap kamar madi dan WC, sebagi penampungnan air. Penampatan nya di sesuikan dengan runagan di dalam
KM/WC. Fiberglass yang digunakan adalah fibergalas pabrikasi yang baik.

2 Pasangan Kloset Jongkok


masang kloset/toilet Jongkok adalah kamar mandi harus telah dipasang dudukan kloset. Saluran air bersih (pipa suplai) dengan ukuran 1/2 inchi yang
berada di belakang kloset harus telah disiapkan. Pipa ukuran 4 inchi sebagai saluran pembuangan harus telah dipasang dengan bagian ujung pipa sejajar
atau rata dengan leher kloset jongkong.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Persiapan alat yang diperlukan, antara lain: gergaji, sendok campuran dan alat bantu lainnya.
3, Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai kotor bersih sebelum melakukan pemasangan kloset.
4, Balik kloset dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi lubangnya dan pastikan lengket pada sisi lubang kloset.
5, Pekerjaan Closet Jongkok setara toto dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.
3 Pasangan Closet Duduk porselen putih (Toto/setara) komplet box dan jet washer
Memasang kloset/toilet duduk adalah kamar mandi harus telah dipasang keramik dan diisi nad. Saluran air bersih (pipa suplai) dengan ukuran 1/2 inchi
yang berada di belakang kloset harus telah disiapkan. Pipa ukuran 4 inchi sebagai saluran pembuangan harus telah dipasang dengan bagian ujung pipa
sejajar atau rata dengan lantai keramik.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Persiapan alat yang diperlukan, antara lain: Bor listrik, gergaji besi, meteran ukur, obeng plus dan obeng minus, Catut atau tang kakaktua, kunci
inggris, lem silicon, kunci pipa, kunci 10 dan 12, dynabolt ukuran 10 mm sebanyak 2 buah.
3, Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai air bersih sebelum melakukan pemasangan kloset.
4, Ukur lubang pengunci bowl (untuk merek American Standard berjarak 14,5 cm), tandai dengan pensil atau sejenisnya, dan lubangi pada sisi
kanan dan kiri dengan jarak tersebut dengan membagi dua titik tengah pipa. Kemudian masukkan dynabolt, kencangkan menggunakan kunci 12,
lepaskan mur-nya.
5, Balik kloset dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi lubangnya dan pastikan lengket pada sisi lubang kloset.
6, Pasang kloset di atas lubang pipa yang telah dipasang dynabolt pada kedua sisi kanan dan kiri. Masukkan lubang kaki kloset pas pada dynabolt dan
pasang ring dan mur, kemudian kencangkan dengan kunci 12.
7, Pasang alat-alat dalam tangki/tank trim dan memasangnya pada kloset dengan memasang rubber tank terlebih dahulu sebagai pencegah bocor dan
dudukan tanki.
8, Pekerjaan Closet duduk setara toto dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.

4 Pasang Kran Air Ø 1/2" (type madya-vernekel)


Kran yaitu alat yang dipakai untuk mengeluarkan air dari selang atau sistem instalasi air. Karena meski ukurannya hanya kecil saja, namun kran
menjadi salah satu element penting dalam rumah atau bangunan. Sebab segala jenis urusan yang berhubungan dengan air hampir semuanya selalu
membutuhkan alat ini. Keberadaan kran sama pentingnya dengan selang atau pipa yang dipakai untuk mengalirkan air tersebut.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pertama siapkan kran air yang akan kita pasang *pastinya*, seal tape dan tang grip atau kunci pipa.
3, Pegang kran air yang akan kita pasang dengan tangan kiri atau kanan.
4, Lilitkan seal tape pada drat kran air toto tersebut searah jarum jam (ctt: lubang kran menghadap kita) sebanyak 5 sampai 7 lilit.
5, Kemudian pasang kran tersebut pada shock yang berada di dinding, putar dengan tangan.
6, Jika kran di putar dengan tangan masih ringan, lepaskan lagi dan silakan anda tambah lilitan seal tape pada drat tersebut tanpa membuang seal tape
lama.
7, Pasang kembali dengan tangan hingga terasa berat. Gunakan tang grip/kunci pipa/adjustable wrench *kunci inggris rek* untuk memutarnya. 2
kali putaran sudah cukup.
8, Pekerjaan Keran biasa dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.

5 Pasang Floor Drain


Floor Drain adalah saringan pada tempat masuknya air bekas di kamar mandi / toilet ke dalam pipa saluran pembuangan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Buat adukan semen dan pasir secukupnya, menggunakan sendok semen, tempelkan adukan ke seputar bibir lubang saluran pembuangan.Pastikan
tempat sabun km/wc sesuai dengan gambar kerja.
3, Ambil bagian mangkok floor drain dan masukkan bagian bawahnya ke lubang pembuangan, tekan dan ratakan ke adukan semen. sebelumnya,
singkirkan dulu kertas penghalang material tadi.
4, Tutup bagian pinggir floor drain dengan adukan semen, rapikan, pada saat semen setengah kering, taburkan semen kering ke atasnya, tunggu
hingga semen benar-benar kering.
5, Pekerjaan Floor drain dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.

6 Pasang Wastafel setara TOTO lengkap kran air


Tempat membersihkan diri (cuci muka, cuci tangan, gosok gigi, bercukur), letaknya menempel pada dinding (di luar atau di dalam kamar mandi),
dilengkapi dengan kran air, cermin, dan rak untuk menaruh sabun, pasta gigi, atau alat-alat kecantikan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Menentukan letak ruangan yang akan dipasang westafel dan tentukan jumlahnya.
3,
Menentukan letak atau posisi westafel yang akan dipasang. Biasanya westafel untuk mencuci tangan atau cuci muka diletakkan pada kamar mandi
yang berukuran besar, di pojok ruangan yag berdekatan dengan kamar mandi, ruang dapur, dekat dengan ruang makan dan sebagainya.

4, Persiapan pemasangan dilakukan ketika membuat pondasi atau selambat-lambatnya sebelum memasang keramik lantai. Bentuk persiapan ini
antara lain pemasangan pipa input dan output.
Persiapan pemasangan dilakukan ketika membuat pondasi atau selambat-lambatnya sebelum memasang keramik lantai. Bentuk persiapan ini
antara lain pemasangan pipa input dan output.
5,
Pasang pipa saluran air bersih dan saluran air pembuangan di bawah lantai, pasangkan reducer elbow untuk mengarahkan pipa ke atas sebanyak 2
buah. Tanamkan seperempat bata di bawah plesteran. Dan pasang long elbow ke arah luar dinding untuk disambungkan dengan westafel.

6, PERHATIAN. Pemasangan westafel dilakukan setelah dinding diplester atau telah dicat, karena alat ini menempel pada dinding.
7,
Tentukan secara jelas ketinggian westafel dan pasang lobang input setinggi 95 cm atau ukuran lain yang disesuaikan dengan tinggi badan Anda.
Pada bagian bawahnya sediakan lobang output sekitar 15 atau 20 cm dari lobang input. Ingat semua lobang harus dipasang faucet socket.

8, Periksa dan cari lobang sekrup bawaan westafel, biasanya terletak pada sisi kanan dan kiri di bawah westafel. Pasang sementara untuk
mencocokkan posisi paling pas lobang faucet socket dengan sock drat pada bagian bawah westafel. Tandai dengan pensil lobang sekrup yang
nantinya akan dipasang sekrup fischer pada dinding.
9, Pekerjaan Wastafel Cuci Stainless dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
10, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
11, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.

7 Pasang Urinoir setara TOTO lengkap kran air


Urinoir merupakan sebuah tempat buang air kecil berdiri yang biasanya digunakan untuk laki-laki. Tempat tersebut kebanyakan di tempat-tempat
umum seperti mall, bioskop, restoran, kafe, atau fasilitas umum lain.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pekerjaan sanitari closet, wastafel, urinoir dan disesuaikan dengan separingan dan gambar pola keramik.
3,
Sebelum dilakukan pemasangan dilakukan pengukuran terlebih dahulu (marking area) titik penempatan dan elevasi alat urinoir tersebut.
4, Berikan tanda titik penempatan posisi urinoir.
5, Pemasangan pipa saluran inlet dan outlet.
6, Pastikan posisi inlet untuk connect ke alat urinoir sudah terpasang sesuai dengan gambar kerja.
7, Pasang alat urinoir sesuai dengan titik yangtelah ditentukan.
8, Proteksi alat urinoir yang sudah terpasang, setelah itu lakukan testing fungsi.
9, Pekerjaan Urinoir dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
10, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
11, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.
8 Pasang Bak cuci Stainlees (Kichen Zink) single bak
bak cuci stenlis yang akan digunakan bak stenlis pabrikasi, dan akan di tempatkan pada setiap meja beton sesui kebutuhannya dalam gambar rencana

10 Pasang Bak cuci Stainlees (Kichen Zink) double bak


bak cuci stenlis gandeng yang akan digunakan bak stenlis pabrikasi, yang akan di tempatkan pada setiap meja beton sesui kebutuhannya dan gambar
rencana
11 Pengadaan dan pemasangan Profil Tank kap. 1100 liter
pengadaan dan pemasang profil tang di lakukan bersaman dengan pekerjaan akhir atau finising, profil tangk yang di gunakan profil tang pabrikasi.
Profil tang akan di tempatkan pada tempat ysesui dengan gambar rencana dan atas petunjuk direksi

12 Peresapan Air Hujan


peresapan air hujan akan di buat berupa lubang galian sesui gambar rencana untuk menyarukan air hujan kedalam tanah. Pekerjaan ani akan di lakukan
seraca manual atau dngan tenaga manusia. Lubang peresapan juga akan di tempatkan penyaringan berupa batuan, pasr, ijuk secara berlapis-lapis sesuai
ukuran dan atas anjuran direksi.

13 Pasang Pipa GIP Ø 1/2" Med. A instalasi air bersih (lengkap ascesories)
Pada umumnya untuk Instalasi air bersih digunakan ukuran pipa GIP diameter 1/2" dan 1". Pipa GIP 1" digunakan sebagai saluran induk air bersih dari
tangki air atau PAM yang masuk kedalam rumah, kemudaian diBAGI menggunakan pipa GIP 1/2" menuju saluran titi-titik posisi kran dan sanitary.
Akan tetapi ada juga yang menggunakan seluruh instalasi pipa saluran air bersih dengan diameter 1/2", perbedaannya adalah dkekuatan tekanan air
yang keluar dimasing-masing kran.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air bersih dibuat dengan pembagian berdasarkan rencana jumlah kamar mandi yang akan dibangun.

3,
Untuk mendapatkan distribusi air yang lebih merata, buatlah paling tidak 2 saluran induk yang terpisah, yaitu untuk kamar mandi dan service area.

4, Untuk kenyamanan penggunaan air bersih, kamar mandi utama sebaiknya dibuat saluran tersendiri tanpa ada cabang dengan saluran air lainnya,
agar supaya pada saat kamar mandi utama digunakan dan kamar mandi lainnya menyalakan kran, distribusi air bersih kekamar mandi utama
tekanan airnya tidak berkurang.
5, Pekerjaan Pipa diameter 1/2" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)

14 Pasang Pipa GIP Ø 1" Med A. instalasi air bersih (lengkap ascesories)
Pada umumnya untuk Instalasi air bersih digunakan ukuran pipa GIP diameter 1". Pipa GIP 1" digunakan sebagai saluran induk air bersih dari tangki
air atau PAM yang masuk kedalam rumah, kemudaian dibagi menggunakan pipa GIP 1/2" menuju saluran titi-titik posisi kran dan sanitary. Akan tetapi
ada juga yang menggunakan seluruh instalasi pipa saluran air bersih dengan diameter 1/2", perbedaannya adalah dkekuatan tekanan air yang keluar
dimasing-masing kran.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air bersih dibuat dengan pembagian berdasarkan rencana jumlah kamar mandi yang akan dibangun.

3, Untuk kenyamanan penggunaan air bersih, kamar mandi utama sebaiknya dibuat saluran tersendiri tanpa ada cabang dengan saluran air lainnya,
agar supaya pada saat kamar mandi utama digunakan dan kamar mandi lainnya menyalakan kran, distribusi air bersih kekamar mandi utama
tekanan airnya tidak berkurang.
4, Pekerjaan Pipa diameter 1" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)

16 Pasang Pipa PVC Ø 2" instalasi air kotor ke peresapan (lengkap ascesories)
Pada umumnya untuk Instalasiair kotor digunakan ukuran pipa PVC diameter 2" type AW. Pipa PVC 2" type Aw ini digunakan sebagai saluran induk
air kotor hasil cucian atau mandi yang masuk kedalam Septictank.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air kotor dibuat dengan pembagian berdasarkan rencana jumlah kamar mandi dan meja dapur yang akan
3, dibangun.
4, Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan
berlangsung dengan baik.
5, Pekerjaan Pipa dia.2" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)

17 Pasang Pipa PVC Ø 3" instalasi air hujan ke peresapan (lengkap ascesories)
Sedangkan untuk pipa tegak buangan air hujan dari talang di atap rumah menggunakan pipa PVC diameter 3" type D, sebaiknya untuk pipa
pembuangan air kotor tidak menggunakan pipa PVC type E (lebih tipis) karena akan mudah pecah akibat tekanan tanah/lantai bangunan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pemasangan kita lakukan sedemikian rupa kita sesuaikan dengan yang dimintakan dalam dokumen perencanaan.
3, Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan
berlangsung dengan baik.
4, Pekerjaan Pipa dia. 3" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)

18 Pasang Pipa PVC Ø 4" instalasi Limbah Padat (lengkap ascesories)


Saluran Induk air kotor buangan dari Kloset, pada umumnya menggunakan pipa PVC diamater 4" type D yang dipasang pada leher kloset di kamar
mandi. Untuk pipa saluran dari Closet menuju Septik Tank untuk bagian yang mendatar digunakan pipa PVC diameter 4" type D.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pemasangan kita lakukan sedemikian rupa kita sesuaikan dengan yang dimintakan dalam dokumen perencanaan.
3, Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan
berlangsung dengan baik.
4, Pekerjaan Pipa dia. 4" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)

B PEKERJAAN SEPTIKTANK DAN PERESAPAN (volume untuk 3 UNIT)

Septiktank adalah bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah untuk menampung urine dan tinja, terdiri dari tangki pengumpul dan bidang
resapan. Cairan tinja dialirkan ke bidang resapan, ampasnya ditampung di tangki pengumpul. Bila tangki penuh, tinja dapat disedot oleh mobil
tinja atau ditimba.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Septic tank adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septic tank ada disekat dengan
dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½“,
menjadi hubungan agar ada udara / oksigen ke dalam septiktank dan bak resapan.
3, Dinding tangki septik hendaknya dibuat dari bahan yang rapat air.
4, Untuk membuang air keluaran (effluent) dari tangki septik perlu dibuatkan daerah peresapan.
5, Septiktank ini direncanakan untuk membuang kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 70 – 90 % dari volume penggunaan
air bersih.
6, Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk menampung lumpur yang dihasilkan dari proses pengolahan dengan banyaknya lumpur sebesar
30 – 45 liter/orang/tahun, sedangkan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan minimal selama 2 – 4 tahun.
7, Lantai dasar tangki septik harus dibuat miring ke arah ruang lujmpur.
8, Pipa air masuk ke dalam tangki septik hendaknya selalu lebih tinggi lebih kurang 2,5 cm dari pipa air keluar.
9, Septiktank hendaknya dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.
10, Untuk menjamin terpakainya bidang peresapan, maka diperlukan pipa udara dan pelepas tekanan agar pengaliran ke bidang resapan dapat
mengalir secara terus-menerus.
11, Pekerjaan Septiktank dan bak resapan dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam unit.

C. PEKERJAAN SALURAN
1 Galian Tanah untuk Saluran
- Galian Tanah meliputi galian tanah untuk pekerjaan saluran keliling gedung
- Sebelum galian tanah dilakukan terlebih ditentukan ukuran / dimensi galian sesuai dengan gambar rencana
- Tanah hasil galian perataan disebarkan dari dalam Bangunan yang akan dikerjakan dan diratakan atau dirapikan sehingga untuk sebagai urugan tanah
bangunan, sedangkan yang tidak terpakai dibuang di lokasi yang telah ditentukan. Untuk keadaan khusus, kemiringan lereng galian dapat menyimpang
dari kriteria yang ada atas dasar petunjuk dan persetujuan Direksi.
- Setelah ditentukan ukuran / dimensi pondasi dari bangunan tersebut barulah dilaksanakan pekerjaan galian
- Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar kerja

2 Urugan Tanah Kembali


- Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan Saluran selesai dikerjakan
- Tanah yang digunakah adalah tanah bekas galian saluran
- urugan tanah tersebut di urug kembali ke dalam bekas galian yang tidak dipasang saluran kemudian dipadatkan

3 Pasangan Batu Gunung 1 pc : 4 psr


- Pekerjaan Pondasi Batu Kali Dapat dikerjakan mengikuti pekerjaan anstamping batu karang
- Pekerjaan Pondasi Batu Kali dikerjakan pada galian yang telah selesai
- Sebelum Pemasangan pondasi batu karang dilakukan terlebih ditentukan ukuran / dimensi galian sesuai dengan gambar rencana
- untuk menentukan ukuran dilakukan dengan menarik benang dari pasangan bouplank yang telah ada dan sesuai dengan tinggi pondasi yang telah
ditentukan
- Ukuran / dimensi disesuaikan dengan dengan gambar kerja atau sesuai dengan petunjuk direksi
- Perbandingan campuran spesi yang digunakan disesuaikan dengan spesifikasi teknik
4 Pasangan Buis Beton Ø 50 cm
Pekerjaan Buis beton adalah pekerjaan untuk membuat plat layanan yang terbuat dari cor beton dengan klasifikasi beton yang ditetapkan dengan
campuran yang dipersyaratkan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
1, Bekesting untuk plat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan 10 cm.
2, Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
3, Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekesting
4, Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
5, Setelah bekesting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekesting secara merata dan dipadatkan.
6, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
7, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
8, Pekerjaanbuis beton dengan lebar 50 cmdilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
5 Plesteran Saluran 1 pc : 4 psr
- Pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan pasangan pondasi. Sloof, kolom, pasangan batako dan ringbalk selesai dikerjakan
- Bahan yang digunakan berupa pasir dan semen disesuaikan dengan spesifikasi yang telah ditentukan
- Perbandingan campuran spesi disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- pekerjaan plesteran harus rapi dan ketebalannya sesuai dengan gambar kerja atau sesuai dengan petunjuk direksi

6 Acian Saluran
Pekerjaan acian dilaksanakan pada plesteran agar permukaan tembok saluran yang diplester lebih rata dan licin/rapi. Acian
menggunakan semen cair dan disiramkan ke plesteran dan digosok dengan alat tukang hingga permukaan rata dan licin.

7 Gril Saluran besi siku kombinasi plat strip


Dalam suatu proyek perbaikan jalan raya, salah satu komponen penting yang tidak boleh dilupakan adalah kualitas sistem pembuangan air.
Begitupun, keberadaan grill sebagai salah satu perangkat pembuangan air cukuplah penting. Peranan grill dalam hal ini sebagai tangkapan air dan
penahan tonase kendaraan. Grill yang tidak memiliki kualitas buruk akan mengakibatkan jalan menjadi bergelombang karena grill tidak mampu
menahan beban kendaraan sehingga penataan jalan raya malah menjadi tidak optimal.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Grill saluran bagian atas harus dipasang rata dengan beton samping. Hal ini bertujuan agar beban yang melewati halus (smooth) dan tidak
terjadi goncangan pada grill.
3,
Beton landasan grill saluran (kanan dan kiri) harus rata atau sama tinggi. Bagian bawah grill saluran menempel sempurna dengan landasan
bawah. Beton landasan bawah ini harus dibuat kokoh agar mampu menahan beban grill saluran dan juga beban yang melewatinya.

4, Lebar landasan beton penyangga sebaiknya dibuat maksimal. Disini maksudnya adalah kalau lebar beton dapat dibuat rocm maka sebaiknya
dibuat rocm. Tidak disarankan untuk membuat ukuran minimal lebar beton, karena dikawatirkan lebar beton tidak kuat menahan beban.
Ukuran lebar beton dapat disesuaikan dengan panjang grill saluran yang akan dipasang.
5, Pekerjaan Grill Saluran dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter Lari ( M1 ).

8 Peresapan Air Hujan


Peresapan Air Hujan adalah bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah untuk menampung Air Hujan dan meresapan air hujan kedalam
tanah. Untuk menjaga keamanan air tanah makan di dalam lubang resapan perlu di lapisi dengan pasir, kerikil, batuan, Ijuk dan Bahan Lain

D. PEKERJAAN GROUNDTANK (1 UNIT)


a. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
1 Galian tanah dengan Alat Berat
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pekerjaan galian menggunakan Excavator dan alat bantu.
2, Galian Mengacu pada gambar rencana dan atas petunjuk direksi
3, Seluruh bahan hasil galian dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap
lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan galian grountank mencakup galian biasa dan galian struktur.
5, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara mekanis (menggunakan excavator)
6, Pekerjaan galian harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
7, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2 Urugan kembali tanah galian


Urugan kembalilubang grountank dilakukan pada jalur bangunan menggunakannya tenaga manusia tanpa pemadatan untuk meratakan bidang
permukaan dengan keadaan tanah asli. Tanah Urugan diambil dari tanah hasil galian dan ditimbun sepanjang jalur bangunan sesuai ukuran dan
ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut ketinggian lain sebagaimana diperintahkan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan kembali lubang grountank harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Sisa urugan kembali lunag grontank dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk
terhadap lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

3 Urugan Pasir Bawah Lantai


Urugan pasir dibawah lantai, fungsinya untuk memperbaiki daya dukung tanah dasar dan dihampar dibawah lantai setebal yang telah ditentukan dalam
gambar dan dipadatkan. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum pemasangan lantai rabat.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan pasir menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan pasir dibawah lantai harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3,
Seluruh urugan pasir bawah lantai bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap lingkungan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

b. PEKERJAAN BETON
1 Lantai kerja dan Rabat Beton t=10 cm (beton K-100) 1 pc : 3 psr : 5 krl
Lantai beton rabat atau sering disebut lean concrete merupakan lapisan beton bermutu rendah dengan ketebalan umumnya sekitar 5 cm yang biasa
terbuat dari campuran beton 1 pc : 3 ps : 5 kr atau bisa juga menggunakan beton readymix B0 atau readymix K-125 (tergantung persyaratan dari pihak
Perencana). Lantai beton rabat biasa diperhitungkan dalam satuan m3 atau dapat juga dalam m2.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Untuk lantai beton rabat dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
3, Buat adukan untuk lantai beton rabat dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
4, Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai beton rabat sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah
diratakan.
5, Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai beton rabat dari sampah atau kotoran.
6, Pasang patok dan leveling lantai beton rabat yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat
kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai beton rabat.
7, Tuangkan adukan lantai beton rabat ke area melalui talang cor atau ember.
8, Adukan lantai beton rabat diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan
dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Lantai Beton Rabat 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr Tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2 Kolom 20x20 cm Groundtank Beton Bertulang


Kolom atau pilar adalah istilah teknik arsitektur yang merujuk kepada elemen struktural yang meneruskan tekanan, yaitu berat struktur di bagian atas
(misalnya atap) ke elemen struktur lain di bawahnya (landasan atau pondasi). Dengan kata lain, sebuah kolom adalah anggota kompresi.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.

3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Kolom K2 20/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

3 Plat Lantai Groundtank Beton Bertulang t = 20 cm

Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat Atap. Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20
cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi
penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10
cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan
pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton
yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm
berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton
agar memudahkan pengerjaan dilapangan.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Bila pelat dapat berputar (berotasi) bebas pada tumpuan, maka pelat dikatakan bertumpu bebas.
6,
Bila tumpuan mampu mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu dikatakan terjepit penuh.

7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Atap + Level tebal 10 cm elev. 300 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
4 Plat Dinding dan Plat Atas Groundtank Beton Bertulang t = 15 cm

Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat dinding. Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai atap atau , tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat
atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi
penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10
Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat dinding. Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai atap atau , tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat
atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi
penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10
cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan
pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton
yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm
berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton
agar memudahkan pengerjaan dilapangan.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Bila pelat dapat berputar (berotasi) bebas pada tumpuan, maka pelat dikatakan bertumpu bebas.
6,
Bila tumpuan mampu mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu dikatakan terjepit penuh.

7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Atap + Level tebal 15 cm elev. 300 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

c. PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK


1 Pasangan Lantai dan Dinding Keramik 20x25 cm
Metode pekerjaan pemasangan keramik dilaksanakan untuk memberikan keindahan pada lantai, dinding maupun struktur gedung lainnya. Pekerjaan
keramik membutuhkan metode kerja yang tepat serta pelaksanaan yang teliti sehingga dapat dihasilkan pekerjaan dengan kualitas yang baik.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan bersih, cukup kering dan rata air.
3, Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai
dari tulangan ini.
4,
Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk pemasangan
keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang. Perbandingan adukan dan 4
ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm.

5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan
membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk menentukan
ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda
antara keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile Setara Roman Uk.20/25dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

XI PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL (ACP)


Alumunium Composite Panel (ACP) adalah merupakan material perpaduan antara plat Alumunium dan bahan composite. Aluminium Composite Panel ( ACP) dapat
digambarkan sebagai panel datar yang terdiri dari inti berbahan non-aluminium yang disatukan diantara dua lembar aluminium. Lembar aluminium dapat dilapisi
dengan cat PVDF atau Polyester.
Talang hujan harus dipasang pada papan-lebar cucuran sepanjang atap, dan berakhir di pipa talang vertikal. Jika talang berukuran lebih dari 12.2 meter, talang harus
diletakkan untuk disetel dari tengah, menuju ke arah pipa talang vertikal di setiap ujungnya. Pengikat papan-lebar cucuran dipasang di setiap ujung usuk , atau kira-
kira setiap 81.3 cm.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Fabrikasi rangka dan alumunium composite panel sesuai ukuran gambar kerja.
3, Pasang benang untuk acuan pemasangan rangka dan alumunium composite panel.
4, Pasang dudukan rangka pada area dengan perkuatan baut dynabolt.
5, Pasang rangka alumunium pada dudukan rangka.
6, Cerk kerataan dan kesikuan rangka alumunium terpasang.
7, Pasang alumunium composite panel pada rangka alumunium dengan perkuatan sekrup.
8, Perapihan nat antara alumunium composite panel dengan sealant.
9, Setelah pekerjaan selesai, bersihkan pelindung blue sheet pada alumunium composite panel.
10, Agar air mengalir kemiringan talang perlu di perhatikan. Perhitungannya adalah setiap 5 m talang terdapat kemiringan antara 1,5 – 3
cm. Kemiringan dapat ditentukan dengan menggunakan waterpass atau selang air.
11, Corong di ujung talang. Kedua ujung talang lebih rendah dari pada titik tengah talang. Jadi air yang jatuh ke tengah talang akan
dialirkan ke kanan dan kiri.
12, Pekerjaan Pasang Alumunium Composite Panel (ACP) Atap Enterance dan Talang dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

XII PEKERJAAN LAIN-LAIN


1 Pengadaan Cermin Rias, 70 x 100 cm (pada Wastafel )
Pengadaan Cermin Rias, 70 x 100 cm secara fabrikasi dan di tempatkan pada bagian atas setiap wastafel serta di letakan sesui titik pada gambar rencana dan selalu
berkoordinasi bersama direksi teknis.

2 Pembersihan Kembali seluruh pekerjaan


Selama periode pelaksanaan pekerjaan, konstruksi harus memelihara pekerjaan bebas dari akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran dan
sampah yang diakibatkan oleh operasi pelaksanaan. Pada saat selesainya pekerjaan, semua sisa bahan bangunan dan bahan-bahan tak
terpakai, sampah, perlengkapan peralatan dan mesin-mesin harus disingkirkan, seluruh permukaan terekspos yang nampak harus dibersihkan
dan proyek ditinggal dalam kondisi siap pakai dan diterima oleh Direksi pekerjaan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih dan siap untuk dipakai pemilik. Konstruksi juga
harus mengembalikan bagian-bagian dari tempat kerja yang tidak diperuntukkan dalam dokumen konstruksi ke kondisi semula.
2, Pada saat pembersihan akhir, semua perkerasan dan struktur harus diperiksa ulang untuk mengetahui kerusakan fisik yang mungkin
ditemukan sebelum pembersihan akhir. Lokasi yang diperkeras ditempat kerja dan semua lokasi diperkeras untuk umum yang
bersebelahan langsung dengan tempat kerja harus disikat sampai bersih. Permukaan lainnya harus digaru sampai bersih dan semua
kotoran yang terkumpul harus dibuang.

B. PEKERJAAN LANDSCAPE
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan lokasi dan Perataan
• Kecuali ditetapkan lain oleh Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana maka seluruh pohon-pohon termasuk akarnya, semak-semak dan
akar-akar pohon dalam daerah batu bata s pekerjaan harus dibersihkan dan ditebang.
• Bila Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana memerintahkan bahwa pohon-pohon rindang dan pohon-pohon serta tanaman
ornamen tertentu dipertahankan, maka pohon-pohon/tanaman-tanaman termaksud harus dijaga terhadap kerusakaan. Pohon-pohon
yang harus disingkirkan harus ditebang sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon lain serta tanaman yang harus
dipertahankan.
• Pada pelaksanaan pembersihan Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong harus berhati hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok
pengukuran, pipa- pipa atau tanda-tanda lainnya.

2 Penyediaan Air Kerja


Air kerja merupakan air yang di butuhkan untuk di gunakan dalam pekerjaan konstruksi. penampungan air perlu di sediakan sebelum mentangkan air kerja
Sehingga air dapat ditampung dalam wada tampungan tersebut.
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan untuk minum
tanpa pengujian.

3 Pengukuran/Pemasangan Papan Bowplank


• Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mengetahui batas-batas lokasi, ketinggian, penetapan dan penentuan ukuran yang tepat dari
rencana pembangunan sesuai dengan gambar rencana kerja. Pekerjaan ini memegang peranan penting dalam penentuan letak penentuan
elevasi lantai bangunan serta level setiap ruang bangunan yang akan dikerjakan. As-as bangunan diperlukan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan dari gambar rencana proyek. Penentuan titik-titik as diawali dengan mendapatkan informasi
mengenai Bench Mark (BM) atau titik-titik yang telah diketahui elevasi koordinatnya. BM (Bench Mark) harusmendapatkan persetujuan
konsultan pengawas dan owner.
• Setelah didapat peil bangunan dipasang bouwplank yang terbuat dari kayuusuk serta papan, untuk menentukan tinggi acuan bangunan serta
as-asbangunan, bouwplank terbuat dari patok – patok dan papan yang diberitanda/notasi dengan cat yang juga sebagai patokan/referensi
untuk mengukur kedalaman/ketinggian dan bentuk dari pasangan yang akan dilaksanakan, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan
selanjutnya sudahmendapatkan pedoman yang pasti sesuai dengan gambar, RKS dan Aanvulli.

Pekerjaan pasangan bouwplank pada Pembangunan Gedung/Rumah Dinas Puskesmas diawali dengan uitzet. Pelaksanaan pengukuran
awal dilakukan oleh regu juru ukur dibawah koordinasi officer juru ukur dengan memperhatikan Spesifikasi Teknis dan Gambar, setelah itu
dilanjutkan dengan pemeriksaan bersama dengan Direksi atau wakil yang ditunjuk Direksi. Pengukuran diikuti pematokan.

• Pemasangan gambar pengukuran/uitzet lapangan dilakukan sebelum pekerjaan fisik dilaksanakan.



Sebelum pelaksanaan uitzet terlebih dahulu meminta petunjuk Direksi. Setelah uitzet selesai, dilanjutkan dengan pembuatan gambar uitzet
yang nantikan dipakai untuk pengecekan bersama Direksi/wakil yang ditunjuk Direksi untuk mengetahui tingkat kebenaran uitzet. Apabila
hasil uitzet telah dinyatakan benar, maka dibuat berita acara uitzet untuk dilampirkan pada perhitungan MC 0 (Mutual Check 0 %).

• Melakukan pengukuran serta Pembersihan Lokasi dan melakukan pengukuran serta menetapkan patok-patok posisi rencana bangunan
dengan memasang bowplank.
Melakukan pengukuran serta Pembersihan Lokasi dan melakukan pengukuran serta menetapkan patok-patok posisi rencana bangunan
dengan memasang bowplank.

II PEKERJAAN JALAN, AREA PARKIR DAN TAMAN


2 Lapisan Rubble Stone (sirtu ), t=20 cm, Pemadatan dengan alat berat
Lapisan Rubble Stone merupakan lipasan dasar untuk memperkuat permukaan tanah dan meratakan permukaan tanah. Material yang digunakan sirtu pilihan
yang di uruk serta di padatkan setebal 20 cm pada area pekerjaan parkiran dan taman.
3 Urugan pasir bawah Cansteen t=10cm
Urugam pasir dikerjakan setelah pekerjaan rubble Stone. Urugan pasir merupakan lapisan dasar kastin untuk menjaga kestabilan letak cansteen, sekaligus
bahan pengikan susunan paving blok.
4 Pek. Cansteen beton cetak
pekerjaan cansteen beton di kerjakan sebagai pembatas area parkiran dan taman dengan tujuan untuk menjaga keamanan dari pekerjaan paving blok.

5 Pek. Pemasangan Paving Blok (type hexagonal)


Perkerasan paving block sering diaplikasikan pada area carport, halaman rumah, lahan parkir berbagai jenis bangunan, open yard di pelabuhan
maupun area pergudangan, taman, jalan lingkungan, dan pedestrian / trotoar.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pertama dilakukan pemeriksaan kepadatan tanah dasar, baik galian / timbunan, sebagai dasar perletakan lapisan pondasi.
3, Kemudian dilakukan pekerjaan lapis pondasi diatas tanah dasar (lapisan base dan sub base).
4, Setelah itu pasang beton penyokong yang diikuti beton pembatas dan tambahkan adukan beton pada bagian belakang / punggung beton
pembatas tersebut.
5, Pasang pasir alas dg ketebalan 5 - 6 cm, ratakan dengan jidar kayu (Pasir alas adalah pasir dg ketebalan tertentu sebagai alas perletakan
paving block).
6, Pasang benang pembantu searah & tegak lurus / 45° terhadap jalan / area kerja.
7, Pemasangan paving block dilakukan setelah penentuan arah dan bentuk pola dengan menggunakan benang pembantu, pemasangan paving
blok dimulai dari satu arah.
8, Lakukan pemadatan dengan plat getar / stamper plate / vibro, supaya terjadi penguncian akibat pengisian celah dari pasir alas yang terdesak
ke atas & pasir pengisi yang dipasang bersamaan dengan vibro.
9, Pasang pasir pengisi, ratakan dg sikat ijuk dan penggetar / vibro secara bersamaan.
10, Pemasangan paving dilakukan secara diagonal dari pinggir, setelah 3–4 baris dapat dilakukan simultan di beberapa bagian.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Pemasangan Paving Blok Selasar Bangunan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter Persegi ( M2 ).

C. PEKERJAAN RUMAH DOKTER


I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan lokasi dan Perataan
• Kecuali ditetapkan lain oleh Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana maka seluruh pohon-pohon termasuk akarnya, semak-semak dan
akar-akar pohon dalam daerah batu bata s pekerjaan harus dibersihkan dan ditebang.
• Bila Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana memerintahkan bahwa pohon-pohon rindang dan pohon-pohon serta tanaman
ornamen tertentu dipertahankan, maka pohon-pohon/tanaman-tanaman termaksud harus dijaga terhadap kerusakaan. Pohon-pohon
yang harus disingkirkan harus ditebang sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon lain serta tanaman yang harus
dipertahankan.
• Pada pelaksanaan pembersihan Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong harus berhati hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok
pengukuran, pipa- pipa atau tanda-tanda lainnya.

2 Penyediaan Air Kerja


Air kerja merupakan air yang di butuhkan untuk di gunakan dalam pekerjaan konstruksi. penampungan air perlu di sediakan sebelum mentangkan air kerja
Sehingga air dapat ditampung dalam wada tampungan tersebut.
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan untuk minum
tanpa pengujian.

3 Pengukuran/Pemasangan Papan Bowplank


• Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mengetahui batas-batas lokasi, ketinggian, penetapan dan penentuan ukuran yang tepat dari
rencana pembangunan sesuai dengan gambar rencana kerja. Pekerjaan ini memegang peranan penting dalam penentuan letak penentuan
elevasi lantai bangunan serta level setiap ruang bangunan yang akan dikerjakan. As-as bangunan diperlukan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan dari gambar rencana proyek. Penentuan titik-titik as diawali dengan mendapatkan informasi
mengenai Bench Mark (BM) atau titik-titik yang telah diketahui elevasi koordinatnya. BM (Bench Mark) harusmendapatkan persetujuan
konsultan pengawas dan owner.
• Setelah didapat peil bangunan dipasang bouwplank yang terbuat dari kayuusuk serta papan, untuk menentukan tinggi acuan bangunan serta
as-asbangunan, bouwplank terbuat dari patok – patok dan papan yang diberitanda/notasi dengan cat yang juga sebagai patokan/referensi
untuk mengukur kedalaman/ketinggian dan bentuk dari pasangan yang akan dilaksanakan, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan
selanjutnya sudahmendapatkan pedoman yang pasti sesuai dengan gambar, RKS dan Aanvulli.

Pekerjaan pasangan bouwplank pada Pembangunan Gedung/Rumah Dinas Puskesmas diawali dengan uitzet. Pelaksanaan pengukuran
awal dilakukan oleh regu juru ukur dibawah koordinasi officer juru ukur dengan memperhatikan Spesifikasi Teknis dan Gambar, setelah itu
dilanjutkan dengan pemeriksaan bersama dengan Direksi atau wakil yang ditunjuk Direksi. Pengukuran diikuti pematokan.

• Pemasangan gambar pengukuran/uitzet lapangan dilakukan sebelum pekerjaan fisik dilaksanakan.



Sebelum pelaksanaan uitzet terlebih dahulu meminta petunjuk Direksi. Setelah uitzet selesai, dilanjutkan dengan pembuatan gambar uitzet
yang nantikan dipakai untuk pengecekan bersama Direksi/wakil yang ditunjuk Direksi untuk mengetahui tingkat kebenaran uitzet. Apabila
hasil uitzet telah dinyatakan benar, maka dibuat berita acara uitzet untuk dilampirkan pada perhitungan MC 0 (Mutual Check 0 %).

• Melakukan pengukuran serta Pembersihan Lokasi dan melakukan pengukuran serta menetapkan patok-patok posisi rencana bangunan
dengan memasang bowplank.

II PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN


1 Galian tanah pondasi
Penggalian Pondasi menerus digunakan pada struktur bawah bangunan vertikal (bangunan bertingkat) atau lebih dari 1 lantai, karena bangunan
vertikal mempunyai berat beban permeter persegi lebih berat dari pada bangunan horizontal (hanya 1 lantai). Beban dari berat struktur lantai dasar
ditambah dengan berat struktur lantai diatas yang kesemunya akan bertumpu pada titik-titik simpul pondasi yang selanjutnya disalurkan kedalam
Penggalian Pondasi menerus digunakan pada struktur bawah bangunan vertikal (bangunan bertingkat) atau lebih dari 1 lantai, karena bangunan
vertikal mempunyai berat beban permeter persegi lebih berat dari pada bangunan horizontal (hanya 1 lantai). Beban dari berat struktur lantai dasar
ditambah dengan berat struktur lantai diatas yang kesemunya akan bertumpu pada titik-titik simpul pondasi yang selanjutnya disalurkan kedalam
tanah dibawahnya. Galian pondasi menerus dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut ketinggian lain
sebagaimana diperintahkan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pekerjaan galian Pondasi Menerus menggunakan Excavator dan alat bantu.
2, Penggalian Pondasi Menerus harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk membentuk galian pondasi sesuai dengan gambar
rencana atau sesuai pengarahan Direksi.
3, Seluruh bahan hasil galian dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap
lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan galian Pondasi Menerus mencakup galian biasa dan galian struktur.
5, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara mekanis (menggunakan excavator)
6, Pekerjaan galian harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
7, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2 Cutting /Galian Permukaan Tanah dengan Alat Berat


Penggalian tanah site dilakukan pada seluruh tanah site plan untuk menstabilisasikan tanah dasar menggunakan Excavator (mekanis) agar
memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada. Galian tanah dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut
ketinggian lain sebagaimana diperintahkan Direksi. Penggalian tanah dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan penggalian lebih
(Over Excavation), apabila terjadi penggalian lebih maka hasil galian tersebut dibuang ketempat pembuangan atau ditimbun dan dipadatkan
kembali sesuai dengan garis rencana atau sesuai pengarahan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pekerjaan galian menggunakan Excavator dan alat bantu.
2, Penggalian tanah harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk membentuk site plan sesuai dengan gambar rencana atau sesuai
pengarahan Direksi.
3, Seluruh bahan hasil galian dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap
lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan galian mencakup galian biasa dan galian struktur.
5, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara mekanis (menggunakan excavator)
6, Pekerjaan galian harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
7, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

3 Fill/Urugan Sirtu perbaikan Permukaan tanah dipadatkan


Urugan material timbunan pilihan perataan elevasi muka tanah dilakukan pada site plan menggunakan excavator (mekanis) dan Stamper tanpa

pemadatan untuk meratakan bidang permukaan dengan keadaan tanah asli. Tanah Urugan diambil dari tanah hasil galian dan ditimbun site plan

sesuai ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut ketinggian lain sebagaimana diperintahkan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pekerjaan galian menggunakan Excavator dan alat bantu.
2, Pengurugan material timbunan pililhan perataan elevasi muka tanah harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Seluruh urugan material timbunan pilihan perataan elevasi muka tanah bisa dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan
diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara mekanis (menggunakan excavator dan stamper)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

4 Urugan kembali tanah galian


Urugan kembali Pondasi Menerus dan pondasi foot plat dilakukan pada jalur bangunan menggunakan tenaga manusia tanpa pemadatan untuk
meratakan bidang permukaan dengan keadaan tanah asli. Tanah Urugan diambil dari tanah hasil galian dan ditimbun sepanjang jalur bangunan
sesuai ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut ketinggian lain sebagaimana diperintahkan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan kembali Pondasi Menerus dan pondasi foot plat harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Sisa urugan kembali Pondasi Menerus dan pondasi foot plat bisa dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar
tidak membawa dampak buruk terhadap lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

5 Urugan pasir bawah pondasi t=5cm


Urugan pasir dibawah pondasi, fungsinya untuk memperbaiki daya dukung tanah dasar dan dihampar ke dalam galian pondasi setebal 5 cm yang
telah ditentukan dalam gambar dan dipadatkan. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum pemasangan aanstamping.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan pasir dibawah pondasi harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Seluruh urugan pasir bawah pondasi bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap
lingkungan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

6 Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr untuk seluruh galian pondasi menerus


Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr, fungsinya untuk menjaga kestabilan tanah hasil galian, sehingga memperbaiki daya dukung tanah dasar
pada tapak bangunan yang akan di bangun sesuai dalam gambar. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum Urugan Pasir dibawah pondasi dan urugan
Sirtu peninggian lantai.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr pabrikasi
2, Geotekstil Woven GT-200 gr di bentang pada area lubang galian pondasi menerus dan pondasi foodplat secara keseluruhan sebelum
3, Geotekstil Woven GT-200 gr di bentang pada area tapak bangunan secara keseluruhan sebelum pekerjaan Sirtu Peninggian Lantai sesuai
gambar rencana.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan pemasangan Geotekstil Woven GT-200 gr harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

7 Urugan sirtu peninggi lantai dan pemadatan


Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pondasi dan pemasangan Geotekstil Woven GT-200 gr, selesai dikerjakan. Sirtu yang dipergunakan tentunya
sudah mendapat persetujuan dari direksi teknis dan diangkut dari quary yang telah ditentukan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan tanah menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan Sirtu peninggian lantai harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Seluruh urugan tanah peninggian lantai bisa dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa
dampak buruk terhadap lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual dan mekanis (menggunakan tenaga manusia dan stamper)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

8 Urugan pasir bawah lantai t= 10 cm


Urugan pasir dibawah lantai, fungsinya untuk memperbaiki daya dukung tanah dasar dan dihampar dibawah lantai setebal yang telah ditentukan
dalam gambar dan dipadatkan. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum pemasangan lantai rabat.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan pasir menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan pasir dibawah lantai harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Seluruh urugan pasir bawah lantai bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap
lingkungan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

III PEKERJAAN STRUKTUR & BETON


1 Pasangan Aanstamping Batu Karang

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah galian pondasi ditimbun pasir dengan ketebalan yang telah ditentukan, kemudian batu – batu dimasukan
kedalam galian pondasi dan diatur sedemikian rupa dengan ketebalan aanstamping sesuai dengan yang telah ditentukan digambar.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Sebelum pekerjaan ini dimulai dilakukan pengukuran dan membuat profil dengan menggunakan kayu/bambu yang kemudian dicek dan
diperiksa bersama direksi teknis.
2, Material batu dan pasir yang digunakan adalah material yang bersih dari lumpur.
3, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
4, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
5, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
6, Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat pertukangan dan alat bantu.
7, Material yang digunakan adalah : Batu, Pasir dan Semen.
8, Pemasangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2 Pas. Pondasi Menerus batu Karang/gunung 1 pc : 5 psr


Pekerjaan pondasi dilaksanakan setelah pekerjaan bowplank selesai dilaksanakan. Yang termasuk dalam Pekerjaan Pondasi adalah Pondasi
menerus sesuai dengan gambar rencana.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Sebelum pekerjaan ini dimulai dilakukan pengukuran dan membuat profil dengan menggunakan kayu/bambu yang kemudian dicek dan
diperiksa bersama direksi teknis.
2, Semua pekerjaan pasangan pondasi akan dilaksanakan apabila galian tanah, material pasir, batu karang dan kelengkapan administrasi
lainnya sudah diperiksa oleh Direksi/Pengawas Lapangan dan disetujui.
3, Seluruh alas pondasi dipasang dengan batu kosong Aanstamping dari batu karang, dan pada selanya disiram pasir dan dipadatkan Batu
karang yang dipakai sebelum dipasang akan dibersihkan dari kotoran dan tanah yang mengandung bahan organis. Pasangan pondasi dibuat
dengan adukan spesie 1 Pc : 5 Psr dengan bentuk sesuai gambar kerja.
4, Material batu dan pasir yang digunakan adalah material yang bersih dari lumpur.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat pertukangan dan alat bantu.
9, Material yang digunakan adalah : Batu, Pasir dan Semen.
10, Pemasangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

Pekerjaan Beton
3 Sloof teras 12/12 cm beton bertulang K175
Sloof merupakan bagian konstruksi yang berfungsi menyalurkan beban dinding ke pondasi. Pada proyek perumahan biasanya menggunakan sloof
dan ringbalk berdimensi 20/30 cm, 10/15, 15/20,dan 12/12cm. Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi, berfungsi untuk
meratakan beban yang diterima oleh fondasi, juga berpungsi sebagi pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak
roboh.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Sloof Praktir 12/12 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

4 Sloof Utama 15/20 cm beton bertulang K175


Sloof merupakan bagian konstruksi yang berfungsi menyalurkan beban dinding ke pondasi. Pada proyek perumahan biasanya menggunakan sloof
dan ringbalk berdimensi 20/30 cm, 10/15, 15/20,dan 12/12cm. Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi, berfungsi untuk
meratakan beban yang diterima oleh fondasi, juga berpungsi sebagi pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak
roboh.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Sloof Praktir 15/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

5 Kolom Praktis 12/12 cm beton bertulang

Kolom praktis merupakan struktur kolom yang biasanya terpasang dalam jarak tiga sampai empat meter pada dinding bangunan. Bahan yang
umumnya dipakai adalah beton, supaya kestabilan dindingnya kuat dan tahan lama. Tanpa kolom praktis, risiko keruntuhan atau keseluruhan
bangunan akan lebih besar. Rangka struktur dari kolom praktis biasanya berada dalam posisi vertikal untuk menopang beban balok.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Kolom Praktis 12/12 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

6 Kolom (K3) 10x30 cm beton bertulang

Kolom K3 merupakan struktur kolom yang biasanya terpasang dalam jarak tertentu apabila jarak antara kolong praktis telah melampauwi tiga
sampai empat meter pada dinding bangunan. Bahan yang umumnya dipakai adalah beton, supaya kestabilan dindingnya kuat dan tahan lama.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Kolom Praktis 10/30 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

7 Kolom Teras (K1) 10/20 cm beton bertulang


Kolom teras atau pilar adalah istilah teknik arsitektur yang merujuk kepada elemen struktural yang meneruskan tekanan, yaitu berat struktur di
bagian atas (misalnya atap) ke elemen struktur lain di bawahnya (landasan atau pondasi). Dengan kata lain, sebuah kolom adalah anggota
kompresi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Kolom teras 10/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

8 Ringbalk 15x15 cm Beton bertulang


Ringbalk Gewel 12x12 cm Beton bertulang
Ring Balk atua Balok Ring Serta Ring Gewel ini adalah struktur yang letak nya ada di bagian atas dinding dan menjadi tumpuan dari rangka atap.
Selain itu ring balk berfungsi juga untuk mengikat dinding satu dengan yang lainnya. Biasa nya kontur ring balk di buat seperti kontur sloof.
Ring balk memiliki fungsi menahan tekanan dari rangka atap dan menyalurkan ke struktur lainnya yang posisinya berada di bawah. Selain fungsi
nya yang menyalurkan tekanan ring balk juga memiliki fungsi sirkulasi udara, jika letak dari ring balk terlalu rendah maka udara yang ada di dalam
bangunan akan terasa panas.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Letak dari Ring balk itu adalah 3 m - 3.5 m untuk orang indonesia dan 3,5 m - 4,5 meter. Ring balk ini adalah penopang tekanan utama dari
rangka atap dan menyalurkan tekanan nya ke struktur lain yang ada di bawahnya .
6, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
7, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
8, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
9, Pekerjaan Ring Balok 15/15 dan 12 /12 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
10, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
11, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

10 Plat Meja Beton Dapur, t = 10 cm beton bertulang


Pekerjaan Meja beton adalah pekerjaan untuk membuat meja dapur yang terbuat dari cor beton dengan klasifikasi beton yang ditetapkan dengan
campuran yang dipersyaratkan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang batako yang elevasinya disesuaikan dengan tinggi meja dapur.
3, Pasang bekesting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada bekesting untuk sparing penempatan alat sanitair.
4, Bekesting untuk plat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan 10 cm.
5, Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
6, Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekesting. Apabila diperlukan, pasang stek besi pada bagian dinding.
7, Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
8, Setelah bekesting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekesting secara merata dan dipadatkan.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plat Meja beton tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

11 Plat Kanopi pada Jendela dan Teras, lebar 50 cm, t = 8 cm beton bertulang

Plat Atap teras dan kanopi yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat Atap.
Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton
adalah 2 x tebal plat atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai
berjarak 14 cm. Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan
pembagi diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau
menggunakan besi beton untuk tulangan pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm
berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis,
yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi
momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton agar memudahkan pengerjaan dilapangan.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Bila pelat dapat berputar (berotasi) bebas pada tumpuan, maka pelat dikatakan bertumpu bebas.
6,
Bila tumpuan mampu mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu dikatakan terjepit penuh.

7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Atap + Level tebal 12 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN


1 Pasangan dinding Batako, 1 PC: 4 Psr
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pondasi, beton sloof dan pembesian kolom selesai dikerjakan tentunya setelah mendapat persetujuan dari direksi
teknik baik material maupun kesiapan kerja lainnya. Tahapan pelaksanaan batako dinding:
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Sebelum pekerjaan ini dimulai dilakukan pengukuran dan membuat profil dengan menggunakan kayu/bambu yang kemudian dicek dan
diperiksa bersama direksi teknis.
2, Yang termasuk dalam pekerjaan tembok ini adalah tembok pasangan Batako dinding dengan tebal pasangan sesuai gambar rencana dengan
ukuran bataco 10x20x40 cm.
3, Sebelum pemasangan, bataco yang dipergunakan disiram/direndam air secukupnya. Sementara tukang masih melakukan pemasangan profil
kayu dan alat bantu benang, campuran pasir dan semen disiapkan dengan campuran 1 semen : 4 pasir kemudian ditambah air secukupnya
sebagai spesi dari pasangan bataco.
4, Setelah semuanya siap, batako dipasang sedemikian rupa diperkuat dengan spesi yang telah disiapkan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat pertukangan dan alat bantu.
9, Material yang digunakan adalah : Batako, Pasir dan Semen.
10, Pemasangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2 Plesteran dinding batako t=15mm, 1 Pc : 4 Psr


Pekerjaan plesteran dinding biasa dilakukan dengan mencampur bahan pasir dan semen dengan campuran 1 semen dicampur dengan 4 pasir
ditambah dengan air secukupnya. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah dinding/tembok bangunan terpasang.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
2, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
3, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
4, Pekerjaan Plesteran dilakukan dengan rapih sesuai gambar
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

3 Plesteran pondasi, t=15mm, 1 Pc : 4 Psr


Pekerjaan plesteran dinding biasa dilakukan dengan mencampur bahan pasir dan semen dengan campuran 1 semen dicampur dengan 4 pasir
ditambah dengan air secukupnya. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah dinding/tembok bangunan terpasang.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
2, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
3, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
4, Pekerjaan Plesteran dilakukan dengan rapih sesuai gambar
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

4 Plesteran List pada Dinding


Pekerjaan plesteran dinding biasa dilakukan dengan mencampur bahan pasir dan semen dengan campuran 1 semen dicampur dengan 4 pasir
ditambah dengan air secukupnya. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah dinding/tembok bangunan terpasang.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
2, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
3, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
4, Pekerjaan Plesteran dilakukan dengan rapih sesuai gambar
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

5 Acian dinding (termasuk Seluruh Beton)


Pekerjaan acian dilaksanakan pada plesteran agar tembok yang diplester lebih rata dan licin/rapi. Acian menggunakan semen cair dan
disiramkan ke plesteran dan digosok dengan alat tukang hingga permukaan rata dan licin.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
2, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
3, Material dicampur berupa air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
4, Pekerjaan acian dilakukan dengan rapih sesuai gambar
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

V PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK


1 Lantai kerja t=5 cm (beton K-100) 1 pc : 3 psr : 5 krl
Lantai kerja merupakan lapisan beton bermutu rendah dengan ketebalan umumnya sekitar5 cm yang biasa terbuat dari campuran beton 1 pc : 3 ps
: 5 kr atau bisa juga menggunakan beton readymix B0 atau readymix K-125 (tergantung persyaratan dari pihak Perencana).
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
3, Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah
diratakan.
4, Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
5, Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat
kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja .
6, Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
7, Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan
dengan cara melakukan tarikan level satu dengan yang lainnya.
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
10, Pekerjaan Lantai tebal 5cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2 Pas. Lantai Keramik 40/40 Polish


Metode pekerjaan pemasangan keramik dilaksanakan untuk memberikan keindahan pada lantai, dinding maupun struktur gedung lainnya.
Pekerjaan keramik membutuhkan metode kerja yang tepat serta pelaksanaan yang teliti sehingga dapat dihasilkan pekerjaan dengan kualitas yang
baik.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan bersih, cukup kering dan rata air.
3, Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding
dimulai dari tulangan ini.
4, Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk
pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.
Perbandingan adukan dan 4 ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4
cm.
5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu
akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga
berbeda antara keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile polis Uk. 40/40 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

3 Pas. Lantai Keramik 40/40 UnPolish pada teras, selasar dan tangga
Metode pekerjaan pemasangan keramik dilaksanakan untuk memberikan keindahan pada lantai, dinding maupun struktur gedung lainnya.
Pekerjaan keramik membutuhkan metode kerja yang tepat serta pelaksanaan yang teliti sehingga dapat dihasilkan pekerjaan dengan kualitas yang
baik.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan bersih, cukup kering dan rata air.
3, Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding
dimulai dari tulangan ini.
4, Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk
pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.
Perbandingan adukan dan 4 ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4
cm.
5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu
akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk
Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu
akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda antara
keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile Setara Roman Uk. 40/40 Tekstur Kasar Selasar dan Tangga dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

4 Plint Keramik 10/40 cm


Pengertian Plint Keramik sendiri adalah keramik (ceramics tile) yang di pasang sekitar 10 cm di bagian bawah dinding rumah anda, dan
menyambung dengan lantai. Biasanya plint keramik itu di pasang setinggi 10 cm dan di pasang menonjol keluar dinding.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester + aci dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
3, Rendam plint keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat
keramik.
4, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.
5, Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat menggunakan acian.
6, Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan keramik yang rata.
7, Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
8, Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plint Keramik Tile Setara Roman 10/40cm Polos (Polish) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

5 Keramik 25/40 Dinding Km/Wc dan Dapur(bermotif)


Sebagaimana telah kita ketahui bahwa keramik yang memiliki banyak sekali varian tidak hanya dipasang pada ruangan utama atau teras, namun
juga dapat dipasang pada kamar mandi dapur dari ukuran yang kecil maupun kamar mandi dan dapur ukuran besar. Hal ini disebabkan dari sisi
tekstur, corak atau motif dan ukuran yang beragam dapat disesuaikan dengan kondisi kamar mandi.

Ketinggian meja dapur yang ideal adalah 70-80cm dari lantai dan untuk ketinggian meja kompornya adalah 50-60cm dari lantai. Lebar mejanya
sendiri antara 50-65cm. Usahakan pipa pembuangan dari tempat cuci piring tidak terlalu banyak berkelok-kelok, agar air dan kotoran tidak
mengendap. Kotoran bisa membuat saluran menjadi mampat dan air bisa membuat bau tidak sedap. Bila memungkinkan, buatlah bak kontrol di
dekat saluran pembuangan. Agar bila terjadi masalah atau tersumbat, bisa dengan mudah diketahui penyebabnya dan diatasi.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Membuat garis – garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan
keramik.
3, Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.
4, Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian – bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
5, Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
6, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
7, Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding
dan lantai.
8, Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong.
9,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Dinding Kramik Tile WC/KM & Dapur uk. 25/40 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

6 Keramik 20/20 wafel untuk lantai Km/Wc, (Keramik bermotif)


Sebagaimana telah kita ketahui bahwa keramik yang memiliki banyak sekali varian tidak hanya dipasang pada ruangan utama atau teras, namun
juga dapat dipasang pada kamar mandi dari ukuran yang kecil maupun kamar mandi ukuran besar. Hal ini disebabkan dari sisi tekstur, corak atau
motif dan ukuran yang beragam dapat disesuaikan dengan kondisi kamar mandi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Membuat garis – garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan
keramik.
3, Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.
4, Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian – bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
5, Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
6, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
7, Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding
dan lantai.
8, Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong.
9,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Lantai Kramik Tile Kamar WC/KM 20/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi M2 ).

7 Keramik List 10/25 untuk Dinding Km/Wc (Keramik bermotif)


Pengertian list Keramik sendiri adalah keramik yang di pasang sekitar 10 cm di bagian atas dinding kremik, dan menyambung dengan tembok.
Biasanya list keramik itu di pasang setinggi 10 cm dan di pasang tegak lurus terhadap dinding keramik.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester + aci dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
3, Rendam plint keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat
keramik.
4, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.
5, Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat menggunakan acian.
6, Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan keramik yang rata.
7, Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
8, Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plint Keramik Tile Setara Roman 10/25 cm Polos (Polish) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

VI PEKERJAAN PLAFON DAN ATAP


1 Pek. Kuda2, baja ringan C 75/75 mm dan reng butten 30/0.45 (baja ringan)
Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan Kuda-kuda rangka alumunium yang
digunakan memiliki spesifikasi yang disyaratkan sesuai dengan dokumen lelang.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Setelah kuda kuda terpasang sama dengan nomor urutan yang telah di tandai. pada waktu memasang, memastikan posisi kana dan kiri kuda-
kuda agar tidak terbalik.
3, Mengecek kuda-kuda yang sudah berdiri agar tegak lurus dengan ring balok.
4, Untuk pengencangan kuda kuda menggunakan plat L.
5, Untuk pengencangan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan tambahkan balok untuk menjaga sebagai penopang sementara,
supaya kuda-kuda tidak berubah posisinya.
6, Pemasangan material balok nok.
7, Pemasangan bracing sebagai penguatan.
8, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
9, Pemasangan reng pada jarak yang telah di sesuaikan penutup atap yang digunakan. Di setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat
memakai sekrup (screw) ukuran 10-16×16 sebanyak 2 buah.
10, Pemasangan outrigger (Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka batang berdimensi besar).
11,
Pemasangan reng langit-langit di permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di sekrup (screw) berjarak masing masing 120 cm.

12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

2 Pek. Penutup Atap Geneteng Metal Multiroof 0.30 mm


penutup atap Genteng Metal Multiroof adalah genteng yang terbuat dari bahan metal zincalume yang ringan namun kuat dan tidak membebani
konstruksi bangunan. Salah satu pertimbangan yang banyak diperhitungkan dalam penggunaan genteng metal adalah karena bobotnya yang lebih
ringan jika dibandingkan dengan genteng jenis lain. Atap Genreng metal multiroof 0,30 mm,
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang kayu koso pada keseluruhan sayap kanan-kiri dan sayap muka belakang dengan jarak 50cm.
3, Gunakan kayu pengukur jarak reng yang telah di buat sebelumnya. Ukur jara antar reng.
4, Penyambugan antar reng harus di lakukan di atas kaso, Pasang talang penyanga talang jurai dengan talang kayu ukuran 2x20cm.
5, Genteng Metal Multiroof di pasang saling mengunci satu sama lain, ke kiri ke kanan ke atas dan kebawa. Agar genteng mampu menahan
aliran air hujan.
6, Pasang terlebih dahulu genteng kedua dari atas, di mulai dari ujung pelana ke satu ke ujung pelana kelainnya secara vertikal. Bentuk
genteng sesuai konstruksi yang di inginkan. Paku punggung pada reng hingga genteng duduk di atas reng.
7, Pastikan genten deretan selanjutnya tersangkut pada genteng yang terpasang dan genteng selanjutnya di masukkan untuk pemasangan
genteng harus di perhatikan ke kiri dan ke kanan bertujuaan untuk memastikan genteng sudah terkunci dengan baik.
8, Posisi pemakuan yang baik ke kayu reng yaitu 3,25cm sampai dengan 4cm dari titik tengah gelombang genteng. Pemakuan di lakukan pada
titik genteng. Untuk setiap genteng memerlukan 5 buah paku ukuran 2inc sampai 1.5inc. Paku dapat di ganti dengan mur yang dapat di
pasang secara elektronik.
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

3 Pek. Talang seng plat BJLS 0,30 mm


Jurai (susunan bagian rangka atap) adalah bagian bangunan yang menahan / mengalirkan beban-beban dari atap, mempunyai 2 jenis, yaitu jurai
dalam dan jurai luar. Dalam, bagian yang tajam pada atap, berjalan garis tiris atap sampai bubungan, dan terdapat pada pertemuan atap pada sudut
bangunan kedalam dan Luar, bagian yang tajam pada atap, berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan, terdapat pada pertemuan dua bidang
atap pada sudut bangunan luar.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pada jurai dalam harus dipasang talang yang disebut juga jurai talang, karena letaknya miring maka disebut dengan talang miring. Apabila
pada jurai luar air hujan dari atas jurai mengalir ke genting – genting di kiri-kanannya, sebaliknya pada jurai dalam air hujan dari genting –
genting mengalir ke talang yang ada pada garis pertemuan atap.
3, Untuk memasang seng talang, dipakai dua lembar papan yang sisi tepinya segaris dengan ujung bawah kaso/usuk yang terletak di atas jurai
ini. Sisi atas papan rata dengan sisi atas kasonya. Pada tepi luar dipasang reng sebagai pembatas seng talangnya dan juga sebagai batas ujung
– ujung reng bawah.
4, Untuk menyangga lendutan pada balok jurai dalam dipasang skoor yang bertumpu pada balok diagonal seperti halnya pada jurai luar, hanya
di sini balok diagonalnya tidak menumpu di atas balok tembok, tapi diletakkan di atas balok datar dua kuda – kuda yang terletak pada
perbatasan pertemuan atap tersebut. Konstruksi sambungan balok jurai dalam sama dengan balok jurai luar.
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

4 Pek. Bubungan genteng metal Multiroof


Bubungan metal genteng metal multiroof adalah seng yang terbuat dari bahan metal zincalume yang ringan namun kuat dan tidak membebani
konstruksi bangunan pada bubungan Metal multiroof 0,30 mm.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Setelah seluruh pemasangan atap metal selesai dilanjutkan dengan pemasangan bubungan atap yaitu menggunakan genteng metal Multiroof
0,30 mm.
3, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
4, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

5 Kalsiplank 8 Corak Jati, uk. 0.08/20


- Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemotongan dan pemasangan
- untuk pekerjaan pemotongan dapat dilaksanakan bersamaan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan sedangkan untuk pekerjaan pemasangan
harus dikerjakan setelah pekerjaan gording selesai atau sebelum pemasangan atap
- Bahan yang digunakan adalah kalsipalk dengan kualitas baik dan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari direksi
- Ukuran Listplank harus sesuai dengan gambar kerja
-
Proses pemasangannya harus tegak lurus terhadap permukaan kuda-kuda atau sejajar dengan gording dan letaknya harus sesuai dengan gambar kerja

6 Penutup plafond Kalsiboard tb 3.5 mm & Rangka Hollow 4x4 cm


Besi hollow adalah salah satu jenis bahan material bangunan untuk pembuatan rangka plafon, partisi dinding, dan lain-lain yang berbentuk pipa
kotak dan mempunyai ukuran 2 (cm) x 4 (cm) dengan ukuran 4 (cm) x 4 (cm), dan memiliki panjang 4 (meter).
Jadi dalam membangun sebuah rumah, tidak hanya bagian konstruksi luar atau exterior saja yang perlu di pikirkan, melainkan interiornya juga ya,
seperti pada bagian langit - langit di dalam sebuah rumah atau yang sudah biasa di sebut dengan plafon rumah.

Calsi Board adalah material bangunan yang terbuat dari campuran semen, pasir silika, dan serat selulosa. Khusus untuk penerapan kalsiboard
sebagai plafon, material ini mempunyai kelebihan yang gak dimiliki oleh bahan-bahan pembuat plafon lainnya.
Keunggulan yang utama dari calsi Board adalah 100% bebas asbes. Produk ini terbuat dari bahan organik, semen, bahan penguat dan lem alami.
Calsi Board diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan baku pilihan dan melalui proses AUTOCLAVE (proses pengeringan dengan tekanan
dan temperatur tinggi) untuk mendapatkan hasil produk yang stabil dan tahan lama.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pelaksanaan langit-langit dapat dilaksanakan setelah dudukan untuk alat penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan
tertutup dengan atap atau dak beton.
3, Pemasangan rangka plafond hollo 4 x 4 cm ditimbang rata air untuk mendapatkan permukaan plafond yang rata air.
4, Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan baru penutup atau lembaran plafond dapat dipasangkan.
5, Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 mm. dipinggir bahan penutup pada setiap rangkaian rangka plafondnya.
6, Sambungan antara lembaran plafond yang terpasang serapat mungkin lalu dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama
dengan papan penutup langit-langit.
7, Pemasangan list plafond di pasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan
paku atau sekrup.
8, Pekerjaan Plafond Calsi Board 3.5 mm dan rangka hollo 4x4 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

7 Pasang List Plafond Profil Gypsum (Lebar ± 15 cm)


Pemasangan gypsum merupakan salah satu pelengkap dekorasi rumah selain sebagai partisi, gypsum dapat digunakan untuk plafond. Pemasangan
gypsum/plafond gypsum pada ruangan dapat memaksimalkan kesan yang kita inginkan, namun pemasangan gypsum sebaiknya harus dengan cara
yang benar dan tepat atau menggunakan tenaga ahli agar pemasangan gypsum menghasilkan kesan yang rapih dan indah sesuai dengan yang kita
harapkan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Setelah selesai memasang rangka plafon, pekerjaan selanjutnya adalah memasang papan gypsum. Untuk plafon polos, usahakan memasang
plafon dari pinggir, bagian pinggir papan harus tepat berada di tengah hollow sehingga papan gypsum selanjutnya juga dapat dipasang
berdampingan. Gunakan bor untuk mengencangkan sekrup. Usahakan agar kepala sekrup tidak tenggelam ke dalam kertas papan gypsum.

3,
Setelah semua papan gypsum selesai dipasang, selanjutnya menutup lubang dan nat dengan cornice. Pekerjaan ini disebut compound.

4, Pemasangan lis gypsum dimulai dari bagian sudut ruangan dengan membuat lis menjadi sudut 45 derajat sehingga akan bertemu dengan
sudut lis di depannya menjadi 90 derajat.
5, Penghalusan dan pemeriksaan seluruh bagian plafon.
6, Pekerjaan list Gypsum 15 cm pada seluruh ruangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).
VII PEKERJAAN KUSEN, BINGKAI, & KACA
1 Pek. Kusen Pintu, Jendela dan Bouven Kayu Klas I (Jati) 5/11 cm
2 Pek. Daun Pintu Panil Papan Kayu Klas I Jati
3 Pek. Daun Pintu Teakwood Lapis Alumunium
4 Pek. Bingkai Jendela Panil + Kaca bening 5 mm
5 Pek. Pas. Kaca Polos 5 mm
VIII PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1 Pas. Engsel Pintu 4" (4 buah tiap daun pintu)
2 Pas. Engsel Jendela
3 Pas. Handle sedang
4 Pas. Kunci Tanam 2 kali putar
5 Pas. Kunci Double Cylinder bulat pada KM
6 Pas. Grendel Jendela
7 Pas. Grendel Pintu
8 Pas. Handle Kecil
9 Pas. Door Holder
10 Pas. Kait Angin

- Kayu kusen pintu dan jendela juga list-list, listplank dan ventilasi, digunakan kayu Klas I kualitas baik(Kayu Kls I Lokal/Kayu Jati), kuat, kering, lurus dan tidak
pecah-pecah serta lepas mata tersebut dengan ukuran jadi 5x11 cm, sedangkan listplank dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana dari kayu
klas II.
- Semua pekerjaan kayu yang kelihatan harus diserut rata, licin, siku serta bagian yang tertanam ketembok dan sambungan-sambungannya sebelum dipasang
harus dimenie sampai rata terlebih dahulu.
- Kusen pintu, jendela dan ventilasi harus dilindungi dengan profil-profil dari belahan kayu ukuran 4/6 cm supaya sudut-sudutnya tidak rusak karena
gesekan pada waktu pengangkutan dan pemasangannya serta tidak bengkok kembali karena getaran
- Pemasangan kusen harus vertikal dan siku-siku serta letaknya harus sesuai dengan gambar kerja.
- List-list untuk kaca, jendela dan ventilasi dibuat dari kayu Klas I kualitas baik, lurus, siku ukuran 1 ½ dan 2 ½ cm.
- Pada saat pemasangannya diberi dempul dan dipaku sehingga kaca tidak bergetar, kaca yang dipakai adalah kaca bening tebal 5mm (sesuai dengan gambar
detail kusen)
- Rangka daun pintu panil dibuat dari kayu Klas I atau jati dengan ketebalan jadi 3,5 cm x 10 cm sedangkan daun pintu ditutup dengan panil/papan kayu Klas I
tebal 3 cm sesuai gambar.
- Semua daun pintu harus dikerjakan dengan baik dan sempurna sehingga siap dipakai, jarak alas pintu dengan lantai maksimal 1,5 mm
- Hubungan tiang kusen dengan lantai memakai neut dengan angker dok Ø10 mm tinggi neut 15 cm.
- Untuk daun pintu dan jendela kaca rangka dibuat dari kayu Klas I atau jati dengan bidang kaca ukuran ≤ 1.00 cm maka digunakan kaca 5 mm dan bidang
kaca yang ≥ 1.00 cm kacanya dipakai kaca polos 5 mm.
- Angker kusen dipasang besi angker 10mm, jarak maksimal 80 cm, untuk tiang kusen yang menempel ke tembok, ujung angker memakai kait 5cm dan
panjang besi angker adalah 15 cm
- Untuk pekerjaan daun pintu panil dibuat dari kayu klas I lokal atau jati dengan ukuran 3.5 x 10 cm.
- Semua pintu dan daun jendela harus dilengkapi engsel, grendel dan hakangina.A824
- Kusen dibuat dengan menggunakan kayu klas I lokal dengan kualitas baik ukuran 6/12 cm. Penempatan kusen disesuaikan dengan gambar.
- Ukuran kayu yang tertera dalam gambar yang merupakan ukuran yang terpasang. Kayu harus betul – betul kering, tidak keropos, lurus, tidak cacat/bermata.
- Kontruksi harus dibuat sesuai gambar detail, sedangkan untuk pekerjaan kayu gording ukuran kayu maupun cara penyambungannya juga dapat disesuaikan
dengan gambar rencana yang ada. Sambungan kayu harus dibuat dengan rapi dan penuh keahlian dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan
dalam SK SNI 5-10-1990-F
- Daun Jendela dan Kaca 5 mm dibuat dengan menggunakan Papan kayu klas II lokal dengan kualitas baik ukuran 2,5 x 20 cm. Penempatan Jendela Kaca 5
mm disesuaikan dengan gambar.
- Sambungan kayu harus dibuat dengan rapi dan penuh keahlian dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam SK SNI 5-10-1990-F.
- Tiap daun pintu memakai 4 (Empat) buah engsel kuningan merk setaraf Arch sedangkan untuk daun jendela dipakai 2 (dua) buah engsel dilengkapi dengan
kait angin. Setiap daun pintu memakai 1 (satu) kunci tanam double slaag ukuran besar merk setaraf Parori/Kuda Terbang juga dilengkapi dengan 1 (satu)
buah grendel ukuran besar dan kait angin. Untuk pintu double dipasang espagnolet atas dan bawah. Untuk setiap 1 (satu) daun pintu diberi 3 (tiga) buah
engsel dan untuk 1 (satu) daun jendela diberi 2 (dua) buah engsel merk setaraf ARCH.

IX PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan dinding baru (setara Catylac)
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
tembok adalah cat yang digunakan khusus untuk tembok / dinding dan tidak dapat di alih-fungsi kan untuk cat lain. Cat tembok memiliki
pengaruh yang besar terhadap keindahan rumah. Rumah yang tadinya terlihat suram akan terlihat lebih segar dan ceria jika menggunakan warna
yang fresh atau pemilihan warna yang tepat.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan dinding dan kolom dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-
lain.
3, Permukaan dinding dan kolom yang lubang atau retak harus ditambal dulu sesuai dengan material dinding dan kolom yang akan dicat.
4, Jika semua permukaan dinding dan kolom sudah rata dan halus pengecatan dilakukan untuk lapis pertama dimulai dari bidang yang luas
dan mulai dari bagian atas menuju ke bawah. Pada lapisan pertama cat emulsi dicampur dengan air sebanyak 20 %.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut, tepi dan dari atas menuju ke
bawah. Pada tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Lapisan ketiga dikerjakan setelah semua dinding dicat sebanyak 2 lapis dan sudah kering. Pada tahap ini cat emulsi diencerkan sebagaimana
pada lapis pertama.
7, Kondisi dinding yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran
dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
8, Pekerjaan Cat Dinding + Kolom EX (setara Catylac) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

2 Pengecatan plafond
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
merupakan sebuah cairan yang berwarna, dengan berbagai macam bahan dasar yang digunakan. Cat ini dimanfaatkan untuk mewarnai sebuah
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
merupakan sebuah cairan yang berwarna, dengan berbagai macam bahan dasar yang digunakan. Cat ini dimanfaatkan untuk mewarnai sebuah
ruangan dari tembok hingga plafon (atap-atap).
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan Calsiboard dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.

3, Permukaan cat plafond calsiboard yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan plafond dilakukan pada satu bidang yang kelihatan.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut menuju ke tengah plafond.
Pada tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Kondisi plafond gypsum board yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika
ada kotoran dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
7, Pekerjaan Cat Plafond Gypsum Board Ex (Avitex) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

3 Pengecatan Kayu Kusen warna putih


Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
merupakan sebuah cairan yang berwarna, dengan berbagai macam bahan dasar yang digunakan. Cat ini dimanfaatkan untuk mewarnai sebuah
ruangan dari tembok hingga plafon (atap-atap).
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan kayu dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.

3, Permukaan cat kayu yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan kusen dilakukan padatiga bidang yang kelihatan.
5, Kondisi kusen yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran
dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
6, Pekerjaan Cat kusen dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

4 Teak oil Daun Pintu


teak Oil adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan tersebut.
Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, teak Oil akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut teak Oil
merupakan sebuah cairan yang berwarna, dengan berbagai macam bahan dasar yang digunakan. teak Oil ini dimanfaatkan untuk mewarnai
sebuah ruangan dari tembok hingga plafon (atap-atap).
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan kayu dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.

3, Permukaan cat kayu yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan kusen dilakukan padatiga bidang yang kelihatan.
5, Kondisi kusen yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran
dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
6, Pekerjaan Cat kusen dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

X PEKERJAAN INSTALASI TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK


1 Pas. Lampu SL 18 w setara philips
2 Pas. Lampu SL 5 w setara philips
3 Stop kontak 200 A, 1 ph
4 Saklar tunggal
5 Saklar ganda
6 Sekring Box dan Panel MCB
7 Instalasi titik penerangan dari PANEL ke TITIK lampu
8 Instalasi titik stop kontak dari PANEL
Untuk pekerjaan Instalasi Listrik sesuai dengan penempatan Titik Lampu yang tertera pada gambar kerja. Instalasi Listrik Menggunakan Kabel
NYM 3x2.25 mm sesuai standar SNI. Apabila Pekerjaan Instalasi listrik selesai kontraktor harus melapor kepada Pihak Pemberi Pekerjaan dan
Pengawas Teknis Agar Di adakan Uji Coba Isntalasi dimana dapat dipastikan semua Titik Lampu dapat berfungsi dengan baik.

XI INSTALASI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN


1 Pasangan Bak Air Fyberglass 1 m3
2 Pasangan Kloset Jongkok
masang kloset/toilet Jongkok adalah kamar mandi harus telah dipasang dudukan kloset. Saluran air bersih (pipa suplai) dengan ukuran 1/2 inchi yang
berada di belakang kloset harus telah disiapkan. Pipa ukuran 4 inchi sebagai saluran pembuangan harus telah dipasang dengan bagian ujung pipa sejajar
atau rata dengan leher kloset jongkong.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Persiapan alat yang diperlukan, antara lain: gergaji, sendok campuran dan alat bantu lainnya.
3, Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai kotor bersih sebelum melakukan pemasangan kloset.
4, Balik kloset dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi lubangnya dan pastikan lengket pada sisi lubang kloset.
5, Pekerjaan Closet Jongkok setara toto dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.

3 Pasang Kran Air Ø 1/2" (type madya-vernekel)


Kran yaitu alat yang dipakai untuk mengeluarkan air dari selang atau sistem instalasi air. Karena meski ukurannya hanya kecil saja, namun kran
menjadi salah satu element penting dalam rumah atau bangunan. Sebab segala jenis urusan yang berhubungan dengan air hampir semuanya selalu
membutuhkan alat ini. Keberadaan kran sama pentingnya dengan selang atau pipa yang dipakai untuk mengalirkan air tersebut.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pertama siapkan kran air yang akan kita pasang *pastinya*, seal tape dan tang grip atau kunci pipa.
3, Pegang kran air yang akan kita pasang dengan tangan kiri atau kanan.
4, Lilitkan seal tape pada drat kran air toto tersebut searah jarum jam (ctt: lubang kran menghadap kita) sebanyak 5 sampai 7 lilit.
5, Kemudian pasang kran tersebut pada shock yang berada di dinding, putar dengan tangan.
6, Jika kran di putar dengan tangan masih ringan, lepaskan lagi dan silakan anda tambah lilitan seal tape pada drat tersebut tanpa membuang seal tape
lama.
7, Pasang kembali dengan tangan hingga terasa berat. Gunakan tang grip/kunci pipa/adjustable wrench *kunci inggris rek* untuk memutarnya. 2
kali putaran sudah cukup.
8, Pekerjaan Keran biasa dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.

4 Pasang Floor Drain


Floor Drain adalah saringan pada tempat masuknya air bekas di kamar mandi / toilet ke dalam pipa saluran pembuangan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Buat adukan semen dan pasir secukupnya, menggunakan sendok semen, tempelkan adukan ke seputar bibir lubang saluran pembuangan.Pastikan
tempat sabun km/wc sesuai dengan gambar kerja.
3, Ambil bagian mangkok floor drain dan masukkan bagian bawahnya ke lubang pembuangan, tekan dan ratakan ke adukan semen. sebelumnya,
singkirkan dulu kertas penghalang material tadi.
4, Tutup bagian pinggir floor drain dengan adukan semen, rapikan, pada saat semen setengah kering, taburkan semen kering ke atasnya, tunggu
hingga semen benar-benar kering.
5, Pekerjaan Floor drain dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.

6 Pekerjaan Septiktank dan Peresapan


Septiktank adalah bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah untuk menampung urine dan tinja, terdiri dari tangki pengumpul dan bidang
resapan. Cairan tinja dialirkan ke bidang resapan, ampasnya ditampung di tangki pengumpul. Bila tangki penuh, tinja dapat disedot oleh mobil tinja atau
ditimba.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Septic tank adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septic tank ada disekat dengan
dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½“, menjadi
hubungan agar ada udara / oksigen ke dalam septiktank dan bak resapan.
3, Dinding tangki septik hendaknya dibuat dari bahan yang rapat air.
4, Untuk membuang air keluaran (effluent) dari tangki septik perlu dibuatkan daerah peresapan.
5, Septiktank ini direncanakan untuk membuang kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 70 – 90 % dari volume penggunaan air
bersih.
6, Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk menampung lumpur yang dihasilkan dari proses pengolahan dengan banyaknya lumpur sebesar 30 –
45 liter/orang/tahun, sedangkan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan minimal selama 2 – 4 tahun.
7, Lantai dasar tangki septik harus dibuat miring ke arah ruang lujmpur.
8, Pipa air masuk ke dalam tangki septik hendaknya selalu lebih tinggi lebih kurang 2,5 cm dari pipa air keluar.
9, Septiktank hendaknya dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.
10, Untuk menjamin terpakainya bidang peresapan, maka diperlukan pipa udara dan pelepas tekanan agar pengaliran ke bidang resapan dapat
mengalir secara terus-menerus.
11, Pekerjaan Septiktank dan bak resapan dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam unit.

7 Pasang Pipa GIP Ø 1/2" instalasi air bersih (lengkap ascesories)


Pada umumnya untuk Instalasi air bersih digunakan ukuran pipa GIP diameter 1/2" dan 1". Pipa GIP 1" digunakan sebagai saluran induk air bersih dari
tangki air atau PAM yang masuk kedalam rumah, kemudaian diBAGI menggunakan pipa GIP 1/2" menuju saluran titi-titik posisi kran dan sanitary.
Akan tetapi ada juga yang menggunakan seluruh instalasi pipa saluran air bersih dengan diameter 1/2", perbedaannya adalah dkekuatan tekanan air
yang keluar dimasing-masing kran.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air bersih dibuat dengan pembagian berdasarkan rencana jumlah kamar mandi yang akan dibangun.

3,
Untuk mendapatkan distribusi air yang lebih merata, buatlah paling tidak 2 saluran induk yang terpisah, yaitu untuk kamar mandi dan service area.

4, Untuk kenyamanan penggunaan air bersih, kamar mandi utama sebaiknya dibuat saluran tersendiri tanpa ada cabang dengan saluran air lainnya,
agar supaya pada saat kamar mandi utama digunakan dan kamar mandi lainnya menyalakan kran, distribusi air bersih kekamar mandi utama
tekanan airnya tidak berkurang.
5, Pekerjaan Pipa diameter 1/2" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)

8 Pasang Pipa PVC Ø 2" instalasi air kotor ke peresapan (lengkap ascesories)

Pada umumnya untuk Instalasi kotor bersih digunakan ukuran pipa PVC diameter 2" type AW. Pipa PVC 2" type Aw ini digunakan sebagai saluran
induk air kotor hasil cucian atau mandi yang masuk kedalam Septictank.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air kotor dibuat dengan pembagian berdasarkan rencana jumlah kamar mandi dan meja dapur yang akan
3, dibangun.
4, Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan
berlangsung dengan baik.
5, Pekerjaan Pipa dia.2" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)

9 Pasang Pipa PVC Ø 4" instalasi Limbah Padat (lengkap ascesories)

Saluran Induk air kotor buangan dari Kloset, pada umumnya menggunakan pipa PVC diamater 4" type D yang dipasang pada leher kloset di kamar
mandi. Untuk pipa saluran dari Closet menuju Septik Tank untuk bagian yang mendatar digunakan pipa PVC diameter 4" type D.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pemasangan kita lakukan sedemikian rupa kita sesuaikan dengan yang dimintakan dalam dokumen perencanaan.
3, Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan
berlangsung dengan baik.
4, Pekerjaan Pipa dia. 4" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)

XII PEKERJAAN LAIN-LAIN


1 Pembersihan Kembali
Selama periode pelaksanaan pekerjaan, konstruksi harus memelihara pekerjaan bebas dari akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah
yang diakibatkan oleh operasi pelaksanaan. Pada saat selesainya pekerjaan, semua sisa bahan bangunan dan bahan-bahan tak terpakai, sampah,
perlengkapan peralatan dan mesin-mesin harus disingkirkan, seluruh permukaan terekspos yang nampak harus dibersihkan dan proyek ditinggal
dalam kondisi siap pakai dan diterima oleh Direksi pekerjaan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih dan siap untuk dipakai pemilik. Konstruksi juga harus
mengembalikan bagian-bagian dari tempat kerja yang tidak diperuntukkan dalam dokumen konstruksi ke kondisi semula.
2, Pada saat pembersihan akhir, semua perkerasan dan struktur harus diperiksa ulang untuk mengetahui kerusakan fisik yang mungkin
ditemukan sebelum pembersihan akhir. Lokasi yang diperkeras ditempat kerja dan semua lokasi diperkeras untuk umum yang bersebelahan
langsung dengan tempat kerja harus disikat sampai bersih. Permukaan lainnya harus digaru sampai bersih dan semua kotoran yang
terkumpul harus dibuang.
DIAGRAM ALIR DAN URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Mulai

Mobilisasi

Pekerjaan Persiapan

C
Pembersihan Lokasi Papan Nama Proyek Penyediaan Air Kerja Alat Safety dan P3K Uitset dan Pasang Bouwplank
C

Mobilisasi Alat (Stabilisasi Tanah Dasar)

Administrasi dan Dokumentasi

Pekerjaan Tanah

Pekerjaan Galian Tanah & Pondasi Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr Pekerjaan Urugan

Pekerjaan Pasangan & Plesteran

Pasangan Anstamping Pasangan Batako & Plesteran

Pasangan Pondasi Acian

C
Pekerjaan Beton

Pekerjaan Sloof Pekerjaan Kolom Praktis Pekerjaan kolom K3 Pekerjaan ring balok

Pekerjaan Kanopi jendela dan teras Pekerjaan Plat Meja Beton

Pekerjaan Pelapis Dinding & Lantai

Pek. Lantai Keramik Pek. Keramik Meja Beton Pasangan Allumunium Composite Panel

Pek. Dinding Keramik KM/WC Pek. Paving Blok Pas. Step Noshing

C
Pekerjaan Pintu, Jendela & Gantungan

C
Pekerjaan Atap & Plafond
C

Pekerjaan Cat

Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing

Pekerjaan Lain-Lain

MC 100
C

Demobilisasi
C
Serah Terima Pertama Masa Pemeliharaan
Keterangan : C

Serah Terima Kedua


C = Cek
C

Selesai
D. PEKERJAAN RUMAH PERAWAT
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan lokasi dan Perataan
• Kecuali ditetapkan lain oleh Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana maka seluruh pohon-pohon termasuk akarnya, semak-semak dan
akar-akar pohon dalam daerah batu bata s pekerjaan harus dibersihkan dan ditebang.
• Bila Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana memerintahkan bahwa pohon-pohon rindang dan pohon-pohon serta tanaman
ornamen tertentu dipertahankan, maka pohon-pohon/tanaman-tanaman termaksud harus dijaga terhadap kerusakaan. Pohon-pohon
yang harus disingkirkan harus ditebang sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon lain serta tanaman yang harus
dipertahankan.
• Pada pelaksanaan pembersihan Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong harus berhati hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok
pengukuran, pipa- pipa atau tanda-tanda lainnya.

2 Penyediaan Air Kerja


Air kerja merupakan air yang di butuhkan untuk di gunakan dalam pekerjaan konstruksi. penampungan air perlu di sediakan sebelum mentangkan air kerja
Sehingga air dapat ditampung dalam wada tampungan tersebut.
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan untuk minum
tanpa pengujian.

3 Pengukuran/Pemasangan Papan Bowplank


• Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mengetahui batas-batas lokasi, ketinggian, penetapan dan penentuan ukuran yang tepat dari
rencana pembangunan sesuai dengan gambar rencana kerja. Pekerjaan ini memegang peranan penting dalam penentuan letak penentuan
elevasi lantai bangunan serta level setiap ruang bangunan yang akan dikerjakan. As-as bangunan diperlukan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan dari gambar rencana proyek. Penentuan titik-titik as diawali dengan mendapatkan informasi
mengenai Bench Mark (BM) atau titik-titik yang telah diketahui elevasi koordinatnya. BM (Bench Mark) harusmendapatkan persetujuan
konsultan pengawas dan owner.
• Setelah didapat peil bangunan dipasang bouwplank yang terbuat dari kayuusuk serta papan, untuk menentukan tinggi acuan bangunan serta
as-asbangunan, bouwplank terbuat dari patok – patok dan papan yang diberitanda/notasi dengan cat yang juga sebagai patokan/referensi
untuk mengukur kedalaman/ketinggian dan bentuk dari pasangan yang akan dilaksanakan, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan
selanjutnya sudahmendapatkan pedoman yang pasti sesuai dengan gambar, RKS dan Aanvulli.

Pekerjaan pasangan bouwplank pada Pembangunan Gedung/Rumah Dinas Puskesmas diawali dengan uitzet. Pelaksanaan pengukuran
awal dilakukan oleh regu juru ukur dibawah koordinasi officer juru ukur dengan memperhatikan Spesifikasi Teknis dan Gambar, setelah itu
dilanjutkan dengan pemeriksaan bersama dengan Direksi atau wakil yang ditunjuk Direksi. Pengukuran diikuti pematokan.

• Pemasangan gambar pengukuran/uitzet lapangan dilakukan sebelum pekerjaan fisik dilaksanakan.



Sebelum pelaksanaan uitzet terlebih dahulu meminta petunjuk Direksi. Setelah uitzet selesai, dilanjutkan dengan pembuatan gambar uitzet
yang nantikan dipakai untuk pengecekan bersama Direksi/wakil yang ditunjuk Direksi untuk mengetahui tingkat kebenaran uitzet. Apabila
hasil uitzet telah dinyatakan benar, maka dibuat berita acara uitzet untuk dilampirkan pada perhitungan MC 0 (Mutual Check 0 %).

• Melakukan pengukuran serta Pembersihan Lokasi dan melakukan pengukuran serta menetapkan patok-patok posisi rencana bangunan
dengan memasang bowplank.

II PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN


1 Galian tanah pondasi
Penggalian Pondasi menerus unakan pada struktur bawah bangunan vertikal (bangunan bertingkat) atau lebih dari 1 lantai, karena bangunan
vertikal mempunyai berat beban permeter persegi lebih berat dari pada bangunan horizontal (hanya 1 lantai). Beban dari berat struktur lantai dasar
ditambah dengan berat struktur lantai diatas yang kesemunya akan bertumpu pada titik-titik simpul pondasi yang selanjutnya disalurkan kedalam
tanah dibawahnya. Galian pondasi foot plat dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut ketinggian lain
sebagaimana diperintahkan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pekerjaan galian Pondasi Menerus menggunakan Excavator dan alat bantu.
2, Penggalian Pondasi Menerus harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk membentuk galian pondasi sesuai dengan gambar
rencana atau sesuai pengarahan Direksi.
3, Seluruh bahan hasil galian dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap
lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan galian Pondasi Menerus mencakup galian biasa dan galian struktur.
5, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara mekanis (menggunakan excavator)
6, Pekerjaan galian harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
7, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2 Cutting /Galian Permukaan Tanah dengan Alat Berat


Penggalian tanah site dilakukan pada seluruh tanah site plan untuk menstabilisasikan tanah dasar menggunakan Excavator (mekanis) agar
memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada. Galian tanah dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut
ketinggian lain sebagaimana diperintahkan Direksi. Penggalian tanah dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan penggalian lebih
(Over Excavation), apabila terjadi penggalian lebih maka hasil galian tersebut dibuang ketempat pembuangan atau ditimbun dan dipadatkan
kembali sesuai dengan garis rencana atau sesuai pengarahan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pekerjaan galian menggunakan Excavator dan alat bantu.
2, Penggalian tanah harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk membentuk site plan sesuai dengan gambar rencana atau sesuai
pengarahan Direksi.
3, Seluruh bahan hasil galian dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap
lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan galian mencakup galian biasa dan galian struktur.
5, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara mekanis (menggunakan excavator)
6, Pekerjaan galian harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
7, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

3 Fill/Urugan Sirtu perbaikan Permukaan tanah dipadatkan


Urugan material timbunan pilihan perataan elevasi muka tanah dilakukan pada site plan menggunakan excavator (mekanis) dan Stamper tanpa
pemadatan untuk meratakan bidang permukaan dengan keadaan tanah asli. Tanah Urugan diambil dari tanah hasil galian dan ditimbun site plan
sesuai ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut ketinggian lain sebagaimana diperintahkan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pekerjaan galian menggunakan Excavator dan alat bantu.
2, Pengurugan material timbunan pililhan perataan elevasi muka tanah harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Seluruh urugan material timbunan pilihan perataan elevasi muka tanah bisa dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan
diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara mekanis (menggunakan excavator dan stamper)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

4 Urugan kembali tanah galian


Urugan kembali Pondasi Menerus dan pondasi foot plat dilakukan pada jalur bangunan menggunakan tenaga manusia tanpa pemadatan untuk
meratakan bidang permukaan dengan keadaan tanah asli. Tanah Urugan diambil dari tanah hasil galian dan ditimbun sepanjang jalur bangunan
sesuai ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut ketinggian lain sebagaimana diperintahkan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan kembali Pondasi Menerus dan pondasi foot plat harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Sisa urugan kembali Pondasi Menerus dan pondasi foot plat bisa dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar
tidak membawa dampak buruk terhadap lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

5 Urugan pasir bawah pondasi t=5cm


Urugan pasir dibawah pondasi, fungsinya untuk memperbaiki daya dukung tanah dasar dan dihampar ke dalam galian pondasi setebal 5 cm yang
telah ditentukan dalam gambar dan dipadatkan. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum pemasangan aanstamping.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan pasir dibawah pondasi harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Seluruh urugan pasir bawah pondasi bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap
lingkungan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
6 Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr untuk seluruh galian pondasi menerus
Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr, fungsinya untuk menjaga kestabilan tanah hasil galian, sehingga memperbaiki daya dukung tanah dasar
pada tapak bangunan yang akan di bangun sesuai dalam gambar. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum Urugan Pasir dibawah pondasi dan urugan
Sirtu peninggian lantai.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr pabrikasi
2, Geotekstil Woven GT-200 gr di bentang pada area lubang galian pondasi menerus dan pondasi foodplat secara keseluruhan sebelum
3, Geotekstil Woven GT-200 gr di bentang pada area tapak bangunan secara keseluruhan sebelum pekerjaan Sirtu Peninggian Lantai sesuai
gambar rencana.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan pemasangan Geotekstil Woven GT-200 gr harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

7 Urugan sirtu peninggi lantai dan pemadatan


Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pondasi dan pemasangan Geotekstil Woven GT-200 gr, selesai dikerjakan. Sirtu yang dipergunakan tentunya
sudah mendapat persetujuan dari direksi teknis dan diangkut dari quary yang telah ditentukan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan tanah menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan Sirtu peninggian lantai harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Seluruh urugan tanah peninggian lantai bisa dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa
dampak buruk terhadap lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual dan mekanis (menggunakan tenaga manusia dan stamper)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

8 Urugan pasir bawah lantai t= 10 cm


Urugan pasir dibawah lantai, fungsinya untuk memperbaiki daya dukung tanah dasar dan dihampar dibawah lantai setebal yang telah ditentukan
dalam gambar dan dipadatkan. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum pemasangan lantai rabat.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Urugan pasir menggunakan peralatan tukang atau alat bantu.
2, Pengurugan pasir dibawah lantai harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Seluruh urugan pasir bawah lantai bisa digunakan kembali untuk urugan dan diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap
lingkungan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

III PEKERJAAN STRUKTUR & BETON


1 Pasangan Aanstamping Batu Karang

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah galian pondasi ditimbun pasir dengan ketebalan yang telah ditentukan, kemudian batu – batu dimasukan
kedalam galian pondasi dan diatur sedemikian rupa dengan ketebalan aanstamping sesuai dengan yang telah ditentukan digambar.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Sebelum pekerjaan ini dimulai dilakukan pengukuran dan membuat profil dengan menggunakan kayu/bambu yang kemudian dicek dan
diperiksa bersama direksi teknis.
2, Material batu dan pasir yang digunakan adalah material yang bersih dari lumpur.
3, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
4, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
5, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
6, Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat pertukangan dan alat bantu.
7, Material yang digunakan adalah : Batu, Pasir dan Semen.
8, Pemasangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2 Pas. Pondasi Menerus batu Karang/gunung 1 pc : 5 psr


Pekerjaan pondasi dilaksanakan setelah pekerjaan bowplank selesai dilaksanakan. Yang termasuk dalam Pekerjaan Pondasi adalah Pondasi
menerus sesuai dengan gambar rencana.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Sebelum pekerjaan ini dimulai dilakukan pengukuran dan membuat profil dengan menggunakan kayu/bambu yang kemudian dicek dan
diperiksa bersama direksi teknis.
2, Semua pekerjaan pasangan pondasi akan dilaksanakan apabila galian tanah, material pasir, batu karang dan kelengkapan administrasi
lainnya sudah diperiksa oleh Direksi/Pengawas Lapangan dan disetujui.
3, Seluruh alas pondasi dipasang dengan batu kosong Aanstamping dari batu karang, dan pada selanya disiram pasir dan dipadatkan Batu
karang yang dipakai sebelum dipasang akan dibersihkan dari kotoran dan tanah yang mengandung bahan organis. Pasangan pondasi dibuat
dengan adukan spesie 1 Pc : 5 Psr dengan bentuk sesuai gambar kerja.
4, Material batu dan pasir yang digunakan adalah material yang bersih dari lumpur.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat pertukangan dan alat bantu.
9, Material yang digunakan adalah : Batu, Pasir dan Semen.
10, Pemasangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
Pekerjaan Beton
3 Sloof teras 12/12 cm beton bertulang
Sloof merupakan bagian konstruksi yang berfungsi menyalurkan beban dinding ke pondasi. Pada proyek perumahan biasanya menggunakan sloof
dan ringbalk berdimensi 20/30 cm, 10/15, 15/20,dan 12/12cm. Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi, berfungsi untuk
meratakan beban yang diterima oleh fondasi, juga berpungsi sebagi pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak
roboh.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Sloof Praktir 12/12 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

4 Sloof Utama 15/20 cm beton bertulang


Sloof merupakan bagian konstruksi yang berfungsi menyalurkan beban dinding ke pondasi. Pada proyek perumahan biasanya menggunakan sloof
dan ringbalk berdimensi 20/30 cm, 10/15, 15/20,dan 12/12cm. Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi, berfungsi untuk
meratakan beban yang diterima oleh fondasi, juga berpungsi sebagi pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak
roboh.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Sloof Praktir 15/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

5 Kolom Praktis 15/15 cm beton bertulang

Kolom praktis merupakan struktur kolom yang biasanya terpasang dalam jarak tiga sampai empat meter pada dinding bangunan. Bahan yang
umumnya dipakai adalah beton, supaya kestabilan dindingnya kuat dan tahan lama. Tanpa kolom praktis, risiko keruntuhan atau keseluruhan
bangunan akan lebih besar. Rangka struktur dari kolom praktis biasanya berada dalam posisi vertikal untuk menopang beban balok.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Kolom Praktis 15/15 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

6 Kolom teras 20x20 cm beton bertulang

Kolom K3 merupakan struktur kolom yang biasanya terpasang dalam jarak tertentu apabila jarak antara kolong praktis telah melampauwi tiga
sampai empat meter pada dinding bangunan. Bahan yang umumnya dipakai adalah beton, supaya kestabilan dindingnya kuat dan tahan lama.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Kolom Praktis 10/30 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

7 Ringbalk 15x20 cm Beton bertulang


Ring Balk atua Balok Ring Serta Ring Gewel ini adalah struktur yang letak nya ada di bagian atas dinding dan menjadi tumpuan dari rangka atap.
Selain itu ring balk berfungsi juga untuk mengikat dinding satu dengan yang lainnya. Biasa nya kontur ring balk di buat seperti kontur sloof.
Ring balk memiliki fungsi menahan tekanan dari rangka atap dan menyalurkan ke struktur lainnya yang posisinya berada di bawah. Selain fungsi
nya yang menyalurkan tekanan ring balk juga memiliki fungsi sirkulasi udara, jika letak dari ring balk terlalu rendah maka udara yang ada di dalam
bangunan akan terasa panas.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Letak dari Ring balk itu adalah 3 m - 3.5 m untuk orang indonesia dan 3,5 m - 4,5 meter. Ring balk ini adalah penopang tekanan utama dari
rangka atap dan menyalurkan tekanan nya ke struktur lain yang ada di bawahnya .
6, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
7, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
8, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
9, Pekerjaan Ring Balok 15/20dilakukan dengan rapih sesuai gambar
10, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
11, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

8 Plat Meja Beton Dapur, t = 10 cm beton bertulang


Pekerjaan Meja beton adalah pekerjaan untuk membuat meja dapur yang terbuat dari cor beton dengan klasifikasi beton yang ditetapkan dengan
campuran yang dipersyaratkan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang batako yang elevasinya disesuaikan dengan tinggi meja dapur.
3, Pasang bekesting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada bekesting untuk sparing penempatan alat sanitair.
4, Bekesting untuk plat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan 10 cm.
5, Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
6, Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekesting. Apabila diperlukan, pasang stek besi pada bagian dinding.
7, Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
8, Setelah bekesting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekesting secara merata dan dipadatkan.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plat Meja beton tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN


1 Pasangan dinding Batako, 1 PC: 4 Psr
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pondasi, beton sloof dan pembesian kolom selesai dikerjakan tentunya setelah mendapat persetujuan dari direksi
teknik baik material maupun kesiapan kerja lainnya. Tahapan pelaksanaan batako dinding:
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Sebelum pekerjaan ini dimulai dilakukan pengukuran dan membuat profil dengan menggunakan kayu/bambu yang kemudian dicek dan
diperiksa bersama direksi teknis.
2, Yang termasuk dalam pekerjaan tembok ini adalah tembok pasangan Batako dinding dengan tebal pasangan sesuai gambar rencana dengan
ukuran bataco 10x20x40 cm.
3, Sebelum pemasangan, bataco yang dipergunakan disiram/direndam air secukupnya. Sementara tukang masih melakukan pemasangan profil
kayu dan alat bantu benang, campuran pasir dan semen disiapkan dengan campuran 1 semen : 4 pasir kemudian ditambah air secukupnya
sebagai spesi dari pasangan bataco.
4, Setelah semuanya siap, batako dipasang sedemikian rupa diperkuat dengan spesi yang telah disiapkan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat pertukangan dan alat bantu.
9, Material yang digunakan adalah : Batako, Pasir dan Semen.
10, Pemasangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2 Plesteran dinding batako t=15mm, 1 Pc : 4 Psr


Pekerjaan plesteran dinding biasa dilakukan dengan mencampur bahan pasir dan semen dengan campuran 1 semen dicampur dengan 4 pasir
ditambah dengan air secukupnya. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah dinding/tembok bangunan terpasang.
Pekerjaan plesteran dinding biasa dilakukan dengan mencampur bahan pasir dan semen dengan campuran 1 semen dicampur dengan 4 pasir
ditambah dengan air secukupnya. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah dinding/tembok bangunan terpasang.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
2, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
3, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
4, Pekerjaan Plesteran dilakukan dengan rapih sesuai gambar
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

3 Plesteran pondasi, t=15mm, 1 Pc : 4 Psr


Pekerjaan plesteran dinding biasa dilakukan dengan mencampur bahan pasir dan semen dengan campuran 1 semen dicampur dengan 4 pasir
ditambah dengan air secukupnya. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah dinding/tembok bangunan terpasang.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
2, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
3, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
4, Pekerjaan Plesteran dilakukan dengan rapih sesuai gambar
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

4 Plesteran List pada Dinding


Pekerjaan plesteran dinding biasa dilakukan dengan mencampur bahan pasir dan semen dengan campuran 1 semen dicampur dengan 4 pasir
ditambah dengan air secukupnya. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah dinding/tembok bangunan terpasang.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
2, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
3, Material dicampur berupa air, pasir dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
4, Pekerjaan Plesteran dilakukan dengan rapih sesuai gambar
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

5 Acian dinding (termasuk Seluruh Beton)


Pekerjaan acian dilaksanakan pada plesteran agar tembok yang diplester lebih rata dan licin/rapi. Acian menggunakan semen cair dan
disiramkan ke plesteran dan digosok dengan alat tukang hingga permukaan rata dan licin.
1 Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
2, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
3, Material dicampur berupa air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
4, Pekerjaan acian dilakukan dengan rapih sesuai gambar
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

V PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK


1 Lantai kerja t=5 cm (beton K-100) 1 pc : 3 psr : 5 krl

Lantai kerja merupakan lapisan beton bermutu rendah dengan ketebalan umumnya sekitar5 cm yang biasa terbuat dari campuran beton 1 pc : 3 ps
: 5 kr atau bisa juga menggunakan beton readymix B0 atau readymix K-125 (tergantung persyaratan dari pihak Perencana).

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
3, Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah
diratakan.
4, Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
5, Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat
kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja .
6, Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
7, Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan
dengan cara melakukan tarikan level satu dengan yang lainnya.
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
10, Pekerjaan Lantai tebal 5cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).

2 Pas. Lantai Keramik 40/40 Polish


Metode pekerjaan pemasangan keramik dilaksanakan untuk memberikan keindahan pada lantai, dinding maupun struktur gedung lainnya.
Pekerjaan keramik membutuhkan metode kerja yang tepat serta pelaksanaan yang teliti sehingga dapat dihasilkan pekerjaan dengan kualitas yang
baik.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan bersih, cukup kering dan rata air.
3, Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding
dimulai dari tulangan ini.
4, Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk
pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.
Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk
pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.
Perbandingan adukan dan 4 ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4
cm.
5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu
akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga
berbeda antara keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile polis Uk. 40/40 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

3 Pas. Lantai Keramik 40/40 Unpolish


Metode pekerjaan pemasangan keramik dilaksanakan untuk memberikan keindahan pada lantai, dinding maupun struktur gedung lainnya.
Pekerjaan keramik membutuhkan metode kerja yang tepat serta pelaksanaan yang teliti sehingga dapat dihasilkan pekerjaan dengan kualitas yang
baik.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan bersih, cukup kering dan rata air.
3, Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding
dimulai dari tulangan ini.
4, Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk
pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.
Perbandingan adukan dan 4 ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4
cm.
5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu
akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda antara
keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile Setara Roman Uk. 40/40 Tekstur Kasar Selasar dan Tangga dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

4 Plint Keramik 10/40 cm


Pengertian Plint Keramik sendiri adalah keramik (ceramics tile) yang di pasang sekitar 10 cm di bagian bawah dinding rumah anda, dan
menyambung dengan lantai. Biasanya plint keramik itu di pasang setinggi 10 cm dan di pasang menonjol keluar dinding.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester + aci dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
3, Rendam plint keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat
keramik.
4, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.
5, Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat menggunakan acian.
6, Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan keramik yang rata.
7, Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
8, Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plint Keramik Tile Setara Roman 10/40cm Polos (Polish) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

5 Keramik 25/40 Dinding Km/Wc dan Dapur(bermotif)


Sebagaimana telah kita ketahui bahwa keramik yang memiliki banyak sekali varian tidak hanya dipasang pada ruangan utama atau teras, namun
juga dapat dipasang pada kamar mandi dapur dari ukuran yang kecil maupun kamar mandi dan dapur ukuran besar. Hal ini disebabkan dari sisi
tekstur, corak atau motif dan ukuran yang beragam dapat disesuaikan dengan kondisi kamar mandi.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa keramik yang memiliki banyak sekali varian tidak hanya dipasang pada ruangan utama atau teras, namun
juga dapat dipasang pada kamar mandi dapur dari ukuran yang kecil maupun kamar mandi dan dapur ukuran besar. Hal ini disebabkan dari sisi
tekstur, corak atau motif dan ukuran yang beragam dapat disesuaikan dengan kondisi kamar mandi.

Ketinggian meja dapur yang ideal adalah 70-80cm dari lantai dan untuk ketinggian meja kompornya adalah 50-60cm dari lantai. Lebar mejanya
sendiri antara 50-65cm. Usahakan pipa pembuangan dari tempat cuci piring tidak terlalu banyak berkelok-kelok, agar air dan kotoran tidak
mengendap. Kotoran bisa membuat saluran menjadi mampat dan air bisa membuat bau tidak sedap. Bila memungkinkan, buatlah bak kontrol di
dekat saluran pembuangan. Agar bila terjadi masalah atau tersumbat, bisa dengan mudah diketahui penyebabnya dan diatasi.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Membuat garis – garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan
keramik.
3, Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.
4, Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian – bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
5, Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
6, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
7, Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding
dan lantai.
8, Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong.
9,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Dinding Kramik Tile WC/KM & Dapur uk. 25/40 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).

6 Keramik 20/20 wafel untuk lantai Km/Wc, (Keramik bermotif)


Sebagaimana telah kita ketahui bahwa keramik yang memiliki banyak sekali varian tidak hanya dipasang pada ruangan utama atau teras, namun
juga dapat dipasang pada kamar mandi dari ukuran yang kecil maupun kamar mandi ukuran besar. Hal ini disebabkan dari sisi tekstur, corak atau
motif dan ukuran yang beragam dapat disesuaikan dengan kondisi kamar mandi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Membuat garis – garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan
keramik.
3, Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.
4, Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian – bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
5, Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
6, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
7, Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding
dan lantai.
8, Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong.
9,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.

10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Lantai Kramik Tile Kamar WC/KM 20/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi M2 ).

7 Keramik List 10/25 untuk Dinding Km/Wc (Keramik bermotif)


Pengertian list Keramik sendiri adalah keramik yang di pasang sekitar 10 cm di bagian atas dinding kremik, dan menyambung dengan tembok.
Biasanya list keramik itu di pasang setinggi 10 cm dan di pasang tegak lurus terhadap dinding keramik.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester + aci dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
3, Rendam plint keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat
keramik.
4, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.
5, Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat menggunakan acian.
6, Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan keramik yang rata.
7, Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
8, Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plint Keramik Tile Setara Roman 10/25 cm Polos (Polish) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

VI PEKERJAAN PLAFON DAN ATAP


1 Pek. Kuda2, baja ringan C 75/75 mm dan reng butten 30/0.45 (baja ringan)
Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan Kuda-kuda rangka alumunium yang
digunakan memiliki spesifikasi yang disyaratkan sesuai dengan dokumen lelang.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Setelah kuda kuda terpasang sama dengan nomor urutan yang telah di tandai. pada waktu memasang, memastikan posisi kana dan kiri kuda-
kuda agar tidak terbalik.
Setelah kuda kuda terpasang sama dengan nomor urutan yang telah di tandai. pada waktu memasang, memastikan posisi kana dan kiri kuda-
kuda agar tidak terbalik.
3, Mengecek kuda-kuda yang sudah berdiri agar tegak lurus dengan ring balok.
4, Untuk pengencangan kuda kuda menggunakan plat L.
5, Untuk pengencangan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan tambahkan balok untuk menjaga sebagai penopang sementara,
supaya kuda-kuda tidak berubah posisinya.
6, Pemasangan material balok nok.
7, Pemasangan bracing sebagai penguatan.
8, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
9, Pemasangan reng pada jarak yang telah di sesuaikan penutup atap yang digunakan. Di setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat
memakai sekrup (screw) ukuran 10-16×16 sebanyak 2 buah.
10, Pemasangan outrigger (Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka batang berdimensi besar).
11,
Pemasangan reng langit-langit di permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di sekrup (screw) berjarak masing masing 120 cm.

12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

2 Pek. Penutup Atap Geneteng Metal Multiroof 0.30 mm


penutup atap Genteng Metal Multiroof adalah genteng yang terbuat dari bahan metal zincalume yang ringan namun kuat dan tidak membebani
konstruksi bangunan. Salah satu pertimbangan yang banyak diperhitungkan dalam penggunaan genteng metal adalah karena bobotnya yang lebih
ringan jika dibandingkan dengan genteng jenis lain. Atap Genreng metal multiroof 0,30 mm,
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang kayu koso pada keseluruhan sayap kanan-kiri dan sayap muka belakang dengan jarak 50cm.
3, Gunakan kayu pengukur jarak reng yang telah di buat sebelumnya. Ukur jara antar reng.
4, Penyambugan antar reng harus di lakukan di atas kaso, Pasang talang penyanga talang jurai dengan talang kayu ukuran 2x20cm.
5, Genteng Metal Multiroof di pasang saling mengunci satu sama lain, ke kiri ke kanan ke atas dan kebawa. Agar genteng mampu menahan
aliran air hujan.
6, Pasang terlebih dahulu genteng kedua dari atas, di mulai dari ujung pelana ke satu ke ujung pelana kelainnya secara vertikal. Bentuk
genteng sesuai konstruksi yang di inginkan. Paku punggung pada reng hingga genteng duduk di atas reng.
7, Pastikan genten deretan selanjutnya tersangkut pada genteng yang terpasang dan genteng selanjutnya di masukkan untuk pemasangan
genteng harus di perhatikan ke kiri dan ke kanan bertujuaan untuk memastikan genteng sudah terkunci dengan baik.
8, Posisi pemakuan yang baik ke kayu reng yaitu 3,25cm sampai dengan 4cm dari titik tengah gelombang genteng. Pemakuan di lakukan pada
titik genteng. Untuk setiap genteng memerlukan 5 buah paku ukuran 2inc sampai 1.5inc. Paku dapat di ganti dengan mur yang dapat di
pasang secara elektronik.
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

3 Pek. Bubungan genteng metal Multiroof


Bubungan metal genteng metal multiroof adalah seng yang terbuat dari bahan metal zincalume yang ringan namun kuat dan tidak membebani
konstruksi bangunan pada bubungan Metal multiroof 0,30 mm.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Setelah seluruh pemasangan atap metal selesai dilanjutkan dengan pemasangan bubungan atap yaitu menggunakan genteng metal Multiroof
0,30 mm.
3, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
4, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

4 Kalsiplank 8 Corak Jati, uk. 0.08/20


- Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemotongan dan pemasangan
- untuk pekerjaan pemotongan dapat dilaksanakan bersamaan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan sedangkan untuk pekerjaan pemasangan
harus dikerjakan setelah pekerjaan gording selesai atau sebelum pemasangan atap
- Bahan yang digunakan adalah kalsipalk dengan kualitas baik dan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari direksi
- Ukuran Listplank harus sesuai dengan gambar kerja
- Proses pemasangannya harus tegak lurus terhadap permukaan kuda-kuda atau sejajar dengan gording dan letaknya harus sesuai dengan gambar kerja

5 Penutup plafond Kalsiboard tb 4.5 mm & Rangka Hollow 4x4 cm


Besi hollow adalah salah satu jenis bahan material bangunan untuk pembuatan rangka plafon, partisi dinding, dan lain-lain yang berbentuk pipa
kotak dan mempunyai ukuran 2 (cm) x 4 (cm) dengan ukuran 4 (cm) x 4 (cm), dan memiliki panjang 4 (meter).
Jadi dalam membangun sebuah rumah, tidak hanya bagian konstruksi luar atau exterior saja yang perlu di pikirkan, melainkan interiornya juga ya,
seperti pada bagian langit - langit di dalam sebuah rumah atau yang sudah biasa di sebut dengan plafon rumah.

Calsi Board adalah material bangunan yang terbuat dari campuran semen, pasir silika, dan serat selulosa. Khusus untuk penerapan kalsiboard
sebagai plafon, material ini mempunyai kelebihan yang gak dimiliki oleh bahan-bahan pembuat plafon lainnya.
Keunggulan yang utama dari calsi Board adalah 100% bebas asbes. Produk ini terbuat dari bahan organik, semen, bahan penguat dan lem alami.
Calsi Board diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan baku pilihan dan melalui proses AUTOCLAVE (proses pengeringan dengan tekanan
dan temperatur tinggi) untuk mendapatkan hasil produk yang stabil dan tahan lama.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pelaksanaan langit-langit dapat dilaksanakan setelah dudukan untuk alat penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan
tertutup dengan atap atau dak beton.
3, Pemasangan rangka plafond hollo 4 x 4 cm ditimbang rata air untuk mendapatkan permukaan plafond yang rata air.
4, Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan baru penutup atau lembaran plafond dapat dipasangkan.
5, Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 mm. dipinggir bahan penutup pada setiap rangkaian rangka plafondnya.
6, Sambungan antara lembaran plafond yang terpasang serapat mungkin lalu dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama
dengan papan penutup langit-langit.
7, Pemasangan list plafond di pasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan
paku atau sekrup.
8, Pekerjaan Plafond Calsi Board 4.5 mm dan rangka hollo 4x4 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

6 Pasang List Plafond Profil Gypsum (Lebar ± 15 cm)


Pemasangan gypsum merupakan salah satu pelengkap dekorasi rumah selain sebagai partisi, gypsum dapat digunakan untuk plafond. Pemasangan
gypsum/plafond gypsum pada ruangan dapat memaksimalkan kesan yang kita inginkan, namun pemasangan gypsum sebaiknya harus dengan cara
yang benar dan tepat atau menggunakan tenaga ahli agar pemasangan gypsum menghasilkan kesan yang rapih dan indah sesuai dengan yang kita
harapkan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Setelah selesai memasang rangka plafon, pekerjaan selanjutnya adalah memasang papan gypsum. Untuk plafon polos, usahakan memasang
plafon dari pinggir, bagian pinggir papan harus tepat berada di tengah hollow sehingga papan gypsum selanjutnya juga dapat dipasang
berdampingan. Gunakan bor untuk mengencangkan sekrup. Usahakan agar kepala sekrup tidak tenggelam ke dalam kertas papan gypsum.

3,
Setelah semua papan gypsum selesai dipasang, selanjutnya menutup lubang dan nat dengan cornice. Pekerjaan ini disebut compound.

4, Pemasangan lis gypsum dimulai dari bagian sudut ruangan dengan membuat lis menjadi sudut 45 derajat sehingga akan bertemu dengan
sudut lis di depannya menjadi 90 derajat.
5, Penghalusan dan pemeriksaan seluruh bagian plafon.
6, Pekerjaan list Gypsum 15 cm pada seluruh ruangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).

VII PEKERJAAN KUSEN, BINGKAI, & KACA


1 Pek. Kusen Pintu, Jendela dan Bouven Kayu Klas I (Jati) 5/11 cm
2 Pek. Daun Pintu Panil Papan Kayu Klas I Jati
3 Pek. Daun Pintu Teakwood Lapis Alumunium
4 Pek. Bingkai Jendela Panil + Kaca bening 5 mm
5 Pek. Pas. Kaca Polos 5 mm

PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


1 Pas. Engsel Pintu 4" (4 buah tiap daun pintu)
2 Pas. Engsel Jendela
3 Pas. Kunci Tanam 2 kali putar
4 Pas. Grendel Jendela
5 Pas. Handle Kecil
6 Pas. Door Holder
7 Pas. Kait Angin
- Kayu kusen pintu dan jendela juga list-list, listplank dan ventilasi, digunakan kayu Klas I kualitas baik(Kayu Kls I Lokal/Kayu Jati), kuat, kering, lurus
dan tidak pecah-pecah serta lepas mata tersebut dengan ukuran jadi 5x11 cm, sedangkan listplank dengan ukuran sesuai dengan gambar
rencana dari kayu klas II.
- Semua pekerjaan kayu yang kelihatan harus diserut rata, licin, siku serta bagian yang tertanam ketembok dan sambungan-sambungannya sebelum
dipasang harus dimenie sampai rata terlebih dahulu.
- Kusen pintu, jendela dan ventilasi harus dilindungi dengan profil-profil dari belahan kayu ukuran 4/6 cm supaya sudut-sudutnya tidak rusak
karena gesekan pada waktu pengangkutan dan pemasangannya serta tidak bengkok kembali karena getaran
- Pemasangan kusen harus vertikal dan siku-siku serta letaknya harus sesuai dengan gambar kerja.
- List-list untuk kaca, jendela dan ventilasi dibuat dari kayu Klas I kualitas baik, lurus, siku ukuran 1 ½ dan 2 ½ cm.
- Pada saat pemasangannya diberi dempul dan dipaku sehingga kaca tidak bergetar, kaca yang dipakai adalah kaca bening tebal 5mm (sesuai dengan
gambar detail kusen)
- Rangka daun pintu panil dibuat dari kayu Klas I atau jati dengan ketebalan jadi 3,5 cm x 10 cm sedangkan daun pintu ditutup dengan panil/papan kayu
Klas I tebal 3 cm sesuai gambar.
- Semua daun pintu harus dikerjakan dengan baik dan sempurna sehingga siap dipakai, jarak alas pintu dengan lantai maksimal 1,5 mm
- Hubungan tiang kusen dengan lantai memakai neut dengan angker dok Ø10 mm tinggi neut 15 cm.
- Untuk daun pintu dan jendela kaca rangka dibuat dari kayu Klas I atau jati dengan bidang kaca ukuran ≤ 1.00 cm maka digunakan kaca 5 mm dan
bidang kaca yang ≥ 1.00 cm kacanya dipakai kaca polos 5 mm.
- Angker kusen dipasang besi angker 10mm, jarak maksimal 80 cm, untuk tiang kusen yang menempel ke tembok, ujung angker memakai kait 5cm dan
panjang besi angker adalah 15 cm
- Untuk pekerjaan daun pintu panil dibuat dari kayu klas I lokal atau jati dengan ukuran 3.5 x 10 cm.
- Semua pintu dan daun jendela harus dilengkapi engsel, grendel dan hakangina.A824
- Kusen dibuat dengan menggunakan kayu klas I lokal dengan kualitas baik ukuran 6/12 cm. Penempatan kusen disesuaikan dengan gambar.
- Ukuran kayu yang tertera dalam gambar yang merupakan ukuran yang terpasang. Kayu harus betul – betul kering, tidak keropos, lurus, tidak
- cacat/bermata. Kontruksi harus dibuat sesuai gambar detail, sedangkan untuk pekerjaan kayu gording ukuran kayu maupun cara penyambungannya
juga dapat disesuaikan dengan gambar rencana yang ada. Sambungan kayu harus dibuat dengan rapi dan penuh keahlian dengan memperhatikan
peraturan yang disyaratkan dalam SK SNI 5-10-1990-F
- Daun Jendela dan Kaca 5 mm dibuat dengan menggunakan Papan kayu klas II lokal dengan kualitas baik ukuran 2,5 x 20 cm. Penempatan Jendela
Kaca 5 mm disesuaikan dengan gambar.
Sambungan kayu harus dibuat dengan rapi dan penuh keahlian dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam SK SNI 5-10-1990-F.
- Tiap daun pintu memakai 4 (Empat) buah engsel kuningan merk setaraf Arch sedangkan untuk daun jendela dipakai 2 (dua) buah engsel dilengkapi
- dengan kait angin. Setiap daun pintu memakai 1 (satu) kunci tanam double slaag ukuran besar merk setaraf Parori/Kuda Terbang juga dilengkapi
dengan 1 (satu) buah grendel ukuran besar dan kait angin. Untuk pintu double dipasang espagnolet atas dan bawah. Untuk setiap 1 (satu) daun pintu
diberi 3 (tiga) buah engsel dan untuk 1 (satu) daun jendela diberi 2 (dua) buah engsel merk setaraf ARCH.

IX PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan dinding baru (setara Catylac)
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
tembok adalah cat yang digunakan khusus untuk tembok / dinding dan tidak dapat di alih-fungsi kan untuk cat lain. Cat tembok memiliki pengaruh
yang besar terhadap keindahan rumah. Rumah yang tadinya terlihat suram akan terlihat lebih segar dan ceria jika menggunakan warna yang fresh atau
pemilihan warna yang tepat.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan dinding dan kolom dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.

3, Permukaan dinding dan kolom yang lubang atau retak harus ditambal dulu sesuai dengan material dinding dan kolom yang akan dicat.
4, Jika semua permukaan dinding dan kolom sudah rata dan halus pengecatan dilakukan untuk lapis pertama dimulai dari bidang yang luas dan
mulai dari bagian atas menuju ke bawah. Pada lapisan pertama cat emulsi dicampur dengan air sebanyak 20 %.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut, tepi dan dari atas menuju ke
bawah. Pada tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Lapisan ketiga dikerjakan setelah semua dinding dicat sebanyak 2 lapis dan sudah kering. Pada tahap ini cat emulsi diencerkan sebagaimana pada
lapis pertama.
7, Kondisi dinding yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran dilakukan
pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
8, Pekerjaan Cat Dinding + Kolom EX (setara Catylac) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

2 Pengecatan plafond
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
merupakan sebuah cairan yang berwarna, dengan berbagai macam bahan dasar yang digunakan. Cat ini dimanfaatkan untuk mewarnai sebuah ruangan
dari tembok hingga plafon (atap-atap).
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan Calsiboard dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.

3, Permukaan cat plafond calsiboard yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan plafond dilakukan pada satu bidang yang kelihatan.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut menuju ke tengah plafond. Pada
tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Kondisi plafond gypsum board yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada
kotoran dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
7, Pekerjaan Cat Plafond Gypsum Board Ex (Avitex) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

3 Pengecatan Kayu Kusen warna putih


Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
merupakan sebuah cairan yang berwarna, dengan berbagai macam bahan dasar yang digunakan. Cat ini dimanfaatkan untuk mewarnai sebuah ruangan
dari tembok hingga plafon (atap-atap).
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan kayu dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.

3, Permukaan cat kayu yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan kusen dilakukan padatiga bidang yang kelihatan.
5, Kondisi kusen yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran dilakukan
pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
6, Pekerjaan Cat kusen dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

4 Teak oil Daun Pintu


teak Oil adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan tersebut.
Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, teak Oil akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut teak Oil
merupakan sebuah cairan yang berwarna, dengan berbagai macam bahan dasar yang digunakan. teak Oil ini dimanfaatkan untuk mewarnai sebuah
ruangan dari tembok hingga plafon (atap-atap).
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan kayu dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.

3, Permukaan cat kayu yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan kusen dilakukan padatiga bidang yang kelihatan.
5, Kondisi kusen yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran dilakukan
pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
6, Pekerjaan Cat kusen dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).

X PEKERJAAN INSTALASI TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK


1 Pas. Lampu SL 18 w setara philips
2 Pas. Lampu SL 5 w setara philips
3 Stop kontak 200 A, 1 ph
4 Saklar tunggal
5 Saklar ganda
6 Sekring Box dan Panel MCB
7 Instalasi titik penerangan dari PANEL ke TITIK lampu
Untuk pekerjaan Instalasi Listrik sesuai dengan penempatan Titik Lampu yang tertera pada gambar kerja. Instalasi Listrik Menggunakan Kabel
NYM 3x2.25 mm sesuai standar SNI. Apabila Pekerjaan Instalasi listrik selesai kontraktor harus melapor kepada Pihak Pemberi Pekerjaan dan
Pengawas Teknis Agar Di adakan Uji Coba Isntalasi dimana dapat dipastikan semua Titik Lampu dapat berfungsi dengan baik.

XI INSTALASI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN


1 Pasangan Bak Air Fyberglass 1 m3
Bak air fyberglass 1m3 di gunakan pada setiap kamar madi dan WC, sebagi penampungnan air. Penampatan nya di sesuikan dengan runagan di
dalam KM/WC. Fiberglass yang digunakan adalah fibergalas pabrikasi yang baik.

2 Pasangan Kloset Jongkok


masang kloset/toilet Jongkok adalah kamar mandi harus telah dipasang dudukan kloset. Saluran air bersih (pipa suplai) dengan ukuran 1/2 inchi
yang berada di belakang kloset harus telah disiapkan. Pipa ukuran 4 inchi sebagai saluran pembuangan harus telah dipasang dengan bagian ujung
pipa sejajar atau rata dengan leher kloset jongkong.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Persiapan alat yang diperlukan, antara lain: gergaji, sendok campuran dan alat bantu lainnya.
3, Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai kotor bersih sebelum melakukan pemasangan kloset.
4, Balik kloset dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi lubangnya dan pastikan lengket pada sisi lubang kloset.
5, Pekerjaan Closet Jongkok setara toto dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.

3 Pasang Kran Air Ø 1/2" (type madya-vernekel)

Kran yaitu alat yang dipakai untuk mengeluarkan air dari selang atau sistem instalasi air. Karena meski ukurannya hanya kecil saja, namun kran
menjadi salah satu element penting dalam rumah atau bangunan. Sebab segala jenis urusan yang berhubungan dengan air hampir semuanya selalu
membutuhkan alat ini. Keberadaan kran sama pentingnya dengan selang atau pipa yang dipakai untuk mengalirkan air tersebut.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pertama siapkan kran air yang akan kita pasang *pastinya*, seal tape dan tang grip atau kunci pipa.
3, Pegang kran air yang akan kita pasang dengan tangan kiri atau kanan.
4, Lilitkan seal tape pada drat kran air toto tersebut searah jarum jam (ctt: lubang kran menghadap kita) sebanyak 5 sampai 7 lilit.
5, Kemudian pasang kran tersebut pada shock yang berada di dinding, putar dengan tangan.
6, Jika kran di putar dengan tangan masih ringan, lepaskan lagi dan silakan anda tambah lilitan seal tape pada drat tersebut tanpa membuang
seal tape lama.
7, Pasang kembali dengan tangan hingga terasa berat. Gunakan tang grip/kunci pipa/adjustable wrench *kunci inggris rek* untuk
memutarnya. 2 kali putaran sudah cukup.
8, Pekerjaan Keran biasa dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.

4 Pasang Floor Drain


Floor Drain adalah saringan pada tempat masuknya air bekas di kamar mandi / toilet ke dalam pipa saluran pembuangan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Buat adukan semen dan pasir secukupnya, menggunakan sendok semen, tempelkan adukan ke seputar bibir lubang saluran
pembuangan.Pastikan tempat sabun km/wc sesuai dengan gambar kerja.
3, Ambil bagian mangkok floor drain dan masukkan bagian bawahnya ke lubang pembuangan, tekan dan ratakan ke adukan semen.
sebelumnya, singkirkan dulu kertas penghalang material tadi.
4, Tutup bagian pinggir floor drain dengan adukan semen, rapikan, pada saat semen setengah kering, taburkan semen kering ke atasnya,
tunggu hingga semen benar-benar kering.
5, Pekerjaan Floor drain dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.

5 Pekerjaan Septiktank dan Peresapan


Septiktank adalah bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah untuk menampung urine dan tinja, terdiri dari tangki pengumpul dan bidang
resapan. Cairan tinja dialirkan ke bidang resapan, ampasnya ditampung di tangki pengumpul. Bila tangki penuh, tinja dapat disedot oleh mobil
tinja atau ditimba.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Septic tank adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septic tank ada disekat dengan
dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½“,
menjadi hubungan agar ada udara / oksigen ke dalam septiktank dan bak resapan.
3, Dinding tangki septik hendaknya dibuat dari bahan yang rapat air.
4, Untuk membuang air keluaran (effluent) dari tangki septik perlu dibuatkan daerah peresapan.
5, Septiktank ini direncanakan untuk membuang kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 70 – 90 % dari volume penggunaan
air bersih.
6, Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk menampung lumpur yang dihasilkan dari proses pengolahan dengan banyaknya lumpur sebesar
30 – 45 liter/orang/tahun, sedangkan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan minimal selama 2 – 4 tahun.
7, Lantai dasar tangki septik harus dibuat miring ke arah ruang lujmpur.
8, Pipa air masuk ke dalam tangki septik hendaknya selalu lebih tinggi lebih kurang 2,5 cm dari pipa air keluar.
9, Septiktank hendaknya dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.
10, Untuk menjamin terpakainya bidang peresapan, maka diperlukan pipa udara dan pelepas tekanan agar pengaliran ke bidang resapan dapat
mengalir secara terus-menerus.
11, Pekerjaan Septiktank dan bak resapan dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam unit.

6 Pasang Pipa GIP Ø 1/2" instalasi air bersih (lengkap ascesories)


Pada umumnya untuk Instalasi air bersih digunakan ukuran pipa GIP diameter 1/2" dan 1". Pipa GIP 1" digunakan sebagai saluran induk air
bersih dari tangki air atau PAM yang masuk kedalam rumah, kemudaian diBAGI menggunakan pipa GIP 1/2" menuju saluran titi-titik posisi kran
dan sanitary. Akan tetapi ada juga yang menggunakan seluruh instalasi pipa saluran air bersih dengan diameter 1/2", perbedaannya adalah
dkekuatan tekanan air yang keluar dimasing-masing kran.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air bersih dibuat dengan pembagian berdasarkan rencana jumlah kamar mandi yang akan
dibangun.
3, Untuk mendapatkan distribusi air yang lebih merata, buatlah paling tidak 2 saluran induk yang terpisah, yaitu untuk kamar mandi dan
service area.
4, Untuk kenyamanan penggunaan air bersih, kamar mandi utama sebaiknya dibuat saluran tersendiri tanpa ada cabang dengan saluran air
lainnya, agar supaya pada saat kamar mandi utama digunakan dan kamar mandi lainnya menyalakan kran, distribusi air bersih kekamar
mandi utama tekanan airnya tidak berkurang.
5, Pekerjaan Pipa diameter 1/2" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)

7 Pasang Pipa PVC Ø 2" instalasi air kotor ke peresapan (lengkap ascesories)

Pada umumnya untuk Instalasi kotor bersih digunakan ukuran pipa PVC diameter 2" type AW. Pipa PVC 2" type Aw ini digunakan sebagai
saluran induk air kotor hasil cucian atau mandi yang masuk kedalam Septictank.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air kotor dibuat dengan pembagian berdasarkan rencana jumlah kamar mandi dan meja dapur
3, yang akan dibangun.
4, Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan
berlangsung dengan baik.
5, Pekerjaan Pipa dia.2" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)

8 Pasang Pipa PVC Ø 4" instalasi Limbah Padat (lengkap ascesories)

Saluran Induk air kotor dan tinja buangan dari Kloset, pada umumnya menggunakan pipa PVC diamater 4" type D yang dipasang pada leher
kloset di kamar mandi. Untuk pipa saluran dari Closet menuju Septik Tank untuk bagian yang mendatar digunakan pipa PVC diameter 4" type D.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan :


1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pemasangan kita lakukan sedemikian rupa kita sesuaikan dengan yang dimintakan dalam dokumen perencanaan.
3, Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan
berlangsung dengan baik.
4, Pekerjaan Pipa dia. 4" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)

XII PEKERJAAN LAIN-LAIN


1 Pembersihan Kembali
Selama periode pelaksanaan pekerjaan, konstruksi harus memelihara pekerjaan bebas dari akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah
yang diakibatkan oleh operasi pelaksanaan. Pada saat selesainya pekerjaan, semua sisa bahan bangunan dan bahan-bahan tak terpakai, sampah,
perlengkapan peralatan dan mesin-mesin harus disingkirkan, seluruh permukaan terekspos yang nampak harus dibersihkan dan proyek ditinggal
dalam kondisi siap pakai dan diterima oleh Direksi pekerjaan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih dan siap untuk dipakai pemilik. Konstruksi juga harus
mengembalikan bagian-bagian dari tempat kerja yang tidak diperuntukkan dalam dokumen konstruksi ke kondisi semula.
2, Pada saat pembersihan akhir, semua perkerasan dan struktur harus diperiksa ulang untuk mengetahui kerusakan fisik yang mungkin
ditemukan sebelum pembersihan akhir. Lokasi yang diperkeras ditempat kerja dan semua lokasi diperkeras untuk umum yang bersebelahan
langsung dengan tempat kerja harus disikat sampai bersih. Permukaan lainnya harus digaru sampai bersih dan semua kotoran yang
terkumpul harus dibuang.
DIAGRAM ALIR DAN URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Mulai

Mobilisasi

Pekerjaan Persiapan

C
Pembersihan Lokasi Papan Nama Proyek Penyediaan Air Kerja Alat Safety dan P3K Uitset dan Pasang Bouwplank
C

Mobilisasi Alat (Stabilisasi Tanah Dasar)

Administrasi dan Dokumentasi

Pekerjaan Tanah

Pekerjaan Galian Tanah & Pondasi Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr Pekerjaan Urugan

Pekerjaan Pasangan & Plesteran

Pasangan Anstamping Pasangan Batako & Plesteran

Pasangan Pondasi Acian

C
Pekerjaan Beton

Pekerjaan Sloof Pekerjaan Kolom Praktis Pekerjaan kolom K3 Pekerjaan ring balok

Pekerjaan Kanopi jendela dan teras Pekerjaan Plat Meja Beton

Pekerjaan Pelapis Dinding & Lantai

Pek. Lantai Keramik Pek. Keramik Meja Beton Pasangan Allumunium Composite Panel

Pek. Dinding Keramik KM/WC Pek. Paving Blok Pas. Step Noshing

C
Pekerjaan Pintu, Jendela & Gantungan

C
Pekerjaan Atap & Plafond
C

Pekerjaan Cat

Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing

Pekerjaan Lain-Lain

MC 100
C

Demobilisasi
C
Serah Terima Pertama Masa Pemeliharaan
C

Serah Terima Kedua


Keterangan :
C

= Cek
Selesai
C
E. PEKERJAAN IPAL
I PENGADAAN DAN PEMASANGAN MESIN IPAL
1 Unit mesin IPAL
Adapun mesin ipal yang akan di guanaka akan di sesuikan dengan spesifikasi dalam kontarak:
a. UnitI PAL Biofilter
• Kapasitas : 15 - 20 bed
• system IPAL : istembiofilter
• perasi IPAL : semiotomatis
• konstruksi : movable
• model biofilter : cylinder
• unitproses : reactorseparatorbiofilter
• stagereactor : minimal1stageswithmedia
• air distributor : orrificespargersystem sparger : minimal 50mm
• orrifice : minimal10mm
• airsupply : eachstagereaktordirect to media
• airsupplier : jet ejector
• watersupply : single spray system
• unitdefoaming : gasto liquidsystem ukuranminimal 62mm
• jenisbakteri : naturalseeding,tanpainjeksibakteri/nutrisi
• mediabakteri : plastic bentukraschigring/piramida ukuran30mm
• susunanmedia : random, semimovingbed
• safety unit : antioverflow
: antiflowback
• material : fiberglass, catducko, tahanbahan kimia air limbah medis
• sistem drain : manualby stopkran
• posisi : upground
:
b. Anaerobic Equalization
• proses : anaerobic(tertutup),sludgedigester pretreatmentphosphat,equalization
• waktu tingga : minimal 4 jam
• konstruksi : fiberglass, tahanbahan kimia air limbah medis
• posisi : under ground
c.TransferPump
• type : submer siblepump
• kapasitas : 50 lpm
• head : 6m
• power : 0,3 HP
• jumlah : 2 unit
d.Pond Pump
• type : submersiblepump
• kapasitas : 50 lpm
• head : 6m
• power : 0.3 HP
• Jumlah : 2 Unit
e. Jet Ejector
• pressure : 1.5 m
• power : 0,5HP,220V,2unit
• pipa konektor : 50 mm
• typepipa : PVCAW
• material casing : fiberglass
• type : outdoor
• Jumlah : 1 set
f. Chlorination
• Sistem : inline contact
• desinfectan : kaporit
• materialfeeder : PVC / fiberglass
Jumlah : 1 unit
g. Flowmeter
• type : horizontal flow
• pipainlet : min.1,5”
• jumlah : 2unit (inlet&outlet)
h. Interkoneksi air dan udara
• perpipaan : PVC
• Type : AW
• Ukuran : 1,5”-3”
• jumlah : 1lots
i. Panellistrik (panelcontrol)
• type : free attached
• komponen minimal:
automatic controlsystem
contactor
overload
timer
circuitbreaker/MCB
indicator lamp
selectoron–off
panelbox
j. pengkabelan : dari alat kepanel kontrol IPAL
k. Pengkabelan : 1 unit

II PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Penyediaan Air Kerja
Penyediaan air kerja dilakukan dengan menyimpan pada tempat penampungan air (water tank) dan air yang digunakan tidak mengandung unsur
kimia dan sebagainya sehingga dapat juga digunakan sebagai kebutuhan tenaga kerja.

2 Uitzet / pengukuran
Pematokan yang dimaksud adalah pembuatan patok tetap di lokasi rencana untuk menentukan dengan tepat lokasi pekerjaan serta membuat
profil dari kayu, papan atau bambu. Profil ini digunakan sebagai pedoman ukuran atau elevasi pekerjaan yang dibantu benang agar permukaan
lurus dan rapi sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

III PEKERJAAN PONDASI DAN ATAP MESIN IPAL


1 Atap metal roof rangka galvanis / hollow
2 Pekerjaan tiang atap pipa galvanis 2"
3 Galian tanah
4 Pekerjaan plat beton bertulang
5 Pasangan Batu karang/gunung 1pc:5psr, Dudukan Tangki IPAL
6 Urugan pasir
7 Pekerjaan lantai kerja, K 100
8 Pekerjaan pasangan keramik polos 40 x 40 cm
Pekerjaan rumah atau bangunan pelindung mesin ipal dibuat untuk melindungi mesin ipal dari sinar matahari dan air hujan sehingga mesin ipal tetap awet.
Bahan dan material yang akan di gunakan seslalu mengacu standar bahan bangunan sesuai pada dokumen kontrak. adapun langka-langka penegrjaan
bangunan pelindung mesin IPAL yakni diawali dengan pekerjaan galian tanah, dimensi galian tanah disesuikan gambar kerja. pekerjaan galian telah selesai
di ikuti dengan pekerjaan urugan pasir dibawah pondasi setebal 5 cm. pekerjaan urugan pasir telah selesai, maka diikuti dengan pekerjaan anstamping yang
mana untuk melindungi pondasi dari air tanah. pekerjaan pondasi mengikuti pekerjaan anstamping, bahan yang digunakan harus memenuhi peraturan bahan
bangunan indonesia dengan perbandingan campuran 1 Pc : 5 Psr. pekerjaan pondasi ini di fungsikan sebagai penyalur beban dari bangunan rumah dan
sebagai dudukan mesin IPAL sebagaimana seperti dalam gambar rencana. tiang untuk rumah IPAL digunakan pipa galfalum Ø2 ". proses pekerjaannya
dengan teknik pengelasan antara tiang dan rangka galfanis/hollow dengan jarak sesui kebutahn dalam gambar rencana.utntuk penutup atap di gunakan
metal roof.
Lantai rabat beton dibuat rata untuk perletakan lantai keramik, ketebalan rabat sesuai dengan gambar rencana, komposisi campuran untuk lantai
rabat menggunakan mix design 1 bagian semen : 3 bagian pasir : 5 bagian kerikil, pencampuran material mengunakan concreate mixer. materiala
yang digunakan harus memenuhi ketentuhan bahan bangunan. setelah pekerjaan rabat di ikuti dengan pemasangan kramik lantai berekspos licin
dengan ukuran 40x40 cm. Seluruh nat ubin lantai dibuat lebar maksimal 5 mm dan dicor dengan saus Pc warna.

IV PEKERJAAN PAGAR PELINDUNG MESIN IPAL


1 Galian tanah
2 Urugan pasir
3 Pekerjaan lantai kerja, K 100
4 Pekerjaan sloof (10x15 cm)
5 Pekerjaan pondasi umpak beton
6 Pekerjaan Pagar BRC T. 90 cm
7 Pekerjaan Tiang Pagar BRC T.90 cm
8 Pintu pagar BRC T. 90 cm
9 Pekerjaan plesteran ; 1pc ; 4 ps
10 Pekerjaan acian
11 Pengecatan

Pekerjaan pagar pelindung mesin IPAL dibuat untuk melindungi mesin IPAL sehingga mesin IPAL tetap awet. Bahan dan material yang akan di gunakan
seslalu mengacu standar bahan bangunan sesuai pada dokumen kontrak. adapun langka-langka penegerjaan pagar pelindung mesin IPAL yakni diawali
dengan pekerjaan galian tanah, dimensi galian tanah disesuikan gambar kerja. pekerjaan galian telah selesai di ikuti dengan pekerjaan urugan pasir dibawah
pondasi setebal 5 cm. pekerjaan urugan pasir telah selesai, maka di ikuti dengan pekerjaan lantai kerja dengan mutu K100 yang mana untuk melindungi
pondasi dari air tanah. pekerjaan sloof dan pondasi upak beton mengikuti pekerjaan lantai kerja, pondasi Umpak beton dibuat setempat-setempat sesui jarak
tiang pagar. bahan yang digunakan harus memenuhi peraturan bahan bangunan indonesia dengan perbandingan campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl. pekerjaan
pondasi ini di fungsikan sebagai penahan tiang pagar BRC sebagaimana seperti dalam gambar rencana. tiang yang digunakan untuk pagar BRC adalah Pipa
galfanis dengan Ø 2", tiang pagar di buat sesui ukuran jarak pada gambar.
Pintu dan trali pagar BRC yang digunakan adalah bahan pabrikasi, pintu dan trali pagar BRC di pesan dan dinbuat sesui ukuran pada gambar kerja. Pintu
pagar dan trali BRC di pasang setelah pekerjaan bangunan pendukungnya telah selesai dikerjakan.
Pekerjaan pelesteran dan pekerjaan acian serta pengecetan merupakan pekerjaan akir.

VI SALURAN AIR LIMBAH


1 Galian tanah
- Galian Tanah anaerobic dilakukan sesuai jalur jaringan instalasi pipa dari sumber limba ke lubang penapungan
- Dimensi galian di sesuikan dengan gambar kerja dan selalu berkoordinasi dengan direksi

2 Urugan tanah kembali


Urugan pasir dilaksanakan pada seluruh lubang galian anaerobic, sebelumpemasangan instalasi perpiaan air limbah dari aktifitas puskesmas

3 Perpipaan pipa PVC type AW dia 3"


- Pipa PVC Type AW dia 3" yang dimaksut adalah media yang di gunakan untuk meyalukan limbah cair dari setiap suber ke bak indikator atau bak
penampungan.
- Proses pengerjaanya selalu menyesuikan dengan skema jaringan pada gambar rencana

4 Pemasangan titik kontrol / clogging monitor


Umum:
- Limbah akan mengendap pada dasar dari dinding pipa pembuangan setelah digunakan untuk jangka waktu lama. Di samping itu kadang-kadang
ada juga benda-benda kecil yang sengaja atau tidak jatuh dan masuk ke dalam pipa. Semuanya itu akan menyebabkan tersumbatnya
pipa, sehingga perlu dilakukan tindakan pengamanan.
- Pada saluran pembuangan di halaman perlu dipasang bak kontrol.
- Untuk pipa yang ditanam dalam tanah, bak kontrol yang lebih besar akan memudahkan pekerjaan pembersihan pipa. Penutup bak kontrol harus
rapat agar tidak membocorkan gas dan bau dari dalam pipa pembuangan.
Pemasangan:
- Bak kontrol harus dipasang di tempat yang mudah dicapai, dan sekelilingnya perlu area yang cukup luas untuk orang yang melakukan
pembersihan pipa.
- Untuk pipa ukuran sampai 65 mm, jarak bebas sekeliling bak kontrol sekurang-kurangnya 30 cm, dan untuk ukuran pipa 75 cm dan lebih besar
jarak tersebut sekurang-kurangnya 45 cm
- Bak kontrol harus dipasang pada lokasi sebagai berikut :
- Awal dari cabang mendatar
- Pada pipa mendatar yang panjang.
- Pada tempat dimana pipa pembuangan membelok dengan sudut lebih dari 450⁰.
- Pada beberapa tempat sepanjang pipa pembuangan yang ditanam dalam tanah.
- Jarak antara bak kontrol sepanjang pipa pembuangan untuk pipa ukuran sampai 100 mm tidak boleh lebih dari 15 m, sedangkan untuk pipa
ukuran lebih besar tidak boleh lebih dari 30m.

VII INSTALASI PENERANGAN


1 Instalasi listrik lampu
2 Instalasi listrik stop kontak
3 Pas. Lampu SL 18 w setara philips
4 Stop kontak 200 A, 1 ph
Untuk pekerjaan Instalasi Listrik sesuai dengan penempatan Titik Lampu yang tertera pada gambar kerja. Instalasi Listrik Menggunakan Kabel
NYM 3x2.25 mm sesuai standar SNI. Apabila Pekerjaan Instalasi listrik selesai kontraktor harus melapor kepada Pihak Pemberi Pekerjaan dan
Pengawas Teknis Agar Di adakan Uji Coba Isntalasi dimana dapat dipastikan semua Titik Lampu dapat berfungsi dengan baik.

VII PEKERJAAN BAK INDIKATOR

1 Pembuatan bak indikator


Jika sumber limbah terpencar-pencar dan tidak memungkinkan untuk dialirkan secara gravitasi maka pengumpulan air limbah dari sumber yang berdekatan
dapat dikumpulkan terlebih dahulu ke dalam suatu bak pengumpul, selanjutnya di pompa ke bak pemisah minyak/lemak atau
bak ekualisasi. Bak pengumpul dapat juga berfungsi untuk memisahkan pasir atau lemak serta kotoran padatan yang dapat menyebabkan hambatan
terhadap kinerja pompa.
2 Galian tanah Bak Penampung
galian bak pengumpul di lakukan secara manual, proses penggalian seslu memperhatikan dimensi galian atau ukuran bak yang akan di kerjakan. Tanah hasil
galian di angkut dan dibuang atau di hampar tanpa pemadatan
3 Pekerjaan Beton Bak Penampung 1x1x1 M
- Setelah pekerjaan galian dilaksanakan maka di ikuti dengan pembuatan begesting untuk pengecoran
- Pengecoran akan dilaksanakan apabila proses pekerjaan bagesting talah di buat
- bahan yang akan di gunakan adalah batu pecah, pasir, seman dan air yang memenuhi peraturan bahan bangunan indonesia.

F. SARANA AIR BERSIH


I PEKERJAAN PERSIAPAN
- Pembersihan lokasi dan Perataan

Sebelum pelaksanaan kegiatan konstruksi dimulai terlebih dahulu lokasi pekerjaan dibersihkan dari semak-semak dan pepohonan sampai ke akar-
akarnya agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terhalang, hasil pembersihan dibakar dan dibuang jauh dari daerah pekerjaan sebagaimana
yang ditentukan Direksi Pekerjaan. Bagian-bagian yang dibersihkan terutama pada jalur-jalur saluran, bangunan-bangunan dan tempat
penimbunan material. Pembersihan dilaksanakan secara manual menggunakan tenaga manusia dan alat bantu, Kami akan menyediakan fasilitas
kantor maupun perumahan sementara (gudang) untuk menampung bahan-bahan dan melakukan segala aktifitas di lapangan. Sarana dan
prasarana diatas sebelumnya harus mendapat persetujuan dari direksi. Setelah selesai seluruh pekerjaan semua fasilitas ini dibongkar pada
waktu pembersihan lokasi proyek sebelum PHO.

- Mobilisasi dan Demobilisasi Mesin Sumur Bor (jenis mesin untuk Kapasitas kedalaman ± 180 M)
Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, dilakukan mobilisasi atau mendatangkan peralatan dan bahan-bahan pemboran beserta personelnya
kelokasi pemboran. Tahap mobilisasi ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan.
- Penyediaan Air Kerja
Penyediaan air kerja dilakukan dengan menyimpan pada tempat penampungan air (water tank) dan air yang digunakan tidak mengandung unsur
kimia dan sebagainya sehingga dapat juga digunakan sebagai kebutuhan tenaga kerja.

- Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Pematokan yang dimaksud adalah pembuatan patok tetap di lokasi rencana untuk menentukan dengan tepat lokasi pekerjaan serta membuat
profil dari kayu, papan atau bambu. Profil ini digunakan sebagai pedoman ukuran atau elevasi pekerjaan yang dibantu benang agar permukaan
lurus dan rapi sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

II DARI RESERVOIR KE BAK TAMPUNGAN DAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)


1 Penyediaan Material pipa HDPE. Ø 1,5" dan assesoris
Pasangan Pipa Instalasi HDPE. Ø 1,5" (dari sumur bor ke Reservoir dan Jaringan)
Gate Valve Gip. dia. 1½"
Socket HDPE. dia. 1½"
Dop HDPE dia. 1,5"
2 Kontruksi Pemasangan pipa HDPE. Ø 1,5"
Pekerjaan tanah
Galian Tanah
Urugan Tanah Kembali
Uji Coba Pengaliran pipa HDPE. Ø 1,5"
3 Penyediaan Material pipa GIP dia 1½" dan assesoris untuk Sambungan Rumah
Pipa GIP dia ½ " (Medium)
Socket GIP dia ½ "
Double Niple GIP dia ½ "
Stop Kran GIP. 1/2"
Clam Sadle GIP. 1.5" x 1/2"
Watermoor GIP dia ½ "
Selotip
Elbow GIP. dia. 1/2" - 90

BANGUNAN RESERVOIR uk. 3x3 M TINGGI 2 M


1 Pekerjaan Tanah
- Galian Tanah
- Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr untuk seluruh galian Reservoir
- Urugan Tanah
- Urugan Pasir di Bawah pondasi
- Urugan tanah sirtu peninggi lantai dan pemadatan

Adapun dapat kami jelaskan bahwa pekerjaan tanah untuk bangunan reservoir sebagaimana biasanya , Penggalian untuk pekerjaan pondasi dilakukan
secara manual dengan memper hatikan dimensi sesuai gambar rencana, pemasang Geotekstil dilakukan setela pekerjaan galian sebelum pekerjaan urugan
pasir dibawah pondasi dengan maksusut untuk menjaga kestabilan tanah, pekerjaan urugan pasir dibawah ponsai setebal 5 cm dimaksut untuk menjaga
keamanan pondasi dari air tanah, setalah pekerjaan pondasi selesai dikerjakan maka di ikuti dengan urugan tanah pondasi untuk mengisi lubang yang tidak
dapat di tutupi oleh pondasi tanpa dipadatkan, urugan sirtu peninggian lantai di kerjakan selah pekerjaan pondasi menggakat permukaan lantai bangunan
setinggi bibir pondasi .

2 Pekerjaan Pasangan dan Beton


- Pasangan Aanstamping Batu Kali/Karang/gunung
- Pasangan Pondasi Batu kali 1Pc : 5Psr pada rumah Pompa
- Lantai Kerja 1pc : 3psr : 5krl
- Kolom 20x20 cm Reservoir Beton Bertulang
- Plat Lantai Atas, Bawah dan Dinding Keliling Beton Bertulang 1 : 2 : 3 Bangunan Reservoir tebal 15 cm
- Balok 20x30 cm Beton Bertulang 1 : 2 : 3 Bangunan Reservoir
- Plat Beton Bertulang 1 : 2 : 3 Bangunan Rumah Pompa tebal 10 cm
- Pasangan Keramik lantai dan dinding dalam Reservoir 40x40 cm polish
- Plesteran Pondasi 1pc : 4psr
- Acian
- Cat Biru Benhur

3 Pekerjaan Perlengkapan Reservoir


Instalasi Jaringan Listrik seluruh untuk Sumur Bor dan Pompa air Jet Pump
Panel Listrik ukuran 50 x 60 cm tebal 20 cm untuk Sumur Bor lengkap instalasi dan MCB (Panel dipasang pada bangunan puskesmas)
Pek. Pengadaan dan Pemasangan Pompa JetPump Grundfos JD series 3 / setara (Pompa Distribusi) dengan head 50 M
Tangga pipa Gip. Dia. 1,5" (luar dan dalam reservoir)
Manholle Plat Eser 2 mm
Pelampung
Dop HDPE dia. 1,5"
Pasangan Pipa Penguras HDPE. Ø 1,5"
Filter Air
Stop Kran dia 1,5"
Double Nipple HDPE dia 1,5"
Screen dia. 1,5"
Kran Air GIP. Ø 1/2" pada Bak Reservoir
Pipa Hawa GIP dia 1,5"
Adapun dapat kami jelaskan bahwa pekerjaan pasangan dan beton untuk bangunan reservoir sebagaimana biasanya, pekerjaan anstamping dilaksakan
setalah pekerjaan urugan pasir dibawah pondasi dengan maksut untuk menjaga pondasi air tanah, pekerjaan pondasi dapat di laksankan setela pekerjaan
anstamping, pekerjaan pondasi dimaksut untuk dapat meyaluran beban bangunan fertikal atau horinsotal ke tanah, bahan dan material yang digunakan
harus memenuhi standar peraturan bahan bangunan indonesia, dimensi pondasi akan disesuikan dengan gambar dalam kontrak kerja, pekerjaan beton
dilaksanakan apabila pekerjaan pondasi telah selesai di kerjakan, dengan membuat penulangan kolom dan dinding dan plat atap serentak dengan pembuat
begesting dinding dan atap sesuai dimensi yang di tentukan dalam gambar kerja. penulangan dan begesting telah selesai dikerjakan, diikuti dengan
pemasangan kelengkapan reservoir yakni pipa pembungan menhol pipa inlet dan pipa autlet dan kelengkapan lainya. apabilah semua kebutuhan resrvoir
telah di terpasang maka diikuti dengan pengecoran beton. perbandingan campuran 1 Pc: 2 Psr: 3 Krl, bahan dan material yang digunakan adalah bahan
material sesuai spesifikasi teknis. setelah pengecoran beton selesai di kerjakan maka di ikuti dengan pekerjaan finising yakni pekerjaan pelesteran, acian dan
pengecetan.

G PEKERJAAN SUMUR BOR


1 TAHAPAN PERSIAPAN
a. PekerjaanMobilisasi
Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, dilakukan mobilisasi atau mendatangkan peralatan dan bahan-bahan pemboran beserta personelnya kelokasi
pemboran. Tahap mobilisasi ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan.
b. Pekerjaan Persiapan Lokasi
- Pembersihan, perataan dan pengerasan lokasi untuk posisi tumpuan mesin bor
- Pembuatanbak Lumpur, bak control dan selokan untuk sirkulasi Lumpur bor
Penanaman casing penga manse dalam 1-2 m pada posisi titik bor apa bila formasi lapisan tanah paling atas yang akan dibor merupakan lapisan
-
formasi yang mudah runtu.
- Penyetelan (setting) mesinbor beserta menara (rig), penyetelan (setting) pompa Lumpur beserta selang-selangnya.
- Penyedian air serta pengadukan Lumpur bor untuk sirkulasi pemboran

2 TAHAP PEMBORAN AWAL


Sistem pemboran yang diterangkan disini adalah menggunakan system borputar (rotary drilling) dan tekanan bawah pull down pressure) yang
dibarengi dengan sirkulasi Lumpur bor (mud flush) kedalam lubang bor.
Pemboran pilot hole adalah pekerjaan pemboran tahapa waldengan dia meter lobang kecil sampai kedalaman yang dikehendaki, diameter pilot hole
biasanya antara 4 sampai dengan 8 inchi, Selain itu juga ditentukan dengan kemampuan atau spesifikasi mesinbor yang digunakan.

Hal-hal yang perludiamatidalampekerjaanpemboran pilot hole adalah :


- Kecepatan mata bor dalam menebus formasi lapisan tanah setiap meternya (penetrasi waktu permeter)
- Contohgerusan (pecahan) formasi lapisan dalam setiap meternya
Contoh (sample) pecahan formasi lapisan tanah (cutting) dimasukkan dalam plastik kecil atau kotak sample dan masing-masing diberi nomor
- sesuai dengan kedalamanya. Adapun maksud pengambilan sample cutting adalahsebagai data pendukung hasil electrical logging untuk
menentukan posisi kedalaman sumber air (akuifer)

3 TAHAP ELECTRICAL LOGING


Electrical Loging tujuannya adalah untuk mengetahui letak (posisi) akuifer air, tahap pekerjaan ini sebagai penentu konstruksi saringan (screen).

Electrical Loging dilakukan dengan menggunakan suatu alat, dimana alat tersebut menggunakan konfigurasi titik tunggal dimana eletroda arus
dimasukakan kedalam lubang bordnelektroda yang lain ditanam dipermukaan.
Arus dimasukkan kedalam lubang elektroda yang kemudian menyebar kedalam formasi disekitar lubang bor. Sebagian arus kembali ke elektroda
di permukaan dengan arus yang telah mengalami penurunan. Penurunan inilah yang diukur.
4 TAHAP PEMBERSIHAN LUBANG BOR (REAMING HOLE)
Yang dimaksud dengan reaming adalah memperbesar lubang bor sesuai dengan diameter konstruksi pipa casing dan saringan (screen)
yang direncanakan.
Hal-hal yang diamati dalam tahap pekerjan reaming adalah sama seperti pada tahap pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan reaming
cutting (formasi lapisan tanah) tidak perlu diambil lagi. Ideal selisih diameter lobang bor dengan pipa casing adalah 6 inchi. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah masuknya konstruksi pipa casing dan saringan (sreen) sertamasuknya penyetoran kerikil pembalut
(gravel pack).

5 TAHAP KONSTRUKSI PIPA CASING DAN SARINGAN (SCREEN)


Pada tahap ini peletakan pipa casing dan saringan (screen) harus sesuai dengan gambar konstruksi yang telah direncanakan. Terutama
peletakan konstruksi saringan (screen) harus didasarkan atas hasil electrical logging dan analisa cutting
Selain itu juga didasarkan atas kondisi hydrogeology daerah pemboran. Dari pemahaman aspek-aspek hydrogeology diharapkan
perencanaan sumur dalam yang dihasilkan mampu memberikan sumur pemanfatan (life time) yang maksimal dan kapasitas yang optimal
dengan memperhatikan kelestarian lingkungan didaerah sekitar pemboran.

6 TAHAP PENYETORAN KERIKIL PEMBALUT (GRAVEL PACK)


Maksud dan tujuan penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah untuk menyaring masuknya air dari formasi lapisan akuifer kedalam
saringan (screen) dan mencegah masuknya partikel kecil seperti pasir kedalam lubang saringan (screen).
Adapun cara penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah dibarengi dengan sirkulasi (spulling) air yang encer supaya kerikil pembalut
(gravel pack) dapat tersusun dengan sempurna pada rongga antara konstruksi pipa casing dengan dinding lubang bor.

7 TAHAP PENCUCIAN DAN PEMBERSIHAN (WELL DEVELOPMENT)


Tahap pekerjaan pencucian dan pembersihan sumur dalam dilakukan dengan maksud untuk dapat membersihkan dinding zona invasi
akuifererta kerikil pembalut dari partikel hlus, agar seluruh bukaan pori atau celah akuifer dapat terbuka penuh sehinga ari tanah dapat
mengalir kedalam lubang saringan (screen) dengan sempurn.
Manfaat dari tahap Well Development ini adalah :
- Menghilangkan atau mengurangi penyumbatan (clogging) akuifer pada dinding lobang bor.
- Meningkatkan porositas dan permeabilitas akuifer disekeliling sumur dalam.
- Menstabilakan formasi lapisan pasir disekeliling saringan, sehingga pemompaan bebas dari kandungan

Pelaksanaantahap Well Development dilakukandengancara


1 Water Jetting
Peralatan yang digunakan disebut Jetting Tool, yaitu suatu alat dari pipa yang mempunyai 4 lobang (dozzle). Alat ini dimasukkan
kedalam sumur dalam pada tiap-tiap interval saringan secara berurutan dari bawah keatas dengan penghantar pipa bor yang
dihubungkan dengan pompa yang dihubung kan dengan pompatekan yang memompakan air bersih kedalam sumur dalam.
Pada pengoperasiannya, alat ini digerakkan berputar-putar atau dengan memutar-mutar pipa penghantarnya dan naikturun sepanjang
saringan (screen).
2 Air Lift
Pada metode air lift ini dimulai dengan pelepasan tekan udara kedalam sumur dalam dari tekanan kecil kemudian perlahan-lahan
diperbesar. Pekerjaan air lift ini dilakukan mulai dari interval saringan paling ke bawah secara berurutan hingga kedasar sumur dalam.

8 TAHAP PENGECORAN (GROUTING)


Maksud dan tujuan dari tahap grouting ini adalah
- Sebagai penguat (tumpuan) konstruksi pipa casing
- Untuk menutup (mencegah) masuknya air permukaan (air atas) kedalam pipa casing melalui saringan (screen)
9 TAHAP UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Maksud dan tujuan uji pemompaan (pumping test) ini adalah untuk mengetahui kondisi akuifer dan kapasitas jenis sumur dalam, sehingga
dapat untuk memilih jenis serta kapasitas pompa yang sesuai yang akan dipasang disumur dalam tersebut.
Data-data yang dicak dalam uji pemompaan adalah :
- Muka air tanahawal (pizometrikawal)
- Debit pemompaan
- Penurunanmuka air tanahselamapemompaan (draw-down)
- Waktusejakdimulaipemompaan
- Kenaikanmuka air tanahsetelahpompadimatikan
- Waktusetelahpompadimatikan

Uji pemompaan dilakukan melalui 2 tahap

- Uji pemompaan bertahap (step draw-doen test) Uji pemompaan yang dilakukan 3 step, masing-masing selama 2 jam dengan variasi
debit yang berbeda.
- Uji pemompaan panjang. Uji pemompaan ini umumnya dilakukan selama 2x 24 jam dengan debit tetap.

Pada uji pemompaan ini dimbil sample air 3 kali, yaitu pada awal pemompaan, pertengahan dan akhir pemompaan. Maksud dan tujuan
pengambilan sample air adalah untuk pemeriksaan (analisa) kualitas air, apakah air yang dihasilkan dari sumur dalam tersebut memenuhi
standar air minum yang diizinkan.

Kualitas air yang dianalisaadalah :


- PH (keasaman atau kebasaan) air tersebut.
- Kadar unsure-unsurkimiaterkandungdalam air tersebut.
- Jumlahzatpadaterlarut (TDS).

10 TAHAP FINISHING
Tahap finishing meliputi :
Pemasangan pompa submersible permanent, panel listrik serta instalasi kabel-kabelnya.
Pembuatan bak control (manhole) apabila well head posisinya dibawah level tanah, pembuatan apron apabila well head posisinya diatas level tanah.

V PEKERJAAN PENYELESAIAN
Pembersihan kembali lokasi
Selama periode pelaksanaan pekerjaan, konstruksi harus memelihara pekerjaan bebas dari akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran dan
sampah yang diakibatkan oleh operasi pelaksanaan. Pada saat selesainya pekerjaan, semua sisa bahan bangunan dan bahan-bahan tak
terpakai, sampah, perlengkapan peralatan dan mesin-mesin harus disingkirkan, seluruh permukaan terekspos yang nampak harus
dibersihkan dan proyek ditinggal dalam kondisi siap pakai dan diterima oleh Direksi pekerjaan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih dan siap untuk dipakai pemilik. Konstruksi
juga harus mengembalikan bagian-bagian dari tempat kerja yang tidak diperuntukkan dalam dokumen konstruksi ke kondisi semula.
2, Pada saat pembersihan akhir, semua perkerasan dan struktur harus diperiksa ulang untuk mengetahui kerusakan fisik yang
mungkin ditemukan sebelum pembersihan akhir. Lokasi yang diperkeras ditempat kerja dan semua lokasi diperkeras untuk umum
yang bersebelahan langsung dengan tempat kerja harus disikat sampai bersih. Permukaan lainnya harus digaru sampai bersih dan
semua kotoran yang terkumpul harus dibuang.

SoE, 16 April 2020


Dibuat Oleh :
PT. PUTRA CAHAYA ALAM

KRISOSTOMUS SIANTO
Direktur

Anda mungkin juga menyukai