1. UMUM
1.1. Informasi Pekerjaan
Pengguna Jasa : Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan
Alamat : Jl. Kartini No.1 SoE
Sumber Dana : DPA - APBD
Paket Pekerjaan : Pembangunan Gedung Puskesmas Noebeba ( Gedung Puskesmas Protetipe, Pembangunan Rumah Dinas Dokter, IPAL,
Serana Air Bersih, dan Pembangunan Rumah Dinas Perawat )
Lokasi : Kecamatan Noebeba - Kab. Timor Tengah Selatan
Tahun Anggaran : 2020
1.2. Informasi Teknis
Waktu Pelaksanaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kelender
Waktu Pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kelender
Lokasi Quarry : Noebeba
2. LINGKUP PEKERJAAN
Pengadaan Gedung Puskesmas Noebeba ( Gedung Puskesmas Protetipe, Pembangunan Rumah Dinas Dokter, IPAL, Serana Air Bersih, dan Pembangunan Rumah
Dinas Perawat ) meliputi :
A. GEDUNG PUSKESMAS
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi dan Demobilisasi : 1,00 Ls
2 Pembersihan lokasi : 1,00 Ls
3 Penyediaan Listrik Kerja dan Air Kerja : 1,00 Ls
4 Pengukuran/Pemasangan Papan Bowplank : 131,60 m'
5 Membuat Papan Nama Proyek 150x250 cm : 1,00 Ls
IX PEKERJAAN ELEKTRIKAL
A PEKERJAAN INSTALASI TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK
1 Pas. Lampu Downlight Theme 150-70-E27 Blub LED 12 watt : 63,00 bh
2 Pas. Lampu SL 18 w setara philips : 21,00 bh
3 Pas. Lampu selang pada bagian dalam plafond ruang tunggu (lampu biru) : 1,00 Ls
4 Pas. Lampu Downlight Theme 150-70-E27 Blub LED 3 watt : 15,00 bh
5 Pas. Lampu Neon Box/TL 2x18 watt : 33,00 bh
6 Pas. Lampu Spot/sorot LED 50 watt : 2,00 bh
7 Pas. Lampu LED pada bagian dalam Logo, Ornamen Motif Daerah dan semua Tulisan
: 1,00 Unit
Puskesmas (pasang mengikuti bentuk huruf)
8 Stop kontak 200 A, 1 ph : 50,00 bh
9 Stop kontak AC : 5,00 bh
10 Saklar tunggal : 10,00 bh
11 Saklar ganda : 36,00 bh
12 Instalasi titik penerangan dari PANEL ke TITIK lampu : 134,00 titik
13 Instalasi titik stop kontak dari PANEL POWER : 64,00 titik
14 Sambungan Daya PLN (10 KVa) : 1,00 Ls
15 Pas. Panel Penerangan (AMF-ATS) : 1,00 Unit
Wall mounted, tebal pelat 1,8 mm, cat bakar
Kebutuhan Komponen Panel :
1 buah x MCCB 16 A, 3 P, 36 kA
16 buah x MCB 6 A, 1 P, 6 kA
3 buah x fuse 2 A + fuse holder
3 buah x pilot lamp
2 buah lot busbar 40 A full neutral, 5 bus
1 buah lot internal wiring + aksesori
1 unit Panel 50 (L) x 25 (D) x 60 (T) cm
1 lot pentanahan
16 Pas. Panel AIR CONDITIONER (AC), (AMF-ATS) : 1,00 Unit
Wall mounted, tebal pelat 1,8 mm, cat bakar
Kebutuhan Komponen Panel :
1 buah x MCCB 100 A, 3 P, 36 kA
15 buah x MCB 10 A, 1 P, 6 kA'
3 buah x fuse 2 A + fuse holder
3 buah x pilot lamp
1 buah lot busbar 40 A full neutral, 5 bus
1 buah lot internal wiring + aksesori
1 unit panel 50 (L) x 25 (D) x 60 (T) cm
1 lot instalasi kabel grounding
17 Pas. Panel POWER (AMF-ATS) : 1,00 Unit
Wall mounted, tebal pelat 1,8 mm, cat bakar
Kebutuhan Komponen Panel :
1 buah x MCCB 100 A, 3 P, 36 kA
13 buah x MCB 10 A, 1 P, 6 kA'
3 buah x fuse 2 A + fuse holder
3 buah x pilot lamp
1 buah lot busbar 40 A full neutral, 5 bus
1 buah lot internal wiring + aksesori
1 unit panel 50 (L) x 25 (D) x 60 (T) cm
1 lot instalasi kabel grounding
c
Pekerjaan Pemipaan Drain dengan isolasi tebal 1", density 24 Kg/m3 c/w Fitting-Fitting
1 Pek. Penangkal Petir Electrostatik (Lighting Protection) Flash Vectron/ setara : 1,00 unit
2 Instalasi Penangkal Petir (Kabel BC 50mm2 +Klem) : 30,00 M
3 Bak Kontrol : 1,00 unit
4 Grounding : 1,00 unit
X PEKERJAAN SANITASI
A INSTALASI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN
1 Pasangan Bak Air Fyberglass 1 m3 : 8,00 Unit
2 Pasangan Kloset Jongkok : 1,00 Unit
3 Pasangan Closet Duduk porselen putih (Toto/setara) komplet box dan jet washer : 7,00 Unit
4 Pasang Kran Air Ø 1/2" (type madya-vernekel) : 11,00 Bh
5 Pasang Floor Drain : 14,00 Bh
6 Pasang Wastafel setara TOTO lengkap kran air : 11,00 Unit
7 Pasang Urinoir setara TOTO lengkap kran air : 2,00 Unit
8 Pasang Spoel Hoek setara TOTO lengkap kran air : 1,00 Unit
9 Pasang Bak cuci Stainlees (Kichen Zink) single bak : 1,00 Unit
10 Pasang Bak cuci Stainlees (Kichen Zink) double bak : 2,00 Unit
11 Pengadaan dan pemasangan Profil Tank kap. 1100 liter : 2,00 Unit
12 Peresapan Air Hujan : 6,00 Unit
1
13 Pasang Pipa GIP Ø 1/2" Med. A instalasi air bersih (lengkap ascesories) : 112,00 M
1
14 Pasang Pipa GIP Ø 1" Med A. instalasi air bersih (lengkap ascesories) : 130,00 M
1
15 Pasang Pipa sumber GIP Ø 1 1/2" Med. A instalasi air bersih (lengkap ascesories) : 90,00 M
1
16 Pasang Pipa PVC Ø 2" instalasi air kotor ke peresapan (lengkap ascesories) : 135,00 M
1
17 Pasang Pipa PVC Ø 3" instalasi air hujan ke peresapan (lengkap ascesories) : 120,00 M
1
18 Pasang Pipa PVC Ø 4" instalasi Limbah Padat (lengkap ascesories) : 56,00 M
C. PEKERJAAN SALURAN
1 Galian Tanah untuk Saluran : 25,29 M3
2 Urugan Tanah Kembali : 8,43 M3
3 Pasangan Batu Gunung 1 pc : 4 psr : 36,25 M3
4 Pasangan Buis Beton Ø 50 cm : 9,00 M1
5 Plesteran Saluran 1 pc : 4 psr : 242,81 M2
6 Acian Saluran : 242,81 M2
7 Gril Saluran
Pas. Saluran
besi siku
Keliling
kombinasi
Bangunan
plat strip : 44,25 Kg
8 Peresapan
Grill Saluran
Air Hujan : 6,00 Unit
B. PEKERJAAN LANDSCAPE
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan lokasi dan Perataan : 1,00 Ls
2 Penyediaan Air Kerja : 1,00 Ls
3 Pengukuran/Pemasangan Papan Bowplank : 1,00 Ls
II PEKERJAAN JALAN, AREA PARKIR DAN TAMAN
1 Pas. Pondasi Menerus batu Karang/gunung 1 pc : 5 psr untuk Pagar Samping : 15,96 m3
2 Lapisan Rubble Stone (sirtu ), t=20 cm, Pemadatan dengan alat berat : 36,00 m3
3 Urugan pasir bawah Cansteen t=10cm : 18,00 m3
4 Pek. Cansteen beton cetak : 83,00 m1
5 Pek. Pemasangan Paving Blok (type hexagonal) : 180,00 m2
C. PEKERJAAN RUMAH DOKTER
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan lokasi dan Perataan : 1,00 Ls
2 Penyediaan Air Kerja : 1,00 Ls
3 Pengukuran/Pemasangan Papan Bowplank : 57,00 m'
II PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
1 Galian tanah pondasi : 90,11 m3
2 Cutting /Galian Permukaan Tanah dengan Alat Berat : 37,80 m3
3 Fill/Urugan Sirtu perbaikan Permukaan tanah dipadatkan : 23,12 m3
4 Urugan kembali tanah galian : 30,04 m3
5 Urugan pasir bawah pondasi t=5cm : 6,01 m3
6 Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr untuk seluruh galian pondasi menerus : 307,05 m2
7 Urugan sirtu peninggi lantai dan pemadatan : 36,44 m3
8 Urugan pasir bawah lantai t= 10 cm : 12,45 m3
III PEKERJAAN STRUKTUR & BETON
1 Pasangan Aanstamping Batu Karang : 18,02 m3
2 Pas. Pondasi Menerus batu Karang/gunung 1 pc : 5 psr : 46,73 m3
Pekerjaan Beton
3 Sloof teras 12/12 cm beton bertulang K175 : 0,19 m3
4 Sloof Utama 15/20 cm beton bertulang K175 : 2,45 m3
5 Kolom Praktis 12/12 cm beton bertulang : 1,38 m3
6 Kolom (K3) 10x30 cm beton bertulang : 0,20 m3
7 Kolom Teras (K1) 10/20 cm beton bertulang : 0,26 m3
8 Ringbalk 15x15 cm Beton bertulang : 2,06 m3
9 Ringbalk Gewel 12x12 cm Beton bertulang : 0,98 m3
10 Plat Meja Beton Dapur, t = 10 cm beton bertulang : 0,34 m3
11 Plat Kanopi pada Jendela dan Teras, lebar 50 cm, t = 8 cm beton bertulang : 0,77 m3
IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
1 Pasangan dinding Batako, 1 PC: 4 Psr : 351,17 m2
2 Plesteran dinding batako t=15mm, 1 Pc : 4 Psr : 702,34 m2
3 Plesteran pondasi, t=15mm, 1 Pc : 4 Psr : 11,40 m2
4 Plesteran List pada Dinding : 1,00 Ls
5 Acian dinding (termasuk Seluruh Beton) : 713,74 m2
V PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
1 Lantai kerja t=5 cm (beton K-100) 1 pc : 3 psr : 5 krl : 5,89 m3
2 Pas. Lantai Keramik 40/40 Polish : 122,66 m2
3 Pas. Lantai Keramik 40/40 UnPolish pada teras, selasar dan tangga : 38,68 m2
4 Plint Keramik 10/40 cm : 102,60 m1
5 Keramik 25/40 Dinding Km/Wc dan Dapur(bermotif) : 61,80 m2
6 Keramik 20/20 wafel untuk lantai Km/Wc, (Keramik bermotif) : 5,36 m2
7 Keramik List 10/25 untuk Dinding Km/Wc (Keramik bermotif) : 30,80 m1
8 Step noizing anak tangga type keramik 8/40 :
VI PEKERJAAN PLAFON DAN ATAP
1 Pek. Kuda2, baja ringan C 75/75 mm dan reng butten 30/0.45 (baja ringan) : 256,04 M2
2 Pek. Penutup Atap Geneteng Metal Multiroof 0.30 mm : 256,04 m2
3 Pek. Talang seng plat BJLS 0,30 mm : 11,60 m1
4 Pek. Bubungan genteng metal Multiroof : 18,23 m1
5 Kalsiplank 8 Corak Jati, uk. 0.08/20 : 111,20 m1
6 Penutup plafond Kalsiboard tb 3.5 mm & Rangka Hollow 4x4 cm : 176,00 m2
7 Pasang List Plafond Profil Gypsum (Lebar ± 15 cm) : 306,00 m1
VII PEKERJAAN KUSEN, BINGKAI, & KACA
1 Pek. Kusen Pintu, Jendela dan Bouven Kayu Klas I (Jati) 5/11 cm : 1,22 m3
2 Pek. Daun Pintu Panil Papan Kayu Klas I Jati : 15,53 m2
3 Pek. Daun Pintu Teakwood Lapis Alumunium : 3,04 m2
4 Pek. Bingkai Jendela Panil + Kaca bening 5 mm : 14,48 m2
5 Pek. Pas. Kaca Polos 5 mm : 3,41 m2
VIII PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1 Pas. Engsel Pintu 4" (4 buah tiap daun pintu) : 40,00 bh
2 Pas. Engsel Jendela : 60,00 bh
3 Pas. Handle sedang : 8,00 Psg
4 Pas. Kunci Tanam 2 kali putar : 8,00 bh
5 Pas. Kunci Double Cylinder bulat pada KM : 2,00 Psg
6 Pas. Grendel Jendela : 30,00 bh
7 Pas. Grendel Pintu : 10,00 bh
8 Pas. Handle Kecil : 30,00 Psg
9 Pas. Door Holder : 10,00 bh
10 Pas. Kait Angin : 60,00 bh
IX PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan dinding baru (setara Catylac) : 713,74 m2
2 Pengecatan plafond : 176,00 m2
3 Pengecatan Kayu Kusen warna putih : 44,79 m2
4 Teak oil Daun Pintu : 60,03 m2
X PEKERJAAN INSTALASI TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK
1 Pas. Lampu SL 18 w setara philips : 16,00 bh
2 Pas. Lampu SL 5 w setara philips : 2,00 bh
3 Stop kontak 200 A, 1 ph : 10,00 bh
4 Saklar tunggal : 4,00 bh
5 Saklar ganda : 6,00 bh
6 Sekring Box dan Panel MCB : 2,00 unit
7 Instalasi titik penerangan dari PANEL ke TITIK lampu : 18,00 titik
8 Instalasi titik stop kontak dari PANEL : 10,00 titik
XI INSTALASI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN
1 Pasangan Bak Air Fyberglass 1 m3 : 2,00 Unit
2 Pasangan Kloset Jongkok : 2,00 Unit
3 Pasang Kran Air Ø 1/2" (type madya-vernekel) : 2,00 Bh
4 Pasang Floor Drain : 2,00 Bh
5 Pasang Bak cuci Stainlees (Kichen Zink) single bak : 2,00 Unit
6 Pekerjaan Septiktank dan Peresapan : 1,00 Unit
7 Pasang Pipa GIP Ø 1/2" instalasi air bersih (lengkap ascesories) : 24,00 M1
8 Pasang Pipa PVC Ø 2" instalasi air kotor ke peresapan (lengkap ascesories) : 20,00 M1
9 Pasang Pipa PVC Ø 4" instalasi Limbah Padat (lengkap ascesories) : 9,00 M1
XII PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Pembersihan Kembali : 1,00 Ls
E. PEKERJAAN IPAL
I PENGADAAN DAN PEMASANGAN MESIN IPAL
1 Unit mesin IPAL : 1,00 Paket
Kapasitas : 15 - 20 bed
Sistem : Biofilter
Operasi : Semi otomatis
Konstruksi : Movable
Material : Fiberglass
Anaerobic Equalization
Transfer pump : 2 unit
Jet ejector : 1 set
Chlorination (inline contact) : 1 unit
Flow meter : 2 unit
Interkoneksi : 1 lots
Panel listrik (panel control) : 1 paket
II PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Penyediaan Air Kerja : 1,00 ls
2 Uitzet / pengukuran : 20,00 m'
3 Pembersihan awal : 1,00 Ls
III PEKERJAAN PONDASI DAN ATAP MESIN IPAL
1 Atap metal roof rangka galvanis / hollow : 12,04 m2
2 Pekerjaan tiang atap pipa galvanis 2" : 15,30 m'
3 Galian tanah : 0,87 m3
4 Pekerjaan plat beton bertulang : 1,31 m3
5 Pasangan Batu karang/gunung 1pc:5psr, Dudukan Tangki IPAL : 0,19 m3
6 Urugan pasir : 0,44 m3
7 Pekerjaan lantai kerja, K 100 : 0,44 m3
8 Pekerjaan pasangan keramik polos 40 x 40 cm : 8,74 m2
IV PEKERJAAN TEMPAT ANAEROBIC EQUALIZATION
1 Galian tanah : 9,74 m3
2 Urugan pasir : 0,54 m3
3 Urugan tanah kembali : 3,25 m3
V PEKERJAAN PAGAR PELINDUNG MESIN IPAL
1 Galian tanah : 0,70 m3
2 Urugan pasir : 0,38 m3
3 Pekerjaan lantai kerja, K 100 : 0,20 m2
4 Pekerjaan sloof (10x15 cm) : 0,45 m3
5 Pekerjaan pondasi umpak beton : 0,22 m3
6 Pekerjaan Pagar BRC T. 90 cm : 19,00 m'
7 Pekerjaan Tiang Pagar BRC T.90 cm : 12,00 m'
8 Pintu pagar BRC T. 90 cm : 1,00 Unit
9 Pekerjaan plesteran ; 1pc ; 4 ps : 9,00 m2
10 Pekerjaan acian : 9,00 m2
11 Pengecatan : 9,00 m2
VI SALURAN AIR LIMBAH
1 Galian tanah : 27,63 m3
2 Urugan tanah kembali : 18,42 m3
3 Perpipaan pipa PVC type AW dia 3" : 259,00 m'
4 Pemasangan titik kontrol / clogging monitor : 5,00 unit
Tangga pipa Gip. Dia. 1,5" (luar dan dalam reservoir) : 2,00 Unit
Manholle Plat Eser 2 mm : 1,00 Unit
Pelampung : 1,00 Buah
Dop HDPE dia. 1,5" : 1,00 Buah
Pasangan Pipa Penguras HDPE. Ø 1,5" : 2,00 M
Filter Air : 1,00 BH
Stop Kran dia 1,5" : 6,00 Buah
Double Nipple HDPE dia 1,5" : 4,00 Buah
Screen dia. 1,5" : 1,00 Buah
Kran Air GIP. Ø 1/2" pada Bak Reservoir : 2,00 bh
Pipa Hawa GIP dia 1,5" : 1,00 Unit
IV PEKERJAAN SUMUR BOR
Pekerjaan Pengebooran dan Pasangan Perpipaan Casing PVC. dia. 4" (Termasuk Pengadaan Pipa,
dan Pencarian titik/lokasi sumber air), Pekerjaan sampai mendapatkan Air dan termasuk didalamnya : 1,00 Paket
Pengadaan dan Pemasangan Motor Pompa Air Submersible 1.5 HP
Comisioning Test : 1,00 Ls
V PEKERJAAN PENYELESAIAN
Pembersihan kembali lokasi : 1,00 Ls
Agar suatu pekerjaan dapat terlaksana dengan baik, maka dipandang perlu untuk membuat suatu struktur organisasi kerja dengan ketersediaan tenaga kerja, peralatan
penunjang dan material/bahan yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan sebagai berikut :
A. Organisasi Kerja
Direktur
Administrasi / Keuangan
Mandor
Tukang
Pekerja
2. Peralatan
Perlu disediakan peralatan penunjang sesuai fungsi kerja masing-masing dalam kondisi yang baik dan dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan agar dapat
menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Peralatan penunjang ini harus dibuat daftarnya dan diserahkan kepada Direksi.
Bila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi hambatan dan hambatan ini menurut Direksi disebabkan karena kurangnya jumlah tenaga kerja atau peralatan atau
kurang memenuhi syaratnya dari beberapa pekerja dan peralatan, maka Direksi berhak membatalkan Kontrak.
GENZET
3. Material/Bahan
Material/bahan yang digunakan adalah material/bahan yang diminta dalam spesifikasi serta mendapatkan persetujuan direksi sebelum pemakaian bahan
tersebut. Material/bahan yang akan dipergunakan harus sudah disediakan pada hari sebelum pelaksanaan item pekerjaan.
C. Ijin Kerja
Untuk kelancaran pelaksanaan maka dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) untuk melakukan proses pematokan di lokasi pekerjaan yang sudah
ditetapkan dalam dokumen pelelangan.
Pengukuran, Penggambaran dan perhitungan MC 0 %
Sebelum dimulai pekerjaan fisik maka dilakukan pengukuran untuk menentukan mutual cek awal (MC 0%) yang sesuai dengan petunjuk direksi dan
berdasarkan desain dan bench mark yang ada.
Pelaksanaan pengukuran dilaksanakan secara seksama yang meliputi :
- Penentuan titik bangunan yang akan dibangun
- Pengukuran memanjang dan melintang bangunan
Out Put yang dihasilkan dari pengukuran antara lain :
- Gambar sesuai hasil existing elevasi dan koordinatnya
- Perhitungan volume sebagai dasar awal pelaksanaan pekerjaan dan perhitungan Mutual Check (MC 0%)
Data dari hasil out put diserahkan kepada Direksi untuk persetujuan.
5. DIAGRAM ALIR DAN URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Diagram Alir Kegiatan
Mulai
Mobilisasi
Pekerjaan Persiapan
C
Pembersihan Lokasi Papan Nama Proyek Penyediaan Air Kerja Alat Safety dan P3K Uitset dan Pasang Bouwplank
C
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Galian Tanah & Pondasi Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr Pekerjaan Urugan
C
Pekerjaan Beton
Pondasi footplat setempat (FP1) uk.100x100 cm Pekerjaan Sloof Pekerjaan Balok Struktur Pekerjaan Plat Beton
Kaki Pondasi K1 uk. 25/25 Pekerjaan Kolom Pekerjaan Ring Balk Pekerjaan Lantai Kerja
Pek. Lantai Keramik Pek. Keramik Meja Beton Pasangan Allumunium Composite Panel
Pek. Dinding Keramik KM/WC Pek. Paving Blok Pas. Step Noshing
C
Pekerjaan Pintu, Jendela & Gantungan
C
Pekerjaan Atap & Plafond
C
Pekerjaan Cat
C
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing
Pekerjaan Lain-Lain
C
MC 100
C
Demobilisasi
C
Serah Terima Pertama Masa Pemeliharaan
C
Keterangan :
Serah Terima Kedua
C
C = Cek
Selesai
B. Urutan Pelaksanaan Kegiatan
I PEKERJAAN PERSIAPAN
Kegiatan kontraktor pada pekerjaan persiapan yaitu :
Dalam item pekerjaan ini mencakup mobilisasi/demobilisasi tenaga kerja, peralatan kerja dan material/bahan. Pekerjaan lain yang termasuk dalam item
pekerjaan ini adalah :
2, Pembersihan lokasi
• Kecuali ditetapkan lain oleh Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana maka seluruh pohon-pohon termasuk akarnya, semak-semak dan akar-
akar pohon dalam daerah batu bata s pekerjaan harus dibersihkan dan ditebang.
•
Bila Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana memerintahkan bahwa pohon-pohon rindang dan pohon-pohon serta tanaman ornamen
tertentu dipertahankan, maka pohon-pohon/tanaman-tanaman termaksud harus dijaga terhadap kerusakaan. Pohon-pohon yang harus
disingkirkan harus ditebang sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon lain serta tanaman yang harus dipertahankan.
• Pada pelaksanaan pembersihan Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong harus berhati hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-
pipa atau tanda-tanda lainnya.
3, Penyediaan Listrik Kerja dan Air Kerja
Air kerja merupakan air yang di butuhkan untuk di gunakan dalam pekerjaan konstruksi. penampungan air perlu di sediakan sebelum mentangkan air
kerja Sehingga air dapat ditampung dalam wada tampungan tersebut.
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan untuk
minum tanpa pengujian.
• Setelah didapat peil bangunan dipasang bouwplank yang terbuat dari kayuusuk serta papan, untuk menentukan tinggi acuan bangunan serta as-
asbangunan, bouwplank terbuat dari patok – patok dan papan yang diberitanda/notasi dengan cat yang juga sebagai patokan/referensi untuk
mengukur kedalaman/ketinggian dan bentuk dari pasangan yang akan dilaksanakan, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan selanjutnya
sudahmendapatkan pedoman yang pasti sesuai dengan gambar, RKS dan Aanvulli.
•
Pekerjaan pasangan bouwplank pada Pembangunan Gedung/Rumah Dinas Puskesmas diawali dengan uitzet. Pelaksanaan pengukuran awal
dilakukan oleh regu juru ukur dibawah koordinasi officer juru ukur dengan memperhatikan Spesifikasi Teknis dan Gambar, setelah itu dilanjutkan
dengan pemeriksaan bersama dengan Direksi atau wakil yang ditunjuk Direksi. Pengukuran diikuti pematokan.
• Melakukan pengukuran serta Pembersihan Lokasi dan melakukan pengukuran serta menetapkan patok-patok posisi rencana bangunan dengan
memasang bowplank.
5, Membuat Papan Nama Proyek 150x250 cm
• Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 1,5 x 2 m, dan dipasang dilokasi proyek, 1 (satu) minggu setelah Kontraktor menerima Surat Perintah
Mulai Kerja, serta dijaga keberadaannya selama proyek berlangsung. Papan nama proyek dibuat dari papan dan tiang kayu 10 x 10 kayu kualitas
baik.
• Kontraktor akan membuat Papan Nama Proyek dan dipasang di Lokasi Pekerjaan dilengkapi dengan tulisan warna hitam dasar di atas dasar warna
putih dan cukup jelas untuk dibaca dengan ukuran sesuai dengan yang ditentukan dalam Spesifikasi.
•
Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan
data-data proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.
6, Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr untuk seluruh tapak bangunan termasuk bagian bawah pondasi menerus dan footplat
Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr, fungsinya untuk menjaga kestabilan tanah hasil galian, sehingga memperbaiki daya dukung tanah dasar pada
tapak bangunan yang akan di bangun sesuai dalam gambar. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum Urugan Pasir dibawah pondasi dan urugan Sirtu
peninggian lantai.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr pabrikasi
2, Geotekstil Woven GT-200 gr di bentang pada area lubang galian pondasi menerus dan pondasi foodplat secara keseluruhan sebelum pekerjaan
urugan pasir dibawah pondasi sesuai gambar rencana.
3, Geotekstil Woven GT-200 gr di bentang pada area tapak bangunan secara keseluruhan sebelum pekerjaan Sirtu Peninggian Lantai sesuai gambar
rencana.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia)
5,
Pekerjaan pemasangan Geotekstil Woven GT-200 gr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton Footplat dan Kolonnya harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
1, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran kolom Kolom Pedestal yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan askolom
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas lubang yang telah di buat beton tumbuk Kolom Pedestal yang mana telah dibuat penulangan footplat.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih setinggi pondasi menerus
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton Footplat dan Kolomnya harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
-
Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran sloofyang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as Sloof
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas pondasi menerus dan di ikat dengan kolom pendestei yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih setinggi pondasi menerus
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton sloof harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
-
Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Sloof Praktir 10/15 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran sloofyang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as Sloof
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas pondasi menerus dan di ikat dengan kolom pendestei yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih setinggi pondasi menerus
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton sloof harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
7 Plat Lantai dasar Gedung, t = 8 cm beton bertulang
plat lantai dasar gedung merupakan lapisan beton bermutu rendah dengan ketebalan umumnya sekitar 8 cm yang biasa terbuat dari campuran beton 1
pc : 3 ps : 5 kr atau bisa juga menggunakan beton readymix B0 atau readymix K-125 (tergantung persyaratan dari pihak Perencana). Lantai rabat beton
ram-ram biasa diperhitungkan dalam satuan m3 atau dapat juga dalam m2.
a. Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Untuk lantai beton rabat ram-ram dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
3, Buat adukan untuk lantai rabat beton ram-ram dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
4, Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai rabat beton ram-ram sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan
telah diratakan.
5, Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai rabat beton ram-ram dari sampah atau kotoran.
6, Pasang patok dan leveling lantai rabat beton ram-ram yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih
dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai rabat beton ram-ram.
7, Tuangkan adukan lantai rabat beton ram-ram ke area melalui talang cor atau ember.
8, Adukan lantai rabat beton ram-ram diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah
ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Lantai Rabat beton ram-ram campuran1 Pc : 3 Ps: 5 Kr dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
14, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
15, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
16, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
b. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton lantai dasar gedung harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Kolom Praktis 15/15 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran kolom praktis yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan askolom
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas lubang yang telah di buat beton tumbuk Kolom praktis yang mana telah dibuat penulangan footplat.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih setinggi pondasi menerus dan sloof
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton kolom praktis harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
9 Kolom teras (K2) 30x30 cm beton bertulang (K250)
Kolom teras atau pilar adalah istilah teknik arsitektur yang merujuk kepada elemen struktural yang meneruskan tekanan, yaitu berat struktur di bagian
atas (misalnya atap) ke elemen struktur lain di bawahnya (landasan atau pondasi). Dengan kata lain, sebuah kolom adalah anggota kompresi.
a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran kolom teras yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan askolom
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas lubang yang telah di buat beton tumbuk teras yang mana telah dibuat penulangan footplat.
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton kolom teras harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
-
Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran kolom utama yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan askolom
- besi yang telah dirakit diletakkan di atas sloof yang telah di buat .
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk beton kolom utama harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
11 Balok 20x50 cm Beton bertulang (khusus pemikul Profil Tank dan Teras depan)
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang persegi atau persegi panjang, dengan paling tidak satu pasang di antaranya
berukuran berbeda. Balok yang dibentuk oleh empat persegi sama dan sebangun disebut sebagai kubus.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Balok Struktur BI-20/25 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran balok yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as balok beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk balok beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Balok Struktur BL-15/15 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran balok yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as balok beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
13 Ringbalk 15x20 cm Beton bertulang (termasuk bagian atas balok 20x30 cm)
Ring Balk atua Balok Ring ini adalah struktur yang letak nya ada di bagian atas dinding dan menjadi tumpuan dari rangka atap. Selain itu ring balk
berfungsi juga untuk mengikat dinding satu dengan yang lainnya. Biasa nya kontur ring balk di buat seperti kontur sloof.
Ring balk memiliki fungsi menahan tekanan dari rangka atap dan menyalurkan ke struktur lainnya yang posisinya berada di bawah. Selain fungsi nya
yang menyalurkan tekanan ring balk juga memiliki fungsi sirkulasi udara, jika letak dari ring balk terlalu rendah maka udara yang ada di dalam
bangunan akan terasa panas.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Letak dari Ring balk itu adalah 3 m - 3.5 m untuk orang indonesia dan 3,5 m - 4,5 meter. Ring balk ini adalah penopang tekanan utama dari
rangka atap dan menyalurkan tekanan nya ke struktur lain yang ada di bawahnya .
6, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
7, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
8, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
9, Pekerjaan Ring Balok 15/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
10, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
11, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran balok yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as balok beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk balok beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
Lisplank Beton yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi Lispalang. Untuk plat beton yang difungsikan
sebagai lisplang, tebal minimum plat adalah 12 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm,
diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi penerapan
dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah
dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan pokok
berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak
10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton agar
memudahkan pengerjaan dilapangan.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Bila pelat dapat berputar (berotasi) bebas pada tumpuan, maka pelat dikatakan bertumpu bebas.
6,
Bila tumpuan mampu mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu dikatakan terjepit penuh.
7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Lisplang +Level tebal 10 cm elev. 300 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran balok yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as balok beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk balok beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
a. Pembesian
- Pekerjaan perakitan besi dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian pondasi
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran listplang yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan letak lisplang
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan listplang yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk listplang beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran balok yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as balok beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk balok beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
Plat Talang Beton yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi Talang . Untuk plat beton yang difungsikan
sebagai Talang, tebal minimum plat adalah 12 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm,
diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi penerapan
dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8 mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah
dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan pokok
berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak
10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton agar
memudahkan pengerjaan dilapangan.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Bila pelat dapat berputar (berotasi) bebas pada tumpuan, maka pelat dikatakan bertumpu bebas.
6,
Bila tumpuan mampu mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu dikatakan terjepit penuh.
7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Lisplang +Level tebal 10 cm elev. 300 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran plat talang yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as balok beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk plat talang harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
17 Plat Meja Beton R. Steril, R. Alat, dan Ruang Tunggu t=10 cm beton bertulang
Pekerjaan Meja beton adalah pekerjaan untuk membuat meja yang terbuat dari cor beton dengan klasifikasi beton yang ditetapkan dengan campuran
yang dipersyaratkan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang batako yang elevasinya disesuaikan dengan tinggi meja dapur.
3, Pasang bekesting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada bekesting untuk sparing penempatan alat sanitair.
4, Bekesting untuk plat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan 10 cm.
5, Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
6, Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekesting. Apabila diperlukan, pasang stek besi pada bagian dinding.
7, Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
8, Setelah bekesting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekesting secara merata dan dipadatkan.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plat Meja beton tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran meja beton yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as meja beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk meja betonharus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
Plat Atap teras yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat Atap. Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20
cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi
penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10
cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan
pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton
yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm
berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton
agar memudahkan pengerjaan dilapangan.
7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Atap + Level tebal 12 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran meja atap yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan asplat atapa beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan balok dan kolom teras yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk plat teras beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
-
Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
19 Plat Meja Beton Gudang Obat, t = 10 cm beton bertulang
Pekerjaan Meja beton adalah pekerjaan untuk membuat meja yang terbuat dari cor beton dengan klasifikasi beton yang ditetapkan dengan campuran
yang dipersyaratkan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang batako yang elevasinya disesuaikan dengan tinggi meja dapur.
3, Pasang bekesting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada bekesting untuk sparing penempatan alat sanitair.
4, Bekesting untuk plat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan 10 cm.
5, Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
6, Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekesting. Apabila diperlukan, pasang stek besi pada bagian dinding.
7, Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
8, Setelah bekesting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekesting secara merata dan dipadatkan.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plat Meja beton tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran meja beton yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as meja beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk meja betonharus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran meja beton yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as meja beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk meja betonharus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
21 Plat Meja Beton Dapur, t = 10 cm beton bertulang
Pekerjaan Meja beton adalah pekerjaan untuk membuat meja dapur yang terbuat dari cor beton dengan klasifikasi beton yang ditetapkan dengan
campuran yang dipersyaratkan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang batako yang elevasinya disesuaikan dengan tinggi meja dapur.
3, Pasang bekesting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada bekesting untuk sparing penempatan alat sanitair.
4, Bekesting untuk plat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan 10 cm.
5, Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
6, Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekesting. Apabila diperlukan, pasang stek besi pada bagian dinding.
7, Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
8, Setelah bekesting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekesting secara merata dan dipadatkan.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plat Meja beton tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran meja beton yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan as meja beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan kolomutama yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk meja betonharus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
Plat Atap teras yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat Atap. Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20
cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi
penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10
cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan
pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton
yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm
berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton
agar memudahkan pengerjaan dilapangan.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Bila pelat dapat berputar (berotasi) bebas pada tumpuan, maka pelat dikatakan bertumpu bebas.
6, Bila tumpuan mampu mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu dikatakan terjepit penuh.
7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Atap + Level tebal 12 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
a. Pembesian
- ukuran besi untuk Penulangan dan sengkang harus sesuai dengan gambar kerja ( Ø 12 untuk tulangan pokok dan besi behel Ø8 )
- Perakitan besi disesuaikan dengan ukuran meja atap yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan tulangan terlebih dahulu ditentukan asplat atapa beton
- besi yang telah dirakit diletakkan dan di ikat dengan balok dan kolom teras yang telah di cor.
- Pemasangan besi yang telah dirakit harus lurus lebih sesui gambar kerja / kebutuhan
c. Pengecoran Beton
- Bahan beton seperti pasir, batu Pecah dan semen harus sesuai dengan syarat-syarat bahan beton yang ditentukan
- Pengecoran untuk plat teras beton harus dilaksanakan sekaligus sampai selesai
- Perbandingan campuran beton disesuaikan dengan spesifikasi teknik
- Beton yang dicor harus padat oleh karena itu pemadatan harus terus dilakukan selama pengecoran bila perlu menggunakan concrete fibrator
4, Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerjadari sampah atau kotoran.
5, Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat
kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja .
6, Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
7, Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan
cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Pekerjaan Lantai Kerja tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
11, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
12, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
2 Pas. Lantai Keramik 60x60 cm Polish (Ruangan dan Seluruh Meja beton)
Metode pekerjaan pemasangan keramik dilaksanakan untuk memberikan keindahan pada lantai, dinding maupun struktur gedung lainnya. Pekerjaan
keramik membutuhkan metode kerja yang tepat serta pelaksanaan yang teliti sehingga dapat dihasilkan pekerjaan dengan kualitas yang baik.
5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan
membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk menentukan
ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda
antara keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile Setara Roman Uk. 60/60 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan
membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk menentukan
ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda antara
keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile Setara Roman Uk. 60/60 Tekstur Kasar Selasar dan Tangga dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
4 Pas. Lantai Granit tile 60x60 cm Polish (Khusus Ruang UGD, Bersalin, Pasca Bersalin dan Laboratorium)
Metode pekerjaan pemasangan keramik dilaksanakan untuk memberikan keindahan pada lantai, dinding maupun struktur gedung lainnya. Pekerjaan
keramik membutuhkan metode kerja yang tepat serta pelaksanaan yang teliti sehingga dapat dihasilkan pekerjaan dengan kualitas yang baik.
5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan
membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk menentukan
ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda antara
keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda antara
keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile granit Uk. 60/60 Tekstur Kasar Selasar dan Tangga dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
4, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.
5, Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat menggunakan acian.
6, Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan keramik yang rata.
7, Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
8, Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plint Keramik Tile Setara Roman 10/60 cm Polos (Polish) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).
Ketinggian meja dapur yang ideal adalah 70-80cm dari lantai dan untuk ketinggian meja kompornya adalah 50-60cm dari lantai. Lebar mejanya sendiri
antara 50-65cm. Usahakan pipa pembuangan dari tempat cuci piring tidak terlalu banyak berkelok-kelok, agar air dan kotoran tidak mengendap.
Kotoran bisa membuat saluran menjadi mampat dan air bisa membuat bau tidak sedap. Bila memungkinkan, buatlah bak kontrol di dekat saluran
pembuangan. Agar bila terjadi masalah atau tersumbat, bisa dengan mudah diketahui penyebabnya dan diatasi.
3, Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.
4, Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian – bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
5, Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
6, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
7, Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding dan
lantai.
8, Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong.
9,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Dinding Kramik Tile WC/KM & Dapur uk. 20/40 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
7 Keramik Dinding 30x60 cm R. UGD, Laboratorium, R. Bersalin, R. Steril, G. Obat, Laundry, Tempat Cuci, & Dapur (bermotif)
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa keramik yang memiliki banyak sekali varian tidak hanya dipasang pada ruangan utama atau teras, namun juga
dapat dipasang pada dinding. Hal ini disebabkan dari sisi tekstur, corak atau motif dan ukuran yang beragam dapat disesuaikan dengan kondisi dan
kegunaan ruangan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Membuat garis – garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
3, Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.
4, Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian – bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
5, Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
6, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
7, Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding dan
lantai.
Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding dan
lantai.
8, Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong.
9,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Dinding Kramik Tile uk. 30/60 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
8 Keramik List 10x30 cm untuk Dinding R.UGD, Lab, R. Bersalin, R.Steril. G.Obat, Laundry dan Dapur (Keramik bermotif)
Pengertian list Keramik sendiri adalah keramik yang di pasang sekitar 10 cm di bagian atas dinding kremik, dan menyambung dengan tembok.
Biasanya list keramik itu di pasang setinggi 10 cm dan di pasang menonjol keluar dinding.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester + aci dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
3,
Rendam plint keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
4, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.
5, Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat menggunakan acian.
6, Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan keramik yang rata.
7, Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
8, Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Plint Keramik Tile Setara Roman 10/30 cm Polos (Polish) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).
3, Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.
4, Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian – bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
5, Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
6, Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
7, Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding dan
lantai.
8, Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong.
9,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Lantai Kramik Tile Kamar WC/KM 20/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi M2 ).
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
Calsi Board adalah material bangunan yang terbuat dari campuran semen, pasir silika, dan serat selulosa. Khusus untuk penerapan kalsiboard sebagai
plafon, material ini mempunyai kelebihan yang gak dimiliki oleh bahan-bahan pembuat plafon lainnya.
Keunggulan yang utama dari calsi Board adalah 100% bebas asbes. Produk ini terbuat dari bahan organik, semen, bahan penguat dan lem alami. Calsi
Board diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan baku pilihan dan melalui proses AUTOCLAVE (proses pengeringan dengan tekanan dan
temperatur tinggi) untuk mendapatkan hasil produk yang stabil dan tahan lama.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pelaksanaan langit-langit dapat dilaksanakan setelah dudukan untuk alat penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan tertutup
dengan atap atau dak beton.
3, Pemasangan rangka plafond hollo 4 x 4 cm ditimbang rata air untuk mendapatkan permukaan plafond yang rata air.
4, Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan baru penutup atau lembaran plafond dapat dipasangkan.
5, Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 mm. dipinggir bahan penutup pada setiap rangkaian rangka plafondnya.
6, Sambungan antara lembaran plafond yang terpasang serapat mungkin lalu dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama
dengan papan penutup langit-langit.
7, Pemasangan list plafond di pasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau
sekrup.
8, Pekerjaan Plafond Calsi Board 6 mm dan rangka hollo 4x4 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
3,
Setelah semua papan gypsum selesai dipasang, selanjutnya menutup lubang dan nat dengan cornice. Pekerjaan ini disebut compound.
4, Pemasangan lis gypsum dimulai dari bagian sudut ruangan dengan membuat lis menjadi sudut 45 derajat sehingga akan bertemu dengan sudut lis
di depannya menjadi 90 derajat.
5, Penghalusan dan pemeriksaan seluruh bagian plafon.
6, Pekerjaan list Gypsum 15 cm pada seluruh ruangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).
3 Pek. Kusen dan Daun Jendela Alumuinium Type J1 (Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen dan Daun Jendela Alumunium Type J2 (Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen Alumunium Type J3 (Jendela Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen Alumunium Type J4 (Jendela Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen Alumunium Type J5 (Jendela Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen Alumunium Type J6 (Jendela Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen Alumunium Type J7 (Jendela Kaca Bening 5 mm)
Kusen Aluminium sebagai salah satu alternatif bahan pengganti Kayu, sekarang ini sudah semakin familiar di masyarakat. Ini ditandai dengan semakin
banyaknya perumahan baik pribadi maupun komplek perumahan yang mengganti kusen kayu dengan Kusen aluminium.
Banyak faktor pendukung yang menyebabkan Kusen Aluminium menjadi pilihan utama, misalnya bahan ini adalah kuat, ringan, tahan cuaca, bahan
yang anti karat, anti rayap, dan anti air. Desain dan pilihan nya pun sudah mulai beragam. Warna nya pun bisa dipilih mulai dari hitam, coklat, silver,
putih, merah, biru, kuning, orange, cream dan juga warna urat kayu atau serat kayu yang hampir menyerupai warna alami kayu. Kusen Aluminium
sebagai salah satu alternatif bahan pengganti Kayu, sekarang ini sudah semakin familiar di masyarakat. Ini ditandai dengan semakin banyaknya
perumahan baik pribadi maupun komplek perumahan yang mengganti kusen kayu dengan Kusen aluminium.
3, Ukur kembali tinggi dan lebar kusen aluminium anda, dan beri tanda setiap lobang opening pintu ataupun jendela sesuiaikan dan samakan dengan
tanda pada kusen aluminium anda, sehingga saat pemasangan tidak terjadi kebingungan.
4, Jika semua lobang pintu dan jendela telah siap, maka kusen aluminium siap untuk dipasang, jangan lupa beritingkat kelonggaran plesteran untuk
memudah kan kusen masuk sekitar 0,5 cm saja.
5, Siapkan peralatan kerja anda seperti mesin bor, palu besi, obeng, dan sekrup.
6, Siapkan Kusen Aluminium anda, letakkan sesuai dengan kode atau tanda yang telah anda buat.
7, Setelah kusen dimasukan kedalam opening pintu atau jendela perhatikan kembali apa ada kemiringan pada kusen.
8, Jika sudah lurus bor kusen hingga menembus dinding, masukkan sekrup dan kencangkan dengan menggunakan obeng,untuk pemasangan sekrup
pada kusen pintu sebanyak kurang lebih 6 – 7 sekrup.dan untuk kusen jendela sesui dengan ukuran nya.
9, Untuk memberi kekutan antara kusen dan tembok beri silen yang merata agar selah antara kusen dan tembok tertutupi.
10, Jika kusen telah terpasang, selanjut nya proses pemasangan daun pintu dan jendela, hal ini cukup mudah sebab daun pintu dan jendela sudah
disesuaikan dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi dengan kusen nya.
11, Pekerjaan Type Jendela Kusen Allumunium Kaca mati 5 mm dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Unit.
4 Pek. Kusen dan Boven Alumunium Type BV2 (Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen dan Boven Alumunium Type BV3 (Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen dan Boven Alumunium Type BV4 (Kaca Bening 5 mm)
Pek. Kusen dan Boven Alumunium Type BV5 (Kaca Bening 5 mm)
Kusen Aluminium sebagai salah satu alternatif bahan pengganti Kayu, sekarang ini sudah semakin familiar di masyarakat. Ini ditandai dengan semakin
banyaknya perumahan baik pribadi maupun komplek perumahan yang mengganti kusen kayu dengan Kusen aluminium.
Banyak faktor pendukung yang menyebabkan Kusen Aluminium menjadi pilihan utama, misalnya bahan ini adalah kuat, ringan, tahan cuaca, bahan
yang anti karat, anti rayap, dan anti air. Desain dan pilihan nya pun sudah mulai beragam. Warna nya pun bisa dipilih mulai dari hitam, coklat, silver,
putih, merah, biru, kuning, orange, cream dan juga warna urat kayu atau serat kayu yang hampir menyerupai warna alami kayu. Kusen Aluminium
sebagai salah satu alternatif bahan pengganti Kayu, sekarang ini sudah semakin familiar di masyarakat. Ini ditandai dengan semakin banyaknya
perumahan baik pribadi maupun komplek perumahan yang mengganti kusen kayu dengan Kusen aluminium.
5 Pek. Kusen Alumunium dan Daun Pintu Double Tekawood pada Lemari meja Beton Dapur
Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen
dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun, daun pintu ada yang tidak berputar pada
engsel, melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu tersebur dinamakan dengan pintu geser. Kedudukan daun pintu pada saat ditutup melekat dengan
sponing pada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah, kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai.
3, Permukaan dinding dan kolom yang lubang atau retak harus ditambal dulu sesuai dengan material dinding dan kolom yang akan dicat.
4, Jika semua permukaan dinding dan kolom sudah rata dan halus pengecatan dilakukan untuk lapis pertama dimulai dari bidang yang luas dan
mulai dari bagian atas menuju ke bawah. Pada lapisan pertama cat emulsi dicampur dengan air sebanyak 20 %.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut, tepi dan dari atas menuju ke
bawah. Pada tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Lapisan ketiga dikerjakan setelah semua dinding dicat sebanyak 2 lapis dan sudah kering. Pada tahap ini cat emulsi diencerkan sebagaimana pada
lapis pertama.
7, Kondisi dinding yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran dilakukan
pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
8, Pekerjaan Cat Dinding + Kolom EX (setara Catylac) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
3, Permukaan cat plafond calsiboard yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan plafond dilakukan pada satu bidang yang kelihatan.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut menuju ke tengah plafond. Pada
tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Kondisi plafond gypsum board yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada
kotoran dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
7, Pekerjaan Cat Plafond Gypsum Board Ex (Avitex) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
3, Permukaan plat dak atap yang lubang atau retak harus ditambal dulu sesuai dengan material dinding dan kolom yang akan dicat.
4, Jika semua permukaan plat dak atap sudah rata dan halus pengecatan dilakukan untuk lapis pertama dimulai dari bidang yang luas dan mulai dari
bagian atas menuju ke bawah. Pada lapisan pertama cat emulsi dicampur dengan air sebanyak 20 %.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut, tepi dan dari atas menuju ke
bawah. Pada tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Lapisan ketiga dikerjakan setelah semua dinding dicat sebanyak 2 lapis dan sudah kering. Pada tahap ini cat emulsi diencerkan sebagaimana pada
lapis pertama.
7, Kondisi dinding yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran dilakukan
pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
8, Pekerjaan plat dak atap (setara Catylac) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
IX PEKERJAAN ELEKTRIKAL
A PEKERJAAN INSTALASI TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK
1 Pas. Lampu Downlight Theme 150-70-E27 Blub LED 12 watt
Pas. Lampu Downlight Theme 150-70-E27 Blub LED 3 watt
Lampu LED adalah produk diode pancaran cahaya (LED) yang disusun menjadi sebuah lampu. Lampu LED memiliki usia pakai dan efisiensi listrik
beberapa kali lipat lebih balik daripada lampu pijar dan tetap jauh lebih efisien daripada lampu neon, beberapa chip bahkan dapat menghasilkan lebih
dari 300 lumen per watt.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Buka Steker dengan obeng, lalu sambungkan kabel ke plat aluminium di dalam steker
3, Sambungkan bagian sebaliknya dari kabel yang sudah tersambung ke steker ke Power Supply dengan tanda L dan N.
4, Sambungkan kabel LED Lumens ke bagian Power Supply bertanda V+ dan V- (harus sesuai + ketemu + dan – ketemu -)
5, Sambungkan steker ke listrik PLN
6, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
7, Pekerjaan Lampu LED Lumens 12 dan 3 Watt Down Light Cool Daylight dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam buah.
Lampu LED adalah produk diode pancaran cahaya (LED) yang disusun menjadi sebuah lampu. Lampu LED memiliki usia pakai dan efisiensi listrik
beberapa kali lipat lebih balik daripada lampu pijar dan tetap jauh lebih efisien daripada lampu neon, beberapa chip bahkan dapat menghasilkan lebih
dari 300 lumen per watt.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Buka Steker dengan obeng, lalu sambungkan kabel ke plat aluminium di dalam steker
3, Sambungkan bagian sebaliknya dari kabel yang sudah tersambung ke steker ke Power Supply dengan tanda L dan N.
4, Sambungkan kabel LED Lumens ke bagian Power Supply bertanda V+ dan V- (harus sesuai + ketemu + dan – ketemu -)
5, Sambungkan steker ke listrik PLN
6, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
7, Pekerjaan Lampu LED Lumens 12 dan 3 Watt Down Light Cool Daylight dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam buah.
8 Saklar tunggal
Saklar adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik pada rangkaian listrik
tertutup. Berbagai jenis saklar tersedia sesuai dengan fungsi, jenis dan cara pemasangannya.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Siapkan bahan yang dipakai dan peralatan yang digunakan untuk memasang instalasi seperti saklar, saklar tunggal dan tespen.
3,
Turunkan terlebih dahulu MCB utama pada KWH meter yang bertujuan agar tidak ada lagi sumber tegangan pada kabel yang akan dipasangi
saklar tunggal. Cek kembali dengan menggunakan tespen agar yakin bahwa sudah tidak ada lagi sumber tegangan yang mengalir.
4, Pasang kabel sumber pada input saklar tunggal dan kecangkan baut pada saklar tunggal tersebut, kemudian untuk kabel output untuk ke lampu,
pasang kabel tersebut pada output saklar tunggal.
5, Jika sudah terpasang dengan benar, lanjutkan dengan memasang saklar tunggal sesuai dengan rumahnya, dan kecangkan baut sampai saklar
terpasang dengan rapat.
6, Langkah selanjutnya adalah mengetes saklar yang kita pasang, apakah sudah berfungsi dengan baik atau tidak. Naikkan kembali MCB utama pada
KWH meter dan operasikan saklar dan cek apakah lampu sudah bisa hidup dan dimatikan. Jika sudah berjalan dengan baik maka pemasangan
saklar tunggal berhasil.
7, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
8, Pekerjaan Saklar Tunggal setara clipsal dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam buah.
9 Saklar ganda
Saklar ganda atau ada juga yang menyebutnya dengan “saklar seri” termasuk jenis saklar listrik yang berguna untuk mengonttrol dua buah lampu.
Seperti ketika kita ingin mengatur lampu yang ada pada bagian dalam dan luar rumah, anda hanya perlu untuk membuat saklar di dalam rumah dan
mengaturnya pada saklar ini saja.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pasang kabel yang ada arusnya ke saklar double
3,
Dari saklar double dicabang jadi 2 kabel. Jadi masuk ke saklar satu kabel, keluar dari saklar jadi dua kabel (nanti akan diajarkan cara cabangnya).
4, Satu kabel positif dari saklar disambung ke fitting lampu 1. Dan satu lagi ke lampu 2.
5, Cabang / paralelkan kabel netral / negatif lalu sambungkan ke fitting lampu 1 dan 2.
6, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
7, Pekerjaan Saklar Ganda setara clipsal dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam buah.
Box panel digunakan untuk penempatan semua peralatan listrik yang akan digunakan, Ada beberapa box panel sudah tercantumkan proteksi terhadap
debu dan air (IP) yang terdapat dalam tulisan kami sebelumnya yang berjudul KODE IP (International Protection), proteksi kekuatan mekanik (IK) dan
sertifikasinya.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Panel ini biasanya ditempatkan tepat di keluaran sumber atau power tenaga listrik, baik power listrik tersebut berasal dari Trafo PLN, Generator
Set (genset).
3, Aman dari bahaya Manusia, bangunan serta lingkungan.
4, Memenuhi dari fungsinya sebagai pusat distribusi power tenaga listrik sebelum disalurkan ke pengguna listrik.
5, Terpenuhinya system pengaman instalasi listrik, baik sebagai pensaklaran hidup /mati power listrik,pengaman hubung singkat,pengaman beban
lebih,gangguan isolasi,pengaman kenaikan tegangan dan penurunan tegangan listrik.
6, Untuk proses instalasi listrik dilakukan oleh petugas PLN.
7, Pekerjaan NYY 4 x 35 mm2 dari Box Panel ke Kwh Meter PLN dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter Lari (M1)
- Data-data Perencanaan
Ruang Operasi
Kondisi ruangan:. Temperatur=220C±20C
-
RHroom=50%-55%
- Kondisiluar Temperatur = 350C
4, Persiapan pemasangan dilakukan ketika membuat pondasi atau selambat-lambatnya sebelum memasang keramik lantai. Bentuk persiapan ini
antara lain pemasangan pipa input dan output.
Persiapan pemasangan dilakukan ketika membuat pondasi atau selambat-lambatnya sebelum memasang keramik lantai. Bentuk persiapan ini
antara lain pemasangan pipa input dan output.
5,
Pasang pipa saluran air bersih dan saluran air pembuangan di bawah lantai, pasangkan reducer elbow untuk mengarahkan pipa ke atas sebanyak 2
buah. Tanamkan seperempat bata di bawah plesteran. Dan pasang long elbow ke arah luar dinding untuk disambungkan dengan westafel.
6, PERHATIAN. Pemasangan westafel dilakukan setelah dinding diplester atau telah dicat, karena alat ini menempel pada dinding.
7,
Tentukan secara jelas ketinggian westafel dan pasang lobang input setinggi 95 cm atau ukuran lain yang disesuaikan dengan tinggi badan Anda.
Pada bagian bawahnya sediakan lobang output sekitar 15 atau 20 cm dari lobang input. Ingat semua lobang harus dipasang faucet socket.
8, Periksa dan cari lobang sekrup bawaan westafel, biasanya terletak pada sisi kanan dan kiri di bawah westafel. Pasang sementara untuk
mencocokkan posisi paling pas lobang faucet socket dengan sock drat pada bagian bawah westafel. Tandai dengan pensil lobang sekrup yang
nantinya akan dipasang sekrup fischer pada dinding.
9, Pekerjaan Wastafel Cuci Stainless dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
10, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
11, Satuan pekerjaan diukur dalam jumlah buah.
13 Pasang Pipa GIP Ø 1/2" Med. A instalasi air bersih (lengkap ascesories)
Pada umumnya untuk Instalasi air bersih digunakan ukuran pipa GIP diameter 1/2" dan 1". Pipa GIP 1" digunakan sebagai saluran induk air bersih dari
tangki air atau PAM yang masuk kedalam rumah, kemudaian diBAGI menggunakan pipa GIP 1/2" menuju saluran titi-titik posisi kran dan sanitary.
Akan tetapi ada juga yang menggunakan seluruh instalasi pipa saluran air bersih dengan diameter 1/2", perbedaannya adalah dkekuatan tekanan air
yang keluar dimasing-masing kran.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air bersih dibuat dengan pembagian berdasarkan rencana jumlah kamar mandi yang akan dibangun.
3,
Untuk mendapatkan distribusi air yang lebih merata, buatlah paling tidak 2 saluran induk yang terpisah, yaitu untuk kamar mandi dan service area.
4, Untuk kenyamanan penggunaan air bersih, kamar mandi utama sebaiknya dibuat saluran tersendiri tanpa ada cabang dengan saluran air lainnya,
agar supaya pada saat kamar mandi utama digunakan dan kamar mandi lainnya menyalakan kran, distribusi air bersih kekamar mandi utama
tekanan airnya tidak berkurang.
5, Pekerjaan Pipa diameter 1/2" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)
14 Pasang Pipa GIP Ø 1" Med A. instalasi air bersih (lengkap ascesories)
Pada umumnya untuk Instalasi air bersih digunakan ukuran pipa GIP diameter 1". Pipa GIP 1" digunakan sebagai saluran induk air bersih dari tangki
air atau PAM yang masuk kedalam rumah, kemudaian dibagi menggunakan pipa GIP 1/2" menuju saluran titi-titik posisi kran dan sanitary. Akan tetapi
ada juga yang menggunakan seluruh instalasi pipa saluran air bersih dengan diameter 1/2", perbedaannya adalah dkekuatan tekanan air yang keluar
dimasing-masing kran.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air bersih dibuat dengan pembagian berdasarkan rencana jumlah kamar mandi yang akan dibangun.
3, Untuk kenyamanan penggunaan air bersih, kamar mandi utama sebaiknya dibuat saluran tersendiri tanpa ada cabang dengan saluran air lainnya,
agar supaya pada saat kamar mandi utama digunakan dan kamar mandi lainnya menyalakan kran, distribusi air bersih kekamar mandi utama
tekanan airnya tidak berkurang.
4, Pekerjaan Pipa diameter 1" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)
16 Pasang Pipa PVC Ø 2" instalasi air kotor ke peresapan (lengkap ascesories)
Pada umumnya untuk Instalasiair kotor digunakan ukuran pipa PVC diameter 2" type AW. Pipa PVC 2" type Aw ini digunakan sebagai saluran induk
air kotor hasil cucian atau mandi yang masuk kedalam Septictank.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air kotor dibuat dengan pembagian berdasarkan rencana jumlah kamar mandi dan meja dapur yang akan
3, dibangun.
4, Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan
berlangsung dengan baik.
5, Pekerjaan Pipa dia.2" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)
17 Pasang Pipa PVC Ø 3" instalasi air hujan ke peresapan (lengkap ascesories)
Sedangkan untuk pipa tegak buangan air hujan dari talang di atap rumah menggunakan pipa PVC diameter 3" type D, sebaiknya untuk pipa
pembuangan air kotor tidak menggunakan pipa PVC type E (lebih tipis) karena akan mudah pecah akibat tekanan tanah/lantai bangunan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pemasangan kita lakukan sedemikian rupa kita sesuaikan dengan yang dimintakan dalam dokumen perencanaan.
3, Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan
berlangsung dengan baik.
4, Pekerjaan Pipa dia. 3" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
5, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
6, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)
Septiktank adalah bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah untuk menampung urine dan tinja, terdiri dari tangki pengumpul dan bidang
resapan. Cairan tinja dialirkan ke bidang resapan, ampasnya ditampung di tangki pengumpul. Bila tangki penuh, tinja dapat disedot oleh mobil
tinja atau ditimba.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Septic tank adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septic tank ada disekat dengan
dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½“,
menjadi hubungan agar ada udara / oksigen ke dalam septiktank dan bak resapan.
3, Dinding tangki septik hendaknya dibuat dari bahan yang rapat air.
4, Untuk membuang air keluaran (effluent) dari tangki septik perlu dibuatkan daerah peresapan.
5, Septiktank ini direncanakan untuk membuang kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 70 – 90 % dari volume penggunaan
air bersih.
6, Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk menampung lumpur yang dihasilkan dari proses pengolahan dengan banyaknya lumpur sebesar
30 – 45 liter/orang/tahun, sedangkan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan minimal selama 2 – 4 tahun.
7, Lantai dasar tangki septik harus dibuat miring ke arah ruang lujmpur.
8, Pipa air masuk ke dalam tangki septik hendaknya selalu lebih tinggi lebih kurang 2,5 cm dari pipa air keluar.
9, Septiktank hendaknya dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.
10, Untuk menjamin terpakainya bidang peresapan, maka diperlukan pipa udara dan pelepas tekanan agar pengaliran ke bidang resapan dapat
mengalir secara terus-menerus.
11, Pekerjaan Septiktank dan bak resapan dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam unit.
C. PEKERJAAN SALURAN
1 Galian Tanah untuk Saluran
- Galian Tanah meliputi galian tanah untuk pekerjaan saluran keliling gedung
- Sebelum galian tanah dilakukan terlebih ditentukan ukuran / dimensi galian sesuai dengan gambar rencana
- Tanah hasil galian perataan disebarkan dari dalam Bangunan yang akan dikerjakan dan diratakan atau dirapikan sehingga untuk sebagai urugan tanah
bangunan, sedangkan yang tidak terpakai dibuang di lokasi yang telah ditentukan. Untuk keadaan khusus, kemiringan lereng galian dapat menyimpang
dari kriteria yang ada atas dasar petunjuk dan persetujuan Direksi.
- Setelah ditentukan ukuran / dimensi pondasi dari bangunan tersebut barulah dilaksanakan pekerjaan galian
- Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar kerja
6 Acian Saluran
Pekerjaan acian dilaksanakan pada plesteran agar permukaan tembok saluran yang diplester lebih rata dan licin/rapi. Acian
menggunakan semen cair dan disiramkan ke plesteran dan digosok dengan alat tukang hingga permukaan rata dan licin.
4, Lebar landasan beton penyangga sebaiknya dibuat maksimal. Disini maksudnya adalah kalau lebar beton dapat dibuat rocm maka sebaiknya
dibuat rocm. Tidak disarankan untuk membuat ukuran minimal lebar beton, karena dikawatirkan lebar beton tidak kuat menahan beban.
Ukuran lebar beton dapat disesuaikan dengan panjang grill saluran yang akan dipasang.
5, Pekerjaan Grill Saluran dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter Lari ( M1 ).
b. PEKERJAAN BETON
1 Lantai kerja dan Rabat Beton t=10 cm (beton K-100) 1 pc : 3 psr : 5 krl
Lantai beton rabat atau sering disebut lean concrete merupakan lapisan beton bermutu rendah dengan ketebalan umumnya sekitar 5 cm yang biasa
terbuat dari campuran beton 1 pc : 3 ps : 5 kr atau bisa juga menggunakan beton readymix B0 atau readymix K-125 (tergantung persyaratan dari pihak
Perencana). Lantai beton rabat biasa diperhitungkan dalam satuan m3 atau dapat juga dalam m2.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Untuk lantai beton rabat dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
3, Buat adukan untuk lantai beton rabat dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
4, Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai beton rabat sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah
diratakan.
5, Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai beton rabat dari sampah atau kotoran.
6, Pasang patok dan leveling lantai beton rabat yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat
kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai beton rabat.
7, Tuangkan adukan lantai beton rabat ke area melalui talang cor atau ember.
8, Adukan lantai beton rabat diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan
dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
9, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
10, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
11, Pekerjaan Lantai Beton Rabat 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr Tebal 10 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan
kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang
tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Kolom K2 20/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat Atap. Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20
cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi
penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10
cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan
pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton
yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm
berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton
agar memudahkan pengerjaan dilapangan.
7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Atap + Level tebal 10 cm elev. 300 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
4 Plat Dinding dan Plat Atas Groundtank Beton Bertulang t = 15 cm
Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat dinding. Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai atap atau , tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat
atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi
penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10
Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat dinding. Untuk plat beton yang
difungsikan sebagai atap atau , tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat
atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi
penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10
cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan
pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton
yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm
berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton
agar memudahkan pengerjaan dilapangan.
7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Atap + Level tebal 15 cm elev. 300 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan
membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk menentukan
ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda
antara keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan
untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile Setara Roman Uk.20/25dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).
B. PEKERJAAN LANDSCAPE
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan lokasi dan Perataan
• Kecuali ditetapkan lain oleh Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana maka seluruh pohon-pohon termasuk akarnya, semak-semak dan
akar-akar pohon dalam daerah batu bata s pekerjaan harus dibersihkan dan ditebang.
• Bila Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana memerintahkan bahwa pohon-pohon rindang dan pohon-pohon serta tanaman
ornamen tertentu dipertahankan, maka pohon-pohon/tanaman-tanaman termaksud harus dijaga terhadap kerusakaan. Pohon-pohon
yang harus disingkirkan harus ditebang sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon lain serta tanaman yang harus
dipertahankan.
• Pada pelaksanaan pembersihan Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong harus berhati hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok
pengukuran, pipa- pipa atau tanda-tanda lainnya.
• Melakukan pengukuran serta Pembersihan Lokasi dan melakukan pengukuran serta menetapkan patok-patok posisi rencana bangunan
dengan memasang bowplank.
Melakukan pengukuran serta Pembersihan Lokasi dan melakukan pengukuran serta menetapkan patok-patok posisi rencana bangunan
dengan memasang bowplank.
• Melakukan pengukuran serta Pembersihan Lokasi dan melakukan pengukuran serta menetapkan patok-patok posisi rencana bangunan
dengan memasang bowplank.
pemadatan untuk meratakan bidang permukaan dengan keadaan tanah asli. Tanah Urugan diambil dari tanah hasil galian dan ditimbun site plan
sesuai ukuran dan ketinggian yang tertera pada gambar atau menurut ketinggian lain sebagaimana diperintahkan Direksi.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pekerjaan galian menggunakan Excavator dan alat bantu.
2, Pengurugan material timbunan pililhan perataan elevasi muka tanah harus sesuai dengan persyaratan atau gambar rencana.
3, Seluruh urugan material timbunan pilihan perataan elevasi muka tanah bisa dibuang atau bisa digunakan kembali untuk urugan dan
diratakan agar tidak membawa dampak buruk terhadap lingkungan. Lokasi buangan dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
4, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan cara mekanis (menggunakan excavator dan stamper)
5, Pekerjaan urugan harus diukur agar bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
6, Satuan dalam pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah galian pondasi ditimbun pasir dengan ketebalan yang telah ditentukan, kemudian batu – batu dimasukan
kedalam galian pondasi dan diatur sedemikian rupa dengan ketebalan aanstamping sesuai dengan yang telah ditentukan digambar.
Pekerjaan Beton
3 Sloof teras 12/12 cm beton bertulang K175
Sloof merupakan bagian konstruksi yang berfungsi menyalurkan beban dinding ke pondasi. Pada proyek perumahan biasanya menggunakan sloof
dan ringbalk berdimensi 20/30 cm, 10/15, 15/20,dan 12/12cm. Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi, berfungsi untuk
meratakan beban yang diterima oleh fondasi, juga berpungsi sebagi pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak
roboh.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar
konstruksi.
3, Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat
dengan kawat beton (binddraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4, Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta
persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
5, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
6, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
7, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
8, Pekerjaan Sloof Praktir 12/12 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
Kolom praktis merupakan struktur kolom yang biasanya terpasang dalam jarak tiga sampai empat meter pada dinding bangunan. Bahan yang
umumnya dipakai adalah beton, supaya kestabilan dindingnya kuat dan tahan lama. Tanpa kolom praktis, risiko keruntuhan atau keseluruhan
bangunan akan lebih besar. Rangka struktur dari kolom praktis biasanya berada dalam posisi vertikal untuk menopang beban balok.
Kolom K3 merupakan struktur kolom yang biasanya terpasang dalam jarak tertentu apabila jarak antara kolong praktis telah melampauwi tiga
sampai empat meter pada dinding bangunan. Bahan yang umumnya dipakai adalah beton, supaya kestabilan dindingnya kuat dan tahan lama.
11 Plat Kanopi pada Jendela dan Teras, lebar 50 cm, t = 8 cm beton bertulang
Plat Atap teras dan kanopi yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap, Plat Atap.
Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton
adalah 2 x tebal plat atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai
berjarak 14 cm. Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan
pembagi diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau
menggunakan besi beton untuk tulangan pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm
berjarak 10 cm. Plat Lantai Untuk plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis,
yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi
momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton agar memudahkan pengerjaan dilapangan.
7, Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (terjepit elastis).
8, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
9, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
10, Material dicampur berupa kerikil, air dan semen menggunakan alat pencampur hingga rata dengan takaran sesuai spesifikasi teknis.
11, Pekerjaan Plat beton Atap + Level tebal 12 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M³ ).
6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu
akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga
berbeda antara keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile polis Uk. 40/40 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).
3 Pas. Lantai Keramik 40/40 UnPolish pada teras, selasar dan tangga
Metode pekerjaan pemasangan keramik dilaksanakan untuk memberikan keindahan pada lantai, dinding maupun struktur gedung lainnya.
Pekerjaan keramik membutuhkan metode kerja yang tepat serta pelaksanaan yang teliti sehingga dapat dihasilkan pekerjaan dengan kualitas yang
baik.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan bersih, cukup kering dan rata air.
3, Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding
dimulai dari tulangan ini.
4, Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk
pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.
Perbandingan adukan dan 4 ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4
cm.
5,
Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramikterlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu
akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk
Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu
akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda antara
keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile Setara Roman Uk. 40/40 Tekstur Kasar Selasar dan Tangga dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
Ketinggian meja dapur yang ideal adalah 70-80cm dari lantai dan untuk ketinggian meja kompornya adalah 50-60cm dari lantai. Lebar mejanya
sendiri antara 50-65cm. Usahakan pipa pembuangan dari tempat cuci piring tidak terlalu banyak berkelok-kelok, agar air dan kotoran tidak
mengendap. Kotoran bisa membuat saluran menjadi mampat dan air bisa membuat bau tidak sedap. Bila memungkinkan, buatlah bak kontrol di
dekat saluran pembuangan. Agar bila terjadi masalah atau tersumbat, bisa dengan mudah diketahui penyebabnya dan diatasi.
10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Dinding Kramik Tile WC/KM & Dapur uk. 25/40 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).
10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Lantai Kramik Tile Kamar WC/KM 20/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi M2 ).
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
Calsi Board adalah material bangunan yang terbuat dari campuran semen, pasir silika, dan serat selulosa. Khusus untuk penerapan kalsiboard
sebagai plafon, material ini mempunyai kelebihan yang gak dimiliki oleh bahan-bahan pembuat plafon lainnya.
Keunggulan yang utama dari calsi Board adalah 100% bebas asbes. Produk ini terbuat dari bahan organik, semen, bahan penguat dan lem alami.
Calsi Board diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan baku pilihan dan melalui proses AUTOCLAVE (proses pengeringan dengan tekanan
dan temperatur tinggi) untuk mendapatkan hasil produk yang stabil dan tahan lama.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pelaksanaan langit-langit dapat dilaksanakan setelah dudukan untuk alat penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan
tertutup dengan atap atau dak beton.
3, Pemasangan rangka plafond hollo 4 x 4 cm ditimbang rata air untuk mendapatkan permukaan plafond yang rata air.
4, Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan baru penutup atau lembaran plafond dapat dipasangkan.
5, Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 mm. dipinggir bahan penutup pada setiap rangkaian rangka plafondnya.
6, Sambungan antara lembaran plafond yang terpasang serapat mungkin lalu dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama
dengan papan penutup langit-langit.
7, Pemasangan list plafond di pasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan
paku atau sekrup.
8, Pekerjaan Plafond Calsi Board 3.5 mm dan rangka hollo 4x4 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
3,
Setelah semua papan gypsum selesai dipasang, selanjutnya menutup lubang dan nat dengan cornice. Pekerjaan ini disebut compound.
4, Pemasangan lis gypsum dimulai dari bagian sudut ruangan dengan membuat lis menjadi sudut 45 derajat sehingga akan bertemu dengan
sudut lis di depannya menjadi 90 derajat.
5, Penghalusan dan pemeriksaan seluruh bagian plafon.
6, Pekerjaan list Gypsum 15 cm pada seluruh ruangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).
VII PEKERJAAN KUSEN, BINGKAI, & KACA
1 Pek. Kusen Pintu, Jendela dan Bouven Kayu Klas I (Jati) 5/11 cm
2 Pek. Daun Pintu Panil Papan Kayu Klas I Jati
3 Pek. Daun Pintu Teakwood Lapis Alumunium
4 Pek. Bingkai Jendela Panil + Kaca bening 5 mm
5 Pek. Pas. Kaca Polos 5 mm
VIII PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1 Pas. Engsel Pintu 4" (4 buah tiap daun pintu)
2 Pas. Engsel Jendela
3 Pas. Handle sedang
4 Pas. Kunci Tanam 2 kali putar
5 Pas. Kunci Double Cylinder bulat pada KM
6 Pas. Grendel Jendela
7 Pas. Grendel Pintu
8 Pas. Handle Kecil
9 Pas. Door Holder
10 Pas. Kait Angin
- Kayu kusen pintu dan jendela juga list-list, listplank dan ventilasi, digunakan kayu Klas I kualitas baik(Kayu Kls I Lokal/Kayu Jati), kuat, kering, lurus dan tidak
pecah-pecah serta lepas mata tersebut dengan ukuran jadi 5x11 cm, sedangkan listplank dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana dari kayu
klas II.
- Semua pekerjaan kayu yang kelihatan harus diserut rata, licin, siku serta bagian yang tertanam ketembok dan sambungan-sambungannya sebelum dipasang
harus dimenie sampai rata terlebih dahulu.
- Kusen pintu, jendela dan ventilasi harus dilindungi dengan profil-profil dari belahan kayu ukuran 4/6 cm supaya sudut-sudutnya tidak rusak karena
gesekan pada waktu pengangkutan dan pemasangannya serta tidak bengkok kembali karena getaran
- Pemasangan kusen harus vertikal dan siku-siku serta letaknya harus sesuai dengan gambar kerja.
- List-list untuk kaca, jendela dan ventilasi dibuat dari kayu Klas I kualitas baik, lurus, siku ukuran 1 ½ dan 2 ½ cm.
- Pada saat pemasangannya diberi dempul dan dipaku sehingga kaca tidak bergetar, kaca yang dipakai adalah kaca bening tebal 5mm (sesuai dengan gambar
detail kusen)
- Rangka daun pintu panil dibuat dari kayu Klas I atau jati dengan ketebalan jadi 3,5 cm x 10 cm sedangkan daun pintu ditutup dengan panil/papan kayu Klas I
tebal 3 cm sesuai gambar.
- Semua daun pintu harus dikerjakan dengan baik dan sempurna sehingga siap dipakai, jarak alas pintu dengan lantai maksimal 1,5 mm
- Hubungan tiang kusen dengan lantai memakai neut dengan angker dok Ø10 mm tinggi neut 15 cm.
- Untuk daun pintu dan jendela kaca rangka dibuat dari kayu Klas I atau jati dengan bidang kaca ukuran ≤ 1.00 cm maka digunakan kaca 5 mm dan bidang
kaca yang ≥ 1.00 cm kacanya dipakai kaca polos 5 mm.
- Angker kusen dipasang besi angker 10mm, jarak maksimal 80 cm, untuk tiang kusen yang menempel ke tembok, ujung angker memakai kait 5cm dan
panjang besi angker adalah 15 cm
- Untuk pekerjaan daun pintu panil dibuat dari kayu klas I lokal atau jati dengan ukuran 3.5 x 10 cm.
- Semua pintu dan daun jendela harus dilengkapi engsel, grendel dan hakangina.A824
- Kusen dibuat dengan menggunakan kayu klas I lokal dengan kualitas baik ukuran 6/12 cm. Penempatan kusen disesuaikan dengan gambar.
- Ukuran kayu yang tertera dalam gambar yang merupakan ukuran yang terpasang. Kayu harus betul – betul kering, tidak keropos, lurus, tidak cacat/bermata.
- Kontruksi harus dibuat sesuai gambar detail, sedangkan untuk pekerjaan kayu gording ukuran kayu maupun cara penyambungannya juga dapat disesuaikan
dengan gambar rencana yang ada. Sambungan kayu harus dibuat dengan rapi dan penuh keahlian dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan
dalam SK SNI 5-10-1990-F
- Daun Jendela dan Kaca 5 mm dibuat dengan menggunakan Papan kayu klas II lokal dengan kualitas baik ukuran 2,5 x 20 cm. Penempatan Jendela Kaca 5
mm disesuaikan dengan gambar.
- Sambungan kayu harus dibuat dengan rapi dan penuh keahlian dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam SK SNI 5-10-1990-F.
- Tiap daun pintu memakai 4 (Empat) buah engsel kuningan merk setaraf Arch sedangkan untuk daun jendela dipakai 2 (dua) buah engsel dilengkapi dengan
kait angin. Setiap daun pintu memakai 1 (satu) kunci tanam double slaag ukuran besar merk setaraf Parori/Kuda Terbang juga dilengkapi dengan 1 (satu)
buah grendel ukuran besar dan kait angin. Untuk pintu double dipasang espagnolet atas dan bawah. Untuk setiap 1 (satu) daun pintu diberi 3 (tiga) buah
engsel dan untuk 1 (satu) daun jendela diberi 2 (dua) buah engsel merk setaraf ARCH.
IX PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan dinding baru (setara Catylac)
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
tembok adalah cat yang digunakan khusus untuk tembok / dinding dan tidak dapat di alih-fungsi kan untuk cat lain. Cat tembok memiliki
pengaruh yang besar terhadap keindahan rumah. Rumah yang tadinya terlihat suram akan terlihat lebih segar dan ceria jika menggunakan warna
yang fresh atau pemilihan warna yang tepat.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan dinding dan kolom dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-
lain.
3, Permukaan dinding dan kolom yang lubang atau retak harus ditambal dulu sesuai dengan material dinding dan kolom yang akan dicat.
4, Jika semua permukaan dinding dan kolom sudah rata dan halus pengecatan dilakukan untuk lapis pertama dimulai dari bidang yang luas
dan mulai dari bagian atas menuju ke bawah. Pada lapisan pertama cat emulsi dicampur dengan air sebanyak 20 %.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut, tepi dan dari atas menuju ke
bawah. Pada tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Lapisan ketiga dikerjakan setelah semua dinding dicat sebanyak 2 lapis dan sudah kering. Pada tahap ini cat emulsi diencerkan sebagaimana
pada lapis pertama.
7, Kondisi dinding yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran
dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
8, Pekerjaan Cat Dinding + Kolom EX (setara Catylac) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
2 Pengecatan plafond
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
merupakan sebuah cairan yang berwarna, dengan berbagai macam bahan dasar yang digunakan. Cat ini dimanfaatkan untuk mewarnai sebuah
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
merupakan sebuah cairan yang berwarna, dengan berbagai macam bahan dasar yang digunakan. Cat ini dimanfaatkan untuk mewarnai sebuah
ruangan dari tembok hingga plafon (atap-atap).
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan Calsiboard dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.
3, Permukaan cat plafond calsiboard yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan plafond dilakukan pada satu bidang yang kelihatan.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut menuju ke tengah plafond.
Pada tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Kondisi plafond gypsum board yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika
ada kotoran dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
7, Pekerjaan Cat Plafond Gypsum Board Ex (Avitex) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
3, Permukaan cat kayu yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan kusen dilakukan padatiga bidang yang kelihatan.
5, Kondisi kusen yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran
dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
6, Pekerjaan Cat kusen dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
3, Permukaan cat kayu yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan kusen dilakukan padatiga bidang yang kelihatan.
5, Kondisi kusen yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran
dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
6, Pekerjaan Cat kusen dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
3,
Untuk mendapatkan distribusi air yang lebih merata, buatlah paling tidak 2 saluran induk yang terpisah, yaitu untuk kamar mandi dan service area.
4, Untuk kenyamanan penggunaan air bersih, kamar mandi utama sebaiknya dibuat saluran tersendiri tanpa ada cabang dengan saluran air lainnya,
agar supaya pada saat kamar mandi utama digunakan dan kamar mandi lainnya menyalakan kran, distribusi air bersih kekamar mandi utama
tekanan airnya tidak berkurang.
5, Pekerjaan Pipa diameter 1/2" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)
8 Pasang Pipa PVC Ø 2" instalasi air kotor ke peresapan (lengkap ascesories)
Pada umumnya untuk Instalasi kotor bersih digunakan ukuran pipa PVC diameter 2" type AW. Pipa PVC 2" type Aw ini digunakan sebagai saluran
induk air kotor hasil cucian atau mandi yang masuk kedalam Septictank.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air kotor dibuat dengan pembagian berdasarkan rencana jumlah kamar mandi dan meja dapur yang akan
3, dibangun.
4, Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan
berlangsung dengan baik.
5, Pekerjaan Pipa dia.2" dilakukan dengan rapih sesuai gambar.
6, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
7, Satuan pekerjaan diukur dalam meter lari (M1)
Saluran Induk air kotor buangan dari Kloset, pada umumnya menggunakan pipa PVC diamater 4" type D yang dipasang pada leher kloset di kamar
mandi. Untuk pipa saluran dari Closet menuju Septik Tank untuk bagian yang mendatar digunakan pipa PVC diameter 4" type D.
Mulai
Mobilisasi
Pekerjaan Persiapan
C
Pembersihan Lokasi Papan Nama Proyek Penyediaan Air Kerja Alat Safety dan P3K Uitset dan Pasang Bouwplank
C
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Galian Tanah & Pondasi Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr Pekerjaan Urugan
C
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Sloof Pekerjaan Kolom Praktis Pekerjaan kolom K3 Pekerjaan ring balok
Pek. Lantai Keramik Pek. Keramik Meja Beton Pasangan Allumunium Composite Panel
Pek. Dinding Keramik KM/WC Pek. Paving Blok Pas. Step Noshing
C
Pekerjaan Pintu, Jendela & Gantungan
C
Pekerjaan Atap & Plafond
C
Pekerjaan Cat
Pekerjaan Lain-Lain
MC 100
C
Demobilisasi
C
Serah Terima Pertama Masa Pemeliharaan
Keterangan : C
Selesai
D. PEKERJAAN RUMAH PERAWAT
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan lokasi dan Perataan
• Kecuali ditetapkan lain oleh Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana maka seluruh pohon-pohon termasuk akarnya, semak-semak dan
akar-akar pohon dalam daerah batu bata s pekerjaan harus dibersihkan dan ditebang.
• Bila Konsultan/Pengawas/Konsultan Perencana memerintahkan bahwa pohon-pohon rindang dan pohon-pohon serta tanaman
ornamen tertentu dipertahankan, maka pohon-pohon/tanaman-tanaman termaksud harus dijaga terhadap kerusakaan. Pohon-pohon
yang harus disingkirkan harus ditebang sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon lain serta tanaman yang harus
dipertahankan.
• Pada pelaksanaan pembersihan Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong harus berhati hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok
pengukuran, pipa- pipa atau tanda-tanda lainnya.
• Melakukan pengukuran serta Pembersihan Lokasi dan melakukan pengukuran serta menetapkan patok-patok posisi rencana bangunan
dengan memasang bowplank.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah galian pondasi ditimbun pasir dengan ketebalan yang telah ditentukan, kemudian batu – batu dimasukan
kedalam galian pondasi dan diatur sedemikian rupa dengan ketebalan aanstamping sesuai dengan yang telah ditentukan digambar.
Kolom praktis merupakan struktur kolom yang biasanya terpasang dalam jarak tiga sampai empat meter pada dinding bangunan. Bahan yang
umumnya dipakai adalah beton, supaya kestabilan dindingnya kuat dan tahan lama. Tanpa kolom praktis, risiko keruntuhan atau keseluruhan
bangunan akan lebih besar. Rangka struktur dari kolom praktis biasanya berada dalam posisi vertikal untuk menopang beban balok.
Kolom K3 merupakan struktur kolom yang biasanya terpasang dalam jarak tertentu apabila jarak antara kolong praktis telah melampauwi tiga
sampai empat meter pada dinding bangunan. Bahan yang umumnya dipakai adalah beton, supaya kestabilan dindingnya kuat dan tahan lama.
Lantai kerja merupakan lapisan beton bermutu rendah dengan ketebalan umumnya sekitar5 cm yang biasa terbuat dari campuran beton 1 pc : 3 ps
: 5 kr atau bisa juga menggunakan beton readymix B0 atau readymix K-125 (tergantung persyaratan dari pihak Perencana).
6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu
akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga
berbeda antara keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile polis Uk. 40/40 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).
6, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
7, Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuaidengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8, Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
9, Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu
akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah samarata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
10, Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah
pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
11, Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari
pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Lebar nat juga berbeda antara
keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat= 4 s/d 5 mm.
10, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
11, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
12, Pekerjaan Lantai Keramik Tile Setara Roman Uk. 40/40 Tekstur Kasar Selasar dan Tangga dilakukan dengan rapih sesuai gambar
13, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
14, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
Ketinggian meja dapur yang ideal adalah 70-80cm dari lantai dan untuk ketinggian meja kompornya adalah 50-60cm dari lantai. Lebar mejanya
sendiri antara 50-65cm. Usahakan pipa pembuangan dari tempat cuci piring tidak terlalu banyak berkelok-kelok, agar air dan kotoran tidak
mengendap. Kotoran bisa membuat saluran menjadi mampat dan air bisa membuat bau tidak sedap. Bila memungkinkan, buatlah bak kontrol di
dekat saluran pembuangan. Agar bila terjadi masalah atau tersumbat, bisa dengan mudah diketahui penyebabnya dan diatasi.
10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Dinding Kramik Tile WC/KM & Dapur uk. 25/40 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter kubik ( M2 ).
10, Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakankeramik setelah proses perendaman selesai.
11, Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat AASHTO M85.
12, Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat
digunakan untuk minum tanpa pengujian.
13, Pekerjaan Lantai Kramik Tile Kamar WC/KM 20/20 dilakukan dengan rapih sesuai gambar
14, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
15, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi M2 ).
12, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
13, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
Calsi Board adalah material bangunan yang terbuat dari campuran semen, pasir silika, dan serat selulosa. Khusus untuk penerapan kalsiboard
sebagai plafon, material ini mempunyai kelebihan yang gak dimiliki oleh bahan-bahan pembuat plafon lainnya.
Keunggulan yang utama dari calsi Board adalah 100% bebas asbes. Produk ini terbuat dari bahan organik, semen, bahan penguat dan lem alami.
Calsi Board diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan baku pilihan dan melalui proses AUTOCLAVE (proses pengeringan dengan tekanan
dan temperatur tinggi) untuk mendapatkan hasil produk yang stabil dan tahan lama.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2, Pelaksanaan langit-langit dapat dilaksanakan setelah dudukan untuk alat penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan
tertutup dengan atap atau dak beton.
3, Pemasangan rangka plafond hollo 4 x 4 cm ditimbang rata air untuk mendapatkan permukaan plafond yang rata air.
4, Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan baru penutup atau lembaran plafond dapat dipasangkan.
5, Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 mm. dipinggir bahan penutup pada setiap rangkaian rangka plafondnya.
6, Sambungan antara lembaran plafond yang terpasang serapat mungkin lalu dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama
dengan papan penutup langit-langit.
7, Pemasangan list plafond di pasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan
paku atau sekrup.
8, Pekerjaan Plafond Calsi Board 4.5 mm dan rangka hollo 4x4 cm dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
3,
Setelah semua papan gypsum selesai dipasang, selanjutnya menutup lubang dan nat dengan cornice. Pekerjaan ini disebut compound.
4, Pemasangan lis gypsum dimulai dari bagian sudut ruangan dengan membuat lis menjadi sudut 45 derajat sehingga akan bertemu dengan
sudut lis di depannya menjadi 90 derajat.
5, Penghalusan dan pemeriksaan seluruh bagian plafon.
6, Pekerjaan list Gypsum 15 cm pada seluruh ruangan dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter lari ( M1 ).
IX PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan dinding baru (setara Catylac)
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
tembok adalah cat yang digunakan khusus untuk tembok / dinding dan tidak dapat di alih-fungsi kan untuk cat lain. Cat tembok memiliki pengaruh
yang besar terhadap keindahan rumah. Rumah yang tadinya terlihat suram akan terlihat lebih segar dan ceria jika menggunakan warna yang fresh atau
pemilihan warna yang tepat.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan dinding dan kolom dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.
3, Permukaan dinding dan kolom yang lubang atau retak harus ditambal dulu sesuai dengan material dinding dan kolom yang akan dicat.
4, Jika semua permukaan dinding dan kolom sudah rata dan halus pengecatan dilakukan untuk lapis pertama dimulai dari bidang yang luas dan
mulai dari bagian atas menuju ke bawah. Pada lapisan pertama cat emulsi dicampur dengan air sebanyak 20 %.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut, tepi dan dari atas menuju ke
bawah. Pada tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Lapisan ketiga dikerjakan setelah semua dinding dicat sebanyak 2 lapis dan sudah kering. Pada tahap ini cat emulsi diencerkan sebagaimana pada
lapis pertama.
7, Kondisi dinding yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran dilakukan
pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
8, Pekerjaan Cat Dinding + Kolom EX (setara Catylac) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
9, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
10, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
2 Pengecatan plafond
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Cat
merupakan sebuah cairan yang berwarna, dengan berbagai macam bahan dasar yang digunakan. Cat ini dimanfaatkan untuk mewarnai sebuah ruangan
dari tembok hingga plafon (atap-atap).
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/patokan sesuai hasil pengukuran.
2,
Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan Calsiboard dibersihkan dulu dari kotoran berupa minyak, debu, plastik, kertas dan lain-lain.
3, Permukaan cat plafond calsiboard yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan plafond dilakukan pada satu bidang yang kelihatan.
5, Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat yang sulit yaitu pada sudut menuju ke tengah plafond. Pada
tahap ini campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.
6, Kondisi plafond gypsum board yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada
kotoran dilakukan pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
7, Pekerjaan Cat Plafond Gypsum Board Ex (Avitex) dilakukan dengan rapih sesuai gambar
8, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
9, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
3, Permukaan cat kayu yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan kusen dilakukan padatiga bidang yang kelihatan.
5, Kondisi kusen yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran dilakukan
pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
6, Pekerjaan Cat kusen dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
3, Permukaan cat kayu yang lubang atau retak harus ditambal dulu setelah itu dilakukan pengecatan.
4, Pengecatan kusen dilakukan padatiga bidang yang kelihatan.
5, Kondisi kusen yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran dilakukan
pengecatan revisi pada tempat yang kotor.
6, Pekerjaan Cat kusen dilakukan dengan rapih sesuai gambar
7, Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pembersihan dan pengukuran kembali untuk pengecekan bersama direksi teknis.
8, Satuan pekerjaan diukur dalam Meter persegi ( M2 ).
Kran yaitu alat yang dipakai untuk mengeluarkan air dari selang atau sistem instalasi air. Karena meski ukurannya hanya kecil saja, namun kran
menjadi salah satu element penting dalam rumah atau bangunan. Sebab segala jenis urusan yang berhubungan dengan air hampir semuanya selalu
membutuhkan alat ini. Keberadaan kran sama pentingnya dengan selang atau pipa yang dipakai untuk mengalirkan air tersebut.
7 Pasang Pipa PVC Ø 2" instalasi air kotor ke peresapan (lengkap ascesories)
Pada umumnya untuk Instalasi kotor bersih digunakan ukuran pipa PVC diameter 2" type AW. Pipa PVC 2" type Aw ini digunakan sebagai
saluran induk air kotor hasil cucian atau mandi yang masuk kedalam Septictank.
Saluran Induk air kotor dan tinja buangan dari Kloset, pada umumnya menggunakan pipa PVC diamater 4" type D yang dipasang pada leher
kloset di kamar mandi. Untuk pipa saluran dari Closet menuju Septik Tank untuk bagian yang mendatar digunakan pipa PVC diameter 4" type D.
Mulai
Mobilisasi
Pekerjaan Persiapan
C
Pembersihan Lokasi Papan Nama Proyek Penyediaan Air Kerja Alat Safety dan P3K Uitset dan Pasang Bouwplank
C
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Galian Tanah & Pondasi Pasangan Geotekstil Woven GT-200 gr Pekerjaan Urugan
C
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Sloof Pekerjaan Kolom Praktis Pekerjaan kolom K3 Pekerjaan ring balok
Pek. Lantai Keramik Pek. Keramik Meja Beton Pasangan Allumunium Composite Panel
Pek. Dinding Keramik KM/WC Pek. Paving Blok Pas. Step Noshing
C
Pekerjaan Pintu, Jendela & Gantungan
C
Pekerjaan Atap & Plafond
C
Pekerjaan Cat
Pekerjaan Lain-Lain
MC 100
C
Demobilisasi
C
Serah Terima Pertama Masa Pemeliharaan
C
= Cek
Selesai
C
E. PEKERJAAN IPAL
I PENGADAAN DAN PEMASANGAN MESIN IPAL
1 Unit mesin IPAL
Adapun mesin ipal yang akan di guanaka akan di sesuikan dengan spesifikasi dalam kontarak:
a. UnitI PAL Biofilter
• Kapasitas : 15 - 20 bed
• system IPAL : istembiofilter
• perasi IPAL : semiotomatis
• konstruksi : movable
• model biofilter : cylinder
• unitproses : reactorseparatorbiofilter
• stagereactor : minimal1stageswithmedia
• air distributor : orrificespargersystem sparger : minimal 50mm
• orrifice : minimal10mm
• airsupply : eachstagereaktordirect to media
• airsupplier : jet ejector
• watersupply : single spray system
• unitdefoaming : gasto liquidsystem ukuranminimal 62mm
• jenisbakteri : naturalseeding,tanpainjeksibakteri/nutrisi
• mediabakteri : plastic bentukraschigring/piramida ukuran30mm
• susunanmedia : random, semimovingbed
• safety unit : antioverflow
: antiflowback
• material : fiberglass, catducko, tahanbahan kimia air limbah medis
• sistem drain : manualby stopkran
• posisi : upground
:
b. Anaerobic Equalization
• proses : anaerobic(tertutup),sludgedigester pretreatmentphosphat,equalization
• waktu tingga : minimal 4 jam
• konstruksi : fiberglass, tahanbahan kimia air limbah medis
• posisi : under ground
c.TransferPump
• type : submer siblepump
• kapasitas : 50 lpm
• head : 6m
• power : 0,3 HP
• jumlah : 2 unit
d.Pond Pump
• type : submersiblepump
• kapasitas : 50 lpm
• head : 6m
• power : 0.3 HP
• Jumlah : 2 Unit
e. Jet Ejector
• pressure : 1.5 m
• power : 0,5HP,220V,2unit
• pipa konektor : 50 mm
• typepipa : PVCAW
• material casing : fiberglass
• type : outdoor
• Jumlah : 1 set
f. Chlorination
• Sistem : inline contact
• desinfectan : kaporit
• materialfeeder : PVC / fiberglass
Jumlah : 1 unit
g. Flowmeter
• type : horizontal flow
• pipainlet : min.1,5”
• jumlah : 2unit (inlet&outlet)
h. Interkoneksi air dan udara
• perpipaan : PVC
• Type : AW
• Ukuran : 1,5”-3”
• jumlah : 1lots
i. Panellistrik (panelcontrol)
• type : free attached
• komponen minimal:
automatic controlsystem
contactor
overload
timer
circuitbreaker/MCB
indicator lamp
selectoron–off
panelbox
j. pengkabelan : dari alat kepanel kontrol IPAL
k. Pengkabelan : 1 unit
II PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Penyediaan Air Kerja
Penyediaan air kerja dilakukan dengan menyimpan pada tempat penampungan air (water tank) dan air yang digunakan tidak mengandung unsur
kimia dan sebagainya sehingga dapat juga digunakan sebagai kebutuhan tenaga kerja.
2 Uitzet / pengukuran
Pematokan yang dimaksud adalah pembuatan patok tetap di lokasi rencana untuk menentukan dengan tepat lokasi pekerjaan serta membuat
profil dari kayu, papan atau bambu. Profil ini digunakan sebagai pedoman ukuran atau elevasi pekerjaan yang dibantu benang agar permukaan
lurus dan rapi sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan pagar pelindung mesin IPAL dibuat untuk melindungi mesin IPAL sehingga mesin IPAL tetap awet. Bahan dan material yang akan di gunakan
seslalu mengacu standar bahan bangunan sesuai pada dokumen kontrak. adapun langka-langka penegerjaan pagar pelindung mesin IPAL yakni diawali
dengan pekerjaan galian tanah, dimensi galian tanah disesuikan gambar kerja. pekerjaan galian telah selesai di ikuti dengan pekerjaan urugan pasir dibawah
pondasi setebal 5 cm. pekerjaan urugan pasir telah selesai, maka di ikuti dengan pekerjaan lantai kerja dengan mutu K100 yang mana untuk melindungi
pondasi dari air tanah. pekerjaan sloof dan pondasi upak beton mengikuti pekerjaan lantai kerja, pondasi Umpak beton dibuat setempat-setempat sesui jarak
tiang pagar. bahan yang digunakan harus memenuhi peraturan bahan bangunan indonesia dengan perbandingan campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl. pekerjaan
pondasi ini di fungsikan sebagai penahan tiang pagar BRC sebagaimana seperti dalam gambar rencana. tiang yang digunakan untuk pagar BRC adalah Pipa
galfanis dengan Ø 2", tiang pagar di buat sesui ukuran jarak pada gambar.
Pintu dan trali pagar BRC yang digunakan adalah bahan pabrikasi, pintu dan trali pagar BRC di pesan dan dinbuat sesui ukuran pada gambar kerja. Pintu
pagar dan trali BRC di pasang setelah pekerjaan bangunan pendukungnya telah selesai dikerjakan.
Pekerjaan pelesteran dan pekerjaan acian serta pengecetan merupakan pekerjaan akir.
Sebelum pelaksanaan kegiatan konstruksi dimulai terlebih dahulu lokasi pekerjaan dibersihkan dari semak-semak dan pepohonan sampai ke akar-
akarnya agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terhalang, hasil pembersihan dibakar dan dibuang jauh dari daerah pekerjaan sebagaimana
yang ditentukan Direksi Pekerjaan. Bagian-bagian yang dibersihkan terutama pada jalur-jalur saluran, bangunan-bangunan dan tempat
penimbunan material. Pembersihan dilaksanakan secara manual menggunakan tenaga manusia dan alat bantu, Kami akan menyediakan fasilitas
kantor maupun perumahan sementara (gudang) untuk menampung bahan-bahan dan melakukan segala aktifitas di lapangan. Sarana dan
prasarana diatas sebelumnya harus mendapat persetujuan dari direksi. Setelah selesai seluruh pekerjaan semua fasilitas ini dibongkar pada
waktu pembersihan lokasi proyek sebelum PHO.
- Mobilisasi dan Demobilisasi Mesin Sumur Bor (jenis mesin untuk Kapasitas kedalaman ± 180 M)
Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, dilakukan mobilisasi atau mendatangkan peralatan dan bahan-bahan pemboran beserta personelnya
kelokasi pemboran. Tahap mobilisasi ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan.
- Penyediaan Air Kerja
Penyediaan air kerja dilakukan dengan menyimpan pada tempat penampungan air (water tank) dan air yang digunakan tidak mengandung unsur
kimia dan sebagainya sehingga dapat juga digunakan sebagai kebutuhan tenaga kerja.
Adapun dapat kami jelaskan bahwa pekerjaan tanah untuk bangunan reservoir sebagaimana biasanya , Penggalian untuk pekerjaan pondasi dilakukan
secara manual dengan memper hatikan dimensi sesuai gambar rencana, pemasang Geotekstil dilakukan setela pekerjaan galian sebelum pekerjaan urugan
pasir dibawah pondasi dengan maksusut untuk menjaga kestabilan tanah, pekerjaan urugan pasir dibawah ponsai setebal 5 cm dimaksut untuk menjaga
keamanan pondasi dari air tanah, setalah pekerjaan pondasi selesai dikerjakan maka di ikuti dengan urugan tanah pondasi untuk mengisi lubang yang tidak
dapat di tutupi oleh pondasi tanpa dipadatkan, urugan sirtu peninggian lantai di kerjakan selah pekerjaan pondasi menggakat permukaan lantai bangunan
setinggi bibir pondasi .
Electrical Loging dilakukan dengan menggunakan suatu alat, dimana alat tersebut menggunakan konfigurasi titik tunggal dimana eletroda arus
dimasukakan kedalam lubang bordnelektroda yang lain ditanam dipermukaan.
Arus dimasukkan kedalam lubang elektroda yang kemudian menyebar kedalam formasi disekitar lubang bor. Sebagian arus kembali ke elektroda
di permukaan dengan arus yang telah mengalami penurunan. Penurunan inilah yang diukur.
4 TAHAP PEMBERSIHAN LUBANG BOR (REAMING HOLE)
Yang dimaksud dengan reaming adalah memperbesar lubang bor sesuai dengan diameter konstruksi pipa casing dan saringan (screen)
yang direncanakan.
Hal-hal yang diamati dalam tahap pekerjan reaming adalah sama seperti pada tahap pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan reaming
cutting (formasi lapisan tanah) tidak perlu diambil lagi. Ideal selisih diameter lobang bor dengan pipa casing adalah 6 inchi. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah masuknya konstruksi pipa casing dan saringan (sreen) sertamasuknya penyetoran kerikil pembalut
(gravel pack).
- Uji pemompaan bertahap (step draw-doen test) Uji pemompaan yang dilakukan 3 step, masing-masing selama 2 jam dengan variasi
debit yang berbeda.
- Uji pemompaan panjang. Uji pemompaan ini umumnya dilakukan selama 2x 24 jam dengan debit tetap.
Pada uji pemompaan ini dimbil sample air 3 kali, yaitu pada awal pemompaan, pertengahan dan akhir pemompaan. Maksud dan tujuan
pengambilan sample air adalah untuk pemeriksaan (analisa) kualitas air, apakah air yang dihasilkan dari sumur dalam tersebut memenuhi
standar air minum yang diizinkan.
10 TAHAP FINISHING
Tahap finishing meliputi :
Pemasangan pompa submersible permanent, panel listrik serta instalasi kabel-kabelnya.
Pembuatan bak control (manhole) apabila well head posisinya dibawah level tanah, pembuatan apron apabila well head posisinya diatas level tanah.
V PEKERJAAN PENYELESAIAN
Pembersihan kembali lokasi
Selama periode pelaksanaan pekerjaan, konstruksi harus memelihara pekerjaan bebas dari akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran dan
sampah yang diakibatkan oleh operasi pelaksanaan. Pada saat selesainya pekerjaan, semua sisa bahan bangunan dan bahan-bahan tak
terpakai, sampah, perlengkapan peralatan dan mesin-mesin harus disingkirkan, seluruh permukaan terekspos yang nampak harus
dibersihkan dan proyek ditinggal dalam kondisi siap pakai dan diterima oleh Direksi pekerjaan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
1, Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih dan siap untuk dipakai pemilik. Konstruksi
juga harus mengembalikan bagian-bagian dari tempat kerja yang tidak diperuntukkan dalam dokumen konstruksi ke kondisi semula.
2, Pada saat pembersihan akhir, semua perkerasan dan struktur harus diperiksa ulang untuk mengetahui kerusakan fisik yang
mungkin ditemukan sebelum pembersihan akhir. Lokasi yang diperkeras ditempat kerja dan semua lokasi diperkeras untuk umum
yang bersebelahan langsung dengan tempat kerja harus disikat sampai bersih. Permukaan lainnya harus digaru sampai bersih dan
semua kotoran yang terkumpul harus dibuang.
KRISOSTOMUS SIANTO
Direktur