DI SUSUN OLEH :
A501 18 075
KELAS B
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
PEMBAHASAN
A. Masalah ideologi yang mempengaruhi Pribadi Sosial
1. Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia
Ideologi adalah nilai dasar keseluruhan yang menjadi landasan seseorang atau
masyarakat untuk memahami jagat raya serta bumi seisinya serta menentukan sikap dasar
untuk mengolahnya. Pancasila adalah Hasil pemikiran manusia yang sungguh sungguh
secara sistematis dan radikal kemudian dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian
kalimat yang mengandung suatu pemikiran yang bermakna bulat dan utuh untuk
dijadikan dasar, asas, pedoman atau norma hidup dan kehidupan bersama dalam bentuk
pengintregrasian persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Itu berarti Pancasila
merupakan satu Ideologi yang dianut oleh negara atau pemerintah dan rakyat Indonesia
secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang ataupun suatu golongan
tertentu. Salah satu ciri dari Ideologi adalah mempunyai derajat yang tertinggi sebagai
nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
Sesuai dengan sejarah bangsa Indonesia, pemerintah telah menetapkan pancasila
sebagai pedoman dan pandangan hidup. Pancasila memiliki posisi yang bervariasi di
dalam struktur negara dan bangsa Indonesia, yaitu sebagai dasar negara, ideologi
nasional, pandangan hidup bangsa dan pemersatu bangsa. Semua itu berbasis pada
konsep nilai empat pilar bangsa yaitu : pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka
Tunggal Ika. Kelima sila dari pancasila merupakan dasar untuk membentuk suatu
kesatuan negara yang pemahaman dan pengamalannya harus mencakup dari nilai yang
terkandung didalamnya :
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ini mengandung arti spiritual, memberikan
pilihan yang seluas luasnya kepada seluruh rakyat Indonesia untuk dapat memeluk agama
dan menganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sila ini mengandung nilai sama
derajat, sama kewajiban dan hak, cinta mencintai, hormat menghormati, keberanian untuk
membela kebenaran dan keadilan, toleransi dan nilai gotong royong.
Sila Persatuan Indonesia, sila ini mengandung arti bahwa pluralisme masyarakat
indonesia memiliki nilai persatuan dan kesatuan dan menjamin keutuhan nasional atas
dasar Bhineka Tunggal Ika.
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, sila ini mengandung nilai kedaulatan berada ditangan
rakyat (demokrasi) dimana nilai ini mengutamakan kepentingan negara dan bangsa
namun tetap menghargai kepentingan pribadi dan golongan, musyawarah untuk mufakat
dan menjunjung tinggi harkat dan martabat serta nilai nilai kebenaran dan keadilan.
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sila ini mengandung arti nilai
sikap adil, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,menghormati hak orang lain
serta hidup gotong royong dan bersama sama dalam mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.
Pancasila merupakan ideologi nasional, dasar negara, sumber hukum, dan
pandangan hidup bangsa indonesia oleh karena itu diperlukan tindakan yang nyata dari
kita sebagai bangsa Indonesia dalam bagaimana melaksanakan nilai nilai yang
terkandung dalam ideologi dan lalu yang kedua bagaimana nilai nilai tersebut dapat
dilaksanakan oleh pribadi masing masing dalam kehidupan sehari hari secara individual,
anggota masyarakat dan negara. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945, pancasila sebagai ideologi nasional
diatur dalam ketetapan MPR RI NO.: XVIII/MPR/1998, Pancasila sebagai pandangan
hidup dan sumber hukum diatur dalam Tap. MPRS RI NO. : XX/MPRS 1966 jo. Tap.
MPR RI NO.: IX/MPR/1976.
Adapun cara-cara yang lain untuk memecahkan konflik sosial adalah : Elimination,
Subjugation atau domination, Majority rule, Minority consent, Kompromi, Integrasi.
Untuk mengatasi atau solusi dari konflik status sosial ekonomi di masyarakat
permasalahan ekonomi adalah sebuah topik dari banyak topik dalam mempelajari ilmu
ekonomi. Dan merupakan topik yang paling banyak dibicarakan baik itu di masyarakat
maupun media.
Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, sosial berarti segala sesuatu yang
berkenaan dengan masyarakat. Sosial merupakan segala perilaku manusia yang
menggambarkan hubungan nonidividualis. Istilah tersebut sering disandingkan dengan
cabang-cabang kehidupan manusia dan mesyarakat dimanapun. Pengertian sosial ini
merujuk pada hubungan-hubungan manusia dalam kemasyarakatan, hubungan antar
manusia, hubungan manusia dengan kelompok, serta hubungna manusia dengan
organisasi untuk mengembangkan dirinya.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan suatu
masalah atau persoalan yang harus diselesaikan yang berhubungan dengan nilai-nilai
sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah sosial dipandang oleh sejumlah
orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan. Masalah sosial
berkaitan erat dengan hal-hal yang mengganggu kedamaian didalam suatu kelompok
masyarakat.
KARAKTERISTIK MASALAH SOSIAL YANG MEMPEGARUHI PRIBADI
SOSIAL
3. Faktor budaya
Ini menimbulkan berbagai keguncangan mental dan berlalian dengan beraneka penyakit
kejiwaan. Pendorongnya adalah perkembangan teknologi (komunikasi dan transportasi)
dan implikasinya dalam kehidupan ekonomi hokum, pendidikan, keagamaan, serta
pemakaian waktu senggang.
4. Faktor sosial
Dalam arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang dikendalikan untuk
masyarakat.
Masalah sosial dapat terjadi dikota mana pun, khususnya dikota-kota besar di Indonesia.
Bekasi merupakan salah satu dari kota-kota besar yang ada di Indonesia. Semakin banyak
penghuni suatu wilayah maka akan semakin besar pula kemungkinan timbulnya masalah
sosial. Masalah sosial dapat mencakup lingkungan kecil mau pun besar. Berikut adalah
beberapa contoh masalah sosial yang terjadi di kota Bekasi.
1. Masalah Pendidikan
Seperti yang telah kita ketahui, pendidikan di Indonesia yang memburuk dapat dilihat
dari sistem pendidikan yang diterapkan. Di kota Bekasi terdapat banyak sekolah yang
dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Dengan jumlah sekolah yang mencapai ribuan
tak lantas menyelesainya masalah pendidikan dikota ini. Masih banyak anak-anak yang
tidak mengenyam bangku pendidikan hanya karena masalah ekonomi yang terbatas.
Padahal Indonesia dapat menjadi negara yang lebih maju jika memiliki sumber daya
manusia yang kompeten.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan
standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia
pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
• Rendahnya sarana fisik;
• Rendahnya kualitas guru;
• Rendahnya kesejahteraan guru;
• Rendahnya prestasi siswa;
• Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan;
• Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan; dan
• Mahalnya biaya pendidikan.
2. Masalah Kemiskinan
Kemiskian merupakan salah satu problem sosial yang paling serius dialami oleh negara-
negara berkembang. Salah satunyadi Bekasi masih banyak masalah kemiskinan yang
seolah sangat sulit untuk di selesaikan.
Ada dua prespektif yang menjadi tinjauan masalah kemiskinan, yaitu ;
• Prespektif Kultural, konsep ini dikelompokkan menjadi tiga tingkatan, yaitu
individu, keluarga, dan masyarakat. Tingkat kemiskinan individu berarti kemiskinan
terjadi karena mentalitas individu yang malas apatis, fatalistik, pasrah, boros dan
ketergantungan. Tingkat kemiskinan Keluarga berarti kemiskinan terjadi karena jumlah
anak dalam keluarga yang sangat besar namun tidak didukung oleh produktifitas. Tingkat
kemiskinan masyarakat berarti kemiskinan terjadi karena tidak terintegrasinya kaum
myang tidak mampu dengan institusi-institusi masyarakat secara efektif.
• Perspektif Struktural. Konsep kemiskinan dalam perspektif struktural adalah
kemiskinan yang terjadi karena dampak dari faktor-faktor struktur masyarakat (faktor
eksternal), yaitu terjadinya kemiskinan karena:
1. Program atau perencanaan pembangunan yang tidak tepat;
2. Pelaksanaan kekuasan pemerintahan (birokrasi pemerintah) yang korupsi;
3. Kehidupan sosial-politik yang tidak demokratis atau otoriter;
4. Sistem ekonomi liberalistik atau kapitalistik;
5. Perkembangnya teknologi modern atau industrialisasi yang mekanistik disemua
aspek;
6. Kesenjangan sosial-ekonomi di masyarakat sangat tinggi;
7. Globalisasi ekonomi dan pasar bebas. Jadi, menurut perspektif struktural
kemiskinan itu terjadi karena faktor ekternal, sedangkan menurut perspektif kultural
kemiskinan itu terjadi karena mentalitas individu atau kelompok
3. Kesenjangan Ekonomi
Kesenjangan Ekonomi mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara individu
dalam kelompok. Kesenjangan ekonomi terjadi akibat adanya pengelompokan
masyarakat yang pendapatannya dibawah rata-rata dengan masyarakat yang
pendapatannya diatas rata-rata. Kesenjangan ekonomi ini terjadi secara tidak langsung
membedakan antara si miskin dan si kaya.
Kesenjangan ekonomi bervariasi tergantung masyarakat, waktu, struktur ekonomi, dan
sistem. Istilah tersebut dapat mengacu pada persebaran pendapatan atau kekayaan lintas
lapisan masyarakat pada waktu tertentu, atau pendapatan dan kekayaan seumur hidup
dalam jangka panjang.
4. Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah segala macam bentuk tindakan dan perbuatan yang merugikan secara
ekonomis dan psikologis yang melanggar hukum yang berlaku dalam negara Indonesia
serta norma-norma sosial dan agama.
Kriminalitas yang masih marak terjadi dikota-kota besar seakan sulit untuk dibersihkan.
Tak banyak para pelaku seolah tergiur dengan pendapatan yang singkat walaupun
terkadang dibutuhkan pertaruhan nyawa.
5. Masalah Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah sebuah kesatuan ruang dengan segala benda dan makhluk
hidup di dalamnya termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
keberlangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup yang
lainnya. Lingkungan hidup mencakup ekosistem, perilaku sosial, budaya, dan juga udara
yang ada.
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang mempunyai
hubungan timbal balik. Masalah lingkungan hidup disini berarti tidak terawatnya lagi
lingkungan disekitar kita yang secara sengaja dirusak oleh manusia yang tidak
bertanggungjawab.
6. Penyimpangan Perilaku Remaja dan Kenakalan Remaja
Penyimpangan perilaku remaja merupakan salah satu masalah sosial yang paling
mengkhawatirkan. Pejuang muda Indonesia yang seharusnya dididik untuk membangun
negara ini malah terjerumus kedalam lubang hitam yang dapat merusak remaja itu
sendiri. Jati diri sebagai bangsa muda Indonesia seakan sirna, seiring perkembangan
jaman dan masuknya budaya barat ke Indonesia tanpa penyaringan secara langsung
membuat kaum muda berlomba-lomba untuk mempelajari budaya tersebut. Secara tidak
langsung bangsa muda perlahan telah meninggalkan budayanya sendiri, budaya
Indonesia. Norma-norma yang berlaku di Indonesia seharusnya menjadi pegangan yang
cukup kuat untuk menahan diri untuk tetap memiliki tujuan hidup yang baik.
Remaja merupakan masa-masa yang sangat labil bagi seorang individu karena saat itulah
seorang remaja sedang mencari jati dirinya.