Nomor : 02.-
6
d. Segala Hak Kekayaan Intelektual yang
melekat pada Barang sepenuhnya
merupakan hak milik dari Pihak Pertama.
------------------ Pasal 4 ---------------
------- HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK -------
(1) Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA:-------
a. PIHAK PERTAMA menjamin ketersediaan
barang yang telah diperjanjikan dalam
perjanjian ini.----------------------
------------------ Pasal 5 ---------------
------------ KERAHASIAAN INFORMASI ---------
(1) PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk
menjaga kerahasiaan atas segala
informasi yang diperoleh masing-masing
Pihak dari pihak lainnya, yaitu yang
meliputi namun tidak terbatas pada data
penjualan yang diserahkan oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, data
mengenai proses produksi Barang yang
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA, identitas
PARA PIHAK, dan informasi lainnya yang
diperoleh masing-masing Pihak dalam
rangka melaksanakan Perjanjian ini yang
bersifat informasi rahasia dagang atau
informasi lainnya yang disetujui oleh
PARA PIHAK untuk dirahasiakan.---------
(2) Kewajiban menjaga kerahasiaan atas
informasi tersebut sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) Pasal ini berlaku baik
selama berlangsungnya Perjanjian ini
7
maupun setelah berakhirnya Perjanjian
ini.-----------------------------------
(3) Ketentuan tersebut sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dan ayat (2) Pasal ini
dapat dikesampingkan dalam hal
pengungkapan informasi tersebut harus
dilakukan dalam rangka penegakan hukum
yang dilakukan oleh pihak yang
berwenang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.-------
------------------ Pasal 3 ---------------
---------------- FORCE MAJEURE -------------
(1) Setiap kegagalan dan/atau keterlambatan
baik dari PIHAK PERTAMA maupun PIHAK
KEDUA dalam melaksanakan kewajiban-
kewajibannya berdasarkan ketentuan-
ketentuan Perjanjian ini, tidak dapat
dan tidak akan dianggap sebagai
pelanggaran atau kegagalan terhadap
ketentuan Perjanjian apabila
pelanggaran atau kegagalan tersebut
disebabkan oleh keadaan Force Majeure.-
(2) Dalam hal terjadi Force Majeure atau
keadaan memaksa yang mengakibatkan
tidak terlaksananya kewajiban atau
terlambatnya pelaksanaan kewajiban
berdasarkan Perjanjian ini, maka PARA
PIHAK dengan ini sepakat bahwa pihak
yang tidak melaksanakan kewajiban atau
terlambat melaksanakan kewajiban
8
tersebut dibebaskan dari tuntutan atas
kerugian pihak lainnya yang disebabkan
oleh tidak terlaksananya atau
terlambatnya pelaksanaan kewajiban
tersebut.------------------------------
(3) Keadaan Force Majeure sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini yang
dialami oleh salah satu pihak wajib
diberitahukan kepada pihak lainnya
dengan sarana komunikasi yang paling
memungkinkan dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 2 (dua) hari
kalender sejak terjadinya keadaan Force
Majeure tersebut, dan dalam hal pihak
yang mengalami Force Majeure tidak
memberitahukannya dalam jangka waktu
tersebut, maka keadaan Force Majeure
tersebut dianggap tidak pernah
terjadi.-------------------------------
(4) Dalam hal Force Majeure berlangsung
lebih dari 30 (tigapuluh) hari kalender
berturut-turut, maka Pihak yang tidak
terkena Force Majeure mempunyai hak
untuk dapat mengakhiri Perjanjian ini
dengan terlebih dahulu mengadakan
pembebasan dan penyelesaian atas
kewajiban PARA PIHAK yang masih
tertunggak sampai tanggal diakhirinya
Perjanjian ini.------------------------
9
(5) Yang termasuk ke dalam keadaan Force
Majeure berdasarkan perjanjian ini
adalah setiap kejadian yang timbul di
luar kekuatan dan kekuasaan dari Pihak
yang terkena untuk mengatasinya
sehingga menyebabkan tertundanya atau
terhambatnya atau terhalangnya Pihak
yang mengalami Force Majeure untuk
melaksanakan kewajiban-kewajibannya
berdasarkan Perjanjian ini yaitu
termasuk namun tidak terbatas pada:----
a. Bencana alam seperti gempa bumi,
gunung meletus, badai, angin topan,
tsunami, banjir besar, tanah longsor
dan kebakaran. ---------------------
b. Keadaan yang bersifat masif seperti
perang, huru-hara, pemberontakan dan
wabah penyakit.----------------------
c. Peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang secara langsung
berdampak besar pada pelaksanaan
Perjanjian.------------------------
d. Keadaan lainnya yang ditetapkan oleh
otoritas berwenang sebagai Force
Majeure.-----------------------------
------------------ Pasal 3 ---------------
----------- HUKUM YANG BERLAKU DAN
--------------------PENYELESAIAN
PERSELISIHAN -------
10
1. Seluruh perselisihan, sengketa,
kesalahpahaman dan/atau perbedaan pendapat
yang muncul sebagai akibat dari dan/atau
sehubungan dengan Perjanjian ini wajib
diselesaikan terlebih dahulu oleh PARA
PIHAK secara musyawarah dan dengan itikad
baik.-------------------------------------
2. Apabila perselisihan, sengketa,
kesalahpahaman dan/atau perbedaan pendapat
yang terjadi tidak dapat diselesaikan oleh
PARA PIHAK melalui jalur musyawarah, maka
PARA PIHAK sepakat memilih domisili yang
umum dan tetap di kantor panitera
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.--------
------------------ Pasal 12 ----------------
------------------ Adendum -----------------
Segala perubahan ketentuan dan/atau
penambahan ketentuan yang belum diatur
dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian
ini akan disepakati lebih lanjut oleh Para
Pihak dan hasilnya akan dituangkan ke dalam
suatu adendum yang ditandatangani oleh Para
Pihak yang merupakan satu kesatuan dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.-----------------------------
11
-Para penghadap menyatakan dengan ini
menjamin kebenaran identitas para penghadap
sesuai dengan tanda pengenal yang
disampaikan kepada saya, Notaris dan
bertanggungjawab sepenuhnya atas hal-hal
tersebut dan selanjutnya para penghadap
juga menyatakan telah mengerti dan memahami
isi akta ini.------------------------------
-Dari segala apa yang tersebut diatas,
dibuatlah: ---------------------------------
--------------- A K T A - I N I ------------
-Dibuat sebagai minuta dan dibacakan serta
ditanda tangani di Kota Jakarta, pada hari
dan tanggal tersebut pada awal akta ini
dengan dihadiri oleh : ---------------------
1. Tuan
2. Nyonya
-Kedua-duanya pegawai Kantor Notaris, yang
saya, Notaris, kenal sebagai saksi-saksi.—
-Setelah saya, Notaris membacakan akta ini
kepada para Penghadap dan saksi-
saksi, serta dijelaskan dalam bahasa
Inggris oleh Tuan YOSUA, lahir di ...,
pada tanggal ..., Warga Negara Indonesia,
Penerjemah, bertempat tinggal di ...,
pemegang Kartu Tanda Penduduk
tertanggal ... dengan Nomor Induk
Kependudukan (NIK) : ..., Penerjemah
Tersumpah di Jakarta kepada Penghadap
Tuan___________, yang menurut keterangannya
12
tidak paham bahasa Indonesia, maka seketika
itu juga akta ini ditandatangani oleh para
Penghadap, Penerjemah, saksi-saksi, dan
saya, Notaris.
Akta ini dibuat oleh Notaris berdasarkan
atas kehendak dari para pihak dan Notaris
dalam kapasitasnya adalah hanya sebagai
pihak yang menuangkan keinginan dan atau
kehendak dari para pihak agar dibuat dalam
suatu akta otentik, kemudian para pihak
membubuhkan tanda tangannya didalam minuta
akta ini dan membubuhkan cap jempol tangan
kanan dan tangan kirinya pada kertas
tersendiri, kemudian dijahitkan didalam
minuta akta ini. ---------------------------
-Akta ini diselesaikan pada Pukul 12.00 WIB
(duabelas Waktu Indonesia Barat.------------
-Dilangsungkan dengan
perubahan.--------
13