Anda di halaman 1dari 1

Barter adalah suatu sistem dimana pertukaran barang dengan barang atau jasa dengan barang.

Pada masa Croesus 570-546 SM negara berkepentingan mencetak uang dengan mata uang emas dan
perak yang halus dan akurat.

Bahasa Yunani pada tahun 406 SM baru mengenal mata uang.

Bangsa Romawi sudah menggunakan uang yang terbuat dari perunggu yang disebut aes (Aes
Signatum Aes Rude)

Mata uang Denarius dicetak tahun 268 SM dari emas yang kemudian menjadi mata uang imperium
Romawi

Dirham pada mulanya adalah mata uang bangsa Persia yang terbuat dari perak.

Fase pertama, ketika volume perdagangan luar negeri semakin luas, keuntungan-keuntungan
semakin meningkat, dan harta semakin berkembang. Kemudian, mereka menitipkan uang logam
pada penyimpanan-penyimpanan tukang emas, tempat penukaran emas, atau pemuka-pemuka
agama untuk menghindari kemungkinan perampokan dan perampokan. Dibuatlah akta-akta. Akta
ini hanya digunakan sebagai penyimpanan penyimpanan dan untuk melakukan transfer uang dari
satu tempat ke tempat lain. tidak diterima secara luas dan tidak mungkin digunakan untuk
membayar pembelian

Kedua, seseorang yang menitipkan uang logam kemudian menerima akta dengan jumlah titipan dan
ditulis pada akta jaminan pembayaran. Pemegang akta pun tidak perlu membubuhkan tanda tangan
untuk melakukan transaksi. • Fase ketiga, kepercayaan orang-orang semakin tumbuh terhadap
kertas-kertas yang diterbitkan oleh lembaga keuangan. Mereka bekerja untuk melaksanakan
kontrak dengan perjanjian tanpa pajak ke lembaga keuangan untuk menukarnya dengan uang
logam.

Dalam kenyataannya, lembaga keuangan menemukan bahwa sebagian besar kertas-kertas ini
berada dalam peredaran tanpa ditukarkan dengan uang logam. Contohnya, jika lembaga keuangan
menemukan setiap 20 potong kertas hanya satu kertas ditukarkan, artinya rasio penukaran adalah
5%. Lembaga keuangan dapat menambah rasio ini untuk cadangan dan menjaga kepercayaan
orang-orang, menyimpan 10% dari uang-uang logam itu. Ini berarti 90% dari kertas- kertas tidak
memiliki saldo uang logam karena 100 kertas dibanding 10 potong uang logam. Jumlah uang kertas
semakin banyak yang tidak ada penopangnya

• Fase peristiwa, peristiwa Perang Dunia I tahun 1914 yang menyebabkan kerugian besar dalam
semua aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, membuat peredaran mata uang logam emas
memburuk, serta kebutuhan pemerintah terhadap pembiayaan perang yang bertambah. Keputusan
Negara- negara menerbitkan uang kertas tanpa penopang emas ternyata membuat uang kertas
dengan bebas diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai