NIM : 153304040043
PRODI : D3 KEUANGAN PERBANKAN
Uang kertas ini pertama kali dikembangkan di China pada dinasti Tang
selama abad ke-7, dengan isu-isu lokal mata uang kertas. Akarnya berada di
penerimaan pedagang deposit selama Dinasti Tang (618-907), sebagai pedagang
dan grosir diinginkan untuk menghindari sebagian besar berat uang logam
tembaga dalam transaksi komersial besar.
Pada masa 960 Dinasti Song, tembaga yang kecil atau bernilai rendah
digunakan untuk membuat koin yang bernilai, mengeluarkan edaran catatan
umum yang beredar pertama. catatan adalah janji untuk menebus kemudian untuk
beberapa obyek lain yang bernilai, biasanya logam. Masalah nota kredit sering
untuk jangka waktu terbatas, dan di beberapa diskon untuk jumlah yang dijanjikan
nanti. Meskipun demikian jiaozi tidak menggantikan koin selama Dinasti Song;
uang kertas digunakan bersama koin.
Istilah ini berasal dari catatan bank ("nota di Banco"), dan pada tanggal
dari abad keempat belas, ini pada awalnya mengakui hak pemegang catatan untuk
mengumpulkan logam mulia (biasanya emas atau perak) disimpan seorang bankir
( artinya, itu adalah wakil dari mata uang kertas). Pada abad keempat belas, ia
digunakan dalam setiap bagian dari Eropa, dan dalam bahasa pedagang koloni di
italia yang berada di luar Eropa. Untuk pembayaran internasional lebih sering
menggunakan tagihan paling efisien dan canggih tukar ("lettera di Cambio") yang
merupakan catatan bayar berdasarkan rekening mata uang virtual (biasanya koin
tidak lagi secara fisik yang ada). Semua mata uang fisik secara fisik terkait dengan
mata uang virtual ini, alat ini juga menjabat sebagai kredit.
Pada abad pertengahan di italia dan Flanders, karena rasa tidak aman dan
tidak praktis transportasi uang dalam jumlah besar jarak jauh, pedagang uang
mulai menggunakan surat sanggup (promissory notes). Pada mulanya ini adalah
pendaftan secara pribadi, tetapi mereka segera menjadi perintah tertulis untuk
membayar jumlah yang siapa pun di milik mereka.Catatan ini dapat dilihat
sebagai pendahulu catatan bank biasa.
Uang kertas Eropa pertama yang tepat diterbitkan oleh Stockholms Banco,
pendahulu Bank Swedia, tahun 1660, meskipun bank kehabisan uang untuk
menebus catatan pada tahun 1664 dan berhenti beroperasi di tahun itu.
Sampai Louis XIV, uang kertas yang dikeluarkan oleh kreditur kecil,
memiliki sirkulasi yang terbatas, dan tidak didukung oleh otoritas negara. Ekonom
John Law membantu mendirikan uang kertas sebagai mata uang resmi, didukung
oleh modal yang terdiri dari tagihan pemerintah Perancis dan pemerintah
menerima catatan.
Pada awal 1690s, Koloni Teluk Massachusetts adalah yang pertama dari
Tiga Belas Koloni untuk mengeluarkan uang kertas yang beredar secara
permanen. Penggunaan denominasi tetap dan uang kertas cetak mulai dipakai
dalam abad ke-18.
Pada awal abad ke-18 masing-masing dari tiga belas koloni mengeluarkan
uang kertas mereka sendiri. Selama Perang Revolusi Amerika, Kongres
Kontinental mengeluarkan mata uang Continental untuk membiayai perang.
Pemerintah federal Amerika Serikat tidak mencetak uang kertas sampai 1862.
Namun, segera setelah adopsi dari Konstitusi Amerika Serikat pada 1789,
Kongres Amerika Serikat menyewa Bank Pertama Amerika Serikat dan
berwenang untuk menerbitkan uang kertas. Bank menjabat sebagai bank sentral
kuasi-Amerika Serikat. bank ditutup pada tahun 1811 ketika Kongres gagal untuk
memperbaharui piagam. Pada 1816, Kongres menyewa Bank Kedua Amerika
Serikat. Ketika Piagam berakhir tahun 1836, bank terus beroperasi di bawah
sebuah piagam yang diberikan oleh Commonwealth of Pennsylvania sampai 1841.
BANK NOTES
Bank Notes adalah uang kartal asing yang dikeluarkan atau diterbitkan
oleh bank luar negeri. Bank notes dikenal juga dengan istilah devisa tunai yang
mempunyai sifat-sifat seperti uang tunai. Dalam praktiknya, bank notes
diperjualbelikan di bank dan pedagang valuta asing. Namun tidak semua bank
notes dapat diperjualbelikan, hal ini tergantung dari pada peraturan devisa di
negara asal bank notes.
Kegiatan jual beli bank notes merupakan transaksi antara valuta yang
dapat diterima pembayarannya dan yang dapat diperjualbelikan atau
diperdagangkan kembali sesuai dengan nilai rupiah pada saat itu.
Sedangkan kelompok bank notes yang lemah adalah kebalikan dari bank
notes yang kuat, dalam pengelompokkan ini tergantung dari bank yang
bersangkutan.
Untuk bank notes yang lemah dan sulit diperdagangkan maka bank
menjualnya kembali ke Bank Indonesia atau kantor pusat bank yang
bersangkutan. Penjualan bank notes di samping dilakukan antarbank juga
diperjualbelikan di travel, authorized money changer (pedagang valuta asing) dan
tempat lainnya.
Contoh bank notes yang tergolong dalam kategori kuat adalah :
USD : United State Dollar (Amerika)
SGD : Singapore Dollar (Singapura)
GBP : Great Britain Poundsterling (Inggris)
AUD : Australian Dollar (Australia)
DEM : Deutsche Mark (Jerman)
JPY : Japanese Yen (Jepang)
HKD : Hongkong Dollar (Hongkong)
Sedangkan bank notes yang tergolong dalam kategori lemah antara lain :
Dalam transaksi jual beli bank notes, bank menggunakan kurs. Kurs ini
setiap hari diperoleh dari kurs konversi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, di
mana isinya perbandingan antara nilai tukar rupiah dengan valuta asing.
1. Kurs jual pada saat bank menjual bank notes, artinya dalam hal ini
nasabah membeli bank notes.
2. Kurs beli pada saat bank membeli bank notes, artinya dalam hal ini
nasabah menjual bank notes.
Contoh Perhitungan kurs Mata Uang Asing produk Bank Notes bank BCA