Anda di halaman 1dari 3

Pengertian uang:

Uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, yang dikeluarkan oleh
pemerintah (bank sentral) suatu negara dalam bentuk uang kertas, emas, perak, atau logam lain yang
dicetak dalam bentuk dan gambar tertentu berdasarkan nilai nominal yang tertera pada uang. Uang
digunakan sebagai perantara pertukaran barang dan jasa.

Sejarah:

Gambar yang menunjukan kegiatan barter di benua Amerika pada abad ke-19

Sebelum mengenal system uang barter (pertukaran barang dengan barang)memiliki banyak kelemahan
dan tidak efisien.

Kelemahan barter:

Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan
barang yang dimilikinya

Kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai
pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya

Solusi pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
Syarat benda2 tersebut adalah:

Diterima oleh umum (generally accepted); atau

Bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik); atau

Merupakan kebutuhan primer sehari-hari

Contoh: garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran
upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah
sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.

Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada, antara lain:

Benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang,
penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit

Kurangnya daya tahan benda-benda tersebut

Sistem barter hingga kini tetap berada di beberapa negara, namun dengan cara yang lebih modern.
Prinsip barter umumnya dipakai dalam kegiatan ekspor-impor dalam perdagangan internasional.
Setelah itu muncul uang logam, yang mempunyai kelebihan dan memiliki nilai yang tinggi sehingga
digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah
dipindah-pindahkan.

Mengapa harus dari logam emas dan perak?

Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik
(nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut).

Karena jumlah emas dan perak juga terbatas dan tidak bias digunakan untuk transaksi dalam jumlah
besar, maka muncullah uang kertas. Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti
pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang
kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang
disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya.

Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai
alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan ‘kertas-bukti’ tersebut sebagai alat tukar.

Kesimpulan sejarah uang:

Barter -> alat tukar -> uang logam -> uang kertas

Sejarah uang di Indonesia:

1610-1817 -> Indonesia menggunakan Gulden Belanda

Nama Rupiah (yang diambil dari nama mata uang India, Rupee) pertama kali digunakan secara resmi
dengan dikeluarkannya mata uang rupiah jaman pendudukan Dai Nippon pada Perang Dunia II. Setelah
perang selesai, Bank Jawa, pelopor Bank Indonesia, mengeluarkan Rupiah. Sedangkan Tentara Sekutu
mengeluarkan Gulden Nica.

Pada tanggal 2 November, 1949 rupiah ditetapkan sebagai mata uang nasional. Di daerah kepulauan
Riau dan Papua, kala itu masih digunakan mata uang lain. Baru pada tahun 1964 dan 1971 rupiah
digunakan di sana.

Di daerah Timor Timur, rupiah digunakan dari tahun 1976 – 2001. Semenjak tahun 2001 sampai
sekarang digunakan dolar AS.

Daftar pustaka
https://www.evaluasi.or.id/2019/07/mengenal-sejarah-uang-dan-bank-secara.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai