Anda di halaman 1dari 9

ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL BANK

Mengingat bank merupakan suatu industri jasa di bidang keuangan maka pasti terdapat
perbedaan dalam komponen biaya operasional yang ada, oleh karena itu, bank akan
membutuhkan dukungan dana untuk biaya operasional maupun non operasionalnya. Dari
tingkat efisiensi usaha dalam suatu bank akan menimbulkan perbedaan/perbandingan
antara biaya bunga dana (interest exspense) dan biaya operasional lainnya. Biaya bunga
dana (interest exspense) dan biaya penghapusan debitur macet (pembahasan pada Bab VI
dan Bab VII) merupakan komponen biaya terbesar dalam industry perbankan.

Biaya operasional lain yang mempunyai porsi terbesar bagi setiap bank antara lain biaya
tenaga kerja, biaya komunikasi, biaya pemasaran, biaya transportasi dan lain-lain. Biaya-
biaya tersebut akan menjadi tanggung jawab bagi bank yang bersangkutan. Adapun bentuk-
bentuk biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap bank antara lain meliputi :

A. Biaya Personalia

Biaya personalia mempunyai banyak jenis dan variasi yang bermacam-macam. Biaya ini
timbul sejak mulai recruitment, pelatihan sampai dengan pegawai yang bersangkutan
meninggal. Berbagai macam biaya personil yang harus dikeluarkan oleh bank di antaranya
adalah sebagai berikut :

a. Pada Saat Recruitment Calon Pegawai :

- Biaya survei kebutuhan personil untuk tahun yang akan datang.

- Biaya konsultasi untuk perencanaan kebutuhan calon pegawai, calon manajer dan
seterusnya.

- Biaya pemasangan advertensi di surat kabar.

- Biaya konsultasi untuk recruitment.

- Biaya pelaksanaan testing/seleksi calon pegawai.

- Biaya penyusunan materi testing.

b. Pada Masa Propabilition Meliputi :


- Biaya pendidikan dan pelatihan.

- Biaya on the job training, dan studi tour.

- Biaya material untuk pendidikan latihan.

- Biaya akomodasi selama pendidikan.

- Biaya honorarium calon pegawai.

- Biaya honorarium dosen/pengajar.

- Biaya ujian, dan penyusunan laporan.

- Biaya pengangkatan pegawai dan penempatan pegawai.

c. Pada Masa Tugas Efektif Bank akan Mengeluarkan Berbagai Macam Biaya antara Lain:

- Gaji pegawai yang bersangkutan secara bulanan.

- Pajak penghasilan yang ditanggung oleh bank.

- Pakaian seragam, pakaian kerja, pakaian dinas.

- Tunjangan transportasi, perumahan, kesehatan, cuti dan tunjangan hari raya/hari


keagamaan.

- Bonus, dan jasa produksi.

d. Pada Masa Pensiun :

- Gaji pensiun bulanan.

- Pembayaran tunjangan hari tua.

- Biaya perawatan kesehatan dan asuransi kesehatan.

- Tunjangan rumah tangga.

Setiap bank akan berbeda-beda dalam menentukan/memberikan jenis kompensasi, gaji,


kepada para pegawai dan pejabatnya. Selain dari itu, jenis Kompensasi, gaji, yang akan
diberikan juga dibedakan menurut kepangkatan, dan tingkat jabatan yang ada. Semakin
tinggi tingkat jabatan seseorang maka semakin tinggi pula imbalan yang akan diterima, hal
ini diharapkan akan meningkatkan Performance yang lebih baik dari setiap pegawai dalam
suatu bank. Agar biaya personalia tersebut dapat disusun dengan baik, maka perlu
disusunnya kebutuhan personalia dalam suatu bank menurut jenis spesialisasi/jabatan yang
diperlukan. Berbagai macam jenis spesialisasi/jabatan yang diperlukan dalam operasional
sehari-hari antara lain :

- Presiden Komisaris.

- Komisaris.

- Direktur Utama.

- Executive Vice President/Managing Director.

- General Manager.

- Deputy General Manager.

- Area Manager/Kepala Wilayah.

- Vice President.

- Auditor/Chief Auditor sampai dengan Audit Clerk.

- Dealer/Tander.

- Relationship Manager/Account Officer.

- Customer Service Officer.

- Loan Officer.

- Head Teller-Teller.

- Loan Administration.

- Trade Service Officer.

- Clearingmen.

- Computer Programer, System Analist.


- Computer Operator.

- Project Identification/Marketing Officer.

- Accountant.

- Lawyer/Ahli Hukum/Penasihat Hukum.

- Communication Operator.

- Clerk/Pegawai Tata Usaha.

- Driver.

- Security officer/Satpam.

Dari perincian yang telah ada akan lebih memudahkan untuk menghitung berapa biaya
personalia yang akan dikeluarkan, sebab :

- Masing-masing jabatan/profesi sudah mempunyai ancar-ancar pasaran gaji/penghasilan


yang lazim dibayarkan oleh suatu bank kepada para pegawainya tersebut.

Di samping itu juga jenis-jenis pengeluaran dapat dipakai untuk perencanaan keperluan
biaya personalia yang dibutuhkan. Setelah selesai disusun jenis jabatan, jenis-jenis
pembayaran yang diberikan dapat disusun rekapitulasi anggaran biaya personalia sebagai
bagian dari komponen biaya operasional bank.

B. Biaya Marketing/Pemasaran

Seperti yang telah diketahui bahwa marketing merupakan suatu proses pemberian
kepuasan kepada para nasabah dengan suatu laba yang diperoleh bank. pemberi kepuasan
yang dimaksud memiliki dimensi yang luas antara lain menyangkut :

- Kualitas produk dan jasa yang diberikan.

- Kecepatan proses pelayanan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.


- Tingkat harga (tingkat suku bunga, suku bunga dana, selisih kurs, komisi/fee) yang dapat
diterima oleh nasabah.

- Kemudahan dan kenyamanan nasabah ketika menghubungi bank untuk melakukan suatu
transaksi.

- Tersedianya informasi yang jelas tentang spesifikasi/l dari produk dan jasa yang
ditawarkan.

- Tersedianya fasilitas berupa sarana fisik yang memadai maupun jenis variasi produk dan
jasa dalam sebuah bank.

- Adanya Company image yang baik, sehingga merupakan kebanggaan serta rasa aman bagi
seorang nasabah.

Adapun kegiatan atau fungsi marketing antara lain :

a. Di dalam Kaitannya dengan Penciptaan Produk yang Berkualitas

1. Melakukan market research untuk mengetahui

- Customer needs

- Posisi bank di dalam pasar

- Jenis produk dan jasa yang dapat diciptakan dan di jual untuk memenuhi customer needs

- Volume kebutuhan akan suatu produk dan jasa yang dapat dipasarkan

- Segmen pasar yang akan direkut/dituju

- Tingkat harga yang dapat dipasang pada produk dan jasa yang akan ditawarkan kepada
para nasabahnya oleh bank-bank pesaingnya

2. Product design dan development

- Penciptaan produk dan jasa baru yang dapat dihasilkan oleh bank sesuai dengan
profisionalisme para stafnya, serta sesuai dengan sarana yang ada dalam rangka memenuhi
kebutuhan para nasabahnya.
- Melakukan perbaikan, modifikasi produk dan jasa lama yang sudah ada agar dapat lebih
berorientasi ke pasar dan dapat memperpanjang life cyclenya atau lebih dapat menarik para
calon nasabah baru.

b. Perbaikan Proses Product Placement

Agar produk dan jasa dapat dijual kepada para nasabah untuk mencapai segment pasar
yang dituju, maka diperlukan product placement yang tepat antara lain:

1. Network Development/Pengembangan jaringan Kerja

Untuk dapat mencapai target yang ingin dicapai tersebut maka perlu dikembangkan :

- Jaringan kerja yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju, jumlah cabang dan ATM yang
memadai.

- Office Layout yang memberikan kenyamanan kepada para nasabahnya.

- Sarana telekomunikasi yang memadai, tersedianya fasilitas phone banking faximilie, telex,
telepon dan saluran telekomunikasi lainnya.

- Jumlah correspondent banking yang harus baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

2. System Prosedur Kerja

- System dan prosedur kerja yang efesien untuk tiap jenis produk dan jasa yang dijual
kepada para nasabahnya.

- Organisasi dan pembagian wewenang yang dapat memberikan keputusan dengan cepat.

- Profesionalisme para petugas/pejabat bank dalam menyampaikan produk dan jasa kepada
para nasabahnya.

c. Promotion

Peran promosi menjadi sangat penting bagi sebuah bank, sebagai alat untuk menarik
perhatian masyarakat terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh sebuah bank.
Berbagai kegiatan dalam melakukan promosi meliputi :

- Perumusan pesan promosi yang akan dikomunikasikan kepada para nasabah/calon


nasabah, perlu diingat bahwa pada hakikatnya nasabah tidak membeli produk maupun jasa
tetapi lebih berorientasi kepada pemecahan masalah keuangan yang dihadapi serta
pemuasan atas kebutuhannya.

- Penetapan target yang ingin dituju (segmen pasar) oleh bank dalam memasarkan produk
dan jasanya.

- Ada beberapa media promosi yang dapat dipilih untuk melakukan kegiatan promosi baik
secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk gabungan yang lebih dikenal dengan istilah
promotion mix. Medi promosi yang dapat ditempuh oleh bank antara lain meliputi:

1. Personal selling, yaitu proses pasar melalui hubungan tatap muka antara sales person
(branch manager, relationship manager, account officer, customer service, teller, direksi
bank, dan lain-lain) dengan nasabah (calon nasabah).

2. Iklan, yaitu suatu bentuk penyajian pesan promosi atas produk dan jasa yang akan
dipasarkan yang dapat dilakukan melalui berbagai macam media ( saran promosi) antara
lain :

- Billboard/papan reklam

- Advertisement/advertensi di mass media cetak di surat kabar

- Audio visual

- Outdoor promotion

- Pemasangan banner/spanduk

- Seminar/presentasi

- Pameran

3. Public Relation, yaitu salah satu bentuk promosi penjualan dengan menciptakan
hubungan yang baik dengan masyarakat luas pada umumnya dan khususnya dengan para
nasabahnya terutama di dalam menjaga citra perusahaan(company image) maupun citra
akan produk dan jasa yang tersedia.
d. Proses Pricing

Yaitu strategi pemasaran menggunakan mekanisme penetapan harga produk dan jasa bank
yang dipasarkan kepada konsumen. Apabila harga turun akan mengakibatkan penjualan
semakin meningkat dan apabila harga menjadi naik volume penjualan akan menurun.
Dengan demikian penetapan harga (tarif jasa-jasa perbankan) yang tepat diharapkan dapat
memaksimumkan volume pemasaran yang akan diperoleh.

C. Biaya Komunikasi & Trasnportasi

Biaya komunikasi dan trasnportasi ini cukup tinggi karena bisnis bank memerlukan mobilitas
operasional yang cepat dan mempunyai frekuensi transaksi yang tinggi. Memang ada
sebagian biaya komunikasi yang dapat dilimpahkan kepada pihak nasabah, tetapi banyak
juga biaya komunikasi yang harus ditanggung oleh bank sendiri dan tidak dapat dilimpahkan
pembayarannya kepada pihak nasabah. Adapun berbagai jenis biaya komunikasi dan
transportasi yang perlu dianggarkan oleh setiap periode pembukuan diantaranya :

a. Biaya Komunikasi itu sendiri meliputi :

- Biaya sewa post box dari kantor pos

- Biaya prangko tempel

- Biaya telepon lokal/interlokal

- Biaya faximilie

- Biaya telegram

- Biaya sewa satelit

- Biaya radio komunikasi.

b. Biaya Transportasi :

- Tiket pesawat domestic, internasional

- Tiket kereta api/bus

- Tiket kapal laut


- Biaya parkir

- Biaya tiket jalan tol

- Biaya bahan bakar dan service

- Biaya driver.

Untuk penyusunan anggaran biaya komunikasi dan transportasi ini lebih sulit dilakukan
prediksi performancenya, karena sifat biaya ini timbulnya karena sebagai akibat kegiatan
dari bidang-bidang utama dari bisnis bank itu sendiri. Ada berbagai kegiatan business utama
bank yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan komunikasi ini, misalnya
kegiatan transaksi yang terjadi pada Bidang Ekspor/Impor.

D. Biaya Operasional Lainnya

Adapun biaya operasional lainnya yang dibutuhkan oleh bank untuk mendukung kelancaran
usaha sehari-harinya antara lain :

- Biaya listrik, A/C, air

- Biaya alat tulis kantor

- Biaya keamanan/satpam

- Biaya cleaning service

- Biaya sewa tanaman hias

- Biaya makan-minum untuk karyawan

- Biaya pajak nama dan logo bank

Biaya-biaya tersebut bersifat tidak langsung (over head expenses) yang merupakan joint
cost dan tidak dapat (sulit) dialokasikan kepada suatu jenis produk dan jasa yang dihasilkan
oleh suatu bank. Sifat biaya operasional ini sama halnya dengan biaya telekomunikasi dan
transportasi yaitu sebagai supporting activities dari main business suatu bank.

Anda mungkin juga menyukai