Anda di halaman 1dari 24

PETUNJUK TEKNIS

VALIDASI SIRS JATIM

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur


Jl. A. Yani No. 118 Telp. (031) 8280356, 8280660, Fax. (031) 8290423
SURABAYA 60231
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas izin dan
karuniaNya, “Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim” telah diselesaikan. Dengan berlakunya
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) maka
tersedianya data dan informasi mutlak dibutuhkan terutama oleh badan layanan umum seperti
rumah sakit. Kebutuhan akan data dan informasi saat ini berkembang sangat pesat, dilihat dari
segi kuantitas maupun kualitasnya.

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Jatim adalah suatu proses pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data rumah sakit se-Jawa Timur. Sistem Informasi ini mencakup
semua Rumah Sakit umum maupun khusus, baik yang dikelola secara publik maupun privat
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.

Data yang dilaporkan melalui Sistem Informasi Rumah Sakit harus bersifat akurat, benar,
dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, diperlukan validasi oleh Dinas Kesehatan.
Diharapkan Buku Petujuk teknis ini dapat menjadi suatu panduan dalam validasi data Rumah
Sakit ke aplikasi SIRS Jatim.

Kami menyadari bahwa Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim ini masih terdapat
kekurangan, untuk itu saran dan masukan yang bersifat membangun dari berbagai pihak selalu
Kami harapkan demi kesempurnaan buku ini.

Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan buku ini, baik dalam
bentuk penyajian penulisan maupun dalam bentuk kontribusi yang lain, Kami ucapkan terima
kasih yang sebesar – besarnya.

Akhir kata, semoga Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim dapat bermanfaat dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, November 2020


Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur

dr. HERLIN FERLIANA, M.Kes


NIP. 19640621 199011 2 001

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim i


DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................. 1
1.2.1 Tujuan Umum............................................................................. 1
1.2.2 Tujuan Khusus............................................................................ 1
1.3 Permasalahan dalam Pelaporan Rumah Sakit...................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………….. 3


2.1 Cara Validasi Manual SIRS Jatim…………………………………... 3
2.1.1 RL 1.1 Profil/Data Dasar Rumah Sakit.…………………….. 3
2.1.2 RL 1.2 Indikator Pelayanan.................................................. 5
2.1.3 RL 1.3 Fasilitas Tempat Tidur………..…………………… 8
2.1.4 RL 2 Ketenagaan..…………………….………………… 9
2.1.5 RL 3.1 Rawat Inap………..……………………………….. 10
2.1.6 RL 3.2 Rawat Darurat……………………………………... 12
2.1.7 RL 3.3 Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut.………........... 13
2.1.8 RL 3.4 Kegiatan Kebidanan.....………………………….... 13
2.1.9 RL 3.6 Kegiatan Pembedahan............................................. 14
2.1.10 RL 3.7 Kegiatan Radiologi………………………………... 14
2.1.11 RL 3.8 Pemeriksaan Laboratorium………………………... 14
2.1.12 RL 3.9 Pelayanan Rehabilitasi Medik…………………….. 14
2.1.13 RL 3.10 Kegiatan Pelayanan Khusus………………………. 14
2.1.14 RL 3.11 Kegiatan Kesehatan Jiwa………………………….. 14
2.1.15 RL 3.12 Kegiatan Keluarga Bencana………………………. 14
2.1.16 RL 3.13 Kegiatan Obat, Penulisan, dan Pelayanan Resep…. 15
2.1.17 RL 3.14 Kegiatan Rujukan…………………………………. 15
2.1.18 RL 3.15 Cara Pembayaran………………………………….. 15
2.1.19 RL 4a1 Penyakit Rawat Inap………………………………. 15
2.1.20 RL 4a2 Penyakit Rawat Inap (Sebab Luar)………………... 16
2.1.21 RL 4b1 Penyakit Rawat Jalan……………………………… 16
2.1.22 RL 4b2 Penyakit Rawat Inap (Sebab Luar)………………... 16
2.1.23 RL 5.1 Pengunjung Rumah Sakit…………………………. 16
2.1.24 RL 5.2 Kunjungan Rawat Jalan…………………………… 16
2.1.25 RL 5.2.1 Kunjungan Rawat Inap……………………………. 17
2.1.26 RL 5.2.2 Kunjungan Gangguan Jiwa………………………... 17
2.1.27 RL 5.2.3 Kematian Ibu dan Bayi……………………………. 17
2.1.28 RL 5.3 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap……………... 18
2.1.29 RL 5.4 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan…………… 18

BAB IV. PENUTUP........................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 20
EDITOR…........................................................................................................... 21

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim ii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
disebutkan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat.
Agar penataan penyelenggaraan kesehatan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien, diperlukan data dan informasi terkait pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Hal ini
sesuai dengan Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP), yang menyebutkan bahwa data dan informasi sangat dibutuhkan oleh Rumah
Sakit yang merupakan Badan Layanan Umum (BLU).
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 52
Ayat (1) disebutkan bahwa setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan
tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit.
Pengisian data laporan di aplikasi SIRS Jatim Tahun 2019, berdasarkan Surat Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Nomor 445/367/102.4/2020 tanggal 9 Januari 2020
perihal Himbauan Pengisian Data Rumah sakit Tahun 2019, yang ditujukan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan Direktur Rumah Sakit Umum / Rumah Sakit Khusus
Se Jawa Timur. Data tersebut untuk menjadi akurat dan benar perlu dilakukan validasi oleh
Dinas Kesehatan. Oleh karena itu perlu monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan terkait
pengisian data yang ada di aplikasi SIRS Jatim.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Menyediakan Data yang akurat dan benar berdasarkan Data Laporan Tahunan dan
Laporan Bulanan Rumah Sakit di SIRS Jatim yang dapat digunakan untuk memperoleh
gambaran pelayanan Rumah Sakit di Provinsi Jawa Timur.
1.2.2 Tujuan Khusus :
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat memvalidasi data laporan tahunan dan
bulanan Rumah sakit di SIRS Jatim

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 1


1.3 Permasalahan dalam Validasi data di SIRS Jatim
1. Belum semua Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota mengetahui cara memvalidasi
data di aplikasi SIRS Jatim
2. Masih ditemukan beberapa data yang tidak sinkron di Rumah Sakit dengan tahun
yang sama antara data SIRS Online, RS Online versi 2, Profil Kesehatan, dan data
pendukung pada saat rumah sakit di monev/visitasi perijinan

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cara Validasi Manual SIRS Jatim


2.1.1 RL 1.1 Profil/ Data Dasar Rumah Sakit
RL 1.1 adalah data dasar atau profil rumah sakit yang dilaporkan setiap ada
perubahan data RS dan bersifat terbarukan. Setiap Dinas kesehatan kabupaten/ kota
dapat melihat dan mengambil data dasar setiap rumah sakit yang ada diwilayahnya
sebelum dilakukan validasi.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam memvalidasi data RL 1.1
a. Mengambil atau mengeksport data RL 1.1 untuk semua rumah sakit yang ada
diwilayahnya

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 3


b. Jika akan melihat dan memvalidasi satu rumah sakit saja,maka dapat mengambil atau
mengeksport data RL 1.1 tiap rumah sakit yang ada diwilayahnya

c. Perlu dilihat setiap point pada RL 1.1


(1) Nama Rumah Sakit : harus sesuai dengan nama rumah sakit yang tercantum di
surat ijin operasional rumah sakit ( yang bisa merubah Dinkes Provinsi jatim)
(2) Jenis Rumah Sakit : harus sesuai dengan nama rumah sakit yang tercantum di
surat ijin operasional rumah sakit ( yang bisa merubah Dinkes Provinsi jatim)
(3) Kelas Rumah Sakit : harus sesuai dengan nama rumah sakit yang tercantum di
surat ijin operasional rumah sakit ( yang bisa merubah Dinkes Provinsi jatim)
(4) Kepemilikan Rumah Sakit : harus sesuai dengan nama rumah sakit yang
tercantum di surat ijin operasional rumah sakit ( yang bisa merubah Dinkes
Provinsi jatim)
(5) Nama Direktur Rumah Sakit : dibuktikan dengan SK Pengangkatan Direktur
(6) Nama Penyelenggara : harus sesuai dengan nama rumah sakit yang tercantum
di surat ijin operasional rumah sakit
(7) Jumlah SDM : sesuaikan dengan jumlah SDM di RS online versi 2
(8) Jumlah Alat kesehatan : sesuaikan dengan jumlah Alat kesehatan di ASPAK
(9) Alamat Rumah Sakit : harus sesuai dengan nama rumah sakit yang tercantum
di surat ijin operasional rumah sakit
(10) Luas Rumah Sakit : dibuktikan dengan luas rumah sakit yang tertera di
sertifikat tanah
(11) Surat ijin operasional Rumah sakit : dibuktikan dengan surat ijin operasional
rumah sakit

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 4


(12) Surat ijin operasional Hemodialisis : dibuktikan dengan surat ijin operasional
Hemodialisis atau surat ijin operasionalnya jadi satu dengan surat ijin
operasional rumah sakit
(13) Akreditasi Rumah sakit : dibuktikan dengan sertifikat akreditasi rumah sakit
(14) Tempat tidur : disesuaikan dengan SK tempat tidur rumah sakit terbaru dan
dicocokan dengan pengisian Tempat tidur di RS online versi 2.
(15) Jumlah ambulance, kelengkapan SIMRS dan kerjasama BPJS: disesuaikan
dengan keterangan petugas rumah sakit
(16) Bank darah dan layanan unggulan : disesuaikan dengan data Rs online versi 2
(17) Peralatan canggih : disesuaikan dengan ASPAK
(18) BLUD : dibuktikan dengan SK BLUD rumah sakit
(19) Kemampuan pelayanan IGD : disesuaikan kondisi IGD berdasarkan
Permenkes No.47 tahun 2018

2.1.2 RL 1.2 Indikator Pelayanan


Indikator Pelayanan terdiri dari BOR, ALOS, BTO , TOI, NDR dan GDR.
a. Bed Occupancy Rate (BOR) adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satu-
satuan waktu tertentu. Indicator ini memberikan gambaran mengenai tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan dari tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter dari
BOR ini idealnya adalah antara 60-85%.
b. Average Length of Stay (ALOS) adalah rata- rata lama perawatan seorang pasien.
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dan juga dapat memberikan
gambaran mutu pelayanan apabila diterapkan pada diagnosis tertentu yang dijadikan
tracer (perlu pengamatan lebih lanjut). Secara umum nilai parameter ALOS
idealnya antara 6-9 hari.
c. Bed Turn Over (BTO) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode,
berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Dalam satu tahun
idealnya tempat tidur dipakai rata-rata sebanyak 40-60 kali.
d. Turn Over Interval ( TOI) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Secara umum nilai parameter TOI idealnya
antara 1-3 hari.
e. Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap
1000 penderita keluar. Secara umum nilai parameter NDR idealnya adalah 25 mil.

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 5


f. Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita
keluar. Secara umum nilai parameter GDR idealnya adalah 45 mil.
g. Rata-rata kunjungan adalah indikator yang diperlukan untuk menilai tingkat
pemanfaatan poliklinik rumah sakit per hari. Angka rata-rata ini apabila
dibandingkan dengan jumlah penduduk diwilayahnya akan memberikan gambaran
cakupan pelayanan suatu rumah sakit.

Langkah – langkah validasi data RL 1.2 yang harus diperhatikan sebagai berikut:
a. Cara melihat atau mengeksport data RL 1.2

b. Cara memvalidasi data RL 1.2


(1) BOR : konfirmasi tentang perhitungan BOR dan disesuaikan dengan kondisi
rumah sakit apakah benar rumah sakit tersebut tempat tidur selalu terisi atau
kosong. Jika BOR tinggi menandakan rumah sakit rawat inap selalu ramai
sedangkan BOR rendah rawat inap rumah sakit sepi.

Jumlah hari perawatan diisi sesuai dengan total hari rawat dari semua pasien
yang dirawat selama satu tahun. Hari perawatan (HP) menunjukkan banyaknya
beban merawat pasien dalam satu periode.Jadi satuan untuk HP adalah “hari-
pasien”. Cara menghitung HP berbeda dengan cara menghitung LD, pada HP
Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 6
menghitung juga jumlah pasien sisa atau pasien awal, pasien yang baru masuk
baik dari luar RS ataupun pindahan dari ruang lain dan keluar pada hari
atau periode yang sama.

(2) ALOS : konfirmasi tentang perhitungan ALOS dan cara menghitung jumlah
lama dirawat.

Jumlah Lama dirawat diisi sesuai dengan total lama dirawat dari pasien
yang sudah keluar rumah sakit (hidup maupun mati), selama satu tahun yang
bersangkutan. Lama dirawat (LD) menunjukkan berapa hari lamanya
seorang pasien dirawat inap pada suatu episode perawatan. Cara
menghitung LD yaitu dengan menghitung selisih antara tanggal pulang
(keluar dari RS, hidup maupun mati) dengan tanggal masuk RS. Jadi
untuk menghitung LD dibutuhkan data tentang tanggal masuk dan keluar
(baik keluar hidup maupun mati) dari setiap pasien.
Contoh:
Pasien Tanggal Masuk Tanggal Keluar Lama Dirawat

A 10 Mei 15 Mei 15 – 10 = 5 hari


B 13 Mei 20 Mei 20 – 13 = 7 hari

(3) BTO : konfirmasi perhitungan BTO

Jumlah Pasien keluar (hidup+mati) dilihat di RL 3.1


Jumlah Tempat Tidur dilihat di RL 1.1 dapat di filter sesuai tahun laporan yang
dilaporkan

(4) TOI : konfirmasi perhitungan TOI

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 7


Antara BOR dan TOI berbanding terbalik. Jika BOR tinggi berarti TOInya
rendah, sedangkan jika BOR rendah berarti TOInya tinggi.

(5) NDR : konfirmasi perhitungan NDR

Jumlah pasien mati>48 jam dirawat dan jumlah pasien keluar (hidup+mati)
dapat dilihat di RL 3.1

(6) GDR : konfirmasi perhitungan GDR

(7) Rata- Rata Kunjungan : konfirmasi perhitungannya. Jadi dilihat di RL 5.2


kunjungan rawat jalan perbulan selama 1 tahun dibagi 365 hari.

Rata-Rata kunjungan =

2.1.3 RL 1.3 Fasilitas Tempat Tidur


Jumlah Tempat Tidur adalah jumlah tempat tidur yang tersedia pada ruang rawat inap.
Disesuaikan dengan jumlah tempat tidur yang dapat dilihat di RL 1.1 dan dapat di filter
sesuai tahun laporan yang dilaporkan.

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 8


Langkah – langkah validasi data RL 1.3 yang harus diperhatikan sebagai berikut:
a. Cara melihat atau mengeksport data RL 1.3

b. Cara memvalidasi data RL 1.3


Disesuaikan dengan data TT di RS online versi 2, data TT di RL 1.1 berdasarkan
tahun laporan yang dilaporkan. Sebagai bukti pendukung dapat berupa SK tempat
tidur yang ditanda tangani oleh direktur rumah sakit dan dapat berupa foto dari
tempat tidur rawat inap.

2.1.4 RL 2 Ketenagaan
Ketenagaan adalah seluruh sumber daya manusia (SDM) rumah sakit baik
SDM kesehatan dan non kesehatan yang berstatus sebagai PNS, non PNS , Tenaga
tetap , Tenaga honorer dan Tenaga kontrak atau mitra.

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 9


Langkah- langkah validasi data RL 2 yang harus diperhatikan sebagai berikut:
a. Cara melihat atau mengeksport data RL 2

b. Cara memvalidasi data RL 2


(1) Kualifikasi pendidikan yang dilaporkan dalam pengelompokan jenis
ketenagaan berdasarkan pada pendidikan tertinggi yang dicapai tenaga yang
bersangkutan atau sesuai dengan tupoksi utama yang dilakukan.
(2) Keadaan laki-laki/perempuan : disesuaikan dengan SIP, SIK dan data
kepegawaian rumah sakit berdasarkan tahun laporan yang dilaporkan.
(3) Kebutuhan laki-laki/perempuan : disesuaikan dengan standart SDM sesuai
peraturan yang berlaku
(4) Kekurangan laki-laki/perempuan : selisih antara kebutuhan dan keadaan SDM

2.1.5 RL 3.1 Rawat Inap


Jenis pelayanan rawat inap disuatu rumah sakit diisi sesuai dengan jenis pelayanan yang
diberikan pada pasien. Dan jika rumah sakit tidak membedakan jenis pelayanan dengan
ruangan yang tersedia maka dimasukkan ke jenis pelayanan umum.

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 10


Langkah- langkah validasi data RL 3.1 yang harus diperhatikan sebagai berikut:
a. Cara melihat atau mengeksport data RL 3.1

b. Cara memvalidasi data RL 3.1


(1) Untuk RS yang hanya memiliki 1 jenis pelayanan spesialisasi
(RSJ,RSM,RSK,RSTP dan sebagainya) kegiatan pelayanan rawat inap
disesuaikan
(2) Pasien awal tahun adalah pasien sisa akhir tahun yang belum tercatat pada
laporan tahunan sebelumnya. Jadi pasien awal tahun (n) = pasien akhir 1 tahun
(n-1).
(3) Pasien masuk adalah jumlah pasien masuk selama 1 tahun pada tahun yang
dilaporkan
(4) Pasien keluar hidup adalah jumlah pasien keluar yang hidup selama 1 tahun
pada tahun yang dilaporkan
(5) Pasien keluar mati < 48 jam adalah jumlah pasien mati kurang dari 48 jam
selama 1 tahun pada 1 tahun yang dilaporkan
(6) Pasien keluar mati ≥ 48 jam adalah kematian yang terjadi sesudah periode 48
jam dan lebih selama 1 tahun pada tahun yang dilaporkan
(7) Jumlah Lama dirawat (JLD) adalah Jumlah Lama dirawat diisi sesuai dengan
total lama dirawat dari pasien yang sudah keluar rumah sakit (hidup

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 11


maupun mati), selama satu tahun yang bersangkutan. Jumlah lama dirawat
menunjukkan jumlah hari lamanya seorang pasien dirawat inap pada suatu
episode perawatan.
(8) Pasien akhir 1 tahun adalah jumlah pasien yang masih dirawat pada hari
terakhir satu tahun yang bersangkutan.
(9) Jumlah hari perawatan adalah Jumlah hari perawatan diisi sesuai dengan
total hari rawat dari semua pasien yang dirawat selama satu tahun
(10) Jumlah hari perawatan > jumlah lama dirawat
(11) Pasien yang berpindah tempat berkali-kali dalam 1 hari maka diagnose yang
digunakan adalah diagnosa terakhir.

2.1.6 RL 3.2 Rawat Darurat


Kasus -kasus instalasi rawat darurat terdiri dari kasus bedah, kasus non bedah dan kasus
kebidanan, kasus psikiatrik, kasus anak.
Langkah- langkah validasi data RL 3.2 yang harus diperhatikan sebagai berikut:
a. Cara melihat atau mengeksport data RL 3.2

b. Cara memvalidasi data RL 3.2


(1) Perlu persamaan persepsi tentang arti dari permintaan data yang diminta
(2) Total pasien rujukan adalah jumlah banyakanya penderita yang datang ke
instalsi gawat darurat melalui rujukan dari instaansi kesehatan, petugas
kesehatan, polisi dan hokum

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 12


(3) Total pasien non rujukan adalah jumlah pasien/orang yang datang ke rumah
sakit atas kemauan sendiri/keluarga
(4) Tindak Lanjut Pelayanan pada pasien yang berkunjung ke instalasi gawat
darurat disesuaikan dengan kondisi pasien yaitu perlu dirawat, dirujuk ke
rumah sakit lain atau pulang, mati di IGD atau mati di dalam perjalanan
(DOA)
(5) Dirawat adalah jumlah penderita yang setelah diperiksa memerlukan
perawatan lebih lanjut pada satu tahun yang bersangkutan
(6) Dirujuk adalah jumlah penderita yang setelah diperiksa perlu dirujuk ke rumah
sakit yang lebih mampu pada satu tahun yang bersangkutan
(7) Pulang adalah jumlah banyaknya penderita yang boleh langsung pulang
setelah diperiksa/diobati dalam satu tahun yang bersangkutan
(8) Mati di IGD adalah jumlah penderita yang mati sewaktu masih dalam
pengawasan atau pemeriksaan di IGD dalam satu tahun yang bersangkutan
(9) DOA (death on arrival adalah jumlah penderita yang mati sewaktu masih
dalam perjalanan ke RS
Jika Rumah sakit tidak dapat memilah dan menentukan jenis pelayanan pasien
DOA, maka dimasukkan ke dalam jenis pelayanan Non Bedah
(10) Total pasien (Rujukan dan Non rujukan) = Tindak lanjut Pelayanan
(Dirawat+Dirujuk+Pulang+mati di IGD+DOA)

2.1.7 RL 3.3 Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut


Sesuai dengan data rumah sakit baik kunjungan baru maupun kunjungan lama

2.1.8 RL 3.4 Kegiatan Kebidanan


(a) Sesuai dengan data rumah sakit
(b) Jumlah persalinan = jumlah persalinan normal+ persalinan komplikasi +
Sectio cesarea
(c) RM: rujukan medis, RNM : rujukan Non Medis, NR : Non rujukan

2.1.8. RL 3.5 Kegiatan Perinatologi


Disesuaikan dengan data rumah sakit

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 13


Jumlah kematian perinatal pada RL 3.5 < jumlah kematian bayi di RL 5.2.3 selama 1
tahun bersangkutan

2.1.9 RL 3.6 Kegiatan Pembedahan


Kegiatan yang dilaporkan meliputi tindakan operasi menurut golongan operasi dan
spesialisasi. Untuk golongan operasi dibedakan menjadi 4 kategori yaitu operasi
khusus, operasi besar, operasi kecil dan operasi besar. Penentuan golongan operasi
ditentukan kebijakan masing-masing rumah sakit. Data disesuaikan dengan data rumah
sakit

2.1.10 RL 3.7 Kegiatan Radiologi


Data disesuaikan dengan data rumah sakit yang bersangkutan

2.1.11 RL 3. 8 Pemeriksaan Laboratorium


Data disesuaikan dengan data rumah sakit yang bersangkutan

2.1.12 RL 3.9 Pelayanan Rehabilitasi Medik


Data disesuaikan dengan data rumah sakit yang bersangkutan

2.1.13 RL 3.10 Kegiatan Pelayanan Khusus


Data disesuaiakan dengan data rumah sakit yang bersangkutan

2.1.14 RL 3.11 Kegiatan Kesehatan Jiwa


Data yang dilaporkan adalah jumlah kunjungan dari penderita yang datang dipoliklinik
psikiatri untuk berbagai jenis terapi yaitu Psikotes, Konsultasi, Terapi Medikamentosa,
Elektro Medik, Psikoterapi, Playtherapy, Rehabilitasi Medik Psikiatrik. Jika pasien
dalam satu kunjungan memperoleh terapi lebih dari satu macam, maka kunjungan
tersebut dicatat pada terapi utama yang diterima penderita tersebut pada saat
kunjungan.

2.1.15 RL 3.12 Kegiatan Keluarga Berencana


Data disesuaiakan dengan data rumah sakit yang bersangkutan

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 14


2.1.16 RL 3.13 kegiatan Obat, Penulisan dan Pelayanan Resep
Data disesuaiakan dengan data rumah sakit yang bersangkutan

2.1.17 RL 3.14 Kegiatan Rujukan


Rujukan yang dimaksud dapat berasal dari rawat inap maupun rawat jalan dari suatu
unit yang kurang mampu ke unit yang lebih mampu dan sebaliknya.
Data disesuaikan dengan data rumah sakit yang bersangkutan

2.1.18 RL 3.15 Cara Pembayaran


Perlu memperhatikan cara pembayaran pasien yang berlaku:
(1) Membayar sendiri : membayar sendiri baik tunai maupun non tunai tanpa
perantara pihak ke 3
(2) Asuransi
a. Pemerintah : BPJS/JKN
b. Swasta : asuransi milik swasta
(3) Keringanan (cost sharing) : berbagi biaya antara BPJS kesehatan dengan pasien
atau keluarganya
(4) Gratis : PBI, SKTM.

2.1.19 RL 4a1 Penyakit Rawat Inap


a. RL4a adalah data keadaan morbiditas pasien rawat inap yang merupakan formulir
rekapitulasi dari jumlah pasien keluar Rumah Sakit (hidup dan mati) untuk
periode tahunan.
b. Dan data dikumpulkan mulai tanggal1 januari sampai 31 Desember pada tahun
yang bersangkutan
c. Jumlah Pasien keluar hidup dan mati = Jumlah pasien keluar (hidup+mati)
menurut umur
d. Jumlah Pasien keluar hidup dan mati = Jumlah pasien keluar (hidup+mati)
menurut jenis kelamin
e. Jumlah Pasien keluar > jumlah pasien mati
f. Untuk pasien melahirkan normal di RL 4a saja
g. Jumlah pasien hidup+mati di RL4.a.1 = total all RL 5.3 (januari-desember)

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 15


h. Jumlah pasien keluar mati RL 4.a.1 = Jumlah pasien keluar mati RL 5.3 (januari-
desember)

2.1.20 RL 4a2 Penyakit Rawat inap (sebab luar)


Data disesuaikan dengan data rumah sakit

2.1.21 RL 4b1 Penyakit Rawat Jalan


a. RL 4b adalah data keadaan penyakit pasien rawat jalan yang merupakan
rekapitulasi dari jumlah kasus baru dan jumlah kunjungan yang terdapat pada
rawat jalan rumah sakit pada tahun laporan yang dilaporkan
b. Untuk data imunisasi dan KB (pemasangan spiral) diisi pada formulir RL 4b saja
c. Data tentang jumlah kasus baru untuk setiap jenis penyakit diperoleh dari masing-
masing unit rawat jalan kecuali radiologi dan gizi
d. Data jumlah kasus baru untuk setiap jenis penyakit dirinci menurut golongan
umur dan jenis kelamin dari kasus baru tersebut.
e. Total Jumlah kunjungan RL 4b1 < Total jumlah kunjungan rawat jalan RL 5.2
f. Jumlah Kasus Baru = Jumlah Kasus Baru menurut umur
g. Jumlah Kasus Baru = Jumlah Kasus Baru menurut Jenis kelamin

2.1.22 RL 4b2 Penyakit Rawat inap (sebab luar)


Data disesuaikan dengan data rumah sakit

2.1.23 RL 5.1 Pengunjung Rumah Sakit


a. Pengunjung rumah sakit adalah jumlah pengunjung baru dan lama yang dapat
melakukan kunjungan di rumah sakit baik dari rawat inap, rawat jalan dan IGD
b. Jumlah = jumlah laki-laki + jumlah perempuan

2.1.24 RL 5.2 Kunjungan Rawat Jalan


a. kunjungan rawat jalan adalah kunjungan baru dan kunjungan lama di rawat
jalan.
b. jika rumah sakit umum hanya mempunyai satu poliklinik maka poliklinik tersebut
dikategorikan sebagai unit rawat jalan UMUM.

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 16


c. jika rumah sakit khusus maka jumlah kunjungan baru dan lama dimasukkan pada
jenis unit rawat jalan sesuai pelayanan khusus rumah sakit tersebut
d. Jumlah = Jumlah laki-laki + jumlah perempuan

2.1.25 RL 5.2.1 Kunjungan Rawat inap


a. kunjungan rawat inap adalah kunjungan baru dan kunjungan lama di rawat
inap.
b. jika rumah sakit umum tidak membedakan jenis pelayanan tertentu maka
dimasukkan di pelayanan UMUM.
c. jika rumah sakit khusus maka jumlah kunjungan baru dan lama dimasukkan pada
jenis pelayanan khusus rumah sakit tersebut
d. Jumlah = Jumlah laki-laki + jumlah perempuan
e. khusus untuk akupuntur medik,konsultasi gizi dan daycare hanya dimasukkan RL
5.2

2.1.26 RL 5.2.2 Kunjungan Gangguan Jiwa


a. Kunjungan Gangguan Jiwa adalah Kunjungan pasien yang mengalami gangguan
kejiwaan yang meliputi gangguan pada perasaan, proses pikir, dan perilaku yang
menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan
peran sosialnya.
b. Jumlah = Jumlah laki-laki + jumlah perempuan
c. Jumlah kunjungan gangguan jiwa bisa masuk di kunjungan rawat jalan maupun
rawat inap.

2.1.27 RL 5.2.3 Kematian Ibu dan Bayi


a. Kematian Ibu dan Bayi adalah jumlah kematian ibu dan bayi yang terjadi di
Rumah Sakit setiap bulan.
b. Kematian ibu maternal adalah kematian seorang wanita hamil atau yang dalam 42
hari sesudah melahirkan dan kematiannya disebabkan oleh kehamilan/proses
melahirkan bukan karena kecelakaan.
c. Kematian bayi dapat dibagi menjadi 2 jenis, antara lain :
1) Kematian perinatal : kematian yang terjadi pada janin dalam kandungan mulai
usia kehamilan 28 minggu sampai bayi baru lahir usia 0-7 hari.

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 17


2) Kematian neonatal : kematian yang terjadi pada bayi baru lahir (7-28 hari
setelah lahir).
d. Data disesuaikan dengan data rumah sakit
e. Jumlah kematian bayi di RL 5.2.3 selama 1 tahun bersangkutan > Jumlah
kematian Perinatal RL 5.3

2.1.28 RL 5.3 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap


a. 10 besar penyakit rawat inap adalah 10 penyakit terbesar yang terjadi pada bulan
yang bersangkutan dirawat inap rumah sakit (sesuai dengan kode ICD 10)
b. Jumlah pasien keluar mati RL 5.3 (januari-desember) = jumlah pasien keluar mati
RL 4.a.1
c. Total all RL 5.3 (januari-desember) = jumlah pasien keluar hidup dan mati RL
4.a.1
d. Untuk 10 besar penyakit rawat inap di kabupaten bersangkutan dapat dilihat di
dashboard dinas kesehatan kabupaten tersebut tiap bulan.
e. Jika ingin mendapatkan data 10 besar penyakit rawat inap selama satu tahun di
kabupaten bersangkutan dapat dieksport data RL 4.a.1 kemudian difilter 10
jumlah penyakit terbanyak

2.1.29 RL 5.4 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat jalan


a. 10 besar penyakit rawat jalan adalah 10 kasus baru terbesar yang terjadi pada
bulan yang bersangkutan di rawat jalan rumah sakit (sesuai dengan kode ICD 10)
b. Jumlah kunjungan = jumlah kasus baru + kasus lama
c. Jumlah kasus baru = jumlah kasus baru laki-laki+ perempuan
d. Jumlah kumulatif kasus baru laki +perempuan (januari-desember)= jumlah kasus
baru di RL 4.b1 untuk masing-masing penyakit yang disebutkan
e. Validasi RL 5.4 dilakukan satu tahun untuk mengetahui 10 penyakit besar
penyakit rawat jalan tahunan
f. Jika ingin mendapatkan data 10 besar penyakit rawat jalan selama satu tahun di
kabupaten bersangkutan dapat dieksport data RL 4.b.1 kemudian difilter 10
jumlah penyakit terbanyak

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 18


BAB III
PENUTUP
Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan data laporan
tahunan Rumah Sakit agar didapatkan data yang akurat dan benar yaitu dengan cara
memvalidasi pelaporan yang diisikan Rumah Sakit pada aplikasi SIRS Jatim. Data yang
diperoleh dapat dipertanggungjawabkan dan digunakan sebagai data yang mendukung
kebijakan pimpinan.
Disadari, di dalam mendapatkan data dan informasi yang bersumber dari Rumah sakit
mengalami kesulitan, tetapi diharapkan dengan memvalidasi data yang diiisi oleh Rumah
Sakit di aplikasi SIRS Jatim maka Dinas Kesehatan juga bisa memberikan informasi
bagaimana cara pengisian yang benar serta memberikan solusi terkait kesulitan yang dialami
oleh Rumah Sakit. Sehingga didadapatkan Data yang dapat memberikan gambaran secara
garis besar tentang kinerja pelayanan Rumah Sakit di Provinsi Jawa Timur dan dapat
ditingkatkan untuk tahun berikutnya terkait kelengkapan data informasinya maupun
manfaatnya.
Harapan tersebut sejalan dengan maksud dan tujuan dari penyusunan “Petunjuk
Teknis Validasi SIRS Jatim” yaitu Agar Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mampu untuk
memvalidasi data di aplikasi SIRS Jatim sehingga memperoleh data yang akurat dan benar.
Data tersebut sebagai bahan evaluasi tentang kinerja Rumah Sakit dan bisa menjadi salah satu
bahan menilai pencapaian program di kabupaten/kota sehingga dapat diambil langkah-
langkah perbaikan sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat dalam bentuk
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
Untuk perbaikan ke depan terhadap substansi penyajian ataupun waktu terbit
“Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim” ini dibutuhkan adanya komitmen bersama,
keseriusan dan dukungan dari segala pihak khususnya Rumah Sakit maupun Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota selaku pembina Rumah Sakit di wilayahnya, sehingga dapat memperoleh
data yang akurat dan benar.
Demikian penyajian “Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim” di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2020, walaupun jauh dari yang diharapkan semoga dapat membantu Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dalam melakukan validasi data di aplikasi SIRS Jatim.

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 19


DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 604/Menkes/SK/VII/2008 tentang Pedoman Pelayanan
Maternal Perinatal pada Rumah Sakit Umum Kelas B, Kelas C, dan Kelas D.
Peraturan menteri Kesehatan RI No.43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM) di Bidang Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1171/Menkes/SK/VI/2011 tentang Sistem Informasi
Rumah Sakit.
Undang-Undang RI No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 20


EDITOR
1. dr. Ninis Herlina Kiranasari (Kasi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinkesprov Jatim)
2. drg. Diana Yulias (Administrator Kesehatan)
3. Ayu Fitriansyah, S.KM (Administrator Kesehatan)

Petunjuk Teknis Validasi SIRS Jatim Page 21

Anda mungkin juga menyukai