Laporan MMD
Laporan MMD
Oleh:
SGD 2
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
hasil SMD, daftar masalah kesehatan, data potensi, serta harapan masyarakat. Masalah
yang dibahas terkait dengan masalah bayi, batita, balita, remaja, dewasa, lansia serta
–
lingkungan fisik yang ada di suatu desa tersebut. Data d ata tersebut dimusyawarahkan
d
untuk penentuan prioritas masalah, dukungan dan kontribusi apa yang dapat
disumbangkan oleh masing-masing individu/institusi yang diwakilnya, serta langkah-
langkah solusi untuk pengembangan desa.
Hasil Survei Mawas Diri (SMD) yang dilakukan di Banjar Batur Sari diketahui bahwa
terdapat empat (4) poin pokok masalah kesehatan yang terdiri dari masalah kesehatan
pada kelompok ibu dan balita, kelompok dewasa-lansia, kelompok remaja dan lingkungan
fisik. Berdasarkan hal tersebut mahasiswa ingin mengetahui proses kegiatan Musyawarah
Masyarakat desa (MMD) meliputi hasil Survei Mawas Diri (SMD), masalah masalah
–
kesehatan yang ditemukan serta solusi pemecahan prioritas masalah kesehatan yang
terdapat di Banjar Batur Sari, Desa Peguyangan Kaja.
TINJAUAN PUSTAKA
Susunan Acara
Banjar Batur, Desa Peguyangan Kaja, Wilayah Kerja Puskesmas III Denpasar Utara
WITA
Pembukaan oleh MC MC
Laporan Ketua Panitia MMD Ketua panitia MMD
Sambutan Dosen
Penanggungjawab kegiatan
Sambutan Kepala Dusun
WITA Desa)
Merumuskan Mahasiswa
diagnosa dan
•
keperawatan masyarakat
Diskusikelompok:prioritas Mahasiswa dan
masalah kesehatan masyarakat
• Kepala Puskesmas
• Pengarahan: Kepala
Puskesmas III
• Kepala Desa
Denpasar Utara
• Pengarahan: Kepala
• MC
Desa Peguyangan
• MC
Kaja sekaligus
menutup secara
resmi MMD
• Memanjatkan doa
• Penutupan MMD
Media dan Alat : Perangkat sound system, laptop, LCD, Layar LCD,
pelaksanaan kegiatan
3. Membagi, mengkoordinasikan, dan
mengawasi pelaksanaan tugas
kepanitiaan MMD.
4. Menerima laporan kerja setiap sie dan
Pembaca Doa Ni Luh Putu Listiana 1. Membaca doa pada awal acara MMD
Yanti
Fasilitator Putu Maya 1. Memfasilitasi masyarakat selama
Prihatnawati diskusi kelompok dalam menentukan
Purmanti
Ni Putu Satriasih
Kadek Putra Sanchaya
Dewa Ayu Lydia Citra
Dewi
materi.
3. Mencatat hasil musyawarah yang
disepakati masyarakat di slide
presentasi.
Dokumentasi Putu Pebri Widiasih 1. Mendokumentasikan kegiatan MMD 1
Notulen Ni Kadek Amara Dewi 1. Mencatat rincian kegiatan dari awal
Wayan Sri Utami Dewi hingga akhir acara
2. Mencatat pertanyaan serta kesimpulan
musyawarah
3. Membuat dokumentasi tertulis
mengenai keseluruhan kegiatan
musyawarah
18.0%
Usia
Interpretasi :
Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa dari 494 orang warga Banjar
Batur yang terdata, sebagian besar penduduk berada pada rentang usia dewasa
akhir yaitu sebanyak 79 orang (16,0 %) dan yang paling sedikit berada pada
rentang usia remaja awal yaitu sebanyak 37 orang (7,5%)
2) Populasi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Populasi penduduk di Banjar Batur, Kelurahan Peguyangan Kaja berdasarkan
jenis kelamin dapat dilihat pada gambar 3.2
%;laki-laki; 49.8%
Interpretasi :
Berdasarkan gambar diatas, menunjukkan bahwa dari 494 orang warga Banjar
Batur yang terdata terdapat 246 (49,8%) yang berjenis kelamin laki-laki dan
248 (50,2%) yang berjenis kelamin perempuan, dari hasi data tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar warga Banjar Batur berjenis kelamin
perempuan.
3) Populasi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Populasi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Banjar Batur dapat
dilihat pada gambar 3.3
29.6%
Interpretasi :
Berdasarkan gambar diatas, menunjukkan bahwa dari 494 orang warga Banjar
Batur yang terdata, sebagian besar warga berpendidikan SLTA/MA yaitu
sebanyak 146 orang (29,6 %).
4) Populasi penduduk berdasarkan pekerjaan
Populasi penduduk berdasarkan tingkat pekerjaan di Banjar Batur dapat dilihat
pada gambar 3.4
Pekerjaan
25.0% 23.7%
22.9%
20.4%
20.0%
15.0% 13.8%
10.0%
7.5%
4.7% 4.0%
5.0% 3.0%
0.0%
Interpretasi :
Dari 494 warga di Banjar Batur Peguyangan Kaja yang didata, menunjukkan
bahwa pekerjaan warga k terbanyak adalah tidak bekerja yaitu sebanyak 117
orang (23.7%) tidak bekerja yang dimaksudkan adalah sebagai Ibu Rumah
Tangga, kemudian belum bekerja sebanyak 101 orang (20.4%),
PNS/TNI/POLRI/BUMN/BUMD sebanyak 37 orang (7.5%), Pegawai Swasta
sebanyak 113 orang (22.8%), Wiraswasta sebanyak 68 orang (13.7%), Petani
sebanyak 23 orang (4.6%), Buruh sebanyak 15 orang (3.0%), dan lainnya
sebanyak 20 orang (4.0%)
Series1,belum
menikah, 40.7%
Interpretasi :
Dari hasil survei warga di Banjar Batur Peguyangan Kaja yang berusia lebih
dari 15 tahun, status pernikahannya terbanyak adalah menikah yaitu sebanyak
282 orang (57.1%), warga yang berstatus belum menikah sebanyak 201 orang
(40.7%), warga yang berstatus cerai hidup sebanyak 5 orang (1.0%), dan
warga yang berstatus cerai mati sebanyak 6 orang (1.2%)
6) Populasi penduduk berdasarkan agama
Populasi penduduk berdasarkan agama di Banjar Batur dapat dilihat pada
gambar 3.6
Agama
100.0% 92.9%
90.0%
80.0%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0% 5.9%
0.2% 0.8% 0.2% 0.0%
0.0%
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu
Interpretasi :
Dari 494 warga di Banjar Batur Peguyangan Kaja yang disurvei, agama
terbanyak yang dianut oleh warga yaitu Agama Hindu sebanyak 459 orang
(92.9%), warga yang beragama Islam sebanyak 29 orang (5.9%), warga yang
beragama Katolik sebanyak 4 orang (0.8%), warga yang beragama Budha
sebanyak 1 orang (0.2%) dan tidak ada warga yang beragama Konghucu
(0.0%)
B. Lingkungan Fisik
1) Tersedianya Sarana Air Bersih
Tersedianya sarana air bersih di Banjar Batur, Peguyangan Kaja dapat dilihat
pada gambar 3.7
120.0%
100.0%
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Int.e0 0r%pretasi :
Sumber air terlindungi (PDAM, Sumur pompa, Sumber air tidak terlindungi (Sumur terbuka,
Dari 494 jumMlaahta Awira, Srugma uBr Aainr Tjaerrl inBduantugir), sudah semua tearirs seudnigaa i,s daarnaanua) air bersih
dengan presentase 100%. Air bersih yang digunakan bersumber dari sumber
air terlindungi seperti PDAM, Sumur Pompa, Mata Air terlindungi, dan Sumur
Air Terlindungi. Jadi dapat disimpulkan bahwa, seluruh warga Banjar Batur
sudah tersedia saran air bersih dengan sumber air yang terlindungi.
2) Presentase Jenis Air Minum
Persentase Jenis Air Minum di Banjar Batur, Peguyangan Kaja dapat dilihat
pada gambar 3.8
Jenis Air Minum
45.0%
39.3%
40.0%
35.0%
29.9%
30.0%
25.0% 21.4%
20.0%
15.0%
10.0% 6.8%
5.0% 2.6%
0.0%
Air yang di masak Air isi ulang Mata air Air kemasanLainnya (Biorit dan
Filter)
Interpretasi :
Berdasarkan data diatas dari 494 penduduk didapatkan bahwa sebagian besar
warga mengkonsumsi air minum kemasan yaitu sebesar 46 orang dengan
presentase 39,3% sedangkan terendah yaitu sebesar 3 orang dengan presentase
2,6% jenis air konsumsi yaitu lainnya ( biorit dan filter). Dapat disimpulkan
bahwa warga Banjar Batur sebagian besar mengkonsumsi air minum kemasan.
3) Frekuensi Membersihkan Bak Penampungan Air
Frekuensi membersihkan bak penampungan air di Banjar Batur, Peguyangan
Kaja dapat dilihat pada gambar 3.9
90.0% 82.9%
80.0%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%17.1%
10.0%
0.0%
≤ 1 x d alam s eminggu≤ 1 x d alam s eminggu
Interpretasi :
Dari data diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 97 orang warga membersihkan
bak penampungan air lebih dari 1 kali dalam seminggu dengan presentase
82.9% sisanya kurang dari 1 minggu sekali membersihkan bak penampungan
air 17,1%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar warga Banjar Batur
membersihkan bak penampungan air lebih dari sama dengan 1 kali dalam
seminggu
4) Jenis Tempat Sampah
Jenis tempat sampah di Banjar Batur, Peguyangan Kaja dapat dilihat pada
gambar 3.10
%, Tertutup, 29.9%
TERBUKA TERTUTUP
Interpretasi :
Dari data diatas dapat dilihat sebanyak 82 orang memiliki jenis tempat sampah
terbuka dengan presentase 70,1% dan sebanyak 35 orang memiliki jenis
tempat sampah tertutup dengan presentase 39,9%. Dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar warga Banjar Batur memiliki jenis tempat sampah terbuka.
5) Cara Pengelolaan Sampah
Cara pengelolaan sampah warga di Banjar Batur dapat dilihat pada gambar
3.11
60.0%
50.0% 47.9%
45.3%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0% 6.0%
0.9%
0.0%
%
Interpretasi :
Berdasarkan gambar diatas, menunjukkan bahwa dari 117 KK warga Banjar
Batur yang terdata 7 KK (6,0%) membuang sampah dengan cara ditimbun, 56
KK (47,9%) membuang sampah dengan cara dibakar, 1 KK (0,9%)
membuang sampah dengan cara di buang ke sungai dan 53 KK (45,3%)
membuang sampah dengan cara diangkut petugas, sehingga dapat disimpulkan
sebagian besar sampah warga dibuang dengan cara dibakar
6) Presentase Ketersediaan jamban Keluarga
Ketersediaan jamban keluarga di Banjar Batur dapat dilihat pada gambar 3.12
120.0%
100.0%
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
0.0%
Ya Tidak
Interpretasi :
Dari 117 KK di Banjar Batur Peguyangan Kaja yang di survey semua KK
(100%) memiliki jamban keluarga
7) BAB di Jamban
Warga BAB di jamban dapat dilihat pada gambar 3.13
120.0%
100.0%
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
0.0%
Ya Tidak
Interpretasi :
Berdasarkan gambar di atas, dari 117 KK (100%) yang terdapat di Banjar
Batur, semua keluarga memanfaatkan jamban dengan baik.
8) Presentase Cara Membuang Limbah Air Dapur
Presentase cara membuang limbah air dapur dapat dilihat pada gambar 3.14
60.0%
51.3%
50.0%
40.0%
30.0% 27.4%
21.4%
20.0%
10.0%
0.0%
Di buang keselokan Di Buang ke halaman Dibuatkan lubang
khusus atau septik tank
Interpretasi :
Dari 117 KK di Banjar Batur Peguyangan Kaja yang di survey sebanyak 60
KK (51,3%) yang membuang limbah air dapur ke selokan, sebanyak 25 KK
(21,4%) membuang limbah air dapur ke halaman, sebanyak 32 KK (27.4%)
membuang limbah air ke lubang khusus atau septic tank, dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar warga meprrmbuang limbah air dapur ke selokan.
9) Presentase Cara Membuang Limbah Air Kamar Mandi
Presentase cara membuang limbah air kamar mandi pada warga Banjar Batur
dapat dilihat pada gambar 3.15
70.0%
58.1%
60.0%
50.0%
40.0% 35.9%
30.0%
20.0%
10.0% 6.0%
0.0%
Dibuang ke selokan Dibuang ke halamanDibuatkan lubang
khusus
Interpretasi :
Berdasarkan gambar diatas, menunjukkan bahwa dari 117 KK warga Banjar
Batur membuang limbah dengan cara dibuang keselokan 42 KK (35,9%),
membuang limbah dengan dibuang kehalaman 7 KK (6,0%), mengolah limbah
dengan cara dibuatkan septictank 68 KK (58,1%) sehingga dapat disimpulkan
sebagian besar warga mengolah limbah kamar mandi dengan cara dibuatkan
septictank
10) Presentase Warga Merokok
Presentase warga merokok dapat dilihat pada gambar3 3.16
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
Ya, %, 14.4%
10.0%
0.0%
%
YaTidak
Interpretasi :
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa warga di Banjar sebagian
besar masyarakat tidak merokok yaitu 423 orang (85,6%) dan merokok
sebesar 71 orag 14,4%.
11) Kebiasaan Merokok
Keiasaan merokok pada warga Banjar Batur dapat dilihat pada gambar 3.17
%, Merokok Terbuka,
63.2% KEBIASAAN MEROKOK
%, Merokok Tertutup,
36.8%
Interpretasi :
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa warga di Banjar Batur,
Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara bulan Februari 2018 dari 71
masyarakat yang merokok terdapat merokok tempat terbuka sebanyak 48
orang (63,2%) dan merokok di tempat tertutup sebanyak 28 orang (36,8%)
100.0%
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
0.0%
Ya Tidak
Intepretasi :
Berdasarkan diaaram pemanfaatan fasilitas kesehatan pada ibu saat bersalin di
Banjar Batur, sebanyak 40 orang (100 %) memanfaatkan fasilitras kesehatan
seperti rumah sakit, puskesmas dan bidan swasta untuk bersalin
2) Jaminan Kesehatan
Jaminan kesehatan yang dimiliki warga Banjar Batur dapat dilihat pada
gambar 3.19
%, Tidak, 14.4%,
14%
Ya
Tidak
Intepretasi :
Hasil survey yang dilakukan pada 117 KK di Banjar Batur, didapatkan bahwa
422 KK (85,6%) memiliki jaminan kesehatan berupa JKN/KIS/Asuransi
Swasta dan sebanyak 71 KK (14,4%) tidak memiliki jaminan kesehatan.
3) Tempat Pemanfaatan Kesehatan
Tempat pelayanan kesehatan yang sering dikunjungi oleh warga Banjar Batur
dapat dilihat pada gambar 3.20
45.0%
%, Puskesmas,
40.0% 38.5%
35.0%
30.0%
%, Dokter Swasta,
24.8%
25.0% %, Rumah Sakit,
21.4%
20.0%
%, Bidan Praktek
Swasta, 14.5%
15.0%
10.0%
0.0%
Puskesmas Dokter Swasta Rumah Sakit Tidak Berobat Bidan Praktek
Swasta
Interpretasi :
Hasil survey yang dilakukan pada 117 KK di Banjar Batur, didapatkan bahwa
sebagian besar warga memanfaatkan puskesmas apabila sakit yaitu sebanyak
45 orang (38.5%),sebanyak 29 orang (24.%) memanfaatkan dokter swasta, 25
orang (21,4%) memanfaatkan rumah sakit, 17 orang (14.5%) yang
memanfaatkan bidan praktek swasta dan 1 orang (0.9%) tidak berobat karena
memanfaatkan obat tradisional sebagai cara pengobatan ketika sakit.
4) Program Keluarga Berencana
Penggunaan alat kontrasepsi di Banjar Batur, dapat dilihat pada gambar 3.21
90.0%
80.0% 76.6%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
23.4%
20.0%
10.0%
0.0%
Interpretasi :
Berdasarkan diagram pemanfaatan program KB pada pasangan usia subur (15-
49 tahun) di Banjar Batur, didapatkan bahwa sebanyak 98 Pasangan Usia
Subur (76.6%) mengikuti program KB namun sisanya sebanyak 45 Pasangan
Usia Subur (23,4%) tidak mengikuti program KB dikarenakan berbagai alasan
seperti istri sedang hamil, kurangnya pengetahuan terkait KB, istri sudah
mengikuti program dokter (steril) dan ingin memiliki anak lagi
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.9% 10.9%
10.0%
0.9%
0.0%
Sepeda G ayung Sepeda M otor Mobil P ribadi Lainnya
Interpretasi :
Hasil survey yang dilakukan pada 117 KK di Banjar Batur, didapatkan bahwa
sebagian besar warga menggunakan jenis transportasi sepeda motor sebanyak
85 orang (77,3%), menggunakan sepeda gayung sebanyak 12 orang (10,9%),
dan menggunakan mobil pribadi sebanyak 12 orang (10,9%). Dapat
disimpulkan sebagian besar warga Banjar Batur menggunakan sepeda motor
sebagai alat transportasi
2) Rekreasi
Bentuk rekreasi atau hiburan yang dilakukan oleh keluarga di Banjar Batur,
dapat dilihat pada gambar 3.23
50.0%
46.2%
44.4%
45.0%
40.0%
35.0%
30.0%
25.0%
20.0%
15.0%
9.4%
10.0%
5.0%
0.0%
Interpretasi:
Berdasarkan gambar diatas jenis rekreasi atau hiburan yang dilakukan oleh
keluarga Banjar Batur sebanyak 54 orang (46,2%) melakukan rekreasi ke
Taman/Kebun Raya, sebanyak 52 orang (44,4%) melakukan rekreasi ke
Pantai, dan sebanyak 11 orang (9,4%) rekreasi ke tempat lain seperti jalan-
jalan disekitar rumah dan kesawah. Hal ini menunjukkan jenis rekreasi yang
banyak dilakukan oleh warga Banjar Batur adalah ke Taman/Kebun Raya
E. Ekonomi
1) Penghasilan Rata-Rata Warga
Penghasilan Rata-rata perbulan warga di Banjar Batur dapat dilihat pada
gambar 3.24
80.0%
69.2%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.8%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
≤ Rp 2 .173.000 ≥ Rp 2 .173.000
Interpretasi:
Dari gambar diatas menunjukkan bahwa, dari 494 warga yang sudah bekerja
di Banjar Batur, memiliki pendapatan rata-rata perbulan lebih dari UMR
(>2.173.000,00) yaitu sebanyak 81 warga (69.2%) dan yang memiliki
pendapatan kurang dari UMR (<2.173.000,00) yaitu sebanyak 36 warga
(30,8%). Hal ini menunjukkan sebagian besar warga di Banjar Batur memiliki
penghasilan rata-rata perbulan lebih dari UMR (>2.173.000,00).
2) Pengeluaran Rata-Rata Warga
Pengeluaran Rata-rata perbulan Masyarakat di Banjar Batur, dapat dilihat pada
gambar 3.25
70.0%
Pengeluaran Rata-rata
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
< Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp Rp 1.000.000 - Rp > Rp 1.500.000
1.000.000 1.500.000
Interpretasi:
Dari gambar diatas menunjukkan bahwa, dari 494 warga yang sudah bekerja
di Banjar Batur memiliki pengeluaran rata-rata perbulan > Rp. 1.500.000
sebanyak (62,4%), rata-rata pengeluaran rentang Rp. 500.000-1.000.000
sebanyak (21,4%), rata-rata pengeluaran Rp. 1.000.000-1.500.000 sebanyak
(14,5%) dan rata-rata pengeluaran <Rp. 500.000 sebanyak (1,7%). Hal ini
menunjukkan sebagian besar warga di Banjar Batur memiliki pengeluaran rata-
rata perbulan > Rp.1.500.000
94,7%
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
5,3%
0.0%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan anggota keluarga yang berusia 12-23 bulan sebagian besar telah
mendapatkan imunisasi lengkap sebanyak 19 bayi (94,7%), dan sebanyak 1
bayi (5,3%) tidak mendapatkan imunisasi lengkap dikarenakan warga
pendatang yang datanya belum ada di puskesmas. Hal ini menunjukkan
sebagian besar bayi di Banjar Batur mendapatkan imunisasi lengkap.
2) Bayi Mendapatkan ASI Eksklusif
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif di Banjar Batur, dapat dilihat pada gambar
3.27
80.0%
%, Ya, 73.3%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
20.0%
10.0%
0.0%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan usia bayi 0-6 bulan sebagian besar mendapatkan ASI eksklusif
sebanyak 14 orang (73,3%) sudah mendapatkan ASI eksklusif, dan sebanyak 4
orang (26,7%) tidak mendapatkan ASI eksklusif karena produksi ASI ibu yang
kurang optimal. Hal ini menunjukkan sebagian besar bayi yang berusia 0-6
bulan di Banjar Batur sudah mendapatkan ASI eksklusif.
3) Presentase Anak Melakukan Pemantauan Kesehatan Tumbuh Kembang
Pemantauan kesehatan tumbuh kembang anak di Banjar Batur dapat dilihat
pada gambar 3. 28
90.0%
80.0%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
%, Tidak, 5.1%
0.0%
Ya Tidak
Interpretasi :
Berdasarkan gambar di atas, dari 39 orang balita yang terdapat di Banjar
Batur, persentase balita yang mendapatkan pemantauan tumbuh kembang
dalam 1 bulan terakhir sebanyak 37 balita (94,9%), sedangkan yang tidak
mendapatkan pemantauan pertumbuhan balita sebanyak 2 balita (5,1%), hal
ini disebabkan tidak datang ke posyandu dikarenakan kesibukan orang tua
G. Kesehatan Remaja
1) Data Remaja yang Mendapat Penyuluhan Kesehatan
Remaja yang mendapatkan penyuluhan kesehatan dapat dilihat pada gambar
3.29
53.0%
%, Tidak, 52.1%
52.0%
51.0%
50.0%
49.0%
%, Ya, 47.9%
48.0%
47.0%
46.0%
45.0%
Ya Tidak
Interprestasi:
Berdasarkan gambar di atas, terdapat 46 remaja (47,9 %) telah mendapatkan
penyuluhan kesehatan, sedangkan 50 remaja (52,1%) tidak mendapatkan
penyuluhan. Penyuluhan kesehatan pernah didapatkan dari pihak sekolah,
organisasi kesehatan dan dari puskesmas. Sebagian besar penyuluhan kesehatan
diadakan di sekolah masing-masing dan khusus untuk di Banjar Batur
penyuluhan kesehatan jarang di diadakan.
2) Remaja yang Terlibat Dalam Organisasi
Remaja yang terlibat dalam organisasi di Banjar Batur dapat dilihat pada
gambar 3.30
70.0%
%, Ya, 62.2%
60.0%
50.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
Ya Tidak
Interprestasi:
Berdasarkan gambar di atas, terdapat 29 remaja (62,2 %) mengikuti organisasi
di banjar batur, sedangkan 17 remaja (37,8 %) tidak mengikuti organisasi di
banjar batur. Remaja yang mengikuti organisasi di banjar batur sudah cukup
aktif mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan di banjar batur seperti
menjadi pengurus organisasi (STT), mengikuti porsenides, gotong royong dan
rapat bulanan
H. Dewasa
1) Data Warga Pernah Melakukan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan
Penyakit
Warga yang melakukan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
dapat dilihat pada gambar 3.31
54.0%
%, Ya, 52.7%
53.0%
52.0%
51.0%
50.0%
49.0%
%, Tidak, 47.3%
48.0%
47.0%
46.0%
45.0%
44.0%
Ya Tidak
Interprestasi:
Berdasarkan gambar di atas dari 117 warga yang didata menunjukkan bahwa
terdapat warga di Banjar Batur pernah melakukan pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit sebanyak 58 orang (52,7%), sedangkan yang tidak
pernah pemeliharaan dan pencegahan penyakit sebanyak 52 orang (47,3%).
Warga yang melakukan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
seperti pap smear, sadari, hipertensi, imunisasi kanker serviks dan hepatitis
dalam setahun
2) Data Keikutsertaan dalam Senam Lansia
Keikutsertaan dalam senam lansia dapat dilihat pada gambar 3.32
%, Ya, 27.9%
Interprestasi:
Berdasarkan gambar diatas, jumlah lansia sebanyak 154 lansia. Terdapat 12
lansia (27,9%) telah mengikuti senam lansia dan 31 lansia (72,1%) tidak
mengikuti senam lansia di Banjar Batur. Kader lansia sudah berperan aktif
dalam kegiatan posyandu lansia. Lansia yang tidak mengikuti senam lansia
karena di Banjar Batur kegiatan senam lansia belum aktif sedangkan lansia
yang pernah mengikuti mengikuti kegiatan tersebut di kantor tempat bekerja
dan perlombaan senam lansia
3) Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Lansia
Data cara mengatasi masalah kesehatan lansia dapat dilihat pada gambar 3.33
%, Dirawat di
rumah, 18.6%
%, Dibawa ke
%, Dibiarkan, 4.7% balian/pengobatan tradisional, 0.0%
Interprestasi:
Berdasarkan gambar diatas, jumlah lansia sebanyak 154 lansia. Terdapat 3
lansia (4,7%) yang mengatasi masalah kesehatannya hanya membiarkan
masalah kesehatanya tanpa memeriksakan ke pelayanan kesehatan, kemudian
12 lansia (18,6%) memeriksakan masalah kesehatannya dengan merawat
dirumah, 50 lansia (76,7%) memeriksakan masalah kesehatannya ke
pelayanan kesehatan dan tidak ada lansia yang memeriksakan masalah
kesehatannya ke pengobatan tradisional/bali
I. Masalah Kesehatan Setiap Agregat
1) Agregat Bayi, Batita, Balita, dan Anak-Anak (Usia 0-11 tahun)
Masalah kesehatan pada agregat bayi, batita, balita, dan anak-anak (Usia 0-11
tahun) dapat dilihat pada gambar 3.34
60.0%
51.8%
50.0%
40.0%
31.5%
30.0%
20.0%
9.0%
10.0% 5.6%
1.1%1.1%
0.0%
Asma Gangguan Diare DBD ISPA Tidak a da
Syaraf Masalah
Interpretasi :
Berdasarkan data diatas di dapatkan bahwa masalah kesehatan bayi, batita,
balita dan anak-anak adalah ISPA sebanyak 46 orang (51,8%), Diare 8 orang
(9,0%), DBD 5 orang (5,6%), Gangguan Syaraf 1 orang (1,1%) dan tidak ada
masalah 27 orang (31,5%). Kesimpulannya adalah pada agregat bayi, batita,
balita, dan anak-anak masalah terbesar ialah pada penyakit ISPA
2) Agregat Remaja (Usia 12-25 Tahun)
Masalah kesehatan pada agregat remaja (usia 12-25 tahun) dapat dilihat pada
gambar 3.35
%, Tidak ada
50.0% maslaah kesehatan, 43.8%
45.0%
40.0%
%, Merokok, 34.4%
35.0%
30.0%
%, Nyeri Disminore,
20.8%
25.0%
20.0%
15.0%
10.0%
%, Gangguan
5.0%Reproduksi, 1.0%
0.0%
MerokokNyeri DisminoreGangguan ReproduksiTidak ada maslaah
kesehatan
Interpretasi :
Dari data diatas didapatkan bahwa tidak ada masalah kesehatan pada remaja di
Banjar Batur sebanyak 42 orang dengan presentase 43,8%. Kesimpulannya
bahwa pada agregat remaja tidak ditemukan masalah kesehatan.
3) Agregat Dewasa (Usia 26-59 Tahun)
Masalah kesehatan pada agregat dewasa dapat dilihat pada gambar 3.36
60.0%
51.6%
50.0%
41.9%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
3.2%
0.6% 1.3% 0.6% 0.6%
0.0%
HipertensiKISTA Gangguan DBD Gangguan Nyeri Sendi Tidak ada
Jiwa Saraf masalah
kesehatan
Interpretasi :
Dari data diatas didapatkan bahwa masalah kesehatan dewasa meliputi
hipertensi sebanyak 5 orang (3,2%), kista 1 orang (0,6%), gangguang jiwa 2
orang (1,3%), DBD 80 orang(51,6%), Gangguan saraf 1 orang (0,6%), nyeri
sendi 1 orang (0,6%) dan tidak ada masalah kesehatan 65 orang (41,9%).
Dapat disimpulkan bahwa pada agregat dewasa sebagian besar mengalami
masalah DBD pada 3 bulan terakhir.
4) Agregat Lansia (<60 tahun)
Masalah kesehatan pada agregat lansia dapat dilihat pada gambar 3.37
45% 43%
40%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
3% ; 4% 3%
5% 3%
1% 1% % 1% 1% 1%
0%
Interpretasi :
Berdasarkan data diatas didapatkan bahwa masalah kesehatan lansia meliputi
Asam urat sebanyak 2 orang (1%), Batuk 5 orang (3%), DM6 orang (4%),
Kolesterol 1 orang (1%), Hipertensi5 orang (3%), Penyakit Jantung 1 orang
(1%), Sesak 1 orang (1%), TBC 4 orang (3%), Katarak 1 orang (1%), Nyeri
sendi 66 orang (43%)dan tidak ada masalah 62 orang (40%). Dapat
disimpulkan pada agregat lansia sebagian besar mengalami nyeri sendi pada 3
bulan terakhir.
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Analisis SWOT terkait Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 1 di Banjar Batur
Desa Peguyangan Kaja
Setelah melakukan kunjungan dan mengikuti MMD 1 pada 5 Maret 2018 di Kantor
Desa Peguyangan Kaja, kemudian dilakukan analisis SWOT terhadap pelaksanaan
MMD 1. Hasil analisis didapat sebagai berikut:
STRE NG TH
No Faktor Kekuatan
1.Media penyampaian Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan
Kaja menggunakan layar proyektor, power point, dan pengeras suara sehingga
memudahkan dalam penyampaian hasil data Survei Mawas Diri (SMD) yang telah
dilakukan sebelumnya.
2.Peserta Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja
diberikan print out power point sehingga memudahkan peserta untuk memahami
hasil data SMD yang disampaikan.
3.Power point yang ditampilkan pada Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur
Desa Peguyangan Kaja terlihat jelas dan cukup mudah dimengerti oleh peserta
Musyawarah Masyarakat Desa 1.
4.Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja
berlangsung sesuai jadwal yang telah ditentukan.
5.Tempat kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan
Kaja cukup nyaman dan dapat menampung semua peserta Musyawarah Masyarakat
Desa 1.
6.Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja ini memberikan
informasi kepada peserta terkait masalah kesehatan yang terjadi di Br. Batur.
WEAKNESS
No Faktor Kelemahan
OPPORTUNITI E S
No Faktor Peluang
THREAT
No Faktor Ancaman
1. Sifat Masalah 1
Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Krisis atau keadaan 1
sejahtera
2. Kemungkinan Masalah 2
Dapat diubah
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
Rendah 1
4. Menonjolnya Masalah 1
Masalah berat,
harus segera
2
ditangani
Ada masalah, tetapi
1
5.1. KESIMPULAN
Musyarawah masyarakat desa adalah pertemuan perwakilan warga desa atau kelurahan,
Tim Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dan Kecamatan membahas hasil SMD (Survey
Mawas Diri) yang dilakukan sebelumnya.MMD bertujuan untuk mendapatkan prioritas
masalah yang akan diatasi bersama masyarakat desa, menggali potensi sumber daya yang
dimiliki dan penyusunan rencana intervensi.MMD dilakukan di banjar batur desa
peguyangan kaja pada hari senin 5 maret 2018.Pembahasan MMD dilakukan berdasarkan
hasil survei yang dilakukan dengan wawancara,observasi dan memberikan angket atau
kuisioner kepada warga mengenai beberapa item seperti umur,jenis pekerjaan,masalah
jaminan kesehatan,masalah kesehatan berdasarkan umur dan lain sebagainya sehingga
didapatkan 4 masalah prioritas yaitu ketidakefektifan manajemen kesehatan pada agregat
lansia berhubungan dengan kurang efektifnya penyelenggaraan senam lansia,
ketidakefektifan manajemen kesehatan agregrat dewasa di banjar batur, desa peguyangan
kaja, kecamatan denpasar utara berhubungan dengan masalah kesehatan dewasa meliputi
hipertensi, perilaku kesehatan cenderung beresiko terjadi penyakit dbd dan diare,serta
ketidakefektifan manajemen kesehatan pada agregat bayi, batita, balita di banjar batur, desa
peguyangan kaja, kecamatan denpasar utara berhubungan dengan masalah kesehatan bayi,
batita, balita dan anak-anak adalah ISPA.Setiap masalah prioritas yang dipilih akan
diadakan rencana dan kegiatan untuk mengatasi masalah prioritas yang sudah ditetapkan
dengan Plan Of Action (POA).
5.2. SARAN
Masyarakat diharapkan aktif dan mau mengikuti MMD ini agar permasalahan yang ada di
desa tersebut bisa ditangani berdasarkan keputusan bersama yang dirasakan menjadi
masalah kesehatan di desa tersebut.