Anda di halaman 1dari 15

F1 Promkes IIIII I

F2 Kesling IIIII
F3 KIA KB IIIII
F4 Gizi IIIII
F5 P2M IIIII I
N Nama Peserta Latar Belakang Permasalahan Perencanaan & Pelaksanaan Monitoring
F6 Pengobatan dasar IIIII
o Kegiatan Hadir Pemilihan Intervensi &Evaluasi
F7 Minipro
1 Penyuluhan Masyarakat ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan - Tingginya angka - Melakukan Telah Secara keseluruhan,
ISPA Desa Talang Akut) merupakan penyakit infeksi kesakitan akibat ISPA di penyuluhan dilakukan acara penyuluhan
Randai akut yang menyerang salah satu wilayah kerja Puskesmas mengenai kegiatan mengenai ISPA ini
bagian atau lebih dari saluran Talang Randai pengertian, Penyuluhan berjalan dengan
nafas mulai dari hidung (saluran pencegahan ISPA di: baik dan lancar.
atas) hingga alveoli (saluran Kurangnya pemahaman penyakit, Tempat: Seluruh peserta
bawah) termasuk jaringan penderita mengenai penanganan awal Posyandu mengikuti
adneksanya seperti sinus, rongga penyakit ISPA meliputi dan kapan ISPA Mawar penyuluhan sampai
telinga tengah dan pleura. pencegahan penyakit, harus Waktu: 12 selesai. Respons
Menurut WHO (2007), ISPA penanganan awal serta diperiksakan ke Oktober peserta cukup baik
menjadi salah satu penyebab kapan ISPA harus dokter atau 2020, pukul yang ditunjukkan
utama morbiditas dan mortalitas diperiksakan ke dokter fasilitas 08.30-11.00 dengan
penyakit menular di dunia. ISPA atau fasilitas pelayanan pelayanan WIB memperhatikan,
merupakan penyakit yang banyak kesehatan terdekat kesehatan memberi
terjadi di negara berkembang terdekat tanggapan, dan
serta salah satu penyebab mengajukan
kunjungan pasien ke Puskesmas Melakukan tanya pertanyaan. Setelah
(40%-60%) dan rumah sakit (15%- jawab (diskusi dilakukannya
30%). Angka kesakitan karena ISPA terbuka), agar penyuluhan ini
di Puskesmas Talang Randai juga para peserta diharapkan orang
masih cukup tinggi, sehingga perlu dapat dengan tua /ibu bayi dan
diberikan adanya penyuluhan mudah balita lebih waspada
mengenai ISPA. memahami terhadap gejala
materi yang yang terjadi dan
disampaikan. tahu kapan anak
harus dibawa ke
rumah sakit atau
fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat.

2 Penyuluhan Masyarakat Malnutrisi merupakan suatu - Masih adanya angka - Melakukan Telah Secara keseluruhan,
Gizi Buruk Desa Talang kondisi dimana terjadi kejadian balita dengan penyuluhan dilakukan acara penyuluhan
Indah “undernutrition” dan gizi kurang di posyandu mengenai kegiatan mengenai Gizi Buruk
“overnutrition”, kelebihan wilayah kerja Puskesmas pengertian, Penyuluhan ini berjalan dengan
nutrisi dapat mengarah kepada Talang Randai penyebab, tanda Gizi Buruk di: baik dan lancar.
obesitas dan overweight dan gejala, Tempat: Seluruh peserta
sedangkan - Kurangnya pemahaman pencegahan, Posyandu mengikuti
kekurangan nutrisi mengarah orang tua mengenai gizi penanganan awal Anggrek penyuluhan sampai
kepada Kurang Energi Protein untuk anaknya dan balita dengan gizi Waktu: 19 selesai. Respons
(KEP). Banyak faktor dapat pentingnya pengukuran buruk. Oktober peserta cukup baik
menyebabkan malnutrisi, BB dan TB untuk kontrol 2020, pukul yang ditunjukkan
banyak diantaranya terkait pertumbuhan balita - Melakukan tanya 08.30-11.00 dengan
dengan diet yang buruk atau mereka. jawab (diskusi WIB memperhatikan,
infeksi yang terbuka), agar memberi
parah atau berulang, kemiskinan para peserta tanggapan, dan
dapat dengan mengajukan
dalam suatu populasi. Diet yang
mudah pertanyaan. Setelah
tidak adekuat, dikaitkan
memahami dilakukannya
dengan kebiasaan hidup,
materi yang penyuluhan ini
kondisi lingkungan dan
disampaikan. diharapkan orang
kebutuhan dasar suatu populasi
tua /ibu bayi dan
berupa balita lebih waspada
pangan, papan, dan kesehatan. terhadap tanda dan
Malnutrisi dapat menjadi faktor gejala yang terjadi
risiko untuk suatu penyakit dan dan lebih baik
dapat meningkatkan morbiditas mengetahui
dan kematian. Meskipun jarang pencegahan supaya
menyebabkan kematian secara balitanya tidak
langsung, malnutrisi pada anak mengalami gizi
diasosiasikan dengan kematian buruk.
anak sebesar 54% (10,8 juta -
anak) di negara berkembang
pada tahun 2001. malnutrisi
yang mengarah pada penyebab
kematian dapat dikaitkan
dengan Kurang Energi.
Banyak faktor yang
mempengaruhi malnutrisi antara
lain vector penyakit, defisiensi
mikronutrien, lingkungan yang
kotor, overpopulasi yang
mengarah kepada kemiskinan
dan
akhirnya berujung kepada tidak
tersedia kecukupan suatu
pangan.
Malnutrisi sendiri dapat
mengakibatkan dampak pada
lingkungan dan memicu suatu
lingkaran setan yang mengarah
kepada masalah kesehatan.
Sebagai contoh malnutrisi dapat
membuat suatu kemiskinan
yang memicu suatu rantai
lemahnya ekonomi dan
perkembangan
sosial masyarakat.
Angka kejadian balita dengan gizi
kurang di posyandu wilayah kerja
Puskesmas Talang Randai juga
masih ada, sehingga perlu
diberikan adanya penyuluhan
mengenai gizi buruk.

3 - -
4 -
5 -
6 Pentingnya Kesehatan menjadi kata kunci Kurangnya perilaku Melakukan Telah Secara keseluruhan,
Cuci tangan untuk kebahagiaan anak. Hal itu cuci tangan dengan penyampaian materi dilakukan acara penyampaian
pakai sabun bisa dicapai dengan perilaku sabun yang mengenai PHBS kegiatan materi PHBS dan
dalam hidup yang sehat. Hal penting merupakan salah satu (Perilaku Hidup Penyampain langkah-langkah
menunjang yang seringkali diabaikan perilaku hidup sehat Bersih dan Sehat) materi cuci tangan yang
perilaku sebagian anak- anak adalah pada anak - anak. khususnya cuci mengenai baik dan benar ini
hidup bersih mencuci tangan. Meskipun Kurangnya tangan. Pentingnya PHBS dan berjalan dengan
dan sehat kebiasaan kecil, jika dilakukan pemahaman anak- cuci tangan, langkah- baik dan lancar.
secara benar dan berlanjutan, anak terhadap penyakit yang dapat langkah cuci Seluruh peserta
hasilnya akan jauh lebih baik. penyakit-penyakit ditimbulkan apabila tangan yang mengikuti kegiatan
Cuci tangan dengan air saja, yang tidak cuci tangan, baik dan sampai selesai.
ternyata tidak cukup untuk ditimbulkan/ditularka langkah-langkah benar di: Respons peserta
melindungi seseorang dari n jika mereka tidak cuci tangan yang Tempat: cukup baik yang
kuman penyakit yang menempel menerapkan perilaku baik dan benar. Posyandu ditunjukkan dengan
di tangan. Penggunaan sabun cuci tangan dengan Setia memperhatikan,
Melakukan tanya Waktu: 22 memberi
pada saat mencuci tangan sabun. Faktor
jawab (diskusi Oktober tanggapan, dan
menjadi penting karena sabun kebiasaan anak-anak
terbuka), agar para 2020, pukul mengajukan
sangat membantu yang hanya mencuci
peserta dapat 08.30-11.00 pertanyaan. Setelah
menghilangkan kuman yang tangan dengan air dan
dengan mudah WIB dilakukannya
tidak tampak tidak disertai dengan
memahami materi kegiatan ini
minyak/lemak/kotoran di penggunaan sabun.
yang disampaikan. diharapkan orang
permukaan kulit serta Penggunaan sabun tua dan anak-anak
meninggalkan bau wangi. pada saat mencuci selalu mencuci
Sehingga dapat memperoleh tangan menjadi tangan dengan
kebersihan yang berpadu penting karena sabun sabun baik sebelum
dengan bau wangi dan perasaan sangat membantu dan sesudah
segar setelah mencuci tangan menghilangkan kuman melakukan aktivitas.
dengan sabun, ini tidak akan di dan mencegah
dapatkan jika hanya penularan penyakit.
menggunakan air saja. Tingginya angka
Kebiasaan baik itu tidak penyakit penyebab
disadari oleh sebagian anak- terbesar meninggalnya
anak. Anak-anak memandang anak - anak di
sabun hanya bermanfaat untuk Indonesia, seperti
menghilangkan kotor dan bau. diare, tifoid, dan flu
Untuk melakukan program cuci burung, yang
tangan dengan sabun, seharusnya bisa di
ketersediaan air dan sabun kurangi dengan
untuk mencuci sebenarnya perilaku hidup sehat
bukan menjadi masalah, tapi seperti cuci tangan
yang justru menjadi hambatan dengan sabun.
adalah faktor kebiasaan anak -
anak. Dari berbagai riset, resiko
penularan penyakit dapat
berkurang dengan adanya
peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat. Perilaku cuci
tangan pakai
sabun merupakan gerakan
kesehatan yang paling murah
dan efektif dibandingkan
dengan cara lainnya dalam
mengurangi risiko penularan
berbagai penyakit termasuk flu
burung, kecacingan dan diare
pada anak - anak. Bahkan hasil
riset kesehatan dasar pada 2007
menyatakan penyebab terbesar
meninggalnya balita dan anak di
Indonesia adalah diare dan
ISPA, yakni sekitar 100 ribu
jiwa per tahun
(www.sanglahhospitalbali.com).
Sedangkan angka kematian
anak- anak akibat diare dan
ISPA di kota Bandung
mencapai 70% per tahun.
(www.depkes.go.id).
7 - -
8 - - -
9 - -
10 - -
11 Posyandu Ibu Posyandu merupakan salah satu Masih adanya angka - Melakukan Posyandu - Melakukan
Hamil, Bayi dan bentuk Upaya Kesehatan kejadian balita gizi kurang pengukuran Kasih Ibu di: monitoring dan
Balita Desa Bersumberdaya Masyarakat sehingga pentingnya antropometri Tempat: pemantauan
Gunung Kayo (UKBM) yang dikelola dan melakukan pemeriksaan (berat badan dan Balai Desa status gizi secara
diselenggarakan dari, rutin pada bayi dan balita tinggi/panjang Gunung Kayo berkala
oleh, untuk dan bersama untuk melihat badan) pada bayi Waktu: 09 - Melakukan
masyarakat dalam pertumbuhan dan dan balita Oktober monitoring dan
penyelenggaraan pembangunan perkembangannya - Melakukan 2020, pukul pemantauan
kesehatan, guna plotting terhadap 08.30-11.00 status imunisasi
memberdayakan masyarakat Masih tingginya kejadian kurva di buku anak (terutama
dan memberikan kemudahan ISPA pada anak maupun KMS dan imunisasi dasar)
kepada masyarakat dalam dewasa untuk itu menjelaskan - Menghimbau
memperoleh pelayanan pentingnya vaksin terhadap hasil interpretasi masyarakat agar
kesehatan dasar untuk kesehatan anak . kepada orang tua turut aktif dalam
mempercepat penurunan angka - Melakukan posyandu demi
imunisasi kesehatan
kematian ibu dan bayi.
dasar/booster anaknya
Kegiatan pemantauan
sesuai dengan
pertumbuhan di Indonesia telah
waktunya
dilaksanakan melalui
(tergantung
penimbangan bulanan di
status imunisasi
posyandu dengan anak)
menggunakan Kartu Menuju
Sehat (KMS). KMS memuat
kurva pertumbuhan
normal anak berdasarkan indeks
antropometri berat badan
menurut umur. Dengan
penimbangan bulanan ini
diharapkan gangguan
pertumbuhan setiap
anak dapat diketahui lebih awal
sehingga dapat ditanggulangi
secara cepat dan
tepat. Pemantauan pertumbuhan
perlu ditingkatkan perannya
dalam tindak
kewaspadaan untuk mencegah
memburukny
a keadaan gizi balita.
Pemantauan pertumbuhan saat
ini merupakan kegiatan utama
posyandu yang jumlahnya
mencapai lebih dari 260.000
yang tersebar di
seluruh Indonesia. Di posyandu
juga dilakukan pemberian
imunisasi dasar bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyakit-
penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi ataupun
mencegah terjadinya
perburukan kondisi akibat
penyakit-penyakit yang
berkaitan.
Pencatatan dan pelaporan status
gizi dan status imunisasi bayi
dan balita merupakan instrumen
vital dalam penentuan baik atau
tidaknya pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak.
Oleh karena itu, untuk
memonitoring, perlu diadakan
posyandu setiap bulannya di
Posyandu Kasih Ibu Desa
Gunung Kayo.

12 Posyandu Ibu Posyandu merupakan salah satu Masih adanya angka - Melakukan - Melakukan
Hamil, Bayi dan bentuk Upaya Kesehatan kejadian balita gizi kurang pengukuran monitoring dan
Balita Desa Bersumberdaya Masyarakat sehingga pentingnya antropometri pemantauan
Talang Randai (UKBM) yang dikelola dan melakukan pemeriksaan (berat badan dan status gizi secara
diselenggarakan dari, rutin pada bayi dan balita tinggi/panjang berkala
oleh, untuk dan bersama untuk melihat badan) pada bayi - Melakukan
masyarakat dalam pertumbuhan dan dan balita monitoring dan
penyelenggaraan pembangunan perkembangannya - Melakukan pemantauan
kesehatan, guna plotting terhadap status imunisasi
memberdayakan masyarakat - Masih tingginya kurva di buku anak (terutama
dan memberikan kemudahan kejadian ISPA pada anak KMS dan imunisasi dasar)
kepada masyarakat dalam maupun dewasa untuk menjelaskan - Menghimbau
memperoleh pelayanan itu pentingnya vaksin hasil interpretasi masyarakat agar
kesehatan dasar untuk terhadap kesehatan kepada orang tua turut aktif dalam
mempercepat penurunan angka anak . - Melakukan posyandu demi
imunisasi kesehatan
kematian ibu dan bayi.
dasar/booster anaknya
Kegiatan pemantauan
sesuai dengan
pertumbuhan di Indonesia telah
waktunya
dilaksanakan melalui
(tergantung
penimbangan bulanan di
status imunisasi
posyandu dengan anak)
menggunakan Kartu Menuju
Sehat (KMS). KMS memuat
kurva pertumbuhan
normal anak berdasarkan indeks
antropometri berat badan
menurut umur. Dengan
penimbangan bulanan ini
diharapkan gangguan
pertumbuhan setiap
anak dapat diketahui lebih awal
sehingga dapat ditanggulangi
secara cepat dan
tepat. Pemantauan pertumbuhan
perlu ditingkatkan perannya
dalam tindak
kewaspadaan untuk mencegah
memburukny
a keadaan gizi balita.
Pemantauan pertumbuhan saat
ini merupakan kegiatan utama
posyandu yang jumlahnya
mencapai lebih dari 260.000
yang tersebar di
seluruh Indonesia. Di posyandu
juga dilakukan pemberian
imunisasi dasar bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyakit-
penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi ataupun
mencegah terjadinya
perburukan kondisi akibat
penyakit-penyakit yang
berkaitan.
Pencatatan dan pelaporan status
gizi dan status imunisasi bayi
dan balita merupakan instrumen
vital dalam penentuan baik atau
tidaknya pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak.
Oleh karena itu, untuk
memonitoring, perlu diadakan
posyandu setiap bulannya di
Posyandu Mawar Desa Talang
Randai

13 - - Posyandu
Kasih Ibu di:
Tempat:
Balai Desa
Gunung Kayo
Waktu: 09
Oktober
2020, pukul
08.30-11.00
14 - -
15 -
16 Pemberian Masalah gizi dapat terjadi pada - Masih adanya - Dilakukan Telah - Pemberian
Makanan setiap siklus kehidupan, dimulai angka kejadian pemberian makanan dilakukan makanan
Tambahan sejak janin hingga menjadi bayi, balita dengan gizi tambahan (PMT) pemberian tambahan
(PMT) pada anak, dewasa sampai usia kurang di posyandu - Dilakukan sesi makanan dilakukan
Balita di lanjut. Saat ini Indonesia wilayah kerja konsultasi pada tambahan selama 3 bulan
Posyandu menghadapi masalah gizi ganda Puskesmas Talang orangtua mengenai (PMT) dengan
Kasih Ibu yaitu gizi kurang dalam bentuk Randai gizi anak Posyandu evaluasi setiap
Desa Gunung Kurang Energi Protein (KEP), Kasih Ibu di: bulan dalam
Kayo kurang vitamin A, Anemia dan - Kurangnya sikap mawas Tempat: rangkaian
gangguan akibat kurang Iodium diri terkait gizi anak Balai Desa kegiatan
dan gizi lebih berkaitan dengan sehingga tidak menyadari Gunung Kayo posyandu
timbulnya penyakit degeneratif gangguan yang mungkin Waktu: 09
seperti Diabetes Mellitus, dapat terjadi akibat Oktober (Melakukan
jantung,hipertensi, dan lain lain. masalah gizi 2020, pukul monitoring dan
Masalah gizi kurang merupakan 08.30-11.00 pemantauan
salah satu faktor penyebab status gizi secara
kematian bayi. Keadaan berkala)
tersebut secara langsung
disebabkan oleh asupan gizi
yang kurang mencukupi gizi
balita. Oleh sebab itu untuk
membantu mencukupi
kebutuhan gizi masyarakat
tentang anak balita, pemerintah
mengembangkan program
Pemberian Makanan Tambahan
(PMT).

17 Pemberian Masalah gizi dapat terjadi pada - Masih adanya - Dilakukan Telah - Pemberian
Makanan setiap siklus kehidupan, dimulai angka kejadian pemberian makanan dilakukan makanan
Tambahan sejak janin hingga menjadi bayi, balita dengan gizi tambahan (PMT) pemberian tambahan
(PMT) pada anak, dewasa sampai usia kurang di posyandu - Dilakukan sesi makanan dilakukan
Balita di lanjut. Saat ini Indonesia wilayah kerja konsultasi pada tambahan selama 3 bulan
Posyandu menghadapi masalah gizi ganda Puskesmas Talang orangtua mengenai (PMT) dengan
Harapan yaitu gizi kurang dalam bentuk Randai gizi anak Posyandu evaluasi setiap
Bersama Desa Kurang Energi Protein (KEP), Harapa bulan dalam
Tumbuk kurang vitamin A, Anemia dan - Kurangnya sikap mawas Bersama di: rangkaian
Tebing gangguan akibat kurang Iodium diri terkait gizi anak Tempat: kegiatan
dan gizi lebih berkaitan dengan sehingga tidak menyadari Balai Desa posyandu
timbulnya penyakit degeneratif gangguan yang mungkin Tumbuk (Melakukan
seperti Diabetes Mellitus, dapat terjadi akibat Tebing monitoring dan
jantung,hipertensi, dan lain lain. masalah gizi Waktu: 21 pemantauan
Masalah gizi kurang merupakan Oktober status gizi secara
2020, pukul
salah satu faktor penyebab berkala)
08.30-11.00
kematian bayi. Keadaan
tersebut secara langsung
disebabkan oleh asupan gizi
yang kurang mencukupi gizi
balita. Oleh sebab itu untuk
membantu mencukupi
kebutuhan gizi masyarakat
tentang anak balita, pemerintah
mengembangkan program
Pemberian Makanan Tambahan
(PMT).

18 - -
19 - -
20 -
21 Pemberian Indonesia masih memiliki banyak Infeksi cacing atau Cacingan Penanggulangan Telah Secara keseluruhan
Obat Cacing di penyakit yang merupakan masalah dapat menimbulkan Cacingan diarahkan dilakukan orang tua dan anak
Posyandu Buah kesehatan, salah satu diantaranya kerugian terhadap pada pemutusan pemberian antusias menerima
Hati Desa ialah Cacingan yang ditularkan kebutuhan zat gizi karena rantai penularan obat cacing obat cacing.
Gindo Suli melalui tanah, yaitu Ascaris kurangnya kalori dan Cacingan, yaitu Posyandu
lumbricoides (cacing gelang), protein, serta kehilangan kelompok usia balita Buah Hati di: Melakukan
Trichuris trichiura (cacing darah. Selain dapat dan anak usia Tempat: monitoring dan
cambuk), dan Ancylostoma menghambat sekolah, dengan Balai Desa pemantauan status
duodenale, Necator americanus, perkembangan fisik, 1) pemberian obat Gindo Suli gizi secara berkala.
(cacing tambang). Cacingan ini kecerdasan dan massal pencegahan Waktu: 19
dapat mengakibatkan produktifitas kerja, dapat Cacingan kelompok Oktober
menurunnya kondisi kesehatan, menurunkan ketahanan tubuh rentan untuk 2020, pukul
gizi, kecerdasan dan sehingga mudah terkena menghentikan 10.00-11.00
produktifitas penderitanya penyakit lainnya. penyebaran telur
sehingga secara ekonomi banyak cacing dari Penderita
menyebabkan kerugian. Cacingan ke lingkungan
menyebabkan kehilangan sekitarnya
karbohidrat dan protein serta 2) peningkatan
kehilangan darah, sehingga higiene sanitasi, dan
menurunkan kualitas sumber daya 3) pembudayaan
manusia. Prevalensi Cacingan di perilaku hidup bersih
Indonesia pada umumnya masih dan sehat melalui
sangat tinggi, terutama pada promosi kesehatan
golongan penduduk yang kurang
mampu, dengan sanitasi yang
buruk. Prevalensi
Cacinganbervariasi antara 2,5% -
62%. Akibat masalah penyakit
cacing ini ,dapat terjadi gangguan
pertumbuhan dan perkembangan
anak-anak. Untuk mengatasi
masalah kecacingan , WHO
menganjurkan agar anak-anak ini
rutin diberi obat -obat cacing,
khususnya pada negara-negara
berkembang yang memiliki status
kebersihan yang kurang.
22 - -

23 - - -
24 - -
25 -
26 Meningkatka Pengobatan merupakan suatu Masih banyak masyarakat - Dilakukan Telah - Jumlah peserta
n Kualitas proses ilmiah yang dilakukan yang tidak datang ke pendataan pasien dilakukan yang mengikuti
Upaya oleh dokter berdasarkan faskes puskesmas untuk meliputi identitas Posyandu posyandu rata-rata
Pengobatan temuan-temuan yang diperoleh berobat karena kendala dan riwayat Lansia di: masyarakat usia
Dasar di selama anamnesis dan jarak dan waktu penyakit oleh Tempat: lansia (>60 tahun)
Posyandu pemeriksaan. Dalam proses - Kurangnya sikap petugas kesehatan Balai Desa di lingkungan
Lansia Desa pengobatan terkandung bijaksana terkait (perawat atau bidan) Tanjung Desa Tanjung
Tanjung keputusan ilmiah yang dilandasi kesehatan sehingga tidak - Dilakukan Tebat Tebat.
Tebat oleh pengetahuan dan melakukan pengobatan penegakkan Waktu: 24 - Dari hasil
keterampilan untuk melakukan saat mengalami penyakit diagnosis melalui September pelaksanaan
intervensi pengobatan yang anamnesis (keluhan 2020, pukul pengobatan dasar,
memberi manfaat maksimal dan utama, keluhan 09.30-11.00 didapatkan
resiko sekecil mungkin bagi tambahan) dan kuluhan yang
pasien. Hal tersebut dapat pemeriksaan fisik paling banyak
dicapai dengan melakukan oleh dokter yaitu pusing
pengobatan yang rasional. - Dilakukan kepala.
Upaya kesehatan wajib dalam tindakan - Dari hasil
puskesmas yang biasa dikenal pengobatan pelaksanaan
dengan “basic six” yang - Dilakukan upaya pengobatan dasar,
terakhir yaitu tentang upaya rujukan bila didapatkan hampir
pengobatan dasar yang dipandang perlu, seluruh peserta
ditujukan kepada semua dapat berupa mengalami
penduduk, tidak membedakan rujukan diagnostik, hipertensi.
jenis kelamin, dan golongan rujukan pengobatan - Dari hasil
umur. atau rehabilitasi, pelaksanaan
dan rujukan lain pengobatan dasar,
tidak didapatkan
pasien yang
dirujuk
- Terdapat
beberapa obat
yang tidak tersedia
dalam pengobatan
dasar posyandu
lansia sehingga
diperlukan upaya
peningkatan
ketersediaan dan
pemerataan obat

27 -
28 -
29 -
30 -

Anda mungkin juga menyukai