OLEH: RIRIN
WIDARTIN
141210034
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN
CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2017
ii
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
pada waktunya.
Cendekia Medika Jombang. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis
banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada kedua orang tua dan teman-
Penulis sadar bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna oleh
karena
itu penulis sangat berharap saran dan kritik dari pembaca yang bersifat
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Cover Luar
................................................................................................ i Cover
Dalam ............................................................................................ ii
Surat Pernyataan
...................................................................................... iii Lembar
Persetujuan ................................................................................. iv
Lembar pengesahan
.................................................................................. v Riwayat hidup
......................................................................................... vi Kata
pengantar ....................................................................................... vii
Daftar Isi
............................................................................................... viii
Daftar Tabel
............................................................................................. x Daftar
Gambar ........................................................................................ xi
Daftar Lampiran
..................................................................................... xii Daftar
Lambang dan Singkatan ............................................................. xiii
Motto dan Persembahan
........................................................................ xiv Abstrak
................................................................................................... xv
Abstrac
.................................................................................................. xvi
viii
DAFTAR TABEL
3. Intervensi keperawatan
........................................................................... 38
4. Identitas Klien
......................................................................................... 46
5. Identitas Orangtua
................................................................................... 47
6. Riwayat Penyakit
.................................................................................... 47
8. Imunisasi
................................................................................................. 49
9. Tumbuh Kembang
.................................................................................. 49
17. Intervensi
............................................................................................... 58
18. Implementasi
......................................................................................... 59
19. Evaluasi
................................................................................................. 61
x
DAFTAR GAMBAR
Lambang
1. % : Persentase
2. 0 : Derajad
3. / : Atau
4. & : Dan
5. > : Lebih dari
Singkatan
10. IV ː Intravena
12. HB ː Hemoglobin
13. HT ː Hematokrit
MOTTO
“Kesuksesan hanya dapat di raih dengan segala upaya dan usaha yang
di
PERSEMBAHAN
karena selalu memanjatkan doa disetiap sujudmu sehingga karya tulis ini
terselesaikan.
teman-teman yang luar biasa selama 3 tahun ini, tawa, canda, tangis
sudah
Terimakasih atas
semuanya
xiv
ABSTRAK
Oleh ː
Ririn Widartin
Who mencatat Indonesia sebagai negara dengan kasus DHF tertinggi di Asia
Tenggara (Kurniasary, 2015). Tujuan studi kasus ini adalah
melaksanakan asuhan keperawatan pada anak DHF (Dengue
Hemorragic Fever) Grade II dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh.
Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode studi
kasus. Partisipan yang digunakan adalah 2 klien pada anak usia 0-15
tahun dengan diagnosa medis DHF Grade II dengan masalah
keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Data dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi.
Hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut berdasarkan data pengkajian
diketahui bahwa An. N mengeluhkan mual muntah dan nafsu makan
berkurang didukung dengan data objektif keadaan umum lemah, pasien
tampak mual dan muntah saat makan dan wajah klien tampak pucat.
Sedangkan An. M mengeluhkan mual muntah dan tidak mau makan
didukung dengan data objektif keadaan umum lemah, pasien tampak
mual dan muntah saat makan, pasien tidak nafsu makan, klien hanya
mau minum air mineral dan wajah tampak pucat. Intervensi keperawatan
yang dilakukan pada ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh disusun berdasarkan kriteria NIC NOC 2017 yang meliputi
manajemen nutrisi dan status nutrisi. Implementasi kepada An. N dan An.
M dikembangkan dari hasil kajian intervensi yang dilakukan dalam 3 kali
pertemuan, serta hasil evaluasi setiap akhir sesi implementasi yang
disesuaikan dengan keadaan klien.
Berdasarkan hasil evaluasi yang diberikan selama 3 kali pertemuan
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan dalam hal ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada klien An. N , dimana pada
evaluasi hari ketiga masalah sudah teratasi. Sedangkan pada klien 2
masalah belum teratasi. Jadi asuhan keperawatan yang diberikan pada
An. N lebih efektif dibandingkan dengan asuhan keperawatan yang
diberikan pada An. M.
Kata kunci : Asuhan Keperawatan, DHF Grade II, Ketidakseimbangan
nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
xv
ABSTRACT
Byː
Ririn Widartin
Who records Indonesia as the country with the highest DHF case in
Southeast Asia (Kurniasary, 2015). The purpose of this case study is to
implement nursing care in children DHF (Dengue Hemorragic Fever) Grade II
with the problem of nutrient imbalance is less than body needs.
The design of this research is descriptive by using case study method.
Participants used were 2 clients in children aged 0-15 years with a DHF
Grade II medical diagnosis with nursing problems of nutrient imbalance less
than body needs. Data were collected from interviews, observation,
documentation.
The results of this study are summarized as follows based on assessment
data known that An. N complained of nausea and vomiting reduced appetite
supported by objective data of general weakness, the patient looked
nauseous and vomited while eating and the client's face looked pale. While
An. M complained of nausea vomiting and did not want to eat supported by
objective data of general state weak, the patient looked nauseous and
vomiting at meal, patient not appetite, client just want to drink mineral water
and face looked pale. Nursing interventions conducted on nutritional
imbalances less than body requirements were prepared based on the NIC
NOC 2017 criteria that included nutritional management and nutritional status.
Implementation to An. N and An. M is developed from the results of the
intervention study conducted in 3 meetings, as well as the evaluation results
at the end of each implementation session tailored to the client's situation.
Based on the evaluation results given during 3 times the meeting concluded
that there is an increase in the lack of nutrient imbalance less than the needs
of the body on the client An. N, where on the third day of evaluation the
problem has been resolved. While on client 2 the problem has not been
resolved. So the nursing care given to An. N is more effective than the
nursing care given to An. M.
Keywords: Nursing Care, DHF Grade II, Nutrition imbalance is less than
body
requirement
xvi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
buatan manusia mulai dari kaleng bekas, ban bekas hingga bak
laut. (Price & Wilson. 2007). Salah satu masalah yang sering muncul
yaitu
dalam tubuh dan juga sebagai sumber zat pembangun dan pengatur
dalam
1
2
jawa timur sampai dengan juni 2013, telah terjadi 11.207 kejadian DHF
dengan angka kejadian (Incidenci Race = IR) 29,25 dan CFR 0,88% (99
di Kota Pasuruan dari tahun 2011 sampai dengan 2015 adalah 41;
49,46;
103,25; 65,12 dan 116,52 per 100.000 penduduk (Profil Kesehatan Kota
Pasuruan pada tahun 2016 sebanyak 227 penderita dan di Ruang Anak
nyamuk
infeksi arbovirus akut. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan
yang kurang mencukupi tubuh untuk mengontrol otot, kimia, darah, dan
kurang dari kebutuhan tubuh akibat efek penyakit DHF tugas perawat,
2016). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
tentang
4
Umum
Pasuruan.
Bangil Pasuruan.
5
b) Menetapkan diagnosa keperawatan pada anak yang
mengalami
1.5 Manfaat
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
b. Rumah Sakit
pada pasien.
c. Institusi pendidikan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti
betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia (NIC NOC
yang
Hindra (2004).
2.1.2 Etiologi
1. Virus Dengue
77
8
2. Vektor
bambu, dilipatan daun dan genangan air bersih lainnya, selain itu
a. Badannya kecil.
matahari).
2.1.3 Patofisiologi
C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine
dan
viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh
1. Derajat 1 :
2. Derajat II
3. Derajat III
4. Derajat IV
Renjatan berat dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah yang
tidak
a. Kulit kemerah-merahan
c. Peningkatan frekuensi
pernafasan
d. Takikardi
f. Dehidrasi
2.1.7 Komplikasi
sering pada bayi dan anak-anak. Epistaksis, petekie, dan lesi purpura
dari epistaksis, muntah atau keluar dari rektum, dapat memberi kesan
NOC 2015)
1. Pemeriksaan Laboratorium :
f. Hiponatremia ( NA rendah )
2. Pemeriksaan Radiologi
Pada foto trorax ( pada DHF grade III/ IV dan sebagian besar grade II
di
2.1.9 Penatalaksanaan
Penatalaksanan demam berdarah dengue menurut (NANDA NIC
NOC
2015).
a. Grade Iː
1. Tirah baring
b. Grade II
d. Grade IV
fase penyembuhan.
1. Karbohidrat
dapat dipergunakan.
golongan:
18
dan
lemak:
c. Fungsi perlindungan.
d. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas
dari
tubuh
jenis
4. Vitamin Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh
tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme
tubuh.
tubuh).
sebagian
6. Air
Fungsi air:
metabolik
(Nanda2015).
4. Diare.
9. Kerapuhan kapiler.
2. Faktor ekonomi.
3. Gangguan psikososial.
4. Ketidakmampuan makan.
5. Ketidakmampuan mencerna
makanan.
1. Tanda Klinis :
standar.
d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada
otot.
2. Kemungkinan penyebab :
laktosa.
1. Riwayat makanan
2. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu di kaji dalam hal kemampuan makan, antara
lain
orang lain.
5. Tingkat aktifitas.
6. Pengonsumsian obat.
7. Penampilan fisik
daerah di atas kedua pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna
gelap; mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan
pembuluh
tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi harus rapat
gigi tidak berlubang dan tidak berwarna; kulit tubuh halus, tidak
24
muda.
8. Pengukuran Antropometrik
perkembanganya.
badan-100)
Keterangan hasil :
a. Tentukan berat atau ringan jenis aktivitas yang di lakukan klien. Klien
20% dari jumlah kalori basal. Patokan orang yang tergolong aktivitas
berat dalah pekerja kuli bangunan atau pekerja kasar. Orang yang
9. Laboratorium
glukosa, elektrolit.
nutrisi pasien.
2.4.1 Pengkajian
kedatangan, no MR.
b. Riwayat utama
1) Keluhan Utama
kepala.
lemah.
e. Batuk ringan.
keluarga
f. Pemeriksaan fisik
30
a) Riwayat pertumbuhan
1. Berat badan
b. 5 bulan ː 2x lahir
c. 1 tahun ː 3x lahir
d. 2 tahun ː 4x lahir
b. 1 tahun ː 1 5x lahir
c. 4 tahun ː 2x lahir
d. 6 tahun ː 1 5 TB setahun
e. 13 tahun ː 3x TB lahir
6-8 cm/tahun
31
c. 6 bulan - 44 cm ( 50%)
d. 1 tahun = 47 cm
e. 2 tahun = 49 cm
f. Dewasa = 54 cm
(Sudarti, 2010).
b) Riwayat perkembangan
II) ː
lingkunganya.
cermat.
3. Language (bahasa)
sikap tubuh.
Tahap I ː
d. Umur 3 tahun
e. Umur 4 tahun
f. Umur 5 tahun
Tahap II ː Bila di curigai (Sudarti 2010)
c) Riwayat Imunisasi
1. BCG
33
satu-dua bulan.
d) Riwayat social
e) Kebutuha dasar
dan muntah
g) BAK
h) Kenyamanan
i) Higiene
tubuh.
k) Data psikologis
a) Anak
b) Orang tua
(b) Pengalaman
sebelumnya
5) Pengkajian umum
koma.
sedang, buruk.
dangkal.
6) Pemeriksaan Fisik Head to toeː
distresss pernafasan,
sianosis)
c) TB/ BB
d) Kulit
dan pucat.
tambahan.
beraktifitas.
tidak ada.
dan kaki.
tidak ada.
a. Darah
gr/dl)
N ː ureum 20 – 40 mg / dl
N ː Ph 7 38 – 7, 44
b. Urin
c. Uji Serologis
5. Lgm ELISA
Secara garis besar, analisa data meliputi tabulasi dan penerapan data
sesuai dengan pendekatan
penelitian.
2.4.6 Implementasi
2005).
2.4.7 Evaluasi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam studi kasus ini adalah studi untuk
betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia (NIC NOC
2015).
c. Asuhan Keperawatan
3.3 Partisipan
Unit analisis atau partisipan dalam studi kasus ini adalah klien
anak.
Subjek yang digunakan adalah 2 klien/2 kasus pada anak usia 0-15
tahun
dengan diagnosa medis DHF (Dengue Hemorragic Fever) Grade II dan
tubuh.
3.4.1 Lokasi
3.4.2 Waktu
kasus individu (di rumah Sakit) lama waktu sejak klien pertama kali
a. Memperpanjang waktu
pengamatan/tindakan.
utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan masalah
yang
diteliti.
a. Pengumpulan Data
c. Penyajian Data
d. Kesimpulan
b. Anonimity(tanpa nama)
45
c. Confidentiality (kerahasiaan)
BAB IV
4.1 Hasil
Timur.
4.1.2 Pengkajian
1) Identitas Klien
2) Identitas Orangtua
Riwayat Operasi
eluarga pasien
engatakan, pasien
ual, muntah 4x, dan
3) Riwayat Penyakit afsu makan berkurang.
eluarga pasien
RIWAYAT engatakan panas
PENYAKIT dah 6 hari, gusi
KLIEN 1 KLIEN 2 erdarah, nyeri perut,
ual, muntah 4x, dan
Keluhan Utama using, lalu oleh
luarga di bawa ke IGD
SUD BANGIL
ASURUAN pada
nggal 08 februari 2017
ukul 13.50, kemudian
Riwayat penyakit
en di rawat di ruang
sekarang
nak.
eluarga klien
engatakan, klien
empunyai riwayat
enyakit kejang pada
at usia 12 bulan.
eluarga klien
engatakan bahwa klien
Riwayat penyakit dahulu ak memiliki riwayat
ergi obat dan makanan.
eluarga klien
Keluarga pasien
Riwayat Alergi mengatakan, pasien
mual, muntah 5x, dan
tidak mau makan.
Keluarga pasien
mengatakan, pasien
mual, muntah 5x, dan
tidak mau makan. mengatakan bahwa klien
tidak memiliki riwayat
alergi obat dan
Keluarga pasien makanan.
mengatakan panas 4 Keluarga klien
hari, mual, muntah 5x, mengatakan bahwa klien
mimisan 2x, pusing, tidak memiliki riwayat
batuk, sakit perut, BAB alergi obat dan
hitam, lalu oleh keluarga makanan.
di bawa ke puskesmas
nggrati pasuruan,
kemudian di rujuk ke Keluarga klien
RSUD BANGIL Keluarga klien
PASURUAN pada
tanggal 08 februari 2017
pukul 13.28, kemudian
klien di rawat di ruang
anak.
Keluarga pasien
mengatakan panas 4
hari, mual, muntah 5x,
Riwayat Penyakit
mimisan 2x, pusing,
Keluarga
batuk, sakit perut, BAB
eluarga klien
hitam, lalu oleh keluarga
engatakan bahwa klien
di bawa ke puskesmas
ak mempunyai riwayat
nggrati pasuruan,
enyakit keluarga seperti
kemudian di rujuk ke
T, DM, dan Hepatitis
RSUD BANGIL
Keluarga klien
PASURUAN pada
mengatakan bahwa klien
tanggal 08 februari 2017
tidak mempunyai riwayat
pukul 13.28, kemudian
penyakit keluarga seperti
klien di rawat di ruang
HT, DM, dan Hepatitis
anak.
Keluarga klien
mengatakan bahwa klien
Keluarga klien
tidak mempunyai riwayat
mengatakan, klien tidak
penyakit keluarga seperti
mempunyai riwayat
HT, DM, dan Hepatitis
penyakit dahulu seperti
Yang di derita klien saat Riwayat Lingkungan
ini.
Rumah atau Komunitas
Keluarga klien
mengatakan b
mengatakan, klien tidak
tidak memilik
mempunyai riwayat
operasi
penyakit dahulu seperti
Yang di derita klien saat
ini.
Keluarga klien
keadaan rumah bersih,
kamar mandi di kuras 1
minggu 1x, lingkungan di
sekitar rumah kotor,
banyak selokan yang
jarang di bersihkan.
Ibu klien mengatakan
Ibu klien mengatakan keadaan rumah bersih,
keadaan rumah bersih, kamar mandi di kuras 1
kamar mandi di kuras 1 minggu 1x, lingkungan di
minggu 1x, lingkungan di sekitar rumah kotor,
sekitar rumah kotor, banyak selokan yang
banyak selokan yang jarang di bersihkan.
jarang di bersihkan.
mengatakan bahwa klien
tidak memiliki riwayat
operasi.
BB Lahir
ormal
Gestasi
2 kg
Jenis persalinan
selama kehamilan
Tidak ada kelainan
kongenital 9 bulan
Ibu klien mengatakan 9 bulan
tidak pernah menderita
penyakit selama hamil. Normal
Ibu klien mengatakan Normal
tidak pernah menderita
penyakit selama hamil. 3,0 kg
3,0 kg
Ibu klien mengatakan
tidak ada obat-obatan Tidak ada kelainan
yang di konsumsi kongenital
selama kehamilan Tidak ada kelainan
Ibu klien mengatakan kongenital
tidak ada obat-obatan
yang di konsumsi
49
5) Imunisasi
1 kali
ulan
30 cm
9 cm hun 1 bulan
20 kg
bulan
20 kg
20 kg ulan 9
20 kg
an
29 cm
29 cm tahun
8 cm hun.
8 cm
klien mengatakan
ngatakan teman di
kungan sekolah
Perkembangan, upun di rumah
Usia Anak Saat yak.
Klien 1 Klien 2
klien mengatakan
Tengkurap n lebih senang
4 bulan
Duduk 4 bulan
Berdiri 9 bulan
9 bulan
Berjalan
1 tahun
Mengangakat Kepala 1 tahun
Klien 1 Klien 2
11. Ekstremitas
Klien 1 Klien 2
Kelainan Ekstremitas
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Kelemahan
Kekuatan Otot
Tidak Ada
Tidak
55
55
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak
Tidak
55
55
55
12. Neurologis
Klien 1 Klien 2
Kesadaran
Composmentis
Composmentis
Composmentis
GCS
Keluhan Pusing
4-5-6
Iya
4-5-6
4-5-6
Iya
Iya
1. Pemeriksaan Darah
3,85
Jenis 3,85
Pemeriksaan
n1 2,5 0,7
meriksaan tgl 0,5 0,0
2-2017) 0,0 65,9
Klien 2 19,2 H
(Pemeriksaan tgl 13,4 L
08-02-2017) 0,3 1,0
Klien 2 5,920
(Pemeriksaan tgl 2,5 0,7
08-02-2017) 0,5 0,0
Nilai 0,0 65,9
Normal 19,2 H
Nilai 13,4 L
Normal 0,3 1,0
Nilai 5,920
Normal
15,40
HEMATOLOGI 15,40
Darah Lengkap
Leukosit (WBC) 44,10
Neutrofil Limfosit 44,10
Monosit Eosinofil 37,70-10,1
Basofil Neutrofil % 37,70-10,1
Limfosit % 37,70-10,1
Monosit %
Eosinofil % Basofil
% Eritrosit (RBC)
Hemoglobin
(HGB) 39,3-73,7
Hematokrit 18,0-48,3
(HCT) 4,40-12,7
0,600-7,30
0,00-1,70
,6 4,2-11,0
,0 39,3-73,7
0,9 18,0-48,3
H 4,40-12,7
L 0,600-7,30
H2,3 0,00-1,70
0 4,2-11,0
39,3-73,7
0 18,0-48,3
4,40-12,7
0 0,600-7,30
0,00-1,70 34,90 L
4,2-11,0 10,50 L 39
7,79
12,0-16,0 L 74,60 L
12,0-16,0 26,00
12,0-16,0 34,90 L
10,50 L 39
38-47 7,79
38-47 81,1-96,0
38-47 27,0-31,2
31,8-35,4
11,5-14,5
155-366
6,90-10,6
MCV 81,1-96,0
MCH 27,0-31,2
MCHC 31,8-35,4
RDW PLT 11,5-14,5
MPV 155-366
90 6,90-10,6
00 81,1-96,0
0 27,0-31,2
60 44 31,8-35,4
11,5-14,5
155-366
L 74,60 L 6,90-10,6
26,00
Klien 1 Klien 2
Infus asering 5 1500 cc/24 jam
Infus asering 5 1000cc/24 jam
Injeksi omeprazole 2x20 mg
Injeksi omeprazole 2x12.5 mg
Injeksi antrain 200 mg
Injeksi ondansentron 1x3,75 mg
Injeksi ondansentron 1x2 mg
Injeksi antrain 3x250 mg
Probiokid 1x1
Probiokid 1x1
Vitamin c 1x1/2
Tabel 4.5 Tabel Analisa Data ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Klien 1 Klien 2
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
Ketidakseimbangan nutrisi kurang kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kebutuhan tubuh berhubungan den anoreksia, mual dan muntah.
anoreksia, mual dan muntah.
58
Tabel 4.7 Tabel Intervensi
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa
Keperawatan
NOC
(NURSING OUTCOME CALSSIFICATION)
NIC
(NURSING INCOME CLASSIFICATION)
1. 2.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan
muntah.
Klien 1ː Tujuan ː Nutrisi klien terpenuhi setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam. Kriteria
hasilː
1. Mual berkurang.
2. Nafsu makan
meningkat.
3. Makan habis 1
porsi.
4. Berat badan
tetap/bertambah.
5. Tidak ada edema
pada tungkai.
Klien 2 ː Tujuan ː Nutrisi klien terpenuhi setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam.
Kriteria hasilː
1. Mual berkurang.
2. Nafsu makan
meningkat.
3. Makan habis 1 porsi.
4. Berat badan
tetap/bertambah.
5. Tidak ada edema pada tungkai
Klien 1ː 4. Intervensi keperawatan
yang disarankan untuk menyelesaikan masalah: 5. Manajemen nutrisi.
6) Monitor nutrisi. 7) Monitor tanda-tanda
vital. Bantuan peningkatan berat badan 10) Manajemen berat
badan. 11) Pemberian makan. 12) Terapi intravena (IV). 13) Interpretasi data
laboratorium.
Klien 2ː Intervensi keperawatan yang disarankan untuk menyelesaikan masalah: 6. Manajemen nutrisi.
1) Monitor nutrisi. 2) Monitor tanda-tanda
vital. Bantuan peningkatan berat badan 1) Manajemen berat
badan. 2) Pemberian makan. 3) Terapi intravena (IV). 4) Interpretasi data
laboratorium.
59
Tabel 4.8 Tabel Implementasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
08-02-2017 09-02-2017 10-02-2017
Diagnosa Keperawatan Klien 1 Implementasi Implementasi
Implementasi Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
mual dan muntah.
08.00
08.15
10.00
10.15
12.00
Menimbang berat badan apakah ada perubahan berat badan.
Memberikan terapi Infus asering 5 1000cc/24 jam, Injeksi omeprazole 12.5 mg, Injeksi ondansentron 3,75
mg, Injeksi antrain 250 mg, Probiokid 1x1, Vitamin c 1/2.
Memberikan makan nasi lunak pasien menghabisan 2-3 sendok makan. dan jus jambu pasien
menghabiskan 1⁄2 gelas.
Melihat perkembangan nafsu makan pasien, nafsu makan pasien berkurang sehingga pasien Cuma
menghabiskan 3 sendok makan saja.
08.00
08.15
10.00
10.15
12.00
Menimbang berat badan apakah ada perubahan berat badan.
Memberikan terapi Infus asering 5 1000cc/24 jam, Injeksi omeprazole 12.5 mg, Injeksi ondansentron 3,75
mg, Injeksi antrain 250 mg, Probiokid 1x1, Vitamin c 1/2.
Memberikan makan nasi lunak pasien menghabiskan 4 sendok makan dan buah semangka pasien
menghabiskan 1⁄2 gelas.
Melihat perkembangan nafsu makan pasien, nafsu makan pasien berkurang sehingga pasien Cuma
menghabiskan 4 sendok saja.
08.00
08.15
10.00
10.15
12.00
Menimbang berat badan apakah ada perubahan berat badan.
Memberikan terapi Infus asering 5 1000cc/24 jam, Injeksi omeprazole 12.5 mg, Injeksi ondansentron 3,75
mg, Injeksi antrain 250 mg, Probiokid 1x1, Vitamin c 1/2.
Memberikan makan nasi lunak pasien menghabiskan 1 porsi yang di sediakan oleh rumah sakit dan buah
semangka pasien menghabiskan 1 gelas.
Melihat perkembangan nafsu makan pasien, nafsu makan pasien membaik sehingga pasien
menghabiskan 1 porsi makanan yang di sediakan rumah sakit.
60
13.00
Memonitor tanda-tanda vital TD ː 110/70 Mmhg N ː 109x per menit S ː 37,7 °c RR ː 21x per menit
Memonitor hasil laboratoriumː Trombosit ː 44 103/uL Hematokritː 41,20 % Leukosit ː 2,67 Hemoglobinː
14,10 g/dl
Memonitor tanda-tanda vitalː TD ː 100/70 Mmhg N ː 80x per menit S ː 36,6 °c RR ː 22x per menit
Memonitor hasil laboratoriumː Trombosit ː 145 103/uL Hematokrit ː 46,50% Leukosit ː 2,64 Hemoglobin ː
14,90 g/dl
Memonitor tanda-tanda vitalː TD ː 100/70 Mmhg N ː 88x per menit S ː 36,5 °c RR ː 22x per menit
Memonitor hasil laboratoriumː Trombosit ː 250 103/uL Hematokrit ː 46,50 % Leukosit ː 3,90 Hemoglobin ː
14,90 g/dl
08-02-2017 09-02-2017 10-02-2017
Diagnosa Keperawatan Klien 2 Implementasi Implementasi
Implementasi Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
mual dan muntah.
13.00
13.00
08.00
08.15
10.00
Menimbang berat badan apakah ada perubahan berat badan.
Memberikan terapi Infus asering 5 1500 cc/24 jam, Injeksi omeprazole 20 mg, Injeksi antrain 200 mg,
Injeksi ondansentron 2 mg, Probiokid 1x1 Memberikan makan nasi lunak, pasien tidak mau makan sama
sekali dan
08.00
08.15
10.00
Menimbang berat badan apakah ada perubahan berat badan.
Memberikan terapi Infus asering 5 1500 cc/24 jam, Injeksi omeprazole 20 mg, Injeksi antrain 200 mg,
Injeksi ondansentr 2 mg, Probiokid 1x1
Memberikan makan nasi lunak pasien menghabisan 2 sendok makan
08.00
08.15
10.00
Menimbang berat badan apakah ada perubahan berat badan.
Memberikan terapi Infus asering 5 1500 cc/24 jam, Injeksi omeprazole 20 mg, Injeksi antrain 200 mg,
Injeksi ondansentron 2 mg, Probiokid 1x1 Memberikan makan nasi lunak pasien menghabisan 1 porsi
yang di
61
10.15
12.00
13.00
jus jambu pasien menghabiskan 1⁄2 gelas.
Melihat perkembangan nafsu makan pasien, nafsu makan pasien berkurang sehingga pasien tidak mau
makan sama sekali.
Memonitor tanda-tanda vitalː TD ː 110/70 Mmhg N ː 124x per menit S ː 37,5 °c RR ː 18x per menit
Memonitor hasil laboratoriumː Trombosit ː 39 103/uL Hematokrit ː 44,10 % Leukosit ː 3,85 Hemoglobin ː
15,40 g/dl
dan jus jambu pasien menghabiskan 1⁄2 gelas..
Melihat perkembangan nafsu makan pasien, nafsu makan pasien berkurang sehingga pasien Cuma
menghabiskan 2 sendok makan saja.
Memonitor tanda-tanda vitalː TD ː 90/70 Mmhg N ː 80x per menit S ː 36,5 °c RR ː 22x per menit
Memonitor hasil laboratoriumː Trombosit ː 145 103/uL Hematokrit ː 48,70 % Leukosit ː 7,95 Hemoglobin ː
17,70 g/dl
sediakan rumah sakit. dan jus 10.15
jambu pasien menghabiskan 1 gelas.
Melihat perkembangan nafsu makan pasien, nafsu makan pasien membaik sehingga pasien
menghabiskan 1 12.00
porsi makanan yang di sediakan rumah sakit.
Memonitor tanda-tanda vitalː TD ː 100/70 Mmhg N ː 80x per menit 13.00
S ː 36,5 °c RR ː 21x per menit
Memonitor hasil laboratoriumː Trombosit ː 290 103/uL Hematokrit ː 48,70 % Leukosit ː 7,90 Hemoglobin ː
17,80 g/dl 10.15
12.00
13.00
62
KEPERAWATAN
4. Tanda-Tanda
Oː 1. Keadaan umum
Oː 1. Keadaan umum Vitalː
cukup TD ː 110/70 Mmhg N ː
Sː Keluarga pasien 124x per menit S ː 37,5
mengatakan, pasien °c RR ː 18x per menit 5.
sudah nafsu makan Wajah klien
tapi sedikit, mual,
tampak pucat 6. Kesadaran
muntah 2x.
composmentis GCS ː
Sː Keluarga pasien
4-5-6 7. BB ː 20 kg tampak mual dan
Klien hanya m muntah
minum air mineral.
3. Pasien nafsu
9. CRT < 3detik 10.
3. Pasien nafsu
Hasil
makan tapi
laboratoriumː Tromb
sedikit
ː 39 103/uL Hematok
makan tapi
44,10 % Leukosit ː 3
sedikit
Hemoglobin ː 15,40
makan tapi
A ː Masalah belum
sedikit
2. Pasien tampak
makan tapi
mual dan muntah
sedikit
saat makan
4. Tanda-Tanda
3. Pasien tidak
4. Tanda-Tanda
nafsu makan
Vitalː
4. Tanda-Tanda Vitalː
Vitalː
TD ː 100/70 Mmhg N
ː 80x per menit S ː
TD ː 90/70 Mmhg N ː
36,5 °c RR ː 21x per
80x per menit S ː 36,5
menit 5. Wajah klien
°c RR ː 22x per menit
TD ː 100/70 Mmhg N
5. Wajah klien
ː 80x per menit S ː
tampak pucat
36,5 °c RR ː 21x per
6. Kesadaran
menit 5. Wajah klien
composmentis GCS
TD ː 100/70 Mmhg N
ː 4-5-6 7. BB ː 20 kg
ː 80x per menit S ː
8. Klien hanya
36,5 °c RR ː 21x per
mau minum air menit 5. Wajah klien
mineral. 9. CRT < tidak pucat 6. Kesadaran
3detik 10. Hasil
tidak pucat 6. Kesadaran
laboratoriumː tidak pucat 6. Kesadaran
Trombosit ː 154 composmentis GCS
103/uL ː 4-5-6 7. BB ː 20 kg
Hematokrit ː 8. CRT < 2detik 9.
48,70 % Leukosit Hasil
ː 7,95 composmentis GCS
Hemoglobin ː ː 4-5-6 7. BB ː 20 kg
17,70 g/dl 8. CRT < 2detik 9.
2. Pasien masih Hasil
tampak mual dan composmentis GCS
muntah ː 4-5-6 7. BB ː 20 kg
2. Pasien masih 8. CRT < 2detik 9.
tampak mual dan Hasil
muntah composmentis GCS
2. Pasien masih ː 4-5-6 7. BB ː 20 kg
8. CRT < 2detik 9. 48,70 % Leukosit ː
Hasil 7,90 Hemoglobin ː
laboratoriumː 17,80 g/dl A ː
laboratoriumː Masalah teratasi
Trombosit ː 290 sebagian P ː
Intervensi di
103/uL Hematokrit ː
Trombosit ː 290
48,70 % Leukosit ː
103/uL Hematokrit ː
7,90 Hemoglobin ː
17,80 g/dl A ː 48,70 % Leukosit ː
Masalah teratasi 7,90 Hemoglobin ː
sebagian P ː 17,80 g/dl A ː
Intervensi di Masalah teratasi
Trombosit ː 290 sebagian P ː
Intervensi di
103/uL Hematokrit ː
Trombosit ː 290
48,70 % Leukosit ː
103/uL Hematokrit ː
7,90 Hemoglobin ː
17,80 g/dl A ː 48,70 % Leukosit ː
Masalah teratasi 7,90 Hemoglobin ː
sebagian P ː 17,80 g/dl A ː
Intervensi di Masalah teratasi
Trombosit ː 290 sebagian P ː
Intervensi di
103/uL Hematokrit ː
64
teratasi P ː Intervensi di lanjutkan nomer 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9,10
A ː Masalah teratasi
lanjutkan nomer 2 sebagian
dan 3. P ː Intervensi di lanjutkan nomer 1, 2, 3, 5, 8, 9, 10.
4.2 Pembahasan
Pada bab ini peneliti akan membahas tentang laporan kasus asuhan
keperawatan anak dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh pada kasus DHF (Dengue Hemorragic Fever) di ruang
anak RSUD Bangil Pasuruan. Di sini peneliti akan membahas diagnosis
prioritas utama yaitu Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan proses penyakit. DHF (Dengue Hemorragic
Fever) dengan alasan, bahwa ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh merupakan masalah utama yang harus segera di atasi.
Ruang lingkup pembahasan ini meliputiː Pengkajian diagnose Intervensi
keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan.
4.2.1 Pengkajian
1. Data Subjektif
Pada data subjektif dari pengkajian antara 2 klien didapatkan
keluhan yang sama yaitu panas, penurunan nafsu makan, mual dan
muntah disertai lemas, tetapi penurunan nafsu makan klien 2 lebih
parah daripada klien 1.
DHF (Dengue Hemorragic Fever) adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti
betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia. Anak
merupakan yang paling rentan yang biasanya banyak terjadi pada anak