Anda di halaman 1dari 7

39

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/11588

Pengaruh Pemberian Terapi Musik Untuk Mengurangi Kecemasan


Pada Pasien Di Ruang Icu: Case Report

Marsono¹, Haryaning Ismerini2


1
Program Studi Profesi Ners/Fakultas Ilmu Kesehatan,Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Perawat Ruang ICU, Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali
*Email: marsono055055@gmail.com, luthfiyah.am@gmail.com

ABSTRAK
Keywords: Latar Belakang : Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu
Kecemasan; terapi keadaan yang tidak menyenangkan, kecemasan yang berlebihan dapat
musik; pasien ICU; menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu cara mudah untuk
musik tradisional mengurangi kecemasan pada pasien adalah dengan menggunakan terapi
musik.
Tujuan : Tujuan Laporan kasus ini adalah untuk menunjukkan pengaruh
keberhasilan terapi musik dalam mengurangi kecemasan pada pasien di ICU.
Dua pasien yang dirawat di ICU yang mengalami kecemasan menjalani
terapi musik selama 15-30 menit.
Metode: Metode yang digunakan penulis adalah studi kasus dan pengamatan
lapangan yang ditulis dalam bentuk case report
Kesimpulan: Hasil dari tindakan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa pemberian terapi musik dapat menurunkan kecemasan pada pasien
yang dirawat di ICU

1. PENDAHULUAN Pasien adalah setiap orang yang


Rumah sakit adalah institusi melakukan konsultasi masalah
pelayanan kesehatan yang kesehatannya untuk memperoleh
menyelenggarakan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan yang diperlukan
perorangan secara paripurna yang baik secara langsung maupun tidak
menyediakan pelayanan rawat inap, langsung kepada Dokter (Tiraihati,
rawat jalan dan gawat darurat (Ella 2018).
Mayasari, N Munaa, et al., 2020). Pasien ICU (Intensive Care Unit)
Intensive Care Unit (ICU) adalah memerlukan perawatan secara intensif
bagian dari bangunan rumah sakit dengan sehingga sangat bergantung pada orang
kategori pelayanan kritis, selain instalasi lain dalam pemenuhan segala
bedah dan instalasi gawat darurat. Ruang kebutuhannya. Kondisi pasien ICU
perawatan intensif merupakan instalasi banyak menimbulkan dampak psikologis
pelayanan khusus di rumah sakit yang pada pasien dan keluarga. Dampak dari
menyediakan pelayanan yang kondisi tersebut menimbulkan
komprehensif dan berkesinambungan ketidakberdayaan dan keputusaan dalam
selama 24 jam (Natalia et al., 2021). proses penyembuhan yang disebut

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2022 no 1


40
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/11588

dengan distress spiritual. Distress menari atau mengantar pada suasana


spiritual adalah kondisi pasien ICU santai dan rileks (Putri et al., 2017).
merasa tidak berdaya, pasien merasa Musik memiliki tiga komponen
bersalah pada dirinya, tidak berharga penting yaitu beat, ritme, dan harmoni.
dan hidupnya tidak berarti. Distress Beat atau ketukan mempengaruhi tubuh,
spiritual yang dialami oleh pasien ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan
menyebabkan penurunan kekebalan harmoni mempengaruhi roh.
tubuh yang memperberat kondisinya mengungkapkan bahwa musik berfungsi
(Rasmita et al., 2021). untuk meningkatkan vitalitas fisik,
Kecemasan (ansietas) merupakan menghilangkan kelelahan, meredakan
respon individu terhadap suatu keadaan kecemasan dan ketegangan,
yang tidak menyenangkan dan dialami meningkatkankonsentrasi,memperdalam
oleh semua makhluk hidup dalam hubungan, memperkaya persahabatan,
kehidupan sehari-hari. Kecemasan merangsang kreativitas, kepekaan, dan
dikomunikasikan secara interpersonal memperkuat karakter serta perilaku
dan merupakan bagian dari kehidupan positif (Putri et al., 2017).
sehari-hari, menghasilkan peringatan Terapi musik adalah terapi yang
yang berharga dan penting untuk upaya menggunakan musik atau terapi yang
memelihara keseimbangan diri dan bersifat nonverbal. Selain itu terapi
melindungi diri (Rahmayati & musik adalah proses yang menggunakan
Handayani, 2017). musik untuk terapi aspek-fisik,
Kecemasan yang berlebihan emosional, mental, sosial, estetika dan
tersebut dapat menimbulkan berbagai spiritual untuk meningkatkan atau
gejala-gejala seperti ketegangan otot, mempertahankan kesehatan mereka.
tertekan, kelelahan, sulit berkonsentrasi, Terapi musik juga mempunyai tujuan
dan memiliki gangguan tidur yang untuk membantu mengekspresikan
dampak memengaruhi kehidupan perasaan, membantu rehabilitasi fisik,
individu sehari-hari dalam berbagai memberi pengaruh positif terhadap
aspek kehidupan (Novianti & Yudiarso, kondisi suasana hati dan emosi serta
2021). mengurangi tingkat kecemasan pada
Musik adalah kesatuan dari pasien. Terapi musik digunakan untuk
kumpulan suara melodi, ritme, dan berbagai kondisi termasuk gangguan
harmoni yang dapat membangkitkan kejiwaan, masalah medis, cacat fisik,
emosi. Musik bisa membuat suasana hati gangguan sensorik, cacat perkembangan,
menjadi bahagia atau bahkan menguras masalah penuaan, meningkatkan
air mata. Musik juga bisa mengajak konsentrasi belajar, mendukung latihan
seseorang untuk turut bernyanyi dan fisik, serta mengurangi stres dan

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2022 no 1


41
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/11588

kecemasan (A Nashruddin & W Wiwin kriteria inklusi yang telah ditentukan


2020). yaitu: Pasien sadar, terpasang ifus,
Studi tentang kesehatan jiwa, telah terpasang monitir, terpasang oksigen,
menunjukkan bahwa terapi musik sangat cemas, gelisah susah tidur dan suka
efektif dalam meredakan kegelisahan dan dengan musik tertentu.Sedangkan untuk
stress, mendorong perasaan rileks serta kriteria ekslusi sebagai berikut : Pasien
meredakan depresi. Terapi musik atau keluarga pasien yang tidak bersedia
membantu orang yang memiliki masalah menjadi sampel, untu di lakukan
emosional dalam mengeluarkan penelitian.Alat penumpul data
perasaan, membuat perubahan positif melakukan pengkajian dengan metode
dengan suasana hati, membantu pengamatan dan wawancara yang sesuai
memecahkan masalah. Terapi musik juga dengan kriteria inklusi.
termasuk salah satu penanganan dalam Selanjutnya pasien di berikan terapi
menangani stres dan kecemasan. Manfaat musik, musik yang di gunaan dalam
musik adalah meningkatkan intelegensia, terapi ini adalah musik yang di sukai
refreshing, menenangkan, menyegarkan, pasien, sebelumya pasien di lakukan
motivasi, sebagai terapi kanker, stroke, wawancara pasien menyukai musik apa
dimensia, penyakit jantung, nyeri, setelah itu di berikan musik yang di
gangguan belajar, dan sebagai alat sukai, pemberian musik menggunakan hp
komunikasi. Musik selain dapat yang di hubungkan ke youtube untuk
meningkatkan kesehatan seseorang juga memudahkan untuk mencari lagu. Dalam
dapat meringankan dari rasa sakit, pemberian terapi musik hp juga di
perasaan‐perasaan dan pikiran yang hubungkan ke hadsad untuk
kurang menyenangkan serta membantu mengantispasi menganggu pasien yang
untuk mengurangi rasa cemas (Putri et lain. Pemberian terapi musik kurang
al., 2017) lebih dalam waktu 15-30 menit.
2. METODE Sebelumya pasien di posisiakan dulu
Metode yang digunakan penulis dengan posisi yang nyaman. Setelah di
adalah studi kasus dan pengamatan lakukan terapi musik, di laukan
lapangan yang ditulis dalam bentuk case pengamatan dan wawancara lagi jika
report. Studi kasus dilakukan diruang pasien tampak rileks dan cemas menurun
ICU, dikarenakan keterbatasan jumlah di nyatakan terapi yang di berikan
pasien diruang ICU maka penulis berhasil.
menggunakan sebanyak dua orang pasien 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang sesuai dengan karakteristik inklusi Pasien 1
dan ekslusi untuk dilakukan Analisias. Pasien Tn.X dibawa ke IGD dengan
Pengambilan pasien ini sesuai dengan keluarga pada tanggal 20 Juni 2022 jam

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2022 no 1


42
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/11588

08.45 Pasien merasaan pusing dengan sebelumya pasien mengeluh keluar


tanda-tanda vital: TD : 184/99, S : 36,7 keringat dingin, lemas dan sesak nafas.
o
C, HR : 94 x/menit, RR : 32x/menit. Tanda-Tanda vital TD : 160/79, S:
Pasien mengatakan pusing selama 3 hari. 35,8oC, HR: 95 x/menit, RR : 35 x/menit.
Keluarga pasien mengatakan Tn.T Di IGD pasien terpasang NRM 15 lpm.
mempunyai riwayat Darah tinggi dan Pasien di pindah ke ruang ICU pada
stroke, Tn.T juga tidak rutin tanggal 22 Juni 2022 jam 18.00
menontrolkan penyakitnnya. Pada diruangICU pasien di pasang NGT,
tanggal 20 Juni 2022 jam 11.00 Pasien di Katerer, Monitor dengan tanda-tanda
pindah di bangsal, pasien di rawat di TD: 140/78, S: 36,1oC, HR : 93 x/menit,
bangsal selama 2 hari tiba-tiba RR : 29x/menit. Setelah di rawat selama
mengalami penurunan kesadaran dan di 3 hari di ruang ICU pasien mengalami
pindah di ruang ICU pada tanggal20 Juni kesadaran. Setelah dilakukan
2022 jam 11.00. sesampai di ICU pasien pengamatan pasien mengalami susah
di pasang monitor denga tanda-tanda tidur dan tampak cemas, setelah
o
vital TD : 190/79, S: 36,9 C, HR : 84 dilakukan wawancara dengan keluarga,
x/menit, RR : 30x/menit. Selain itu keluarga bersedia untuk di lakuan terapi
pasien juga terpasang NGT, Kateter, musik dan pasien menyukai musik
Siring pump, Infus pump. Sesudah di campursari karena di rumah sering
rawat di ICU pasien sudah sadar dengan mendengarkan musik campursari.
kondisi lemah, dan cemas, pasien tampak Setelah di lakukan terapi musik selama
gelisah dan tidak bisa tidur. Setelah 3x selama 20 menit pasien tampak bisa
wawaancara dengan keluarga pasien dan tidur.
mendapat ijin dari keluarga, pasien di Dari hasil di atas dapat di simpulkan
berikan terapi musik, musik yang di bahwa terapi musik dapat di jadikan
berikan adalah musik campursari kareena terapi untuk pasien yang sedang
keluarga pasien menggatakan sebelum mengalami kecemasan dan susah tidur.
sakit di rumah pasien suka Pernyataan tersebut sesuai denagan
mendengarkan musik campursari, setelah (Donsu & R.Amini,2017). Teknik
di beri terapi musik selama 2x kali pasien relaksasi nafas dalam dan terapi musik
tampak rileks dan bisa tidur. merupakan teknik untuk mengalihkan
Pasien 2 perhatian seseorang baik dari kecemasan
Pasien Tn.Y di bawa ke IGD pada maupun nyeri, teknik relaksasi nafas
tanggal 22 Juni 2022 jam 15.30 dengan 2 dalam dan terapi musik juga mempunyai
hari setelah post kll, keluarga pasien efek sama-sama memberikan rangsangan
mengatakan pasien tiba-tiba tidak ke saraf simpatis yang menghasilkan
sadarkan diri setelah Sholat Ashar respon relaksasi sehingga efektif bisa

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2022 no 1


43
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/11588

mengurangi kecemasan, mengurangi memberikan perasaan positif bagi


nyeri fisiologis, dan menurunkan tekanan individu yang sedang mengalami
darah. Teknik relaksasi nafas dalam dan kecemasan.
terapi musik juga berhubungan dengan Hasil tersebut juga sependapat
sensasi menyenangkan sehingga dengan (Muzaki, A. I., & Dian, 2020)
kecemasan yang dialami pasien bisa Musik sebagai terapi untuk menurunkan
berkurang. kecemasan sudah dipelajari dan
Hasil penelitian ini sesuai dengan dilakukan sejak lama karena manfaatnya
hasil penelitian yang dilakukan oleh yang besar dalam pengobatan. Musik
Gutiérrez & Camarena (2015); Goldbeck dapat menstimulasi sistem saraf pusat
& Ellerkamp (2012); Tan dkk. (2010); untuk memproduksi endorfin, dimana
Guétin dkk. (2009); Bibb dkk. (2015); endorfin ini dapat menurunkan tekanan
dan lain-lain. Dalam (Novianti & darah, heart rate dan respiratory rate dan
Yudiarso, 2021) yang mengatakan bahwa menciptakan suasana yang
terapi musik dapat menurunkan atau menyenangkan sehingga dapat
mengatasi gangguan kecemasan. Hal ini meminimalkan rasa takut dan cemas.
dikarenakan terapi musik menyebabkan Selain itu musik dapat memberikan
individu mengalami perasaan rileks perasaan yang positif dan meningkatkan
sehingga mengurangi gejala-gejala yang mood sehingga secara otomatis dapat
ada pada penderita gangguan kecemasan meningkatkan kemampuan memperbaiki
yang mungkin dialami oleh individu diri secara klinis seperti nyeri dan
terutama jika musik yang digunakan kecemasan.
dipilih berdasarkan pengalaman pribadi
mereka. Hal tersebut dapat memunculkan
ingatan positif yang kemudian

Gambar 1 Pasien Terapi Musik

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2022 no 1


44
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/11588

4. KESIMPULAN Keperawatan Universitas


Dari hasil pemberian terapi musik Muhammadiyah Surakarta, 16–24.
pada pasien cemas yang di rawat di ruang https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlu
ICU yang telah dilakukan dapat diambil i/handle/11617/12346
suatu kesimpulan yaitu cemas dapat Natalia, D., Idris, T., Kurnia, E., & Napitu,
berkurang setelah diberikan terapi music, A. A. (2021). Pengkajian Nyeri Pada
kualitas tidur pasien meningkat setelah Pasien Terpasang Ventilator (Alat
diberikan terapi music, pemutaran musik Ukur Nyeri Sebagai Aplikasi
sesuai kesukaan pasien dapat menjadikan Pengkajian dalam Asuhan
pasien lebih rilreks. Keperawatan Kritis) Penerbit Cv.
Eureka Media Aksara.
REFERENSI Novianti, A. C., & Yudiarso, A. (2021).
Amir Nashruddin, M., & Wayan Wiwin, N. Terapi musik sangat efektif untuk
A. (n.d.). Pengaruh Pemberian Terapi menurunkan perilaku atau gangguan
Musik Tradisional Terhadap Status kecemasan (anxiety disorder): Studi
Hemodinamik Pasien Anak yang meta analisis. Jurnal Psikologi
Terpasang Ventilasi Mekanik Diruang Udayana, 8(1), 58.
PICU RSUD AWS Samarinda (Vol. 2, https://doi.org/10.24843/jpu.2021.v08.
Issue 3). i01.p06
Donsu dan Rida Amini Jurusan Putri, F., Larasati, D. M., Prihatanta, H.,
Keperawatan, J. D., & Kesehatan Dina, O. :, Larasati, M., Hadwi, D.,
Kementerian Kesehatan Yogyakarta, Jurusan, P., Kesehatan, P., Rekreasi,
P. (2017). Perbedaan Teknik Relaksasi D., & Uny, F. (2017). Pengaruh Terapi
Dan Terapi Musik Terhadap Musik Terhadap Tingkat Kecemasan
Kecemasan Pasien Operasi Sectio Sebelum Bertanding pada Atlet
Caesarea. In JVK (Vol. 3, Issue 2). Pengaruh Terapi Musik Terhadap
http://ejournal.poltekkes- Tingkat Kecemasan Sebelum
pontianak.ac.id/index.php/JVK Bertanding Pada Atlet Futsal Putri.
Ella Mayasari, Nihayatul Munaa, Lailatul
Kodriyah, Ida Herawati, R. S. A. (n.d.).
317-Article Text-1713-1-10-
20201201. 2020.
Muzaki, A. I., & Dian, H. (2020). Penerapan
Terapi Musik pada Pasien di Ruang
Intensive Care Unit: A Literature
Review. Seminar Nasional

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2022 no 1


45
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/11588

Rahmayati, E., & Handayani, R. S. (2017). Tiraihati, Z. W. (2018). Analisis Promosi


Perbedaan Pengaruh Terapi Kesehatan Berdasarkan Ottawa
Psikoreligius dengan Terapi Musik Charter Di Rs Onkologi Surabaya.
Klasik terhadap Kecemasan Pasien Jurnal PROMKES, 5(1), 1.
Pre Operatif di RSUD dr. H. Abdul https://doi.org/10.20473/jpk.v5.i1.201
Moeloek Provinsi Lampung. 7.1-12
Rasmita, D., Zahara Nasution, S., Rusdi, I.,
& Keperawatan, F. (2021).
Karakteristik Pemenuhan Kebutuhan
Spiritualitas Pada Pasien Yang
Dirawat Di Ruang Icu. Jurnal
Keperawatan Priority, 4(2).

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2022 no 1

Anda mungkin juga menyukai