Anda di halaman 1dari 2

Anak dan Masjid.

Oleh Ifa Afifah Nawawi.

Warisan terbaik adalah pendidikan yang kita tinggalkan pada anak-anak. Setiap ilmu akan mengubah
perilaku jika disertai dengan pengenalan adab dan akhlak yang baik.

Adab bisa dimulai dengan hal-hal yang sangat sederhana. Pembiasaan mengajak berjamaah dimasjid
adalah salah satu hal yang sangat utama yang harus dilakukan ayah terhadap anak, terutama anak
laki-laki.

Hari ini kita mendapat kabar tentang hilangnya anak dari teman dan saudara kita pak Eko Novianto
Eko Raja Aqiqah dan ibu Yanti Marlina. Qadarullah putranya yang bernama Zakki sempat pergi dari
rumah sejak pukul 08.00 dan belum kembali hingga tengah hari pukul 13.00 saat berita di medsos
mulai tersebar. Dan masih terus dicari hingga pukul 16.00 belum juga ditemukan.

Namun, saat menjelang maghrib terdengar suara azan dari sebuah surau di ujung jalan Purnama.
Sang ayah yang masih berkeliling mencari mengenali suara anak yang sedang azan dan meyakini
bahwa itu adalah suara Zakki putranya. Dan ternyata benar bahwa yang azan adalah Zakki putranya.

Rasa syukur tak henti mengalir dari hati dan lisan sang ayah dan keluarga, juga kawan-kawan yang
mengetahui berita ditemukannya Zakki. Seorang anak berkebutuhan khusus yang hatinya senantiasa
terpaut dengan masjid dan mushalla.

Beberapa waktu lalu, berita serupa juga pernah terjadi. Kisah hilangnya seorang anak pesantren
yang sedang mondok di Parit Demang. Kisahnya bermula saat sang anak berjalan keluar
meninggalkan pesantren, namun seharian tak juga kembali. Alhamdulillah ternyata anak tersebut
ditemukan sedang beristirahat dan beribadah di masjid Mujahiddin Pontianak.

Dari kedua kisah tersebut kita bisa memetik hikmah, bahwa anak yang terbiasa kemasjid pasti akan
menuju masjid saat hatinya sedih dan galau.

Dekatkan anak-anak dengan masjid dan biarkan mereka akrab dengan segala hal yang ada di
dalamnya. Dekat dengan masjid adalah modal awal kita untuk mengenalkan lebih banyak tentang
ilmu, tentang adab dan tentang banyak hal lainnya.
Biarkan anak anak menjadikan masjid tempat 'bermain' mereka hingga mereka berpikir, tempat
paling asyik adalah masjid. ❤

Adakah yang masih melarang anak anak bermain di masjid dengan alasan bikin ribut dan
mengganggu orang beribadah? Jika masih ada, maka jangan salahkan jika anak anak akhirnya tidak
menyenangi masjid dan segala hal yang berhubungan dengannya.

Percayalah, jika anak anak mencintai masjid, mancintai beribadah, maka saat mereka besar akan
mudah beribadah ke masjid. Bahkan saat tersesatpun akan bisa memilah dan memilih mana tempat
yang tepat untuk ia singgahi dan kembali pulang.

Purnama, 15 April 2021.

Anda mungkin juga menyukai