Anda di halaman 1dari 88

 

MANUAL
No. 001-03 / M / BM / 2011
 

Konstruksi Dan Bangunan


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Manual Pengoperasian
dan
Pemeliharaan Peralatan UPR 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PRAKATA

Manual ini merupakan review terhadap Manual Pengoperasian dan Pemeliharaan


Peralatan UPR No.004/T/Bt/1995 yang disiapkan untuk dapat digunakan sebagai Manual
bagi Satuan kerja /Pejabat Pembuat Komitmen yang bertanggung jawab atas
Pengoperasian serta pemeliharaan peralatan UPR.

Manual Manual Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan UPR ini mencakup ketentuan
umum, Pelaporan serta Petunjuk Praktis Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan
UPR.

Dengan adanya Manual ini diharapkan agar Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat
Komitmen di lingkungan Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional memiliki suatu
acuan berupa Manual Manual Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan UPR yang
akan dijadikan dasar dalam melaksanakan penanganan peeliharaan jalan dengan
swakelola.

Menyadari akan belum sempurnanya manual ini, maka pendapat dan saran dari semua
pihak, terutama pemakai, sangat kami harapkan guna bahan perbaikan dan
penyempurnaan.

Jakarta, Januari 2011


Direktur Jenderal Bina Marga

Djoko Murjanto

i
DAFTAR ISI

PRAKATA i
DAFTAR ISI ii
1. Ruang Lingkup 1
2. Acuan Normatif 1
3. Istilah dan Definisi 1
4. Ketentuan Umum 9
4.1 Cara Pengoperasian Peralatan 11
4.2 Cara Pemeliharaan Peralatan 12
4.3 Pelaporan 13
5. Petunjuk Praktis Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan UPR 17
5.1 Motor Grader 18
5.2 Wheel Loader 21
5.3 Hand-guided Vibratory Roller 23
5.4 Plate Tamper 25
5.5 Vibratory Rammer 27
5.6 Grass Cutter 29
5.7 Asphalt Sprayer 31
5.8 Dump Truck 33
5.9 Flat Bed Truck with Crane 37
5.10 Pick-up Truck 43
5.11 Concrete Mixer 45
5.12 Air Compressor with Breaker 47
5.13 Generator Set untuk penerangan 50
5.14 Chain Saw 52
5.15 Road Maker 55
6. Penggunaan Peralatan UPR 57
6.1 Penggunaan Peralatan untuk Perbaikan Perkerasan Jalan 58
6.2 Penggunaan Peralatan untuk Perbaikan Bahu Jalan 60
6.3 Penggunaan Peralatan untuk Transportasi 62

ii
7. Pemeliharaan dan Pemeriksaan 63
7.1 Motor Grader 63
7.2 Wheel Loader 65
7.3 Hand-guided Vibratory Roller 67
7.4 Hand-guided Vibratory Roller (3 ton) 68
7.5 Vibration Plate Tamper 69
7.6 Vibratory Rammer 70
7.7 Grass Cutter 71
7.8 Asphalt Sprayer 72
7.9 Dump Truck 73
7.10 Flat Bed Truck with Crane 76
7.11 Pick-up Truck 78
7.12 Concrete Mixer 80
7.13 Air Compressor 81
7.14 Generator Set for Lighting 82
7.15 Chain Saw 83
7.16 Road Marking Machine 84

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jenis dan Kode Peralatan
Tabel 2. Contoh Kode Unit Peralatan UPR di Cabang Dinas Bogor (05) Propinsi
Jawa Barat (22)

iii
Manual Pengoperasian
dan
Pemeliharaan Peralatan UPR

1. Ruang Lingkup
Survai kondisi jalan yang diuraikan dalam manual ini, terutama digunakan selama
pelaksanaan Pemeliharaan Rutin dalam tahun anggaran yang bersangkutan pada
ruas-ruas jalan yang sudah ditentukan sehingga dapat ditetapkan dan disusun
urutan prioritas kegiatan sesuai kondisi lapangan sebenarnya.

2. Acuan Normatif

 001/T/Bt/1995 : Manual Pemeliharaan Rutin untuk Jalan Nasional dan


Propinsi, Jilid 1: Metode Survei Seri Jalan
 001/T/Bt/1995 : Manual Pemeliharaan Rutin untuk Jalan Nasional dan
Propinsi, Jilid 2: Metode Perbaikan

3. Istilah dan Definisi


3.1
alur (ruts)
penurunan memanjang yang terjadi pada jalur jejak roda kiri (JRKI) dan jejak roda
kanan (JRKA), disebabkan oleh kepadatan yang tidak sempurna pada lapis
permukaan jalan beraspal.

3.2
amblas
penurunan setempat pada suatu bidang perkerasan yang biasanya berbentuk tidak
menentu tanpa terlepasnya material perkerasan.

3.3
bagian-bagian jalan
bagian-bagian jalan yang meliputi ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang
pengawasan jalan.

3.4
bahu jalan
jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu lintas, merupakan bagian daerah
manfaat jalan dan dapat diperkeras.

1
3.5
bak kontrol
salah satu bagian dari saluran samping yang berfungsi sebagai tempat kontrol pada
saat pemeliharaan.

3.6
bangunan atas
bagian dari sistem struktur jembatan yang berada di atas perletakan dan memikul
langsung beban lalu lintas yang melewati dan mendistribusikan ke bangunan bawah

3.7
bangunan bawah
bagian dari sistem struktur jembatan yang menerima beban dan berat dari bangunan
atas jembatan, dan menyalurkan ke fondasi

3.8
bangunan pelengkap
bangunan untuk mendukung fungsi dan keamanan konstruksi jalan yang meliputi
jembatan, terowongan, ponton, lintas atas (flyover,elevated road), lintas bawah
(underpass), tempat parkir, gorong-gorong, tembok penahan, dan saluran tepi jalan
dibangun sesuai dengan persyaratan teknis.

3.9
bangunan pengaman
struktur yang berfungsi untuk mengamankan struktur bangunan bawah, jalan pendekat
dan daerah aliran sungai

3.10
beban lalu lintas
seluruh beban hidup, arah vertikal dan horisontal, akibat aksi kendaraan pada
jembatan termasuk hubungannya degan pengaruh dinamis, tetapi tidak termasuk
akibat tumbukan

3.11
bergelombang
Bentuk: bergelombang kearah memanjang dan melintang. Sifat: dapat menampung
air, mengurangi kenyamanan berkendaraan, dapat membahayakan pengguna jalan,
dapat berkembang menjadi retak. Kemungkinan penyebab: stability dari campuran
aspal yang rendah akibat dari kelebihan aspal dan fraksi halus atau penggunaan
aggregat berbentuk bulat atau penetrasi aspal yang terlalu tinggi, dan akibat gaya rem
dari kendaraan terutama di daerah persimpangan jalan dan halte bis.

2
3.12
deformasi plastis
perubahan bentuk plastis pada permukaan jalan beraspal yang terjadi setempat atau
di beberapa tempat dan memiliki perbedaan tinggi dengan permukaan jalan
disekitarnya.

3.13
delaminasi
pengelupasan lapis permukaan beraspal dari lapisa beraspal di bawahnya, karena
berkurangnya lapisan perekat.

3.14
depresi
berbentuk mangkuk umumnya pada jalur roda bergabung dengan sungkur kea rah
samping dari material perkerasan.

3.15
erosi
penggerusan, pengikisan, atau pelepasan material akibat air

3.16
pondasi
bagian dari bangunan struktur jembatan yang meneruskan beban dan berat struktur
dari bangunan atas, dan bangunan bawah ke tanah di bawahnya

3.17
gelombang
salah satu kerusakan bebentuk gelombang atau keriting arah memanjang

3.18
jalan
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air,
serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.

3.19
jalan umum
jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum. Dalam Peraturan Menteri ini yang
dimaksud dengan jalan adalah jalan umum.

3
3.20
jembatan
struktur yang melintasi sungai, jurang/celah, persimpangan lalu lintas, teluk , selat dan
rintangan lainnya

3.21
kegemukan (bleeding)
naiknya aspal ke permukaan karena kelebihan kadar aspal, sehingga permukaan
perkerasan jalan terlihat licin, mengkilat, dan bila dilalui roda kendaraan akan tampak
bekas roda ban.

3.22
kekasaran permukaan
kondisi permukaan perkerasan (cacat permukaan), dilihat dari keadaan bahan batuan,
aspal dan ikatan antara kedua bahan tersebut (meliputi: kegemukan, kekurusan dan
pengelupasan).

3.23
kekurusan (hungry)
kondisi permukaan perkerasan beraspal akibat kekurangan kadar aspal, sehingga
terlihat kusam dan kurang ikatan antar batuan, atau jalan sudah berumur lama (terjadi
oksidasi aspal).

3.24
kereb
bangunan pelengkap jalan yang dipasang sebagai pembatas jalur lalu lintas dengan
bagian jalan lainnya dan berfungsi sebagai penghalang/pencegah kendaraan keluar
dari jalur lalu lintas; pengaman terhadap pejalan kaki; mempertegas tepi perkerasan
jalan; dan estetika.

3.25
keriting (corrugation)
salah satu kerusakan deformasi plastis pada lapisan permukaan perkerasan yang
tidak memenuhi spesifikasi, berbentuk gelombang arah memanjang, akibat beban
statis atau gaya rem kendaraan.

3.26
kelebihan aspal (bleeding).
Bentuk: material aspal muncul kepermukaan dan terlihat seolah-olah lapisan
permukaan basah pada kondisi temperatur yang tinggi (panas terik). Dalam keadan
demikian akibat roda kendaraan akan meninggalkan jejak.

4
3.27
lubang (pot hole)
kerusakan perkerasan jalan setempat atau di beberapa tempat berbentuk lubang
dengan kedalaman minimum sama dengan tebal lapis permukaan.

3.28
lantai jembatan
struktur pelat yang merupakan lantai kendaraan yang langsung menerima beban lalu
lintas

3.29
lapis perkerasan(jalan pendekat)
bagian struktur jalan pendekat y ang menahan beban lalu lintas di atas jalan pendekat

3.30
lapis permukaan(lantai jembatan)
lapisan aspal yang berada di atas lantai jembatan yang berfungsi untuk kenyamanan
pengguna jalan

3.31
man hole
lubang utilitas jalan yang ada pada badan jalan, tempat orang dapat masuk ke
dalamnya untuk melakukan pemeliharaan/perawatan.

3.32
median jalan
merupakan suatu bagian tengah badan jalan yang secara fisik memisahkan arus lalu
lintas yang berlawanan arah; median jalan (pemisah tengah) dapat berbentuk median
yang ditinggikan (raised), median yang diturunkan (depressed), atau median rata
(flush).

3.33
pelepasan butir (ravelling)
lepasnya butir agregat pada permukaan jalan beraspal oleh gerakan lalu lintas, akibat
mutu agregat yang tidak sesuai atau kotor, sehingga aspal tidak mengikat batuan
dengan baik.

3.34
pecah tepi (spalling)
pecahnya tepi perkerasan karena sokongan samping tidak sempurna dan akibat lalu
lintas kendaraan, bagian tepi jalan patah, sehingga tepi tersebut tidak beraturan.

5
3.35
penurunan (depression)
Bentuk: permukaan turun dengan kedalaman lebih besar dari 2 cm, kadang terdapat
retak. Sifat: dapat menampung air, mengurangi kenyamanan berkendaraan, dapat
membahayakan pengguna jalan, dapat berkembang menjadi berlubang (pot holes).
Kemungkinan penyebab: penurunan pada lapisan di bawah permukaan baik pada
subbase maupun pada subgrade akibat kurangnya kepadatan pada lapisan-lapisan
tersebut.

3.36
pergeseran (shoving)
pergeseran lapisan perkerasan beraspal ke arah samping atau ke bagian tepi luar
perkerasan

3.37
perlengkapan jembatan
bagian jembatan yang bukan merupakan suatu komponen struktur jembata yang
berfungsi sebagai informasi umum, pengatur lalu lintas, kenyamanan dan keamanan
pengguna jalan

3.38
pilar
bangunan bawah jembatan yang terletak diantara kepala jembatan yang berfungsi
memikul reaksi beban pada ujung bentang jembatan

3.39
penurunan alur
Bentuk : alur memanjang pada lajur kendaraan sejajar dengan as jalan. Sifat: dapat
menampung air, akan terjadi pengumpulan material bahan jalan pada bagian as jalan
yang dapat membahayakan pengguna jalan. Kemungkinan penyebab: tidak cukupnya
pemadatan permukaan, adanya gerakan lateral dari material perkerasan akibat beban
lalulintas.

3.40
pembentukan permukaan (grading operation)
kegiatan pemeliharaan jalan kerikil/tanah yang dilakukan secara mekanis.

3.41
retak blok
retak-retak yang saling berhubungan, membentuk rangkaian polygon besar atau blok
dengan ukuran > 50 cm

6
3.42
retak buaya (crocodile crack)
retak yang mempunyai celah lebih besar atau sama dengan 3 mm; saling berangkai
membentuk serangkaian kotak-kotak kecil menyerupai kulit buaya.

3.43
retak tidak beraturan (irregular crack)
retak yang terjadi pada tempat-tempat tertentu secara acak, berbentuk tidak beraturan.

3.44
retak melintang (transversal crack)
retak yang terjadi melintang tegak lurus sumbu jalan.

3.45
retak memanjang (longitudinal crack)
retak yang terjadi memanjang atau sejajar dengan sumbu jalan.

3.46
retak rambut (hair crack)
bentuk generic setiap retak awal atau dimulainya retak yang berupa garis-garis halus.

3.47
retak tepi (edge crack)
retak yang terjadi pada bagian tepi perkerasan sejauh  60 cm.

3.48
retak blok (block crack)
retak-retak yang saling berhubungan, membentuk rangkaian polygon besar atau blok
dengan ukuran > 50 cm.

3.49
Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)
ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan kedalaman tertentu yang
ditetapkan oleh penyelenggara jalan guna dimanfaatkan untuk konstruksi jalan dan
terdiri atas badan jalan, saluran tepi jalan, serta ambang pengamannya.

3.50
Ruang Milik Jalan (Rumija)
sejalur tanah tertentu di luar ruang manfaat jalan yang dibatasi dengan tanda batas
ruang milik jalan yang dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan keluasan keamanan
penggunaan jalan dan diperuntukkan bagi ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, dan

7
penambahan jalur lalu lintas dimasa akan datang serta kebutuhan ruangan untuk
pengamanan jalan.

3.51
Ruang Pengawasan Jalan (Ruwasja)
ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang penggunaannya diawasi oleh
penyelenggara jalan agar tidak mengganggu pandangan pengemudi, konstruksi
bangunan jalan dan fungsi jalan.

3.52
ruas jalan
sepenggal jalan umum yang diawali dari kilometer tertentu dan diakhiri di kilometer
tertentu, memiliki nomor ruas sebagai identitasnya yang ditetapkan oleh
penyelenggara jalan.

3.53
ruas tambahan/link suffix
ruas jalan yang telah dibagi dari jalan utama dalam sistem manajemen jalan antar kota
(Interurban Road Management System/IRMS), bisa juga jalan pintas atau jalan cabang
dari jalan utama

3.54
sambungan siar muai
sambungan antara dua bagian struktur jembatan yang didesain untuk mengakomodasi
pergerakan akibat suhu, gerakan vertikal, horizontal dan rotasi

3.55
saluran samping
saluran pembuang terbuka maupun tertutup yang terletak di kiri/kanan jalan, yang
berfungsi mengumpulkan dan mengalirkan air hujan yang berasal dari permukaan
jalan.

3.56
status jalan
dikelompokkan atas jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan
jalan desa.

3.57
sungkur
salah satu deformasi plastis berbentuk gelombang setempat yang melintang pada
permukaan perkerasan jalan beraspal membentuk puncak dan lembah.

8
3.58
trotoar
jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan
perkerasan jalan untuk menjamin keselamatan pejalan kaki yang bersangkutan.

3.59
terkelupas (stripping)
bentuk : permukaan tampak tidak homogen karena ada bagian yang terkupas lapisan
permukaannya dan ada yang masih melekat, permukaan tampak lebih kasar dari
kondisi sebelumnya.

3.60
tambalan (patching)
keadaan permukaan perkerasan yang sudah diperbaiki setempat-setempat.

3.61
titik referensi
titik tetap yang ditentukan pada suatu ruas jalan yang dapat digunakan sebagai acuan
(referensi) untuk survai-survai jalan atau untuk keperluan lain dalam pembinaan
jaringan jalan; titik referensi pada dasarnya bangunan permanen yaitu: jembatan,
persimpangan jalan, persimpangan dengan rel kereta api, atau benda yang dianggap
permanen, yaitu: patok km, dengan patok kayu dan cat.

3.62
titik awal (TL)
titik referensi yang terdapat pada awal suatu ruas jalan.

3.63
titik akhir (TR)
titik referensi yang terdapat pada akhir suatu ruas jalan.

3.64
UPR.
Unit Pemeliharaan Rutin

4. Ketentuan Umum

Guna menunjang terlaksananya pemeliharaan rutin jalan, telah dimulai melaksanakan


pemeliharaan rutin dengan menggunakan peralatan yang antara lain terdiri atas: Dump
Truck, Flatbed Truck w/crane, Hand Guided Vibrator Roller, Plate Tamper, Air

9
Compressor, Asphalt Sprayer, Glass Cutter, dll. Gugus peralatan ini selanjutnya disebut
Fleet UPR (Unit Pemeliharaan Rutin) Jalan.

Dengan adanya Flatbed Truck yang dilengkapi crane, maka mobilisasi fleet UPR menjadi
lebih tinggi, sehingga pemeliharaan rutin yang dilaksanakan secara swakelola lebih
mudah dan lebih cepat penanganannya.

Fleet UPR ini, berdasarkan Surat Direktur Jenderal Bina Marga No.: PI.02-Db/1051
tanggal 15 Juni 1993, tidak boleh dipisah-pisahkan dan tidak dibenarkan untuk
disewakan/dipakai pada pekerjaan diluar pemeliharaan rutin, serta harus siap siaga untuk
dioperasikan. Karena itu, pemeliharaan dan pengoperasian peralatan ini perlu dilakukan
dengan memperhatikan buku-buku petunjuknya.

Kebutuhan peralatan UPR yang harus dimiliki oleh satu unit pemeliharaan rutin minimal
sesuai dengan yang tertera pada Tabel 1 Jenis dan Kode Peralatan

Tabel 1. Jenis dan Kode Peralatan


Jenis Alat Kode Peralatan
1. Motor Grader 010
2. Wheel Loader 052
3. Vibrator Roller 079
4. Vibrating Rammer 080
5. Vibrating Plate Tamper 083
6. Asphalt Kettle 095
7. Asphalt Sprayer 154
8. Grass Cutter 133
9. Trailer 191
10. Dump Truck 212
11. Flat Bed truck w/crane 220
12. Pick Up 222
13. Pan Mixer 249
14. Concrete Mixer 252
15. Concrete Cutter 255
16. Air Compressor w/beraker 301
17. Generator Chain 321
18. Chain Saw 370
19. Road Marker 654

Guna membedakan peralatan UPR dengan peralatan lainnya maka untuk peralatan UPR
diberi kode Unit Peralatan (KUP) yang berbeda dengan KUP peralatan lainnya, yaitu
dilengkapi dengan kode Cabang Dinas pemakai dan kode jumlah unit peralatan UPR
yang ada pada tiap Cabang Dinas.

10
Susunan Kode Unit Peralatan UPR serta penjelasan tiap-tiap digit sebagai berikut:
xx / xxx / xxxx / xx xx / xx

Nomor Urut Fleet 

Kode Cabang Dinas 

Kode Propinsi 

Nomor Urut Peralatan 

Kode Jenis Peralatan 

Kode Instansi/Kode Unit 
Pemeliharaan Rutin (UPR) 

Tabel 2. Contoh Kode Unit Peralatan UPR di Cabang Dinas Bogor (05) Propinsi Jawa
Barat (22).

Jenis Peralatan Kode Unit Peralatan

Rear Dump Truck PR/212/0039/2205/01


Pick Up Truck PR/222/0003/2205/01
Air Compressor w/breaker PR/301/0088/2205/01
Concrete Mixer PR/252/0090/2205/01
Chain Saw PR/370/0003/2205/01
Grass Cutter PR/133/0005/2205/01

4.1. Cara Pengoperasian Peralatan.


Petunjuk pengoperasian peralatan dengan rinci terdapat dalam buku petunjuk (Manual)
yang dikeluarkan oleh masing-masing pabrik pembuatnya. Tetapi secara umum agar
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Perhatikan fungsi masing-masing jenis peralatan, karena pada umumnya penanganan


pekerjaan yang berbeda akan memerlukan pula peralatan yang berbeda.
2. Periksa dulu kondisi peralatan sebelum memulai suatu operasi dan lakukan perbaikan
setempat apabila terdapat suatu kerusakan yang kecil.

11
3. Periksa bahan bakar mesin. Ingat bahwa sebagian peralatan UPR, menggunakan
bahan bakar bensin campur = 1 : 20, 1 : 27, atau 1 : 50. Untuk jelasnya periksa Buku
Petunjuk masing-masing peralatan.
4. Periksa air pendingin, pelumas, accu, dan minyak rem/minyak hidrolik.
5. Hidupkan mesin dan tunggu sampai mencapai temperatur operasi.
6. Gerakkan peralatan dan/atau perlengkapan untuk mengetahui bahwa peralatan dalam
keadaan berfungsi dengan baik.
7. Bila tidak terdapat suatu kelainan, berarti peralatan berada dalam keadaan siap
dioperasikan.
8. Selesai bekerja, sebelum masuk tempat penyimpanan peralatan harus dibersihkan
dulu dari kotoran-kotoran yang menempel, serta harus periksa dahulu kalau-kalau ada
yang perlu diperbaiki.

4.2. Cara Pemeliharaan Peralatan.

Umur peralatan akan sangat bergantung pada cara kita melakukan pemeliharaan.
Pemeliharaan Peralatan dibagi dalam beberapa tingkat yang sekaligus menunjukkan
siapa yang boleh/harus melakukannya. Pemeliharaan preventif (pemeliharaan yang harus
dilakukan sebelum terjadi suatu kerusakan) merupakan suatu pemeliharaan yang penting
yang dapat mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah.

Departemen Pekerjaan Umum telah menetapkan dalam Keputusan Menteri PU No. :


223/KPTS/1981, penggolongan pemeliharaan peralatan dalam lima tingkat yaitu:

1. Pemeliharaan Tingkat I (PTK I)


PemeliharaanTingkat I adalah pekerjaan perawatan yang dilaksanakan oleh para
operator/pengemudi sebelum dan sesudah peralatan dioperasikan. PTK I meliputi
antara lain: memeriksa peralatan secara visual, memeriksa tekanan ban, air accu,
minyak rem, pelumas, air radiator, dan sebagainya.

2. Pemeliharaan Tingkat II (PTK II)


Pemeliharaan tingkat II adalah pekerjaan perawatan yang dilaksanakan oleh mekanik
pemeliharaan yang khusus dididik untuk pekerjaan ini. PTK II meliputi antara lain:
servis (mengganti minyak pelumas), membersihkan dan memperbaiki kaburator, motor
starter, stel rem, kopling, dan sebagainya yang tidak perlu dilakukan dengan
pembongkaran komponen-komponen utama.

3. Pemeliharaan Tingkat III (PTK III)


Pemeliharaan Tingkat III adalah pekerjaan perbaikan yang dilaksanakan oleh mekanik
bengkel, untuk mengatasi kerusakan ringan. PTK III meliputi pekerjaan antara lain:
memperbaiki transmisi, kopling, motor starter,komponen-komponen hidrolis, rem, dan

12
sebagainya yang pada umumnya memerlukan pembongkaran yang tidak sulit dan
tidak terlalu berat.

4. Pemeliharaan Tingkat IV (PTK IV)


Pemeliharaan Tingkat IV adalah pekerjaan-pekerjaan perbaikan yang dilaksanakan
oleh mekanik bengkel untuk mengatasi kerusakan berat. Pada prinsipnya
pemeliharaan tingkat IV ini adalah yang memerlukan pembongkaran/pelepasan
bagian-bagian peralatan besar atau sulit sehingga waktu penyelesaiannya relatif lama.

5. Pemeliharaan Tingkat V (PTK V)


Pemeliharaan Tingkat V adalah pekerjaan perbaikan yang dilaksanakan oleh mekanik
bengkel, untuk membangun kembali peralatan yang rusak berat.

Biaya Pemeliharaan Peralatan


Biaya pemeliharaan harus disediakan oleh masing-masing Cabang Dinas (pemakai
peralatan). Setiap DIP Proyek/Bagian Proyek Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan harus
mencantumkan biaya untuk pemeliharaan peralatan UPR. Kekecualian diberikan untuk
peralatan berat yang masuk dalam fleet UPR seperti Motor Grader, Wheel Loader,
Dumptruck dan Flatbed Truck w/crane dimana Cabang Dinas hanya menyediakan dana
untuk pemeliharaan sampai dengan Pemeliharaan Tingkat III (PTK). Biaya untuk
perbaikan breat PTK IV dan PTK V akan disediakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.

Pelaksanaan Pemeliharaan Peralatan


Cabang Dinas menjadi pelaksana pemeliharaan semua peralatan UPR, kecuali untuk
peralatan berat hanya sampai PTK III.
Pemeliharaan TK IV danV akan dilaksanakan oleh bengkel Kanwil atau bengkel Depot
Peralatan Jalan Bina Marga, termasuk pemeliharaan peralatan UPR lainnya yang tidak
dapat ditangani oleh Cabang Dinas.

4.3. Pelaporan
Para pemakai peralatan setiap awal bulan wajib membuat dan melaporkan kondisi,
pengoperasian dan pemeiharaan peralatan bulan sebelumnya kepada Direkorat Jenderal
Bina Marga dengan menggunakan formulir-formulir sebagai berikut:

1. Laporan Bulanan Pemakaian Peralatan (LBPP)


2. Laporan Realisasi Pemakaian Peralatan (LLP-05)

Disamping dua laporan tersebut di atas pada pemakai peralatan wajib membuat Buku
Harian Peralatan, yang memuat data harian, setiap kegiatan yang menggunakan

13
peralatan. Karena itu Buku Harian Peralatan ini harus diisi oleh para operator/pengemudi
yang bersangkutan, yang mengetahui benar hal-hal yang terjadi dengan peralatan
tersebut, seperti jam/km awal/akhir operasi, jumlah bahan bakar, pelumas, air aki dan
sebagainya, jenis dan jumlah produksi yang dihasilkan, kondisi peralatan (rusak,
perbaikan, nganggur, dan sebagainya) serta lokasi tempat beroperasi.

Data yang terdapat dalam Buku Harian Peralatan menjadi data untuk pembuatan LBPP
dan kemudian data LBPP menjadi data untuk pembuatan LLP-05. Pembuatan LBPP dan
LL-05 menjadi tugas dan tanggung jawab unit (Seksi atau Subag) yang menangani
peralatan. LBPP dan LLP-05 yang telah diisi dengan lengkap, dikirimkan ke instansi-
instansi sebagai diatur dalam petunjuk yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan
Umum, c.q. Direktorat Jenderal Bina Marga. Terlampir disertakan contoh bentuk laporan
tersebut diatas.

14
BENTUK FORM LBPP
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM FORM LAPORAN BULANAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA LBPP PEMAKAIAN PERALATAN
TAHUN NAMA PROYEK MERK / TYPE NOMOR UKP
PR/
TAHUN JENIS PERALATAN
BULAN LOKASI PROYEK

JENIS PROGRAM KM/HM AWAL : KAPASITAS


AKHIR :
T
LOKASI KERJA (RUAS) JAM KERJA EFEKTIF JAM TIDAK KERJA PEMAKAIAN BAHAN CATATAN

OLI MESIN (Liter)


A

SUKU CADANG
OLI TRANSMISI

FILTER-FILTER
BAHAN BAKAR

OLI HIDROLIK
N

NGANGGUR

GEMUK (Kg)
G

PRODUKSI
(Rp. 1.000)
LAIN-LAIN
G
RUSAK

(Liter)

(Liter)

(Liter)
IKLIM
L
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
JUMLAH
KONDISI UMUM DILAPORKAN OLEH DIKETAHUI OLEH DITERUSKAN UNTUK:

BAIK - Lembar ke 1 Bintek Jakarta


RUSAK RINGAN - Lembar ke 2 Depot Bintek ybs.
RUSAK BERAT - Lembar ke 3 s/d 7 Dinas PU/
HAPUS/SKRAP B M Propinsi
- Lembar ke 8 Arsip Bagpro/
Proyek ybs.
CATATAN : Harga Setempat
1. Oli Mesin / Transmisi : Rp. / Liter 4. Bahan Bakar : Rp. / Liter
2. Oli Hidrolik : Rp. / Liter 5. Gemuk : Rp. / Liter
3. Filter : Rp. / Liter : Rp. / Liter

15
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

LAPORAN REALISASI PEMAKAIAN PERALATAN JALAN BINA MARGA

Status Tanggal : Tgl. Bl. Th.


Nama BagPro/Projek : TAHUN ANGGARAN / Kode :

PRODUKSI BIAYA OPERASIONAL


Jam Kerja
Bahan Pelumas & Jasa Pemakai
KODE UNIT PERALATAN JENIS PERALATAN Kondisi Efektif Suku Gaji/ Upah
Volume Satuan Bakar M. Hidrolik Filter (Rp) Perbaikan Lain-lain (Rp) Peralatan
(Jam) Cadang (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal


Dilaporkan Oleh:
Disetujui

Catatan:. DITERUSKAN UNTUK


*) Jenis peralatan diisi dengan semua peralatan UPR yang ada di proyek - Lembar ke 1 ke Direktorat Bintek Jakarta
**) Kondisi peralatan diisi de1 = Baik - Lembar ke 2 ke Depot Bintek Wil. Ybs
2 = Rusak ringan - Lembar ke 3 s/d 7 ke Dinas PU/BM Propinsi
3 = Rusak berat - Lembar ke 8 Arsip Bag. Proyek/Proyek ybs.
4 = Skrap

16
5. Petunjuk Praktis Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan UPR

Petunjuk praktis pengoperasian dan pemeliharaan peralatan ini disusun dalam bentuk
sajian foto dan gambar yang dilengkapi dengan uraian singkat. Dengan harapan agar
mudah dipahami oleh para operator dan mekanik yang langsung berhubungan dengan
peralatan UPR tersebut.

Pengoperasian tersebut disusun dalam urutan sebagai berikut:

1. Motor Grader

2. Wheel Loader

3. Hand-guided Vibratory Roller

4. Plate Tamper

5. Vibratory Rammer

6. Grass Cutter

7. Asphalt Sprayer

8. Dump Truck

9. Flat Bed Truck with Crane

10. Pick-up Truck

11. Concrete Mixer

12. Air Compressor with Breaker

13. Generator Set untuk penerangan

14. Chain Saw

15. Road Maker

17
5.1 MOTOR GRADER
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) MITSUBISHI MG230 (1) Pembentukan (1) Setiap Hari (1) Jadual
(2) Mistubishi 6031 T permukaan badan (2) Setiap 50 jam Pengoperasian
Diesel 115 Ps badan jalan (3) Setiap 250 jam (2) Tipe perkerasan
(3) Pisau 3.1 m (2) Mengikis Tebing (4) Setiap 500 jam konstruksi
(4) TIpe artikulasi (5) Setiap 1000 jam (3) Kondisi lapangan
(5) 6 Maju, 6 Mundur (6) Setiap 2000 jam (4) Volume pekerjaan
(6) Radius Putar 6.0 m (7) Setiap 4000 jam
 Lihat secara rinci Buku
Manual dari Pabrik
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan
mesin
(1). Ban
 Tekanan angin, kerusakan, baut-baut.
(2). Kebocoran
 Air pendingin, minyak pelumas,
minyak hidrolis dan bahan bakar

(3). Mesin:
 Permukaan air pendingin, minyak pelumas,
minyak hidrolis dan bahan bakar.
 Kekencengan tali kipas dan kerusakan
 Saringan udara
 Buang air dari perangkap air (water trap) pada
saluran bahan bakar
(4). Listrik:
 Terminal dan permukaan air accu
(5). Lain-lain:
 Gerak bebas pedal-pedal
 rem parkir, kunci pemindah gigi
 Mengatur posisi datar
 Mengatur posisi kaca spion

LANGKAH 2

Menghidupkan mesin
 Pengukur (minyak pelumas, pengisian
accu, suhu air dan jam pemakaian
 Lampu, klakson
 Bunyi mesin, getaran
 Pemanasan mesin
 Gas aselerasi, setelah kopling
 Sistim hidrolik, gerak peralatan (roda
depan, pisau grader, scarifier)

18
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 3.
Pengoperasian
 Meratakan bahu jalan
 Posisi bahu jalan dan roda depan
bergantung pada lapangan

 Meratakan bahu jalan


 Perhatikan bentuk akhir yang harus
dihasilkan

 Menggarpu (scarifier)
 Turunkan garpu dengan berangsur-
angsur sampai kedalaman yang
direncanakan
 Dorong dan ratakan dengan pisau
grader

 Menggali saluran samping jalan


 Posisi pisau grader mengikuti bentuk
saluran yang direncanakan

19
JENIS PEKERJAAN URAIAN
 Meratakan dengan pisau tipis
 Atur posisi roda depan dan pisau grader

LANGKAH 4.
Setelah operasi
(1). Pemeriksaan visual dan pemeliharaan:
 Kerusakan
 Pembersihan
 Penyimpanan

(2). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP


 Km, Jam operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

20
5.2 WHEEL LOADER
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) FURUKAWA FL 150-II (1) Pembentukan (1) Setiap Hari (1) Jadual
(2) ISUZU 4BDI-T, Diesel permukaan badan (2) Setiap 50 jam Pengoperasian
(3) Kapasitas Bucket 1.2 badan jalan (3) Setiap 250 jam (2) Tipe perkerasan
CM 3 (2) Mengikis Tebing (4) Setiap 500 jam konstruksi
(5) Setiap 1000 jam (3) Kondisi lapangan
(4) Volume pekerjaan
 Lihat secara rinci Buku
Manual dari Pabrik
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin
(1). Ban
 Tekanan angin, kerusakan, baut-baut.
(2). Kebocoran
 Air pendingin, minyak pelumas, minyak
hidrolis dan bahan bakar
Catat posisi hourmeter sebelum beropreasi

(3). Mesin:
 Permukaan air pendingin, minyak pelumas, minyak
hidrolis dan bahan bakar.
 Kekencengan tali kipas dan kerusakan
 Saringan udara
 Buang air dari perangkap air (water trap) pada saluran
bahan bakar
(4). Listrik:
 Terminal dan permukaan air accu
(5). Lain-lain:
 Gerak bebas pedal-pedal
 rem parkir, kunci pemindah gigi
 Mengatur posisi datar
 Mengatur posisi kaca spion

LANGKAH 2
Menghidupkan mesin
 Putar kunci kontak pada posisi “on” periksa
sistem monitor untuk fungsi yang benar
 Tekan pedal percepatan 1/3 langkah penuh
 Putar kunci kontak pada posisi “Start”
 Lepaskan kunci kontak ketika mesin hidup
Catatan:
 Sebelum alat dioperasikan, opersikanlah di
tempat yang aman untuk memeriksa
gerakan yang tepat.

21
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 3.
Pengoperasian
 Meratakan permukaan tanah

 Keruk tanah ke dalam bucket dan sambil mundur,


buang material sedikit demi sedikit untuk
meratakan tanah
 Turunkan bucket agar cutting edge dari bucket di
atas permukaan tanah dan mundurkan unit mesin
untuk menarik bucket meratakan permukaan
tanah
 Isi bucket dengan tanah, ambangkan lengan
angkat dengan bucket dengan posisi
mendatarkan dan mundurkan mesin untuk
menyelesaikan peralatan

(2). Memuat dan mengangkut


 Tempatkan truk pada posisi yang membuat
gerakan dan putaran unit mesin seminimal
mungkin
 Bergerak maju ke truk sambil bucket diangkat ke
atas untuk menghindari tepi bak truk
 Tempatkan tuas kontrol ke posisi dump. Pada
waktu menuangkan tanah liat dimana tidak dapat
menuangkan dengan mudah maka pukullan
bucket ke stopper.
 Tempatkan tuas kontrol pada posisi tilt bock.
 Mundur dan turunkan bucket, kembali ke posisi
semula mengangkut material

LANGKAH 4.
Pemeriksaan setelah beroperasi
 Catat Hourmeter
 Periksa kebocoran dan kerusakan bila
ada
 Bersihkan peralatan
 Simpan di tempat yang aman

22
5.3 HAND-GUIDED VIBRATORY ROLLER
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) Bomag BW – 60 HD (1) Pemadatan pada (1) Setiap Hari (1) Jadual
(2) Kubota – 600 - Diesel bahu Jalan (2) Setiap 50 jam Pengoperasian
(3) Kapasitas 5.5 Hp (2) Pemadatan (3) Setiap 250 jam (2) Tipe perkerasan
tambalan lapis (4) Setiap 500 jam konstruksi
permukaan (5) Setiap 1000 jam (3) Kondisi lapangan
(Patching). (4) Volume pekerjaan
 Lihat secara rinci Buku
Manual dari Pabrik
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin

(1). Kebocoran
 Air, minyak pelumas, bahan bakar, minyak
hidrolik dan air aki
(2). Mesin:
 Permukaan minyak pelumas, bahan bakar.
 Kekencengan tali kipas dan kerusakan
 Saringan udara

LANGKAH 2.
Menghidupkan mesin
 Periksa suara mesin, getaran
 Pemanasan mesin

LANGKAH 3
Pengoperasian

 Memadatkan tambalan (patching) –


dengan getaran (vibratory)

23
JENIS PEKERJAAN URAIAN
 Memadatkan sub-base, dengan getaran
(vibratory)

 Memadatkan bahu jalan, dengan getaran


(vibratory)

LANGKAH 4.
Setelah Operasi
(1). Pemeriksaan visual dan Pemeliharaan
 Kerusakan
 Pemebersihan
 Penyimpanan

(2). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP:


 Jam operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

24
5.4 PLATE TAMPER
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) Barata MP - 100 (1) Pemadatan pada (1) Setiap Hari (5) Jadual
bahu Jalan (2) Setiap 50 jam Pengoperasian
(2) Pemadatan lapis- (3) Setiap 250 jam (6) Tipe perkerasan
bawah dan (4) Setiap 500 jam konstruksi
perkerasan jalan (5) Setiap 1000 jam (7) Kondisi lapangan
(3) Pemadatan (8) Volume pekerjaan
tambalan lapis  Lihat secara rinci Buku
permukaan jalan Manual dari Pabrik
JENIS PEKERJAAN URAIAN

LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin

(1). Kebocoran
 Minyak pelumas, bahan bakar.
(2). Mesin:
 Permukaan minyak pelumas, bahan bakar.
 Kekencengan tali kipas dan kerusakan
 Saringan udara

LANGKAH 2.
Menghidupkan mesin

 Periksa suara mesin, getaran


 Pemanasan mesin

LANGKAH 3

Pengoperasian

 Pemadatan lapis-bawah jalan

25
JENIS PEKERJAAN URAIAN

 Pemadatan lapis tambalan jalan


(patching)

 Pemadatan lapis tambalan jalan


(patching)

LANGKAH 4.
Setelah Operasi
(1). Pemeriksaan visual dan Pemeliharaan
 Kerusakan
 Pemebersihan
 Penyimpanan

(2). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP:


 Jam operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

26
5.5 VIBRATORY RAMMER
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) Taikyoku TV – 80 N (1) Pemadatan pada (1) Setiap Hari (1) Jadual
(2) Berat 84 Kg, L330x W bahu Jalan (2) Setiap 50 jam Pengoperasian
3000 m. (2) Pemadatan lapis- (3) Setiap 250 jam (2) Tipe perkerasan
(3) Daya Tumbuk: 7.9 mkgf bawah dan (4) Setiap 500 jam konstruksi
(4) Mesin: Robin EC10-B, 2 perkerasan jalan (5) Setiap 1000 jam (3) Kondisi lapangan
langkah, pengindin udara, (3) Pemadatan (4) Volume pekerjaan
4 ps. tambalan lapis  Lihat secara rinci Buku
(5) Bahan bakar: bensin permukaan jalan Manual dari Pabrik
campur 50:1
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin

(1). Kebocoran
 Bahan bakar.
(2). Mesin:
 Permukaan minyak pelumas, bahan bakar
(campur 50:1).
 Kekencengan tali kipas dan kerusakan
 Saringan udara

LANGKAH 2.
Menghidupkan mesin

 Periksa suara mesin, getaran


 Pemanasan mesin

LANGKAH 3

Pengoperasian

 Pemadatan lapis-bawah jalan

27
JENIS PEKERJAAN URAIAN

 Pemadatan lapis-bawah jalan untuk


patching

 Pemadatan lapis-bawah jalan untuk


patching

LANGKAH 4.
Setelah Operasi
(1). Pemeriksaan visual dan Pemeliharaan
 Kerusakan
 Pemebersihan
 Penyimpanan

(2). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP:


 Jam operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

28
5.6 GRASS CUTTER
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) KAAZ RX-351 (1) Pemotongan rumput (1) Setiap Hari (1) Jadual
(2) Berat: 3.6 Kg (2) Setiap 50 jam Pengoperasian
(3) Mesin: 1.8 ps (3) Setiap 250 jam (2) Tipe perkerasan
(4) Setiap 500 jam konstruksi
(5) Setiap 1000 jam (3) Kondisi lapangan
 Lihat secara rinci Buku (4) Volume pekerjaan
Manual dari Pabrik
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin
(1). Kebocoran
 Minyak pelumas, blahan bakar.
(2). Mesin:
 Permukaan minyak pelumas, bahan bakar
(campur 50:1).
 Saringan udara
 Periksa kekencangan baut-baut
 Periksa ketajaman pemotong rumput
(3). Pisau:
 Periksa ketajamannya
 Periksa klem pengikat

LANGKAH 2.
Menghidupkan mesin

 Periksa suara mesin, getaran


 Pemanasan mesin
 Periksa rem rantai
 Jauhkan anak-anak dan hewan

LANGKAH 3

Pengoperasian

 Memotong rumput
 Bersihkan lapangan dari benda keras
seperi batu dan kayu
 Ayunkan ke kiri dan ke kanan.

29
JENIS PEKERJAAN URAIAN

 Memotong rumput

 Memotong rumput
 Hindari kecelakaan diri sendiri dan orang
lain
 Arah bekerja dengan memperhatikan
agar sebelah kiri depan merupakan
daerah bebas, tidak ada orang

LANGKAH 4.
Setelah Operasi
(1). Pemeriksaan visual dan Pemeliharaan
 Kerusakan
 Pemebersihan
 Penyimpanan

(2). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP:


 Jam operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

30
5.7 ASPHALT SPRAYER
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) SAS 2000 L – DT (1) Penyemprotan aspal. (1) Setiap Hari (1) Jadual Pengoperasian
(2) Kapasitas: 37 (2) Setiap 50 jam (2) Tipe perkerasan
Liter/menit/400 rpm (3) Setiap 250 jam konstruksi
(3) Mesin: Tongpong Diesel (4) Setiap 500 jam (3) Kondisi lapangan
7.5 Hp. (5) Setiap 1000 jam (4) Volume pekerjaan
(4) Berat: 294 Kg.
 Lihat secara rinci Buku
Manual dari Pabrik

JENIS PEKERJAAN URAIAN

LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin

(1). Kebocoran
 Minyak pelumas, bahan bakar, air.
(2). Mesin:
 Permukaan minyak pelumas, bahan bakar.
 Kekencengan tali kipas dan kerusakan
 Saringan udara

LANGKAH 2.
Menghidupkan mesin

 Periksa suara mesin, getaran


 Pemanasan mesin

 Memindahkan emulsi dari drum ke asphalt


sprayer

31
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 3

Pengoperasian

 Menyemprotkan aspal ke lubang


tambalan jalan

 Menyemprotkan aspal ke lubang


tambalan jalan

LANGKAH 4.
Setelah Operasi
(1). Pemeriksaan visual dan Pemeliharaan
 Kerusakan
 Pemebersihan
 Penyimpanan

(2). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP:


 Jam operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

32
5.8 DUMP TRUCK
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) ISUZU 4BC2 DIESEL (1) Angkutan material (1) Setiap Hari (1) Jadual
(2) Kapasitas: 3.5 TONS perbaikan jalan (2) Setiap 1000 Km Pengoperasian
(3) Sudut dumping = 50 (2) Angkutan peralatan (3) Setiap 3000 Km (2) Tipe perkerasan
derajat (3) Alat penarik (4) Setiap 9000 Km konstruksi
(5) Setiap 18000 Km (3) Kondisi lapangan
(4) Volume pekerjaan
 Lihat secara rinci Buku
Manual dari Pabrik
JENIS PEKERJAAN URAIAN

LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin

(1). Ban
 Tekanan angin, kerusakan, baut roda
(2).Kebocoran:
 Air, minyak pelumas, bahan bakar, minyak
hidrolis, minyak rem

(3). Mesin: permukaan minyak pelumas


(4). Listrik: terminal dan permukaan air accu
(5). Rem parkir, pemindahan gigi.
(6). Gerak bebas pedal (rem dan kopling).
(7). Penyetelan tempat duduk operator.
(8). Penyetelah kaca spion.
(9). Membuang muatan.

LANGKAH 2.
Menghidupkan mesin

(1). Pengukur
 Bahan bakar, tekanan minyak, pelumas,
pengisian stroom
(2). Lampu, klakson.
(3). Suara mesin, getaran.
(4). Pemanasan mesin.
(5). Gas aselerasi, rem.
(6). PTO dalam posisi ”OFF”.

33
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 3

(1). Memuat
 Muatan berlebihan atau muatan yang
beart sebelah pada bak belakang harus
dihindari

(2) Cara operasi dari sistem dump


(menumpahkan muatan)
 Gigi transmisi ”netral”.
 Kopling lepas (injak)
 Tuas PTO pada ”ON”
 Sedikit demi sedikit kopling diangkat

 Tuas dump digerakan ke “UP”

 Pada posisi tuas dumpe ke ”UP” maka


bak akan terangkat (posisi membuang
muatan)

34
JENIS PEKERJAAN URAIAN

 Tuas dump pada posisi ”Hold” berarti bak


belakang terangkat tetap pada posisi itu.

 Tuas dump digerakkan ke ”Down” maka


bak belajang akan turun sampai pada
posisi datar.

 Bila hendak berjalan maka tuas PTO


harus ada di “OFF”.
 Tuas Dump selalu pada posisi ”Down”

 Membuang muatan.
Jangan sekali-kali mencoba membuang
muatan dengan posisi kendaraan di atas
tanah yang permukaannya kasar atau
gembur atau lereng bukit karena dapat
mengakibatkan kendaraan bisa
terguling.

35
JENIS PEKERJAAN URAIAN

LANGKAH 4.
Setelah Operasi
(1). Pemeriksaan visual dan Pemeliharaan
 Kerusakan
 Pembersihan
 Penyimpanan

(2). Penggantian minyak hidrolik


 Angkat bak belakang semaksimal
mungkin lalu topang dengan kayu
 Keluarkan minyak bekas dan ganti
dengan yang baru.
(Cara yang rinci baca buku petunjuk)

(3). Pemberian minyak gemuk


 Lakukanlah ”Pemberian Gemuk” setiap
minggu dua kali dan untuk Dump setelah
pemakaian selama seratus kali

Hal ini diharuskan untuk kelancaran cara


pemakaian

(4). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP:


 Km, Jam Operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

36
5.9 FLAT – BED TRUCK WITH CRANE
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) ISUZU 4BC2 DIESEL 1. Angkutan bahan (1) Setiap Hari (1) Jadual
(2) Kran hidrolik Teleskopik 2. Angkutan peralatan (2) Setiap 1000 Km Pengoperasian
(3) Kapasitas: 3.5 TONS 3. Mengangkat barang (3) Setiap 3000 Km (2) Tipe perkerasan
(4) Kapasitas angkat (4) Setiap 9000 Km konstruksi
maksimum 3.0 ton (5) Setiap 18000 Km (3) Kondisi lapangan
(4) Volume pekerjaan
 Lihat secara rinci Buku
Manual dari Pabrik
JENIS PEKERJAAN URAIAN

LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin

(1). Ban
 Tekanan angin, kerusakan, baut roda
(2).Kebocoran:
 Air radiator, minyak pelumas, bahan
bakar, minyak hidrolis, minyak rem, air
accu

(3). Mesin: permukaan minyak pelumas


(4). Listrik: terminal dan permukaan air accu
(5). Rem parkir, pemindahan gigi.
(6). Gerak bebas pedal (rem dan kopling).
(7). Penyetelan tempat duduk operator.
(8). Penyetelah kaca spion.

LANGKAH 2.
Menghidupkan mesin
(1). Pengukur
 Bahan bakar, tekanan minyak, pelumas,
pengisian listrik
(2). Lampu, klakson.
(3). Suara mesin, getaran.
(4). Pemanasan mesin.
(5). Gas aselerasi, rem.
(6). PTO dalam posisi ”OFF”.

37
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 3 Pengoperasian
1. Tarik rem tangan agar kendaraan tidak bergerak. Bila
mengoperasikan kran ditempat yang miring seperti
jalan di pegunungan dan tanjakan, gunakan selalu rem
tangan tersebut.
2. Yakinkan bahwa tuas pengatur kecepatan manual
dalam posisi ”kecepatan rendah” dan tuas-tuas
pengatur kran dalam posisi netral
3. Tongkat versnelling berada dalam posisi netral
4. Hidupkan mesin
5. Tekan/injak pedal kopling, tarik tuas PTO dan lapaskan
pedal kopling perlahan-lahan dan pompa hidrolik mulai
bekerja

(2) Memasang outrigger


 Lepaskan pengunci (catcher)
 Tarik penopang (outrigger) keluar sambil
menekan tuas ”one touch lever”

 Memasang outrigger

 Permukaan tanah/jalan harus keras,


gunakan papan kayu
 Outrigger (penopang) harus datar.
 Kendaraan harus datar.
 Ban tidak perlu terangkat sampai di atas
permukaan tanah atau jalan

38
JENIS PEKERJAAN URAIAN

(3). Mengangkat
 Periksa sling dan katrol (hook)

(4). Mengangkat

(5). Membongkar muatan

LANGKAH 4.
Setelah Operasi

(1). Tarik kembali boom (pendekkan).

39
JENIS PEKERJAAN URAIAN

(2). Masukkan lagi outrigger ke posisi


semula

(3). Posisi berjalan.

(4). Pemeriksaan setelah operasi


 Pemeriksaan visual
 Beri gemuk/grease

(5). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP:


 Km, Jam Operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

40
JENIS PEKERJAAN URAIAN
Perhatian (1).
1. Dilarang menarik beban dari samping
2. Demikian pula menarik beban sekalipun dalam
posisi lurus atau miring
Meraik dari samping atau menarik dari arah lurus,
dalam posisi menarik miring, akan mengakibatkan:
 Alat-alat putar pecah
 Pangkal boom bengkok
 Kolom pecah
 Siliner pengangkat pecah
 Rangka pecah

Perhatian (2).
1. Buat peringatan untuk tidak membebani
kran melebihi kemapuannya.
2. Jalankan dengan mengikuti aturan
sebagai tertera dalam tabel beban (rated
load table), meteran petunjuk beban
(load meter), dan tanda petunjuk beban
(load indicator).
Perhatian (3).
1. Perhatikan Tabel Beban
2. Sentakkan atau pengoperasian dengan kasar
akan sangat berbahaya
3. Putarlah kran dengan kecepatan rendah
4. Bila mengangkat beban dengan berat yang
mendekati berat yang diizinkan, maka gunakan
tuas-tuas kontrol kran yang ada di sisi sebrang
beban.
 Ekstra hati-hati bila memutar kran dengan
mengangkat beban dari belakang ke samping

Perhatian (4).
1. Bila mengulur sling, perhatikan agar yang
tertinggal di drim (winch) masih lebih dari 3
(tiga) lilitan.
2. Ekstra hati-hati tsb. sangat perlu bila sedang
melayani pekerjaan di bawah tanah (lubang).
3. Gulungan sling lapis pertama dalam drum
harus baik

41
5.10 FLAT – BED TRUCK WITH CRANE
JENIS PEKERJAAN URAIAN

Perhatian (5).

Jangan meninggalkan alat kran dalam posisi


sedang mengangkat beban.

Perhatian (6).
1. Gunakan selalu alarm (buzzer) untuk
menjamin keselamatan dalam bekerja.
(Perhatikan sekeliling kendaraan untuk
melihat bahwa tidak ada orang luar
berada di daerah kerja)
2. Jangan membiarkan seseorang masuk
ke dalam kabin pengemudi pada saat
sedang bekerja

Perhatian (7).
1. Sebelum memindahkan kendaraan,
yakinkan dulu bahwa outriggers telah
dimasukkan lagi dan periksa tanda biru
pada ”one touch lever” terlihat.
2. Ikat outrigger dengan pengunci (catcher).
3. Ikat katrol, matikan PTO sebelum
menjalankan kendaraan kran.

Perhatian (8).
1. Berhati-hatilah waktu menurunkan,
menarik (memendekkan) boom dan
menurunkan boom setelah katrol
menyentuh tanah
2. Betulkan segera kekusutan jalinan sling
dengan menggunakan palu kayu.
3. Hati-hati terhadap penggulungan sling
yang tidak benar.

42
5.11 PICK UP TRUCK
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) ISUZU C223 DIESEL 1. Angkutan material (1) Setiap Hari (1) Jadual
(2) Kapasitas 750 KG jalan (2) Setiap 1000 Km Pengoperasia
2. Angkutan peralatan (3) Setiap 3000 Km n
3. Meraik peralatan (4) Setiap 9000 Km (2) Tipe pekerjaan
4. Angkutan pegawai (5) Setiap 18000 Km konstruksi
5. Pemeriksaan Jalan (3) Kondisi
 Lihat secara rinci Buku lapangan
Manual dari Pabrik (4) Volume
pekerjaan
JENIS PEKERJAAN URAIAN

LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan
mesin
(1). Ban
 Tekanan angin, kerusakan, baut roda
(2).Kebocoran:
 Air, minyak pelumas, bahan bakar,
minyak rem.

(3). Mesin: permukaan minyak pelumas


(4). Listrik: terminal dan permukaan air accu
(5). Rem parkir, trasmisi (perseneling).
(6). Gerak bebas pedal (rem dan kopling).
(7). Penyetelan tempat duduk operator.
(8). Penyetelah kaca spion.

LANGKAH 2.
Menghidupkan mesin

(1). Pengukur
 Bahan bakar, pelumas, pengisian
stroom
(2). Lampu, klakson.
(3). Suara mesin, getaran.
(4). Pemanasan mesin.
(5). Gas aselerasi, rem.

43
JENIS PEKERJAAN URAIAN

LANGKAH 3
Pengoperasian

(1). Hindarkan akselerasi yang dipaksakan


dan pengereman yang mendadak

(2). Jangan biasakan menggantungkan kaki


pada pedal kopling pada waktu menjalankan
kendaraan karena akan menyebabkan
keausan yang lebih cepat dan menghabiskan
plat kopling

(3). Bila keadaan jalan menanjak, pindahkan


ke gigi rendah sebelum mesin tersendat, agar
mesin tidak terbebani dengan berlebihan

LANGKAH 4.
Setelah Operasi
(1). Pemeriksaan visual dan Pemeliharaan
 Kerusakan
 Pemebersihan
 Penyimpanan

(2). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP:


 Jam operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

44
5.12 CONCRETE MIXER
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) GOLDEN STAR 125 LTR (1) Mengaduk (1) Setiap Hari (1) Jadual
campuran aspal (2) Setiap 50 jam Pengoperasian
dingin (3) Setiap 150 jam (2) Tipe pekerjaan
(2) Mengaduk bahan (4) Setiap 500 jam konstruksi
beton (5) Setiap 1000 jam (3) Kondisi lapangan
(4) Volume
 Lihat secara rinci Buku pekerjaan
Manual dari Pabrik
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan
mesin
(1). Kebocoran
 Minyak pelumas, bahan bakar, air.
(2).Mesin
 Permukaan minyak pelumas, bahan
bakar
 Kekencangan tali kipas dan kerusakan
 Saringan udara

LANGKAH 2.
Menghidupkan mesin

 Pemeriksa mesin, getaran


 Pemanasan mesin

LANGKAH 3.
Pengoperasian

 Mengaduk campuran aspal dingin

45
JENIS PEKERJAAN URAIAN

 Mengaduk campuran aspal dingin

LANGKAH 4.
Setelah Operasi
(1). Pemeriksaan visual dan Pemeliharaan
 Kerusakan
 Pemebersihan
 Penyimpanan

(2). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP:


 Jam operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

46
5.13 AIR COMPRESSOR WITH BREAKER
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) Atlas Copco: XA (S) 65 (1) Menyapu lokasi (1) Setiap Hari (1) Jadual Pengoperasian
Dd yang akan diperbaiki (2) Setiap 50 jam (2) Tipe pekerjaan
(2) Diesel Deutz, pendingin (2) Menggali lubang (3) Setiap 500 jam konstruksi
udara F3L1 011 untuk penambalan (4) Setiap 1000 jam (3) Kondisi lapangan
(3) Tekanan Kerja Normal = 7 pacthing (5) Setiap 2000 jam (4) Volume pekerjaan
bar
(4) Produksi Udara : 61 L/s  Lihat secara rinci Buku
Manual dari Pabrik
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin
(1). Kebocoran
 Minyak pelumas, bahan bakar, pendingin oli.
(2).Mesin
 Permukaan minyak pelumas, bahan bakar
 Kekencangan tali kipas dan kerusakan
 Permukaan minyak pelumas compressor
 Periksa intake vaccum indicator
 Buka katup udara keluar
(3). Listrik
 Terminal dan permukaan air accu

(4). Compressor

 Periksa jack hammer dan pahatnya.


 Periksa selang udara, sambungan
 Sambungkan selang udara dengan jack
hammer

LANGKAH 2.
Menghidupkan mesin

(1). Pengukur: bahan bakar, pelumas, pengisian


(2). Suara mesin, getaran
(3). Pemanasan mesin
(4). Gas aselerasi
(5). Tekanan udara, selang udara, jack hammer
dan pahat

47
JENIS PEKERJAAN URAIAN

LANGKAH 3.
Pengoperasian
(1). Menyapu daerah yang akan diperbaiki

(2). Menggali lubang untuk patching tahap 1

(3). Menggali lubang untuk patching tahap 2

(4). Menggali lubang untuk patching tahap 3

48
JENIS PEKERJAAN URAIAN

(5). Menggali lubang untuk patching tahap 4

(6). Menggali lubang untuk perbaikan jalan

LANGKAH 4.
Setelah Operasi
(1). Pemeriksaan visual dan Pemeliharaan
 Kerusakan
 Pemebersihan
 Penyimpanan

(2). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP:


 Jam operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

49
5.14 GENERATOR SET UNTUK PENERANGAN
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) Generator : Yanmar (1) Untuk penerangan (1) Setiap Hari (1) Jadual
(2) Type YDG-3501E lokasi kerja pada (2) Setiap 20 jam Pengoperasian
(3) Diesel Engine malam hari (3) Setiap 100 jam (2) Tipe pekerjaan
(4) Kapasitas 3 KVA (4) Setiap 500 jam konstruksi
 Single phase (5) Setiap 1000 jam (3) Kondisi lapangan
 Voltage 220 (4) Volume pekerjaan
(5) Lampu 4 buah @400 watt  Lihat secara rinci Buku
Manual dari Pabrik
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan
mesin

(1). Kebocoran
 Bahan bakar, oli.
(2).Mesin
 Ketinggian oli mesin
 Kekencangan baut-baut dll
(3). Listrik
 Posisi tombol-tombol
 Beban kosong

(4). Lampu
 Kedudukan lampu
 Arah lampu
 Kekencangan baut lampu
 Ketinggian lampu

LANGKAH 2.
Menghidupkan mesin/generator
(1). Pengukur: bahan bakar, pelumas,
pengisian
(2). Suara mesin, getaran
(3). Pemanasan mesin
(4). Gas aselerasi
(5). Ampere motor
(6). Volt motor.

50
JENIS PEKERJAAN URAIAN

LANGKAH 3.
Pengoperasian/pembebanan

(1). Menyalakan lampu.


(2). Menerangi daerah yang akan diperbaiki

Catatan:
Sebelum ampere meter dan volt meter
mencapai pada posisi yang ditentukan tidak
boleh menyalakan lampu (memberi beban).

LANGKAH 4.
Setelah Operasi
(1). Pemeriksaan visual dan Pemeliharaan
 Kerusakan
 Pemebersihan
 Penyimpanan

(2). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP:


 Jam operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

51
5.15 CHAIN SAW
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) Oleo max 248F/25 (1) Memotong kayu di (1) Setiap Hari (1) Jadual
tepi jalan (2) Setiap 50 jam Pengoperasian
(2) Menebang pohon/ (3) Setiap 250 jam (2) Tipe pekerjaan
cabang pohon (4) Setiap 500 jam konstruksi
(5) Setiap 1000 jam (3) Kondisi lapangan
 Lihat secara rinci Buku (4) Volume pekerjaan
Manual dari Pabrik
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan
mesin

(1). Kebocoran
 Minyak pelumas, bahan bakar.
(2).Mesin
 Permukaan minyak pelumas, bahan
bakar (campur 20:1)
 Saringan udara
 Periksa tegangan gergaji rantai

LANGKAH 2.
Pengoperasian
 Memotong kayu
 Waktu mengoperasikan, periksa
pelumas pada rantai

(1). Petunjuk Pengoperasian


Menghidupkan mesin.
Tekan tombol A ke atas dan putar tombol
choke ke posisi tutup (closed) tekan tuas gas
(C) ke posisi setengah buka dan kunci dengan
menekan tombol pengunci (D)

52
JENIS PEKERJAAN URAIAN
(2). Letakkan gergaji di tanah dan perhatikan agar
rantai(geragaji) bebas dari menyentuh apapun. Injaklah
bagian bawah pegangan belakang dan pegang kuat-kuat
pegangan bagian atas dengan gergaji kebawah. Tarik
tali starter pelan-pelan sampai terasa agak berat, lalu
tariklah dengan sentakan yang cepat. Begitu mesin
hidup, cepatlah tombol choke dibuka (putar ke ”Open”)
kembali. Lalu atur gas dalam putaran tanpa beban (idle).
Peringatan:
Bila mesin telah panas untuk menghidupkan kembali
mesin jangan menggunakan choke

LANGKAH 3.
Menghidupkan Mesin
 Periksa suara mesin, getaran
 Pemanasan mesin
 Periksa rem gergaji rantai

Bila anda baru pertama kali menggunakan gergaji


mesin, cobalah beberapa kali memotong dahan-
dahan yang kecil, sampai merasa terbiasa. Waktu
mulai memotong, gergaji jangan langsung ditekan ke
pohon, biarkan terlebih dahulu memotong sedikit demi
sedikit. Gas (throttle) agar dibuka penuh atau
disesuaikan dengan ukuran pohon yang akan
dipotong. Gerjaji jangan ditekan ke bawah karena
berat gergaji sendiri sudah cukup untuk memotong
dengan baik.

LANGKAH 4.

 memotong batang pohon

53
JENIS PEKERJAAN URAIAN
Menebang Pohon.
Perhatikan keadaan pohon dan sekelilingnya sebelum mulai
memotong dan pertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
 Ke arah mana condongnya pohon tersebut?
 Kemana arah hembusan angin?
 Apakah cabang-cabangnya banyak atau lebih banyak
di sebelah?
 Bersihkan daerah sekitarnya sebelum menebang
 Siapkan jalan yang bebas untuk menghindar pada
saat pohon tumbang

Buat takikan 90 derajat pada batang pohon diarah pohin


akan tumbang dengan kedalaman kurang lebih ¼ diameter
pohon.
 Kemudian potong dari belakang, kira-kira 2 inchi di
atas pusat takikan.
Jangan dipotong sampai habis, sisakan sedikit di
belakang takikan gunanya agar pada saat pohon
tumbang tidak langsung lepas dari pangkalnya.
 Bila pemotongan selesai, gergaji dicabut dan segera
menghindar dari pohon yang sedang tumbang ke arah
diagonal. Berjalanlah jangan lari.

LANGKAH 5.
Pencatatan Form LLP-05 da LBPP:
 Jam operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

LANGKAH 6.
Pemeliharaan
Mengasah gergaji rantai
 Gunakan kikir bulat yang disediakan atau kikir
lain dengan diameter yang sama
 Pakailah sarung tangan waktu mengikir
 Gerakan kikir harus selalu kearah luar

54
5.16 ROAD MARKER
Spesifikasi Kegunaan Peralatan Jarak waktu pemeriksaan Rencana Operasi
(1) Road Marker RM – 25 (1) Mesin Marka jalan (1) Setiap Hari (1) Jadual
(2) Mesin bensin pendingin, 5 (2) Setiap 20 jam Pengoperasian
Hp. (3) Setiap 50 jam (2) Kondisi lapangan
(3) Kapasitas 360 liter/menit (4) Setiap 100 jam (3) Volume pekerjaan
(5) Setiap 300 jam

 Lihat secara rinci Buku


Manual dari Pabrik
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 1.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan
mesin
(1).Mesin
 Saringan udara
 Periksa ketegangan V-belt
 Periksa pelumas mesin dan oli
kompresor
 Pistol pengabut harus selalu dalam
keadaan bersih

LANGKAH 2.
Pengisian tangki cat

 Buka klep pembuang angin dan tunggu


sampai tekanan menjadi ”nol”
 Buka tutup tangki dan tuangkan cat ke
dalamnya
 Tutup dipasang lagi dengan rapat dan
kunci

LANGKAH 3.
Menghidupkan mesin
 Tarik rem roda belakang
 Hidupkan mesin
 Periksa suara mesin, getaran
 Pemanasan mesin

55
JENIS PEKERJAAN URAIAN
LANGKAH 4.
Pengoperasian
 Kompresor dihubungkan dengan mesin pakai V-belt
 Jalankan mesin sampai putaran tinggi (n = 3000)
 Putar tuas katup angin ke kiri, maka udara mulai
ditampung dalam tangki udara.
 Atur tekanan angin sampai 1-1.5 atm dibawah tekanan
pengabutan yang besarknya 6 atm, bila terlalu tinggi,
buang sebagian udara melalui katup pembuang, lalu
atur sesuai dengan tekanan yang diinginkan.

LANGKAH 5.
Pengecatan jalan
 Sambungkan slang udara dengan pengabut cat
 Sambungkan slang cat dengan pengabut cat
 Buka katup pada tangki cat
 Stel jarak roda pembatas sampai lebar marka jalan yang
diinginkan
 Stel pegangan alat pengabut sampai ada di tengah dan
kencangkan alat pengabut pada kedudukan vertikal.
 Tinggi alat pengabut menentukan lebar semprotan, dan
kedudukannya diatur agar aliran cat dapat mencapai sisi
roda pembatas kiri dan kanan pada jarak ketinggian 2 cm.

LANGKAH 6.
Setelah Operasi
(1). Pemeriksaan visual dan Pemeliharaan
 Kerusakan
 Pemebersihan
 Penyimpanan

(2). Pencatatan Form LLP-05 dan LBPP:


 Jam operasi
 Pemakaian bahan bakar
 Lain-lain

56
6. Penggunaan Peralatan UPR
Peralatan UPR dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok umum ditinjau dari
penggunaannya, yaitu untuk perbaikan perkerasan jalan, perbaikan bahu jalan dan
untuk transportasi.

Pada halaman berikut, ditunjukkan masing-masing jenis alat dari tiap kelompok dengan
ilustrasi photo masing-masing alat.

57
6.1 PENGGUNAAN PERALATAN UNTUK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN
1. AIR – COMPRESSOR PENGGUNAAN
Untuk penambalan lubang
1. Bersihkan daerah yang sudah ditandai
dengan tiupan udara dari compressor
2. Buat lubang tambalan dengan
menggunakan jack hammer

2. RAMMER PENGGUNAAN
Untuk penambalan lubang
1. Gunakan untuk pemadatan sub – base
pada lubang tambahan yang telah
disediakan

3. PLATE TAMPER PENGGUNAAN


Untuk penambalan lubang
1. Gunakan untuk pemadatan sub-base
pada lubang tambahan yang telah
disediakan
2. Pemadatan lapisan cold mix asphalt

Untuk Buras
1. Pemadatan permukaan yang telah
ditandai

4. ASPHALT SPRAYER PENGGUNAAN


Untuk penambalan lubang
1. Menyemprotkan tack coat atau asphalt
emulsi

58
5. BABY ROLLER PENGGUNAAN

Untuk penambalan lubang, buras dan


perbaikan retak-retak
1. Memadatkan lapisan permukaan jalan

6. CONCRETE MIXER, PAN MIXER PENGGUNAAN


Untuk penambalan lubang
1. Mencampur adukan campuran aspal
dingin (cold mixed asphalt)

7. CONCRETE CUTTER PENGGUNAAN


Untuk penambalan lubang
1. Memotong lapisan jalan aspal yang
telah diberi tanda

8. ROAD MARKER PENGGUNAAN


1. Membuat garis marka jalan

59
6.2 PENGGUNAAN PERALATAN UNTUK PERBAIKAN BAHU JALAN
1. MOTOR GRADER PENGGUNAAN

1. Meratakan bahu jalan


2. Memotong tebing sisi jalan

2. WHEEL LOADER PENGGUNAAN


1. Meratakan bahu jalan
2. Mengangkat bahan untuk
perbaikan
3. Membuang lapisan tanah dari
permukaan jalan

3. VIB – ROLLER 2.0 TON PENGGUNAAN


1. Pemadatan bahu jalan

4. BABY ROLLER PENGGUNAAN


1. Pemadatan bahu jalan

60
5. RAMMER PENGGUNAAN

1. Pemadatan bahu jalan

6. PLATE TAMPER PENGGUNAAN


1.Pemadatan bahu jalan

7. GRASS CUTTER PENGGUNAAN


1. Pemotongan rumput

8. CHAIN SAW PENGGUNAAN


1. Memotong dahan/ranting pohon
yang menjulur ke jalan

61
6.3 PENGGUNAAN PERALATAN UNTUK TRANSPORTASI
1. DUMP TRUCK PENGGUNAAN

1. Mobilisasi peralatan dan tenaga


kerja
2. Mengangkut bahan untuk
perbaikan jalan

2. PLATE – BED WITH CRANE PENGGUNAAN


1. Mobilisasi peralatan dan tenaga
kerja
2. Mengangkut bahan untuk
perbaikan jalan
3. Mengangkat peralatan dan bahan

3. PICK UP TRUCK PENGGUNAAN


1. Mobilisasi peralatan dan tenaga
kerja
2. Mengangkut bahan untuk
perbaikan jalan
3. Inspeksi jalan

4. WHEEL LOADER PENGGUNAAN


1. Mengangkut bahan untuk
perbaikan jalan
2. Memuat bahan untuk perbaikan
jalan
3. Mengangkat peralatan yang kecil-
kecil

62
7. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
7.1 MOTOR GRADER
Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

JADWAL PERAWATAN
Jarak waktu pemeriksaan x 1 jam 10 50 250 500 1000 2000 4000
Tiap
Hari
1 Kebocoran oli dan air I - - - - - -
2 Baut dan mur I&A - - - - - -
3 Pendinginan I - - - - - -
4 Bak oli mesin I - R - - - -
5 Bahan bakar I - - - - - -
6 Tangki bahan bakar I - - - - - -
7 Minyak rem I - - - - - -
8 Toleransi roda stiir I&A - - - - - -
9 Pedal rem I&A - - - - - -
10 Daya rem I&A - - - - - -
11 Tuas rem parker I&A - - - - - -
12 Tekanan angin ban I&A - - - - - -
13 Indikasi debu I - - - - - -
14 Lampu-lampu I - - - - - -
15 Kaca spion I - - - - - -
-
16 Klaskson I - - - - - -
17 Warna gas buang I - - - - - -
18 Instrumen I - - - - - -
19 Kerusakan masa lalu I - - - - - -
20 Kawat listrik I - - - - - -
21 Air pemisah I - - - - - -
23 Saringan bahan bakar - - R - - - -
24 Bak transmisi dan saringan - - L&R - - - -
25 Cicle reverse gear case - - L - - - -
26 Tandem drive case - - L - - - -
27 Tangki hydrolik dan saringan - - L&R - - - -
28 Rengangan klep mesin - - I&A - - - -
29 Pelumasan - - - - - - -
30 Circle - L - - - - -
31 Pisau dan rel pengarah - L - - - - -
32 Leaning cylinder pin - - - - - - -
33 Leaning rod end - - - - - - -
34 Tire rod - - - - - - -
35 Kuncle bracket king pin - - - - - - -

63
JADWAL PERAWATAN
Jarak waktu pemeriksaan x 1 jam 10 50 250 500 1000 2000 4000
Tiap
Hari
36 Steering cylinder pin - - L - - - -
37 Front axle center pin - - L - - - -
38 Drawbar ball joint - - L - - - -
39 Scarifire ball joint - - L - - - -
40 Scarifire lifter - - L - - - -
41 Scarifier cylinder pin - - L - - - -
42 Blade lift cylinder yoke - - L - - - -
43 Blade lift cylinder ball joint - - L - - - -
44 Draw bar side shift cylinder ball - - L - - - -
joint
45 Articulation lock pin - - L - - - -
46 Articulation cylinder pin - - L - - - -
47 Articulation center pin - - L - - - -
48 Bak transmisi - - I&L - - - -
49 Engine oil pan & filter - - I&R - - - -
50 Final drive case - - I&L - - - -
51 Tandem drive case - - I&L - - - -
52 Circle reverse case - - I&L - - - -
53 Tangki hydrolic - - I&L - - - -
54 Fan belt - - I&A - - - -
55 Ball joint - - I - - - -
56 Permukaan air baterai - - I - - - -
57 Mur roda - - I&A
58 Rem roda - - I&A - - - -
59 Saringan oli transmisi - - - R - - -
60 Circle guide - - - I - - -
61 Rusuk radiator - - - I - - -
62 Pelumasan as penggerak - - - - L - -
63 Bak transmisi - - - - L - -
64 Final drive case - - - - L - -
65 Circle reverse gear case - - - - L - -
66 Tandem drive case - - - - L - -
67 Tangki hydrolik dan saringan - - - - L&R - -
68 Draw bar front ball joint - - - - I - -
69 Toe-pin - - - - I&A - -
70 Spelling bantalan roda depan - - - - I - -
71 Bantalan roda depan - - - - - L -
72 Alternator and starter motor - - - - - I -
73 Renggangan klep mesin - - - - - I&A -
74 Vibration damper - - - - - I -
75 Pompa air - - - - - - I

64
7.2 WHEEL LOADER
Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai
JADWAL PERAWATAN
Jarak waktu pemeriksaan (x 1 jam) 10 50 100 250 500 1000
Tiap
Hari
Mesin
1 Minyak Mesin I *L - R - -
2 Radiator I - - - R&I -
3 Tangki bahan bakar I - - - - -
4 Air filter element I I - - R -
5 Oil filter element - R - I - R
6 Filter bahan bakar - - - I - R
7 Saringan bahan bakar - - - I - -
8 Saringan pompa bahan bakar - - - I - -
9 Tegangan V – belt I - - - - -
10 Gemuk pompa air - - - - - L
11 Rengangan klep A - - - - A
12 Injection nozzle - - - - I -
13 Kompresi - - - - - I
14 Baut putaran - - T - - -
15 Gas buang I - - - - -
Electrical System
16 Battery I - - - - -
17 Lampu & klakson I - - - - -
Steering System
18 Ban I - - - - -
19 Kekencangan baut ban - T - - - -
20 Silinder stiir i - L - - -
21 Grade pin - - L - - -
22 Center hinge pin - - L - - -
Break System
23 Kebocoran oli rem I - - - - -
24 Permukaan oli rem I - - - - R
25 Pedal rem I - - - - -
26 Cylinder rubber parts - - - - - *R
Catatan: *L = hanya untuk pertama kali saja
*R = tiap 2 tahun

65
JADWAL PERAWATAN
Jarak waktu pemeriksaan (x 1 jam) 10 50 100 250 500 1000
Tiap
Hari
Control System
27 Change lever operation I - - R L -
28 Acceletator pedal operation I - - - - -
29 Steering wheel I - - - - -
30 Rem parker I - - - - -
31 Kerja rem darurat I - - I - -
Power Train
32 Torque converter/transmission oil I - - *L - L
33 Baut as propeller - - - L - -
34 Bantalan tengah - - - L - -
35 Penggantian oli differensial - - - *L - L
36 Final drive oil - - - *L - L
37 Transmission strainer - - - - I -
38 Inline filter element - - - - R -
Load Handling System
39 Tuas pengangkat beban I - - - L -
40 Boom and Bucket I - - - - -
41 Bucket edge wear I - - - - -
42 Silinder hydrolik - I - - - *R
43 Oil hydrolik - I - - - *L
44 Saringan pembalik - - - - - R
45 Gemuk - - L - - -
Lain-Lain
46 Kebersihan mesin I - -
47 Kebocoran oli I - -
Catatan: *L = hanya untuk pertama kali saja
*R = tiap 2 tahun

66
7.3 HAND-GUIDED VIBRATION ROLLER
Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

*) 1. Kecuali perawatan seperti tersebut di atas, pemeriksaan berkala


JADWAL PERAWATAN juga hendaknya dilakukan secara teratur.
2. Pada keadaan medan yang berat, perlu penanganan yang lebih
cermat dan istimewa
Jarak waktu pemeriksaan x 1 jam 10 25 50 100 250 300 500 750 1000 1500 2000
Tiap
Hari

Seluruh bagian roller - - - - -


1 Kebocoran & kekotoran minyak dan I - - - - - - - - - -
lain-lain yang nampak
Mur & baut - T - - - - - - - - -
Sistim hidrolik
2 Panduan-panduan & selang-selang T - - - - - - - - - -
Tangki oli hidrolik
3 Oli hidrolik I - - - - - - - R - R
4 Filter oli hidrolik - I - - - - - - R - R
Hidrolik pump
5 Sabuk V yang dipakai - - - - - - I - - - -
Tuas Pengaman
6 Pengoperasiannya I - - - - - - - - - -
Kendali
7 Kabel kendali - - - - L - - - - - -
Kemudi
8 Penjepit kemudi - - - - L - - - - - -
Transmisi
9 Perseneling - - - - - - L - - - -
Vibrator
10 Sabuk V - - - - - - I - - - -
11 Oli - - - - - - - - R - -
Tangki
12 Tangki air dan sistem penyiraman - - - - - - - - I - -
Mesin
13 * Air pendingin I I I I I I I I I I I
14 * Minyak pelumas I I *R - - R R R R R R
15 Pengabut (Nozzle) - - - - - - - - I - -
16 Saringan minyak pelumas - - I I - I - - - - -
17 Saringan bahan bakar - - - I - - - - - - -
18 Pipa-pipa minyak - - I - - - - - - - -
19 Tangki bahan bakar - - - - - I - - - - -
20 Pembersih udara - - I I - - - - - - -
21 Penyekuran klep isap - - - - - - - - I - -
22 Penyekuran klep buang - - - - - I - - - - -
23 Kelonggaran klep - - - I - - - - - - -
24 Dinding silinder - - - - - - - - - - I
25 Torak (piston) - - - - - - - - - - I
26 Mengutamakan bearing, kepala - - - - - I - - - - -
silinder, pompa dsb
Catatan: *R = hanya untuk pertama kali

67
7.4 HAND-GUIDED VIBRATION ROLLER (3 ton)

Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

JADWAL PERAWATAN
Jarak waktu pemeriksaan 10 20 50 100 200 400 600 1000 2000
(x 1 jam)
Tiap
Hari

Mesin
1 Permukaan oli pendingin I - - - - - R - -
2 Connection of coolant - - - - - I - - -
3 Oli mesin I *R - *R - - - - -
4 Saringan oli mesin - *R - *R - - - - -
5 Penguras air dari saringan bahan - *I I - - - - - -
bakar
6 Saringan bahan bakar - - - - R - - - -
7 Tegangan V-belt I - - - - - - - -
8 V-belt altenator wear - - - - - I - - -
9 V-belt altenator - - - - - - R - -
10 Idle speed - - - I&A - - - - -
11 Baut cylinder head - - - - - - T - -
12 Rengangan klep - - - - - - A - -
13 Sistem listrik - - - - - - I - -
14 Baut dan mur - - - - - - T - -
15 Injector - - - - - I - - -
16 Saringan udara I - - - - R - - -
17 Kebocoran dan kerusakan I - - - - - - - -

Roller
18 Parking Brake I - - - - - - - -
19 Steering cylinder - - I - - - - - -
20 Drum bolts/nuts - - T - - - - - -
21 Springkler filter - - I - - - - - -
22 Scraper - - I&A - - - - - -
23 Hydraulic oil filter - - - - R - - - -
24 Control link, lever - - - - L - - - -
25 Gear oil of hydraulic - - - - R - - - -
26 Hydraulic motor gearbox oil - - - - - - - R -
27 Hydraulic oil - - - - - - - - R
28 Rear wheel king pin - - - - - - - - L
29 Final drive gear oil - - - - - - - - L&R

Catatan:
*R = hanya untuk 20 jam pertama
*I = hanya untuk 20 jam pertama

68
7.5 VIBRATION PLATE TAMPER
Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

*) 1. Kecuali perawatan seperti tersebut di atas, pemeriksaan berkala juga


JADWAL PERAWATAN hendaknya dilakukan secara teratur.

2. Pada keadaan medan yang berat, perlu penanganan yang lebih cermat dan
istimewa

Jarak waktu pemeriksaan 40 60 80 100 120 140 150 300 350 500 KETERANGAN
x 1 jam
Baru Baru

1 Baut-baut pengikat I I - - - - - - - - -

2 Karet / mur peredam getar I I - - - - - I - - I

3 Pirodo kopling motor - - - - - - - I - - - Jika slip atau


habis Karen aus

4 Minyal Pelumas Motor - - - - - - - - - - - Sesuaikan buku


petunjuk motor

5 Minyak pelumas/ gemuk - I - - - - - I - - - Gemuk jangan


mesin sampai
mengental/kotor

6 Saringan debu (motor) - - - - - - - - - - - Sesuaikan buku


petunjuk motor

7 Kerusakan komponen - - - - - - - - - - - Hubungi pabrik


pembuat atau
pelayanan
purna jual alat
tsb.

69
7.6 VIBRATION RAMMER
Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

*) 1. Kecuali perawatan seperti tersebut di atas, pemeriksaan berkala


JADWAL PERAWATAN juga hendaknya dilakukan secara teratur.

2. Pada keadaan medan yang berat, perlu penanganan yang lebih


cermat dan istimewa

Jarak waktu pemeriksaan 40 60 80 100 120 140 150 300 350 500
(x 1 jam)
Baru

1 Baut-baut pengikat I I - - - - - - - - -

2 Karet / mur peredam getar I I - - - - - I - - -

4 Minyal Pelumas Motor *) - R - - - - - R - - -

5 Minyak pelumas/ gemuk - I - - - - - I - - -


mesin **)

6 Saringan debu (motor) *) - - - - - - - - - - -

7 Kerusakan komponen Hubungi pabrik pembuat atau pelayanan purna jual alat tsb.

Catatan: *) Sesuaikan dengan buku petunjuk motor


**) Gemuk jangan sampai mengental/kotor

70
7.7 GRASS CUTTER
Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

JADWAL PERAWATAN

Jarak waktu pemeriksaan (x 1 jam) 10 20 50

Mesin

1 Bahan bakar I - - Bensin : oil = 25 : 1


2 Baut dan mur-mur I&T - -
3 Pembersih udara - I -
4 Pembuangnan karbon pada piston - - I
dan liner
5 Busi - - I&A Gap: 0.6 – 0.7 mm
6 Pemutus arus - - I&A Gap: 0.35 mm,
Timing : 25 degree B.T.D.C
7 Kabel pengatur kecepatan/ - - I&A Idle speed : 2500 rpm
pengukur kecepatan

Equipment

8 Holder I&L - -
9 Cutter I - -
10 Cutter plamping nuts I&T - -
11 Camping bolts of gear case I&T - -
12 Pengaman I - -
13 Pipa utama I - -
14 Rumah gigi I - -
15 Gemuk rumah gigi - L -
16 Kopeling - - I
17 Baut dan mur-mur - - I&T

71
7.8 ASPHALT SPRAYER

Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

JADWAL PERAWATAN *) 1. Kecuali perawatan seperti tersebut di atas, pemeriksaan berkala juga
hendaknya dilakukan secara teratur.
2. Pada keadaan medan yang berat, perlu penanganan yang lebih cermat
dan istimewa

Jarak waktu pemeriksaan (x 1 jam) 25 50 75 100 150 200 250 300 350 400 450 500 1000

*) Perawatan Rutin
1 Bahan bakar I I I I I I I I I I I I I
2 Minyak pelumas I I I I I I I I I I I I R
3 Air pendingin I I I I I I I I I I I I I
4 Belt kipas I I I I I I I I I I I I R
5 Kebocoran & kekotoran minyak I I I I I I I I I I I I I
Perawatan Tingkat Pertama
(100 jam)
6 Oli mesin - - - R - - - - - - - - -
7 Crankshaft case - - - I - - - - - - - - -
8 Oli filter – cleaner - - - I - - - - - - - - -
9 Air filter cleaner - - - I - - - - - - - - -
10 Pengikat/ baut penghubung belt - - - T - - - - - - - - -
pulley dan baut-baut fondasi
Perawatan Tingkat Kedua
(500 jam)
11 Celah katup masuk/katup buang - - - - - - - - - - - I -
12 Fuel injector - - - - - - - - - - - I -
13 Cylinder head - - - - - - - - - - - T -
14 Connecting rod - - - - - - - - - - - T -
15 Fly wheel - - - - - - - - - - - T -
16 Pengikat counter weight - - - - - - - - - - - T -
17 Ring piston - - - - - - - - - - - I -
18 Pulley pengencang dari belt - - - - - - - - - - - L -
pemutar fan
19 Ring oil seal crankshaft - - - - - - - - - - - I -
Perawatan Tingkat Ketiga (1000
jam)
20 Keausan cylinder liner dan piston - - - - - - - - - - - - I
21 Keausan journal bearing pada - - - - - - - - - - - - I
crankshaft dan lubang plain
bearing dan fit clerence
22 Keausan permukaan datar - - - - - - - - - - - - I
pompa oil
23 Clearence achir antara roda gigi – - - - - - - - - - - - - A
roda gigi
24 Body pompa oli - - - - - - - - - - - - A
25 Tekanan oli - - - - - - - - - - - - A

72
7.9 DUMP TRUCK Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai
JADWAL PERAWATAN *) 1. Kecuali perawatan seperti tersebut di atas, pemeriksaan berkala juga
hendaknya dilakukan secara teratur.
2. Pada keadaan medan yang berat, perlu penanganan yang lebih cermat
dan istimewa
Jarak waktu pemeriksaan
x 1000 km 1 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
x 1 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(mana yang tercapai lebih dulu)

Mesin
Putaran bebas & akselerasi - I I I I I I I I I I I I
Saringan udara - - I - I - I - R I I - I
1 Minyak mesin *R R R R R R R R R R R R R
2 Kebocoran & kekotoran minyak - I I I I I I I I I I I I
3 Saringan minyak *R - - R - - R - - R - - R
4 Kebocoran bahan baker I I I I I I I I I I I I I
5 Baut kepala silinder T - - - - - - - - - - - T
6 Celah katup A - - - - - - - - - - - A
7 Saringan bahan baker - - I - I - R - I - I - R
8 Pompa bahan baker - - - - - - - - - - - - I
9 Tangki bahan baker - - - - - - I - - - - - -
10 Saringan tambahan - - - - - - R - - - - - R
11 Pengendap bahan baker I I I I I I I I I I I I I
12 Kondisi & Tekanan alat pengabut - - - - - - I - - - - - I
13 Saat pengabutan (timing) - - - I - - I - - - - - I
14 Tekanan kompresi - - - - - - - - - - - - I
15 Kebocoran system pendinginan - I I I I I I I I I I I I
16 Kerusakan pengatur mesin - L L L L L L L L L L L L
17 Ari radiator - - - - - - R - - - - - R
18 Kekendoran/kebocoranpipa - - - I - - I - - I - - I
knalpot
KOPELING
19 Fungsi kopeling - I I I I I I I I I I I I
20 Jarak/gerak bebas kopeling - I I I I I I I I I I I I
21 Pedal kopeling - L L L L L L L L L L L L
22 Minyak kopeling - - - - - - - - - - - - R
TRANSMISI
23 *Minyak transmisi *R - - - R - - - R - - - R
24 Kebocoran minyak I I I I I I I I I I I I I
25 Mekanisme pengatur gigi - L L L L L L L L L L L L
POROS PENGGERAK
26 Keausan joint & Sleeve - - - - - - L - - - - - L
27 Bantalan tengah (center bearing) - L L L L L L L L L L L L
28 Kekendoran sambungan - - - I - - I - - I - - I
29 Aus pada poros bergigi - - - - - - - - - - - - I
30 Kekendoran bantalan dan - - - - - - - - - - - - I
komponen yang berhubungan

73
JADWAL PERAWATAN
Jarak waktu pemeriksaan
x 1000 km 1 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
x 1 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(mana yang tercapai lebih dulu)

GANDAR BELAKANG
31 Minyak garden R - - - R - - - R - - - R
32 Kebocoran minyak I I I I I I I I I I I I I
33 Kerusakan poros gandar - - - - - - - - - - - - -
34 Kerusakan rumah gandar - - - - - - - - - - - - -
GANDAR DEPAN
35 Kerusakan gandar - - - - - - - - - - - - I
KEMUDI
36 Minyak rumah kemudi - - - - - - - - R - - - -
37 Kebocoran minyak - I I I I I I I I I I I I
38 Kekendoran - - - I - - I - - I - - I
39 Gerak bebas roda kemudi - I I I I I I I I I I I I
40 Fungsi kemudi - I I I I I I I I I I I I
41 Rangkaian kemudi - L L L L L L L L L L L L
42 Mekanisme kemudi - - - - - - - - - - - - I
43 Kesetimbangan roda depan - - - - - - - - - - - - I
REM UTAMA
44 Minyak rem - - - - - - - - R - - - -
45 Kebocoran minyak - I I I I I I I I I I I I
46 Fungsi rem utama - I I I I I I I I I I I I
47 Celah lapisan sepatu rem - I I I I I I I I I I I I
48 Keausan lapisan & tombol rem - - - - - - I - - I - - I
49 Gerak bebas pedal rem I I I I I I I I I I I I I
50 Pedal rem - L L L L L L L L L L L L
51 Kerusakan/kekendoran pipa rem - I I I I I I I I I I I I
REM PARKIR
52 Kabel rem parkir - L L L L L L L L L L L L
53 Fungsi rem parkir - I I I I I I I I I I I I
54 Gerak langkah tangkai - I I I I I I I I I I I I
55 Keausan lapisan sepatu - - - - - - - - - - - - I
56 Keausan tombol - - - - - - - - - - - - I
57 Keausan/kerusakan gerigi - - - - - - - - - - - - I
SUSPENSI
58 Kerusakan daun pegas - I I I I I I I I I I I I
59 Kekendoran/kerusakan dudukan - I I I I I I I I I I I I
60 Pena daun pegas - L L L L L L L L L L L L
61 Kebocoran peredam kejutan - - - I - - I - - I - - I
62 Kelemahan daun pegas - - - - - - - - - - - - I

74
JADWAL PERAWATAN
Jarak waktu pemeriksaan
x 1000 km 1 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
x 1 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(mana yang tercapai lebih dulu)

RODA-RODA
63 Baut roda T T T T T T T T T T T T T
64 Velg - I I I I I I I I I I I I
65 Pelumas bantalan - - - - - - R - - - - - R
66 Keadaan & Tekanan ban - I I I I I I I I I I I I
67 Perpindahan roda - - - R - - R - - R - - R
68 Kekendoran bantalan depan - - - - - - I - - - - - I
69 Kekendoran bantalan belakang - - - - - - I - - - - - I
PERALATAN KELISTRIKAN
70 Fungsi stater - - - - - - - - - - - - I
71 Berat jenis air baterai - - - I - - I - - I - - I
72 Keadaan gulungan kabel-kabel - I I I I I I I I I I I I
73 Fungsi dynamo pengisi - - - - - - - - - - - - I
Dump
74 Hydraulic Pump - - - - - - - - - - - - R
75 Bagian-bagian dump yang L L L L L L L L L L L L L
bergerak
76 PTO I I I I I I I I I I I I I

Catatan : *R = hanya untuk pertama kali saja

75
7.10 FLAT BED TRUCK WITH CRANE
Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai
JADWAL PERAWATAN *) 1. Kecuali perawatan seperti tersebut di atas, pemeriksaan berkala juga hendaknya
dilakukan secara teratur.
2. Pada keadaan medan yang berat, perlu penanganan yang lebih cermat dan
istimewa
Jarak waktu pemeriksaan
x 1000 km 1 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
x 1 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(mana yang tercapai lebih dulu)
Mesin
Putaran bebas & akselerasi - I I I I I I I I I I I I
Saringan udara - - I - I - I - R I I - I
1 Minyak mesin R R R R R R R R R R R R R
2 Kebocoran & kekotoran minyak - I I I I I I I I I I I I
3 Saringan minyak R - - R - - R - - R - - R
4 Kebocoran bahan baker I I I I I I I I I I I I I
5 Baut kepala silinder T - - - - - - - - - - - T
6 Celah katup A - - - - - - - - - - - A
7 Saringan bahan baker - - I - I - R - I - I - R
8 Pompa bahan baker - - - - - - - - - - - - I
9 Tangki bahan baker - - - - - - I - - - - - -
10 Saringan tambahan - - - - - - R - - - - - R
11 Pengendap bahan baker I I I I I I I I I I I I I
12 Kondisi & Tekanan alat pengabut - - - - - - I - - - - - I
13 Saat pengabutan (timing) - - - I - - I - - - - - I
14 Tekanan kompresi - - - - - - - - - - - - I
15 Kebocoran system pendinginan - I I I I I I I I I I I I
16 Kerusakan pengatur mesin - L L L L L L L L L L L L
17 Ari radiator - - - - - - R - - - - - R
18 Kekendoran/kebocoranpipa knalpot - - - I - - I - - I - - I
KOPELING
19 Fungsi kopeling - I I I I I I I I I I I I
20 Jarak/gerak bebas kopeling - I I I I I I I I I I I I
21 Pedal kopeling - L L L L L L L L L L L L
22 Minyak kopeling - - - - - - - - - - - - R
TRANSMISI
23 *Minyak transmisi R - - - R - - - R - - - R
24 Kebocoran minyak I I I I I I I I I I I I I
25 Mekanisme pengatur gigi - L L L L L L L L L L L L
POROS PENGGERAK
(PROPELLER SHAFT)
26 Keausan joint & Sleeve - - - - - - L - - - - - L
27 Bantalan tengah (center bearing) - L L L L L L L L L L L L
28 Kekendoran sambungan - - - I - - I - - I - - I
29 Aus pada poros bergigi - - - - - - - - - - - - I
30 Kekendoran bantalan dan komponen - - - - - - - - - - - - I
yang berhubungan
GANDAR BELAKANG
31 Minyak garden R - - - R - - - R - - - R
32 Kebocoran minyak I I I I I I I I I I I I I
33 Kerusakan poros gandar - - - - - - - - - - - - -
34 Kerusakan rumah gandar - - - - - - - - - - - - -

76
Jarak waktu pemeriksaan
x 1000 km 1 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
x 1 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(mana yang tercapai lebih dulu)
GANDAR DEPAN
35 Kerusakan gandar - - - - - - - - - - - - I
KEMUDI
36 Minyak rumah kemudi - - - - - - - - R - - - -
37 Kebocoran minyak - I I I I I I I I I I I I
38 Kekendoran - - - I - - I - - I - - I
39 Gerak bebas roda kemudi - I I I I I I I I I I I I
40 Fungsi kemudi - I I I I I I I I I I I I
41 Rangkaian kemudi - L L L L L L L L L L L L
42 Mekanisme kemudi - - - - - - - - - - - - I
43 Kesetimbangan roda depan - - - - - - - - - - - - I
REM UTAMA
44 Minyak rem - - - - - - - - R - - - -
45 Kebocoran minyak - I I I I I I I I I I I I
46 Fungsi rem utama - I I I I I I I I I I I I
47 Celah lapisan sepatu rem - I I I I I I I I I I I I
48 Keausan lapisan & tombol rem - - - - - - I - - I - - I
49 Gerak bebas pedal rem I I I I I I I I I I I I I
50 Pedal rem - L L L L L L L L L L L L
51 Kerusakan/kekendoran pipa rem - I I I I I I I I I I I I
REM PARKIR
52 Kabel rem parkir - L L L L L L L L L L L L
53 Fungsi rem parkir - I I I I I I I I I I I I
54 Gerak langkah tangkai - I I I I I I I I I I I I
55 Keausan lapisan sepatu - - - - - - - - - - - - I
56 Keausan tombol - - - - - - - - - - - - I
57 Keausan/kerusakan gerigi - - - - - - - - - - - - I
SUSPENSI
58 Kerusakan daun pegas - I I I I I I I I I I I I
59 Kekendoran/kerusakan dudukan - I I I I I I I I I I I I
60 Pena daun pegas - L L L L L L L L L L L L
61 Kebocoran peredam kejutan - - - I - - I - - I - - I
62 Kelemahan daun pegas - - - - - - - - - - - - I
RODA-RODA
63 Baut roda T T T T T T T T T T T T T
64 Velg - I I I I I I I I I I I I
65 Pelumas bantalan - - - - - - R - - - - - R
66 Keadaan & Tekanan ban - I I I I I I I I I I I I
67 Perpindahan roda - - - R - - R - - R - - R
68 Kekendoran bantalan depan - - - - - - I - - - - - I
69 Kekendoran bantalan belakang - - - - - - I - - - - - I
PERALATAN KELISTRIKAN
70 Fungsi stater - - - - - - - - - - - - I
71 Berat jenis air baterai - - - I - - I - - I - - I
72 Keadaan gulungan kabel-kabel - I I I I I I I I I I I I
73 Fungsi dynamo pengisi - - - - - - - - - - - - I
Crane
74 PTO I I I I I I I I I I I I I
75 Leakadge from pump- cylinder, I I I I I I I I I I I I I
outriggers
Wire Rope, hook I I I I I I I I I I I I I
Hydraulic oil level I I I I I I I I I I I I R
Gease up I I I I I I I I I I I I I
Lubricating of reduction gear I I I I I I I I I I I I R

77
7.11 PICK UP TRUCK
Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

JADWAL PERAWATAN *) 1. Kecuali perawatan seperti tersebut di atas, pemeriksaan berkala juga
hendaknya dilakukan secara teratur.
2. Pada keadaan medan yang berat, perlu penanganan yang lebih cermat
dan istimewa
Jarak waktu pemeriksaan
x 1000 KM 1 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
x 1 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(mana yang tercapai lebih dulu)
Mesin
Putaran bebas & akselerasi - I I I I I I I I I I I I
Saringan udara - - I - I - I - R I I - I
1 Minyak mesin *R R R R R R R R R R R R R
2 Kebocoran & kekotoran minyak - I I I I I I I I I I I I
3 Saringan minyak *R - - R - - R - - R - - R
4 Kebocoran bahan baker I I I I I I I I I I I I I
5 Baut kepala silinder T - - - - - - - - - - - T
6 Celah katup A - - - - - - - - - - - A
7 Saringan bahan baker - - I - I - R - I - I - R
8 Pompa bahan baker - - - - - - - - - - - - I
9 Tangki bahan baker - - - - - - I - - - - - -
10 Saringan tambahan - - - - - - R - - - - - R
11 Pengendap bahan baker I I I I I I I I I I I I I
12 Kondisi & Tekanan alat pengabut - - - - - - I - - - - - I
13 Saat pengabutan (timing) - - - I - - I - - - - - I
14 Tekanan kompresi - - - - - - - - - - - - I
15 Kebocoran system pendinginan - I I I I I I I I I I I I
16 Kerusakan pengatur mesin - L L L L L L L L L L L L
17 Ari radiator - - - - - - R - - - - - R
18 Kekendoran/kebocoranpipa - - - I - - I - - I - - I
knalpot
KOPELING
19 Fungsi kopeling - I I I I I I I I I I I I
20 Jarak/gerak bebas kopeling - I I I I I I I I I I I I
21 Pedal kopeling - L L L L L L L L L L L L
22 Minyak kopeling - - - - - - - - - - - - R
TRANSMISI
23 *Minyak transmisi *R - - - R - - - R - - - R
24 Kebocoran minyak I I I I I I I I I I I I I
25 Mekanisme pengatur gigi - L L L L L L L L L L L L
POROS PENGGERAK
26 Keausan joint & Sleeve - - - - - - L - - - - - L
27 Bantalan tengah (center bearing) - L L L L L L L L L L L L
28 Kekendoran sambungan - - - I - - I - - I - - I
29 Aus pada poros bergigi - - - - - - - - - - - - I
30 Kekendoran bantalan dan - - - - - - - - - - - - I
komponen yang berhubungan

78
Jarak waktu pemeriksaan
x 1000 km 1 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
x 1 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(mana yang tercapai lebih dulu)
GANDAR BELAKANG
31 Minyak gardan *R - - - R - - - R - - - R
32 Kebocoran minyak I I I I I I I I I I I I I
33 Kerusakan poros gandar - - - - - - - - - - - - -
34 Kerusakan rumah gandar - - - - - - - - - - - - -
GANDAR DEPAN
35 Kerusakan gandar - - - - - - - - - - - - I
KEMUDI
36 Minyak rumah kemudi - - - - - - - - R - - - -
37 Kebocoran minyak - I I I I I I I I I I I I
38 Kekendoran - - - I - - I - - I - - I
39 Gerak bebas roda kemudi - I I I I I I I I I I I I
40 Fungsi kemudi - I I I I I I I I I I I I
41 Rangkaian kemudi - L L L L L L L L L L L L
42 Mekanisme kemudi - - - - - - - - - - - - I
43 Kesetimbangan roda depan - - - - - - - - - - - - I
REM UTAMA
44 Minyak rem - - - - - - - - R - - - -
45 Kebocoran minyak - I I I I I I I I I I I I
46 Fungsi rem utama - I I I I I I I I I I I I
47 Celah lapisan sepatu rem - I I I I I I I I I I I I
48 Keausan lapisan & tombol rem - - - - - - I - - I - - I
49 Gerak bebas pedal rem I I I I I I I I I I I I I
50 Pedal rem - L L L L L L L L L L L L
51 Kerusakan/kekendoran pipa rem - I I I I I I I I I I I I
REM PARKIR
52 Kabel rem parkir - L L L L L L L L L L L L
53 Fungsi rem parkir - I I I I I I I I I I I I
54 Gerak langkah tangkai - I I I I I I I I I I I I
55 Keausan lapisan sepatu - - - - - - - - - - - - I
56 Keausan tombol - - - - - - - - - - - - I
57 Keausan/kerusakan gerigi - - - - - - - - - - - - I
SUSPENSI
58 Kerusakan daun pegas - I I I I I I I I I I I I
59 Kekendoran/kerusakan dudukan - I I I I I I I I I I I I
60 Pena daun pegas - L L L L L L L L L L L L
61 Kebocoran peredam kejutan - - - I - - I - - I - - I
62 Kelemahan daun pegas - - - - - - - - - - - - I
RODA-RODA
63 Baut roda T T T T T T T T T T T T T
64 Velg - I I I I I I I I I I I I
65 Pelumas bantalan - - - - - - R - - - - - R
66 Keadaan & Tekanan ban - I I I I I I I I I I I I
67 Perpindahan roda - - - R - - R - - R - - R
68 Kekendoran bantalan depan - - - - - - I - - - - - I
69 Kekendoran bantalan belakang - - - - - - I - - - - - I
PERALATAN KELISTRIKAN
70 Fungsi stater - - - - - - - - - - - - I
71 Berat jenis air baterai - - - I - - I - - I - - I
72 Keadaan gulungan kabel-kabel - I I I I I I I I I I I I
73 Fungsi dynamo pengisi - - - - - - - - - - - - I
Catatan : *R = hanya untuk pertama kali saja.

79
7.12 CONCRETE MIXER

Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

JADWAL PERAWATAN

Jarak waktu pemeriksaan Tiap Hari Tiap Tiap Keterangan


100 jam 300 jam

Mesin

1 Air pendingin I - -
2 Minyak pelumas - I R 1)
3 Saringan minyak pelumas - I -
4 Saringan bahan bakar - - I
5 Tangki bahan baker - I - 2)
6 Saringan pembersih udara - I - 3)
7 Kelonggara klep - - I
8 Kekencangan baut & mur - - T

Catatan:

1) Buanglah minyak pelumas bila telah kotor pada saat


motor masih dalam keadaan panas dan telah dihentikan.

2) Bila lokasi kerja berdebu, saringan udara harus


dibersihkan paling sedikit setiap 50 jam.

3) Atur ketegangan katup sesuai petunjuk dari Pabrik

80
7.13 AIR - COMPRESSOR
Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

JADWAL PERAWATAN

Jarak waktu pemeriksaan x 1 jam 10 50 125 250 500 750 1000 2000 3000
Jarak waktu pemeriksaan x 1 hari 1 7 90 360

Mesin
1 Kebocoran oli dan air I - - - - - - - - - - -
2 Engine for leakadge - - I - - - - - - - - -
3 Pembersih udara basah dan kering I - - - - - - - - - - -
4 Battery dan terminal - - - I - - - - -
5 Sistim pendingin - - - I I - I I - I I -
6 Oli mesin - - *R - - - R R - - - -
7 Saringan oli - - *R - - - R R - - - -
8 Saringan bahan baker - - *R - - - - - - R - -
9 Rengangan klep - - I&A - - - - - - I&A - -
10 Dudukan mesin - - I&A - - - - - - I&A - -
11 V-belts - - I&A - - - - - - - - -
12 Belt bergigi - - - - - - - - - I - -
13 Injectors - - - - - - - - - - - I

Compressor

14 Permukaan oli mesin I - - - - - - - - - - -


15 Klep pengosongan saringan udara I - - - - - - - - - - -
vacuator
16 Udara masuk/indikator vaccum I - - - - - - - - - - -
17 Penguras air & endapan dari saringan I - - - - - - - - - - -
bahan bakar
18 Lampu I - - - - - - - - - - -
19 Temperatur udara keluar I - - - - - - - - - - -
20 Tekanan angin ban - I&A - - - - - - - - - -
21 Pembersih oli pendingin - - - - - I - - - - - -
22 Kecepatan mesin - - - - I - - - - - -
23 Mur-mur roda - - - - - T - - - - -
24 Alat test klep pengaman - - - - - I - - I - - -
25 Alat test saringan udara- vaccum - - - - - - - I - - -
indicator
26 Alat test temperatur – kontak pemutus - - - - - - - - I - - -
27 Oli compressor - - - - - - - - - R - -
28 Saringan oli compressor - - - - - - - - - R - -

Catatan : *R = hanya untuk pertama kali saja

81
7.14 GENERATOR SET FOR LIGHTING

Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

JADWAL PERAWATAN

Jarak waktu pemeriksaan x 1 jam 10 20 30 50 100 200 400 500 1000


Tiap
Hari

Mesin

1 Permukaan oli mesin *) I R - - R - - R R

2 Bahan bakar I - - - - - - - -

3 Saringan oli mesin - - - - I I I I R

4 Saringan udara - - I - R - - R R

5 Saringan bahan baker **) - - - - - - - R R

Catatan:
* Oli yang dipergunakan : kelas CC atau diatasnya
Pada suhu udara 10 – 20 C = SAE 20
Pada suhu udara 20 – 35 C = SAE 30 / SAE 40
Kapasitas tangki oli mesin : L40 = 0.75 L
Kapasitas tangki oli mesin : L60 = 1.1 L
Oli diganti setelah 20 jam pemakaian pertama

** Jangan membersihkan saringan bahan baker dengan bahan


cair (misalkan: bensin, minyak tanah atau deterjen/sabun)

82
7.15 CHAIN SAW
Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

*) 1. Kecuali perawatan seperti tersebut di atas, pemeriksaan


berkala juga hendaknya dilakukan secara teratur.
JADWAL PERAWATAN 2. Pada keadaan medan yang berat, perlu penanganan yang
lebih cermat dan istimewa
Jarak waktu pemeriksaan TIAP TIAP TIAP KETERANGAN
HARI MINGGU BULAN

1 Throttle trigger I - -
2 Minyak pelumas I - -
3 Bahan bakar I - - Perbandingan bahan
bakar campur 20 : 1
4 Saringan udara I - -
5 Kebocoran/kekotoran I - -
6 Fungsi rem gergaji I - -
7 Pelumas rantai I - -
8 Stater dan tali stater I - -
9 Switch untuk mematikan mesin I - -
10 Mur-mur & baut I - -
11 Ketajaman gergaji I - -
12 Tegangan rantai gergaji I - -
13 Saringan udara I - -
14 Fungsi Perminyakan I - -
15 Pelumas lubang bar I - -
16 AV element - I -
17 Bantalan kopling - L -
18 Bar - I - Kikir gram pada sisi
bar jika ada
19 Kerenggangan busi - A - Ukuran
kerenggangan 0.5
mm/.020 in
17 Stater dan tali stater - I -
18 Sirip pendingin pada silinder - I -
19 Sirip-sirip pada roda gila - I -
20 Saringan knalpot - I -
21 Karburator - I -
22 Kopling - - I
23 Rem rantai - - I
24 Bagian luar karburator - - I
25 Saringan bahan bakar - - I
26 Tangki oli - - I
27 Kabel-kabel & penghubung - - I

83
7.16 ROAD MARKING MACHINE
Pelaksanaan Perawatan:
I : Pemeriksaan, perbaikan atau ganti bila perlu
A: Penyetelan
R: Ganti atau pasang kembali
T: Kencangkan dengan torsi yang sesuai
L: Lumasi dengan pelumas yang sesuai

*) 1. Kecuali perawatan seperti tersebut di atas, pemeriksaan berkala


JADWAL PERAWATAN juga hendaknya dilakukan secara teratur.
2. Pada keadaan medan yang berat, perlu penanganan yang lebih
cermat dan istimewa

Jarak waktu pemeriksaan


(x 1 bulan) tiap kali 1 3 6 12
(x 1 jam) pakai 20 50 100 300

1 Oli mesin I R - R - -

2 Oli gear I R - - - -

3 Filter udara I - I - - -

4 Endapan debu pada - - - I - -


mangkok saringan

5 Busi - - - I - -

6 Busi arrester - - - I - -

7 Valve clearance - - - - I -

8 Fuel tank and strainer - - - - I -

9 Fuel line - - - - - I

10 Kerusakan komponen Hubungi pabrik pembuat atau pelayanan purna jual alat tsb.

84

Anda mungkin juga menyukai