Anda di halaman 1dari 22

TEKNIK PERKERASAN JALAN LENTUR

Penulis: Lucky Caroles

Hak Cipta © 2022 pada penulis


Edisi Pertama: Cetakan I ~ 2022

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau


memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara
elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan
teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.

Data Buku:
Format : 17 x 24 cm
Halaman : xx + 292 halaman
Isi : HVS 70 gram
Cover : Ivory 260 gram
Finishing : Perfect Binding
ISBN : 978-623-6433-79-9
Buku ini tersedia sumber elektronisnya

Diterbitkan Oleh:

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283


Telp. : 0274-882262
Web. : www.grahailmu.id
Email : info.teknosain@grahailmu.co.id
Teknosain adalah imprint dari CV. Graha Ilmu dengan nomor Keanggotaan IKAPI 016/DIY/01
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah


memberikan rahmat-Nya sehingga Buku Teknik Perkerasan Jalan Lentur ini
dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Buku ini dibuat pengantar dan pedoman dasar mengenai perancangan
dan perencanaan perkerasan jalan lentur disertai dengan teori, kriteria,
standar dan ketentuan yang menyertai prosesnya.
Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan buku ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna penyempurnaan buku ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Makassar, April 2022


Penyusun

Dr. Ir. Lucky Caroles, S.T., M.T., IPM


vi Teknik Perkerasan Jalan Lentur
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR TABEL xvii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Jalan Sebagai Salah Satu Prasarana Transportasi 1
1.2 Sekilas Sejarah Perkerasan Jalan 1
1.3 Potret Konstruksi Jalan di Indonesia Terkini 5
BAB 2 SISTEM, FUNGSI, KLASIFIKASI, JENIS PERKERASAN
DAN INVENTARIS BADAN JALAN 9
2.1 Sistem Jaringan Jalan 10
2.2 Fungsi Jalan 11
2.3 Klasifikasi Jalan 13
2.4 Umur Rencana 13
2.5 Jenis Perkerasan Jalan 14
2.6 Ruang dan Inventarisasi Jalan 19
2.6.1. Ruang Batasan Jalan 19
2.6.2 Inventarisasi Jalan 20
BAB 3 KOMPONEN DAN MATERIAL PERKERASAN JALAN 25
3.1 Komponen Perkerasan Jalan Lentur (Flexible Pavement) 25
3.2 Tanah Dasar 27
viii Teknik Perkerasan Jalan Lentur

3.3 Macam-macam Stabilisasi Lapisan Tanah 31


3.3.1. Lapisan tanah dasar yang lunak 31
3.3.2. Lapisan tanah dasar yang lunak dan kohesif 31
3.3.3. Lapisan tanah dasar berpasir lepas 33
3.3.4. Lapisan Dangkal 34
3.3.5. Stabilisasi Lapisan Lempung Mengembang 36
3.4 Material/batuan 41
3.5 Lapis Pondasi Bawah (Sub base) 43
3.6 Lapis Pondasi (Base course) 47
3.7 Lapis Permukaan (surface) 49
3.8 Timbunan/Urugan 57
3.8.1. Timbunan Biasa 58
3.8.2. Timbunan Pilihan 59
3.8.3. Timbunan tanah berbutir diatas rawa 60
3.8.4. Penimbunan Kembali tanah berbutir 60
3.9 Pengaruh karakteristik dan sifat tanah terhadap
desain, pelaksanaan dan kinerja perkerasan jalan 61
3.9.1. Faktor Air 62
3.9.2. Proses Pemadatan 62
3.10 Klasifikasi Tanah 63
3.11 Agregat 66
3.11.1 Agregat Kasar 66
3.11.2 Agregat Kasar 67
3.12 Aspal 69
3.12.1 Aspal Minyak 70
3.12.2 Campuran Lapis Aspal Beton (Laston) 71
3.13 Karakteristik Campuran 72
BAB 4 BEBAN LALULINTAS 81
4.1 Pengantar Tegangan dan regangan pada Perkerasan
lentur 81
4.1.1. Massa Homogen 81
4.1.2. Tegangan dan regangan pada perkerasan lentur 83
4.1.3. Tekanan Ban, Tekanan Kontak dan Area Kontak 83
4.1.4. Pengaruh Perubahan Beban Lalu Lintas dan
Tekanan Ban 85
Daftar Isi ix

4.2 Volume dan beban Lalu-lintas 86


4.2.1. Lalu-lintas Tetap 86
4.2.2. Kendaraan Tetap 86
4.2.3. Variabel Kendaraan dan lalu lintas 87
4.2.4. ESWL 87
4.2.5. Perkerasan Lentur dan Persamaan Tegangan
ESWL 88
4.2.6. Equivalent Axle Load Factor (EALF) dan
Equivalent Single Axle Load (ESAL) 90
4.2.7. Analisis lalu lintas (Trafic Analisis) 96
4.2.8. Lalu Lintas Harian Truck Rata rata 97
4.2.9. Factor Trucks 99
4.2.10. Faktor Pertumbuhan 101
4.3 Jenis Kendaraan dan Konfigurasi Sumbu 103
4.4 Beban Sumbu 106
4.5 Volume Lalulintas 108
4.6 Survey Volume Lalulintas 108
4.7 Definisi Survey Lalulintas 110
4.8 Prosedur Pelaksanaan Survey Lalulintas 111
4.9 Repetisi Beban Lalu Lintas 118
4.10 Beban Lalulintas pada Lajur Rencana 121
BAB 5 GEOTEKNIK PADA PERKERASAN JALAN 127
5.1 Sistem Klasifikasi Tanah 128
5.1.1. Sistem Klasifikasi AASHTO 128
5.1.2. Sistem Klasifikasi USCS 131
5.2 Ukuran Partikel dan Komposisi Tanah 135
5.3 Komposisi Tanah 137
5.4 Pemadatan Tanah 148
5.5 Pemampatan Tanah 150
BAB 6 JENIS SURVEY PENGUJIAN LAPANGAN DAN
LABORATORIUM 159
6.1 Pengujian Lapangan 159
6.1.1. Survey Topografi 159
6.1.2. Daya dukung tanah dan Struktur lapisan tanah 167
x Teknik Perkerasan Jalan Lentur

6.1.3. Pengujian Kekuatan Struktural 176


6.1.4. Pengujian Kekuatan Struktural 182
6.1.5 Pengujian Struktural Campuran Aspal 214
BAB 7 PERALATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 219
7.1 Alat Galian 219
7.2 Alat Pemecah Batu/ Hydrolic Breaker Excavator 223
7.3 Alat Pemuatan/Loader 226
7.4 Pemecah Batu/Stone Crusher 227
7.5 Alat Penggusur/Bulldozer 229
7.6 Alat Pemadat 232
7.7 Alat Penghampar 236
7.8 Asphalt Sprayer 239
7.9 Asphalt Distributor 240
7.10 Pneumatic Tire Roller 241
7.11 Asphalt Mixing Plant 242
7.12 Batching Plant 246
7.13 Dump Truck 249
7.14 Water Tank 255
7.15 Concrete Mix 256
7.16 Concrete Mix Truck 257
7.17 Peralatan Pancang 258
7.18 Bor Pile 260
BAB 8 PENGANTAR DRAINASE 263
8.1 Drainase Permukaan 265
8.2 Drainase Bawah Permukaan 270
DAFTAR PUSTAKA 275

-oo0oo-
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Jalan batu di roma dan proses pembuatan roda kayu 2
Gambar 1.2. Struktur Perkerasan Telford 3
Gambar 1.3. Struktur perkerasan Macadam 3
Gambar 1.4. Pelaksanaan struktur perkerasan macadam 4
Gambar 1.5. Lapis Penetrasi Macadam modifikasi 5
Gambar 2.1. Struktur Lapis Perkerasan Lentur 15
Gambar 2.2. Perkerasan Lentur 15
Gambar 2.3. Tipikal Struktur Perkerasan Lentur pada Lalu lintas
berat (Manual Perkerasan Jalan, 2017) 16
Gambar 2.4. Struktur dan Pelaksanaan Perkerasan Kaku 18
Gambar 2.5. Struktur Perkerasan Komposit 19
Gambar 2.6. Sketsa Batas Ruang Jalan 20
Gambar 2.7. Kereb Jalan 23
Gambar 2.8. Pengaman Tepi Jalan 24
Gambar 3.1 Distribusi Tegangan Akibat Beban Roda Pada
Perkerasan Lentur 26
Gambar 3.2. Komponen Lapis Perkerasan Pada Perkerasan Lentur 26
Gambar 3.3. Tanah dasar berada pada elev. eksisting rancangan 29
Gambar 3.4 Tanah dasar terletak diatas elevasi hasil pengukuran
Topografi 29
Gambar 3.5. Tanah dasar terletak dibawah elevasi hasil
pengukuran Topografi 30
Gambar 3.6. Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Pondasi bawah 44
xii Teknik Perkerasan Jalan Lentur

Gambar 3.7. Ilustrasi dan Foto Lapis Pondasi Atas 49


Gambar 3.8. Proses pelaksanaan pekerjaan lapis permukaan 57
Gambar 3.9. Nilai kepadatan tanah untuk timbunan jalan 59
Gambar 3.10. Ilustrasi deformasi akibat daya dukung tanah dasar
yang kurang 60
Gambar 3.11. Illustrasi Daya Dukung tanah dasar yang jelek 61
Gambar 4.1 Konsentrasi Beban pada Setengah Ruang Elastis 82
Gambar 4.2. Area Kontak Tekanan Ban 84
Gambar 4.3. Perubahan Beban Lalu Lintas 85
Gambar 4.4. Analisis ESWL pada tegangan vertikal tanah dasar 89
Gambar 4.5. Konfigurasi Beban Gandar 103
Gambar 4.6. Konfigurasi Sumbu 104
Gambar 4.7. Ilustrasi Beban Sumbu 106
Gambar 4.8. Survey Volume Lalu Lintas 110
Gambar 4.9. Sumbu Standar 118
Gambar 4.10. Tipe Jalan 121
Gambar 4.11. Proporsi Truk Di Jalur Desain Jalan Raya Multi-Jalur 124
Gambar 5.1. Rentang (range) dari batas cair (LL) dan indeks
plastisitas 130
Gambar 5.2. Komposisi Elemen Tanah 138
Gambar 5.3. Tiga fase elemen tanah dengan volume padat sama
dengan 1 141
Gambar 5.4. Elemen tanah yang jenuh air dengan volume padat
sama 142
Gambar 5.5. Tiga Fase Tanah Yang Menunjukan Hubungan Antara
Massa Dan Volume 143
Gambar 5.6. Elemen Tahah Dengan Volume Total V=1 144
Gambar 5.7. Elemen Tanah Yang Jenuh Air Dengan Volume Total
V=1 145
Gambar 5.8. Kurva Pemadatan 149
Gambar 5.9. Variasi Tegangan Total, Tekanan Air Pori, dan
Tegangan Efektif Pada Suatu Lapisan Lempung Di
Mana Air Dapat Mengalir Ke Atas dan Ke Bawah
Sebagai Akibat Dari Penambahan Tegangan, 152
Daftar Gambar xiii

Gambar 5.10. Variasi Tegangan Total, Tekanan Air Pori, Dan


Tegangan Efektif Pada Suatu Lapisan Lempung 153
Gambar 5.11. Profil penurunan segera dan tekanan pada bidang
sentuh pad lempung; (a) pondasi lentur, (b) pondasi
kaku 156
Gambar 6.1. Waterpass 160
Gambar 6.2. Theodolite 160
Gambar 6.3. Total Station 161
Gambar 6.4. GPS dan GPS Geodetic 163
Gambar 6.5. Tripod 163
Gambar 6.6. Bak Ukur 164
Gambar 6.7. Kompas 164
Gambar 6.8. Meteran dan Roll Meter 165
Gambar 6.9. Handy Talky 165
Gambar 6.10. Drone 166
Gambar 6.11. Sand Cone 167
Gambar 6.12. Geolistrik 169
Gambar 6.13. Dynamic Cone Penetrometer 170
Gambar 6.14. Grafik hubungan nilai DCP dengan CBR 171
Gambar 6.15. Grafik Hubungan Nilai Kumulatif Kedalaman Dengan
Nilai Penetrasi 172
Gambar 6.16. Sondir 172
Gambar 6.17. CBR Lapangan 173
Gambar 6.18. Handbore/Bor Tangan 174
Gambar 6.19. Lightweight Deflectometer (LWD) 176
Gambar 6.20. Skema Alat LWD 179
Gambar 6.21. Falling Weight Deflectometer 179
Gambar 6.22. Konfigurasi Geophone 180
Gambar 6.23. Benkelman Beam 181
Gambar 6.24. Mesin Los Angeles 186
Gambar 6.25. Alat Uji Berat Jenis Tanah 188
Gambar 6.26. Alat Cassagrande/Atterberg Limits 197
Gambar 6.27. Diagram skematis : (a) Alat Casagrande; (b) Grooving
Tool 198
xiv Teknik Perkerasan Jalan Lentur

Gambar 6.28. Diagram skematis cetakan tanah pada alat


Casagrande: sebelum diuji; (b) setelah di uji 198
Gambar 6.29. Hubungan antara Kadar Air dan Tumbukan 199
Gambar 6.30. Hubungan batas cair dan indeks plastisitas untuk
klasifikasi tanah berdasarkan AASTHO 208
Gambar 6.31. Hubungan batas cair dan indeks plastisitas untuk
klasifikasi tanah berdasarkan USCS 209
Gambar 6.32. Definisi Batas Susut 210
Gambar 6.33. Diagram skematis penentuan volume tanah kering 210
Gambar 6.34. Alat Marshall Test 216
Gambar 7.1. Ilustrasi Excavator 220
Gambar 7.2. Komponen Excavator Secara Umum 222
Gambar 7.3. Komponen Hydraulic Breaker 225
Gambar 7.4. Komponen Loader 227
Gambar 7.5. Ilustrasi Stone Crusher 228
Gambar 7.6. Komponen Stone Crusher 228
Gambar 7.7. U-Blade Dozer 230
Gambar 7.8. Straight Blade Dozer 230
Gambar 7.9. Cushion Blade Dozer 231
Gambar 7.10. Bowldozer Blade 231
Gambar 7.11. Universal Blade Dozer 232
Gambar 7.12. Komponen Bulldozer 232
Gambar 7.13. Mesh Grid Roller 234
Gambar 7.14. Segment Roller 234
Gambar 7.15. Smooth Steel Roller 235
Gambar 7.16. Penggilas Roda Tiga 235
Gambar 7.17. Tandem Wheel Roller 236
Gambar 7.18. Komponen Motor Grader 239
Gambar 7.19. Asphalt Sprayer 240
Gambar 7.20. Asphalt Distributor 241
Gambar 7.21. Pneumatic Tire Roller 242
Gambar 7.22. Komponen Asphalt Mixing Plant 246
Gambar 7.23. Komponen Batching Plant 249
Gambar 7.24. Rear Dump Truck 251
Gambar 7.25. Side Dump Truck 252
Daftar Gambar xv

Gambar 7.26. Bottom Dump Truck 252


Gambar 7.27. Articulated Dump Truck 253
Gambar 7.28. Rigid Dump Truck 254
Gambar 7.29. Mining Dump Truck 255
Gambar 7.30. Komponen Water Tank Truck 256
Gambar 7.31. Cement Mixer 257
Gambar 8.1. Drainase Permukaan 266

-oo0oo-
xvi Teknik Perkerasan Jalan Lentur
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Kemantapan Jalan Nasional tahun 2015 6


Tabel 2.1. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Kelas 13
Tabel 2.2. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Medan 13
Tabel 2.3. Umur Rencana Perkerasan Jalan Baru 14
Tabel 3.1. Desain Pondasi Jalan Minimum 42
Tabel 3.2. Gradasi Lapis Pondasi Agregat dan Lapis Drainase 44
Tabel 3.3. Sifat sifat Lapis Pondasi Agregat dan Lapis Drainase 45
Tabel 3.4. Ketentuan Gradasi Perkerasan berbutir Jalan tanpa
Penutup aspal 45
Tabel 3.5. Sifat sifat Bahan untuk perkerasan Berbutir Jalan tanpa
penutup Aspal 46
Tabel 3.6. Ketentuan Sifat Lapis Pondasi Agregat Kelas C 46
Tabel 3.7. Ketentuan Sifat Lapis Pondasi Agregat 47
Tabel 3.8. Sifat sifat yang disyaratkan untuk Stabilisasi Tanah dasar
dan Lapis Pondasi Semen 48
Tabel 3.9. Syarat pengujian Lapis Pondasi Tanah Semen 48
Tabel 3.10. Tebal Nominal Minimum Campuran Beraspal 50
Tabel 3.11. Ketentuan Agregat Kasar 50
Tabel 3.12. Ukuran Nominal Agregat Kasar Penampung Dingin
Untuk Campuran Beraspal 51
Tabel 3.13. Ketentuan Agregat Halus 51
xviii Teknik Perkerasan Jalan Lentur

Tabel 3.14. Amplop Gradasi Agregat Gabungan Untuk Campuran


Beraspal 51
Tabel 3.15. Contoh Batas-Batas “Bahan Bergradasi Senjang” 52
Tabel 3.16. Ketentuan Sifat-sifat Campuran Lataston 52
Tabel 3.17. Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston (AC) 52
Tabel 3.18. Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston Modifikasi
(AC Mod) 53
Tabel 3.19. Ketentuan untuk Aspal Keras 54
Tabel 3.20. Ketentuan Bahan Anti Pengelupasan 55
Tabel 3.21. Kompatibilitas Bahan Anti Pengelupasan dengan Aspal 55
Tabel 3.22. Bahan tambah atau Stabiizer untuk SMA 56
Tabel 3.23. Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Stone Matrix Asphalt 57
Tabel 3.24. Gradasi Penimbunan Kembali Bahan Berbutir 60
Tabel 3.25. Parameter IRI 63
Tabel 3.26. Sistem Klasifikasi Tanah USCS 64
Tabel 3.27. Sistem Klassifikasi AASHTO 65
Tabel 3.28. Prosentase Berat yang Lolos Saringan BS 67
Tabel 3.29. Gradasi Agregat 69
Tabel 3.30. Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston 71
Tabel 3.31. Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston yang
Dimodifikasi 72
Tabel 3.32. Gradasi mineral filler 76
Tabel 3.33. Persyaratan campuran Aspal Beton 78
Tabel 3.34. Persentase minimum rongga dalam agregat 79
Tabel 4.1. Axle Load Equivalency Factors for Flexible Pavements,
Single Axles 93
Tabel 4.2. Axle Load Equivalency Factors for Flexible Pavements,
Tandem Axles 94
Tabel 4.3. Axle Load Equivalency Factors for Flexible Pavements,
Triple Axles 95
Tabel 4.4. Rekomendasi koefisien drainase untuk base dan subbase
yang tidak terawat pada perkerasan lentur 96
Tabel 4.5. Distribusi truk di berbagai kelas jalan raya di Amerika
Serikat 98
Tabel 4.6. Faktor Truk 100
Daftar Tabel xix

Tabel 4.7. Faktor pertumbuhan lalu lintas 102


Tabel 4.8. Total faktor pertumbuhan 102
Tabel 4.9. Angka atau Simbol untuk Konfigurasi Sumbu kendaraan 104
Tabel 4.10. Penerapan Simbol/Angka 105
Tabel 4.11. Konfigurasi Beban Sumbu 107
Tabel 4.12. Contoh Formulir Survey Lalu Lintas 112
Tabel 4.13. Perlengkapan dan Peralatan Survey 115
Tabel 4.14. Pengelompokan Kendaraan Versi Bina Marga 116
Tabel 4.15. Pengelompokan Kendaraan Versi MKJI 117
Tabel 4.16. Penggolongan Kendaraan Berdasar Pedoman Teknik No.
Pd.T-19—2004-B 117
Tabel 4.17. Penggolongan Kendaraan Berdasarkan Jasa Marga 117
Tabel 4.18. Spektra Beban Sumbu Kendaraan 121
Tabel 4.19. Distribusi Truk Jalan Raya Multi-Jalur 123
Tabel 4.20. Presentase Total Lalu Lintas Kendaraan Pada Jalur Desain 124
Tabel 4.21. Faktor Distribusi Jalur 125
Tabel 5.1. Sistem Klasifikasi Tanah Berdasarkan AASHTO 129
Tabel 5.2. Sistem Klasifikasi USCS 133
Tabel 5.3. Perbandingan Sistem AASHTO Dengan Sistem Unified 134
Tabel 5.4. Perbandingan Sistem Unified Dengan Sistem AASHTO
Berdasarkan Kelompok Jenis Tanah 135
Tabel 5.5. Batasan-Batasan Ukuran Golongan Tanah 136
Tabel 5.6. Penjelasan secara kualitatif mengenai deposit tanah
berbutir 146
Tabel 5.7. Angka Pori, Kadar Air, Dan Berat Volume Kering Untuk
Beberapa Tipe Tanah Yang Masih Dalam Keadaan Asli 147
Tabel 5.8. Faktor pengaruh untuk pondasi 158
Tabel 5.9. Harga-harga Modulus Young 158
Tabel 5.10. Harga-harga Angka Poisson 158
Tabel 6.1. Penafsiran Hasil Penyelidikan Tanah dengan Memakai
Alat Sondir 173
Tabel 6.2. Parameter dalam klasifikasi tanah secara visual 175
Tabel 6.3. Variasi Nilai A Terhadap Suhu 189
Tabel 6.4. Klasifikasi Tanah Berdasarkan Berat Jenis 189
Tabel 6.5. Derajat kejenuhan dan kondisi tanah 192
xx Teknik Perkerasan Jalan Lentur

Tabel 6.6 Nilai n, e, w, cs, dan cwet untuk tanah keadaan asli di
lapangan 192
Tabel 6.7. Variasi nilai a dengan Gs 195
Tabel 6.8. Variasi nilai L dengan pembacaan hidrometer 195
Tabel 6.9. Variasi nilai A dengan nilai Gs 196
Tabel 6.10.Klasifikasi AASHTO untuk butiran kasar 200
Tabel 6.11.Klasifikasi AASHTO untuk butiran halus 201
Tabel 6.12.Klasifikasi USCS untuk tanah kerikil 201
Tabel 6.13.Klasifikasi USCS untuk Tanah Pasir 203
Tabel 6.14.Klasifikasi USCS untuk Tanah Berbutir Halus Anorganik 205
Tabel 6.15.Klasifikasi USCS untuk Tanah Berbutir Halus Organik 206
Tabel 6.16.Spesifikasi lapisan perkerasan AC 217
Tabel 7.1. Contoh Kapasitas Bucket dan Output Tenaga Excavator 223
Tabel 7.2. Karakteristik Off-Highway Dumptruck 250
Tabel 8.1. Kecepatan Aliran Air Yang Diijinkan Dan Kemiringan
Selokan samping Berdasarkan Jenis Material Selokan
samping 267
Tabel 8.2. Jenis Selokan 268

-oo0oo-

Anda mungkin juga menyukai