Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S
DENGAN CIDERA KEPALA DI RUANG MELATI
RSWN

Disusun Oleh :

Yanes Paunno

NIM : 2008101

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2020
KASUS II

Seorang laki-laki usia 32 Tahun, berprofesi sebagai supir angkot, mengalami kecelakaan lalu
lintas dimana angkotnya menabrak bis yang tengah parkir diujung tikungan jalan. Akibat
benturan yang keras, sopir mengalami luka robek dikepalanya dan berdarah, memar-memar
didada dan sendi bahu, serta tampak tulang selangkanya menonjol, ia segera dibawa ke Rumah
Sakit dan dari hasil pemeriksaan, terdapat luka di kulit kepala sepanjang 3cm, tepi luka rata
dengan dasar luka tampak sedikit jaringan yang berwarna kekuningan. Sedang pada tulang
selangkanya terdapat patah tulang.

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari senin, tanggal 12 oktober di ruang Melati Rumah Sakit Umum
Daerah Batang secara alloanamnesa atau autoanamnesa.

A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Tn. S

Umur : 32th

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia

Status Perkawinan : Kawin

Pendidikan Terakhir : SLTA

Pekerjaan : Swasta ( Supir Angkot)

Alamat : Kab. Batang

No. RM : 190088

Tanggal Masuk RS: 11 Oktober Jam :14.00

2. Identitas Penanggungjawab

Nama : Ny. N

Umur : 29 th

Jenis Kelamin : Perempuan


Pendidikan Terakhir : SLTA

Pekerjaan : IRT

Alamat : Kab. Batang

Hubungan dg pasien : Istri

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Luka robek dikepalanya dan berdarah, memar-memar didada dan sendi bahu, serta
tampak tulang selangkanya menonjol

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien datang ke Rumah Sakit dengan hasil pemeriksaan, terdapat luka di kulit
kepala sepanjang 3cm, tepi luka rata dengan dasar luka tampak sedikit jaringan
yang berwarna kekuningan. Sedang pada tulang selangkanya terdapat patah tulang.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Keluarga pasien mengatakan dahulu pernah mengalami kecelakaan lalu lintas,
tetapi tidak pernah separah ini.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit menular ataupun keturunan seperti diabetes dan hipertensi.

5. Genogram

X X X X

X X X X X X

32th

Keterangan Genogram :

: Laki - laki

: Perempuan

: Pasien
X
: Tinggal Serumah
C. REVIEW of SISTEM (ROS)
Keadaan umum :

Kesadaran : Compos mentis

Skala Koma Glasgow : Verbal : 5 Psikomotor : 6 Mata : 4

TB / BB : 173cm / 63 Kg

Tanda-tanda vital : Nadi :100 Temp : 37,2 RR : 26x/m Tensi :90/70

1. Sistem Pernafasan
Gejala (Subyektif) :

a. Dispnea: Tidak terdapat dipsnea


b. Riwayat Penyakit Pernapasan: Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit pernapasan
c. Pemajanan terhadap Udara Berbahaya : Tidak ada
d. Kebiasaan Merokok : Pasien tidak merokok
e. Batuk : Tidak
f. Sputum : Tidak adanya sputum
g. Penggunaan Alat Bantu : Terpasang O2 Masker kanul 3ltpm
h. Lain – Lain :

Tanda (Obyektif) : (tambahkan data jika ada masalah pada sistem ini)

a. Inspeksi
- Kelainan Tulang Belakang : Tidak ada
- Warna Kulit : Tidak Sianosis
- Lesi pada Dinding Dada : Tapak memar-memar didada dan sendi
bahu
- Terdapat Luka Post Operasi : Tidak adanya luka post operasi
- Terpasang WSD : Tidak ada
- Clubbing Finger : Tidak terdapat clubbing finger
- Dada : Simetris
- Pergerakan Dada : Teratur
- Frekuensi dan Irama Pernapasan: 26 kali/menit, Reguler
- Pola Nafas : Bradipnoe
- Retraksi : Tidak ada retraksi dada
- Lain – Lain :-

b. Palpasi
- Taktil Fremitus : Normal
- Nyeri Tekan : Adanya nyeri tekan pada dada
- Massa Abnormal : Tidak terdapat massa abnormal
- Ekspansi paru : Mengembang normal
- Lain – Lain :

c. Perkusi : Sonor
- Lain – Lain :-

d. Auskultasi
- Suara napas : Vesikuler
- Friction Rub : Tidak adanya friction rub
- Lain – Lain :-
2. Sistem Kardiovaskuler
Gejala (Subyektif) : (tambahkan narasi kalimat jika ada masalah pada sistem
ini)

a. Palpitasi : Jantung berdegup kencang teratur


b. Nyeri Dada : Tidak adanya nyeri dada
c. Riwayat Pemakaian Obat Jantung : Tidak ada
d. Lain – Lain :-

Tanda (Obyektif) : (tambahkan data jika ada masalah pada sistem ini)

a. Inspeksi
- Sklera : Tidak Ikterik
- Konjungtiva : Anemis
- Ictus Cordis : Tampak sesuai dengan apeks jantung.
- Pulsasi Katup : Tampak
- Lain – Lain :-
b. Palpasi
- Heart Rate
Frekuensi : 100 kali/menit

Ciri denyutan : Pulsus Anarkot

Irama : Teratur

Isi nadi : Denyutan terasa lemah, gelombang nadi kecil

- Arteri Karotis : Teraba kuat


- Ictus Cordis : Teraba : Thrill  Ya  Tidak
- JVP : 7 cmH2O
- CVP : 7 cmH2O
- Ekstremitas : Tidak terdapat edema
- Kulit : Dingin
- Capillary Refill : ≤3 detik
- Lain – Lain :-
c. Perkusi
- Bunyi perkusi jantung : Pekak
- Batas jantung : Normal
- Lain – Lain :-

d. Auskultasi
- Bunyi Jantung I, II : Teratur
- Gallop : Tidak Ada
- Murmur/Bising Jantung : Tidak Ada
- Derajat murmur :-
- Lain – Lain :-

3. Sistem Gastrointestinal
Gejala (Subyektif) :

a. Diit biasa (tipe) : Jumlah makan per hari : ………….


b. Pola diit :……………….. Makan terakhir : …………………..
c. Nafsu/selera makan:……………….. Mual muntah :…………………..
d. Nyeri ulu hati : Tidak terdapat nyeri ulu hati
e. Alergi makanan : Tidak adanya alergi
f. Masalah mengunyah/menelan : Tidak terdapat masalah
g. Pola BAB : Normal, 1x perhari
h. Kesulitan BAB : Tidak terdapat kesulitan bab
i. Penggunaan laksantif :-
j. BAB terakhir : Pasien mengatakan bab tadi pagi jam 7
k. Riwayat perdarahan : Tidak pernah mengalami perdarahan
pada pencernaan
l. Riwayat inkontinensia alvi : Tidak ada riwayat terkait
m. Riwayat hemorid : Tidak ada riwayat terkait
n. Lain – lain :-

Tanda (Obyektif) : (tambahkan data jika ada masalah pada sistem ini)

a. Kondisi mulut : Gigi : Lengkap dan bersih Mukosa mulut :Lembab


Lidah : Tampak bersih, tidak terdapat sariawan ataupun
luka
b. Antropometri
Berat badan : 63 kg

Tinggi badan : 173 cm

IMT :

LILA :
c. Biochemical (hasil pemeriksaan lab penunjang nutrisi)
Hb :-

Albumin :-

Protein :-

Lainnya :-

d. Diet (gangguan/ kebiasaan pola makan)


Tidak adanya gangguan seperti mual muntah.

Lain–lain: -

e. Inspeksi : Abdomen Simetris, tidak adanya lesi, tidak terdapat pembesaran


abnormal pada abdomen

f. Auskultasi :
- Bising usus : 12x/menit
- Pengkajian peristaltik : Normal

g. Palpasi :
Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat massa, Edema(-), Ascites(-), Turgor
kulit baik <2 detik

Lain – Lain : -

h. Perkusi : Thympani
i. Hemoroid : Tidak terdapat hemoroid

4. Sistem Perkemihan
Gejala (Subyektif) :

a. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Keluarga pasien mengatakan bahwa


pasien tidak memiliki riwayat penyakit perkemihan maupun ginjal.

b. Riwayat penggunaan diuretik : Keluarga pasien mengatakan bahwa


pasien tidak memiliki riwayat penggunaan obat diuretik

c. Rasa nyeri/rasa terbakar saat kencing : Tidak ada

d. Kesulitan BAK : Tidak ada

Tanda (Obyektif) :

a. Pola BAK : BAK normal dengan frekuensi 6-7x/hari, Tidak adanya retensi uri
b. Perubahan kandung kemih : Tidak adanya distensi kandung kemih
c. Karakteristik urine : Tidak terkaji

5. Sistem Persyarafan
Gejala (Subyektif) :

a. Rasa ingin pingsan/pusing: Pasien mengatakan masih merasa pusing dan


melayang.

b. Sakit kepala
- P: Nyeri trauma

- Q: nyeri seperti tertusuk benda tajam

- R: Nyeri pada daerah fraktur mid clavicula dan pada kepala

- S: Skala 8 (1-10)

- T: Nyeri saat bernapas dan bergerak

c. Kesemutan,/kebas/kelemahan: Pasien mengatakan badannya terasa lemah, tidak


adanya kesemutan ataupun kebas.
d. Gejala sisa stroke : Tidak ada
e. Kejang : Tidak terjadi kejang
f. Status postikal : -

Tanda (Obyektif) :

a. Pemeriksaan Saraf Kranial :


N.I : Dapat membedakan bau, ex. Kopi dan Teh
N.II : Penglihatan normal
N.III : Tes putaran bola mata (+)
N.IV : Dapat menggerakkan mata kebawah dan kedalam
N.V : Dapat menggerakkan rahang kesemua sisi
N.VI : Deviasi mata ke lateral
N.VII : Senyum (+), bersiul (+), mengangkat alis (+)
N.VIII : Dapat mendengarkan dan merespon dengan baik
N.IX : Dapat membedakan rasa manis, asam, asin
N.X : Reflex muntah dan menelan (+)
N.XI : Tidak dapat menggerakkan bahu
N.XII : Dapat menggerakkan lidah dari sisi ke sisi

b. Pemeriksaan Fungsi Sensorik : Dapat menyebutkan perbedaan rangsang


tajam dan tumpul
c. Pemeriksaan Fungsi Motorik : Otot kaki normal skala 5ka/5ki, Otot tangan
kanan dapat melawan gravitasi tetapi tidak
dapat melawan pemeriksa. Skala 3ka/5ki
d. Pemeriksaan Refleks : Refleks normal
e. Pemeriksaan Saraf Otonom :
6. Sistem Immune
Gejala (Subyektif) :

Riwayat Imunisasi : Pasien mengatakan bahwa dirinya lupa imunisasi sudah lengkap
atau belum

a. BCG :
b. Hepatitis A :
c. Hepatitis B :
d. DPT :
e. Polio :
f. Hib :
g. MMR :
h. Tifoid
i. Varisela

7. Sistem Reproduksi
Pria

Gejala (Subjektif) :

a. Rabas penis : -
b. Gangguan prostat : tidak mengalami gangguan pada prostat
c. Sikumsisi (+)
d. Vasektom (-)
e. Melakukan pemeriksaan sendiri :
f. Payudara/testis : Tidak terkaji
g. Protoskopi/ pemeriksaan prostat terakhir : pasien mengatakan belum pernah
melakukan pemeriksaan

Tanda (Obyektif) :

a. Pemeriksaan : Tidak terkaji


b. Payudara/testis : Tidak terkaji
c. Kutil genital/lesi : Tidak terkaji

8. Sistem Muskuloskeletal
Gejala (Subyektif) :

a. Riwayat cidera kecelakaan :


b. Fraktur/dislokasi : Fraktur Mid Clavicula Dextra
c. Arthritis/sendi tak stabil : Tidak ada
d. Masalah punggung : Tidak ada
e. Riwayat Penggunaan Kortikosteroid : Tidak ada
Tanda (Obyektif) :

a. Massa/tonus otot :
b. Postur : Adanya perubahan pada postur tubuh karena
fraktur mid clavicula dextra
c. Tremor : Tidak adanya tremor
d. Rentang gerak :

e. Kekuatan : Skala 5 3

5 5
f. Deformitas : Tidak adanya deformitas
g. Kelainan Fungsi :
h. Bengkak : Tidak adanya bengkak dan tanda-tanda infeksi
i. Kekakuan : Tidak adanya kekakuan sendi atau otot
j. Infeksi : Luka tampak bersih, Tidak adanya tanda-tanda
infeksi
k. Instabilitas Ligament : Tidak ada
l. Gait/Posisi Jalan Pasien : Tampak

9. Sistem Endokrin
Gejala (Subyektif) :

a. Poliuria : Tidak Ada


b. Polidipsia : Tidak Ada
c. Polifagia : Tidak Ada
d. Susah Tidur : Tidak Ada
e. Sering Merasa Lemah : Tidak Ada
f. Mudah Lelah : Tidak Ada
g. Emosi Labil : Tidak Ada
h. Gangguan Penglihatan (Mata Kabur) : Tidak Ada
i. Perubahan Menstruasi/Libido : Tidak Ada
j. Sering Luka : Tidak Ada
k. Riwayat Penggunaan Kortikosteroid Jangka Panjang: Tidak Ada
l. Riwayat Penyakit Keturunan dalam Keluarga: Tidak Ada
m. Riwayat Trauma Kepala : Tidak Ada
n. Riwayat Pengangkatan Kelenjar Thyroid : Tidak Ada
o. Riwayat Defisiensi Iodin : Tidak Ada

Tanda (Obyektif) :

a. Keterlambatan Pubertas : Tidak Ada


b. Tubuh Sangat Pendek : Tidak Ada
c. Luka Sulit Sembuh : Tidak Ada
d. Peningkatan Suhu Tubuh : Tidak Ada
e. Penurunan Berat Badan : Tidak Ada
f. Tremor : Tidak Ada
g. Berjerawat Banyak : Tidak Ada
h. Moon Face : Tidak Ada
i. Buffalo Hump (Punuk) : Tidak Ada
j. Striae pada Abdomen : Tidak Ada
k. Edema : Tidak Ada

10. Sistem Integumen


Gejala (Subyektif) :

a. Riwayat Gangguan Kulit : Keluarga mengatakan pasien pernah


mengalami penyakit cacar pada umur 12
tahun
b. Keluhan Klien : Tidak ada keluhan

Tanda (Obyektif) :

a. Penampilan Lesi Kulit : Adanya lesi pada bagian dada kanan


b. Lokasi Lesi Kulit
- Regio :
- Regio Relatif :
c. Jumlah Lesi Kulit : 3 buah lesi dibagian dada
d. Penyebab lesi kulit : Trauma saat kecelakaan
e. Abnormalitas Kuku : Tidak Ada
f. Abnormalitas Rambut : Tidak Ada
g. Penyebaran/Kualitas Rambut: Tidak Ada
h. Diaforesis : Tidak Ada
i. Laserasi : Tidak Ada
j. Ulserasi : Tidak Ada
k. Ekimosis : Tidak Ada
l. Luka Bakar (Derajat/Persen): Tidak Ada
m. Drainase : Tidak Ada
n. Ruam Kulit Primer
- Makula : Tidak Ada
- Eritema : Tidak Ada
- Papula : Tidak Ada
- Nodula : Tidak Ada
- Vesikula : Tidak Ada
- Bula : Tidak Ada
- Pustula : Tidak Ada
- Urtika : Tidak Ada
o. Ruam Kulit Sekunder
- Skuama : Tidak Ada
- Krusta : Tidak Ada
- Erosi : Tidak Ada
- Ekskoriasi : Tidak Ada
- Ulkus : Tidak Ada
- Rhagaden : Tidak Ada
- Parut : Ada pada lutut dan telapak tangan atas.
- Keloid : Tidak Ada
- Abses : Tidak Ada
- Likenifikasi : Tidak Ada
- Guma : Tidak Ada
- Hiperpigmentasi : Tidak Ada

11. Sistem Sensori


Gejala (Subyektif) :-

Tanda (Obyektif) : Hasil pengkajian menunjukkan tidak adanya kelainan


pada system sensori

12. Sistem Hematologi


Gejala (Subyektif) :

a. Riwayat kesehatan keluarga (anemia, perdarahan):


Keluarga pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit menular ataupun keturunan seperti diabetes dan hipertensi.
b. Riwayat kesehatan klien : Keluarga mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit seperti yang disebutkan dibawah ini.
 Keganasan, kemoterapi : menyebabkan leukemia dan mielodisplasia (-)
 Hepatitis : menyebabkan anemia (-)
 Kehamilan : menyebabkan anemia dan sindrom HELLP (-)
 Trombosis vena : menyebabkan trombopilia (-)

Tanda (Obyektif) :

a. Jenis golongan darah: O rhesus+


b. Tanda-tanda infeksi : Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
c. Perdarahan : Perdarahan dalam pada fraktur mid clavicula dextra
d. Warna kulit : Pucat (+)
e. Dispnea (+), nyeri dada(+)
f. Pica (-)
g. Perut terasa penuh, mudah kenyang (menunjukkan splenomegali) : (-)
h. Alkoholik, kekurangan gizi, vegetarian (pada anemia megaloblastik): (-)
i. Pruritus (pada polisitemia dan penyakit Hodgkin): (-)
j. Sakit kepala dan gangguan neurologis (pada trombositopenia): (-)
k. Glositis: (-)
l. Limpadenopati: (-)
m. Nyeri tulang/ tenderness : pada myeloma multiple (-)

D. DATA PENUNJANG
Dicantumkan hari & tanggal

1. Pemeriksaan Laboratorium : -
2. Pemeriksaan Diagnostik
a. Rontgen :-
b. EKG :-
c. EEG :-
d. USG :-
e. CT Scan :-
f. MRI :-
g. Bronkoskopi :-

3. Tanda – Tanda Vital

Tanggal dan Waktu Pemeriksaan

No Jenis Tgl 12/10/20 Tgl 13/10/20


. Pemeriksaan Pagi : Siang : Mlm : Pagi: Siang: Mlm :

08.00 14.00 20.00 08.00 14.00 20.00

1 Tek. Darah 90/70 110/70 110/80 120/80 110/70 110/80

2 Suhu 37,2 37,3 37 36,9 37 37,2

3 Nadi 100 98 96 98 100 98

4 Pernapasan 26 24 26 24 22 24
II. ANALISA DATA

DATA INTERPRETASI MASALAH


NO
(SIGN/SYMPTOM) (ETIOLOGI) (PROBLEM)
DS:
Keluarga mengatakan
pasien susah bernafas Deformitas Tulang Dada Pola napas tidak efektif
karena dadanya sakit.
I
DO:
- Tampak memar
pada dada dan sendi
bahu
- Tulang selangka
patah dan tampak
tulang selangkanya
menonjol
- RR: 26x/m

DS:
- Keluarga mengatakan
II pasien sering meringis Agen pencedera fisik Nyeri Akut
- Keluarga mengatakan (Trauma)
pasien susah bernafas
karena dadanya terasa
sakit

DO:
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak
meringis
- Pola napas
berubah

III. DIAGNOSIS KEPERAWATAN (PRIORITAS MASALAH)/SDKI


1. Pola napas tidak efektif b.d deformitas tulang dada d.d Tampak memar pada dada dan
sendi bahu, tulang selangka patah dan tampak tulang selangkanya menonjol, rr: 26x/m
2. Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisik (Trauma) d.d Pasien tampak gelisah, pasien tampak
meringis, pola napas berubah

IV. RENCANA KEPERAWATAN/SLKI & SIKI

NO TANDA
TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI KEP
DP TANGAN
Tujuan : setelah dilakukan tindakan SIKI
keperawatan selama 2 x 24 jam maka Manajemen Jalan Napas Yanes
masalah pola napas membaik dengan 1. Monitor pola napas
Kriteria Hasil : 2. Monitor bunyi napas
SLKI: tambahan
I - Ventilasi semenit meningkat 3. Posisikan semi-fowler
- Tekanan ekspirasi dan atau fowler
inspirasi meningkat 4. Berikan Oksigen
- Dispnea menurun Pemantauan Respirasi
- Penggunaan otot bantu napas Monitor saturasi
menurun oksigen
- Frekuensi napas membaik

Tujuan : setelah dilakukan tindakan SIKI


keperawatan selama 2 x 24 jam maka Manajemen Nyeri Yanes
masalah tingkat nyeri menurun 1. Identifikasi lokasi,
dengan Kriteria Hasil : karakteristik, durasi,
SLKI: frekuensi, kualitas,
II - Kemampuan menuntaskan intensitas, skala nyeri
aktivitas meningkat 2. Berikan tekhnik
- Meringis menurun nonfarmakologis untuk
- Gelisah menurun mengurangi rasa nyeri
Kompres Panas
1. Periksa suhu alat
kompres
2. Pilih metode yang
nyaman dan mudah
didapat
3. Jelaskan prosedur
penggunaan kompres
panas
4. Pilih lokasi kompres
5. Balut alat kompres
panas dengan kain
pelindung
6. Lakukan kompres
panas pada daerah
cedera

V. CATATAN KEPERAWATAN

HARI &
NO TANDA
TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
DP TANGAN
PUKUL
12/10/2020 Manajemen Jalan DS : Yanes
08.00 Napas Keluarga mengatakan
I 1. Memonitor pola pasien susah bernafas
napas karena dadanya sakit.
2. Memonitor
bunyi napas DO :
tambahan -RR : 26x/m
3. Memposisikan -Auskultasi
semi-fowler Vesikuler, tidak
atau fowler adanya suara napas
4. Memberikan tambahan
Oksigen -Pasien tampak
Pemantauan rileks dengan
Respirasi posisinya
Memonitor -Terpasang O2
saturasi oksigen masker kanul 3ltpm
-SpO2 : 98%

13/10/2020 Manajemen Nyeri DS : Yanes


14.00 1. Mengidentifikasi - Keluarga
II lokasi, mengatakan pasien
karakteristik, sering meringis
durasi, frekuensi, - Keluarga
kualitas, mengatakan pasien
intensitas, skala susah bernafas
nyeri karena dadanya
2. Memberikan terasa sakit
tekhnik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa DO :
nyeri - Pasien tampak
Kompres Panas meringis
1. Memeriksa suhu - Pasien tampak
alat kompres memegangi dada
2. Memilih metode setiap bernapas
yang nyaman dan - P: Nyeri trauma
mudah didapat
( menggunakan - Q: nyeri seperti
botol plastik tertusuk benda
yang berisi air tajam
panas)
3. Menjelaskan - R: Nyeri pada
prosedur daerah fraktur mid
penggunaan clavicula dan pada
kompres panas kepala
4. Memilih lokasi
kompres - S: Skala 8 (1-10)
5. Membalut alat
kompres panas - T: Nyeri saat
dengan kain
bernapas dan
pelindung
bergerak
6. Melakukan
kompres panas
- Pasien tampak
pada daerah
mengerti dengan
cedera
yang dijelaskan
perawat
- Pasien tampak
rileks setelah
dilakukan kompres
panas

VI. CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI & TANGGAL TANDA


EVALUASI
DP PUKUL TANGAN
12/10/2020 S : Keluarga mengatakan pasien Yanes
14.00 sudah mulai bisa bernafas pelan
pelan.

I O:
-RR : 24x/m
-Auskultasi Vesikuler, tidak
adanya suara napas tambahan
-Pasien tampak rileks dengan
posisinya
-Terpasang O2 masker kanul
3ltpm
-SpO2 : 99%

A : Masalah Belum Teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
Manajemen Jalan Napas
1. Monitor pola napas
2. Monitor bunyi napas
tambahan
3. Posisikan semi-fowler
atau fowler
4. Berikan Oksigen
Pemantauan Respirasi
Monitor saturasi oksigen

13/10/2020 S: Yanes
20.00 - Keluarga mengatakan pasien
masih sering meringis
- Keluarga mengatakan pasien
II sudah mulai bisa bernafas
pelan-pelan.

O:
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak memegangi
dada setiap bernapas
- P: Nyeri trauma

- Q: nyeri seperti tertusuk benda


tajam

- R: Nyeri pada daerah fraktur


mid clavicula dan pada kepala

- S: Skala 8 (1-10)

- T: Nyeri saat bernapas dan


bergerak

- Pasien tampak mengerti


dengan yang dijelaskan
perawat
- Pasien tampak rileks setelah
dilakukan kompres panas

A : Masalah Belum Teratasi


P : Lanjutkan Intervensi
Manajemen Nyeri
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas, skala nyeri
2. Berikan tekhnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kompres Panas
1. Periksa suhu alat kompres
2. Pilih metode yang
nyaman dan mudah
didapat
3. Jelaskan prosedur
penggunaan kompres
panas
4. Pilih lokasi kompres
5. Balut alat kompres panas
dengan kain pelindung
6. Lakukan kompres panas
pada daerah cedera

Anda mungkin juga menyukai