Oleh:
Pembimbing:
dr. Jalalin, Sp.KFR.
2
HALAMAN PENGESAHAN
Journal Reading
Oleh:
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik di Departemen Rehabilitasi Medik RSUP. Dr. Mohammad
Hoesin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya periode 1 April – 8 April 2021.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. atas berkah dan
rahmat-Nya telaah jurnal berjudul “Incidence of Shoulder Impingement Syndrome
among Patients with Carpal Tunnel Syndrome: Epidemiological Study”ini dapat
diselesaikan. Telaah artikel review ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas
sebagai bagian sistem pembelajaran dan penilaian kepaniteraan klinik di
Departemen Rehabilitasi Medik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang,
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Penulis juga ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada dr. Jalalin, Sp.KFR. atas bimbingannya sehingga
laporan kasus ini menjadi lebih baik. Penulis menyadari dalam penulisan telaah
jurnal ini masih terdapat banyak kekurangan. Saran dan kritik membangun sangat
penulis harapkan untuk penulisan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Penulis berharap penulisan telaah jurnal ini dapat menjadi manfaat bagi penulis
dan pembaca.
Penuli
s
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
TRANSLASI JURNAL 1
CRITICAL APPRAISAL DENGAN METODE PICO VIA 17
KESIMPULAN 19
iii
iv
v
Translasi Jurnal
1
Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Fakultas Kedokteran Albert
Einstein, NY dan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Universitas Alexandria,
2
Mesir; Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Essen Medical
Associates, USA.
ABSTRAK
Metode dan Pasien: penelitian ini merupakan studi cross sectional pada
pengaturan rawat jalan, termasuk 565 pasien (210 pria dan 355 wanita) dengan
manifestasi klinis CTS yang berhubungan dengan nyeri bahu.
Hasil: Usia rata-rata adalah 48,2 tahun, mayoritas adalah pekerja dengan beban
berat (56,8%), pekerja dengan beban ringan (22,8%), ibu rumah tangga (16,8%)
1
dan pembantu rumah tangga (3,5%). Hanya 161 pasien (28,5%) yang menderita
diabetes melitus tipe II. Skor nyeri derajat berat pada 58,2% pasien, sedang pada
32,6% pasien dan ringan pada 3,7% pasien, tidak nyeri pada 5,5% subjek
penelitian. Semua pasien yang diteliti (100%) memiliki CTS yang dikonfirmasi
oleh NCS. SIS ditemukan pada 380 pasien (67,25%). MRI bahu dilakukan hanya
pada 298 pasien dan semuanya menunjukkan tendopati rotator cuff. Insiden SIS
yang signifikan pada penderita diabetes (p = 0,001).
SIS secara signifikan berkorelasi dengan latensi motor median distal yang
memanjang (sisi kanan p = 0,011, sisi kiri p = 0,023) dan dengan latensi sensorik
median puncak yang memanjang (p = 0,38 di sisi kanan dan p = 0,033 di sisi kiri).
Skor nyeri secara signifikan berkorelasi dengan SIS (p = 0,27) dan temuan MRI (p
= 0,031).
Kesimpulan: Insidensi SIS yang signifikan pada pasien CTS. Ini lebih tinggi di
antara pasien diabetes dan pekerja manual. SIS secara signifikan meningkatkan
VAS di antara pasien CTS dan secara signifikan berkorelasi dengan derajat CTS
yang tercermin dari median motor distal dan puncak latensi sensorik.
2
PENDAHULUAN
Insiden dan asosiasi Carpal Tunnel Syndrome dan SIS tidak dipelajari.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kejadian Shoulder Impingement
Syndrome pada pasien Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dan hubungannya dengan
faktor risiko lainnya.
Penelitian ini adalah studi cross sectional pada 565 pasien rawat jalan
dengan manifestasi klinis dari Carpal Tunnel Syndrome yang berhubungan
3
dengan nyeri bahu. Semua pasien yang termasuk kriteria inklusi telah
menandatangani persetujuan sebelum berpartisipasi.
Kriteria Eksklusi
Analisis Statistik
HASIL
Penelitian ini dilakukan pada 565 pasien; 210 laki-laki (37,16%) dan
355 perempuan (62,83%). Usia rata-rata adalah 55,94 ± 12,97 (23-85 tahun).
Tabel 1 menunjukkan distribusi data klinis di antara pasien yang diteliti. Skor
nyeri derajat berat 58,2%. Mayoritas adalah pekerja dengan beban berat/
4
pekerja keras (321 pasien 56,8%) diikuti oleh pekerja dengan beban ringan 129
pasien (22,8%) kemudian ibu rumah tangga 95 pasien (16,8%) dan perawat
rumah 20 pasien (3,5%). Semua pasien yang diteliti (100%) memiliki CTS yang
dikonfirmasi oleh NCS. 76,8% memiliki neuropati sensorik median murni dan
23,2% memiliki neuropati sensorimotor. 97,3% memiliki neuropati demielinasi
murni dan 2,7% memiliki neuropati demielinasi-aksonal (Gambar 1).
5
Tabel 1: Distribusi kelompok yang diteliti mengenai data demografi dan klinis.
6
Tabel 2: Distribusi kelompok yang diteliti mengenai kejadian DM, tubrukan
klinis dan temuan MRI.
Tabel 3 menyajikan hubungan antara temuan SIS, DM, dan MRI. Ada insiden
pelampiasan klinis yang signifikan pada penderita diabetes dibandingkan dengan
non-diabetes (p = 0,001).
7
Tabel 3 : Hubungan antara kejadian diabetes mellitus dan pelampiasan klinis dan
temuan MRI .
8
Tabel 4: Hubungan antara impingen klinis dan latensi distal motorik dan sensorik
median puncak.
Tabel 5 menyajikan hubungan antara temuan MRI dan latensi motorik median
distal dan latensi sensorik median puncak.
9
Tabel 5: Hubungan antara temuan MRI dan latensi distal motorik dan sensorik
median puncak
Tabel 6 menunjukkan hubungan antara VAS , Temuan SIS dan MRI. Skor nyeri
secara signifikan berkorelasi dengan tubrukan klinis (p = 0,27) serta temuan MRI
(p = 0,031).
10
Tabel 6: Hubungan antara impingen klinis dan temuan MRI dan skor nyeri.
11
Tidak ada studi serupa dalam literatur, tetapi Dalboge et al. [12]
melaporkan peningkatan risiko operasi untuk SIS dalam kaitannya dengan
paparan mekanis kumulatif pekerjaan, DM dan indeks massa tubuh [12].
12
Syndrome yang dibuktikan dengan uji elektrofisiologi cenderung lebih parah
dengan kombinasi diabetes melitus dan sindrom metabolik lainnya[29].
Kami telah menemukan bahwa skor nyeri dengan VAS secara signifikan
berkorelasi dengan SIS serta temuan MRI yang positif. Hal ini dapat dijelaskan
dengan adanya patologi tambahan yaitu SIS ke CTS yang secara signifikan
meningkatkan tingkat nyeri.
Kesimpulan
Kepentingan Konflik
Tidak ada
13
DAFTAR PUSTAKA
14
8. Phalen CM. The carpal-tunnel syndrome. Seventeen years’ experience in
diagnosis and treatment of six hundred fifty-four hands. J Bone Joint Surg
Am. 1966;48(2):211-28.
9. Brown DP, Freeman ED, Cuccurullo SJ, Urania Ng, Maitin IB.
Musculoskeletal medicine; Upper Extremities. The Shoulder region
Shappter 4 In: Cuccurullo SJ, Lee J, Physical Medicine and rehabilitation
board review Third Edition 2015;149-178.
10. Brown DP, Freeman ED, Cuccurullo SJ, Urania Ng, Maitin IB.
Musculoskeletal medicine; Upper Extremities. Disc disorders Shapter 4 In:
Cuccurullo SJ, Lee J, Physical Medicine and rehabilitation board review
Third Edition 2015;299-318.
12. Dalboge A, Frost P, Andersen JH, Svendsen SW. Surgery for subacromial
impingment syndrome in relation to occupational exposure, lifestyle
factors and diabetes mellitius; A nationwide nested case control study.
Occup enviro Med. 2017;74(10): 728-736.
14. Shen PC, Chang PC, Jou IM, Chen CH, Lee FH, Hsieh JL. Hand
tendinopathy risk factors in Taiwan: A population-based cohort study.
Medicine (Baltimore). 2019;98(1):e13795.
15
16. Gullifrd MC, Latinovic R, Charlton J, Hughes RA. Increased incidence of
Carpal Tunnel Syndrome up top 10 years before diagnosis of diabetes.
Diabetes Care. 2006;29(8):1929.
21. Silverstein BA, Viikari-Junlura E, Fan ZJ, Bonauto DK, Bao S, Smith C.
Natural course of non-traumatic rotator cuff tendinitis and shoulder
symptoms in a working population. Scand J Work Envirom Health.
2006;32(2):99.
22. Dela Rosa TL, Wang AW, Zheng MH. Tendinosis of the rotator cuff a
review. J Musculoskel Res. 2001;5:143.
23. Lannotti JP, Bernot MP, Kullman JR, Kelley MJ, Williams GR.
Postoperative assessment of shoulder function: a prospective study opf full
thickness rotator cuff tears. J Shoulder Elbow Surg. 1996;5(6):449.
24. Rosenbaum DA, Grzwacz JG, Chen H, Areury TA, Schulz MR, Blocker
JN, et al. Prevalence of epicondylitis, rotator cuff syndrome, low back pain
in latino poultry workers and manual laborers. Am J Ind Med.
2013;56(2):226-34.
16
26. Pascarelli EF, Hsu YP. Understanding work-related upper extremity
disorders: Clinical findings in 485 computer users, muscician and others. J
Occup Rehabil. 2001;11(1):1-21.
28. Huang SW, Wang WT, Chou LC, Liou TH, Chen YW, Lin Hw. Diabetes
mellitus increases the risk of rotator cuff tear repair surgery: A population-
based cohort study. J Diabetes Complications. 2016;30(8):1473-1477.
29. Yurdakul FG, Bodur H, Cakmak OO, Ates C, Silvas F, Eser F, et al. On
the severity of Carpal Tunnel Syndrome: Diabetes or metabolic syndrome.
J Clin Neurol. 2015;11(3):234-40.
17
Richard Vilchez
A. Population/ Problem
B. Intervention
C. Comparison
D. Outcome
18
CTS pada pasien Diabetes melitus lebih tinggi daripada pasien non
diabetes melitus. Di antara penderita diabetes 78,26% mengalami CTS.
E. Validity
Ya, subjek dalam penelitian ini dijelaskan bahwa dari 565 pasien rawat
jalan yang mengalami Carpal Tunnel Syndrome dengan manifestasi
nyeri bahu.
Ya, desain studi dalam penelitian ini berupa desain studi cross
sectional yang bertujuan untuk mengukur kejadian Shoulder
Impingement Syndrome (SIS) pada pasien Carpal Tunnel Syndrome
(CTS).
F. Importancy
19
Ya, penelitian ini penting, khususnya pada praktik klinis. Penelitian ini
berguna untuk mengetahui bahwa populasi pasien dengan CTS
(Carpal Tunnel Syndrome) memiliki kemungkinan mengalami SIS
(Shoulder Impingement Syndrome) dengan faktor risiko seperti
diabetes melitus serta riwayat pekerjaan pasien yang menjadi pekerja
dengan beban berat.
G. Applicability
Kesimpulan
Jurnal ini valid, penting dan dapat diterapkan sebagai sebuah referensi
data.
20