- 2013 -
DAFTAR ISI
ANGGARAN DASAR
PERSATUAN CATUR SELURUH INDONESIA
MUKADIMAH
BAB I UMUM
Pasal 1 Nama dan Domisili ............................................................................... 2
Pasal 2 Tempat dan Waktu Didirikan ............................................................... 2
Pasal 3 Asas dan Dasar ...................................................................................... 2
Pasal 4 Status .................................................................................................... 2
Pasal 5 Tujuan, Fungsi dan Tugas ..................................................................... 2
Pasal 6 Hubungan Luar Negeri .......................................................................... 3
BAB IV ORGANISASI
Pasal 13 Organisasi ........................................................................................... 5
Pasal 14 Wilayah Kerja ...................................................................................... 5
Pasal 15 Pelindung ............................................................................................ 5
Pasal 16 Dewam Penyantun ............................................................................. 6
Pasal 17 Dewan Kehormatan ........................................................................... 6
Pasal 18 Dewan Pengawasan Keuangan .......................................................... 6
Pasal 19 Pengurus Besar PERCASI .................................................................... 7
Pasal 20 Pengurus Provinsi PERCASI ................................................................. 8
Pasal 21 Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI ................................................... 8
Pasal 22 PERCASI Kecamatan ........................................................................... 9
Pasal 23 Rangkap Jabatan ................................................................................ 9
BAB XI PEMBUBARAN
Pasal 42 Pembubaran ......................................................................................... 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I: LAMBANG PERCASI
Lampiran II: BENDERA PERCASI
Lampiran III: BAGAN ORGANISASI PENGURUS BESAR PERCASI
ANGGARAN DASAR
PERSATUAN CATUR SELURUH INDONESIA
MUKADIMAH
Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka Kemerdekaan Bangsa
Indonesia telah sampailah pada perwujudan pengisian cita-citanya, yakni
masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual.
Bahwa Olahraga Catur mengandung seni dan ilmu yang penuh dengan
keindahan didalam memberikan nilai-nilai berharga, dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kegiatan Olahraga di Indonesia pada umumnya dalam rangka
turut mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan kehidupan bernegara dan
menjadi wahana untuk memupuk dan mempererat solidaritas antar bangsa dengan
menjunjung tinggi harkat umat manusia.
Bahwa sadar akan tanggung jawab serta hakekat dan fungsi Olahraga Catur
terhadap pembangunan kehidupan bangsa dan Negara, menganggap perlu untuk
menyesuaikan gerak langkah senada dan seirama dengan cita-cita bangsa
Indonesia, maka segenap warga Olahraga Catur di Indonesia membentuk suatu
organisasi Olahraga Catur Nasional bernama PERSATUAN CATUR SELURUH
INDONESIA, dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :
Pasal 2
Tempat dan Waktu Didirikan
PERCASI didirikan di Yogyakarta pada tanggal 17 Agustus 1950 untuk waktu yang
tidak terbatas.
Pasal 3
Asas dan Dasar
Percasi berasaskan falsafah Negara Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Pasal 4
Status
4.1. PERCASI adalah organisasi olahraga catur nasional yang bersifat kekeluargaan
dan professional, dalam upaya membina dan mengembangkan bakat,
kemampuan dan kesejahteraan pemain.
4.2. PERCASI adalah satu-satunya organisasi olahraga catur nasional yang
berwenang mengoordinasi dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga
catur di seluruh wilayah hokum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4.3. PERCASI merupakan mitra Pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan
olahraga catur.
4.4. PERCASI didalam melakukan kegiataannya yang berhubungan dengan
olahraga catur internasional berstatus sebagai anggota Federation
Internationale Des Echecs (FIDE).
4.5. PERCASI adalah lembaga swadaya masyarakat bersifat nirlaba dan tidak
berafiliasi dengan kekuatan politik manapun juga.
Pasal 5
Tujuan, Fungsi dan Tugas
5.1. Tujuan
PERCASI mempunyai tujuan mewujudkan prestasi olahraga catur yang dapat
membanggakan Negara, membangun watak warga untuk mengangkat harkat
dan martabat bangsa Indonesia.
5.2. Fungsi
PERCASI mempunyai fungsi
a. Meningkatkan kualitas manusia Indonesia dan mengukuhkan persatuan dan
kesatuan bangsa melalui pembinaan olahraga catur secara nasional.
b. Memasyarakatkan olahraga catur yang dibina oleh anggotanya untuk
mencapai prestasi secara optimal.
5.3. Tugas
PERCASI mempunyai tugas
a. Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan nasional di bidang
pembinaan dan pengembangan olahraga catur.
b. Mengoordinasi dan membina kegiatan olahraga catur yang pelaksanaannya
dilakukan bersama Pengurus Provinsi PERCASI dan Pengurus
Kabupaten/Kota PERCASI.
c. Mengoordinasi keikut-sertaan seluruh anggota dalam event atau multievent
nasional, regional, dan dunia.
d. Mengadakan evaluasi dan pengawasan untuk mencapai konsistensi antara
kebijakan dan pelaksanaan.
Pasal 6
BAB II
LAMBANG, BENDERA DAN SLOGAN
Pasal 7
Lambang
Pasal 8
Bendera
8.1. Warna dasar Bendera PERCASI adalah biru muda, yang melambangkan jiwa
dan semangat damai bangsa Indonesia, dan di tengahnya digambarkan secara
lengkap lambang PERCASI dimaksud Pasal 7 di atas.
8.2. Bentuk, warna dan ukuran bendera PERCASI dirinci pada lampiran II yang
merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar ini.
8.3. Bendera PERCASI wajib dipergunakan pada setiap kegiatan PERCASI, antara
lain Musyawarah atau Rapat Kerja, baik di tingkat Nasional, Provinsi atau
Kabupaten/Kota, rapat-rapat dan Kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, provinsi
maupun kabupaten/kota. Serta setiap mengikuti kegiatan olahraga catur tingkat
regional atau dunia.
Pasal 9
Slogan
9.1. PERCASI memiliki Slogan yang berbunyi: CATUR YES, INDONESIA JAYA.
Slogan ini dimaksudkan untuk mengobarkan semangat perjuangan para atlet
catur serta menanamkan rasa kebangsaan dan kebanggaan di dada mereka.
9.2. Warna untuk kata YES = merah, sedangkan kata JAYA = putih.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 10
Keanggotaan
10.1. Keanggotaan PERCASI terbuka bagi organisasi olahraga catur tingkat
provinsi/Daerah Khusus Ibukota/Daerah istimewa serta tingkat Kabupaten/
Kota sampai tingkat Kecamatan.
10.2. PERCASI mengenal 2 (dua) jenis anggota :
a. Anggota Biasa
b. Anggota Kehormatan
10.3. Syarat-syarat setiap jenis keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
Pasal 11
Hak dan Kewajiban Anggota
Hak dan Kewajiban Anggota diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB IV
ORGANISASI
Pasal 13
Organisasi
13.1. Susunan organisasi PERCASI berbentuk piramida mulai dari tingkat
kecamatan, tingkat Kabupaten/Kota, tingkat Provinsi/Daerah Khusus
Ibukota/Daerah Istimewa, sampai ke tingkat Pusat.
13.2. Di tingkat pusat dibentuk Pengurus Besar PERCASI yang membawahi dan
mengoordinasi semua kegiatan PERCASI Provinsi.
13.3. Di tingkat Provinsi / Daerah Khusus Ibukota/ Daerah Istimewa, dibentuk
Pengurus PERCASI (selanjutnya disebut “PERCASI Provinsi”) yang
membawahi dan mengoordinasi semua kegiatan dari PERCASI
Kabupaten/Kota yang ada di wilayahnya.
13.4. Di tingkat Kabupaten/Kota, dibentuk Pengurus PERCASI (selanjutnya disebut
“PERCASI Kabupaten/Kota”), yang membawahi dan mengoordinasi semua
kegiatan dari PERCASI Kecamatan atau Klub Catur yang ada di wilayahnya.
Pasal 14
Wilayah Kerja
Wilayah kerja organisasi PERCASI adalah sebagai berikut :
14.1. Wilayah kerja Pengurus Besar PERCASI adalah seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
14.2. Wilayah kerja PERCASI Provinsi adalah seluruh wilayah hukum dari Provinsi/
Daerah Khusus Ibukota/ Daerah Istimewa bersangkutan.
14.3. Wilayah kerja PERCASI Kabupaten/Kota adalah seluruh wilayah hukum dari
Kabupaten/Kota bersangkutan.
14.4. Wilayah kerja PERCASI Kecamatan adalah seluruh wilayah hukum dari
Kecamatan bersangkutan.
Pasal 15
Pelindung
15.1. Didalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Pengurus Besar PERCASI
mempunyai pelindung, yaitu Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Menteri
Pendidikan Nasional serta KONI Pusat.
15.2. Di tingkat Provinsi, PERCASI Provinsi mempunyai pelindung, yaitu Gubernur
Provinsi bersangkutan. Dalam hal Gubernur terpilih sebagai Ketua Umum
Provinsi PERCASI, pelindung dipilih dari anggota Musyawarah Pimpinan
Provinsi yang lainnya.
Pasal 16
Dewan Penyantun
16.1. Di dalam mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab PERCASI
tingkat Pusat, dibentuk
a. Dewan Penyantun yang terdiri atas: Menteri yang membidangi olahraga.
b. Menteri yang membidangi Pendidikan Nasional
c. Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat (KONI Pusat)
16.2. Di dalam mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab PERCASI
Provinsi, PERCASI kabupaten/Kota, PERCASI Kecamatan, dibentuk Dewan
Penyantun yang jumlah dan personilnya disesuaikan dengan kondisi
setempat.
16.3. Ketentuan mengenai Pasal 16.1 dan Pasal 16.2 diatur lebih lanjut di dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 17
Dewan Kehormatan
17.1. Dewan kehormatan adalah lembaga yang dibentuk untuk menghormati
mantan-mantan Ketua Umum, atau mantan Pengurus/Tokoh yang telah
mengabdikan dirinya secara luar biasa dan telah menyumbangkan tenaga,
pikiran dan jasanya secara berkesinambungan bagi perkembangan dan
pembinaan olahraga catur secara nasional maupun daerah.
17.2. Dewan Kehormatan dibentuk di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Kecamatan.
17.3. Tugas Dewan Kehormatan adalah memberikan pertimbangan pada Ketua
Umum dalam menyelesaikan pelanggaran berat etika olahraga. Dalam
menjalankan tugasnya, Dewan Kehormatan bersifat Ad Hoc dan
keanggotaannya dipilih dari nama-nama yang tercantum di dalam Dewan
Kehormatan.
17.4. Susunan dan Ketentuan mengenai Dewan Kehormatan diatur lebih lanjut di
dalam anggaran Rumah Tangga.
Pasal 18
Dewan Pengawasan Keuangan (DPK)
18.1. Dewan Pengawasan Keuangan (DPK) adalah lembaga yang berfungsi
melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap keuangan Pengurus
Besar PERCASI.
18.2. Di tingkat PERCASI Provinsi, dan PERCASI Kabupaten/Kota, dibentuk Dewan
Pengawas Keuangan yang berfungsi melakukan pengawasan dan
pemeriksaan terhadap keuangan PERCASI Provinsi dan PERCASI
Kabupaten/Kota.
18.3. Susunan dan ketentuan mengenai Dewan Pengawas Keuangan diatur lebih
lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 20
Pengurus Provinsi PERCASI
20.1. Pengurus Provinsi PERCASI dibentuk dan disusun oleh Ketua Umum
PERCASI Provinsi dibantu oleh formatur yang dipilih dan diangkat oleh
Musyawarah Provinsi dan karenanya bertanggung jawab kepada Musyawarah
Provinsi.
20.2. Pengurus Provinsi PERCASI diberi tugas dan tanggung jawab untuk
mengurus rumah tangganya sendiri, serta kegiatan olahraga catur di wilayah
kerjanya, sepanjang hal tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan
Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga, keputusan Musyawarah
Nasional/Rapat Kerja Nasional/Rapat Pengurus Pleno/Peraturan Organisasi
PERCASI/Keputusan Ketua Umum Pengurus Besar PERCASI, dan keputusan
Musyawarah Provinsi/Rapat Kerja Provinsi.
20.3. Pengurus Provinsi PERCASI disusun dengan berpedoman kepada bentuk
dan susunan Pengurus Besar PERCASI, kecuali Ketua Bidang Hubungan
Luar Negeri.
20.4. Untuk Provinsi tertentu yang berbatasan dengan Negara tetangga,
dimungkinkan dibentuknya Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, yang semua
kegiatannya harus mendapat persetujuan dan dilaporkan kepada Pengurus
Besar PERCASI.
20.5. Untuk melaksanakan tugas sehari-hari, Ketua Umum PERCASI Provinsi dapat
menunjuk salah seorang Wakil Ketua Umum sebagai Ketua Harian.
20.6. Masa Bakti Pengurus Provinsi PERCASI adalah 4 (empat) tahun, yaitu
terhitung sejak saat ditutupnya Musyawarah Provinsi yang memilih dan
mengangkat Ketua Umum PERCASI Provinsi serta formatur.
20.7 Jabatan Ketua Umum PERCASI Provinsi hanya dapat dijabat oleh orang yang
sama maksimal untuk 2 (dua) masa bakti secara penuh, berturut-turut atau
tidak berturut-turut.
Pasal 21
Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI
21.1. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI dibentuk dan disusun oleh Ketua Umum
PERCASI Kabupaten/Kota dibantu oleh formatur yang dipilih dan diangkat
oleh Musyawarah Kabupaten/Kota.
21.2. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI diberi tugas dan tanggung jawab untuk
mengurus rumah tangganya sendiri serta kegiatan olahraga catur di wilayah
kerjanya sepanjang hal tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan
Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga PERCASI, keputusan
Musyawarah Nasional/Rapat Kerja Nasional/Rapat Pengurus Pleno,
Peraturan Organisasi PERCASI, Keputusan Ketua Umum Pengurus Besar
PERCASI, Keputusan Musyawarah Provinsi/Rapat Kerja Provinsi, Peraturan
Pengurus Provinsi PERCASI, Keputusan Ketua Umum PERCASI Provinsi,
dan Keputusan Musyawarah Kabupaten/Kota / Rapat Kerja Kabupaten/Kota.
21.3. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI, di susun dengan memperhatikan
kepentingan khusus Kabupaten/Kota bersangkutan, berpedoman kepada
bentuk dan susunan Pengurus Provinsi PERCASI.
Pasal 22
PERCASI Kecamatan
22.1. PERCASI Kecamatan dipilih dan diangkat oleh Ketua PERCASI
Kabupaten/Kota.
22.2. PERCASI Kecamatan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
kepanjangan tangan PERCASI Kabupaten/Kota.
22.3. Masa bakti PERCASI Kecamatan adalah 4 (empat) tahun semenjak dilantik
oleh PERCASI Kabupaten/Kota.
Pasal 23
Rangkap Jabatan
23.1 Pengurus PERCASI tidak boleh merangkap jabatan kepengurusan diantara
Pengurus Besar PERCASI, PERCASI Provinsi, dan PERCASI
Kabupaten/Kota.
23.2. Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PERCASI tidak boleh
merangkap jabatan di Induk Organisasi Olahraga lain.
BAB V
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 24
Musyawarah
Di dalam organisasi PERCASI dikenal adanya beberapa jenis dan tingkatan
musyawarah sebagai berikut :
Pasal 26
Musywarah Provinsi (MUSPROV)
26.1. MUSPROV merupakan pemegang kekuasaan tertinggi PERCASI Provinsi,
yang diselenggarakan sekali dalam setiap 4 (empat) tahun.
26.2. MUSPROV dihadiri oleh :
a. Utusan Pengurus Besar PERCASI sebagai narasumber
b. Dewan Penyantun
c. Dewan Kehormatan
d. Dewan Pengawas Keuangan dan Pengurus Provinsi PERCASI
e. Utusan setiap PERCASI Kabupaten/Kota yang ada di wilayah kerja
PERCASI Provinsi bersangkutan
f. Peninjau yang diundang.
Pasal 27
Musyawarah Kabupaten/Kota (MUSKAB/MUSKOT)
27.1. MUSKAB/MUSKOT merupakan pemegang kekuasaan tertinggi PERCASI
Kabupaten/Kota, diselenggarakan satu kali dalam setiap 4 (empat) tahun.
27.2 MUSKAB/MUSKOT dihadiri oleh :
a. Utusan Pengurus Provinsi PERCASI sebagai narasumber
b. Dewan Penyantun, Dewan Kehormatan, Dewan Pengawas keuangan dan
Pengurus PERCASI Kabupaten/Kota
c. Utusan PERCASI Kecamatan yang sudah menjadi anggota dari PERCASI
Kabupaten/Kota yang bersangkutan
d. Klub yang sudah memenuhi syarat dan terdaftar sebagai anggota dari
PERCASI Kabupaten/Kota yang bersangkutan
e. Peninjau lain yang diundang
27.3. Peserta, hak suara, pengesahan, keputusan dan lain sebagainya mengenai
Muskab/Muskot dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
27.4. Muskab/Muskot bertugas untuk :
a. Memilih pimpinan Muskab/Muskot dari dan oleh peserta Muskb/Muskot.
b. Menetapkan tata tertib dan acara Muskab/Muskot
c. Memilih dan menetapkan Ketua PERCASI Kabupaten/Kota, yang
sekaligus bertindak sebagai Ketua Formatur untuk mmenyusun dan
membentuk Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI.
d. Memilih 2 (dua) orang formatur untuk mendampingi Ketua menyusun dan
membentuk Pengurus PERCASI Kabupaten/Kota
e. Menetapkan program pembinaan olahraga catur yang akan dilaksanakan
oleh Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI untuk jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek.
f. Meminta dan memutuskan segala sesuatu mengenai laporan pertanggung
jawaban Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI, baik laporan kerja maupun
laporan keuangan.
Pasal 28
Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB)
28.1. MUNASLUB dapat diselenggarakan apabila dianggap perlu oleh Pengurus
Besar PERCASI.
28.2. MUNASLUB juga dapat diselenggarakan atas permintaan tertulis dari paling
sedikit setengah tambah satu dari jumlah anggota PERCASI Provinsi yang
ada, dan di dalam surat permintaan itu harus disebutkan secara singkat dan
tegas mengenai hal yang akan dibicarakan. Pengurus Besar PERCASI
diwajibkan menyelenggarakan MUNASLUB bila ada permintaan tersebut.
28.3. Rincian tata cara penyelenggaraan MUNASLUB diatur lebih lanjut di dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi.
Pasal 29
Musyawarah Provinsi Luar Biasa (MusProvLub)
29.1. MusProvLub dapat diselenggarakan apabila dianggap perlu oleh Pengurus
Provinsi PERCASI.
29.2. MusProvLub juga dapat diselenggarakan atas permintaan tertulis dari paling
sedikit setengah tambah satu dari jumlah PERCASI Kabupaten/Kota yang ada
di wilayah kerja PERCASI Provinsi bersangkutan dan di dalam surat
permintaan itu harus disebutkan secara singkat dan tegas mengenai hal yang
akan dibicarakan. Pengurus Provinsi PERCASI diwajibkan menyelenggarakan
MusProvLub bila ada permintaan tersebut.
29.3. Rincian tata cara penyelenggaraan MusProvLub sesuai dengan ketentuan,
diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Organisasi.
Pasal 30
Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa (MuskabLub/MusKotLub)
30.1. MusKabLub/MusKotLub dapat diselenggarakan apabila dianggap perlu oleh
Pengurus PERCASI Kabupaten/Kota
30.2. MusKabLub/MusKotLub juga dapat diselenggarakan atas permintaan tertulis
dari paling sedikit setengah tambah satu dari jumlah PengKab/Kot dari
anggota yang ada di wilayah kerja PERCASI Kabupaten/Kota, dan di dalam
surat permintaan itu harus disebutkan secara singkat dan tegas mengenai hal
yang akan dibicarakan. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI diwajibkan
menyelenggarakan MusKabLub/MusKotLub bila ada permintaan tersebut.
30.3. Rincian tata cara penyelenggaraan MusKabLub/MusKotLub sesuai dengan
ketentuan, diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Organisasi.
Pasal 32
Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
32.1. Rakernas diselenggarakan minimal sekali dalam setiap 1 (satu) tahun.
32.2 Rakernas dihadiri oleh :
a. Pengurus Besar PERCASI sebagai narasumber, Dewan Penyantun,
Dewan Kehormatan, dan Dewan Pengawas Keuangan.
b. Utusan dari Pengurus Besar/Anggota Pengurus Besar PERCASI.
c. Utusan dari setiap Pengurus Provinsi PERCASI
d. Peninjau yang diundang.
32.3. Rakernas dipimpin oleh Pengurus Besar PERCASI. Peserta, hak suara,
pengesahan, keputusan, dan sebagainya mengenai Rakernas dan
penyelenggaraannya diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Organisasi.
32.4. Rakernas bertugas untuk :
a. Menetapkan tata tertib dan acara Rakernas
b. Mengesahkan perubahan dan atau pengecualian terhadap ketentuan
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi.
c. Memutuskan usulan/rancangan tentang perubahan dan atau pengecualian
terhadap ketentuan Anggaran Dasar yang rancangannya telah disetujui
oleh Rapat Kerja Nasional yang selanjutnya akan disampaikan kepada
MUNAS untuk disahkan.
d. Menetapkan program kerja Pengurus Besar PERCASI
e. Meminta dan memutuskan segala sesuatu mengenai laporan pertanggung
jawaban Pengurus Besar PERCASI, baik laporan kerja maupun lporan
keuangan.
f. Meminta laporan Dewan Pengawas Keuangan PERCASI
g. Membahas dan mengesahkan rancangan Peraturan KEJURNAS yang
disampaikan oleh Pengurus Besar PERCASI.
h. Mengubah atau menyempurnakan Peraturan KEJURNAS yang berlaku.
i. Mengusulkan dan menetapkan tempat penyelenggaraan Kejuaraan
Nasional selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum penyelenggaraan.
j. Mengesahkan pemberian gelar yang diatur dalam Peraturan Organisasi.
k. Membahas dan memutuskan hal-hal yang dianggap perlu sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan pembinaan olahraga catur.
Pasal 33
Rapat Kerja Provinsi (RakerProv)
33.1. RakerProv diselenggarakan minimal sekali dalam setiap 1 (satu) tahun.
33.2. RakerProv dihadiri oleh :
Pasal 34
Rapat Kerja Kabupaten/Kota (RakerKab/RakerKot)
34.1. RakerKab/RakerKot diselenggarakan minimal sekali dalam setiap 1 (satu)
tahun.
34.2. RakerKab/RakerKot dihadiri oleh :
a. Utusan Pengurus Provinsi PERCASI sebagai narasumber
b. Pengurus PERCASI Kab/Kot sebagai narasumber
c. Utusan PERCASI Kecamatan
d. Peninjau yang diundang.
34.3. RakerKab/RakerKot dipimpin oleh Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI.
34.4. Peserta, hak suara, pengesahan, keputusan dan sebagainya mengenai
RakerKab/RakerKot dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
34.5. RakerKab/RakerKot bertugas untuk :
a. Menetapkan tata tertib dan acara RakerKab/RakerKot
b. Menetapkan program kerja PERCASI Kab/Kot untuk tahun anggaran
tertentu
c. Meminta dan memutuskan segala sesuatu mengenai laporan pertanggung
jawaban Pengurus PERCASI Kab/Kot, baik laporan kerja maupun laporan
keuangan, untuk tahun anggaran tertentu.
d. Meminta laporan Dewan Pengawas Keuangan PERCASI Kab/Kot.
e. Memilih dan menentukan tempat penyelenggaraan Kejuaraan
Kabupaten/Kota
f. Membahas dan memutuskan hal-hal yang dianggap perlu sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan pembinaan olahraga catur PERCASI
Kab/Kot.
BAB VII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 36
Keuangan
Keuangan Organisasi didapat dari :
36.1. Uang iuran Anggota
36.2. Sumbangan dari Pemerintah
36.3. Sumbangan lain yang tidak mengikat.
36.4. Usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta perundang-undangan dan peraturan-
peraturan yang berlaku.
36.5. Tournament fee serta Rating fee.
36.6. Fee dari hadiah Kejuaraan atau Turnamen.
BAB VIII
MUTASI ATLET
Pasal 38
Mutasi Atlet
38.1 Setiap atlet memiliki hak untuk mutasi, baik antar perkumpulan
(klub)/PERCASI Kecamatan, antar Pengkab/Pengkot PERCASI dan antar
Pengprov PERCASI.
38.2 Mutasi atlet harus dilakukan secara benar dan sah.
38.3 Syarat dan ketentuan mutasi atlet diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Organisasi PERCASI.
BAB IX
DEWAN ARBITRASE OLAHRAGA CATUR
Pasal 39
Dewan Arbitrase Olahraga Catur
39.1 Dewan Arbitrase Olahraga Catur merupakan suatu majelis untuk
menyelesaikan persengketaan yang timbul disebabkan terjadinya
pelanggaran terhadap ketentuan dan aturan organisasi yang tercantum dalam
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga maupun Peraturan Organisasi
PERCASI oleh anggotanya.
39.2. PERCASI dan jajarannya serta anggota PERCASI dan jajarannya dilarang
membawa persengketaan sebagaimana diatur dalam Pasal 27.1 tersebut ke
Yurisdiksi Pengadilaan manapun di Indonesia.
Pasal 40
Susunan Dewan Arbitrase Olahraga Catur
40.1. Susunan Dewan Arbitrase Olahraga Catur serta acara penyelesaian sengketa
yang diajukan ke depan Majelis Dewan Arbitrase Olahraga Catur diatur
dengan Surat Keputusan Ketua Umum Pengurus Besar PERCASI.
40.2. Keputusan Dewan Arbitrase Olahraga Catur bersifat final dan mengikat bagi
para pihak yang bersengketa.
BAB X
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 41
Anggaran Rumah Tangga
41.1. Anggaran Ruah Tangga adalah penjabaran lebih lanjut dan merupakan aturan
pelaksanaan dari Anggaran Dasar.
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 42
Perubahan/Pengecualian Anggaran Dasar.
42.1. Perubahan dan atau pengecualian terhadap ketentuan Anggaran Dasar hanya
dapat disahkan oleh MUNAS, MUNASLUB, atau Rakernas berdasarkan
mandat yang secara tegas diberikan oleh MUNAS atau MUNASLUB.
42.2. Usul perubahan dan atau pengecualiaan terhadap ketentuan Anggaran Dasar
hanya dapat disahkan oleh MUNAS apabila telah mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Rapat Kerja Nasional.
42.3. Perubahan dan atau pengecualian dapat disahkan oleh MUNAS apabila usul
perubahan dan atau pengecualian tersebut disetujui oleh paling sedikit
setengah tambah satu dari jumlah suara yang hadir.
BAB XII
PEMBUBARAN
Pasal 43
Pembubaran
43.1. Pembubaran PERCASI hanya dapat dilakukan oleh MUNAS yang khusus
diadakan untuk keperluan itu.
43.2. MUNAS sebagaimana dimaksud Pasal 43.1. hanya dapat diselenggarakan
apabila diminta secara tertulis oleh paling sedikit ¾ (tiga perempat) dari jumlah
anggota yang ada, dan sah apabila dihadiri oleh ¾ (tiga perempat) dari jumlah
utusan Pengurus Besar/Pengurus Provinsi PERCASI yang ada, serta
keputusannya disetujui oleh paling sedikit ¾ (tiga perempat) jumlah suara
yang hadir atau diwakili secara sah dalam MUNAS tersebut.
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 44
Penutup
44.1. Anggaran Dasar PERCASI yang pertama berlaku sejak berdirinya PERCASI
pada tanggal 17 Agustus 1950 dan Anggaran Dasar tersebut telah mengalami
beberapa kali perubahan/penyempurnaan.
44.2. Perubahan/penyempurnaan pertama terhadap Anggaran Dasar PERCASI
telah dilakukan oleh Kongres PERCASI tahun 1969 yang diselenggarakan di
Surabaya, kemudian oleh Kongres PERCASI tahun 1971 di Padang, Kongres
PERCASI tahun 1985 di Yogyakarta, MUNAS PERCASI tahun 1990 di
Jakarta, MUNAS PERCASI tahun 2003 di Semarang.
44.3. Perubahan/penyempurnaan berikutnya dibahas dan disetujui oleh Rapat Kerja
Nasional PERCASI tahun 2006 yang diselenggarakan di Batam pada tanggal
25 Juli 2006.
44.4. Perubahan/penyempurnaan berikutnya dibahas dan disetujui oleh Rapat Kerja
Nasional Persatuan Catur Seluruh Indonesia ke-35 Tahun 2011 yang
LAMBANG PERCASI :
LAMPIRAN II
ANGGARAN DASAR PERCASI
BENDERA PERCASI :
- 2013 -
DAFTAR ISI
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERSATUAN CATUR SELURUH INDONESIA
BAB I UMUM
Pasal 1 Dasar ............................................................................................................... 1
Pasal 2 Bimbingan Koordinasi dan Pengawasan .......................................................... 1
Pasal 3 Hubungan Luar Negeri .................................................................................... 2
Pasal 4 Bantuan Kepada Pemerintah .......................................................................... 2
BAB IV ORGANISASI
Pasal 17 Pembagian Tugas dan Kewajiban PB PERCASI .............................................. 7
Pasal 18 Tugas dan Kewajiban Ketua Umum PB PERCASI ........................................... 7
Pasal 19 Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum I PB PERCASI ............................... 8
Pasal 20 Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum II PB PERCASI .............................. 8
Pasal 21 Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum III PB PERCASI ............................. 8
Pasal 22 Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum IV PB PERCASI ............................ 8
Pasal 23 Tugas dan Kewajiban Sekretaris Jenderal PB PERCASI ................................ 8
Pasal 24 Tugas dan Kewajiban Wakil Sekretaris Jenderal PB PERCASI ...................... 9
Pasal 25 Tugas dan Kewajiban Bendahara / Wakil Bendahara PB PERCASI .............. 9
Pasal 26 Tugas dan Kewajiban Bidang Perencanaan dan Anggaran PB PERCASI ....... 9
Pasal 27 Tugas dan Kewajiban Bidang Organisasi PB PERCASI ................................... 10
Pasal 28 Tugas dan Kewajiban Bidang Pembinaan Prestasi PB PERCASI .................... 10
Pasal 29 Tugas dan Kewajiban Bidang Penelitian dan Pengembangan PB PERCASI ... 11
Pasal 30 Tugas dan Kewajiban Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB PERCASI .... 11
Pasal 31 Tugas dan Kewajiban Bidang Hukum dan Disiplin PB PERCASI .................... 11
Pasal 32 Tugas dan Kewajiban Bidang Humas PB PERCASI ......................................... 12
Pasal 33 Tugas dan Kewajiban Bidang Media dan Promosi PB PERCASI .................... 12
Pasal 34 Tugas dan Kewajiban Bidang Umum PB PERCASI ......................................... 13
Pasal 35 Tugas dan Kewajiban Bidang Hubungan Luar Negeri PB PERCASI ............... 13
Pasal 36 Tugas dan Kewajiban Bidang Hubungan Daerah PB PERCASI ....................... 13
Pasal 37 Tugas dan Kewajiban Bidang Pelatihan PB PERCASI ..................................... 13
Pasal 38 Tugas dan Kewajiban Komisi Catur di Sekolah ............................................. 14
Pasal 39 Tugas dan Kewajiban Komisi Kualifikasi dan Rating ..................................... 14
Pasal 40 Tugas dan Kewajiban Komisi Pelatnas Timnas ............................................. 14
Pasal 41 Tugas dan Kewajiban Komisi Pelatnas Timnas Junior ................................... 14
Pasal 42 Tugas dan Kewajiban Staf Khusus PB PERCASI ............................................. 15
Pasal 43 Tugas dan Kewajiban LIGA PB PERCASI ........................................................ 15
Pasal 44 Tugas dan Kewajiban Dewan Pengawas Keuangan (DPK) PB PERCASI ........ 15
Pasal 45 Susunan, Mekanisme Kerja, Jalur Pertanggung Jawaban ............................. 15
Pasal 46 Komisi di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota sampai Kecamatan ................. 16
Pasal 47 Kriteria Pengurus PERCASI ............................................................................ 16
Pasal 48 Peraturan Pelengkap dan Pengisian Jabatan ................................................ 17
Pasal 49 Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Besar ............................................... 17
Pasal 50 Pengukuhan dan Pelantikan: Pengurus Provinsi PERCASI,
PERCASI Kabupaten/Kota dan PERCASI Kecamatan ..................................... 18
Pasal 51 Pelaksanaan Musyawarah ............................................................................ 18
Pasal 52 Sanksi Organisasi Terhadap PERCASI Provinsi .............................................. 18
Pasal 53 Sanksi Organisasi terhadap PERCASI Kabupaten/Kota dan atau
PERCASI Kecamatan ...................................................................................... 19
Pasal 54 Dewan Penyantun PB PERCASI ..................................................................... 19
Pasal 55 Dewan Penyantun PERCASI Provinsi ............................................................. 19
Pasal 56 Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota ............................................... 20
Pasal 57 Dewan Kehormatan PB PERCASI ................................................................... 20
Pasal 58 Dewan Kehormatan PERCASI Provinsi .......................................................... 21
Pasal 59 Dewan Kehormatan PERCASI Kabupaten/Kota ............................................. 21
BAB VI KEJUARAAN
Pasal 62 Tugas dan Kurun Waktu Penyelenggaraan ................................................... 32
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran A: LAMBANG PERCASI
Lampiran B: BENDERA PERCASI
Lampiran C: BENDERA PERCASI: PROVINSI, KABUPATEN/KOTA (dan KECAMATAN)
Lampiran D: PAPAN NAMA PB PERCASI
Lampiran E: PAPAN NAMA PERCASI PROVINSI
Lampiran F: PAPAN NAMA PERCASI KABUPATEN/KOTA (dan KECAMATAN)
Lampiran G: BADGE PERCASI
Lampiran Akhir: Surat Keputusan MUNAS PERCASI XXVII Tahun 2013
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERSATUAN CATUR SELURUH INDONESIA
PENDAHULUAN
Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dari Anggaran Dasar yang
bertujuan untuk memberikan penjelasan dan perincian dalam rangka pelaksanaan
atau penjabaran Anggaran Dasar.
BAB I
UMUM
Pasal 1
Dasar
Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan
kebutuhan serta perkembangan organisasi.
Pasal 2
Bimbingan. Koordinasi dan Pengawasan
2.1. PERCASI membina dan mengoordinasi setiap dan seluruh kegiatan olahraga
catur di Indonesia dengan merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan
olahraga catur baik di dalam maupun di luar negeri.
2.2. Di dalam rangka menjalankan pembinaan dan pengkoordinasian
sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat 1 di atas, PERCASI melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Membimbing dan membantu setiap PERCASI Provinsi, PERCASI
Kabupaten/Kota dan PERCASI Kecamatan.
b. Mengambil keputusan dan tindakan mengenai setiap dan segala
persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh PERCASI Provinsi,
PERCASI Kabupaten/Kota dan PERCASI Kecamatan.
c. Bertindak sebagai koordinator perencanaan dan penyelenggaraan
kegiatan olahraga catur, khususnya kegiatan yang bersifat nasional,
regional, dan dunia
d. Memberikan dukungan teknis penyelenggaraan kejuaraan atau turnamen
di daerah-daerah yang pengaturan dan kriterianya dituangkan dalam
Peraturan tersendiri.
e. Mengawasi agar setiap dan seluruh PERCASI Provinsi, dan atau
PERCASI Kabupaten/Kota dan PERCASI Kecamatan, tidak melakukan
kegiatan atau tindakan yang merugikan kepentingan PERCASI pada
khususnya dan kepentingan olahraga catur pada umumnya.
f. Menyelenggarakan dokumentasi setiap aktivitas olahraga catur dengan
sebaik-baiknya.
g. Mengatur serta mengoordinasikan pembagian tugas dan wewenang
antara PB PERCASI, PERCASI Provinsi, PERCASI Kabupaten/Kota dan
PERCASI Kecamatan.
h. Mengatur dan mengoordinasi hubungan organisasi dan administrasi
antara PB PERCASI dengan setiap dan seluruh anggotanya, baik
ditingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota maupun tingkat kecamatan.
i. Tindakan dan atau kegiatan lainnya sepanjang hal tersebut diperlukan
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan olahraga catur.
Pasal 4
Bantuan Kepada Pemerintah
4.1. PERCASI membantu Pemerintah dalam merencanakan dan menetapkan
kebijakan umum keolahragaan catur nasional.
4.2. PERCASI menjalin hubungan yang seerat-eratnya dengan semua
Instansi/lembaga pemerintah maupun lembaga-lembaga swasta, baik di pusat
maupun daerah.
BAB II
LAMBANG DAN BENDERA
Pasal 5
Lambang PERCASI
5.1. Lambang PERCASI yang dirinci pada lampiran A yang merupakan bagian
integral dan tidak terpisahkan dari Anggaran Rumah Tangga ini, memiliki
ukuran perbandingan sebagai berikut:
a. Diameter lambang = 9 Satuan.
b. Jarak lambang dengan tulisan GENS UNA SUMUS = 2 Satuan.
c. Panjang tulisan GENS UNA SUMUS = 13 Satuan.
5.2. Lambang PERCASI digunakan pada berbagai sarana termasuk :
a. Bendera PERCASI, bendera PERCASI Provinsi, bendera PERCASI
Kabupaten/Kota dan bendera PERCASI Kecamatan.
b. Papan Nama PERCASI, PERCASI Provinsi, PERCASI Kabupaten/Kota
dan PERCASI Kecamatan.
c. Badge PERCASI, PERCASI Provinsi, PERCASI Kabupaten/Kota dan
PERCASI Kecamatan.
d. Lencana (Pin) PERCASI, PERCASI Provinsi, PERCASI Kabupaten/Kota
dan PERCASI Kecamatan.
5.3. Penggunaan lambang PERCASI pada bendera PERCASI, bendera PERCASI
Provinsi, bendera PERCASI Kabupaten/Kota dan PERCASI kecamatan, diatur
dalam Pasal 6 Anggaran Rumah Tangga ini.
5.4. Rincian lambang PERCASI untuk papan nama PB PERCASI, PERCASI
Provinsi, PERCASI Kabupaten/Kota dan PERCASI Kecamatan, diatur seperti
tertera pada lampiran D dan lampiran E yang merupakan bagian integral dan
tidak terpisahkan dari Anggaran Rumah Tangga ini.
5.5. Rincian lambang PERCASI untuk badge seperti tertera pada lampiran F yang
merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari Anggaran Rumah
Tangga ini.
Pasal 6
Bendera PERCASI
6.1. Bendera PERCASI dasarnya warna biru muda, tulisan PERCASI merah,
tulisan CHESS INDONESIA hitam, tulisan GENS UNA SUMUS biru,
penampang di belakang kuda merah bata, gambar kuda oranye, warna padi-
Pasal 7
Hak Atas Kekayaan Intelektual Atribut PERCASI
7.1. PERCASI adalah pemegang hak atas kekayaan intelektual lambang
PERCASI dan bendera PERCASI. Setiap penggunaan lambang PERCASI
dan bendera PERCASI, di luar kepentingan langsung PERCASI, harus
mendapat izin tertulis dari Pengurus Besar PERCASI.
7.2. Setiap Organisasi yang berafiliasi pada PERCASI berkewajiban melindungi
hak atas kekayaan intelektual lambang PERCASI dan bendera PERCASI.
7.3. Penggunaan lambang PERCASI dan bendera PERCASI untuk pembuatan
iklan atau kepentingan mendapat keuntungan, menjadi hak sepenuhnya
PERCASI.
Pasal 8
Keanggotaan
8.1. Anggota PERCASI terdiri atas anggota biasa dan anggota kehormatan
8.2. Anggota biasa ialah induk-induk organisasi catur tingkat Provinsi, tingkat
Kabupaten/Kota dan Kecamatan.
8.3. Anggota Kehormatan terdiri atas para donator dan sponsor tetap PERCASI.
8.4. Yang dimaksud dengan induk organisasi catur ialah organisasi catur yang
membina dan mengoordinasi olahraga catur pada tingkat Provinsi, tingkat
Kabupaten/Kota dan/atau Kecamatan.
8.5. PERCASI hanya mengakui satu induk organisasi catur untuk setiap tingkat
Provinsi, Kabupaten/Kota dan/atau Kecamatan.
8.6. Organisasi PERCASI pada tingkat Pusat disebut Pengurus Besar PERCASI
disingkat “PB” PERCASI.
8.7. Organisasi PERCASI pada tingkat Provinsi disebut Pengurus Provinsi
PERCASI disingkat “PengProv” PERCASI.
8.8. Organisasi PERCASI pada tingkat Kabupaten/Kota disebut Pengurus
Kabupaten/Kota PERCASI disingkat “PengKab/PengKot” PERCASI.
8.9. Organisasi PERCASI pada tingkat Kecamatan disebut Pengurus Kecamatan
PERCASI disingkat “PengCam” PERCASI.
Pasal 9
Hak dan Kewajiban Anggota
9.1. Setiap anggota biasa pada hakekatnya mempunyai hak sebagai berikut :
a. Mengikuti setiap kegiatan PERCASI, termasuk MUSYAWARAH, RAKER,
Penataran, Seminar, dan Kejuaraan PERCASI.
b. Turut serta mengeluarkan hak suara dalam setiap kegiatan.
c. Memilih dan dipilih
d. Meminta penjelasan mengenai kebijakan PERCASI
e. Memakai lambang PERCASI.
9.2. Setiap anggota kehormatan mempunyai hak seperti anggota biasa
sebagaimana diatur dalam Pasal 9.1. di atas, kecuali hak untuk mengikuti
Kejuaraan-Kejuaraan PERCASI
9.3. Setiap anggota tanpa memandang jenis keanggotaannya sebagaimana dirinci
dalam Pasal 9.1. berkewajiban untuk :
a. Tunduk dan patuh kepada setiap dan seluruh Anggaran Dasar/ Anggaran
Ruah Tangga, Keputusan Munas/ Rakernas/ Peraturan Organisasi
PERCASI, Peraturan Pengurus Besar PERCASI dan Keputusan Ketua
Umum PB PERCASI.
b. Mendukung setiap kegiatan PERCASI, baik kegiatan yang bersifat
Nasional, Regional maupun dunia
c. Membayar iuran anggota sesuai ketentuan yang berlaku/ diberlakukan
oleh Peraturan Organisasi PERCASI
d. Melaksanakan kegiatannya secara teratur sesuai ketentuan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
e. Melaporkan kegiatan-kegiatannya kepada PB PERCASI secara teratur.
f. Mengirimkan wakilnya untuk mengikuti Musyawarah, Rapat Kerja, dan
kegiatan lain yang berkaitan dengan upaya pembinaan olahraga catur.
Pasal 10
Persyaratan Menjadi Anggota
10.1. Untuk dapat diterima menjadi anggota biasa, harus dipenuhi setiap dan
seluruh persyaratan keanggotaan sebagai berikut :
a. Organisasi olahraga catur tersebut telah mempunyai Pengurus Tingkat
Provinsi dan/atau Pengurus Tingkat Kabupaten/Kota.
b. Organisasi tersebut merupakan satu-satunya organisasi yang membina
dan mengoordinasi olahraga catur di Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Kecamatan tempatnya berada.
c. PengProv, PengKab/PengKot, maupun PengCam tersebut telah
menyelenggarakan Kejuaraan Catur di wilayahnya minimal satu kali
d. PengProv, PengKab/PengKot maupun PengCam tersebut telah mendapat
pengakuan dari KONI setempat.
10.2. Yang dimaksud dengan Pengurus Provinsi PERCASI yang memenuhi
persyaratan adalah sebagai berikut:
a. Telah mempunyai paling sedikit 3 (tiga) Pengurus Kabupaten/Kota
PERCASI masing-masing lengkap dengan pengurus yang telah berfungsi
dengan baik.
b. Setiap PengKab/PengKot yang dimaksud pada Pasal 10.2. (a) di atas
masing-masing telah mempunyai paling sedikit 3 (tiga) Pengurus
Kecamatan/Perkumpulan/Klub atau yang setingkat, masing-masing
lengkap dengan pengurusnya yang telah berfungsi dengan baik.
c. Hal-hal tersebut pada Pasal 10.2 (a) dan (b) di atas harus mendapat
konfirmasi tertulis dari Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI.
d. Untuk dapat diterima menjadi Anggota Kehormatan, seseorang harus
sudah berjasa kepada PERCASI, baik dengan dedikasinya yang tanpa
cacat sebagai pengurus, pemain, wasit, pelatih atau telah memberikan
sumbangan sejumlah tertentu dan dikukuhkan oleh Munas / Musprov atau
Rakernas / Rakerprov PERCASI.
Pasal 11
Tata Cara Permohonan Menjadi Anggota
11.1. Organisasi catur yang ingin menjadi anggota, wajib mengajukan surat
permohonan rangkap 3 (tiga) kepada PERCASI sesuai tingkatannya, dilampiri
dokumen sebagaimana dirinci pada Pasal 9 dan Pasal 10.
11.2. Setelah menerima permohonan sebagaimana dimaksud Pasal 11.1 di atas,
PERCASI berkewajiban untuk meneliti dan melakukan verifikasi apakah
permohonan dimaksud serta lampirannya telah memenuhi persyaratan yang
berlaku. Apabila semua persyaratan sebagaimana dirinci pada Pasal 10 telah
dipenuhi, organisasi catur tersebut ditetapkan menjadi calon anggota. Calon
anggota belum memiliki hak dan kewajiban sebagaimana dirinci pada Pasal
9. Apabila masih ada persyaratan yang belum dipenuhi, PERCASI dalam
Pasal 12
Tata Cara Penerimaan Menjadi Anggota
12.1. Munas / Musprov atau Rakernas / Rakerprov mempertimbangkan
permohonan serta lampirannya dan menilai pertimbangan yang diberikan oleh
Pengurus PERCASI.
12.2. Munas / Musprov atau Rakenas / Rakerprov memutuskan diterima atau
tidaknya permohonan. Apabila permohonan diterima, maka Munas / Musprov
atau Rakernas / Rakerprov menentukan jenis keanggotaan.
12.3. Keputusan Munas / Musprov atau Rakernas / Rakerprov tentang diterima atau
tidaknya calon anggota sebagaimana dimaksud Pasal 12.2 di atas secara
resmi diberitahukan oleh Pengurus PERCASI kepada calon anggota
bersangkutan paling lambat dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung
tanggal keputusan itu diambil, dan tembusannya diberikan kepada :
a. Seluruh anggota PERCASI.
b. Calon anggota bersangkutan.
c. Instansi KONI terkait.
Pasal 13
Kehilangan Status Keanggotaan
13.1. Apabila persyaratan keanggotaan sebagaimana di atur dalam Pasal 10 di atas
tidak dipenuhi, Musyawarah atau Rapat Kerja PERCASI memutuskan
hilangnya status keanggotaan.
13.2. Hilangnya status keanggotaan sebagaimana dimaksud Pasal 13.1 di atas
mengakibatkan anggota dimaksud kehilangan setiap dan seluruh hak serta
kewajibannya, baik di tingkat pusat maupun tingkat provinsi atau
kabupaten/kota dan kecamatan.
13.3. Untuk mendapatkan kembali status keanggotaannya, berlakulah setiap dan
seluruh ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tentang
persyaratan penerimaan anggota.
13.4. Status keanggotaan berakhir dengan Keputusan Musyawarah atau Rapat
Kerja yang diberitahukan kepada yang bersangkutan oleh Pengurus
PERCASI, kecuali kehilangan keanggotaan sebagaimana dimaksud oleh
Pasal 12.1 (a), (b) dan (d) Anggaran Dasar.
13.5. Keputusan mengenai berakhirnya status keanggotaan sebagaimana
dimaksud Pasal 13.1 di atas hanya dapat dijatuhkan apabila kepada anggota
dimaksud telah diberikan peringatan tertulis sebelumnya oleh Pengurus
PERCASI
Pasal 14
Pemberhentian Sementara Oleh Pengurus Besar PERCASI
14.1. Dalam hal mendesak, Pengurus PERCASI dapat menjatuhkan pemberhentian
sementara terhadap anggotanya dengan terlebih dahulu memberikan surat
peringatan. Pemberhentian sementara tersebut harus dilaporkan kepada
Pasal 15
Dasar Pemberhentian Sementara
Adapun dasar-dasar pemberhentian sementara adalah sebagai berikut :
15.1. Anggota bersangkutan melakukan pelanggaran terhadap satu atau beberapa
ketentuan Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga PERCASI dan
atau Peraturan Organisasi PERCASI yang berlaku.
15.2. Anggota bersangkutan melakukan tindakan yang merugikan kepentingan
olahraga catur nasional di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pasal 16
Pembelaan Diri Dan Rehabilitasi
16.1. Anggota yang telah diberhentikan sementara oleh Pengurus PERCASI, diberi
hak mengajukan dan melakukan pembelaan diri di hadapat Musyawarah atau
Rapat Kerja PERCASI yang terdekat. Apabila pembelaan diri yang
disampaikan diterima oleh Rapat, anggota dimaksud direhabilitasi kembali.
BAB IV
ORGANISASI
Pasal 17
Pembagian Tugas Dan Kewajiban Pengurus Besar PERCASI
Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara baik dan
terkoordinasi, maka diantara Pengurus PB PERCASI secara garis besar diadakan
pembagian tugas dan tanggung jawab, sehingga akan dicapai hasil kerja yang
maksimal.
Pasal 18
Tugas Dan Kewajiban Ketua Umum PB PERCASI
18.1. Merupakan pemegang Kekuasaan tertinggi dalam memimpin PB PERCASI.
18.2. Merumuskan kebijakan umum di bidang pembinaan dan pengembangan
olahraga catur.
18.3. Mengoordinasi penyelenggaraan, pembinaan dan pengembangan kegiatan
olahraga catur yang pelaksanaannya dilakukan oleh anggotanya.
18.4. Bertindak untuk dan atas nama PB PERCASI dalam berhubungan dengan
pihak ketiga.
18.5. Bertanggung jawab dan mengusahakan agar seluruh keputusan MUNAS,
RAKERNAS, Rapat Pleno, dan program kerja yang telah disahkan dapat
dilaksanakan dan dipenuhi dengan baik.
18.6. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada MUNAS.
Pasal 20
Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum II PB PERCASI
20.1. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugasnya.
20.2. Mewakili Ketua Umum bila berhalangan.
20.3. Mengoordinasi dan mengarahkan kegiatan Bidang Organisasi, Bidang Hukum
& Disiplin dan Bidang Hubungan Daerah.
20.4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum.
20.5. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum
Pasal 21
Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum III PB PERCASI
21.1. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugasnya.
21.2. Mewakili Ketua Umum bila berhalangan.
21.3. Mengoordinasi dan mengarahkan kegiatan Bidang Humas dan Bidang Media
& Promosi.
21.4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum.
21.5. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum
Pasal 22
Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum IV PB PERCASI
22.1. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugasnya.
22.2. Mewakili Ketua Umum bila berhalangan.
22.3. Mengoordinasi dan mengarahkan kegiatan Bidang Perencanaan Anggaran,
Bidang Umum, dan Bidang Hubungan Luar Negeri.
22.4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum.
22.5. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum
Pasal 23
Tugas dan Kewajiban Sekretaris Jenderal PB PERCASI
23.1. Mewakili Ketua umum dan Wakil Ketua Umum apabila berhalangan.
23.2 Mengoordinasi dan mengarahkan kegiatan kerja Sekretariat Jenderal.
23.3. Mengoordinasi dan bertanggungjawab atas semua kegiatan administrasi di
lingkungan PB PERASI.
23.4. Mendukung seluruh kebutuhan fasilitas dan perlengkapan untuk operasional
bidang-bidang dan komisi-komisi di lingkungan PB PERCASI.
23.5. Melaksanakan kegiatan ketata-usahaan, pembinaan personil, pembinaan
material, perlengkapan dan kegiatan pembinaan kerumah-tanggaan PB
PERCASI.
23.6. Mempersiapkan dan menyelenggarakan Rapat-rapat Pengurus PB PERCASI.
23.7. Mengoordinasi penyusunan laporan Sekretariat Jenderal secara periodik.
Pasal 24
Tugas Dan Kewajiban Wakil Sekretaris Jenderal PB PERCASI
24.1. Mewakili Sekretaris Jenderal apabila berhalangan.
24.2 Membantu Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan tugasnya.
24.3 Dalam menjalankan kegiatan didasarkan pada pembagian tugas oleh
Sekretaris Jenderal, yaitu :
a. Menyusun rencana program kerja Sekretariat Jenderal secara periodik.
b. Membantu Sekretaris Jenderal dalam upaya pembinaan personil, material,
dan dukungan fasilitas
c. Menyusun laporan Sekretariat Jenderal secara periodik.
d. Mengoordinasi tugas dan dukungan kepada setiap Bidang dan Komisi.
24.4. Mengoordinasi dan meningkatkan kerja sama dengan setiap anggota dan
PERCASI Provinsi.
24.5. Mempersiapkan dan membawahi / mengetuai Panitia Pelaksana setiap
MUNAS, RAKERNAS dan Rapat pleno, sesuai jadwal dan ketentuan yang
berlaku.
24.6. Menjadi narasumber dalam setiap kegiatan MUNAS, RAKERNAS, dan Rapat-
rapat lain.
24.7. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Sekretaris
Jenderal.
Pasal 25
Tugas dan Kewajiban Bendahara / Wakil Bendahara PB PERCASI
25.1. Melaksanakan kebijakan umum serta kebijakan Ketua Umum dalam urusan
keuangan dan anggaran berdasarkan peraturan yang berlaku.
25.2. Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja PERCASI bekerja
sama dengan Bidang Dana.
25.3. Mengoordinasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja yang telah
disetujui.
25.4. Bertanggung jawab terhadap pembukuan, verifikasi, dan pengeluaran sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
25.5. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan keuangan secara periodik.
25.6. Menjadi pendamping dan narasumber pada setiap MUNAS, RAKERNAS.
25.7. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
Pasal 26
Tugas dan Kewajiban Bidang Perencanaan dan Anggaran PB PERCASI
26.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Perencanaan dan Anggaran, dan
penggalian dana dengan melakukan usaha-usaha yang sah.
26.2. Mengalokasikan dana untuk kegiatan PB PERCASI.
26.3. Mengoordinasikan acara-acara dalam arti kata seluas-luasnya dalam rangka
rencana penghimpunan dana.
Pasal 27
Tugas dan Kewajiban Bidang Organisasi PB PERCASI
27.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Organisasi.
27.2. Mengoordinasi penyusunan rancangan program kerja PERCASI dalam
Bidang Organisasi.
27.2. Memberikan saran-saran kepada Ketua Umum dalam Bidang Organisasi.
27.3. Mengoordinasi semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan
organisasi anggota dan PERCASI Provinsi.
27.4. Bertindak sebagai narasumber dalam Bidang Organisasi pada setiap MUNAS,
RAKERNAS, dan Rapat anggota.
27.5. Memberikan pengarahan di Bidang Organisasi dalam setiap MUNAS dan
MUSPROV yang dilaksanakan oleh PERCASI Provinsi.
27.6. Mengoordinasi penyusunan laporan Bidang Organisasi secara periodik.
27.7. Menginventarisasi setiap organisasi provinsi dan memberi serta menerima
saran dalam penerbitan organisasi.
27.8. Berkoordinasi dengan Bidang Pertandingan dan Perwasitan serta Bidang-
bidang lainnya untuk mengatur mutasi atlet.
27.9. Menyusun seluruh database atlet, wasit dan pelatih.
27.10. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum II.
Pasal 28
Tugas dan Kewajiban Bidang Pembinaan Prestasi PB PERCASI
28.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Pembinaan Prestasi.
28.2 Mengoordinasi pelaksanaan program kerja PB PERCASI dalam Bidang
Pembinaan Prestasi.
28.3 Mengoordinasi setiap pelaksanaan kegiatan dalam Bidang Pembinaan
prestasi dalam rangka kegiatan olahraga catur tingkat nasional dan
internasional.
28.4 Mengoordinasi pelaksanaan pembinaan dan pengawasan setiap kegiatan
anggota PERCASI dalam bidang pembinaan prestasi.
28.5 Bertindak sebagai narasumber dalam bidang pembinaan prestasi pada setiap
MUNAS, RAKERNAS, dan Rapat Pleno.
28.6. Memberikan pengarahan di bidang pembinaan prestasi dalam setiap
Kejuaraan Provinsi yang dilaksanakan oleh PERCASI Provinsi atau Kejuaraan
Tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh anggota.
28.7 Berkoordinasi dengan Bidang Litbang dan bidang-bidang terkait lainnya untuk
pembinaan dan pembentukan tim nasional serta pengiriman atlit
28.8 Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab dan berkoordinasi kepada
Wakil Ketua Umum I.
Pasal 30
Tugas dan Kewajiban Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB PERCASI
30.1. Memantau serta merekomendasikan Wasit-wasit yang akan ditugaskan dalam
turnamen-turnamen.
30.2. Meninjau dan mengevaluasi tempat Kejurnas dan PON yang berkaitan
dengan persiapan pertandingan
30.3. Memantau serta memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan para wasit.
30.4. Merekomendasikan honor Wasit dalam setiap turnamen.
30.5. Membuat Peraturan pertandingan yang diperlukan untuk suatu turnamen.
30.6. Membuat dan menyusun materi untuk penataran wasit.
30.7. Bertindak sebagai instruktur penataran wasit.
30.8. Mempelajari dan merekomendasikan perbaikan Ketentuan dan Peraturan
perolehan Gelar wasit serta tingkatannya.
30.9. Merekomendasikan nama-nama wasit yang sudah berhak mendapatkan gelar;
30.10. Mengevaluasi dan merekomendasikan tingkat kualifikasi wasit.
30.11. Mengadakan penyegaran atau coaching clinic bagi para wasit bila diperlukan.
30.12. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum I.
Pasal 31
Tugas dan Kewajiban Bidang Hukum dan Disiplin PB PERCASI
31.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Hukum dan Kedisiplinan.
31.2. Mengoordinasi penyusunan rancangan program kerja PERCASI dalam
Bidang Hukum dan Kedisiplinan.
31.3. Mengoordinasi semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan Hukum dan
Kedisiplinan anggota dan PERCASI Provinsi.
Pasal 32
Tugas dan Kewajiban Bidang Humas PB PERCASI
32.1. Membantu Ketua Umum dalam bidang kehumasan.
32.2. Mengoordinasi penyusunan rancangan program kerja PB PERCASI dalam
bidang media.
32.3. Mengoordinasi semua kegiatan yang berkaitan dengan media.
32.4. Bertindak sebagai nara sumber dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan PB
PERCASI berkaitan dengan media.
32.5. Mengoordinasi pelaksanaan tugas sehari-hari dan menyiapkan Pusat Sistem
Informasi Olahraga Catur.
32.6. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada
Wakil Ketua Umum III.
Pasal 33
Tugas dan Kewajiban Bidang Media dan Promosi
33.1. Membantu Ketua Umum dalam mempromosikan dan memasyarakatkan
catur.
33.2. Mengoordinasikan penyusunan rancangan program kerja PB PERCASI dalam
mempromosikan kegiatan catur.
33.3. Mengoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan promosi anggota
(Pengprov, Pengkab/Pengkot, Pengcam, Klub).
33.4. Bertindak sebagai narasumber dalam mempromosikan setiap kegiatan PB
PERCASI;
33.5. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan bertanggung jawab
kepada Wakil Ketua Umum III
Pasal 34
Tugas dan Kewajiban Bidang Umum PB PERCASI
34.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Umum.
Pasal 35
Tugas dan Kewajiban Bidang Hubungan Luar Negeri PB PERCASI
35.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Hubungan Luar Negeri.
35.2. Mengoordinasi setiap kegiatan yang berhubungan dengan Luar Negeri.
35.3. Mengadakan koordinasi dan memelihara hubungan baik dengan induk
organisasi catur nasional Negara lain dan organisasi catur regional/dunia.
35.4. Mengusahakan bantuan teknis dari Negara atau organisasi keolahragaan
regional/dunia.
35.5. Mengoordinasi penyusunan rancangan program kerja PERCASI dalam Bidang
Hubungan Luar Negeri.
35.6. Mengoordinasi penyusunan laporan Bidang Hubungan Luar Negeri secara
periodik.
35.7. Bertindak sebagai narasumber dalam Bidang hubungan Luar Negeri pada
setiap MUNAS, RAKERNAS dan rapat-rapat lain.
35.8. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum IV.
Pasal 36
Tugas dan Kewajiban Bidang Hubungan Daerah PB PERCASI
36.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Hubungan Daerah.
36.2. Membangun hubungan antara PB PERCASI dengan Pengprov-pengprov
untuk meningkatkan koordinasi yang optimal.
36.3. Memfaslitasi kegiatan pembinaan di daerah.
36.4. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada
Wakil Ketua Umum II.
Pasal 37
Tugas dan Kewajiban Bidang Pelatihan PB PERCASI
37.1. Menyiapkan rencana program penataran pelatih.
37.2. Melaksanakan penataran pelatih dan personil pendukung olahraga catur
lainnya dengan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan peralatan terbaru.
37.3. Menyusun kriteria, klasifikasi dan standarisasi pelatih nasional.
37.4. Memberikan tanda kecakapan (sertifikasi) pelatih nasional. Menginventarisasi
seluruh pelatih nasional cabang olahraga catur.
37.5. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam menyusun rencana
kepelatihan
37.6. Melakukan penataan penjenjangan pelatih
37.7. Melaksanakan program penyegaran kepada para Pelatih, apabila diperlukan
37.8. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari dikoordinasikan oleh dan
bertanggung jawab kepada Wakil Ketua Umum I.
Pasal 39
Tugas dan Kewajiban Komisi Kualifikasi dan Rating
39.1. Memantau serta mepelajari Ketentuan dan Peraturan FIDE mengenai
perolehan Gelar master serta tingkatannya.
39.2. Merekomendasikan perbaikan untuk ketentuan dan Peraturan mengenai
perolehan gelar Master serta tingkatannya.
39.3. Menyusunan rating nasional setiap 4 (empat) bulan sekali.
39.4. Merekomendasikan nama-nama pemain yang sudah berhak memperoleh
gelar.
39.5. Menginventarisasi nama pemain yang sudah memiliki gelar FIDE dan
PERCASI
39.6. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab kepada Bidang Peraturan
dan Perwasitan
Pasal 40
Tugas dan Kewajiban Komisi Pelatnas Timnas
40.1. Membantu bidang pembinaan prestasi
40.2. Mengoordinasi pelaksanaan dalam tugas training centre untuk Timnas Senior.
40.3. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada
Bidang Pembinaan Prestasi dan Bidang Penelitian dan Pengembangan
Pasal 41
Tugas dan Kewajiban Komisi Pelatnas Timnas Junior
41.1. Membantu bidang pembinaan prestasi
41.2. Mengoordinasi pelaksanaan dalam tugas training centre untuk Timnas Yunior.
41.3. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada
Bidang Pembinaan Prestasi dan Bidang Penelitian dan Pengembangan
Pasal 43
Tugas dan Kewajiban Badan Liga Catur Nasional
43.1. Membantu Ketua Bidang Pembinaan Prestasi dalam Pertandingan dan Liga
43.2. Mengoordinasi penyusunan program kerja PERCASI mengenai Pertandingan
dan Liga.
43.3. Mengadakan koordinasi dengan Bidang Pembinaan Prestasi dalam menyusun
rencana pertandingan.
43.4. Bertanggung jawab untuk menyusun laporan Pertandingan dan Liga.
43.5. Bertindak sebagai narasumber dalam Bidang Pertandingan dan Liga pada
setiap MUNAS, RAKERNAS dan Rapat-rapat lain.
43.6. Mengoordinasi penyusunan program kerja dan laporan Komisi Pertandingan
dan Liga secara periodik.
43.7. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
Pasal 44
Tugas dan Kewajiban Dewan Pengawas Keuangan ( DPK ) PB PERCASI
44.1. Membantu Ketua Umum PB PERCASI dalam pemeriksaan semua kegiatan
keuangan PB PERCASI baik penerimaan maupun pengeluaran oleh
Pengurus PB PERCASI atau program-program yang pendanaannya dibiayai
PB PERCASI.
44.2. Dalam pelaksanaan tugas Dewan Pengawas Keuangan PB PERCASI harus
mangacu kepada pedoman kerja Internal Audit (Audi Charter)
44.3. Secara periodik melakukan pemeriksaan keuangan PB PERCASI dan
melaporkan ke Ketua Umum PB PERCASI, yang terdiri atas laporan bulanan
dan tahunan.
44.4. Memberikan laporan, saran dan pertimbangan kepad Ketua Umum PB
PERCASI mengenai segala sesuatui yang berkaitan dengan bidang tugasnya.
44.5. Keanggotaan Dewan Pengawas Keuangan PERCASI terdir atas paling sedikit
3 (tiga) orang, yang pengisiannya dilakukan berdasarkan Keputusan Ketua
Umum.
44.6. Dewan Pengawas Keuangan PB PERCASI bertanggung jawab langsung
kepada Ketua Umum PB PERCASI.
Pasal 45
Susunan, Mekanisme Kerja, Jalur Pertanggung Jawaban
45.1. Susunan, mekanisme kerja, jalur pertanggung jawaban, dan sebagainya,
mengenai Komisi, diatur berdasarkan Peraturan Organisasi PERCASI.
45.2. Ketua Umum dapat memberikan tugas khusus kepada Komisi berdasarkan
Surat Keputusan Ketua Umum.
Pasal 47
Kriteria Pengurus PERCASI
47.1. Kriteria Umum
a. Mempunyai kemampuan manajerial, pengabdian, dan waktu yang cukup
untuk mengelola organisasi
b. Mampu menjadi pengayom semua unsur masyarakat catur.
47.2. Ketua Umum
a. Mempunyai visi yang luas dalam membina olahraga catur
b. Mempunyai kepemimpinan olahraga catur yang handal
c. Mampu mempersatukan semua potensi olahraga catur di Pusat maupun
Provinsi/Kabupaten/Kota
d. Mampu menjalin kerja sama dengan badan-badan dan instansi terkait
untuk menunjang pembinaan olahraga catur
e. Mampu menggalang kerja sama dengan badan keolahragaan catur tingkat
regional dan dunia
f. Mampu menggalang dana untuk mengoptimalkan pembinaan olahraga
catur
g. Berdomisili di Ibu Kota Negara RI
47.3. Wakil Ketua Umum
a. Mampu bekerja sama dengan Ketua Umum
b. Mampu menjabarkan garis kebijakan Ketua Umum
c. Mampu mengoordinasi bidang-bidang yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
47.4. Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal
a. Mempunyai pengetahuan dan kemampuan komunikasi baik tingkat
nasional, regional maupun dunia.
b. Mempunyai pengetahuan dan kemampuan berkoordinasi dalam membina
sistem organisasi dan administrasi olahraga catur
c. Mampu menjabarkan rencana dan perintah menjadi keputusan Pengurus
47.5. Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang
a. Mempunyai visi, pengetahuan, dan kemampuan manajemen khususnya
manajemen olahraga catur.
b. Mempunyai komitmen dan waktu yang cukup untuk pengembangan dan
pembinaan olahraga catur.
c. Mempunyai visi yang luas tentang olahraga catur, organisasi, dan
administrasi olahraga
d. Mempunyai pengetahuan dan kemampuan komunikasi, baik tingkat
nasional, regional maupun dunia
e. Mempunyai pengetahuan dan kemampuan koordinasi dalam membina
system organisasi dan administrasi olahraga
f. Mempunyai pengetahuan dan keahlian khusus mengenai bidang yang
ditanganinya.
Pasal 48
Peraturan Pelengkap dan Pengisian Jabatan
48.1. Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan mengenai pembagian tugas dan
tanggung jawab Pengurus PB PERCASI termasuk Komisi, akan diatur
berdasarkan Peraturan Organisasi PB PERCASI dengan ketentuan: peraturan
tersebut tidak boleh bertentangan dengan setiap ketentuan Anggaran Dasar
dan atau Anggaran Rumah Tangga.
48.2. Bila dalam pelaksanaan keputusan MUNAS, RAKERNAS atau Rapat Pleno
ditemukan anggota PB PERCASI yang menurut penilaian PB PERCASI tidak
dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab sebagaimana mestinya, Ketua
Umum PB PERCASI mempunyai kewenangan untuk mengganti yang
bersangkutan dengan Surat Keputusan Ketua Umum PB PERCASI.
Penggantian tersebut dilaporkan PB PERCASI kepada RAKERNAS terdekat.
48.3. Bila terjadi kekosongan jabatan dalam susunan PB PERCASI oleh sebab
apapun, pengisiannya dilakukan oleh Ketua Umum PB PERCASI dengan
Surat Keputusan Ketua Umum PB PERCASI, dan selanjutnya wajib
dilaporkan kepada RAKERNAS terdekat.
Pasal 49
Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Besar
Pengurus Besar PERCASI dikukuhkan dan dilantik oleh Ketua Umum KONI PUSAT
di tempat kedudukan KONI PUSAT atau di tempat lain yang ditentukan kemudian,
dengan tata cara yang diatur berdasarkan peraturan Pengurus KONI PUSAT.
Pasal 51
Pelaksanaan Musyawarah
51.1. MUNAS dilaksanakan setiap 4 (empat) tahun sekali.
51.2. Musyawarah Provinsi 1 (satu) tahun setelah dilaksanakan MUNAS.
51.3. Musyawarah Kabupaten / Kota 1 (satu) tahun berikutnya setelah dilaksanakan
Musyawarah Provinsi.
51.4. Musyawarah Kecamatan 1 (satu) tahun berikutnya setelah dilaksanakan
Musyawarah Kabupaten / Kota.
Pasal 52
Sanksi Organisasi Terhadap PERCASI Provinsi.
52.1. Pengurus Provinsi PERCASI yang masa baktinya telah berakhir lebih dari 6
(enam) bulan, atau belum dikukuhkan sesuai dengan ketentuan Pasal 50 di
atas kehilangan haknya sehingga tidak diperbolehkan mengikuti setiap dan
seluruh kegiatan PERCASI antara lain MUNAS, RAKERNAS, dan
KEJURNAS.
52.2. Pengurus Besar PERCASI tidak akan mengukuhkan susunan Pengurus
Provinsi PERCASI yang belum direkomendasikan tertulis oleh Pengurus KONI
Provinsi yang berwenang.
52.3. Pengurus Provinsi PERCASI tidak akan mengukuhkan susunan Pengurus
tingkat Kabupaten/Kota yang belum direkomendasikan tertulis oleh Pengurus
KONI Kabupaten/Kota yang berwenang.
52.4. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI dapat mengukuhkan susunan pengurus
tingkat Kecamatan yang telah direkomendasikan tertulis oleh Pengurus KOK
yang berwenang.
52.5. Pengurus PERCASI tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan yang
telah dikukuhkan oleh Pengurus Besar PERCASI, Pengurus Provinsi
PERCASI dan Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI, pelantikannya dapat
dilakukan oleh KONI Provinsi atau KONI Kabupaten/Kota sepanjang
mendapat pendelegasian/mandat dari PB PERCASI, dan atau Pengurus
Provinsi PERCASI, dan atau Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI yang
bersangkutan.
Pasal 54
Dewan Penyantun PB PERCASI
54.1. Anggota Dewan Penyantun PB PERCASI terdiri atas :
a. Menteri-menteri yang membidangi kegiatan yang secara langsung atau
tidak langsung bersentuhan dengan olahraga catur.
b. Tokoh-tokoh masyarakat yang punya kepedulian besar terhadap olahraga
catur.
c. Para sponsor olahraga catur yang menaruh perhatian serta bersedia
menyantuni kegiatan olahraga catur.
54.2. Masa bakti anggota Dewan Penyantun PB PERCASI yang dipilih dan diangkat
oleh dan dalam MUNAS PERCASI adalah 4 (empat) tahun yaitu bersamaan
dengan masa bakti PB PERCASI, dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti
berikutnya.
54.3. Sekretaris Jenderal PB PERCASI karena jabatannya (ex-officio) menjadi
Sekretaris Dewan Penyantun.
54.4. Ketua Umum dibantu Wakil Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal,
mengoordinasi segala tugas dan wewenang Dewan Penyantun PB PERCASI.
54.5. Tugas dan Wwenang Dewan Penyantun PB PERCASI adalah :
a. Memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program kerja dan
keuangan PB PERCASI.
b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pengurus PB PERCASI,
baik diminta maupun tidak.
c. Membantu, memelihara, dan mengembangkan hubungan baik antara
masyarakat, pemerintah, dan negara sahabat dengan PB PERCASI.
54.6. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Dewan Penyantun secara
berkala mengadakan rapat koordinasi dan konsultasi dengan PB PERCASI.
54.7. Dewan Penyantun wajib diundang dalam setiap kegiatan resmi yang
diselenggarakan oleh PB PERCASI misalnya MUNAS, RAKERNAS dan
KEJURNAS.
Pasal 55
Dewan Penyantun PERCASI Provinsi
55.1. Anggota Dewan Penyantun PERCASI Provinsi berjumlah paling banyak 7
(tujuh) orang yang dipilih dan diangkat oleh dan di dalam MUSPROV, yang
terdiri atas seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, dan paling banyak 5 (lima)
orang anggotanya.
55.2.. Sekretaris Umum PERCASI Provinsi karena jabatannya (ex-officio) menjadi
Sekretaris Dewan Penyantun Provinsi.
55.3. Ketua dibantu oleh Wakil Ketua dan Sekretaris mengoordinasi segala tugas
dan wewenang Dewan Penyantun PERCASI Provinsi.
Pasal 56
Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota
56.1. Anggota Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota berjulah paling banyak
5 (lima) orang yang dipilih dan diangkat oleh dan di dalam Musyawarah
PERCASI Kabupaten/ Musyawarah PERCASI Kota, yang terdiri atas seorang
Ketua, seorang Wakil Ketua, dan paling banyak 3 (tiga) orang anggotanya.
56.2. Sekretaris PERCASI Kabupaten/Kota karena jabatannya (ex-officio) menjadi
Sekretaris Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota.
56.3. Ketua, dibantu Wakil Ketua dan Sekretaris, mengoordinasi segala tugas dan
wewenang Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota.
56.4.. Masa bakti Dewan Penyantun adalah 4 (empat) tahun, yaitu bersamaan
dengan masa bakti Pengurus Kabupaten PERCASI/Kota, dan anggotanya
dapat dipilih kembali untuk masa bakti berikutnya.
56.5.. Tugas dan wewenang Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota adalah:
a. Memberi dukungan terhadap pelaksanaan program kerja dan keuangan
PERCASI Kabupaten/Kota.
b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pengurus Kabupaten
PERCASI/Kota, baik diminta maupun tidak.
c. Membantu, memelihara dan mengembangkan hubungan baik antara
masyarakat dan pemerintah Kabupaten/Kota dengan PERCASI
Kabupaten/Kota.
56.6. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Dewan Penyantun PERCASI
Kabupaten/Kota secara berkala megadakan rapat koordinasi dan konsultasi
dengan Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI.
56.7. Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota wajib diundang dalam setiap
kegiatan resmi yang diselenggarakan oleh PERCASI Kabupaten/Kota,
misalnya Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota, Rapat Kerja PERCASI
Kabupaten/Kota, dan Kejuaraan Kabupaten/Kota.
Pasal 57
Dewan Kehormatan PB PERCASI
57.1. Dewan Kehormatan PB PERCASI mempunyai anggota yang tidak dibatasi
jumahnya, yang terdir atas mantan Ketua Umum PB PERCASI, anggota
pengurus atau anggota kehormatan FIDE (Federation Interationale Des
Pasal 58
Dewan Kehormatan PERCASI Provinsi
58.1. Dewan Kehormatan PERCASI Provinsi mempunyai anggota yang tidak
dibatasi jumlahnya, yang terdiri atas para mantan Ketua Umum PERCASI
Provinsi dan Tokoh Olahraga Catur Provinsi yang telah mengabdi dan berjasa
secara luar biasa bagi pengembangan dan pembinaan olahraga catur
Provinsi.
58.2. Keanggotaan Dewan Kehormatan PERCASI Provinsi bersifat penghargaan
dan penghormatan yang dipilih dan diangkat oleh dan di dalam Musyawarah
Provinsi.
58.3. Keanggotaan Dewan Kehormatan PERCASI Provinsi, berlaku untuk seumur
hidup.
58.4. Anggota Dewan Kehormatan PERCASI Provinsi wajib diundang dalam setiap
kegiatan yang diselenggarakan oleh PERCASI Provinsi misalnya MUSPROV
RAKERPROV dan KEJURPROV.
58.5. Fungsi dan tugas Dewan Kehormatan ditentukan lebih lanjut berdasarkan
keputusan Ketua Umum PERCASI Provinsi.
Pasal 59
Dewan Kehormatan PERCASI Kabupaten/Kota
59.1. Dewan Kehormatan PERCASI Kabupaten/Kota mempunyai anggota yang
tidak dibatasi jumlahnya, yang terdiri atas para mantan Ketua PERCASI
Kabupaten/Kota, dan tokoh olahraga catur Kabupaten/Kota yang telah
mengabdi dan berjasa secara luar biasa bagi pengembangan dan pembinaan
olahraga catur Kabupaten/Kota.
59.2. Keanggotaan Dewan Kehormatan PERCASI Kabupaten/Kota, bersifat
penghargaan dan penghormatan yang dipilih dan diangkat oleh dan di dalam
Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota. Keanggotaan.
59.3. Dewan Kehormatan PERCASI Kabupaten/Kota berlaku untuk seumur hidup.
59.4. Anggota Dewan Kehormatan PERCASI Kabupaten/Kota wajib diundang
dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh PERCASI kabupaten/Kota.
Misalnya MUSYAWARAH PERCASI Kabupaten/Kota, RAPAT KERJA
PERCASI Kabupaten/Kota dan KEJUARAAN Kabupaten/Kota.
59.5. Fungsi dan tugas Dewan Kehormatan ditentukan lebih lanjut berdasarkan
keputusan Ketua PERCASI Kabupaten/Kota.
Pasal 60
Musyawarah
Pasal 61
Rapat
61.1. Beberapa macam rapat dalam jajaran PERCASI, tingkatannya adalah sebagai
berikut:
a. Rapat Teknis Operasional
b. Rapat Pengurus Inti
c. Rapat Pleno
d. Rapat Kerja Nasional
BAB VI
KEJUARAAN
Pasal 62
Tugas dan Kurun Waktu Penyelenggaraan.
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 63
Pembukuan
63.1. Pelaksanaan pembukuan dan keuangan PERCASI untuk semua tingkat, baik
di PB maupun di Provinsi/Kabupaten/Kota tanpa terkecuali, dilaksanakan
sesuai dengan prinsip pembukuan yang berlaku secara umum di Indonesia.
63.2. Tahun buku PERCASI untuk semua tingkat, baik di PB maupun
Provinsi/Kabupaten/Kota tanpa kecuali, dimulai pada tanggal 1 Januari dan
diakhiri pada tanggal 31 Desember.
Pasal 64
Pertanggungjawaban Keuangan
64.1 Pengurus Besar PERCASI menyampaikan pertanggungjawaban keuangan
tahunan kepada dan di dalam Munas atau Rakernas.
64.2. Pengurus Provinsi PERCASI menyampaikan pertanggungjawaban keuangan
tahunan kepada dan di dalam Musprov atau Rakerprov..
64.3. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI menyampaikan pertanggungjawaban
keuangan tahunan kepada dan di dalam Muskab/Kot atau Rakerkab/Kot.
64.4. Apabila diselenggarakan MUNAS Luar Biasa, Musprov Luar Biasa,
Muskab/Kot Luar Biasa, Pengurus Besar PERCASI, Pengurus Provinsi
PERCASI, Pengurus Kabupaten/Kota Percasi wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban keuangan.
BAB VIII
MUTASI ATLET
Pasal 65
Mutasi Atlet
65.1. Setiap atlet dapat melakukan mutasi antar perkumpulan (klub)/PERCASI
Kecamatan, antar Pengkab/Pengkot PERCASI maupun antar Pengurus
Provinsi PERCASI di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
65.2. Mutasi adalah hak atlet dan sah apabila sudah mendapat surat ijin mutasi dari
klub/PERCASI Kecamatan atau Pengkab/Pengkot PERCASI atau Pengprov
PERCASI dimana atlet tersebut berasal.
65.3. Pengurus Besar PERCASI mengesahkan mutasi atlet antar provinsi,
Pengurus Provinsi PERCASI mengesahkan mutasi atlet antar kabupaten/kota
di wilayahnya, Pengurus PERCASI Kabupten/Kota mengesahkan mutasi atlet
antar klub/PERCASI Kecamatan di wilayahnya.
65.4. Untuk mendapat pengesahan sesuai pasal 65.3 diatas, mutasi atlet harus
dilakukan secara benar dan sah sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
yang akan diatur lebih rinci didalam Peraturan Organisasi (PO) PERCASI.
Pasal 66
Usaha Pelengkap
66.1. Dalam rangka memenuhi setiap dan segala hak dan kewajiban PB PERCASI
sebagaimana dirinci dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
Pengurus Besar PERCASI dapat mendirikan dan membentuk badan usaha
dan atau lembaga pelengkap yang dianggap perlu dan badan usaha atau
lembaga dimaksud sepenuhnya merupakan tanggungjawab PB PERCASI.
66.2. Badan Usaha dan atau lembaga yang dibentuk dan didirikan oleh PB
PERCASI sebagaimana dimaksud Pasal 66.1 di atas harus dilaporkan
kepada dan di dalam RAKERNAS PERCASI terdekat untuk mendapatkan
persetujuan dan apabila RAKERNAS menolak memberikan persetujuannya,
usaha dan atau lembaga dimaksud harus segera dihentikan dan atau
dibubarkan.
Pasal 67
Perubahan/Pengecualian Anggaran Rumah Tangga
67.1. Usul perubahan dan atau pengecualian ketentuan terhadap Anggaran Rumah
Tangga hanya dapat disahkan oleh MUNAS, apabila perubahan dan atau
pengecualian tersebut telah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
RAKERNAS.
67.2. Perubahan dan atau pengecualian dapat disahkan oleh MUNAS atau
RAKERNAS apabila usul perubahan dan atau pengecualian tersebut disetujui
oleh sedikitnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah suara yang hadir atau diwakili
secara sah dalam MUNAS atau RAKERNAS.
67.3. Perubahan dan atau pengecualian terhadap ketentuan Anggaran Rumah
Tangga hanya dapat disahkan oleh MUNAS atau RAKERNAS dengan cara
seperti tersebut pada Pasal 67.1 dan 67.2 atau cara lain yang secara tegas
diputuskan oleh MUNAS atau RAKERNAS.
Pasal 68
Peraturan/Keputusan
68.1. Segala sesuatu yang tidak diatur dan atau belum cukup diatur oleh Anggaran
Rumah Tangga ini, akan diatur oleh Pengurus Besar PERCASI di dalam satu
atau beberapa Peraturan Organisasi (PO) PERCASI.
68.2. Peraturan dan atau keputusan dimaksud Pasal 68.1 di atas tidak boleh
bertentangan dengan setiap ketentuan dari Anggaran Dasar dan atau
Anggaran Rumah Tangga dan atau setiap Keputusan MUNAS/RAKERNAS.
BAB X
MASA BERLAKU DAN PERATURAN PERALIHAN
Pasal 69
Masa Berlaku
69.1. Anggaran Rumah Tangga PERCASI yang pertama berlaku sejak berdirinya
PERCASI pada tanggal 17 Agustus 1950 dan Anggaran Rumah Tangga
tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan/penyempurnaan.
Pasal 70
Peraturan Peralihan
Setiap dan seluruh anggota yang sudah ada pada saat berlakunya Anggaran Rumah
Tangga ini dianggap telah memenuhi setiap dan seluruh persyaratan keanggotaan
sebagaimana dimaksud Pasal 10 Anggaran Rumah Tangga ini.
LAMBANG PERCASI :
PERBANDINGAN:
BENDERA PERCASI :
Lebar 80 cm
Tinggi
80cm
Lebar 80 cm
Tinggi
80cm
SEKRETARIAT :XXXXXXXXXXXXXXXXXX
TELP. XXXXXXXXXXX FAX : XXXXXXXXXX
E-MAIL : XXXXXXXXXXXXXXX
LAMPIRAN F ANGGARAN RUMAH TANGGA
Lebar 80 cm
Tinggi
80cm
PROVINSI: XXXXXXXXXXXXXXX
SEKRETARIAT: XXXXXXXXXXXXXXXXXX
TELP: XXXXXXXXXXX FAX: XXXXXXXXXX
E-MAIL: XXXXXXXXXXXXXXX
LAMPIRAN G ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADGE PERCASI
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH NASIONAL PERSATUAN CATUR SELURUH INDONESIA XXVII TAHUN 2013
NOMOR : 06/MUNAS-PERCASI/XXVII/2013
Tentang:
Revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Organisasi PERCASI
Menimbang : a. Bahwa MUNAS PERCASI XXVII Tahun 2013 telah menelaah dan
membahas rancangan revisi Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga (AD-ART) serta Peraturan Organisasi (PO) PERCASI
dan merasa perlu menambahkan beberapa perubahan lagi.
b. Bahwa penambahan beberapa perubahan pada rancangan revisi
AD-ART dan PO PERCASI sesuai dengan hasil Sidang Komisi I
Bidang Organisasi MUNAS PERCASI XXVII Tahun 2013.
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada butir “a” dan “b”
diatas, maka dianggap perlu untuk menerbitkan Keputusannya.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menerima dan mengesahkan rancangan revisi Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) serta Peraturan Organisasi (PO)
PERCASI sebagaimana terlampir dalam keputusan ini, dan lampiran
tersebut merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini, dengan catatan ditambahkan lagi perubahan sesuai
hasil Sidang Komisi I Bidang Organisasi MUNAS PERCASI XXVII Tahun
2013 yang terlampir pada Keputusan Nomor 04/MUNAS-
PERCASI/XXVII/2013.
Kedua : Sesudah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) serta
Peraturan Organisasi (PO) PERCASI direvisi sebagaimana dimaksud
pada ketetapan “Pertama” tersebut diatas, maka kepada Pengurus
Besar PERCASI Masa Bakti Tahun 2013-2017 untuk segera
mensosialisasikannya dan mengirimkan copynya ke seluruh Pengprov
PERCASI se Indonesia untuk dijadikan pedoman.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 5 Juli 2013
Sekretaris, Ketua,
PEMBUBARAN
PENUTUP
2
No. BAB/PASAL ANGGARAN RUMAH USULAN REVISI
TANGGA (ART)
1 Pasal a. Telah mempunyai paling a. Telah mempunyai paling
10.2 sedikit 2 (Dua) Pengurus sedikit 3 (tiga) Pengurus
Kota/Kabupaten percasi kota/kabupaten percasi
masing-masing yang masing-masing yang
lengkap dengan pengurus lengkap dengan pengurus
yang telah berfungsi yang telah berfungsi dengan
dengan baik baik
b. Setiap PengKab/PengKot b. Setiap PengKot/PengKab
dimaksud pada Pasal dimaksud pada Pasal
10.2.(a) di atas masing- 10.2.(a) diatas masing-
masing telah mempunyai masing telah mempunyai
paling sedikit 2 (dua) paling sedikit 3 (tiga)
Pengurus Kecamatan / Pengurus
Perkumpulan/ Klub atau Kecamatan/Perkumpulan/
yang setingkat, masing- Klub atau yang setingkat,
masing lengkap dengan masing-masing lengkap
pengurusnya yang dengan pengurusnya yang
berfungsi dengan baik. berfungsi dengan baik.
3
4 Pasal Pengurus tingkat Provinsi, Pengurus tingkat Provinsi,
52.5 Kota/Kabupaten dan Kota/Kabupaten dan
Kecamatan yang telah Kecamatan yang telah
dikukuhkan oleh Pengurus dikukuhkan oleh Pengurus
Besar, Pengurus Provinsi Besar, Pengurus Provinsi
PERCASI dan Pengurus PERCASI dan Pengurus
Kota/Kabupaten PERCASI, Kota/Kabupaten PERCASI,
pelantikannya dapat pelantikannya dapat dilakukan
dilakukan oleh PERCASI oleh KONI Provinsi dan atau
Provinsi dan atau PERCASI KONI Kota/Kabupaten
Kota/Kabupaten sepanjang sepanjang mendapat
mendapat pendelegasian pendelegasian dari PB
dari PB PERCASI dan atau PERCASI dan atau Pengurus
Pengurus Provinsi PERCASI Provinsi PERCASI atau
atau Pengurus Pengurus Kota/Kabupaten
Kota/Kabupaten PERCASI PERCASI yang bersangkutan.
yang bersangkutan.
4
7 Pasal 1. Setiap Pengurus Percasi 1. Setiap Pengurus Percasi
60.3 a Kecamatan / Pengurus Kecamatan dan Pengurus
Klub Catur yang sudah Klub Catur yang sudah
menjadi anggota, yang menjadi anggota, yang ada
ada di wilayah kerja di wilayah kerja PERCASI
PERCASI Kota / Kota / Kabupaten memiliki
Kabupaten memiliki hak hak 1 (satu) suara
1 (satu) suara
2. Setiap pengurus PERCASI
2. Setiap pengurus Kecamatan dan Pengurus
PERCASI Klub Catur berhak
Kecamatan/Pengurus mengirimkan 2 (dua) orang
Klub Catur berhak utusan untuk hadir dalam
mengirimkan 2 (dua) Musyawarah PERCASI
orang utusan untuk hadir Kota/Kabupaten.
dalam Musyawarah
PERCASI
Kota/Kabupaten.
4. Daerah penyelenggara
KEJURNAS dibebaskan
dari jatah peserta dan
karenanya dapat
mengikuti setiap dan
seluruh kelompok dan
nomor yang
dipertandingkan.
6
PERCASI Kabupten/Kota
mengesahkan mutasi atlet
antar klub/PERCASI
Kecamatan di wilayahnya.