Anda di halaman 1dari 80

- 2013 -

- 2013 -
DAFTAR ISI
ANGGARAN DASAR
PERSATUAN CATUR SELURUH INDONESIA

MUKADIMAH

BAB I UMUM
Pasal 1 Nama dan Domisili ............................................................................... 2
Pasal 2 Tempat dan Waktu Didirikan ............................................................... 2
Pasal 3 Asas dan Dasar ...................................................................................... 2
Pasal 4 Status .................................................................................................... 2
Pasal 5 Tujuan, Fungsi dan Tugas ..................................................................... 2
Pasal 6 Hubungan Luar Negeri .......................................................................... 3

BAB II LAMBANG, BENDERA DAN SLOGAN


Pasal 7 Lambang ............................................................................................... 3
Pasal 8 Bendera ................................................................................................ 3
Pasal 9 Slogan ................................................................................................... 3

BAB III KEANGGOTAAN


Pasal 10 Keanggotaan ....................................................................................... 4
Pasal 11 Hak dan Kewajiban Anggota ............................................................... 4
Pasal 12 Kehilangan Status Keanggotaan ......................................................... 4

BAB IV ORGANISASI
Pasal 13 Organisasi ........................................................................................... 5
Pasal 14 Wilayah Kerja ...................................................................................... 5
Pasal 15 Pelindung ............................................................................................ 5
Pasal 16 Dewam Penyantun ............................................................................. 6
Pasal 17 Dewan Kehormatan ........................................................................... 6
Pasal 18 Dewan Pengawasan Keuangan .......................................................... 6
Pasal 19 Pengurus Besar PERCASI .................................................................... 7
Pasal 20 Pengurus Provinsi PERCASI ................................................................. 8
Pasal 21 Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI ................................................... 8
Pasal 22 PERCASI Kecamatan ........................................................................... 9
Pasal 23 Rangkap Jabatan ................................................................................ 9

BAB V MUSYAWARAH DAN RAPAT


Pasal 24 Musyawarah ...................................................................................... 9
Pasal 25 Musyawarah Nasional (MUNAS) ....................................................... 10
Pasal 26 Musyawarah Provinsi (MUSPROV) .................................................... 10
Pasal 27 Musyawarah Kabupaten/Kota (MUSKAB/MUSKOT) ......................... 11
Pasal 28 Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) ............................... 12
Pasal 29 Musyawarah Provinsi Luar Biasa (MusProvLub) ............................... 12
Pasal 30 Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa (MusKabLub/MusKotLub) 12
Pasal 31 Rapat ................................................................................................. 13
Pasal 32 Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) .................................................... 13
Pasal 33 Rapat Kerja Provinsi (RAKERPROV) .................................................... 13
Pasal 34 Rapat Kerja Kabupaten/Kota (RAKERKAB/RAKERKOT) ...................... 14

BAB VI KEJUARAAN – KEJUARAAN


Pasal 35 Kejuaraan-Kejuaraan .......................................................................... 15

BAB VII KEUANGAN DAN KEKAYAAN


Pasal 36 Keuangan ............................................................................................. 15
Pasal 37 Kekayaan ............................................................................................. 16

BAB VIII MUTASI ATLET


Pasal 38 Mutasi Atlet ......................................................................................... 16

BAB IX DEWAN ARBITRASE OLAHRAGA CATUR


Pasal 38 Dewan Arbitrase Olahraga Catur ........................................................ 16
Pasal 39 Susunan Dewan Arbitrase Olahraga Catur .......................................... 16

BAB X ANGGARAN RUMAH TANGGA


Pasal 40 Anggaran Rumah Tangga .................................................................... 16

BAB XI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR


Pasal 41 Perubahan/Pengecualian Anggaran Dasar ........................................... 17

BAB XI PEMBUBARAN
Pasal 42 Pembubaran ......................................................................................... 17

BAB XII PENUTUP


Pasal 43 Penutup ................................................................................................. 17

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I: LAMBANG PERCASI
Lampiran II: BENDERA PERCASI
Lampiran III: BAGAN ORGANISASI PENGURUS BESAR PERCASI
ANGGARAN DASAR
PERSATUAN CATUR SELURUH INDONESIA
MUKADIMAH

Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka Kemerdekaan Bangsa
Indonesia telah sampailah pada perwujudan pengisian cita-citanya, yakni
masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual.

Bahwa untuk memajukan kesejahteraan umum, membentuk Manusia Indonesia


yang Pancasilais serta mencerdaskan kehidupan bangsa, perlu mengadakan
pembinaan kesehatan jasmani dan rohani bagi setiap warganya melalui Olahraga.

Bahwa kegiatan Olahraga di Indonesia adalah perwujudan dari kehendak serta


keinginan hati nurani seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai cita-cita
kemerdekaannya, berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti dikehendaki oleh
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Bahwa sesungguhnya kegiatan Olahraga di Indonesia adalah kegiaan rakyat


Indonesia yang mencerminkan dan mewujudkan cita-citanya sebagai perjuangan
Rakyat Indonesia, yang dengan sadar menghimpun dirinya dalam organisasi-
organisasi yang teratur menurut jenis dan fungsinya.

Bahwa Olahraga Catur mengandung seni dan ilmu yang penuh dengan
keindahan didalam memberikan nilai-nilai berharga, dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kegiatan Olahraga di Indonesia pada umumnya dalam rangka
turut mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan kehidupan bernegara dan
menjadi wahana untuk memupuk dan mempererat solidaritas antar bangsa dengan
menjunjung tinggi harkat umat manusia.

Bahwa sadar akan tanggung jawab serta hakekat dan fungsi Olahraga Catur
terhadap pembangunan kehidupan bangsa dan Negara, menganggap perlu untuk
menyesuaikan gerak langkah senada dan seirama dengan cita-cita bangsa
Indonesia, maka segenap warga Olahraga Catur di Indonesia membentuk suatu
organisasi Olahraga Catur Nasional bernama PERSATUAN CATUR SELURUH
INDONESIA, dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :

Anggaran Dasar PERCASI - 1


BAB I
UMUM
Pasal 1
Nama dan Domisili
1.1. Organisasi ini bernama Persatuan Catur Seluruh Indonesia disingkat
“PERCASI”.
1.2. PERCASI berdomisili di Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 2
Tempat dan Waktu Didirikan
PERCASI didirikan di Yogyakarta pada tanggal 17 Agustus 1950 untuk waktu yang
tidak terbatas.

Pasal 3
Asas dan Dasar
Percasi berasaskan falsafah Negara Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Pasal 4
Status
4.1. PERCASI adalah organisasi olahraga catur nasional yang bersifat kekeluargaan
dan professional, dalam upaya membina dan mengembangkan bakat,
kemampuan dan kesejahteraan pemain.
4.2. PERCASI adalah satu-satunya organisasi olahraga catur nasional yang
berwenang mengoordinasi dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga
catur di seluruh wilayah hokum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4.3. PERCASI merupakan mitra Pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan
olahraga catur.
4.4. PERCASI didalam melakukan kegiataannya yang berhubungan dengan
olahraga catur internasional berstatus sebagai anggota Federation
Internationale Des Echecs (FIDE).
4.5. PERCASI adalah lembaga swadaya masyarakat bersifat nirlaba dan tidak
berafiliasi dengan kekuatan politik manapun juga.

Pasal 5
Tujuan, Fungsi dan Tugas
5.1. Tujuan
PERCASI mempunyai tujuan mewujudkan prestasi olahraga catur yang dapat
membanggakan Negara, membangun watak warga untuk mengangkat harkat
dan martabat bangsa Indonesia.
5.2. Fungsi
PERCASI mempunyai fungsi
a. Meningkatkan kualitas manusia Indonesia dan mengukuhkan persatuan dan
kesatuan bangsa melalui pembinaan olahraga catur secara nasional.
b. Memasyarakatkan olahraga catur yang dibina oleh anggotanya untuk
mencapai prestasi secara optimal.

Anggaran Dasar PERCASI - 2


c. Memupuk dan membina persahabatan antar bangsa melalui olahraga catur,
yang diwujudkan dengan menjalin hubungan dan / atau menjadi anggota
organisasi keolahragaan Internasional.

5.3. Tugas
PERCASI mempunyai tugas
a. Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan nasional di bidang
pembinaan dan pengembangan olahraga catur.
b. Mengoordinasi dan membina kegiatan olahraga catur yang pelaksanaannya
dilakukan bersama Pengurus Provinsi PERCASI dan Pengurus
Kabupaten/Kota PERCASI.
c. Mengoordinasi keikut-sertaan seluruh anggota dalam event atau multievent
nasional, regional, dan dunia.
d. Mengadakan evaluasi dan pengawasan untuk mencapai konsistensi antara
kebijakan dan pelaksanaan.

Pasal 6

Hubungan Luar Negeri


6.1. PERCASI berafiliasi serta menjalin hubungan dengan induk organisasi catur
Internasional: Federation Internationale Des Echecs (FIDE) dan organisasi
regional yang berada dibawah naungan FIDE, yaitu ASIAN CHESS
FEDERATION (ACF) dan ASEAN CHESS CONFEDERATION (ACC).

BAB II
LAMBANG, BENDERA DAN SLOGAN

Pasal 7
Lambang

PERCASI memiliki lambang:

a. Penampang kepala kuda sebatas leher di dalam lingkaran dan di kepalanya


bersaloka 8 buah, diakronimkan sebagai rambut kepalanya, serta
penampang papan catur, sebagaimana digambarkan dalam lampiran I yang
merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar ini,
dengan penjelasan dan pengertian sebagai berikut :
Kepala kuda berada di atas papan catur dan menghadap ke kanan. Warna
dasar adalah merah dan putih. Warna kepala kuda dan saloka oranye.
Papan catur diakronimkan dengan petak warna putih dan hitam.
b. Di luar lingkaran terdapat tulisan PERCASI di bagian atas dan tulisan
CHESS INDONESIA di bagian bawah. Di antara kedua tulisan itu, di bagian
kiri dan kanan, terdapat masing-masing setangkai padi bersaloka 17 butir.
Tulisan PERCASI berwarna merah, sedangkan CHESS INDONESIA
berwarna hitam. Di bawah lambang terdapat tulisan GENS UNA SUMUS
berwarna biru.
c. Makna lambang adalah :
Warna Oranye melambangkan keagungan, sedangkan warna merah
lambang keberanian. Penampang kepala kuda dan papan catur,
melambangkan jenis olahraga yaitu catur. Saloka 8 di kepala kuda

Anggaran Dasar PERCASI - 3


melambangkan bulan 8 atau Agustus yang merupakan bulan kelahiran
PERCASI. Butiran padi sebanyak 17 di kiri kanan lingkaran melambangkan
tanggal 17 yang merupakan tanggal kelahiran PERCASI.

Lambang PERCASI wajib digunakan pada setiap kegiatan PERCASI, antara


lain Musyawarah Nasional, Musyawarah Provinsi, Musyawarh Kabupaten/Kota,
Rapat-rapat, Kejuaraan-kejuaraan baik Nasional, Provinsi dan Kebupaaten/Kota
dan khusus dalam mengikuti event-event internasional tingkat regional dan
dunia, ditambahkan latar belakang atau tanda merah putih sesuai bendera
negara.

Pasal 8
Bendera
8.1. Warna dasar Bendera PERCASI adalah biru muda, yang melambangkan jiwa
dan semangat damai bangsa Indonesia, dan di tengahnya digambarkan secara
lengkap lambang PERCASI dimaksud Pasal 7 di atas.
8.2. Bentuk, warna dan ukuran bendera PERCASI dirinci pada lampiran II yang
merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar ini.
8.3. Bendera PERCASI wajib dipergunakan pada setiap kegiatan PERCASI, antara
lain Musyawarah atau Rapat Kerja, baik di tingkat Nasional, Provinsi atau
Kabupaten/Kota, rapat-rapat dan Kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, provinsi
maupun kabupaten/kota. Serta setiap mengikuti kegiatan olahraga catur tingkat
regional atau dunia.

Pasal 9
Slogan
9.1. PERCASI memiliki Slogan yang berbunyi: CATUR YES, INDONESIA JAYA.
Slogan ini dimaksudkan untuk mengobarkan semangat perjuangan para atlet
catur serta menanamkan rasa kebangsaan dan kebanggaan di dada mereka.
9.2. Warna untuk kata YES = merah, sedangkan kata JAYA = putih.

BAB III
KEANGGOTAAN

Pasal 10
Keanggotaan
10.1. Keanggotaan PERCASI terbuka bagi organisasi olahraga catur tingkat
provinsi/Daerah Khusus Ibukota/Daerah istimewa serta tingkat Kabupaten/
Kota sampai tingkat Kecamatan.
10.2. PERCASI mengenal 2 (dua) jenis anggota :
a. Anggota Biasa
b. Anggota Kehormatan
10.3. Syarat-syarat setiap jenis keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

Pasal 11
Hak dan Kewajiban Anggota
Hak dan Kewajiban Anggota diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga.

Anggaran Dasar PERCASI - 4


Pasal 12
Kehilangan Status Keanggotaan
12.1. Setiap anggota dapat kehilangan status keanggotaannya karena :
a. mengundurkan diri.
b. membubarkan diri
c. diberhentikan
d. dibubarkan Pemerintah
12.2. Kehilangan status keanggotaan sebagaimana dimaksud Pasal 12.1 di atas
mengakibatkan hilangnya status dari anggota dimaksud untuk segala
tingkatan tanpa kecuali.

BAB IV
ORGANISASI

Pasal 13
Organisasi
13.1. Susunan organisasi PERCASI berbentuk piramida mulai dari tingkat
kecamatan, tingkat Kabupaten/Kota, tingkat Provinsi/Daerah Khusus
Ibukota/Daerah Istimewa, sampai ke tingkat Pusat.
13.2. Di tingkat pusat dibentuk Pengurus Besar PERCASI yang membawahi dan
mengoordinasi semua kegiatan PERCASI Provinsi.
13.3. Di tingkat Provinsi / Daerah Khusus Ibukota/ Daerah Istimewa, dibentuk
Pengurus PERCASI (selanjutnya disebut “PERCASI Provinsi”) yang
membawahi dan mengoordinasi semua kegiatan dari PERCASI
Kabupaten/Kota yang ada di wilayahnya.
13.4. Di tingkat Kabupaten/Kota, dibentuk Pengurus PERCASI (selanjutnya disebut
“PERCASI Kabupaten/Kota”), yang membawahi dan mengoordinasi semua
kegiatan dari PERCASI Kecamatan atau Klub Catur yang ada di wilayahnya.

Pasal 14
Wilayah Kerja
Wilayah kerja organisasi PERCASI adalah sebagai berikut :
14.1. Wilayah kerja Pengurus Besar PERCASI adalah seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
14.2. Wilayah kerja PERCASI Provinsi adalah seluruh wilayah hukum dari Provinsi/
Daerah Khusus Ibukota/ Daerah Istimewa bersangkutan.
14.3. Wilayah kerja PERCASI Kabupaten/Kota adalah seluruh wilayah hukum dari
Kabupaten/Kota bersangkutan.
14.4. Wilayah kerja PERCASI Kecamatan adalah seluruh wilayah hukum dari
Kecamatan bersangkutan.

Pasal 15
Pelindung
15.1. Didalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Pengurus Besar PERCASI
mempunyai pelindung, yaitu Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Menteri
Pendidikan Nasional serta KONI Pusat.
15.2. Di tingkat Provinsi, PERCASI Provinsi mempunyai pelindung, yaitu Gubernur
Provinsi bersangkutan. Dalam hal Gubernur terpilih sebagai Ketua Umum
Provinsi PERCASI, pelindung dipilih dari anggota Musyawarah Pimpinan
Provinsi yang lainnya.

Anggaran Dasar PERCASI - 5


15.3. Di tingkat Kabupaten/Kota, PERCASI mempunyai pelindung yaitu
Bupati/Walikota bersangkutan. Dalam hal Bupati/Walikota terpilih sebagai
Ketua PERCASI Kabupaten/Kota, Pelindung dipilih dari anggota Musyawarah
Pimpinan Kabupaten/Kota yang lainnya.
15.4. Di tingkat Kecamatan, PERCASI mempunyai pelindung yaitu Camat
bersangkutan. Dalam hal Camat terpilih sebagai Ketua PERCASI Kecamatan,
Pelindung dipilih dari anggota Musyawarah Pimpinan Kecamatan lainnya.

Pasal 16
Dewan Penyantun
16.1. Di dalam mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab PERCASI
tingkat Pusat, dibentuk
a. Dewan Penyantun yang terdiri atas: Menteri yang membidangi olahraga.
b. Menteri yang membidangi Pendidikan Nasional
c. Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat (KONI Pusat)
16.2. Di dalam mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab PERCASI
Provinsi, PERCASI kabupaten/Kota, PERCASI Kecamatan, dibentuk Dewan
Penyantun yang jumlah dan personilnya disesuaikan dengan kondisi
setempat.
16.3. Ketentuan mengenai Pasal 16.1 dan Pasal 16.2 diatur lebih lanjut di dalam
Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 17
Dewan Kehormatan
17.1. Dewan kehormatan adalah lembaga yang dibentuk untuk menghormati
mantan-mantan Ketua Umum, atau mantan Pengurus/Tokoh yang telah
mengabdikan dirinya secara luar biasa dan telah menyumbangkan tenaga,
pikiran dan jasanya secara berkesinambungan bagi perkembangan dan
pembinaan olahraga catur secara nasional maupun daerah.
17.2. Dewan Kehormatan dibentuk di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Kecamatan.
17.3. Tugas Dewan Kehormatan adalah memberikan pertimbangan pada Ketua
Umum dalam menyelesaikan pelanggaran berat etika olahraga. Dalam
menjalankan tugasnya, Dewan Kehormatan bersifat Ad Hoc dan
keanggotaannya dipilih dari nama-nama yang tercantum di dalam Dewan
Kehormatan.
17.4. Susunan dan Ketentuan mengenai Dewan Kehormatan diatur lebih lanjut di
dalam anggaran Rumah Tangga.

Pasal 18
Dewan Pengawasan Keuangan (DPK)
18.1. Dewan Pengawasan Keuangan (DPK) adalah lembaga yang berfungsi
melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap keuangan Pengurus
Besar PERCASI.
18.2. Di tingkat PERCASI Provinsi, dan PERCASI Kabupaten/Kota, dibentuk Dewan
Pengawas Keuangan yang berfungsi melakukan pengawasan dan
pemeriksaan terhadap keuangan PERCASI Provinsi dan PERCASI
Kabupaten/Kota.
18.3. Susunan dan ketentuan mengenai Dewan Pengawas Keuangan diatur lebih
lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga.

Anggaran Dasar PERCASI - 6


Pasal 19
Pengurus Besar PERCASI
19.1. Pengurus Besar PERCASI dibentuk dan disusun oleh Ketua Umum Pengurus
Besar PERCASI yang dibantu oleh formatur yang dipilih dan diangkat oleh
Musyawarah Nasional dan karenanya bertanggung jawab kepada
Musyawarah Nasional.
19.2. Masa Bakti Pengurus Besar PERCASI adalah 4 (empat) tahun, yaitu terhitung
sejak saat ditutupnya Musyawarah Nasional yang memilih dan mengangkat
Ketua Umum Pengurus Besar PERCASI serta para formatur.
19.3. Jabatan Ketua Umum hanya dapat dijabat oleh orang yang sama maksimal
untuk 2 (dua) masa bakti secara penuh, berturut-turut atau tidak berturut-turut.
19.4. Pengurus Besar PERCASI terdiri atas Pengurus Inti dan Pengurus Pleno.
19.5. Pengurus Inti PB PERCASI terdiri atas :
a. Seorang Ketua Umum
b. Wakil-wakil Ketua Umum
c. Seorang Sekretaris Jenderal
d. Seorang Bendahara
19.6. Pengurus Pleno terdiri atas :
a. Pengurus Inti
b. Wakil Sekretaris Jenderal
c. Bidang Organisasi
d. Bidang Pembinaan Prestasi
e. Bidang Penelitian dan
Pengembangan
f. Bidang Perencanaan dan
Anggaran
g. Bidang Peratandingan dan
Perwasitan
h. Bidang Hukum dan Disiplin
i. Bidang Humas
j. Bidang Media dan Promosi
k. Bidang Umum
l. Bidang Hubungan Luar Negeri
m. Bidang Hubungan Daerah
n. Bidang Pelatihan
o. Komisi Catur di Sekolah
p. Komisi Kualifikasi dan Rating
q. Komisi Pelatnas Timnas
r. Komisi Pelatnas Timnas Junior
s. Staf Khusus
t. Badan Liga Nasional
19.7. Untuk melaksanakan tugas sehari-hari, Ketua Umum PERCASI dapat
menunjuk salah seorang Wakil Ketua Umum sebagai Ketua Harian.
19.8. Pengurus Besar PERCASI berkewajiban untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya sebagaimana ditentukan oleh Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga serta setiap keputusan Musyawarah Nasional / Rapat Kerja
Nasional / Rapat Pleno Pengurus.
19.9. Bagan susunan Pengurus Besar PERCASI dan bagan Organisasi Pengurus
Besar PERCASI adalah sebagaimana dirinci dalam lampiran III Anggaran
Dasar ini.

Anggaran Dasar PERCASI - 7


19.10. Rincian pembagian tugas dan tanggung jawab Pengurus Besar PERCASI
diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Organisasi.

Pasal 20
Pengurus Provinsi PERCASI
20.1. Pengurus Provinsi PERCASI dibentuk dan disusun oleh Ketua Umum
PERCASI Provinsi dibantu oleh formatur yang dipilih dan diangkat oleh
Musyawarah Provinsi dan karenanya bertanggung jawab kepada Musyawarah
Provinsi.
20.2. Pengurus Provinsi PERCASI diberi tugas dan tanggung jawab untuk
mengurus rumah tangganya sendiri, serta kegiatan olahraga catur di wilayah
kerjanya, sepanjang hal tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan
Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga, keputusan Musyawarah
Nasional/Rapat Kerja Nasional/Rapat Pengurus Pleno/Peraturan Organisasi
PERCASI/Keputusan Ketua Umum Pengurus Besar PERCASI, dan keputusan
Musyawarah Provinsi/Rapat Kerja Provinsi.
20.3. Pengurus Provinsi PERCASI disusun dengan berpedoman kepada bentuk
dan susunan Pengurus Besar PERCASI, kecuali Ketua Bidang Hubungan
Luar Negeri.
20.4. Untuk Provinsi tertentu yang berbatasan dengan Negara tetangga,
dimungkinkan dibentuknya Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, yang semua
kegiatannya harus mendapat persetujuan dan dilaporkan kepada Pengurus
Besar PERCASI.
20.5. Untuk melaksanakan tugas sehari-hari, Ketua Umum PERCASI Provinsi dapat
menunjuk salah seorang Wakil Ketua Umum sebagai Ketua Harian.
20.6. Masa Bakti Pengurus Provinsi PERCASI adalah 4 (empat) tahun, yaitu
terhitung sejak saat ditutupnya Musyawarah Provinsi yang memilih dan
mengangkat Ketua Umum PERCASI Provinsi serta formatur.
20.7 Jabatan Ketua Umum PERCASI Provinsi hanya dapat dijabat oleh orang yang
sama maksimal untuk 2 (dua) masa bakti secara penuh, berturut-turut atau
tidak berturut-turut.

Pasal 21
Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI
21.1. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI dibentuk dan disusun oleh Ketua Umum
PERCASI Kabupaten/Kota dibantu oleh formatur yang dipilih dan diangkat
oleh Musyawarah Kabupaten/Kota.
21.2. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI diberi tugas dan tanggung jawab untuk
mengurus rumah tangganya sendiri serta kegiatan olahraga catur di wilayah
kerjanya sepanjang hal tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan
Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga PERCASI, keputusan
Musyawarah Nasional/Rapat Kerja Nasional/Rapat Pengurus Pleno,
Peraturan Organisasi PERCASI, Keputusan Ketua Umum Pengurus Besar
PERCASI, Keputusan Musyawarah Provinsi/Rapat Kerja Provinsi, Peraturan
Pengurus Provinsi PERCASI, Keputusan Ketua Umum PERCASI Provinsi,
dan Keputusan Musyawarah Kabupaten/Kota / Rapat Kerja Kabupaten/Kota.
21.3. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI, di susun dengan memperhatikan
kepentingan khusus Kabupaten/Kota bersangkutan, berpedoman kepada
bentuk dan susunan Pengurus Provinsi PERCASI.

Anggaran Dasar PERCASI - 8


21.4 Untuk melaksanakan tugas sehari-hari, Ketua Percasi Kabupaten/Kota dapat
menunjuk salah seorang Wakil Ketua menjadi Ketua Harian.
21.5 Masa bakti Pengurus PERCASI Kabupaten/Kota adalah 4 (empat) tahun yaitu,
dihitung sejak ditutupnya Musyawarah Kabupaten/Kota.
21.6 Jabatan Ketua Umum PERCASI Kabupaten/Kota hanya dapat dijabat oleh
orang yang sama maksimal untuk 2 (dua) masa bakti secara penuh, berturut-
turut atau tidak berturut-turut.

Pasal 22
PERCASI Kecamatan
22.1. PERCASI Kecamatan dipilih dan diangkat oleh Ketua PERCASI
Kabupaten/Kota.
22.2. PERCASI Kecamatan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
kepanjangan tangan PERCASI Kabupaten/Kota.
22.3. Masa bakti PERCASI Kecamatan adalah 4 (empat) tahun semenjak dilantik
oleh PERCASI Kabupaten/Kota.

Pasal 23
Rangkap Jabatan
23.1 Pengurus PERCASI tidak boleh merangkap jabatan kepengurusan diantara
Pengurus Besar PERCASI, PERCASI Provinsi, dan PERCASI
Kabupaten/Kota.
23.2. Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PERCASI tidak boleh
merangkap jabatan di Induk Organisasi Olahraga lain.

BAB V
MUSYAWARAH DAN RAPAT

Pasal 24
Musyawarah
Di dalam organisasi PERCASI dikenal adanya beberapa jenis dan tingkatan
musyawarah sebagai berikut :

24.1. Jenis Musyawarah :


a. Musyawarah Biasa.
b. Musyawarah Luar Biasa.

24.2. Tingkatan Musyawarah Biasa:


a. Musyawarah Nasional (MUNAS)
b. Musyawarah Provinsi (MUSPROV)
c. Musyawarah Kabupaten/Kota (MUSKAB/MUSKOT)

24.3. Tingkatan Musyawarah Luar Biasa :


a. Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB)
b. Musyawarah Provinsi Luar Biasa (MUSPROVLUB)
c. Musyawarah Kabupaten Luar Biasa / Musyawarah Kota Luar Biasa
(MUSKABLUB / MUSKOTLUB)

Anggaran Dasar PERCASI - 9


Pasal 25
Musyawarah Nasional (MUNAS)
25.1. MUNAS adalah pemegang kekuasaan tertinggi Pengurus Besar PERCASI
yang diselenggarakan sekali dalam setiap 4 (empat) tahun.
25.2. MUNAS dihadiri oleh :
a. Pengurus Besar PERCASI sebagai narasumber, Dewan Penyantun,
Dewan Kehormatan, dan Dewan Pengawas Keuangan.
b. Utusan dari Pengurus Provinsi PERCASI.
c. Peninjau yang diundang.
25.3. Tentang peserta, hak suara, pengesahan, keputusan dan lain sebagainya
mengenai MUNAS dan penyelenggaraannya diatur di dalam Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan Organisasi.
25.4. MUNAS bertugas untuk :
a. Memilih pimpinan MUNAS dari dan oleh peserta MUNAS.
b. Menetapkan tata tertib dan acara MUNAS.
c. Menjaring, menyaring, dan menetapkan calon-calon Ketua Umum
Pengurus Besar PERCASI.
d. Memilih dan menetapkan Ketua Umum Pengurus Besar PERCASI yang
sekaligus bertindak sebagai Ketua Formatur untuk menyusun dan
membentuk Pengurus Besar PERCASI.
e. Memilih 4 (empat) orang formatur untuk mendampingi/membantu Ketua
Umum menyusun dan membentuk Pengurus Besar PERCASI.
f. Mengesahkan usul/rancangan perubahan dan atau pengecualian terhadap
ketentuan Anggaran Dasar dan atau Anggaran Rumah Tangga yang telah
disetujui sebelumnya oleh Rapat Kerja Nasional.
g. Menetapkan program kerja dan pembinaan olahraga catur jangka panjang,
jangka menengah, dan jangka pendek.
h. Meminta dan memutuskan segala sesuatu mengeni laporan pertanggung
jawaban Pengurus Besar PERCASI, baik laporan kerja maupun laporan
keuangan.
i. Meminta laporan pemeriksaan keuangan dari Dewan Pengawas Keuangan
j. Memilih dan menentukan tempat penyelenggaraan Kejuaraan Nasional.
k. Memilih dan mengangkat Anggota Dewan Penyantun, Dewan Kehormatan
dan Dewan Pengawas Keuangan.
l. Membahas dan memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu sesuai
kebutuhan dan perkembangan pembinaan olahraga catur.

Pasal 26
Musywarah Provinsi (MUSPROV)
26.1. MUSPROV merupakan pemegang kekuasaan tertinggi PERCASI Provinsi,
yang diselenggarakan sekali dalam setiap 4 (empat) tahun.
26.2. MUSPROV dihadiri oleh :
a. Utusan Pengurus Besar PERCASI sebagai narasumber
b. Dewan Penyantun
c. Dewan Kehormatan
d. Dewan Pengawas Keuangan dan Pengurus Provinsi PERCASI
e. Utusan setiap PERCASI Kabupaten/Kota yang ada di wilayah kerja
PERCASI Provinsi bersangkutan
f. Peninjau yang diundang.

Anggaran Dasar PERCASI - 10


26.3. Peserta, hak suara, pengesahan, keputusan dan lain sebagainya mengenai
MUSPROV dan penyelenggaraan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
26.3. MUSPROV bertugas untuk :
a. Memilih pimpinan MUSPROV dari dan oleh peserta MUSPROV.
b. Mengesahkan tata tertib dan acara MUSPROV.
c. Memilih 2 (dua) orang formatur untuk mendampingi/membantu Ketua
Umum menyusun dan membentuk Pengurus Provinsi PERCASI.
d. Menetapkan program pembinaan olahraga catur yang akan dilaksanakan
oleh pengurus Provinsi PERCASI untuk jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek.
e. Meminta dan memutuskan segala sesuatu mengenai laporan pertanggung
jawaban Pengurus Provinsi, baik laporan kerja maupun laporan keuangan.
f. Meminta laporan pemeriksaan keuangan dari Dewan Pengawas Keuangan
PERCASI Provinsi.
g. Memilih dan mengangkat anggota Dewan Penyantun, Dewan Kehormatan
dan Dewan Pengawas Keuangan PERCASI Provinsi.
h. Membahas dan memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu sesuai
kebutuhan dan perkembangan pembinaan olahraga catur di PERCASI
Provinsi bersangkutan.

Pasal 27
Musyawarah Kabupaten/Kota (MUSKAB/MUSKOT)
27.1. MUSKAB/MUSKOT merupakan pemegang kekuasaan tertinggi PERCASI
Kabupaten/Kota, diselenggarakan satu kali dalam setiap 4 (empat) tahun.
27.2 MUSKAB/MUSKOT dihadiri oleh :
a. Utusan Pengurus Provinsi PERCASI sebagai narasumber
b. Dewan Penyantun, Dewan Kehormatan, Dewan Pengawas keuangan dan
Pengurus PERCASI Kabupaten/Kota
c. Utusan PERCASI Kecamatan yang sudah menjadi anggota dari PERCASI
Kabupaten/Kota yang bersangkutan
d. Klub yang sudah memenuhi syarat dan terdaftar sebagai anggota dari
PERCASI Kabupaten/Kota yang bersangkutan
e. Peninjau lain yang diundang
27.3. Peserta, hak suara, pengesahan, keputusan dan lain sebagainya mengenai
Muskab/Muskot dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
27.4. Muskab/Muskot bertugas untuk :
a. Memilih pimpinan Muskab/Muskot dari dan oleh peserta Muskb/Muskot.
b. Menetapkan tata tertib dan acara Muskab/Muskot
c. Memilih dan menetapkan Ketua PERCASI Kabupaten/Kota, yang
sekaligus bertindak sebagai Ketua Formatur untuk mmenyusun dan
membentuk Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI.
d. Memilih 2 (dua) orang formatur untuk mendampingi Ketua menyusun dan
membentuk Pengurus PERCASI Kabupaten/Kota
e. Menetapkan program pembinaan olahraga catur yang akan dilaksanakan
oleh Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI untuk jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek.
f. Meminta dan memutuskan segala sesuatu mengenai laporan pertanggung
jawaban Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI, baik laporan kerja maupun
laporan keuangan.

Anggaran Dasar PERCASI - 11


g. Meminta laporan pemeriksaan keuangan Badan Pengawas Keuangan
PERCASI Kabupaten/Kota
h. Memilih dan mengangkat anggota Dewan Penyantun, Dewan Kehormatan
dan Badan Pengawas Keuangan PERCASI Kabupaten/Kota
i. Membahas dan memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu sesuai
kebutuhan dan perkembangan pembinaan olahraga catur di PERCASI
Kabupaten/Kota bersangkutan.

Pasal 28
Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB)
28.1. MUNASLUB dapat diselenggarakan apabila dianggap perlu oleh Pengurus
Besar PERCASI.
28.2. MUNASLUB juga dapat diselenggarakan atas permintaan tertulis dari paling
sedikit setengah tambah satu dari jumlah anggota PERCASI Provinsi yang
ada, dan di dalam surat permintaan itu harus disebutkan secara singkat dan
tegas mengenai hal yang akan dibicarakan. Pengurus Besar PERCASI
diwajibkan menyelenggarakan MUNASLUB bila ada permintaan tersebut.
28.3. Rincian tata cara penyelenggaraan MUNASLUB diatur lebih lanjut di dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi.

Pasal 29
Musyawarah Provinsi Luar Biasa (MusProvLub)
29.1. MusProvLub dapat diselenggarakan apabila dianggap perlu oleh Pengurus
Provinsi PERCASI.
29.2. MusProvLub juga dapat diselenggarakan atas permintaan tertulis dari paling
sedikit setengah tambah satu dari jumlah PERCASI Kabupaten/Kota yang ada
di wilayah kerja PERCASI Provinsi bersangkutan dan di dalam surat
permintaan itu harus disebutkan secara singkat dan tegas mengenai hal yang
akan dibicarakan. Pengurus Provinsi PERCASI diwajibkan menyelenggarakan
MusProvLub bila ada permintaan tersebut.
29.3. Rincian tata cara penyelenggaraan MusProvLub sesuai dengan ketentuan,
diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Organisasi.

Pasal 30
Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa (MuskabLub/MusKotLub)
30.1. MusKabLub/MusKotLub dapat diselenggarakan apabila dianggap perlu oleh
Pengurus PERCASI Kabupaten/Kota
30.2. MusKabLub/MusKotLub juga dapat diselenggarakan atas permintaan tertulis
dari paling sedikit setengah tambah satu dari jumlah PengKab/Kot dari
anggota yang ada di wilayah kerja PERCASI Kabupaten/Kota, dan di dalam
surat permintaan itu harus disebutkan secara singkat dan tegas mengenai hal
yang akan dibicarakan. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI diwajibkan
menyelenggarakan MusKabLub/MusKotLub bila ada permintaan tersebut.
30.3. Rincian tata cara penyelenggaraan MusKabLub/MusKotLub sesuai dengan
ketentuan, diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Organisasi.

Anggaran Dasar PERCASI - 12


Pasal 31
Rapat
31.1. Di dalam Organisasi PERCASI dikenal adanya macam dan tingkatan rapat,
yakni
a. Rapat Teknis Operasional
b. Rapat Pengurus Inti.
c. Rapat Pleno
d. Rapat Kerja Nasional --- (rapat tertinggi)
31.2. Rincian penyelenggaraan Rapat Teknis Operasional, Rapat Pengurus Inti, dan
Rapat Pleno diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Organisasi.

Pasal 32
Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
32.1. Rakernas diselenggarakan minimal sekali dalam setiap 1 (satu) tahun.
32.2 Rakernas dihadiri oleh :
a. Pengurus Besar PERCASI sebagai narasumber, Dewan Penyantun,
Dewan Kehormatan, dan Dewan Pengawas Keuangan.
b. Utusan dari Pengurus Besar/Anggota Pengurus Besar PERCASI.
c. Utusan dari setiap Pengurus Provinsi PERCASI
d. Peninjau yang diundang.
32.3. Rakernas dipimpin oleh Pengurus Besar PERCASI. Peserta, hak suara,
pengesahan, keputusan, dan sebagainya mengenai Rakernas dan
penyelenggaraannya diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Organisasi.
32.4. Rakernas bertugas untuk :
a. Menetapkan tata tertib dan acara Rakernas
b. Mengesahkan perubahan dan atau pengecualian terhadap ketentuan
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi.
c. Memutuskan usulan/rancangan tentang perubahan dan atau pengecualian
terhadap ketentuan Anggaran Dasar yang rancangannya telah disetujui
oleh Rapat Kerja Nasional yang selanjutnya akan disampaikan kepada
MUNAS untuk disahkan.
d. Menetapkan program kerja Pengurus Besar PERCASI
e. Meminta dan memutuskan segala sesuatu mengenai laporan pertanggung
jawaban Pengurus Besar PERCASI, baik laporan kerja maupun lporan
keuangan.
f. Meminta laporan Dewan Pengawas Keuangan PERCASI
g. Membahas dan mengesahkan rancangan Peraturan KEJURNAS yang
disampaikan oleh Pengurus Besar PERCASI.
h. Mengubah atau menyempurnakan Peraturan KEJURNAS yang berlaku.
i. Mengusulkan dan menetapkan tempat penyelenggaraan Kejuaraan
Nasional selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum penyelenggaraan.
j. Mengesahkan pemberian gelar yang diatur dalam Peraturan Organisasi.
k. Membahas dan memutuskan hal-hal yang dianggap perlu sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan pembinaan olahraga catur.

Pasal 33
Rapat Kerja Provinsi (RakerProv)
33.1. RakerProv diselenggarakan minimal sekali dalam setiap 1 (satu) tahun.
33.2. RakerProv dihadiri oleh :

Anggaran Dasar PERCASI - 13


a. Utusan Pengurus Besar PERCASI sebagai narasumber
b. Pengurus Provinsi sebagai narasumber
c. Utusan dari Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI yang ada di wilayah kerja
PERCASI Provinsi tersebut.
d. Peninjau yang diundang.
33.3. RakerProv dipimpin oleh Pengurus Provinsi PERCASI.
33.4. Peserta, hak suara, pengesahan, keputusan dan sebagainya mengenai
Rakerprov dan penyelenggaraannya diatur di dalam Anggaran Rumah
Tangga.
33.5. Rakerprov bertugas untuk :
a. Menetapkan tata tertib dan acara Rakerprov
b. Menetapkan program kerja PERCASI Provinsi untuk tahun anggaran
tertentu
c. Meminta dan memutuskan segala sesuatu mengenai laporan pertanggung
jawaban Pengurus Provinsi PERCASI, baik laporan kerja maupun laporan
keuangan.
d. Meminta laporan Dewan Pengawas Keuangan PERCASI Provinsi
e. Mengusulkan dan menetapkan tempat penyelenggaraan Kejuaraan
Provinsi selambatnya 3 (tiga) bulan sebelum penyelenggaraan
f. Membahas dan memutuskan hal-hal yang dianggap perlu sesuai
kebutuhan dan perkembangan pembinaan olahraga catur PERCASI
Provinsi.

Pasal 34
Rapat Kerja Kabupaten/Kota (RakerKab/RakerKot)
34.1. RakerKab/RakerKot diselenggarakan minimal sekali dalam setiap 1 (satu)
tahun.
34.2. RakerKab/RakerKot dihadiri oleh :
a. Utusan Pengurus Provinsi PERCASI sebagai narasumber
b. Pengurus PERCASI Kab/Kot sebagai narasumber
c. Utusan PERCASI Kecamatan
d. Peninjau yang diundang.
34.3. RakerKab/RakerKot dipimpin oleh Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI.
34.4. Peserta, hak suara, pengesahan, keputusan dan sebagainya mengenai
RakerKab/RakerKot dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
34.5. RakerKab/RakerKot bertugas untuk :
a. Menetapkan tata tertib dan acara RakerKab/RakerKot
b. Menetapkan program kerja PERCASI Kab/Kot untuk tahun anggaran
tertentu
c. Meminta dan memutuskan segala sesuatu mengenai laporan pertanggung
jawaban Pengurus PERCASI Kab/Kot, baik laporan kerja maupun laporan
keuangan, untuk tahun anggaran tertentu.
d. Meminta laporan Dewan Pengawas Keuangan PERCASI Kab/Kot.
e. Memilih dan menentukan tempat penyelenggaraan Kejuaraan
Kabupaten/Kota
f. Membahas dan memutuskan hal-hal yang dianggap perlu sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan pembinaan olahraga catur PERCASI
Kab/Kot.

Anggaran Dasar PERCASI - 14


BAB VI
KEJUARAAN-KEJUARAAN
Pasal 35
Kejuaraan-kejuaraan
35.1. Kejuaraan Catur yang diakui oleh PERCASI adalah sebagai berikut :
a. Kejuaraan Catur Tingkat Kabupaten/Kota (Kejurkab/Kot)
b. Kejuaraan Catur Tingkat Provinsi (Kejurprov)
c. Kejuaraan Catur Tingkat Nasional (Kejurnas)
d. Turnamen-turnamen Catur Tingkat Nasional yang memenuhi persyaratan
e. Untuk kejuaraan a, b, c diatas wajib dilaksanakan setiap tahun
35.2. Kejuaraan Tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional diselenggarakan
dengan tujuan :
a. Memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
b. Meningkatkan prestasi olahraga catur
c. Meningkatkan ketahanan nasional
d. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat
e. Menjaring bibit-bibit atlet potensial
f. Mempererat persahabatan dan persaudaraan
35.3. Para peserta dari kejuaraan berikut adalah :
a. Kejuaraan Kabupaten/Kota diikuti oleh peserta yang mewakili Kecamatan
di wilayah PERCASI Kabupaten/Kota
b. Kejuaraan Provinsi diikuti oleh atlet-atlet utusan dari PERCASI
Kabupaten/Kota
c. Kejuaraan Nasional diikuti oleh atlet-atlet utusan dari PERCASI Provinsi.
35.4. Tanggung Jawab Penyelenggaraan :
a. Penyelenggaraan Kejuaraan Kabupaten/Kota adalah tanggung jawab
PERCASI kabupaten/Kota.
b. Penyelenggaraan Kejuaraan Provinsi adalah tanggung jawab PERCASI
Provinsi yang pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada PERCASI
Kabupaten/Kota atau Pemerintah Kabupaten/Kota.
c. Penyelenggaraan Kejuaraan Nasional adalah tanggung jawab PB
PERCASI yang pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada PERCASI
Provinsi yang ditunjuk dalam MUNAS atau RAKERNAS.

BAB VII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN

Pasal 36
Keuangan
Keuangan Organisasi didapat dari :
36.1. Uang iuran Anggota
36.2. Sumbangan dari Pemerintah
36.3. Sumbangan lain yang tidak mengikat.
36.4. Usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta perundang-undangan dan peraturan-
peraturan yang berlaku.
36.5. Tournament fee serta Rating fee.
36.6. Fee dari hadiah Kejuaraan atau Turnamen.

Anggaran Dasar PERCASI - 15


Pasal 37
Kekayaan
Kekayaan Organisasi berupa :
37.1. Uang
37.2. Surat-surat berharga
37.3. Atribut Organisasi
37.4. Alat atau barang, baik yang bergerak maupun tidak bergerak

BAB VIII
MUTASI ATLET

Pasal 38
Mutasi Atlet
38.1 Setiap atlet memiliki hak untuk mutasi, baik antar perkumpulan
(klub)/PERCASI Kecamatan, antar Pengkab/Pengkot PERCASI dan antar
Pengprov PERCASI.
38.2 Mutasi atlet harus dilakukan secara benar dan sah.
38.3 Syarat dan ketentuan mutasi atlet diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Organisasi PERCASI.

BAB IX
DEWAN ARBITRASE OLAHRAGA CATUR

Pasal 39
Dewan Arbitrase Olahraga Catur
39.1 Dewan Arbitrase Olahraga Catur merupakan suatu majelis untuk
menyelesaikan persengketaan yang timbul disebabkan terjadinya
pelanggaran terhadap ketentuan dan aturan organisasi yang tercantum dalam
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga maupun Peraturan Organisasi
PERCASI oleh anggotanya.
39.2. PERCASI dan jajarannya serta anggota PERCASI dan jajarannya dilarang
membawa persengketaan sebagaimana diatur dalam Pasal 27.1 tersebut ke
Yurisdiksi Pengadilaan manapun di Indonesia.

Pasal 40
Susunan Dewan Arbitrase Olahraga Catur
40.1. Susunan Dewan Arbitrase Olahraga Catur serta acara penyelesaian sengketa
yang diajukan ke depan Majelis Dewan Arbitrase Olahraga Catur diatur
dengan Surat Keputusan Ketua Umum Pengurus Besar PERCASI.
40.2. Keputusan Dewan Arbitrase Olahraga Catur bersifat final dan mengikat bagi
para pihak yang bersengketa.

BAB X
ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 41
Anggaran Rumah Tangga
41.1. Anggaran Ruah Tangga adalah penjabaran lebih lanjut dan merupakan aturan
pelaksanaan dari Anggaran Dasar.

Anggaran Dasar PERCASI - 16


41.2. Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Dasar ini dapat
diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga. Ketentuan Anggaran Rumah
Tangga tidak boleh bertentangan dengan ketentuan Anggaran Dasar.

BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 42
Perubahan/Pengecualian Anggaran Dasar.
42.1. Perubahan dan atau pengecualian terhadap ketentuan Anggaran Dasar hanya
dapat disahkan oleh MUNAS, MUNASLUB, atau Rakernas berdasarkan
mandat yang secara tegas diberikan oleh MUNAS atau MUNASLUB.
42.2. Usul perubahan dan atau pengecualiaan terhadap ketentuan Anggaran Dasar
hanya dapat disahkan oleh MUNAS apabila telah mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Rapat Kerja Nasional.
42.3. Perubahan dan atau pengecualian dapat disahkan oleh MUNAS apabila usul
perubahan dan atau pengecualian tersebut disetujui oleh paling sedikit
setengah tambah satu dari jumlah suara yang hadir.

BAB XII
PEMBUBARAN
Pasal 43
Pembubaran
43.1. Pembubaran PERCASI hanya dapat dilakukan oleh MUNAS yang khusus
diadakan untuk keperluan itu.
43.2. MUNAS sebagaimana dimaksud Pasal 43.1. hanya dapat diselenggarakan
apabila diminta secara tertulis oleh paling sedikit ¾ (tiga perempat) dari jumlah
anggota yang ada, dan sah apabila dihadiri oleh ¾ (tiga perempat) dari jumlah
utusan Pengurus Besar/Pengurus Provinsi PERCASI yang ada, serta
keputusannya disetujui oleh paling sedikit ¾ (tiga perempat) jumlah suara
yang hadir atau diwakili secara sah dalam MUNAS tersebut.

BAB XIII
PENUTUP

Pasal 44
Penutup
44.1. Anggaran Dasar PERCASI yang pertama berlaku sejak berdirinya PERCASI
pada tanggal 17 Agustus 1950 dan Anggaran Dasar tersebut telah mengalami
beberapa kali perubahan/penyempurnaan.
44.2. Perubahan/penyempurnaan pertama terhadap Anggaran Dasar PERCASI
telah dilakukan oleh Kongres PERCASI tahun 1969 yang diselenggarakan di
Surabaya, kemudian oleh Kongres PERCASI tahun 1971 di Padang, Kongres
PERCASI tahun 1985 di Yogyakarta, MUNAS PERCASI tahun 1990 di
Jakarta, MUNAS PERCASI tahun 2003 di Semarang.
44.3. Perubahan/penyempurnaan berikutnya dibahas dan disetujui oleh Rapat Kerja
Nasional PERCASI tahun 2006 yang diselenggarakan di Batam pada tanggal
25 Juli 2006.
44.4. Perubahan/penyempurnaan berikutnya dibahas dan disetujui oleh Rapat Kerja
Nasional Persatuan Catur Seluruh Indonesia ke-35 Tahun 2011 yang

Anggaran Dasar PERCASI - 17


diselenggarakan di Palembang pada tanggal 9 September 2011 berdasarkan
Keputusan Nomor: 03/SKEP/RAKERNAS-35/IX/2011 tanggal 9 September
2011.
44.5. Perubahan/penyempurnaan terakhir dibahas dan disetujui oleh Musyawarah
Nasional Persatuan Catur Seluruh Indonesia XXVII Tahun 2013 yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 5 Juli 2013 berdasarkan Keputusan
Nomor: 06/MUNAS-PERCASI/XXVII/2013 tanggal 5 Juli 2013.

Anggaran Dasar PERCASI - 18


LAMPIRAN I
ANGGARAN DASAR PERCASI

LAMBANG PERCASI :
LAMPIRAN II
ANGGARAN DASAR PERCASI

BENDERA PERCASI :
- 2013 -
DAFTAR ISI
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERSATUAN CATUR SELURUH INDONESIA

BAB I UMUM
Pasal 1 Dasar ............................................................................................................... 1
Pasal 2 Bimbingan Koordinasi dan Pengawasan .......................................................... 1
Pasal 3 Hubungan Luar Negeri .................................................................................... 2
Pasal 4 Bantuan Kepada Pemerintah .......................................................................... 2

BAB II LAMBANG DAN BENDERA


Pasal 5 Lambang PERCASI ............................................................................................ 2
Pasal 6 Bendera PERCASI ............................................................................................. 2
Pasal 7 Hak Atas Kekayaan intelektual Atribut PERCASI .............................................. 3

BAB III KEANGGOTAAN


Pasal 8 Keanggotaan ................................................................................................... 4
Pasal 9 Hak dan Kewajiban Anggota ........................................................................... 4
Pasal 10 Persyaratan Menjadi Anggota ...................................................................... 5
Pasal 11 Tata Cara Permohonan Menjadi Anggota .................................................... 5
Pasal 12 Tata Cara Penerimaan Menjadi Anggota ....................................................... 6
Pasal 13 Kehilangan Status Keanggotaan ................................................................... 6
Pasal 14 Pemberhentian Sementara Oleh PB PERCASI ............................................... 6
Pasal 15 Dasar Pemberhentian Sementara ................................................................. 7
Pasal 16 Pembelaan Diri dan Rehabilitasi ................................................................... 7

BAB IV ORGANISASI
Pasal 17 Pembagian Tugas dan Kewajiban PB PERCASI .............................................. 7
Pasal 18 Tugas dan Kewajiban Ketua Umum PB PERCASI ........................................... 7
Pasal 19 Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum I PB PERCASI ............................... 8
Pasal 20 Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum II PB PERCASI .............................. 8
Pasal 21 Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum III PB PERCASI ............................. 8
Pasal 22 Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum IV PB PERCASI ............................ 8
Pasal 23 Tugas dan Kewajiban Sekretaris Jenderal PB PERCASI ................................ 8
Pasal 24 Tugas dan Kewajiban Wakil Sekretaris Jenderal PB PERCASI ...................... 9
Pasal 25 Tugas dan Kewajiban Bendahara / Wakil Bendahara PB PERCASI .............. 9
Pasal 26 Tugas dan Kewajiban Bidang Perencanaan dan Anggaran PB PERCASI ....... 9
Pasal 27 Tugas dan Kewajiban Bidang Organisasi PB PERCASI ................................... 10
Pasal 28 Tugas dan Kewajiban Bidang Pembinaan Prestasi PB PERCASI .................... 10
Pasal 29 Tugas dan Kewajiban Bidang Penelitian dan Pengembangan PB PERCASI ... 11
Pasal 30 Tugas dan Kewajiban Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB PERCASI .... 11
Pasal 31 Tugas dan Kewajiban Bidang Hukum dan Disiplin PB PERCASI .................... 11
Pasal 32 Tugas dan Kewajiban Bidang Humas PB PERCASI ......................................... 12
Pasal 33 Tugas dan Kewajiban Bidang Media dan Promosi PB PERCASI .................... 12
Pasal 34 Tugas dan Kewajiban Bidang Umum PB PERCASI ......................................... 13
Pasal 35 Tugas dan Kewajiban Bidang Hubungan Luar Negeri PB PERCASI ............... 13
Pasal 36 Tugas dan Kewajiban Bidang Hubungan Daerah PB PERCASI ....................... 13
Pasal 37 Tugas dan Kewajiban Bidang Pelatihan PB PERCASI ..................................... 13
Pasal 38 Tugas dan Kewajiban Komisi Catur di Sekolah ............................................. 14
Pasal 39 Tugas dan Kewajiban Komisi Kualifikasi dan Rating ..................................... 14
Pasal 40 Tugas dan Kewajiban Komisi Pelatnas Timnas ............................................. 14
Pasal 41 Tugas dan Kewajiban Komisi Pelatnas Timnas Junior ................................... 14
Pasal 42 Tugas dan Kewajiban Staf Khusus PB PERCASI ............................................. 15
Pasal 43 Tugas dan Kewajiban LIGA PB PERCASI ........................................................ 15
Pasal 44 Tugas dan Kewajiban Dewan Pengawas Keuangan (DPK) PB PERCASI ........ 15
Pasal 45 Susunan, Mekanisme Kerja, Jalur Pertanggung Jawaban ............................. 15
Pasal 46 Komisi di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota sampai Kecamatan ................. 16
Pasal 47 Kriteria Pengurus PERCASI ............................................................................ 16
Pasal 48 Peraturan Pelengkap dan Pengisian Jabatan ................................................ 17
Pasal 49 Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Besar ............................................... 17
Pasal 50 Pengukuhan dan Pelantikan: Pengurus Provinsi PERCASI,
PERCASI Kabupaten/Kota dan PERCASI Kecamatan ..................................... 18
Pasal 51 Pelaksanaan Musyawarah ............................................................................ 18
Pasal 52 Sanksi Organisasi Terhadap PERCASI Provinsi .............................................. 18
Pasal 53 Sanksi Organisasi terhadap PERCASI Kabupaten/Kota dan atau
PERCASI Kecamatan ...................................................................................... 19
Pasal 54 Dewan Penyantun PB PERCASI ..................................................................... 19
Pasal 55 Dewan Penyantun PERCASI Provinsi ............................................................. 19
Pasal 56 Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota ............................................... 20
Pasal 57 Dewan Kehormatan PB PERCASI ................................................................... 20
Pasal 58 Dewan Kehormatan PERCASI Provinsi .......................................................... 21
Pasal 59 Dewan Kehormatan PERCASI Kabupaten/Kota ............................................. 21

BAB V MUSYAWARAH DAN RAPAT


Pasal 60 Musyawarah .................................................................................................. 22
Pasal 61 Rapat ............................................................................................................. 27

BAB VI KEJUARAAN
Pasal 62 Tugas dan Kurun Waktu Penyelenggaraan ................................................... 32

BAB VII KEUANGAN


Pasal 63 Pembukuan ................................................................................................... 33
Pasal 64 Pertanggungjawaban Keuangan ................................................................... 33

BAB VIII MUTASI ATLET


Pasal 65 Mutasi Atlet ................................................................................................... 33

BAB IX LAIN – LAIN


Pasal 66 Usaha Pelengkap ........................................................................................... 34
Pasal 67 Perubahan/Pengecualian Anggaran Rumah Tangga .................................... 34
Pasal 68 Peraturan/Keputusan .................................................................................... 34
BAB X MASA BERLAKU DAN PERATURAN PERALIHAN
Pasal 69 Masa Berlaku ................................................................................................. 34
Pasal 70 Peraturan Peralihan ...................................................................................... 35

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran A: LAMBANG PERCASI
Lampiran B: BENDERA PERCASI
Lampiran C: BENDERA PERCASI: PROVINSI, KABUPATEN/KOTA (dan KECAMATAN)
Lampiran D: PAPAN NAMA PB PERCASI
Lampiran E: PAPAN NAMA PERCASI PROVINSI
Lampiran F: PAPAN NAMA PERCASI KABUPATEN/KOTA (dan KECAMATAN)
Lampiran G: BADGE PERCASI
Lampiran Akhir: Surat Keputusan MUNAS PERCASI XXVII Tahun 2013
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERSATUAN CATUR SELURUH INDONESIA
PENDAHULUAN
Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dari Anggaran Dasar yang
bertujuan untuk memberikan penjelasan dan perincian dalam rangka pelaksanaan
atau penjabaran Anggaran Dasar.

BAB I
UMUM
Pasal 1
Dasar
Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan
kebutuhan serta perkembangan organisasi.

Pasal 2
Bimbingan. Koordinasi dan Pengawasan
2.1. PERCASI membina dan mengoordinasi setiap dan seluruh kegiatan olahraga
catur di Indonesia dengan merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan
olahraga catur baik di dalam maupun di luar negeri.
2.2. Di dalam rangka menjalankan pembinaan dan pengkoordinasian
sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat 1 di atas, PERCASI melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Membimbing dan membantu setiap PERCASI Provinsi, PERCASI
Kabupaten/Kota dan PERCASI Kecamatan.
b. Mengambil keputusan dan tindakan mengenai setiap dan segala
persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh PERCASI Provinsi,
PERCASI Kabupaten/Kota dan PERCASI Kecamatan.
c. Bertindak sebagai koordinator perencanaan dan penyelenggaraan
kegiatan olahraga catur, khususnya kegiatan yang bersifat nasional,
regional, dan dunia
d. Memberikan dukungan teknis penyelenggaraan kejuaraan atau turnamen
di daerah-daerah yang pengaturan dan kriterianya dituangkan dalam
Peraturan tersendiri.
e. Mengawasi agar setiap dan seluruh PERCASI Provinsi, dan atau
PERCASI Kabupaten/Kota dan PERCASI Kecamatan, tidak melakukan
kegiatan atau tindakan yang merugikan kepentingan PERCASI pada
khususnya dan kepentingan olahraga catur pada umumnya.
f. Menyelenggarakan dokumentasi setiap aktivitas olahraga catur dengan
sebaik-baiknya.
g. Mengatur serta mengoordinasikan pembagian tugas dan wewenang
antara PB PERCASI, PERCASI Provinsi, PERCASI Kabupaten/Kota dan
PERCASI Kecamatan.
h. Mengatur dan mengoordinasi hubungan organisasi dan administrasi
antara PB PERCASI dengan setiap dan seluruh anggotanya, baik
ditingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota maupun tingkat kecamatan.
i. Tindakan dan atau kegiatan lainnya sepanjang hal tersebut diperlukan
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan olahraga catur.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 1


Pasal 3
Hubungan Luar Negeri
PERCASI menjalin hubungan dengan organisasi-organisasi catur tingkat
regional / dunia dan mewakili Indonesia dalam organisasi-organisasi catur tingkat
regional / dunia dimaksud.

Pasal 4
Bantuan Kepada Pemerintah
4.1. PERCASI membantu Pemerintah dalam merencanakan dan menetapkan
kebijakan umum keolahragaan catur nasional.
4.2. PERCASI menjalin hubungan yang seerat-eratnya dengan semua
Instansi/lembaga pemerintah maupun lembaga-lembaga swasta, baik di pusat
maupun daerah.

BAB II
LAMBANG DAN BENDERA

Pasal 5
Lambang PERCASI
5.1. Lambang PERCASI yang dirinci pada lampiran A yang merupakan bagian
integral dan tidak terpisahkan dari Anggaran Rumah Tangga ini, memiliki
ukuran perbandingan sebagai berikut:
a. Diameter lambang = 9 Satuan.
b. Jarak lambang dengan tulisan GENS UNA SUMUS = 2 Satuan.
c. Panjang tulisan GENS UNA SUMUS = 13 Satuan.
5.2. Lambang PERCASI digunakan pada berbagai sarana termasuk :
a. Bendera PERCASI, bendera PERCASI Provinsi, bendera PERCASI
Kabupaten/Kota dan bendera PERCASI Kecamatan.
b. Papan Nama PERCASI, PERCASI Provinsi, PERCASI Kabupaten/Kota
dan PERCASI Kecamatan.
c. Badge PERCASI, PERCASI Provinsi, PERCASI Kabupaten/Kota dan
PERCASI Kecamatan.
d. Lencana (Pin) PERCASI, PERCASI Provinsi, PERCASI Kabupaten/Kota
dan PERCASI Kecamatan.
5.3. Penggunaan lambang PERCASI pada bendera PERCASI, bendera PERCASI
Provinsi, bendera PERCASI Kabupaten/Kota dan PERCASI kecamatan, diatur
dalam Pasal 6 Anggaran Rumah Tangga ini.
5.4. Rincian lambang PERCASI untuk papan nama PB PERCASI, PERCASI
Provinsi, PERCASI Kabupaten/Kota dan PERCASI Kecamatan, diatur seperti
tertera pada lampiran D dan lampiran E yang merupakan bagian integral dan
tidak terpisahkan dari Anggaran Rumah Tangga ini.
5.5. Rincian lambang PERCASI untuk badge seperti tertera pada lampiran F yang
merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari Anggaran Rumah
Tangga ini.

Pasal 6
Bendera PERCASI
6.1. Bendera PERCASI dasarnya warna biru muda, tulisan PERCASI merah,
tulisan CHESS INDONESIA hitam, tulisan GENS UNA SUMUS biru,
penampang di belakang kuda merah bata, gambar kuda oranye, warna padi-

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 2


kapas sama dengan warna kuda, gambar papan catur putih-hitam, tanpa
batas pinggir dengan ukuran:
a. untuk diluar ruang: panjang 300 cm, lebar 200 cm.
b. untuk di dalam ruang: panjang 135 cm, lebar 90 cm.
6.2. Lambang PERCASI tertera di tengah bendera dengan ukuran sesuai rincian
pada Lampiran B yang merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari
Anggaran Rumah Tangga ini.
6.3. Untuk Bendera PERCASI Provinsi dan PERCASI Kabupaten/Kota (dan
PERCASI Kecamatan); lambang Provinsi dan atau Kabupaten/Kota (dan
Kecamatan) dicantumkan pada bagian kiri atas Bendera PERCASI dengan
dasar warna sesuai lambang Provinsi, Kabupaten/Kota atau Kecamatan
masing-masing, dengan ukuran maksimal seperempat ukuran Bendera
PERCASI seperti tersebut pada butir 6.1 (a) dan 6.1. (b).
6.4. Bentuk dan ukuran bendera PERCASI Provinsi, PERCASI Kabupaten/Kota
dan PERCASI Kecamatan adalah seperti tertera pada lampiran C yang
merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari Anggaran Rumah
Tangga ini.
6.5. Dalam hal bendera PERCASI dikibarkan bersama-sama dengan bendera
Merah Putih, bendera PERCASI harus berada di sebelah kanan bendera
Merah Putih dilihat dari sudut pemirsa dengan tinggi tiang 30 cm (diluar ruang)
atau 20 cm (di dalam ruang) di bawah bendera Merah Putih kecuali diatur lain
oleh protokoler Negara.
6.6. Dalam hal bendera PERCASI Provinsi, dan bendera PERCASI
Kabupaten/Kota dikibarkan bersama-sama dengan bendera PB PERCASI,
bendera Provinsi, bendera Kabupaten/Kota harus berada di sebelah kanan
bendera PB PERCASI dilihat dari sudut pandang pemirsa dengan tinggi tiang
30 cm (di luar ruang) atau 20 cm (di dalam ruang) di bawah bendera
PERCASI kecuali diatur lain oleh protokoler.
6.7. Dalam hal bendera Pengurus Besar PERCASI Provinsi, bendera PERCASI
Kabupaten/Kota atau bendera PERCASI Kecamatan dikibarkan bersama-
sama, susunan letak bendera diurut dari sebelah kiri berdasarkan abjad nama
Provinsi, nama Kabupaten/Kota dan nama Kecamatan.
6.8. Dalam hal pelaksanaan defile, bendera PB PERCASI akan berada di
belakang bendera Merah Putih di susul oleh bendera PERCASI Provinsi,
Kabupaten/Kota dan Kecamatan.

Pasal 7
Hak Atas Kekayaan Intelektual Atribut PERCASI
7.1. PERCASI adalah pemegang hak atas kekayaan intelektual lambang
PERCASI dan bendera PERCASI. Setiap penggunaan lambang PERCASI
dan bendera PERCASI, di luar kepentingan langsung PERCASI, harus
mendapat izin tertulis dari Pengurus Besar PERCASI.
7.2. Setiap Organisasi yang berafiliasi pada PERCASI berkewajiban melindungi
hak atas kekayaan intelektual lambang PERCASI dan bendera PERCASI.
7.3. Penggunaan lambang PERCASI dan bendera PERCASI untuk pembuatan
iklan atau kepentingan mendapat keuntungan, menjadi hak sepenuhnya
PERCASI.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 3


BAB III
KEANGGOTAAN

Pasal 8
Keanggotaan
8.1. Anggota PERCASI terdiri atas anggota biasa dan anggota kehormatan
8.2. Anggota biasa ialah induk-induk organisasi catur tingkat Provinsi, tingkat
Kabupaten/Kota dan Kecamatan.
8.3. Anggota Kehormatan terdiri atas para donator dan sponsor tetap PERCASI.
8.4. Yang dimaksud dengan induk organisasi catur ialah organisasi catur yang
membina dan mengoordinasi olahraga catur pada tingkat Provinsi, tingkat
Kabupaten/Kota dan/atau Kecamatan.
8.5. PERCASI hanya mengakui satu induk organisasi catur untuk setiap tingkat
Provinsi, Kabupaten/Kota dan/atau Kecamatan.
8.6. Organisasi PERCASI pada tingkat Pusat disebut Pengurus Besar PERCASI
disingkat “PB” PERCASI.
8.7. Organisasi PERCASI pada tingkat Provinsi disebut Pengurus Provinsi
PERCASI disingkat “PengProv” PERCASI.
8.8. Organisasi PERCASI pada tingkat Kabupaten/Kota disebut Pengurus
Kabupaten/Kota PERCASI disingkat “PengKab/PengKot” PERCASI.
8.9. Organisasi PERCASI pada tingkat Kecamatan disebut Pengurus Kecamatan
PERCASI disingkat “PengCam” PERCASI.

Pasal 9
Hak dan Kewajiban Anggota
9.1. Setiap anggota biasa pada hakekatnya mempunyai hak sebagai berikut :
a. Mengikuti setiap kegiatan PERCASI, termasuk MUSYAWARAH, RAKER,
Penataran, Seminar, dan Kejuaraan PERCASI.
b. Turut serta mengeluarkan hak suara dalam setiap kegiatan.
c. Memilih dan dipilih
d. Meminta penjelasan mengenai kebijakan PERCASI
e. Memakai lambang PERCASI.
9.2. Setiap anggota kehormatan mempunyai hak seperti anggota biasa
sebagaimana diatur dalam Pasal 9.1. di atas, kecuali hak untuk mengikuti
Kejuaraan-Kejuaraan PERCASI
9.3. Setiap anggota tanpa memandang jenis keanggotaannya sebagaimana dirinci
dalam Pasal 9.1. berkewajiban untuk :
a. Tunduk dan patuh kepada setiap dan seluruh Anggaran Dasar/ Anggaran
Ruah Tangga, Keputusan Munas/ Rakernas/ Peraturan Organisasi
PERCASI, Peraturan Pengurus Besar PERCASI dan Keputusan Ketua
Umum PB PERCASI.
b. Mendukung setiap kegiatan PERCASI, baik kegiatan yang bersifat
Nasional, Regional maupun dunia
c. Membayar iuran anggota sesuai ketentuan yang berlaku/ diberlakukan
oleh Peraturan Organisasi PERCASI
d. Melaksanakan kegiatannya secara teratur sesuai ketentuan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
e. Melaporkan kegiatan-kegiatannya kepada PB PERCASI secara teratur.
f. Mengirimkan wakilnya untuk mengikuti Musyawarah, Rapat Kerja, dan
kegiatan lain yang berkaitan dengan upaya pembinaan olahraga catur.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 4


9.4. Setiap anggota biasa wajib melaksanakan Kejuaraan Provinsi, Kejuaraan
Kabupaten/Kota maupun Kecamatan, minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun serta melaporkannya kepada induk organisasi setingkat diatasnya.
9.5. Kejuaraan Nasional adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Pengurus Besar
yang diikuti oleh Pengurus Provinsi PERCASI dan anggotanya.
9.6. Kejuaraan Nasional meliputi Kejuaraan Senior, Junior dan Wanita, yang
ditentukan oleh Pengurus Besar dan diikuti oleh seluruh Pengurus Provinsi
PERCASI dan anggotanya.

Pasal 10
Persyaratan Menjadi Anggota
10.1. Untuk dapat diterima menjadi anggota biasa, harus dipenuhi setiap dan
seluruh persyaratan keanggotaan sebagai berikut :
a. Organisasi olahraga catur tersebut telah mempunyai Pengurus Tingkat
Provinsi dan/atau Pengurus Tingkat Kabupaten/Kota.
b. Organisasi tersebut merupakan satu-satunya organisasi yang membina
dan mengoordinasi olahraga catur di Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Kecamatan tempatnya berada.
c. PengProv, PengKab/PengKot, maupun PengCam tersebut telah
menyelenggarakan Kejuaraan Catur di wilayahnya minimal satu kali
d. PengProv, PengKab/PengKot maupun PengCam tersebut telah mendapat
pengakuan dari KONI setempat.
10.2. Yang dimaksud dengan Pengurus Provinsi PERCASI yang memenuhi
persyaratan adalah sebagai berikut:
a. Telah mempunyai paling sedikit 3 (tiga) Pengurus Kabupaten/Kota
PERCASI masing-masing lengkap dengan pengurus yang telah berfungsi
dengan baik.
b. Setiap PengKab/PengKot yang dimaksud pada Pasal 10.2. (a) di atas
masing-masing telah mempunyai paling sedikit 3 (tiga) Pengurus
Kecamatan/Perkumpulan/Klub atau yang setingkat, masing-masing
lengkap dengan pengurusnya yang telah berfungsi dengan baik.
c. Hal-hal tersebut pada Pasal 10.2 (a) dan (b) di atas harus mendapat
konfirmasi tertulis dari Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI.
d. Untuk dapat diterima menjadi Anggota Kehormatan, seseorang harus
sudah berjasa kepada PERCASI, baik dengan dedikasinya yang tanpa
cacat sebagai pengurus, pemain, wasit, pelatih atau telah memberikan
sumbangan sejumlah tertentu dan dikukuhkan oleh Munas / Musprov atau
Rakernas / Rakerprov PERCASI.

Pasal 11
Tata Cara Permohonan Menjadi Anggota
11.1. Organisasi catur yang ingin menjadi anggota, wajib mengajukan surat
permohonan rangkap 3 (tiga) kepada PERCASI sesuai tingkatannya, dilampiri
dokumen sebagaimana dirinci pada Pasal 9 dan Pasal 10.
11.2. Setelah menerima permohonan sebagaimana dimaksud Pasal 11.1 di atas,
PERCASI berkewajiban untuk meneliti dan melakukan verifikasi apakah
permohonan dimaksud serta lampirannya telah memenuhi persyaratan yang
berlaku. Apabila semua persyaratan sebagaimana dirinci pada Pasal 10 telah
dipenuhi, organisasi catur tersebut ditetapkan menjadi calon anggota. Calon
anggota belum memiliki hak dan kewajiban sebagaimana dirinci pada Pasal
9. Apabila masih ada persyaratan yang belum dipenuhi, PERCASI dalam

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 5


waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung tanggal surat permohonan
diterima, wajib memberitahukan kepada pemohon tentang hal tersebut dan
meminta agar pemohon segera melengkapi.
11.3. Surat permohonan yang telah memenuhi seluruh persyaratan, akan
diteruskan oleh PERCASI kepada Munas / Musprov atau Rakernas /
Rakerprov terdekat.

Pasal 12
Tata Cara Penerimaan Menjadi Anggota
12.1. Munas / Musprov atau Rakernas / Rakerprov mempertimbangkan
permohonan serta lampirannya dan menilai pertimbangan yang diberikan oleh
Pengurus PERCASI.
12.2. Munas / Musprov atau Rakenas / Rakerprov memutuskan diterima atau
tidaknya permohonan. Apabila permohonan diterima, maka Munas / Musprov
atau Rakernas / Rakerprov menentukan jenis keanggotaan.
12.3. Keputusan Munas / Musprov atau Rakernas / Rakerprov tentang diterima atau
tidaknya calon anggota sebagaimana dimaksud Pasal 12.2 di atas secara
resmi diberitahukan oleh Pengurus PERCASI kepada calon anggota
bersangkutan paling lambat dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung
tanggal keputusan itu diambil, dan tembusannya diberikan kepada :
a. Seluruh anggota PERCASI.
b. Calon anggota bersangkutan.
c. Instansi KONI terkait.

Pasal 13
Kehilangan Status Keanggotaan
13.1. Apabila persyaratan keanggotaan sebagaimana di atur dalam Pasal 10 di atas
tidak dipenuhi, Musyawarah atau Rapat Kerja PERCASI memutuskan
hilangnya status keanggotaan.
13.2. Hilangnya status keanggotaan sebagaimana dimaksud Pasal 13.1 di atas
mengakibatkan anggota dimaksud kehilangan setiap dan seluruh hak serta
kewajibannya, baik di tingkat pusat maupun tingkat provinsi atau
kabupaten/kota dan kecamatan.
13.3. Untuk mendapatkan kembali status keanggotaannya, berlakulah setiap dan
seluruh ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tentang
persyaratan penerimaan anggota.
13.4. Status keanggotaan berakhir dengan Keputusan Musyawarah atau Rapat
Kerja yang diberitahukan kepada yang bersangkutan oleh Pengurus
PERCASI, kecuali kehilangan keanggotaan sebagaimana dimaksud oleh
Pasal 12.1 (a), (b) dan (d) Anggaran Dasar.
13.5. Keputusan mengenai berakhirnya status keanggotaan sebagaimana
dimaksud Pasal 13.1 di atas hanya dapat dijatuhkan apabila kepada anggota
dimaksud telah diberikan peringatan tertulis sebelumnya oleh Pengurus
PERCASI

Pasal 14
Pemberhentian Sementara Oleh Pengurus Besar PERCASI
14.1. Dalam hal mendesak, Pengurus PERCASI dapat menjatuhkan pemberhentian
sementara terhadap anggotanya dengan terlebih dahulu memberikan surat
peringatan. Pemberhentian sementara tersebut harus dilaporkan kepada

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 6


Musyawarah atau Rapat Kerja terdekat untuk dipertimbangkan dan
diputuskan.
14.2. Apabila Pengurus PERCASI berniat melakukan pemberhentian sementara,
sebelum tindakan dijatuhkan harus diberikan kesempatan kepada yang
bersangkutan membela diri di hadapan Musyawarah atau Rapat Kerja
terdekat.
14.3. Pemberhentian sementara hanya dapat berjalan paling lama untuk waktu 6
(enam) bulan, dan apabila tidak ada tindakan lanjutan yang dilakukan oleh
Pengurus PERCASI maka pemberhentian sementara gugur dengan
sendirinya.

Pasal 15
Dasar Pemberhentian Sementara
Adapun dasar-dasar pemberhentian sementara adalah sebagai berikut :
15.1. Anggota bersangkutan melakukan pelanggaran terhadap satu atau beberapa
ketentuan Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga PERCASI dan
atau Peraturan Organisasi PERCASI yang berlaku.
15.2. Anggota bersangkutan melakukan tindakan yang merugikan kepentingan
olahraga catur nasional di dalam negeri maupun di luar negeri.

Pasal 16
Pembelaan Diri Dan Rehabilitasi
16.1. Anggota yang telah diberhentikan sementara oleh Pengurus PERCASI, diberi
hak mengajukan dan melakukan pembelaan diri di hadapat Musyawarah atau
Rapat Kerja PERCASI yang terdekat. Apabila pembelaan diri yang
disampaikan diterima oleh Rapat, anggota dimaksud direhabilitasi kembali.

BAB IV
ORGANISASI

Pasal 17
Pembagian Tugas Dan Kewajiban Pengurus Besar PERCASI
Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara baik dan
terkoordinasi, maka diantara Pengurus PB PERCASI secara garis besar diadakan
pembagian tugas dan tanggung jawab, sehingga akan dicapai hasil kerja yang
maksimal.

Pasal 18
Tugas Dan Kewajiban Ketua Umum PB PERCASI
18.1. Merupakan pemegang Kekuasaan tertinggi dalam memimpin PB PERCASI.
18.2. Merumuskan kebijakan umum di bidang pembinaan dan pengembangan
olahraga catur.
18.3. Mengoordinasi penyelenggaraan, pembinaan dan pengembangan kegiatan
olahraga catur yang pelaksanaannya dilakukan oleh anggotanya.
18.4. Bertindak untuk dan atas nama PB PERCASI dalam berhubungan dengan
pihak ketiga.
18.5. Bertanggung jawab dan mengusahakan agar seluruh keputusan MUNAS,
RAKERNAS, Rapat Pleno, dan program kerja yang telah disahkan dapat
dilaksanakan dan dipenuhi dengan baik.
18.6. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada MUNAS.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 7


Pasal 19
Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum I PB PERCASI
19.1. Membantu Ketua Umum dalam menjalankan tugasnya.
19.2. Mewakili Ketua Umum bila berhalangan
19.3. Mengoordinasi dan mengarahkan kegiatan Bidang Pembinaan Prestasi,
Bidang Penelitian dan Pengembangan, Bidang Peraturan dan Perwasitan,
Bidang Pelatihan, serta Komisi-komisi yang terkait.
19.4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum.
19.5. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

Pasal 20
Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum II PB PERCASI
20.1. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugasnya.
20.2. Mewakili Ketua Umum bila berhalangan.
20.3. Mengoordinasi dan mengarahkan kegiatan Bidang Organisasi, Bidang Hukum
& Disiplin dan Bidang Hubungan Daerah.
20.4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum.
20.5. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pasal 21
Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum III PB PERCASI
21.1. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugasnya.
21.2. Mewakili Ketua Umum bila berhalangan.
21.3. Mengoordinasi dan mengarahkan kegiatan Bidang Humas dan Bidang Media
& Promosi.
21.4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum.
21.5. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pasal 22
Tugas dan Kewajiban Wakil Ketua Umum IV PB PERCASI
22.1. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugasnya.
22.2. Mewakili Ketua Umum bila berhalangan.
22.3. Mengoordinasi dan mengarahkan kegiatan Bidang Perencanaan Anggaran,
Bidang Umum, dan Bidang Hubungan Luar Negeri.
22.4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum.
22.5. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pasal 23
Tugas dan Kewajiban Sekretaris Jenderal PB PERCASI
23.1. Mewakili Ketua umum dan Wakil Ketua Umum apabila berhalangan.
23.2 Mengoordinasi dan mengarahkan kegiatan kerja Sekretariat Jenderal.
23.3. Mengoordinasi dan bertanggungjawab atas semua kegiatan administrasi di
lingkungan PB PERASI.
23.4. Mendukung seluruh kebutuhan fasilitas dan perlengkapan untuk operasional
bidang-bidang dan komisi-komisi di lingkungan PB PERCASI.
23.5. Melaksanakan kegiatan ketata-usahaan, pembinaan personil, pembinaan
material, perlengkapan dan kegiatan pembinaan kerumah-tanggaan PB
PERCASI.
23.6. Mempersiapkan dan menyelenggarakan Rapat-rapat Pengurus PB PERCASI.
23.7. Mengoordinasi penyusunan laporan Sekretariat Jenderal secara periodik.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 8


23.8 Mengoordinasi persiapan dan penyelenggaraan setiap MUNAS, RAKERNAS,
dan Rapat-rapat lain yang dilaksanakan Panitia Pelaksana.
23.9. Menjadi pendamping dan narasumber pada setiap MUNAS, RAKERNAS dan
rapat-rapat lain.
23.10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum.
23.11. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Wakil Sekretaris Jenderal.
23.12. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

Pasal 24
Tugas Dan Kewajiban Wakil Sekretaris Jenderal PB PERCASI
24.1. Mewakili Sekretaris Jenderal apabila berhalangan.
24.2 Membantu Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan tugasnya.
24.3 Dalam menjalankan kegiatan didasarkan pada pembagian tugas oleh
Sekretaris Jenderal, yaitu :
a. Menyusun rencana program kerja Sekretariat Jenderal secara periodik.
b. Membantu Sekretaris Jenderal dalam upaya pembinaan personil, material,
dan dukungan fasilitas
c. Menyusun laporan Sekretariat Jenderal secara periodik.
d. Mengoordinasi tugas dan dukungan kepada setiap Bidang dan Komisi.
24.4. Mengoordinasi dan meningkatkan kerja sama dengan setiap anggota dan
PERCASI Provinsi.
24.5. Mempersiapkan dan membawahi / mengetuai Panitia Pelaksana setiap
MUNAS, RAKERNAS dan Rapat pleno, sesuai jadwal dan ketentuan yang
berlaku.
24.6. Menjadi narasumber dalam setiap kegiatan MUNAS, RAKERNAS, dan Rapat-
rapat lain.
24.7. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Sekretaris
Jenderal.

Pasal 25
Tugas dan Kewajiban Bendahara / Wakil Bendahara PB PERCASI
25.1. Melaksanakan kebijakan umum serta kebijakan Ketua Umum dalam urusan
keuangan dan anggaran berdasarkan peraturan yang berlaku.
25.2. Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja PERCASI bekerja
sama dengan Bidang Dana.
25.3. Mengoordinasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja yang telah
disetujui.
25.4. Bertanggung jawab terhadap pembukuan, verifikasi, dan pengeluaran sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
25.5. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan keuangan secara periodik.
25.6. Menjadi pendamping dan narasumber pada setiap MUNAS, RAKERNAS.
25.7. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

Pasal 26
Tugas dan Kewajiban Bidang Perencanaan dan Anggaran PB PERCASI
26.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Perencanaan dan Anggaran, dan
penggalian dana dengan melakukan usaha-usaha yang sah.
26.2. Mengalokasikan dana untuk kegiatan PB PERCASI.
26.3. Mengoordinasikan acara-acara dalam arti kata seluas-luasnya dalam rangka
rencana penghimpunan dana.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 9


26.4. Mengadakan koordinasi dengan Bendahara dalam menyusun anggaran dan
pendapatan PB PERCASI.
26.5. Bertanggung jawab dalam menyusun laporan Bidang Perencanaan dan
Anggaran.
26.6. Bertindak sebagai nara sumber dalam Bidang Perencanaan dan Anggaran
pada setiap MUNAS, RAKERNAS, dan Rapat Pleno.
26.7. Mengoordinasi penyusunan program kerja dan laporan Bidang Perencanaan
dan Anggaran secara periodik.
26.8. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum IV.

Pasal 27
Tugas dan Kewajiban Bidang Organisasi PB PERCASI
27.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Organisasi.
27.2. Mengoordinasi penyusunan rancangan program kerja PERCASI dalam
Bidang Organisasi.
27.2. Memberikan saran-saran kepada Ketua Umum dalam Bidang Organisasi.
27.3. Mengoordinasi semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan
organisasi anggota dan PERCASI Provinsi.
27.4. Bertindak sebagai narasumber dalam Bidang Organisasi pada setiap MUNAS,
RAKERNAS, dan Rapat anggota.
27.5. Memberikan pengarahan di Bidang Organisasi dalam setiap MUNAS dan
MUSPROV yang dilaksanakan oleh PERCASI Provinsi.
27.6. Mengoordinasi penyusunan laporan Bidang Organisasi secara periodik.
27.7. Menginventarisasi setiap organisasi provinsi dan memberi serta menerima
saran dalam penerbitan organisasi.
27.8. Berkoordinasi dengan Bidang Pertandingan dan Perwasitan serta Bidang-
bidang lainnya untuk mengatur mutasi atlet.
27.9. Menyusun seluruh database atlet, wasit dan pelatih.
27.10. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum II.

Pasal 28
Tugas dan Kewajiban Bidang Pembinaan Prestasi PB PERCASI
28.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Pembinaan Prestasi.
28.2 Mengoordinasi pelaksanaan program kerja PB PERCASI dalam Bidang
Pembinaan Prestasi.
28.3 Mengoordinasi setiap pelaksanaan kegiatan dalam Bidang Pembinaan
prestasi dalam rangka kegiatan olahraga catur tingkat nasional dan
internasional.
28.4 Mengoordinasi pelaksanaan pembinaan dan pengawasan setiap kegiatan
anggota PERCASI dalam bidang pembinaan prestasi.
28.5 Bertindak sebagai narasumber dalam bidang pembinaan prestasi pada setiap
MUNAS, RAKERNAS, dan Rapat Pleno.
28.6. Memberikan pengarahan di bidang pembinaan prestasi dalam setiap
Kejuaraan Provinsi yang dilaksanakan oleh PERCASI Provinsi atau Kejuaraan
Tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh anggota.
28.7 Berkoordinasi dengan Bidang Litbang dan bidang-bidang terkait lainnya untuk
pembinaan dan pembentukan tim nasional serta pengiriman atlit
28.8 Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab dan berkoordinasi kepada
Wakil Ketua Umum I.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 10


Pasal 29
Tugas dan Kewajiban Bidang Penelitian dan Pengembangan PB PERCASI
29.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Penelitian dan Pengembangan.
29.2. Mengoordinasi penyusunan rancangan program kerja PERCASI dalam Bidang
Penelitian dan Pengembangan
29.3. Mengoordinasi setiap kegiatan dalam bidang Penelitian dan Pengembangan.
29.4. Mengoordinasi setiap kegiatan anggota PERCASI Provinsi dalam bidang
Penelitian dan Pengembangan.
29.5. Mengoordinasi kegiatan Komisi Catur di Sekolah serta Komisi Pelatihan dan
Penataran.
29.6. Bertindak sebagai narasumber dalam Bidang Penelitian dan Pengembangan
pada setiap MUNAS, RAKERNAS, dan Rapat-rapat lain.
29.7. Mengoordinasi penyusunan laporan Bidang Penelitian dan Pengembangan
secara periodik.
29.8. Merencanakan dan menyusun Pusat studi ilmu catur dan sistem inteligensia.
29.9. Menyusun mekanisme kriteria pencalonan pengiriman atlet ke turnamen
internasional.
29.10. Merencanakan dan menyusun standarisasi pendidikan dan pelatihan catur.
29.11. Merencanakan dan menyusun standarisasi Pelatihan Wasit.
29.12. Merencanakan dan menyususn penelitian pengembangan catur di Sekolah
dan Perguruan Tinggi.
29.13. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum I.

Pasal 30
Tugas dan Kewajiban Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB PERCASI
30.1. Memantau serta merekomendasikan Wasit-wasit yang akan ditugaskan dalam
turnamen-turnamen.
30.2. Meninjau dan mengevaluasi tempat Kejurnas dan PON yang berkaitan
dengan persiapan pertandingan
30.3. Memantau serta memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan para wasit.
30.4. Merekomendasikan honor Wasit dalam setiap turnamen.
30.5. Membuat Peraturan pertandingan yang diperlukan untuk suatu turnamen.
30.6. Membuat dan menyusun materi untuk penataran wasit.
30.7. Bertindak sebagai instruktur penataran wasit.
30.8. Mempelajari dan merekomendasikan perbaikan Ketentuan dan Peraturan
perolehan Gelar wasit serta tingkatannya.
30.9. Merekomendasikan nama-nama wasit yang sudah berhak mendapatkan gelar;
30.10. Mengevaluasi dan merekomendasikan tingkat kualifikasi wasit.
30.11. Mengadakan penyegaran atau coaching clinic bagi para wasit bila diperlukan.
30.12. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum I.

Pasal 31
Tugas dan Kewajiban Bidang Hukum dan Disiplin PB PERCASI
31.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Hukum dan Kedisiplinan.
31.2. Mengoordinasi penyusunan rancangan program kerja PERCASI dalam
Bidang Hukum dan Kedisiplinan.
31.3. Mengoordinasi semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan Hukum dan
Kedisiplinan anggota dan PERCASI Provinsi.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 11


31.4.. Bertindak sebagai narasumber dalam Bidang Hukum dan Disiplin pada setiap
MUNAS, RAKERNAS, dan Rapat anggota.
31.5. Memberikan pengarahan di Bidang Hukum dan Disiplin dalam setiap MUNAS
dan MUSPROV yang dilaksanakan oleh PERCASI Provinsi.
31.6. Mengoordinasi penyusunan laporan Bidang Hukum dan Disiplin secara
periodik.
31.7. Membuat Peraturan-peraturan tentang fair-flay, disiplin/etika bagi para
pecatur, wasit, pelatih dan panitia.
31.8. Menerima laporan dari Inspektur Pertandingan, Wasit, Panitia dan Pecatur
mengenai masalah yang timbul dalam suatu pertandingan serta memproses
dan menindak lanjuti laporan tersebut.
31.9. Mengajukan usulan sanksi kepada Dewan Kehormatan Pecatur (DKP) bagi
atlit, wasit, pelatih atau Panitia yang melanggar ketentuan serta
melaporkannya kepada PB PERCASI.
31.10. Berkoordinasi dengan Bidang Pertandingan dan Perwasitan serta Bidang-
bidang lainnya untuk mengatur mutasi atlet.
31.11. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum II.

Pasal 32
Tugas dan Kewajiban Bidang Humas PB PERCASI
32.1. Membantu Ketua Umum dalam bidang kehumasan.
32.2. Mengoordinasi penyusunan rancangan program kerja PB PERCASI dalam
bidang media.
32.3. Mengoordinasi semua kegiatan yang berkaitan dengan media.
32.4. Bertindak sebagai nara sumber dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan PB
PERCASI berkaitan dengan media.
32.5. Mengoordinasi pelaksanaan tugas sehari-hari dan menyiapkan Pusat Sistem
Informasi Olahraga Catur.
32.6. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada
Wakil Ketua Umum III.

Pasal 33
Tugas dan Kewajiban Bidang Media dan Promosi
33.1. Membantu Ketua Umum dalam mempromosikan dan memasyarakatkan
catur.
33.2. Mengoordinasikan penyusunan rancangan program kerja PB PERCASI dalam
mempromosikan kegiatan catur.
33.3. Mengoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan promosi anggota
(Pengprov, Pengkab/Pengkot, Pengcam, Klub).
33.4. Bertindak sebagai narasumber dalam mempromosikan setiap kegiatan PB
PERCASI;
33.5. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan bertanggung jawab
kepada Wakil Ketua Umum III

Pasal 34
Tugas dan Kewajiban Bidang Umum PB PERCASI
34.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Umum.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 12


34.2. Mengoordinasi setiap kegiatan dengan bidang-bidang lain untuk keberhasilan
kegiatan.
34.3. Memfasilitasi bidang-bidang lain dalam berbagai kegiatan.
34.4. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada
Wakil Ketua Umum IV.

Pasal 35
Tugas dan Kewajiban Bidang Hubungan Luar Negeri PB PERCASI
35.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Hubungan Luar Negeri.
35.2. Mengoordinasi setiap kegiatan yang berhubungan dengan Luar Negeri.
35.3. Mengadakan koordinasi dan memelihara hubungan baik dengan induk
organisasi catur nasional Negara lain dan organisasi catur regional/dunia.
35.4. Mengusahakan bantuan teknis dari Negara atau organisasi keolahragaan
regional/dunia.
35.5. Mengoordinasi penyusunan rancangan program kerja PERCASI dalam Bidang
Hubungan Luar Negeri.
35.6. Mengoordinasi penyusunan laporan Bidang Hubungan Luar Negeri secara
periodik.
35.7. Bertindak sebagai narasumber dalam Bidang hubungan Luar Negeri pada
setiap MUNAS, RAKERNAS dan rapat-rapat lain.
35.8. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum IV.

Pasal 36
Tugas dan Kewajiban Bidang Hubungan Daerah PB PERCASI
36.1. Membantu Ketua Umum dalam Bidang Hubungan Daerah.
36.2. Membangun hubungan antara PB PERCASI dengan Pengprov-pengprov
untuk meningkatkan koordinasi yang optimal.
36.3. Memfaslitasi kegiatan pembinaan di daerah.
36.4. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada
Wakil Ketua Umum II.

Pasal 37
Tugas dan Kewajiban Bidang Pelatihan PB PERCASI
37.1. Menyiapkan rencana program penataran pelatih.
37.2. Melaksanakan penataran pelatih dan personil pendukung olahraga catur
lainnya dengan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan peralatan terbaru.
37.3. Menyusun kriteria, klasifikasi dan standarisasi pelatih nasional.
37.4. Memberikan tanda kecakapan (sertifikasi) pelatih nasional. Menginventarisasi
seluruh pelatih nasional cabang olahraga catur.
37.5. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam menyusun rencana
kepelatihan
37.6. Melakukan penataan penjenjangan pelatih
37.7. Melaksanakan program penyegaran kepada para Pelatih, apabila diperlukan
37.8. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari dikoordinasikan oleh dan
bertanggung jawab kepada Wakil Ketua Umum I.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 13


Pasal 38
Tugas dan Kewajiban Komisi Catur di Sekolah
38.1. Melakukan penelitian dan pembakuan metode kepelatihan olahraga catur di
sekolah.
38.2. Melakukan penelitian dan pembakuan metode perencanaan, pembangunan
dan pemeliharaan prasarana dan sarana olahraga catur.
38.3. Melakukan penelitian dan pembakuan metode olahraga catur, sports
psychology, sport nutrition, sport medicine dan lainnya.
38.4. Menyelenggarakan penelitian olahraga (fisik olahragawan, peralatan,
perlengkapan olahraga dan lainnya)
38.5. Mengoordinasikan dan mendayagunakan para ahli untuk peningkatan prestasi
olahraga catur dikalangan pelajar.
38.6. Memberikan bimbingan kepelatihan olahraga catur terhadap guru-guru
sekolah / Pesantren
38.7. Memberi pendapat / rekomendasi mengenai setiap permasalahan yang
menyangkut Catur di Sekolah.
38.8. Bekerjasama dengan instansi terkait (KEMENDIKNAS dan KEMENEGPORA)
dalam menyelenggarakan pertandingan catur Nasional dan Internasional
38.9. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bidang Pelatihan.

Pasal 39
Tugas dan Kewajiban Komisi Kualifikasi dan Rating
39.1. Memantau serta mepelajari Ketentuan dan Peraturan FIDE mengenai
perolehan Gelar master serta tingkatannya.
39.2. Merekomendasikan perbaikan untuk ketentuan dan Peraturan mengenai
perolehan gelar Master serta tingkatannya.
39.3. Menyusunan rating nasional setiap 4 (empat) bulan sekali.
39.4. Merekomendasikan nama-nama pemain yang sudah berhak memperoleh
gelar.
39.5. Menginventarisasi nama pemain yang sudah memiliki gelar FIDE dan
PERCASI
39.6. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab kepada Bidang Peraturan
dan Perwasitan

Pasal 40
Tugas dan Kewajiban Komisi Pelatnas Timnas
40.1. Membantu bidang pembinaan prestasi
40.2. Mengoordinasi pelaksanaan dalam tugas training centre untuk Timnas Senior.
40.3. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada
Bidang Pembinaan Prestasi dan Bidang Penelitian dan Pengembangan

Pasal 41
Tugas dan Kewajiban Komisi Pelatnas Timnas Junior
41.1. Membantu bidang pembinaan prestasi
41.2. Mengoordinasi pelaksanaan dalam tugas training centre untuk Timnas Yunior.
41.3. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada
Bidang Pembinaan Prestasi dan Bidang Penelitian dan Pengembangan

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 14


Pasal 42
Tugas dan Kewajiban Staf Khusus PB PERCASI
42.1. Staf Khusus ditunjuk untuk tugas-tugas khusus yang diperlukan oleh PB
PERCASI.
42.2. Dalam melaksanakan tugasnya, menerima instruksi dari Ketua Umum dan
berkoordinasi dengan Wakil-wakil Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal.

Pasal 43
Tugas dan Kewajiban Badan Liga Catur Nasional
43.1. Membantu Ketua Bidang Pembinaan Prestasi dalam Pertandingan dan Liga
43.2. Mengoordinasi penyusunan program kerja PERCASI mengenai Pertandingan
dan Liga.
43.3. Mengadakan koordinasi dengan Bidang Pembinaan Prestasi dalam menyusun
rencana pertandingan.
43.4. Bertanggung jawab untuk menyusun laporan Pertandingan dan Liga.
43.5. Bertindak sebagai narasumber dalam Bidang Pertandingan dan Liga pada
setiap MUNAS, RAKERNAS dan Rapat-rapat lain.
43.6. Mengoordinasi penyusunan program kerja dan laporan Komisi Pertandingan
dan Liga secara periodik.
43.7. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

Pasal 44
Tugas dan Kewajiban Dewan Pengawas Keuangan ( DPK ) PB PERCASI
44.1. Membantu Ketua Umum PB PERCASI dalam pemeriksaan semua kegiatan
keuangan PB PERCASI baik penerimaan maupun pengeluaran oleh
Pengurus PB PERCASI atau program-program yang pendanaannya dibiayai
PB PERCASI.
44.2. Dalam pelaksanaan tugas Dewan Pengawas Keuangan PB PERCASI harus
mangacu kepada pedoman kerja Internal Audit (Audi Charter)
44.3. Secara periodik melakukan pemeriksaan keuangan PB PERCASI dan
melaporkan ke Ketua Umum PB PERCASI, yang terdiri atas laporan bulanan
dan tahunan.
44.4. Memberikan laporan, saran dan pertimbangan kepad Ketua Umum PB
PERCASI mengenai segala sesuatui yang berkaitan dengan bidang tugasnya.
44.5. Keanggotaan Dewan Pengawas Keuangan PERCASI terdir atas paling sedikit
3 (tiga) orang, yang pengisiannya dilakukan berdasarkan Keputusan Ketua
Umum.
44.6. Dewan Pengawas Keuangan PB PERCASI bertanggung jawab langsung
kepada Ketua Umum PB PERCASI.

Pasal 45
Susunan, Mekanisme Kerja, Jalur Pertanggung Jawaban
45.1. Susunan, mekanisme kerja, jalur pertanggung jawaban, dan sebagainya,
mengenai Komisi, diatur berdasarkan Peraturan Organisasi PERCASI.
45.2. Ketua Umum dapat memberikan tugas khusus kepada Komisi berdasarkan
Surat Keputusan Ketua Umum.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 15


Pasal 46
Komisi di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota sampai Kecamatan
Tata cara pengangkatan dan jumlah personalia komisi di tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota sampai Kecamatan, tugas, tanggung jawab, dan wewenang di
antara para anggota Komisi, diatur oleh Pengurus Provinsi PERCASI, Pengurus
Kabupaten/Kota PERCASI sampai Pengurus Kecamatan PERCASI, berpedoman
pada ketentuan yang berlaku/diberlakukan di tingkat Pengurus Besar, dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerahnya masing-masing.

Pasal 47
Kriteria Pengurus PERCASI
47.1. Kriteria Umum
a. Mempunyai kemampuan manajerial, pengabdian, dan waktu yang cukup
untuk mengelola organisasi
b. Mampu menjadi pengayom semua unsur masyarakat catur.
47.2. Ketua Umum
a. Mempunyai visi yang luas dalam membina olahraga catur
b. Mempunyai kepemimpinan olahraga catur yang handal
c. Mampu mempersatukan semua potensi olahraga catur di Pusat maupun
Provinsi/Kabupaten/Kota
d. Mampu menjalin kerja sama dengan badan-badan dan instansi terkait
untuk menunjang pembinaan olahraga catur
e. Mampu menggalang kerja sama dengan badan keolahragaan catur tingkat
regional dan dunia
f. Mampu menggalang dana untuk mengoptimalkan pembinaan olahraga
catur
g. Berdomisili di Ibu Kota Negara RI
47.3. Wakil Ketua Umum
a. Mampu bekerja sama dengan Ketua Umum
b. Mampu menjabarkan garis kebijakan Ketua Umum
c. Mampu mengoordinasi bidang-bidang yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
47.4. Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal
a. Mempunyai pengetahuan dan kemampuan komunikasi baik tingkat
nasional, regional maupun dunia.
b. Mempunyai pengetahuan dan kemampuan berkoordinasi dalam membina
sistem organisasi dan administrasi olahraga catur
c. Mampu menjabarkan rencana dan perintah menjadi keputusan Pengurus
47.5. Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang
a. Mempunyai visi, pengetahuan, dan kemampuan manajemen khususnya
manajemen olahraga catur.
b. Mempunyai komitmen dan waktu yang cukup untuk pengembangan dan
pembinaan olahraga catur.
c. Mempunyai visi yang luas tentang olahraga catur, organisasi, dan
administrasi olahraga
d. Mempunyai pengetahuan dan kemampuan komunikasi, baik tingkat
nasional, regional maupun dunia
e. Mempunyai pengetahuan dan kemampuan koordinasi dalam membina
system organisasi dan administrasi olahraga
f. Mempunyai pengetahuan dan keahlian khusus mengenai bidang yang
ditanganinya.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 16


g. Mampu menggalang kerja sama dengan anggota PERCASI Provinsi,
Organisasi Catur Negara lain dan organisasi catur tingkat regional/dunia
h. Mampu bekerja sama dengan Ketua Umum dan unsur Pengurus lainnya
47.6. Bendahara dan Wakil Bendahara
a. Mempunyai visi, pengetahuan, dan kemampuan manajemen khususnya
manajemen olahraga catur.
b. Mempunyai komitmen dan waktu yang cukup untuk pengembangan dan
pembinaan olahraga catur
c. Mempunyai visi yang luas tentang olahraga catur, organisasi, dan
administrasi olahraga catur
d. Mempunyai pengetahuan dan kemampuan komunikasi, baik tingkat
nasional, regional maupun dunia
e. Mempunyai pengetahuan dan kemampuan koordinasi dalam membina
system organisasi dan administrasi olahraga catur.
f. Mempunyai pengetahuan dan keahlian khusus mengenai bidang yang
ditanganinya.
g. Mampu menggalang kerjasama dengan anggota PERCASI Provinsi
organisasi catur Negara lain, dan organisasi catur regional/dunia
h. Mampu bekerjasama dengan Ketua Umum dan unsur pengurus lainnya.
47.7. Ketua Komisi dan Anggota
a. Mempunyai visi, pengetahuan, dan kemampuan manajemen, khususnya
manajemen olahraga catur
b. Mempunyai komitmen dan waktu yang cukup untuk menjalankan tugasnya
c. Mampu bekerjasama dengan Ketua Umum dan unsur pengurus lainnya
d. Mempunyai pengetahuan dan keahlian khusus mengenai bidang yang
ditanganinya.

Pasal 48
Peraturan Pelengkap dan Pengisian Jabatan
48.1. Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan mengenai pembagian tugas dan
tanggung jawab Pengurus PB PERCASI termasuk Komisi, akan diatur
berdasarkan Peraturan Organisasi PB PERCASI dengan ketentuan: peraturan
tersebut tidak boleh bertentangan dengan setiap ketentuan Anggaran Dasar
dan atau Anggaran Rumah Tangga.
48.2. Bila dalam pelaksanaan keputusan MUNAS, RAKERNAS atau Rapat Pleno
ditemukan anggota PB PERCASI yang menurut penilaian PB PERCASI tidak
dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab sebagaimana mestinya, Ketua
Umum PB PERCASI mempunyai kewenangan untuk mengganti yang
bersangkutan dengan Surat Keputusan Ketua Umum PB PERCASI.
Penggantian tersebut dilaporkan PB PERCASI kepada RAKERNAS terdekat.
48.3. Bila terjadi kekosongan jabatan dalam susunan PB PERCASI oleh sebab
apapun, pengisiannya dilakukan oleh Ketua Umum PB PERCASI dengan
Surat Keputusan Ketua Umum PB PERCASI, dan selanjutnya wajib
dilaporkan kepada RAKERNAS terdekat.

Pasal 49
Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Besar
Pengurus Besar PERCASI dikukuhkan dan dilantik oleh Ketua Umum KONI PUSAT
di tempat kedudukan KONI PUSAT atau di tempat lain yang ditentukan kemudian,
dengan tata cara yang diatur berdasarkan peraturan Pengurus KONI PUSAT.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 17


Pasal 50
Pengukuhan dan Pelantikan: Pengurus Provinsi PERCASI, PERCASI
Kabupaten/Kota dan PERCASI Kecamatan.
50.1 Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Provinsi PERCASI dikukuhkan dan
dilantik oleh Ketua Umum PB PERCASI berdasarkan Keputusan Ketua Umum
PB PERCASI setelah mendapat Rekomendasi dari Ketua KONI Provinsi.
50.2. Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI
dikukuhkan dan dilantik oleh Ketua Umum PENGPROV PERCASI
berdasarkan Keputusan Ketua Umum PENGPROV PERCASI setelah
mendapat Rekomendasi dari Ketua KONI Kabupaten/Kota.
50.3. Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Kecamatan PERCASI dikukuhkan dan
dilantik oleh Ketua Umum Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI berdasarkan
Keputusan Ketua Umum Kabupaten/Kota PERCASI setelah mendapat
Rekomendasi dari Ketua Koordinator Olahraga Kecamatan (KOK).

Pasal 51
Pelaksanaan Musyawarah
51.1. MUNAS dilaksanakan setiap 4 (empat) tahun sekali.
51.2. Musyawarah Provinsi 1 (satu) tahun setelah dilaksanakan MUNAS.
51.3. Musyawarah Kabupaten / Kota 1 (satu) tahun berikutnya setelah dilaksanakan
Musyawarah Provinsi.
51.4. Musyawarah Kecamatan 1 (satu) tahun berikutnya setelah dilaksanakan
Musyawarah Kabupaten / Kota.

Pasal 52
Sanksi Organisasi Terhadap PERCASI Provinsi.
52.1. Pengurus Provinsi PERCASI yang masa baktinya telah berakhir lebih dari 6
(enam) bulan, atau belum dikukuhkan sesuai dengan ketentuan Pasal 50 di
atas kehilangan haknya sehingga tidak diperbolehkan mengikuti setiap dan
seluruh kegiatan PERCASI antara lain MUNAS, RAKERNAS, dan
KEJURNAS.
52.2. Pengurus Besar PERCASI tidak akan mengukuhkan susunan Pengurus
Provinsi PERCASI yang belum direkomendasikan tertulis oleh Pengurus KONI
Provinsi yang berwenang.
52.3. Pengurus Provinsi PERCASI tidak akan mengukuhkan susunan Pengurus
tingkat Kabupaten/Kota yang belum direkomendasikan tertulis oleh Pengurus
KONI Kabupaten/Kota yang berwenang.
52.4. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI dapat mengukuhkan susunan pengurus
tingkat Kecamatan yang telah direkomendasikan tertulis oleh Pengurus KOK
yang berwenang.
52.5. Pengurus PERCASI tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan yang
telah dikukuhkan oleh Pengurus Besar PERCASI, Pengurus Provinsi
PERCASI dan Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI, pelantikannya dapat
dilakukan oleh KONI Provinsi atau KONI Kabupaten/Kota sepanjang
mendapat pendelegasian/mandat dari PB PERCASI, dan atau Pengurus
Provinsi PERCASI, dan atau Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI yang
bersangkutan.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 18


Pasal 53
Sanksi Organisasi terhadap PERCASI Kabupaten/Kota dan atau PERCASI
Kecamatan.
Pengurus PERCASI Kabupaten/Kota maupun Kecamatan yang masa baktinya telah
berakhir lebih dari 6 (enam) bulan, atau belum dikukuhkan sesuai ketentuan Pasal
50 kehilangan haknya sehingga tidak diperbolehkan mengikuti setiap dan seluruh
kegiatan PERCASI Provinsi maupun Kabupaten/Kota, antara lain: Musyawarah,
Rapat Kerja dan Kejuaraan-kejuaraan.

Pasal 54
Dewan Penyantun PB PERCASI
54.1. Anggota Dewan Penyantun PB PERCASI terdiri atas :
a. Menteri-menteri yang membidangi kegiatan yang secara langsung atau
tidak langsung bersentuhan dengan olahraga catur.
b. Tokoh-tokoh masyarakat yang punya kepedulian besar terhadap olahraga
catur.
c. Para sponsor olahraga catur yang menaruh perhatian serta bersedia
menyantuni kegiatan olahraga catur.
54.2. Masa bakti anggota Dewan Penyantun PB PERCASI yang dipilih dan diangkat
oleh dan dalam MUNAS PERCASI adalah 4 (empat) tahun yaitu bersamaan
dengan masa bakti PB PERCASI, dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti
berikutnya.
54.3. Sekretaris Jenderal PB PERCASI karena jabatannya (ex-officio) menjadi
Sekretaris Dewan Penyantun.
54.4. Ketua Umum dibantu Wakil Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal,
mengoordinasi segala tugas dan wewenang Dewan Penyantun PB PERCASI.
54.5. Tugas dan Wwenang Dewan Penyantun PB PERCASI adalah :
a. Memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program kerja dan
keuangan PB PERCASI.
b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pengurus PB PERCASI,
baik diminta maupun tidak.
c. Membantu, memelihara, dan mengembangkan hubungan baik antara
masyarakat, pemerintah, dan negara sahabat dengan PB PERCASI.
54.6. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Dewan Penyantun secara
berkala mengadakan rapat koordinasi dan konsultasi dengan PB PERCASI.
54.7. Dewan Penyantun wajib diundang dalam setiap kegiatan resmi yang
diselenggarakan oleh PB PERCASI misalnya MUNAS, RAKERNAS dan
KEJURNAS.

Pasal 55
Dewan Penyantun PERCASI Provinsi
55.1. Anggota Dewan Penyantun PERCASI Provinsi berjumlah paling banyak 7
(tujuh) orang yang dipilih dan diangkat oleh dan di dalam MUSPROV, yang
terdiri atas seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, dan paling banyak 5 (lima)
orang anggotanya.
55.2.. Sekretaris Umum PERCASI Provinsi karena jabatannya (ex-officio) menjadi
Sekretaris Dewan Penyantun Provinsi.
55.3. Ketua dibantu oleh Wakil Ketua dan Sekretaris mengoordinasi segala tugas
dan wewenang Dewan Penyantun PERCASI Provinsi.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 19


55.4. Masa bakti Dewan Penyantun adalah 4 (empat) tahun, yaitu bersamaan
dengan masa bakti Pengurus Provinsi PERCASI dan anggotanya dapat dipilih
kembali untuk masa bakti berikutnya.
55.5. Tugas dan Wewenang Dewan Penyantun PERCASI Provinsi adalah:
a. Memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program kerja dan keuangan
PERCASI Provinsi.
b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pengurus Provinsi
PERCASI, baik diminta maupun tidak.
c. Membantu, memelihara dn mengembangkan hubungan baik anatar
masyarakat catur dan Pemerintah Provinsi dan PERCASI Provinsi.
55.6. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Dewan Penyantun PERCASI
Provinsi secara berkala mengadakan rapat koordinasi dan konsultasi dengan
Pengurus Provinsi PERCASI.
55.7. Dewan Penyantun PERCASI Provinsi wajib diundang dalam setiap kegiatan
resmi yang diselenggarakan oleh PERCASI Provinsi, misalnya MUSPROV,
RakerProv, dan Kejuaraan-kejuaraan Provinsi.

Pasal 56
Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota
56.1. Anggota Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota berjulah paling banyak
5 (lima) orang yang dipilih dan diangkat oleh dan di dalam Musyawarah
PERCASI Kabupaten/ Musyawarah PERCASI Kota, yang terdiri atas seorang
Ketua, seorang Wakil Ketua, dan paling banyak 3 (tiga) orang anggotanya.
56.2. Sekretaris PERCASI Kabupaten/Kota karena jabatannya (ex-officio) menjadi
Sekretaris Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota.
56.3. Ketua, dibantu Wakil Ketua dan Sekretaris, mengoordinasi segala tugas dan
wewenang Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota.
56.4.. Masa bakti Dewan Penyantun adalah 4 (empat) tahun, yaitu bersamaan
dengan masa bakti Pengurus Kabupaten PERCASI/Kota, dan anggotanya
dapat dipilih kembali untuk masa bakti berikutnya.
56.5.. Tugas dan wewenang Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota adalah:
a. Memberi dukungan terhadap pelaksanaan program kerja dan keuangan
PERCASI Kabupaten/Kota.
b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pengurus Kabupaten
PERCASI/Kota, baik diminta maupun tidak.
c. Membantu, memelihara dan mengembangkan hubungan baik antara
masyarakat dan pemerintah Kabupaten/Kota dengan PERCASI
Kabupaten/Kota.
56.6. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Dewan Penyantun PERCASI
Kabupaten/Kota secara berkala megadakan rapat koordinasi dan konsultasi
dengan Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI.
56.7. Dewan Penyantun PERCASI Kabupaten/Kota wajib diundang dalam setiap
kegiatan resmi yang diselenggarakan oleh PERCASI Kabupaten/Kota,
misalnya Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota, Rapat Kerja PERCASI
Kabupaten/Kota, dan Kejuaraan Kabupaten/Kota.

Pasal 57
Dewan Kehormatan PB PERCASI
57.1. Dewan Kehormatan PB PERCASI mempunyai anggota yang tidak dibatasi
jumahnya, yang terdir atas mantan Ketua Umum PB PERCASI, anggota
pengurus atau anggota kehormatan FIDE (Federation Interationale Des

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 20


Echecs) dn tokoh olahraga catur nasional yang telah mengabdi dan berjasa
secara luar biasa bagi pengembangan dan pembinaan olahraga carut
nasional.
57.2. Keanggotaan Dewan Kehormatan PB PERCASI bersifat penghargaan dan
penghormatan yang dipilih dan diangkat oleh dan di dalam MUNAS.
57.3. Keanggotaan Dewan Kehormatan berlaku untuk seumur hidup.
57.4. Anggota Dewan Kehormatan PB PERCASI wajib diundang dalam setiap
kegiatan yang diselenggarakan oleh PB PERCASI, misalnya MUNAS,
RAKENAS dan KEJURNAS.
57.5. Fungsi dan tugas Dewan kehormatan ditentukan lebih lanjut berdasrkan
kaeputusan Ketua Umum PB PERCASI.

Pasal 58
Dewan Kehormatan PERCASI Provinsi
58.1. Dewan Kehormatan PERCASI Provinsi mempunyai anggota yang tidak
dibatasi jumlahnya, yang terdiri atas para mantan Ketua Umum PERCASI
Provinsi dan Tokoh Olahraga Catur Provinsi yang telah mengabdi dan berjasa
secara luar biasa bagi pengembangan dan pembinaan olahraga catur
Provinsi.
58.2. Keanggotaan Dewan Kehormatan PERCASI Provinsi bersifat penghargaan
dan penghormatan yang dipilih dan diangkat oleh dan di dalam Musyawarah
Provinsi.
58.3. Keanggotaan Dewan Kehormatan PERCASI Provinsi, berlaku untuk seumur
hidup.
58.4. Anggota Dewan Kehormatan PERCASI Provinsi wajib diundang dalam setiap
kegiatan yang diselenggarakan oleh PERCASI Provinsi misalnya MUSPROV
RAKERPROV dan KEJURPROV.
58.5. Fungsi dan tugas Dewan Kehormatan ditentukan lebih lanjut berdasarkan
keputusan Ketua Umum PERCASI Provinsi.

Pasal 59
Dewan Kehormatan PERCASI Kabupaten/Kota
59.1. Dewan Kehormatan PERCASI Kabupaten/Kota mempunyai anggota yang
tidak dibatasi jumlahnya, yang terdiri atas para mantan Ketua PERCASI
Kabupaten/Kota, dan tokoh olahraga catur Kabupaten/Kota yang telah
mengabdi dan berjasa secara luar biasa bagi pengembangan dan pembinaan
olahraga catur Kabupaten/Kota.
59.2. Keanggotaan Dewan Kehormatan PERCASI Kabupaten/Kota, bersifat
penghargaan dan penghormatan yang dipilih dan diangkat oleh dan di dalam
Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota. Keanggotaan.
59.3. Dewan Kehormatan PERCASI Kabupaten/Kota berlaku untuk seumur hidup.
59.4. Anggota Dewan Kehormatan PERCASI Kabupaten/Kota wajib diundang
dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh PERCASI kabupaten/Kota.
Misalnya MUSYAWARAH PERCASI Kabupaten/Kota, RAPAT KERJA
PERCASI Kabupaten/Kota dan KEJUARAAN Kabupaten/Kota.
59.5. Fungsi dan tugas Dewan Kehormatan ditentukan lebih lanjut berdasarkan
keputusan Ketua PERCASI Kabupaten/Kota.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 21


BAB V
MUSYAWARAH DAN RAPAT

Pasal 60
Musyawarah

60.1. Musyawarah Nasional (MUNAS) PERCASI


A. Hak Suara dan Jumlah Utusan
1. Setiap Pengurus Provinsi PERCASI berhak mengeluarkan 1 (satu)
suara di dalam MUNAS.
2. Setiap PERCASI Provinsi berhak mengirimkan 2 (dua) orang utusan
untuk setiap MUNAS.
3. Setiap anggota Pengurus Besar dan Pengurus Provinsi PERCASI yang
terkena sanksi organisasi pemberhentian sementara serta peninjau
yang diundang tidak mempunyai hak suara.
4. Setiap Instansi atau Organisasi catur yang mendapatkan undangan
berhak mengirimkan 1 (satu) orang berstatus sebagai peninjau dan
tidak memiliki hak suara maupun hak berbicara.
5. Pengurus PB PERCASI tidak mempunyai hak suara di dalam MUNAS.
B. Tempat dan Pemberitahuan
1. MUNAS diselenggarakan di tempat kedudukan PERCASI atau tempat
lain di Indonesia yang diputuskan oleh Pengurus Besar PERCASI.
2. Pemberitahuan yang sekaligus merupakan undangan tentang MUNAS
dilakukan secara tertulis dan dikirimkan ke alamat terakhir setiap
Pengurus Besar dari anggota dan Pengurus Provinsi PERCASI yang
berhak untuk mengikuti MUNAS dimaksud, sekurang-kurangnya 30
(tigapuluh) hari kalender sebelum MUNAS itu diselenggarakan. Di
dalam pemberitahuan tersebut juga harus dijelaskan hari, tanggal, jam
dan tempat penyelenggaraan MUNAS dan diuraikan dengan singkat
acara yang akan dibicarakan.
3. Bahan-bahan tertulis yang akan dilaporkan, dibicarakan, dibahas, dan
diputuskan di dalam MUNAS yang akan diselenggarakan, wajib
dikirimkan oleh Pengurus PB PERCASI dan atau Panitia Pelaksana
MUNAS yang ditujukan kepada setiap dan seluruh peserta MUNAS
yang berhak sebagaimana dimaksud Pasal 60.1 (a) di atas, sekurang
kurangnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum MUNAS
diselenggarakan.
C. Kuorum
1. Apabila pemberitahuan sebagaimana dimaksud Pasal 60.1 (b) (2) di
atas telah dipenuhi, maka MUNAS adalah sah dan dapat memutuskan
semua hal yang dibicarakan, bilamana telah memenuhi kuorum yakni
dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah
PERCASI Provinsi.
2. Apabila pada saat berlangsungnya MUNAS ternyata kuorum
sebagaimana Pasal 60.1 (c) (1) di atas tidak dipenuhi, MUNAS ditunda
untuk waktu paling lama 60 (enam puluh) menit, untuk memberi
kesempatan kepada utusan yang belum hadir mengikuti MUNAS,
apabila setelah penundaan ternyata kuorum belum juga dipenuhi,
MUNAS dinyatakan sah dan dilanjutkan, serta dapat mengambil
keputusan secara sah mengenai setiap hal yang dibicarakan.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 22


D. Pimpinan
1. MUNAS dipimpin oleh Pimpinan yang dipilih dari dan oleh Peserta
MUNAS, yang terdiri dari 5 (lima) orang yaitu seorang Ketua, 3 (tiga)
orang Wakil Ketua dan seorang Sekretaris.
2. Pimpinan MUNAS terdiri atas 3 (tiga) orang mewakili PB PERCASI dan
2 (dua) orang mewakili Pengurus Provinsi PERCASI. Selama Pimpinan
MUNAS sebagaimana dimaksud Pasal 60.1 (d) (1) di atas belum dipilih,
untuk sementara MUNAS dipimpin oleh Ketua Umum PB PERCASI
yang bertugas untuk mengesahkan Peraturan Tata Tertib, Acara dan
memilih Pimpinan MUNAS.
E. Putusan
1. Setiap putusan yang diambil di dalam MUNAS dilakukan melalui
Musyawarah untuk mencapai mufakat. Namun bilamana musyawarah
gagal mencapai mufakat, putusan diambil melalui pemungutan suara
dan putusan adalah sah bilamana disetujui oleh lebih dari 50% suara
yang sah.
2. Apabila setelah dilakukan pemungutan suara ternyata suara yang
setuju dan tidak setuju sama banyaknya, keputusan ditentukan dengan
undian bagi yang menyangkut diri orang dan untuk hal lain ditolak.

60.2. Musyawarah Provinsi (MUSPROV) PERCASI


A. Hak Suara dan Jumlah Utusan
1. Setiap Pengurus PERCASI Kabupaten/Kota yang ada di wilayah kerja
PERCASI Provinsi Penyelenggara MUSPROV berhak mengeluarkan 1
(satu) suara.
2. Setiap Pengurus PERCASI Kabupaten/Kota berhak mengirimkan
sebanyak banyaknya 2 (dua) orang utusan untuk setiap MUSPROV.
3. Setiap peninjau yang diundang dari organisasi catur yang belum
menjadi anggota PERCASI Provinsi dapat mengirimkan 1 (satu) orang
dan tidak memiliki hak suara.
4. Pengurus Provinsi PERCASI tidak mempunyai hak suara di dalam
MUSPROV.
B. Tempat dan Pemberitahuan
1. MUSPROV diselenggarakan di tempat kedudukan PERCASI Provinsi
atau di tempat lain yang diputuskan oleh Pengurus Provinsi PERCASI.
2. Pemberitahuan yang sekaligus merupakan undangan tentang
MUSPROV dilakukan secara tertulis dan dikirimkan ke alamat terakhir
setiap Pengurus Kabupaten PERCASI/Kota yang berhak untuk
mengikuti MUSPROV dimaksud, sekurang kurangnya 21 (duapuluh
satu) hari kalender sebelum MUSPROV itu diselenggarakan. Di dalam
pemberitahuan tersebut juga harus dijelaskan hari, tanggal, jam dan
tempat penyelenggaraan MUSPROV dan diuraikan dengan singkat
acara yang akan dibicarakan.
3. Bahan-bahan tertulis yang akan dilaporkan, dibicarakan, dibahas, dan
diputuskan di dalam MUSPROV yang akan diselenggarakan wajib
dikirimkan oleh Pengurus Provinsi PERCASI dan atau Panitia
Pelaksana MUSPROV yang ditujukan kepada setiap dan seluruh
peserta MUSPROV yang berhak sebagaimana dimaksud Pasal 60.2.
(a) di atas, sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari kalender
sebelum MUSPROV diselenggarakan.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 23


C. Kuorum
1. Apabila pemberitahuan sebagaimana dimaksud Pasal 60.2 (b) (2) di
atas telah dipenuhi, MUSPROV adalah sah dan dapat memutuskan
semua hal yang dibicarakan bilamana telah memenuhi kuorum yakni
dihadiri oleh sekurang kurangnya setengah tambah satu dari jumlah
anggota PERCASI Kabupaten/Kota.
2. Apabila pada saat berlangsungnya MUSPROV ternyata kuorum
sebagaimana Pasal 60.2 (c) (1) di atas tidak dipenuhi, MUSPROV
ditunda untuk waktu paling lama 60 (enampuluh) menit, untuk memberi
kesempatan kepada utusan yang belum hadir mengikuti MUSPROV.
Apabila setelah penundaan ternyata kuorum belum juga dipenuhi,
MUSPROV dinyatakan sah dan dilanjutkan, serta dapat mengambil
keputusan secara sah mengenai setiap hal yang dibicarakan.
D. Pimpinan
1. MUSPROV dipimpin oleh Pimpinan yang dipilih dari dan oleh peserta
MUSPROV, yang terdiri atas 5 (lima) orang, yaitu seorang Ketua, 3
(tiga) orang Wakil Ketua, dan seorang Sekretaris.
2. Pimpinan MUSPROV terdiri atas 3 (tiga) orang mewakili Pengurus
Provinsi PERCASI dan 2 (dua) orang mewakili Pengurus
Kabupaten/Kota PERCASI.
3. Selama Pimpinan MUSPROV sebagaimana dimaksud Pasal 60.2(d) (1)
di atas belum dipilih, untuk sementara MUSPROV dipimpin oleh Ketua
Umum PERCASI Provinsi yang bertugas untuk mengesahkan
Peraturan Tata Tertib dan Acara dan memilih Pimpinan MUSPROV.
E. Putusan
1. Setiap putusan diambil di dalam MUSPROV dilakukan melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat. Namun bilamana musyawarah
gagal mencapai mufakat, putusan diambil melalui pemungutan suara
dan putusan adalah sah bilamana disetujui oleh lebih dari 50% suara
yang sah.
2. Apabila setelah dilakukan pemungutan suara ternyata suara yang
setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya, keputusan ditentukan
dengan undian bagi yang menyangkut diri orang dan untuk hal-hal lain
ditolak.

60.3. Musyawarah Kabupaten/Kota (MUSKAB/MUSKOT)


A. Hak Suara dan Jumlah Utusan
1. Setiap Pengurus Percasi Kecamatan dan Pengurus Klub Catur yang
sudah menjadi anggota, yang ada di wilayah kerja PERCASI
kabupaten/Kota memiliki hak 1 (satu) suara.
2. Setiap pengurus PERCASI Kecamatan dan Pengurus Klub Catur
berhak mengirimkan 2 (dua) orang utusan untuk hadir dalam
Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota.
3. Setiap Peninjau yang diundang dari organisasi catur yang belum
menjadi anggota PERCASI Kabupaten/Kota dapat mengirimkan satu
orang utusan tetapi tidak memiliki hak suara maupun hak bicara.
4. Pengurus kabupaten/Kota PERCASI tidak mempunyai hak suara di
dalam Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota.
B. Tempat dan Pemberitahuan

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 24


1. Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota diselenggarakan di tempat
kedudukan PERCASI Kabupaten/Kota atau tempat lain yang
diputuskan oleh Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI
2. Pemberitahuan yang sekaligus merupakan undangan tentang
Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota dilakukan secara tertulis dan
dikirimkan ke alamat terakhir setiap Pengurus PERCASI
Kecamatan/Klub Catur yang berhak mengikuti Musyawarah PERCASI
kabupaten/Kota dimaksud. Sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari
kalender sebelum Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota itu
diselenggarakan. Di dalam pemberitahuan tersebut juga harus
dijelaskan hari, tanggal, jam dan tempat Penyelenggaraan Musyawarah
PERCASI Kabupaten/Kota dan diuraikan dengan singkat acara yang
akan dibicarakan.
3. Bahan-bahan tertulis yang akan dilaporkan, dibicarakan, dibahas, dan
diputuskan did ala Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota yang akan
diselenggarakan wajib dikirimkan oleh Pengurus Kabupaten/Kota
PERCASI dan atau Panitia Pelaksana Musyawarah PERCASI
Kabupaten/Kota yang ditujukan kepada setiap dan seluruh peserta
Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota yang berhak sebagaimana
dimaksud Pasal 60.3.(a) di atas, sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari
kalender sebelum MUSKAB/KOT diselenggarakan.
C. Kuorum
1. apabila pemberitahuan sebagaimana dimaksud Pasal 61.3.(b)(2) di
atas telah dipenuhi, Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota adalah
sah dan dapat meutuskan semua hal yang dibicarakan bilamana telah
memenuhi kuorum yakni dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah
tambah satu dari jumlah setiap Pengurus Kecamatan/Klub Catur.
2. Apabila pada saat berlangsungnya Musyawarah PERCASI
Kabupaten/Kota ternyata kuorum sebagaimana Pasal 60.3. (c)(1) di
atas tidak dipenuhi musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota ditunda
untuk waktu paling lama 60 (enampuluh) menit, untuk memberi
kesempatan kepada utusan yang belum hadir mengikuti Musyawarah
PERCASI Kabupaten/Kota. Apabila setelah penundaan ternyata
kuorum belum juga dipenuhi, Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota
dinyatakan sah dan dilanjutkan, serta dapat mengambil keputusan
secara sah mengenai setiap hal yang dibicarakan.
D. Pimpinan
1. Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota dipimpin oleh Pimpinan yang
dipilih dari dan oleh peserta Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota,
yang terdiri atas 5 (lima) orang yaitu seorang Ketua, 3 (tiga) orang
Wakil Ketua dan seorang Sekretaris.
2. Pimpinan Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota terdiri atas 3 (tiga)
orang mewakili PERCASI Kabupaten/Kota dan 2 (dua) orang mewakili
PERCASI Kecamatan/Klub Catur.
3. Selama Pimpinan Musyawarah Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud Pasal 60.3. (d) (1) di atas belum dipilih, untuk sementara
Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota dipimpin oleh Ketua PERCASI
Kabupaten/Kota yang bertugas untuk mengesahkan Peraturan Tata
Tertib dan Acara dan memilih Pimpinan Musyawarah PERCASI
Kabupaten/Kota.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 25


E. Putusan
1. Setiap putusan yang diambil di dalam Musyawarah PERCASI
Kabupaten/Kota dilakukan melalui musyawarah untuk mencapai
mufakat. Namun bilamana musyawarah gagal mencapai mufakat,
putusan diambil melalui pemungutan suara dan putusan adalah sah
bilamana disetujui oleh lebih dari 50% suara yang sah.
2. Apabila setelah dilakukan pemungutan suara ternyata suara yang
setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya, keputusan ditentukan
dengan undian bagi yang menyangkut diri orang dan untuk hal-hal lain
ditolak.

60.4. Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB)


A. MUNASLUB dapat diselenggarakan sewaktu waktu oleh Pengurus PB
PERCASI bilamana dianggap perlu, dengan menyebutkan secara singkat
dan tegas mengenai hal-hal yang akan dibicarakan.
B. MUNASLUB juga dapat diselenggarakan atas permintaan tertulis dari
paling sedikit setengah tambah satu dari jumlah anggota PERCASI
Provinsi yang ada, dan di dalam surat permintaan itu harus disebutkan
secara singkat dan tegas mengenai hal-hal yang akan dibicarakan. PB
PERCASI diwajibkan menyelenggarakan MUNASLUB bila ada permintaan
tersebut.
C. Ketentuan tentang hak suara dan jumlah utusan untuk menghadiri
MUNASLUB ini adalah sama dengan MUNAS sebagaimana diatur di
dalam Pasal 60.1 (a).
D. Tempat penyelenggaraan MUNASLUB adalah di tempat kedudukan PB
PERCASI atau tempat lain di Indonesia yang diputuskan oleh PB
PERCASI
E. Ketentuan tentang tata cara pemanggilan/pemberitahuan, kuorum,
pimpinan, dan pengambilan putusan adalah sama dengan ketentuan bagi
MUNAS sebagaimana tercantum di dalam Pasal 60.1.(b) sampai dengan
Pasal 60.1.(e).

60.5. Musyawarah Provinsi Luar Biasa (MUSPROVLUB)


A. MUSPROVLUB dapat diselenggarakan sewaktu waktu oleh Pengurus
Provinsi PERCASI bilamana dianggap perlu, dengan menyebutkan secara
singkat dan tegas mengenai hal-hal yang akan dibicarakan.
B. MUSPROVLUB juga dapat diselenggarakan atas permintaan tertulis dari
paling sedikit setengah tambah satu dari jumlah PERCASI Kabupaten/Kota
yang ada di wilayah Provinsi tersebut, dan di dalam surat permintaan itu
harus disebutkan secara singkat dan tegas mengenai hal yang akan
dibicarakan. Pengurus Provinsi PERCASI diwajibkan menyelenggarakan
MUSPROVLUB bila ada permintaan tersebut
C. Ketentuan tentang hak suara dan jumlah utusan untuk menghadiri
Musyawarah PERCASI Provinsi Luar Biasa adalah sama dengan
MUSPROV sebagaimana diatur di dalam Pasal 60.2. (a).
D. Tempat penyelenggaraan MUSPROVLUB adalah ditempat kedudukan
PERCASI Provinsi atau tempat lain yang diputuskan oleh Pengurus
Provinsi PERCASI.
E. Ketentuan tentang tata cara pemanggilan/pemberitahuan, kuorum,
pimpinan, dan pengambilan putusan adalah sam dengan ketentuan bagi

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 26


MUSPROV sebagaimana tercantum di dalam Pasal 60.2 (b) sampai
dengan Pasal 60.2 (e).

60.6. Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa (MUSKABLUB / MUSKOTLUB)


A. Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota Luar Biasa dapat diselenggarakan
sewaktu-waktu oleh Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI bilamana
dianggap perlu, dengan menyebutkan secara singkat dan tegas mengenai
hal-hal yang akan dibicarakan.
B. Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota Luar Biasa juga dapat
diselenggarakan atas permintaan tertulis dari paling sedikit setengah
tambah satu dari jumlah Pengurus Kecamatan/Klub Catur PERCASI yang
ada di wilayah kerja PERCASI Kabupaten/Kota, dan di dalam surat
permintaan itu harus disebutkan secara singkat dan tegas mengenai hal-
hal yang akan dibicarakan. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI
diwajibkan menyelenggarakan Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota
Luar Biasa bila ada permintaan tersebut.
C. Ketentuan tentang hak suara dan jumlah utusan untuk menghadiri
MusKabLub/MusKotLub adalah sama dengan Musyawarah PERCASI
Kabupaten/Kota sebagaimana diatur di dalam Pasal 60.3. (a).
D. Tempat penyelenggaraan MusKab/Kot Luar Biasa adalah di tempat
kedudukan PERCASI Kabupaten/Kota atau tempat lain yang diputuskan
oleh Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI.
E. Ketentuan tentang tata cara pemanggilan/pemberitahuan, kuorum,
pimpinan, dan pengambilan putusan adalah sama dengan ketentuan bagi
MusKab/MusKot sebagaimana tercantum di dalam Pasal 60.3. (b) sampai
dengan Pasal 60.3. (e).

Pasal 61
Rapat
61.1. Beberapa macam rapat dalam jajaran PERCASI, tingkatannya adalah sebagai
berikut:
a. Rapat Teknis Operasional
b. Rapat Pengurus Inti
c. Rapat Pleno
d. Rapat Kerja Nasional

61.2. Rapat Teknis Operasional


a. Rapat Teknis Operasional PB PERCASI adalah rapat yang dihadiri oleh
sebagian Pengurus PB PERCASI untuk membahas dan memutuskan
segala persoalan teknis operasional dan bersifat khusus.
b. Rapat teknis operasional diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam 1
(satu) minggu dan dibuat catatan rapatnya untuk dipergunakan sebagai
pedoman penyelesaian masalah yang bersifat teknis operasional.

61.3. Rapat Pengurus Inti


a. Rapat Pengurus Inti dihadiri oleh Pengurus Inti, yakni Ketua Umum, Wakil
Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal dan
Bendahara/Wakil Bendahara.
b. Rapat diadakan untuk membahas dan memutuskan segala persoalan yang
dihadapi di dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya, terutama yang
menyangkut masalah kebijakan

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 27


c. Bilamana diperlukan, Rapat Pengurus Inti dapat mengundang Ketua
Bidang dan Ketua Komisi/Anggota
d. Rapat Pengurus Inti diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setiap 1
(satu) minggu

61.4. Rapat Pleno


a. Rapat Pleno PB PERCASI adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh
Pengurus PB PERCASI.
b. Rapat ini diadakan untuk membahas dan mengevaluasi program kerja
serta memutuskan berbagai permasalahan yang antara lain berkaitan
dengan:
1. Persiapan penyelenggaraan kegiatan PB PERCASI.
2. MUNAS, RAKERNAS, KEJURNAS.
3. Partisipasi di dalam event internasional.
4. Rencana pelepasan asset PB PERCASI, baik berupa barang tidak
bergerak maupun bergerak termasuk uang.
5. Kegiatan PERCASI yang bermaksud menghimpun dana, baik berupa
pinjaman, penyelenggaraan, maupun penyediaan / keikutsertaan di
dalam pasar modal.
c. Rapat Pleno adalah sah dan dapat memutuskan segala hal yang
dibicarakan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah tambah
satu (1/2 + 1) dari jumlah pengurus. Dalam hal belum mencapai kuorum,
rapat ditunda selama 60 (enampuluh) menit dan dapat dilanjutkan atas
persetujuan peserta.
d. Rapat Pleno diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setiap 1 (satu)
bulan.
e. Undangan untuk Rapat Pleno harus dilakukan secara tertulis ke alamat
setiap anggota PB PERCASI paling sedikit 3 (tiga) hari sebelum rapat
dimaksud dilaksanakan dan undangan tersebut harus mencantumkan
secara jelas hari, tanggal, waktu, tempat, serta acara rapat.

61.5. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)


a. Hak Suara dan Jumlah Utusan
1. Setiap anggota/PERCASI Provinsi berhak mengeluarkan 1 (satu) suara
dalam setiap Rapat Kerja Nasional
2. Setiap anggota berhak mengirimkan 2 (dua) orang utusan dalam setiap
Rapat Kerja Nasional
3. Setiap Instansi atau organisasi lain yang mendapatkan undangan
berhak mengirimkan 1 (satu) orang utusan yang berstatus sebagai
peninjau dan tidak memiliki hak suara
b. Tempat dan Pemberitahuan
1. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) diselenggarakan di tempat
kedudukan PB PERCASI atau tempat lain di Indonesia yang diputuskan
oleh Pengurus Besar PERCASI.
2. Pemberitahuan yang sekaligus merupakan undangan tentang Rapat
Kerja Nasional dilakukan secara tertulis dan dikirimkan ke alamat
terakhir setiap Pengurus Provinsi PERCASI (anggota) sekurang-
kurangnya 14 (empat belas) hari kelender sebelum RAKERNAS itu
diselenggarakan. Didalam pemberitahuan tersebut juga harus
dijelaskan hari, tanggal, jam, dan tempat penyelenggaraan RAKERNAS
dan diuraikan dengan singkat acara yang akan dibicarakan.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 28


3. Bahan-bahan tertulis yang akan dilaporkan, dibicarakan, dibahas dan
diputuskan di dalam RAKERNAS yang akan diselenggarakan, wajib
dikirimkan oleh Pengurus Besar PERCASI dan atau Panitia Pelaksana
yang ditunjuknya kepada setiap anggota sekurang-kurangnya 7 (tujuh)
hari kalender sebelum RAKERNAS diselenggarakan.
c. Kuorum
1. Apabila pemberitahuan sebagaimana dimaksud Pasal 61.5.(b) di atas
telah dipenuhi, RAKERNAS adalah sah dan dapat memutuskan segala
hal yang dibicarakan, apabila RAKERNAS dihadiri oleh sekurang-
kurangnya setengah tambah satu utusan yang sah dari jumlah anggota
yang ada.
2. Apabila pada saat berlangsungnya RAKERNAS ternyata kuorum
sebagaimana Pasal 61.5 (c) (1) di atas tidak dipenuhi, RAKERNAS
ditunda untuk waktu paling lama 60 (enam puluh) menit, untuk memberi
kesempatan bagi utusan yang belum hadir mengikuti RAKERNAS.
Apabila setelah itu ternyata kuorum belum juga dipenuhi, RAKERNAS
dinyatakan sah dan dilanjutkan, serta dapat mengambil keputusan
secara sah mengenai setiap hal yang dibicarakan.
d. Pimpinan
RAKERNAS dipimpin oleh Ketua Umum PB PERCASI didampingi oleh 4
(empat) orang Wakil Ketua Umum atau sebagiannya dan Sekretaris
Jenderal. Bilamana Ketua Umum berhalangan, dapat diwakilkan kepada
salah seorang Wakil Ketua Umum PB PERCASI sebagai pimpinan rapat.
e. Putusan
1. Setiap putusan yang diambil di dalam RAKERNAS dilakukan melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat. Namun bilamana musyawarah
gagal mencapai mufakat, putusan diambil melalui pemungutan
suara,dan putusan adalah sah bilamana disetujui oleh lebih dari 50%
suara yang sah.
2. Apabila setelah dilakukan pemungutan suara, yang setuju dan yang
tidak setuju sama banyaknya, keputusan ditentukan dengan undian
bagi yang menyangkut diri orang dan untuk hal-hal lain ditolak.

61.6 Rapat di Tingkat PERCASI Provinsi dan PERCASI Kabupaten/Kota


Pengurus Provinsi PERCASI, dan PERCASI Kabupaten/Kota
menyelenggarakan Rapat Teknis Operasional, Rapat Pengurus Inti, Rapat
Pleno, dengan berpedoman pada ketentuan Pasal 61.2, Pasal 61.3, Pasal
61.4 serta dengan mengingat kondisi dan status di daerahnya masing-masing.

61.7. Rapat Kerja Provinsi (RAKERPROV)


a. Hak Suara dan Jumlah Utusan
1. Setiap Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI yang ada di wilayah
PERCASI Provinsi penyelenggara RAKERPROV berhak mengeluarkan
1 (satu) hak suara
2. Setiap Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI berhak mengirimkan 2
(dua) orang utusan untuk setiap RAKERPROV.
3. Setiap peninjau yang diundang dan yang belum menjadi anggota
PERCASI Provinsi dapat mengirimkan satu orang tetapi tidak memiliki
hak suara.
b. Tempat dan Pemberitahuan

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 29


1. RAKERPROV diselenggarakan di tempat kedudukan PERCASI
Provinsi atau tempat lain yang diputuskan oleh Pengurus Provinsi
PERCASI.
2. Pemberitahuan yang sekaligus merupakan undangan tentang
RAKERPROV dilakukan secara tertulis dan dikirimkan ke alamat
terakhir setiap Pengurus Kabupaten PERCASI/Kota yang berhak untuk
mengikuti RAKERPROV dimaksud, sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh)
hari kalender sebelum RAKERPROV itu diselenggarakan. Di dalam
pembertahuan tersebut juga harus dijelaskan hari, tanggal, jam dan
tempat penyelenggaraan RAKERPROV dan diuraikan singkat acara
yang akan dibicarakan.
3. Bahan-bahan tertulis yang akan dilaporkan, dibicarakan, dibahas, dan
diputuskan di dalam RAKERPROV yang akan diselenggarakan, wajib
dikirimkan oleh Pengurus Provinsi PERCASI dan atau Panitia
Pelaksana RAKERPROV yang ditujukan kepada setiap dan seluruh
peserta RAKERPROV yang berhak sebagaimana dimaksud Pasal 61.7.
(b).(2) di atas, sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari kalender
sebelum RAKERPROV diselenggarakan.
c. Kuorum
1. Apabila pemberitahuan sebagaimana dimaksud Pasal 61.7. (b) (2) di
atas telah dipenuhi, RAKERPROV adalah sah dan dapat memutuskan
semua hal yang dibicarakan bilamana telah memenuhi kuorum yakni
dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah
Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI.
2. Apabila pada saat berlangsungnya RAKERPROV ternyata kuorum
sebagaimana Pasal 61.7. (c) (1) di atas tidak dipenuhi, RAKERPROV
ditunda untuk waktu paling lama 60 (enam puluh) menit, untuk memberi
kesempatan kepada utusan yang belum hadir mengikuti RAKERPROV.
Apabila setelah penundaan ternyata kuorum belum juga dipenuhi,
RAKERPROV dinyatakan sah dan dilanjutkan, serta dapat mengambil
keputusan secara sah mengenai setiap hal yang dibicarakan.
d. Pimpinan
Rapat Kerja Provinsi dipimpin oleh Ketua Umum PERCASI Provinsi
didampingi 3 (tiga) orang Wakil Ketua Umum dan Sekretaris Umum.
Bilamana Ketua Umum berhalangan dapat diwakilkan kepada salah
seorang Wakil Ketua Umum PERCASI Provinsi sebagai pimpinan rapat.
e. Putusan
1. Setiap putusan yang diambil di dalam RAKERPROV dilakukan melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat. Namun bilamana musyawarah
gagal mencapai mufakat, putusan diambil melalui pemungutan suara
dan putusan adalah sah bilamana disetujui oleh lebih dari 50% suara
yang sah.
2. Apabila setelah dilakukan pemungutan suara, yang setuju dan yang
tidak setuju sama banyaknya, keputusan ditentukan dengan undian
bagi yang menyangkut diri orang dan untuk hal-hal lain ditolak.

61.8. Rapat Kerja Kabupaten/Kota


a. Hak Suara dan Jumlah Utusan
1. Setiap Pengurus PERCASI Kecamatan/Klub Catur dari anggota yang
berada di wilayah kerja PERCASI Kabupaten/Kota yang

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 30


menyelenggarakan RAKERKAB/KOT berhak mengeluarkan 1 (satu)
hak suara di dalam setiap RAKERKAB/KOT.
2. Setiap Pengurus PERCASI Kecamatan/Klub Catur dari anggota
Pengurus PERCASI Kabupaten/Kota berhak mengirimkan 2 (dua)
orang utusan untuk RAKERKAB/KOT
3. Setiap peninjau yang diundang dan yang belum menjadi anggota
PERCASI Kabupaten/Kota dapat mengirimkan satu orang tetapi tidak
memiliki hak suara.
b. Tempat dan Pemberitahuan
1. RAKERKAB/KOT diselenggarakan di tempat kedudukan PERCASI
Kabupaten/Kota atau tempat lain yang diputuskan oleh Pengurus
Kabupaten/Kota PERCASI
2. Pemberitahuan yang sekaligus merupakan undangan tentang
RAKERKAB/KOT dilakukan secara tertulis dan dikirimkan ke alamat
terakhir setiap Pengurus Kecamatan/Klub Catur PERCASI dari anggota
yang berhak untuk mengikuti RAKERKAB/KOT sekurang-kurangnya 30
(tiga puluh) hari kalender sebelum RAKERKAB/KOT itu
diselenggarakan. Di dalam pemberitahuan tersebut juga harus
dijelaskan hari, tanggal, jam dan tempat penyelenggaraan
RAAKERKAB/KOT dan diuraikan dengan singkat acara yang akan
dibicarakan.
3. Bahan-bahan tertulis yang akan dilaporkan, dibicarakan dibahas dan
diputuskan di dalam RAKERKAB/KOT yang akan diselenggarakan,
wajib dikirimkan oleh Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI dan atau
Panitia Pelaksana RAKERKAB/KOT yang ditujukan kepada setiap dan
seluruh peserta RAKERKAB/KOT yang berhak sebagaimana dimaksud
Pasal 61.8 (b) (2) di atas sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari
kalender sebelum RAKERKAB/KOT diselenggarakan.
c. Kuorum
1. Apabila pemberitahuan sebagaimana dimaksud Pasal 61.8 (b) (2) di
atas telah dipenuhi, RakerKab/Kot adalah sah dan dapat memutuskan
semua hal yang dibicarakan bilamana telah memenuhi kuorum yakni
dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah
anggota.
2. Apabila pada saat berlangsungnya RAKERKAB/KOT ternyata kuorum
sebagaimana Pasal 61.8. (c) (1) di atas tidak dipenuhi,
RAKERKAB/KOT ditunda untuk waktu paling lama 60 (enam puluh)
menit, untuk memberi kesempatan kepada utusan yang belum hadir
mengikuti RAKERKAB/KOT. Apabila setelah penundaan ternyata
kuorum belum juga dipenuhi, RAKERKAB/KOT dinyatakan sah dan
dilanjutkan, serta dapat mengambil keputusan secara sah mengenai
setiap hal yang dibicarakan
d. Pimpinan
RAKERKAB/KOT dipimpin oleh Ketua PERCASI Kabupaten/Kota
didampingi 2 (dua) orang Wakil Ketua dan Sekretaris. Bilamana Ketua
berhalangan, dapat diwakilkan kepada salah seorang Wakil Ketua
PERCASI Kabupaten/Kota sebagai pimpinan rapat.
e. Putusan
1. Setiap putusan yang diambil di dalam RAKERKAB/KOT dilakukan
melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Namun bilamana
musyawarah gagal mencapai mufakat, putusan diambil melalui

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 31


pemungutan suara, dan putusan adalah sah bilamana disetujui oleh
lebih dari 50% suara yang sah.
2. Apabila setelah dilakukan pemungutan suara, yang setuju dan yang
tidak setuju sama banyaknya, keputusan ditentukan dengan undian
bagi yang menyangkut diri orang dan untuk hal-hal lain ditolak.

BAB VI
KEJUARAAN

Pasal 62
Tugas dan Kurun Waktu Penyelenggaraan.

62.1. Kejuaraan Kabupaten/Kota (KEJURKAB/KEJURKOT)


a. PERCASI Kabupaten/kota bertugas mempersiapkan dan
menyelenggarakan Kejuaraan kabupaten/Kota sebagai puncak kegiatan
olahraga catur di Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan sedapat mungkin
sekali dalam setiap tahun.
b. Persiapan dan penyelenggaraan Kejuaraan Kabupaten/Kota, dilakukan
dengan berpedoman pada Peraturan Kejuaraan Provinsi yang berlaku
serta Peraturan PERCASI Provinsi yang mengatur secara khusus tentang
penyelenggaraan Kejuaraan Kabupaten/Kota.

62.2. Kejuaraan Provinsi (KEJURPROV)


a. PERCASI Provinsi bertugas mempersiapkan dan menyelenggarakan
Kejuaraan Provinsi sebagai puncak kegiatan olahraga catur di Provinsi,
yang diselenggarakan sedapat mungkin sekali dalam setiap tahun.
b. Persiapan dan penyelenggaraan Kejuaraan Provinsi, dilakukan dengan
berpedoman pada Peraturan Kejuaraan Nasional yang berlaku serta
Peraturan PB PERCASI yang mengatur secara khusus tentang
penyelenggaraan KEJURNAS.

62.3. Kejuaraan Nasional (KEJURNAS)


a. PB PERCASI memberi tugas kepada PERCASI Provinsi yang ditunjuk
sebagai penyelenggara KEJURNAS untuk mempersiapkan dan
menyelenggarakan KEJURNAS sebagai puncak kegiatan olahraga catur di
Indonesia yang diselenggarakan sekali dalam setahun.
b. Peraturan KEJURNAS dipersiapkan oleh PB PERCASI dan kemudian
disampaikan kepada RAKERNAS terdekat untuk disahkan.
c. Persiapan dan penyelenggaraan KEJURNAS dilakukan sesuai dengan
peraturan KEJURNAS yang berlaku.
d. Peraturan KEJURNAS membuat ketentuan-ketentuan antara lain sebagai
berikut:
1. Mempertandingkan seluruh kategori dan nomor: Terbuka, Senior Putri,
dan Kelompok Junior yang merupakan kelompok wajib.
2. Untuk dapat dipertandingkan dalam seluruh kategori dan Kelompok
Umur, pesertanya paling sedikit berjumlah 10 (sepuluh) orang.
3. Setiap kelompok yang dipertandingkan dalam KEJURNAS minimal
diikuti oleh 3 (tiga) Provinsi.
4. Pengprov PERCASI yang menjadi tuan rumah KEJURNAS diberikan
kuota tambahan 50% peserta dari tiap nomor yang dipertandingkan.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 32


5. Peserta yang pada KEJURNAS sebelumnya keluar sebagai juara
kelompok umur tertentu, diharuskan naik ke kelompok umur diatasnya
walaupun usianya masih memungkinkan untuk bermain dalam
kelompok umur yang lama.

BAB VII
KEUANGAN

Pasal 63
Pembukuan
63.1. Pelaksanaan pembukuan dan keuangan PERCASI untuk semua tingkat, baik
di PB maupun di Provinsi/Kabupaten/Kota tanpa terkecuali, dilaksanakan
sesuai dengan prinsip pembukuan yang berlaku secara umum di Indonesia.
63.2. Tahun buku PERCASI untuk semua tingkat, baik di PB maupun
Provinsi/Kabupaten/Kota tanpa kecuali, dimulai pada tanggal 1 Januari dan
diakhiri pada tanggal 31 Desember.

Pasal 64
Pertanggungjawaban Keuangan
64.1 Pengurus Besar PERCASI menyampaikan pertanggungjawaban keuangan
tahunan kepada dan di dalam Munas atau Rakernas.
64.2. Pengurus Provinsi PERCASI menyampaikan pertanggungjawaban keuangan
tahunan kepada dan di dalam Musprov atau Rakerprov..
64.3. Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI menyampaikan pertanggungjawaban
keuangan tahunan kepada dan di dalam Muskab/Kot atau Rakerkab/Kot.
64.4. Apabila diselenggarakan MUNAS Luar Biasa, Musprov Luar Biasa,
Muskab/Kot Luar Biasa, Pengurus Besar PERCASI, Pengurus Provinsi
PERCASI, Pengurus Kabupaten/Kota Percasi wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban keuangan.

BAB VIII
MUTASI ATLET

Pasal 65
Mutasi Atlet
65.1. Setiap atlet dapat melakukan mutasi antar perkumpulan (klub)/PERCASI
Kecamatan, antar Pengkab/Pengkot PERCASI maupun antar Pengurus
Provinsi PERCASI di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
65.2. Mutasi adalah hak atlet dan sah apabila sudah mendapat surat ijin mutasi dari
klub/PERCASI Kecamatan atau Pengkab/Pengkot PERCASI atau Pengprov
PERCASI dimana atlet tersebut berasal.
65.3. Pengurus Besar PERCASI mengesahkan mutasi atlet antar provinsi,
Pengurus Provinsi PERCASI mengesahkan mutasi atlet antar kabupaten/kota
di wilayahnya, Pengurus PERCASI Kabupten/Kota mengesahkan mutasi atlet
antar klub/PERCASI Kecamatan di wilayahnya.
65.4. Untuk mendapat pengesahan sesuai pasal 65.3 diatas, mutasi atlet harus
dilakukan secara benar dan sah sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
yang akan diatur lebih rinci didalam Peraturan Organisasi (PO) PERCASI.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 33


BAB IX
LAIN – LAIN

Pasal 66
Usaha Pelengkap
66.1. Dalam rangka memenuhi setiap dan segala hak dan kewajiban PB PERCASI
sebagaimana dirinci dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
Pengurus Besar PERCASI dapat mendirikan dan membentuk badan usaha
dan atau lembaga pelengkap yang dianggap perlu dan badan usaha atau
lembaga dimaksud sepenuhnya merupakan tanggungjawab PB PERCASI.
66.2. Badan Usaha dan atau lembaga yang dibentuk dan didirikan oleh PB
PERCASI sebagaimana dimaksud Pasal 66.1 di atas harus dilaporkan
kepada dan di dalam RAKERNAS PERCASI terdekat untuk mendapatkan
persetujuan dan apabila RAKERNAS menolak memberikan persetujuannya,
usaha dan atau lembaga dimaksud harus segera dihentikan dan atau
dibubarkan.

Pasal 67
Perubahan/Pengecualian Anggaran Rumah Tangga
67.1. Usul perubahan dan atau pengecualian ketentuan terhadap Anggaran Rumah
Tangga hanya dapat disahkan oleh MUNAS, apabila perubahan dan atau
pengecualian tersebut telah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
RAKERNAS.
67.2. Perubahan dan atau pengecualian dapat disahkan oleh MUNAS atau
RAKERNAS apabila usul perubahan dan atau pengecualian tersebut disetujui
oleh sedikitnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah suara yang hadir atau diwakili
secara sah dalam MUNAS atau RAKERNAS.
67.3. Perubahan dan atau pengecualian terhadap ketentuan Anggaran Rumah
Tangga hanya dapat disahkan oleh MUNAS atau RAKERNAS dengan cara
seperti tersebut pada Pasal 67.1 dan 67.2 atau cara lain yang secara tegas
diputuskan oleh MUNAS atau RAKERNAS.

Pasal 68
Peraturan/Keputusan
68.1. Segala sesuatu yang tidak diatur dan atau belum cukup diatur oleh Anggaran
Rumah Tangga ini, akan diatur oleh Pengurus Besar PERCASI di dalam satu
atau beberapa Peraturan Organisasi (PO) PERCASI.
68.2. Peraturan dan atau keputusan dimaksud Pasal 68.1 di atas tidak boleh
bertentangan dengan setiap ketentuan dari Anggaran Dasar dan atau
Anggaran Rumah Tangga dan atau setiap Keputusan MUNAS/RAKERNAS.

BAB X
MASA BERLAKU DAN PERATURAN PERALIHAN

Pasal 69
Masa Berlaku
69.1. Anggaran Rumah Tangga PERCASI yang pertama berlaku sejak berdirinya
PERCASI pada tanggal 17 Agustus 1950 dan Anggaran Rumah Tangga
tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan/penyempurnaan.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 34


69.2. Perubahan/penyempurnaan pertama terhadap Anggaran Rumah Tangga
PERCASI telah dilakukan oleh Kongres PERCASI tahun 1969 yang
diselenggarakan di Surabaya.
69.3. Perubahan/penyempurnaan ke-dua terhadap Anggaran Rumah Tangga
PERCASI telah dilakukan oleh Kongres PERCASI tahun 1971 yang
diselenggarakan di Padang.
69.4. Perubahan/penyempurnaan ke-tiga terhadap Anggaran Rumah Tangga
PERCASI telah dilakukan oleh Musyawarah Nasional PERCASI Tahun 1990
di Jakarta.
69.5. Perubahan/penyempurnaan ke-empat terhadap Anggaran Rumah Tangga
PERCASI telah dilakukan oleh Musyawarah Nasional PERCASI tahun 2003 di
Semarang.
69.6. Perubahan/Penyempurnaan ke-lima terhadap Anggaran Rumah Tangga
PERCASI telah dilakukan oleh Tim Penyempurnaan Anggaran Dasar
Anggaran Rumah Tangga PERCASI pada hari jumat tanggal 10 Juni 2005
berdasarkan mandat yang diberikan oleh Musyawarah Nasional Luar Biasa
PERCASI tahun 2005 dengan Keputusan Nomor: 04/Munaslub/2005.
69.7. Perubahan/penyempurnaan ke-enam terhadap Anggaran Rumah Tangga ini
telah dipersiapkan oleh tim penyelesaian Anggaran Dasar / Anggaran Rumah
Tangga PERCASI yang dibentuk oleh RAKERNAS PERCASI tahun 2005
yang diselenggarakan di Tarakan, Kalimantan Timur, pada tanggal 4 Agustus
2005, dengan Keputusan Nomor: 03/RAKERNAS/2005, yang kemudian
dibahas dan disetujui oleh RAKERNAS PERCASI Tahun 2006 yang
diselenggarakan di Batam pada tanggal 25 Juli 2006.
69.8. Perubahan/penyempurnaan ke-tujuh terhadap Anggaran Rumah Tangga ini
telah dibahas dan disetujui oleh RAKERNAS PERCASI Ke-35 tahun 2011
yang diselenggarakan di Palembang pada tanggal 9 September 2011
berdasarkan Keputusan Nomor: 03/SKEP/RAKERNAS-35/IX/2011 tanggal 9
September 2011.
69.9. Perubahan/penyempurnaan ke-delapan terhadap Anggaran Rumah Tangga
ini telah dibahas dan disetujui oleh MUNAS PERCASI XXVII tahun 2013 yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 5 Juli 2013 berdasarkan Keputusan
Nomor: 06/MUNAS-PERCASI/XXVII/2013 tanggal 5 Juli 2013.

Pasal 70
Peraturan Peralihan
Setiap dan seluruh anggota yang sudah ada pada saat berlakunya Anggaran Rumah
Tangga ini dianggap telah memenuhi setiap dan seluruh persyaratan keanggotaan
sebagaimana dimaksud Pasal 10 Anggaran Rumah Tangga ini.

Anggaran Rumah Tangga PERCASI | 35


LAMPIRAN A
ANGGARAN RUMAH TANGGA PERCASI

LAMBANG PERCASI :

PERBANDINGAN:

A. Diameter Lambang = 9 Satuan

B. Jarak Lambang dengan tulisan GENS UNA SUMUS = 2 Satuan

C. Panjang tulisan GENS UNA SUMUS = 13 Satuan


LAMPIRAN B
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BENDERA PERCASI :

Ukuran Bendera PERCASI dan Ukuran Lambang PERCASI pada Bendera:

A. Bendera untuk di luar ruangan:

Ukuran : Panjang 300 cm x Lebar 200 cm

Diameter Lambang PERCASI : 100 cm

Tulisan GENS UNA SUMUS : Tinggi 14 cm x Panjang 140 cm

B. Bendera untuk di dalam ruangan:

Ukuran : Panjang 135 cm x Lebar 90 cm

Diameter Lambang PERCASI : 50 cm

Tulisan GENS UNA SUMUS : Tinggi 7 cm x Panjang 70 cm


LAMPIRAN C
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BENDERA: PERCASI PROVINSI atau PERCASI KABUPATEN/KOTA

Ukuran Bendera PERCASI dan Ukuran Lambang PERCASI pada Bendera:

A. Bendera untuk di luar ruangan:

Ukuran : Panjang 300 cm x Lebar 200 cm

Diameter Lambang PERCASI : 100 cm

Tulisan GENS UNA SUMUS : Tinggi 14 cm x Panjang 140 cm

B. Bendera untuk di dalam ruangan:

Ukuran : Panjang 135 cm x Lebar 90 cm

Diameter Lambang PERCASI : 50 cm

Tulisan GENS UNA SUMUS : Tinggi 7 cm x Panjang 70 cm


LAMPIRAN D ANGGARAN RUMAH TANGGA

PAPAN NAMA PB PERCASI

Lebar 80 cm

Tinggi
80cm

SEKRETARIAT : PINTU VI STADION UTAMA SENAYAN JAKARTA


TELP: (021) 5731340 FAX: (021) 5731340
E-MAIL : pbpercasi@gmail.com;
indonesianchessfederation@yahoo.co.id
LAMPIRAN E ANGGARAN RUMAH TANGGA

PAPAN NAMA PERCASI PROVINSI

Lebar 80 cm

Tinggi
80cm

SEKRETARIAT :XXXXXXXXXXXXXXXXXX
TELP. XXXXXXXXXXX FAX : XXXXXXXXXX
E-MAIL : XXXXXXXXXXXXXXX
LAMPIRAN F ANGGARAN RUMAH TANGGA

PAPAN NAMA PERCASI KABUPATEN/KOTA

Lebar 80 cm

Tinggi
80cm

PROVINSI: XXXXXXXXXXXXXXX
SEKRETARIAT: XXXXXXXXXXXXXXXXXX
TELP: XXXXXXXXXXX FAX: XXXXXXXXXX
E-MAIL: XXXXXXXXXXXXXXX
LAMPIRAN G ANGGARAN RUMAH TANGGA

BADGE PERCASI
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH NASIONAL PERSATUAN CATUR SELURUH INDONESIA XXVII TAHUN 2013
NOMOR : 06/MUNAS-PERCASI/XXVII/2013

Tentang:
Revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Organisasi PERCASI

MUSYAWARAH NASIONAL PERSATUAN CATUR SELURUH INDONESIA XXVII TAHUN 2013

Menimbang : a. Bahwa MUNAS PERCASI XXVII Tahun 2013 telah menelaah dan
membahas rancangan revisi Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga (AD-ART) serta Peraturan Organisasi (PO) PERCASI
dan merasa perlu menambahkan beberapa perubahan lagi.
b. Bahwa penambahan beberapa perubahan pada rancangan revisi
AD-ART dan PO PERCASI sesuai dengan hasil Sidang Komisi I
Bidang Organisasi MUNAS PERCASI XXVII Tahun 2013.
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada butir “a” dan “b”
diatas, maka dianggap perlu untuk menerbitkan Keputusannya.

Mengingat : 1. Undang-undang RI No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem


Keolahragaan Nasional.
2. SK KONI Pusat No 63 Tahun 2011.
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PERCASI yang
berlaku.

Memperhatikan : 1. Sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga yang diwakili oleh


Deputi Bidang Peningkatan Prestasi dan Olahraga pada
Pembukaan MUNAS PERCASI XXVII Tahun 2013 tanggal 5 Juli
2013.
2. Sambutan Ketua Umum KONI Pusat yang diwakili oleh Bendahara
KONI Pusat pada Pembukaan MUNAS PERCASI XXVII Tahun 2013
tanggal 5 Juli 2013.
3. Sambutan Ketua Umum PB PERCASI Masa Bakti Tahun 2010-2013
pada Pembukaan MUNAS PERCASI XXVII Tahun 2013 tanggal 5
Juli 2013.
4. Tanggapan Peserta MUNAS PERCASI XXVII Tahun 2013.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menerima dan mengesahkan rancangan revisi Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) serta Peraturan Organisasi (PO)
PERCASI sebagaimana terlampir dalam keputusan ini, dan lampiran
tersebut merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini, dengan catatan ditambahkan lagi perubahan sesuai
hasil Sidang Komisi I Bidang Organisasi MUNAS PERCASI XXVII Tahun
2013 yang terlampir pada Keputusan Nomor 04/MUNAS-
PERCASI/XXVII/2013.

Kedua : Sesudah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) serta
Peraturan Organisasi (PO) PERCASI direvisi sebagaimana dimaksud
pada ketetapan “Pertama” tersebut diatas, maka kepada Pengurus
Besar PERCASI Masa Bakti Tahun 2013-2017 untuk segera
mensosialisasikannya dan mengirimkan copynya ke seluruh Pengprov
PERCASI se Indonesia untuk dijadikan pedoman.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan


apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 5 Juli 2013

MUSYAWARAH NASIONAL PERCASI XXVII TAHUN 2013


PIMPINAN SIDANG PLENO,

Sekretaris, Ketua,

Drs. Henry Hendratno, WN, PN Drs. GM Utut Adianto

Wakil Ketua, Wakil Ketua, Wakil Ketua,


USULAN REVISI AD-ART PERCASI
Pada
MUNAS PERCASI XXVII TAHUN 2013 DI JAKARTA

No. BAB/PASAL ANGGARAN DASAR (AD) USULAN REVISI


2011
1 Pasal Jabatan Ketua Umum hanya Jabatan Ketua Umum hanya
19.3 dapat dijabat oleh orang dapat dijabat oleh orang yang
yang sama maksimal untuk sama maksimal untuk 2 (dua)
2 (dua) Masa bakti berturut- Masa bakti/ Periode secara
turut atau tidak berturut penuh, berturut-turut atau tidak
turut berturut turut

2 Pasal Pengurus PERCASI tidak Pengurus PERCASI tidak Boleh


23.1 dibenarkan merangkap merangkap jabatan
jabatan kepengurusan kepengurusan diantara
diantara Pengurus Besar Pengurus Besar PERCASI,
PERCASI, PERCASI PERCASI Provinsi, dan
Provinsi, dan PERCASI PERCASI Kota/Kabupaten.
Kota/Kabupaten.

3 Pasal Utusan dari setiap anggota Utusan Percasi Kecamatan


27.2 c yang ada di wilayah kerja yang sudah menjadi anggota
Percasi Kota/Kabupaten PERCASI Kota/Kabupaten
Bersangkutan Bersangkutan

4 Pasal Utusan PERCASI Kecamatan Klub yang sudah memenuhi


27.2 d selaku peninjau syarat dan terdaftar menjadi
(dihilangkan) anggota di Percasi
Kota/Kabupaten yang
bersangkutan

5 Pasal Kejuaraan Catur yang diakui Kejuaraan Catur yang diakui


35.1 oleh PERCASI adalah oleh PERCASI adalah sebagai
sebagai berikut : berikut :
1. Kejuaraan catur tingkat A. Kejuaraan catur tingkat
Kota/Kabupaten Kota/Kabupaten (Kejurkot/Kab)
(Kejurkab/Kot) B. Kejuaraan Catur Tingkat
2. Kejuaraan Catur Tingkat Provinsi (Kejurprov)
Provinsi (Kejurprov) C. Kejuaraan Catur Tingkat
3. Kejuaraan Catur Tingkat Nasional (Kejurnas)
Nasional (Kejurnas) D. Turnamen-turnamen Catur
4. Turnamen-turnamen Catur Tingkat Nasional yang
Tingkat Nasional yang memenuhi persyaratan.
memenuhi persyaratan. E. Untuk Kejuaraan pada a,b,c
wajib dilaksanakan setiap
tahun
1
6 Pasal Usaha Lain yang sah dan Usaha Lain yang sah dan tidak
36.4 tidak bertentangan dengan bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Dasar dan Anggaran
Anggaran Rumah Tangga Rumah Tangga serta
serta perundang-undangan perundang-undangan dan
yang berlaku. peraturan-peraturan yang
berlaku.

7 BAB VIII DEWAN ARBITRASE OLAH BAB VIII


RAGA CATUR MUTASI ATLET
Pasal 38
1. Setiap atlet memiliki hak
untuk mutasi,baik antar
perkumpulan/klub,
Pengkot/Pengkab dan
Pengprov.

2. Mutasi atlet harus dilakukan


secara benar dan sah.

3. Syarat mutasi atlet diatur


dalam Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan
Organisasi Percasi

8 BAB VIII DEWAN ARBITRASE BAB IX DEWAN ARBITRASE


OLAHRAGA CATUR OLAHRAGA CATUR

9 BAB IX ANGGARAN RUMAH BAB X


TANGGA ANGGARAN RUMAH TANGGA

10 BAB X PERUBAHAN ANGGARAN BAB XI


DASAR
PERUBAHAN ANGGARAN
DASAR

11 BAB XI PEMBUBARAN BAB XII

PEMBUBARAN

12 BAB XII PENUTUP BAB XIII

PENUTUP

2
No. BAB/PASAL ANGGARAN RUMAH USULAN REVISI
TANGGA (ART)
1 Pasal a. Telah mempunyai paling a. Telah mempunyai paling
10.2 sedikit 2 (Dua) Pengurus sedikit 3 (tiga) Pengurus
Kota/Kabupaten percasi kota/kabupaten percasi
masing-masing yang masing-masing yang
lengkap dengan pengurus lengkap dengan pengurus
yang telah berfungsi yang telah berfungsi dengan
dengan baik baik
b. Setiap PengKab/PengKot b. Setiap PengKot/PengKab
dimaksud pada Pasal dimaksud pada Pasal
10.2.(a) di atas masing- 10.2.(a) diatas masing-
masing telah mempunyai masing telah mempunyai
paling sedikit 2 (dua) paling sedikit 3 (tiga)
Pengurus Kecamatan / Pengurus
Perkumpulan/ Klub atau Kecamatan/Perkumpulan/
yang setingkat, masing- Klub atau yang setingkat,
masing lengkap dengan masing-masing lengkap
pengurusnya yang dengan pengurusnya yang
berfungsi dengan baik. berfungsi dengan baik.

2 Pasal Pengukuhan dan Pelantikan Pengukuhan dan Pelantikan


50.3 Pengurus Kecamatan Pengurus Kecamatan PERCASI
PERCASI dikukuhkan dan dikukuhkan dan dilantik oleh
dilantik oleh Ketua Umum Ketua Umum Pengurus
Pengurus Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota PERCASI
PERCASI berdasarkan berdasarkan Keputusan Ketua
Keputusan Ketua Umum Umum Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota PERCASI PERCASI setelah mendapat
setelah mendapat Rekomendasi Ketua
Rekomendasi Koordinator Olah Raga
Kecamatan (KOK)

3 Pasal Pengurus Besar PERCASI Pengurus Besar PERCASI tidak


52.2 dapat mengukuhkan mengukuhkan susunan
susunan Pengurus Provinsi Pengurus Provinsi PERCASI
PERCASI yang telah yang belum direkomendasikan
direkomendasikan tertulis tertulis oleh Pengurus KONI
oleh Pengurus KONI Provinsi yang berwenang.
Provinsi yang berwenang.

3
4 Pasal Pengurus tingkat Provinsi, Pengurus tingkat Provinsi,
52.5 Kota/Kabupaten dan Kota/Kabupaten dan
Kecamatan yang telah Kecamatan yang telah
dikukuhkan oleh Pengurus dikukuhkan oleh Pengurus
Besar, Pengurus Provinsi Besar, Pengurus Provinsi
PERCASI dan Pengurus PERCASI dan Pengurus
Kota/Kabupaten PERCASI, Kota/Kabupaten PERCASI,
pelantikannya dapat pelantikannya dapat dilakukan
dilakukan oleh PERCASI oleh KONI Provinsi dan atau
Provinsi dan atau PERCASI KONI Kota/Kabupaten
Kota/Kabupaten sepanjang sepanjang mendapat
mendapat pendelegasian pendelegasian dari PB
dari PB PERCASI dan atau PERCASI dan atau Pengurus
Pengurus Provinsi PERCASI Provinsi PERCASI atau
atau Pengurus Pengurus Kota/Kabupaten
Kota/Kabupaten PERCASI PERCASI yang bersangkutan.
yang bersangkutan.

5 Pasal 60.1.d 2.Pimpinan MUNAS terdiri 2. Pimpinan MUNAS terdiri atas


atas 3 (tiga) orang mewakili 3 (tiga) orang mewakili PB
PB PERCASI. Selama PERCASI dan 2 (dua) orang
Pimpinan MUNAS mewakili Pengurus Provinsi
sebagaimana dimaksud PERCASI. Selama Pimpinan
Pasal 60.1.(d) (1) diatas MUNAS sebagaimana
belum dipilih, untuk dimaksud Pasal 60.1.(d) (1)
sementara MUNAS diatas belum dipilih, untuk
dipimpin oleh Ketua Umum sementara MUNAS dipimpin
PB PERCASI yang oleh Ketua Umum PB
bertugas untuk PERCASI yang bertugas
mengesahkan Peraturan untuk mengesahkan
Tata Tertib, Acara dan Peraturan Tata Tertib, Acara
memilih Pimpinan MUNAS. dan memilih Pimpinan
MUNAS.

6 Pasal 60.2.d 2.Pimpinan MUSPROV terdiri 2.Pimpinan MUSPROV terdiri


atas 3 (Tiga) orang atas 3 (Tiga) orang mewakili
mewakili Pengurus Kota / Pengurus Provinsi PERCASI
Kabupaten PERCASI dan 2 dan 2 (Dua) orang mewakili
(Dua) orang mewakili Pengurus Kota / Kabupaten
PERCASI Provinsi. PERCASI.

4
7 Pasal 1. Setiap Pengurus Percasi 1. Setiap Pengurus Percasi
60.3 a Kecamatan / Pengurus Kecamatan dan Pengurus
Klub Catur yang sudah Klub Catur yang sudah
menjadi anggota, yang menjadi anggota, yang ada
ada di wilayah kerja di wilayah kerja PERCASI
PERCASI Kota / Kota / Kabupaten memiliki
Kabupaten memiliki hak hak 1 (satu) suara
1 (satu) suara
2. Setiap pengurus PERCASI
2. Setiap pengurus Kecamatan dan Pengurus
PERCASI Klub Catur berhak
Kecamatan/Pengurus mengirimkan 2 (dua) orang
Klub Catur berhak utusan untuk hadir dalam
mengirimkan 2 (dua) Musyawarah PERCASI
orang utusan untuk hadir Kota/Kabupaten.
dalam Musyawarah
PERCASI
Kota/Kabupaten.

8 Pasal 60.3.d 2.Pimpinan Musyawarah 2.Pimpinan Musyawarah


PERCASI Kabupaten/Kota PERCASI Kota/Kabupaten
terdiri atas 2 (dua) orang terdiri atas 3 (tiga) orang
mewakili PERCASI mewakili PERCASI
Kabupaten/Kota dan 3 Kota/Kabupaten dan 2 (dua)
(tiga) orang mewakili orang mewakili PERCASI
PERCASI kecamatan/klub. kecamatan/Klub.

9. Pasal 62.3 d. Peraturan KEJURNAS d. Peraturan KEJURNAS


Membuat ketentuan- Membuat ketentuan-ketentuan
ketentuan antara lain antara lain sebagai berikut:
sebagai berikut:
1. Mempertandingkan seluruh
1. Minimal kategori dan nomor
mempertandingkan 8 Terbuka,Senior Puteri,
kelas termasuk kelas danKelompok Junior yang
Senior Putra / Putri, merupakan kelompok wajib
Junior Putra/Putri
menurut kelompok umur 2. Untuk dapat
yang merupakan dipertandingkan dalam
kelompok wajib untuk seluruh kategori dan
dipertandingkan kelompok umur, pesertanya
minimal berjumlah 10
2. Untuk dapat orang.
dipertandingkan dalam
3. Setiap kelompok yang
5
satu Kelompok Umur, dipertandingkan dalam
pesertanya paling sedikit KEJURNAS diikuti minimal
berjumlah 8. oleh 3 (tiga) Provinsi.

3. Setiap kelompok yang 4. Pengprov yang menjadi


dipertandingkan dalam tuan rumah KEJURNAS
KEJURNAS wajib diikuti diberikan kuota tambahan
oleh 4 peserta wakil 50% peserta dari tiap nomor
PERCASI Provinsi. yang dipertandingkan.

4. Daerah penyelenggara
KEJURNAS dibebaskan
dari jatah peserta dan
karenanya dapat
mengikuti setiap dan
seluruh kelompok dan
nomor yang
dipertandingkan.

10. (Tambahan MUTASI ATLET 65.1. Setiap atlet dapat


Baru) BAB melakukan mutasi antar
VIII Pasal 65 perkumpulan (klub)/PERCASI
Kecamatan, antar
Pengkab/Pengkot PERCASI
maupun antar Pengurus
Provinsi PERCASI di wilayah
Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

65.2. Mutasi adalah hak atlet


dan sah apabila sudah
mendapat surat ijin mutasi dari
klub/PERCASI Kecamatan atau
Pengkab/Pengkot PERCASI
atau Pengprov PERCASI
dimana atlet tersebut berasal.

65.3. Pengurus Besar


PERCASI mengesahkan mutasi
atlet antar provinsi, Pengurus
Provinsi PERCASI
mengesahkan mutasi atlet
antar kabupaten/kota di
wilayahnya, Pengurus

6
PERCASI Kabupten/Kota
mengesahkan mutasi atlet
antar klub/PERCASI
Kecamatan di wilayahnya.

65.4. Untuk mendapat


pengesahan sesuai pasal 65.3
diatas, mutasi atlet harus
dilakukan secara benar dan
sah sesuai dengan ketentuan
dan persyaratan yang akan
diatur lebih rinci didalam
Peraturan Organisasi (PO)
PERCASI.

11. BAB VIII LAIN-LAIN BAB IX LAIN-LAIN

12. BAB IX MASA BERLAKU DAN BAB X MASA BERLAKU DAN


PERATURAN PERALIHAN PERATURAN PERALIHAN

Jakarta, 5 Juli 2013

MUNAS PERCASI XXVII/2013

Anda mungkin juga menyukai