Anda di halaman 1dari 16

MUNCULNYA MASA KEEMASAN ISLAM DI ANDALUSIA

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kulia sejarah kebudayaan islam Prodi
Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah
IAIN Bone

Oleh

MUHAMMAD ASWAR RAMLI


NIM: 02181158

SITTI NURUL ANISA IREN TAMARA


NIM: 02181145

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)

BONE TAHUN 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT., yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “MUNCULNYA MASA KEEMASAN ISLAM di
ANDALUSIA”.Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sejara Kebudayaan Islam (SKI).

Karena minimnya pengetahuan dan juga pengalaman kami, dengan ini


kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Demi
kesempurnaan, kami sangat berharap saran dan kritik yang dapat mengevaluasi
dan meningkatkan kualitas dalam pembuatan makalah selanjutnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

A. Masuknya Islam di Andalusia ............................................................ 3


B. Perkembangan Islam di Andalusia..................................................... 4
C. Kemajuan peradaban di Andalusia ..................................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 11


A. Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburan itu mendatangkan


penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya menghasilkan banyak
pemikir. Sekitar tujuh setengah abad Islam berkuasa di Spanyol. Waktu yang
tidak pendek memang. Tentunya, sedikit banyak Islam ikut mewarnai kehidupan
di Spanyol.

Bahkan, sejarah telah mencatat bahwa Islam di Spanyol telah membuat


satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan sejarah umat Islam.
Islam Spanyol juga berperan sebagai jembatan penyeberangan ilmu pengetahuan
Yunani Arab ke Eropa pada abad ke-12.

Saat Islam menguasai Spanyol, Eropa bangkit dari keterbelakangannya.


Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan
Eropamengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dalam bagian dunia lainnya, seperti
DinastiBani Abbas dan Dinasti Fatimiyah, namun juga di bidang ilmu
pengetahuan danteknologi. Munculnya tokoh sekaliber Ibnu Bajjah, Ibnu Tufayl,
dan Ibnu Rusydmenunjukkan kemajuan intelektual yang tinggi.

Bahkan, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang


mendukung keberhasilan politik dinegeri itu. Kemajuan-kemajuan Eropa tersebut
tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan Islam di Spanyol.

Dari Spanyol-Islamlah Eropa banyak menimba Ilmu. Pada periode Klasik,


ketika Islam mencapai masa keemasannya, Spanyol merupakan pusat peradaban
Islam yang sangat penting sekaligus sebagai saingan Bagdad diTimur. Ketika itu,
orang-orang Eropa Kristen banyak belajar di perguruan-perguruantinggi Islam di
sana. Islam menjadi “guru” bagi komunitas Eropa

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Masuknya Islam di Andalusia?
2. Bagaimana Perkembanagan Islam di Andalusia?
3. Bagaimana Kemajuan Peradaban di Andalusia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahuai masa keemasan Islam di Andalusia
2. Untuk mengetahuai perkembangan Islam di Andalusia
3. Untuk mengetahui kemajuan peradaban di Andalusia

2
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. MASUKNYA ISLAM DI ANDALUSIA

Spanyol diduduki Islam pada masa Khalifah al-Walid (705-715 M), salah
seorang khalifah Bani Umayyah yang beribukota di Damaskus. 1
Bani Umayyah sepenuhnya menguasai Afrika Utara pada zaman Khalifah
Abdul Malik setelah memakan waktu 53 tahun (30 -83 H). Tiga pahlawan Islam yang
berperan dalam penaklukan Spanyol antara lain Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad,
danMusa bin Nushair. Tharif bin Malik merintis dan menyelidiki keadaan Spanyol
dengan menyeberangi selat antara Maroko dan Eropa itu dengan satu pasukan perang
500 tentara berkuda yang menaiki kapal Julian. Kemelut yang ada dalam kerajaan
Visigothic membuat Tharif bin Malik memenangkan pertempuran. Selanjutnya Musa
bin Nushair mengirim 7000 pasukan di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad yang terdiri
dari suku Barbar yang didukung Musa bin Nushair dan sebagian lagi orang Arab
dikirim Khalifah al-Walid. Pasukan itu menyeberangi selat dan melewati gunung
tempat beristirahat dan menyiapkan pasukan, dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal
Thariq). Kemudian pasukan Thariq mulai bertempur di suatu tempat bernama
Bakkah, lalu Raja Roderick dapat dikalahkan. Tahriq dan pasukannya terus
menaklukkan kota-kota penting , seperti Cordova, Granada, dan Toledo (ibukota
Kerajaan Goth) setelah ditambah jumlah pasukan 5000 personel oleh Musa bin
Nushair sehingga total personel menjadi 12.000 orang. Jumlah ini tidak sebanding
karena Kerajaan Goth memiliki 100.000 orang. 2
Musa bin Nushair merasa perlu melibatkan diri sehingga ia berangkat dengan
pasukan yang besar dan menaklukkan Sedona, Carmona, Seville, dan Merida serta
mengalahkan penguasa Gothic, Theodomir di Orihuela. Setelah bergabung dengan
pasukan Thariq di Toledo, mereka berhasil menguasai seluruh kota penting di
Spanyol mulai Saragossa hingga Navarre. Masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz
(99 H/717 M), perluasan dilakukan untuk menaklukkan daerah sekitar pegunungan
Pyrenia dan Prancis Selatan yang dipimpin al-Samah namun ia gagal dan terbunuh
tahun 102 H. Dilanjutkan dengan penyerangan ke kota Bordesu, Poiter, dan Torus
oleh Abdul Rahman bin Abdullah al-Ghafiqi, namun dihadang Charles Martel
sehingga pasukannya mundur kembali ke Spanyol. Sesudah itu masih terdapat
1
Dr. Badri Yatim, M.A. Sejarah Peradaban Islam ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2007 )
h.87
2
Ibid, h.89
4

penyerangan-penyerangan ke Avignon (734 M), dan Lyon (743 M). Majorca,


Corsica, Sardinia, Creta, Rhodes, Cyprus dan sebagian Sicilia juga dapat dikuasai
Bani Umayyah. Gelombang penyerangan pada permulaan abad ke-8 ini telah
menjangkau Prancis Tengah dan sebagian Italia. Ada dua faktor kemenangan umat
Islam di Spanyol, yakni: Faktor Eksternal, yaitu kondisi dalam negeri Spanyol
sendiri. Secara politik, Spanyol terbagi ke dalam negara-negara kecil.
Penguasa Gothic tidak toleran terhadap aliran agama Monofisit apalagi
Yahudi. Mereka dipaksa untuk dibaptis menurut Kristen dan akan disiksa bila
menolak.
Rakyat terbagi atas system kelas, sehingga keadaannya diliputi kemelaratan,
ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak.Ekonomi masyarakat dalam keadaan
lumpuh dan kesejahteraan menurun.
Konflik kekuasaan antara Raja Roderick dan Witiza, penguasa Toledo. Juga
konflik Roderick dengan Ratu Julian mantan penguasa Septah. Tentara Roderick
yang terdiri dari para budak yang tertindas tidak memiliki semangat juang. Kaum
Yahudi bersekutu dan member bantuan bagi perjuangan kaum muslim. Faktor
Internal, yakni kondisi pada tubuh penguasa, tokoh-tokoh pejuang dan prajurit Islam.
Para pemimpin bersatu, kompakdan percaya diri.
Mereka cakap dan berani serta tabah dalam setiap persoalan. Sikap toleransi,
persaudaraan dan tolong-menolong yang ditunjukkan prajurit Islam

B. PERKEMBANGAN ISLAM DI ANDALUSIA

Wilayah Andalusia,yang sekarang di sebut Spanyol di ujung selatan benua


Eropa,masuk ke dalam kekuasaan dinasti bani Umayyah semnjak Thariq ibn Ziyad
,bawahan Musa ibn Nushair gubernur Qairuwan,mengalahkan pasukan Spanyol
pemimpin Roderik aja bangsa gothia tahun 92 H/711 M .Kemenangan ini menjadi
awal bagi Thariquntuk meaklukan kota-kota lain di smenanjung Iberia (Andalusia)
tanpa banyak kesulitan.

Penguasaan Umat Islam terhadap Andalusia dapat dibagi menjadi beberapa


periode:
1. Periode Pertama (711-755 M)
Pada periode ini, stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara
sepurna,gangguan-gangguan masih terjadi,baik datang dari dalam maupun dari
luar.Gangguan dari dalam antara lain berupa perselisihan di antara elite
penguasa,terutama akibat perbedaan etnis dan golongan.Sehingga menyebabkan
5

seringnya terjadi perang saudara.Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh
islam di Spanyol yang bertempat tinngal di daerah-daerah pegunungan yang
memang tidak pernah tunduk kepada islam.Gerakan ini terus memperkuat
diri.Setelah berjuang lebih dari 500 tahun.3
Karena seringnya terjadi konflik internal dan berperang menghadapi musuh
dari luar,maka dalam periode ini Islam Spanyol belum memasuki kegiatan
pembangunan di bidang peradaban dan kebudayaan.4

2. Periode Kedua (755-912 M)


Pada periode ini Spanyol dipimpin oleh Abdurrahman I yang memasuki
Spanyol tahun 138 H/755 M dan diberi gelar al-Dakhil (yang masuk ke Spanyol)
bersama penguasa-penguasa lainnya,yaitu Hisyam I,Hakam I,Abdurrahman al-
Ausath,Muhammad bin Abdurrahman,Munzir bin Muhammad dan Abdullah bin
Muhammad.5
Pada periode ini umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan-
kemajuan,baik dalam bidang politik maupun dalam bidang
peradaban.Abdurrahman al-Dakhil mendirikan masjid Cordova dan sekolah-
sekolah di kota-kota besar Spanyol.Hisyam dikenal berjasa dalam menegakkan
hukum islam,dan Hakam di kenal sebagai pembaharu dalam bidang
kemiliteran.Sedangkan Abdurrahman al-Ausath di kenal sebagai penguasa yang
cinta ilmu.6

3. Periode ketiga (912-1013 M)


Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III yang
bergelar al-Nashir bersama para penguasa lainnya,yaitu Hakam II, dan Hisyam
II,sampai munculnya “raja-raja kelompok” yang dikenal dengan sebutan Muluk
al-thawaif.Pada periode ini umat Islam Spanyol mencapai puncak kemajuan dan
kejayaan menyaingi kejayaan dinasti Abbasiyah di Baghdad.Abdurrahman al-
Nashir mendirikan universitas cordova. Perpustakaannya memiliki koleksi ratusan
ribu buku.Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan.Pada

3
Dr. Din Muhammad Zakariya, M.Pd.I, Sejarah Peradaban Islam ( Malang : Madani Media,
2018 ) h. 185
4
Dr. Badri Yatim, M.A. Sejarah Peradaban Islam ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2007 )
h.94
5
Dr. Din Muhammad Zakariya, M.Pd.I, Sejarah Peradaban Islam ( Malang : Madani Media,
2018 ) h. 185
6
Dr. Din Muhammad Zakariya, M.Pd.I, Sejarah Peradaban Islam ( Malang : Madani Media,
2018 ) h. 186
6

masa ini masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan


kemakmuran.Pembangunan kota berlangsung cepat.

4. Periode keempat (1013-1086 M)


Pada periode ini,Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil
di bawah pemerintahan raja-raja golongan,yang berpusat di suatu kota seperti
Seville,Cordova,Toledo dan sebagainya.Yang terbesar di antaranya adalah
Abbadiyah di Seville.Pada periode ini umat Islam Spanyol kembali memasuki
masa pertikaian intern.Ironisnya,kalau terjadi perang saudara,ada di antara pihak-
pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada raja-raja Kristen.Melihat
kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan politik Islam itu,untuk pertama
kalinya orang-orang Kristen pada periode ini mulai mengambil inisiatif
penyerangan.Meskipun kehidupan politik tidak stabil,namun kehidupan
intelektual terus berkembang pada periode ini.7
Istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan
perlindungan dari istana ke istan lain.

5. Periode kelima (1086-1248 M)


Pada priode ini Spanyol Islam, meskipun terpecahka dalam beberapa agama,
namun terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti Murabithun
(1086-1143) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M).8

6. Periode keenam (1248-1492 M)


Pada periode ini, islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti
Bani Ahmar (1232-1492 M. Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti
zaman Abdurrahman al-Nashir. Akan tetpi secara politik, dinasti ini hanya
berkuasa di wilayah yang kecil. Namun masa kemajuan ini tidak berlansung lama.
Abu Abdullah mengadakan pemberontakan saat ayahnya menetapkan saudaranya
sebagai pewaris tahta kepemimpinan hingga akhirnya sang ayah terbunuh. Abu
Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Ferdenand dan Isabella untuk
menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang
sah dan Abu Abdullah naik tahta.9

7
Dr. Din Muhammad Zakariya, M.Pd.I, Sejarah Peradaban Islam ( Malang : Madani Media,
2018 ) h. 186
8
Ibid
9
Ibid, h.187
7

C. KEMAJUAN PERADABAN DI ANDALUSIA

Dalam masa lebih dari tujuh abad,kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah
mencapai kejayaanya di sana.Banyak prestasi yang diperoleh,bahkan pengaruhnya
membawa Eropa dan Dunia,kepada kemajuan yang lebih kompleks. 10

1. Kemajuan Intelektual

Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburan itu mendatangkan penghasilan


ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya banyak menghasilkan pemikir.
Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari
komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan), al-Muwalladun (orang-orang
Spanyol yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara),
al-Shaqalibah (penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang
menjadi tawanan Jerman dan di jual kepada penguasa Islam untuk di jadikan
tentara bayaran), Yahudi, Kristen Muzareb yang berbudaya Arab, dan Kristen
yang masih menentang kehadiran Islam. Semua komunitas itu, kecuali yang
terakhir, memberikan saham intelektual terhadap terbentuknya lingkungan budaya
Andalus yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di
Spanyol.11

a. Filsafat

Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat


brilian dalam bentangan sej arah Islam. Ia berperan sebagai jembatan
penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunanif Arab ke Eropa pada
abad ke12. Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan
pada abad ke-9 M, selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5,
Muhammad ibn Abd Al-Rahman (832-886 M).12

Atas inisiatif Al-Hakam (961-976 M), karya-karya ilmiah dan filosofis


diimpor dari Timur dalam jumlah besar, sehingga, Cordova dengan

10
Dr. Badri Yatim, M.A. Sejarah Peradaban Islam ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2007 )
h.87
11
Ibid, h. 101
12
ibid
8

perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad


sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam. Apa yang dilakukan
oleh para pemimpin dinasti Bani Umayyah di Spanyol ini merupakan
persiapan untuk melahirkan filosof-fllosof besar pada masa sesudahnya. 13

Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu


Bakr Muhammad ibn Al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah.
Dilahirkan di Saragosa, ia pindah ke Sevilla dan Granada. Meninggal karena
keracunan di Fez tahun 1138 M dalam usia yang masih muda. Seperti Al-
Farabi dan Ibn Sina di Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan
eskatologis. Magnum Opusnya adalah Tadbir al-Mutawahhid.14

Tokoh utama kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi
Asy, sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut
tahun 1 185 M. Ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan
filsafat. Karya filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.15

Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seoran pengikut


Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Ibn Rusyd
dari Cordova. Ia lahir tahun 1126 M dan meninggal tahun 1198 M. Ciri
khasnya adalah kecermatan dalam menafsirkan naskah-naskah Aristoteles dan
kehati-hatian dalam menggeluti masalah-masalah menahun tentang keserasian
filsafat dan agama. Dia juga ahli fiqh dengan karyanya Bidayah al-Mujtahid.16

b. Sains
Ilmu-ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi, kimia dan lain-
lain juga berkembang dengan baik. Abbas ibn Farnas termasyhur dalam ilmu
kimia dan astronomi. Ialah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca
dari batu.Ibrahim ibn Yahya Al-Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi. Ia
dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa
lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan
jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Ahmad ibn Ibas dari Cordova

13
Dr. Badri Yatim, M.A. Sejarah Peradaban Islam ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2007 )
h.101
14
Ibid
15
Ibid
16
Ibid, h. 102
9

adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umm Al-Hasan bint Abi Ja'far dan
saudara perempuan Al-Hafidz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan
wanita. 17

Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat


melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibn ubair dari Valencia (1145-1228 M)
menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibn
Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudera Pasai dan Cina.
Ibn Al-Khatib (1317-1374, M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibn
Khaldun dari Tunis adalah perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan di atas
bertempat tinggal di Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika ltulah
sebagian nama-nama besar dalam bidang sains.18
c. Fiqih
Dalam bidang fikih, Spanyol Islam dikenal sebagai penganut mazhab
Maliki. Yang memperkenalkan mazhab ini di sana adalah Ziyad ibn Abd Al-
Rahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi
qadhi pada masa Hisyam ibn Abd Al-Rahman. Ahli-ahli fiqih lainnya di
antaranya adalah Abu Bakr ibn Al-Quthiyah, Munzir ibn Sa' id Al-Baluthi,
dan Ibn Hazm yang terkenal.19

d. Musik dan Kesenian


Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai
kecemerlangan dengan tokohnya Al-Hasan ibn Nafi yang di juluki Zaryab.
Setiap kali diselenggarakan pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil
mempertunjukkan kebolehannya. Ia juga terkenal sebagai penggubah lagu.
Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-anaknya, baik pria maupun
wanita, dan juga kepada budak-budak. sehingga kemasyhurannya tersebar
luas.20

e. Bahasa dan Sastra


Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan
Islam di Spanyol. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non-

17
Dr. Badri Yatim, M.A. Sejarah Peradaban Islam ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2007 )
h.101
18
Ibid
19
Ibid, h. 103
20
Ibid
10

Islam. Bahkan, penduduk asli Spanyol menomorduakan bahasa asli mereka.


Mereka juga banyak yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab, baik
keterampilan berbicara maupun tata bahasa. Mereka itu antara lain: Ibn
Sayyidih, Ibn Malik pengarang Alfiyah, Ibn Khuruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali Al-
Isybili, Abu Al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan Al-Gharnathi.

Seiring dengan kemajuan bahasa itu, karya-karya sastra banyak


bermunculan, seperti Al-„Iqd al-Farid karya Ibn Abd Rabbih, al-Dzakhirah fi
Mahasin Ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam, Kitab al-Qalaid buah karya Al-Fath
ibn Khaqan, dan banyak lagi yang lain21

2. Kemegahan Pembangunan Fisik


Aspek-aspek pembangunan fisik yang mendapat perhatian umat Islam sangat
banyak. Dalam perdagangan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun. Bidang
pertanian demikian juga. Sistem irigasi baru diperkenalkan kepada masyarakat
Spanyol yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran
sekunder tersier, dan jembatan-jembatan air didirikan. Tempat-tempat yang tinggi,
dengan begitu, juga mendapat jatah air.
Orang-orang Arab memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi.
Kalau dam digunakan untuk mengecek curah air, waduk (kolam) dibuat untuk
konservasi (penyimpanan air).Pengaturan hidrolik itu dibangun dengan
memperkenalkan roda air (water wheel) asal Persia yang dinamakan na'urah
(Spanyol; Noria). Di samping itu, orang-orang Islam juga memperkenalkan
pertanian padi, perkebunan jeruk, kebun-kebun, dan taman-taman.
Industri, di samping pertanian dan perdagangan, juga merupakan tulang
punggung ekonomi Spanyol Islam. Di antaranya adalah tekstil, kayu, kulit, logam,
dan industri barang-barang tembikar.
Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik yang paling menonjol
adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, mesjid,
pemukiman, dan taman-taman. Di antara pembangunan yang megah adalah mesjid
Cordova, kota Al-Zahra, Istana Ja'fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana Al-
Makmun, mesjid Seville, dan istana Al-Hamra di Granada.22

21
Dr. Badri Yatim, M.A. Sejarah Peradaban Islam ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2007 )
h.103
22
Ibid, h.104
11

a. Cordova

Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam, yang kemudian


diambil alih oleh Bani Umayyah. Oleh penguasa Muslim,kota ini dibangun
dan diperindah. Jembatan besar dibangun di atas sungai yang mengalir di
tengah kota.Taman-taman dibangun untuk menghiasi ibu kota Spanyol Islam.
Pohon-pohon dan bunga-bunga diimpor dari Timur. Di seputar ibu kota
berdiri istana-istana yang megah yang semakin mempercantik pemandangan,
setiap istana dan taman diberi nama tersendiri dan di puncaknya terpancang
istana Damsik.

Di antara kebanggaan kota Cordova lainnya adalah masjid Cordova.


Menurut Ibn Al-Dala'i, terdapat 491 mesjid di sana. Di samping itu, ciri
khusus kota-kota Islam adalah adanya tempat-tempat pemandian. Di Cordova
saja terdapat sekitar 900 pemandian. Di sekitarnya berdiri perkampungan-
perkampungan yang indah. Karena air sungai tak dapat diminum, penguasa
muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 Km.23

b. Granada
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol. Di
sana berkumpul sisa-sisa kekuatan Arab dan pemikir Islam. Posisi Cordova
diambil alih oleh Granada di masa-masa akhir kekuasaan Islam di Spanyol.
Arsitektur-arsitektur bangunannya terkenal di seluruh Eropa. Istana Al-Hamra
yang indah dan megah adalah pusat dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol
Islam. Istana itu dikelilingi taman-taman yang tidak kalah indahnya.
Kisah tentang kemajuan pembangunan fisik ini masih bisa
dipeipanjang dengan kota dan istana Al-Zahra, istana Al-Gazar, menara
Girilda, dan lain-lain.24

23
Dr. Badri Yatim, M.A. Sejarah Peradaban Islam ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2007 )
h.105
24
Ibid
12

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Spanyol diduduki Islam pada masa Khalifah al-Walid (705-715 M), salah
seorang khalifah Bani Umayyah yang beribukota di Damaskus. Bani
Umayyah sepenuhnya menguasai Afrika Utara pada zaman Khalifah
Abdul Malik setelah memakan waktu 53 tahun (30 -83 H). Tiga pahlawan
Islam yang berperan dalam penaklukan Spanyol antara lain Tharif bin
Malik, Thariq bin Ziyad, danMusa bin Nushair.
2. Penguasaan Umat Islam terhadap Andalusia terbagi menjadi enam priode
3. Dalam masa lebih dari tujuh abad,kekuasaan Islam di Spanyol, umat
Islam telah mencapai kejayaanya di sana.Banyak prestasi yang
diperoleh,bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan Dunia,kepada
kemajuan yang lebih kompleks
B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah ini.
13

DAFTAR PUSTAKA

Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2007 )
Zakariya Muhammad, Sejarah Peradaban Islam ( Malang : Madani Media, 2018 )

Anda mungkin juga menyukai