Etos Kerja KLP 7 (QH)
Etos Kerja KLP 7 (QH)
Oleh
A. KHAERUNNISA
NIM: 021811
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT., yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “ETOS KERJA”.Penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Qur’an Hadist.
i
ii
DAFTAR ISI
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ungkapan lain dikatakan juga, “Tangan di atas lebih baik dari pada
tangan di bawah, Memikul kayu lebih mulia dari pada mengemis, Mukmin
yang kuat lebih baik dari pada mukslim yang lemah. Allah menyukai mukmin
yang kuat bekerja.” Nyatanya kita kebanyakan bersikap dan bertingkah laku
justru berlawanan dengan ungkapan-ungkapan tadi.
Padahal dalam situasi globalisasi saat ini, kita dituntut untuk menunjukkan
etos kerja yang tidak hanya rajin, gigih, setia, akan tetapi senantiasa
menyeimbangkan dengan nilai-nilai Islami yang tentunya tidak boleh
melampaui rel-rel yang telah ditetapkan al-Qur’an dan as-Sunnah.
1
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etos kerja ?
2. Bagaimana ciri – ciri etos kerja ?
3. Bagaimana etos kerja dalam islam ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian etos kerja.
2. Mengetahui ciri – ciri etos kerja.
3. Mengetahui etos kerja dalam islam.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Etos berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang artinya sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. 1 Sikap ini tidak
saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat.
Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta sistem nilai
yang diyakininya.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, etos adalah pandangan hidup yang
khas dari suatu golongan social. 2 Sehingga dimana seseorang tinggal sangat
mempengaruhi dalam membentuk pandangan hidup yang menjadi bekal dalam
menjalani kehidupannya.
Dari kata etos ini dikenal pula kata etika, etiket yang hampir mendekati
pada pengertian akhlak atau berkaitan dengan nilai baik buruk (moral)
sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat
untuk mengerjakan sesuatu secara optimal, lebih baik, bahkan berupaya untuk
mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin.
1
Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islam, ( Jakarta: Gema Insani Press. 2002) ,
hal. 1
2
Sudirman Tebba, Membangun Etos Kerja Dalam Prespektif Tasawuf, (Bandung:Pustaka
Usantara Publishing, 2003), hal. 1
3
6
Sehingga etos kerja dapat diartikan sebagai sikap, cara pandang yang
diyakini seorang muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan
dirinya, menampakkan kemanusiaannya, tetapi juga sebagai sesuatu
manifestasi dari amal saleh dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang
sangat luhur.
Ciri-ciri orang yang mempunyai dan menghayati etos kerja akan tampak
dalam sikap dan tingkah lakunya yang dilandaskan pada suatu keyakinan yang
sangat mendalam bahwa bekerja itu ibadah dan berprestasi itu indah. Ada
semacam panggilan dari hatinya untuk terus menerus memperbaiki diri.
Beberapa ciri etos kerja antara lain :
a. Kerja adalah rahmat (Aku Bekerja Tulus Penuh Syukur)
Rahmat adalah anugerah, berkah dan karunia kebaikan
yang kita terima tanpa syarat dari sang maha Pemberi sebagai
bentuk kasih sayangNya kepada kita.
4
Jansen Sinamo, 8 Etos Kerja Profesional, (Jakarta:Institute Darma Medika,2005), hal.
125
8
Terdapat beberapa konsep etos kerja islam yang dapat kita jadikan
pedoman menjalani suatu pekerjaan dalam Al Quran :
a. Kerja keras
Rosululloh mengajarkan kepada umatnya untuk tidak tergesa-gesa
dalam mencapai apa yang diinginkan. Nilai sebuah pekerjaan bukan
dilihat dari hasilnya semata, namun kemudian tidak ada
berkelanjutannya, akan tetapi yang bisa berjalan secara kontinu meski
hasilnya tidak terlalu besar. Di sinilah perlunya sebuah perencanaan
yang matang, di samping bekerja keras.
b. Menghargai waktu
Salah satu esensi dan hakikat etos kerja adalah cara seseorang
menghayati, memahami dan merasakan betapa berharganya waktu. 5
Setiap manusia memiliki waktu yag sama dalam menjalankan aktifitas
kehidupannya yaitu selama 24 jam sehari. Namun bagaimana
memanfaatkan waktu tersebutlah yang berbeda beda. ada orang yang
memanfatkannya secara produktif tapi ada juga yang sebaliknya.
Dijelaskan pada firman Allah :
5
Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islam, ( Jakarta: Gema Insani Press. 2002) hal.
74
9
c. Motivasi
Motivasi yaitu adanya dorongan dari dalam diri untuk mandiri dan
mengembangkan usaha yang dijalani, menjadikan diri sebagai sosok
yang menginginkan perubahan serta memiliki kepribadian yang kuat,
sehingga tidak goyah dengan pengaruh negatif. Allah SWT berfirman :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Etos kerja dapat diartikan sebagai sikap, cara pandang yang diyakini
seorang muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan
dirinya, menampakkan kemanusiaannya, tetapi juga sebagai sesuatu
manifestasi dari amal saleh dan oleh karenanya mempunyai nilai
ibadah yang sangat luhur.
2. Ciri-ciri orang yang mempunyai dan menghayati etos kerja akan
tampak dalam sikap dan tingkah lakunya yang dilandaskan pada suatu
keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu ibadah dan
berprestasi itu indah.
3. Terdapat beberapa konsep etos kerja islam yang dapat kita jadikan
pedoman menjalani suatu pekerjaan dalam Al Quran, yaitu kerja keras,
menhargai waktu dan motivasi
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan.. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah di atas.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islam, ( Jakarta: Gema Insani Press.
2002)
Sudirman Tebba, Membangun Etos Kerja Dalam Prespektif Tasawuf,
(Bandung:Pustaka Usantara Publishing, 2003)
Jansen Sinamo, 8 Etos Kerja Profesional, (Jakarta:Institute Darma Medika,2005)
11