Makalah Meningkatkan Hasil Belajar Bilogi
Makalah Meningkatkan Hasil Belajar Bilogi
OLEH
TAHUN 2011
i
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 2 BAREBBO
Alamat : Kading Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone Kode Pos 92771
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 2 Barebbo Kepala Perpustakaan
iv
ABSTRAK
Nadil
Juni 2011
Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri 2 Barebbo
Kabupaten Bone sebanyak 35 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik observasi dan setelah pemberian tes hasil belajar siswasetiap
akhir siklus.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1). Nilai rata – rata hasil belajar
Siswa Kelas VIII1 SMP Negeri 2 Barebbo Kabupaten Bone pada tes akhir I adalah
69,68 dengan kategori setiapg setiapgkan nilai rata – rata hasil belajar siswa pada
sikulus II adalah 75,48 dengan kategori tinggi dan (2). Hasil belajar Siswa Kelas
VIII1 SMP Negeri 2 Barebbo Kabupaten Bone pada siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik.
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri 2 Barebbo
Kabupaten Bone.” Disusun untuk memenuhi sebagian syarat untuk kenaikan pangkat
bimbingan dan bantuan serta arahan dan doa dari pihak lain. Olehnya itu penulis
2. Bapak / Ibu guru SMP Negeri 2 Barebbo Kabupaten Bone yang juga tak
Akhirnya kami mohon kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga segala
jerih payah semua pihak dalam penelitian ini mendapat ridha dari-Nya, dan
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................ v
vii
3. Pembelajaran ................................................................. 9
A. Kesimpulan ........................................................................... 32
LAMPIRAN................................................................................................ 37
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Akhir Siklus………………………………………………… 21
Tabel 4.4 : Tabel Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar biologi Siswa
x
BAB I
PENDAHULUAN
kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam usaha
salah satu bidang ilmu memegang peranan penting, serta mempunyaiandil yang
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. mengingat pentingnya peranan biologi tersebut,
dari semua pihak yang terkait. Sebagai tenaga pengajar/pendidik yang secara
langsung terlibat dalam proses belajar mengajar, maka guru memegang peranan
penting dalam menentukan hasil belajar yang akan dicapai siswanva. Salah
dapat dicapai semaksimal mungkin. Dalam hal ini penguasaan materi dan
tujuan pengajaran.
1
Pemilihan dan penguasaan strategi mengajar yang tepat serta penguasaan
mutu pengajaran. Ada beberapa macam keterampilan dasar mengajar yang telah
belajarmengajar di kelas, namun pemakaian metode yang hanya berfokus pada satu
metode saja dapat membawa siswa pada kejenuhan belajar dan membosankan. Dan
hal ini dapat mengakibatkan hasilbelajar siswa menjadi rendah. Pada SMP Negeri 2
Barebbo Kabupaten Bone, yang dalam proses pembelajaran biologi hanya terfokus
pada satu metode saja, dan menurut informasi vana diterima dari siswa. bahwa siswa
membutuhkan "suasana baru" dalam metode pembelajaran di kelas. Hal ini dapat di
lihat dari nilai rata-rata hasilbelajar siswa kelasVII pada semester ganjil tahun
pelajaran 2010/2011 adalah 61,2 atau berada dalam kategori rendah, olehnya itu
hasilbelajarbiologi tersebut perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak yang
berbeda-beda dalam menerima pelajaran yang dijelaskan oleh guru, maka dapatlah
dibentuk secara kelompok agar siswa dapatsaling mengisi, saling melengkapi, serta
bekerja sama dalam menyelesaikan soal-soal atau tugas yang diberikan oleh
2
gurusehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dan hasilbelajar siswapun dapat
ditingkatkan.
dapat memberikan perhatian terhadap siswa serta terjadi hubungan yang lebih akrab
antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Ada kalanya siswa
lebih muda belajar dari temannya sendiri, adapun siswa yang lebih muda belajar
karena harus mengajari atau melatih temannya sendiri dalamhal ini pengajaran
berkembangnya daya kreatif, serta dapat memenuhi kebutuhan siswa secara optimal.
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas VIII1 SMP Negeri 2 Barebbo
Kabupaten Bone.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini
3
2. Adanya perbedaan daya tangkap masing-masing siswa terhadap pelajaran yang
diterangkan olehpengajar/guru.
C. Rumusan Masalah
Tipe STAD Siswa Kelas VIII1 SMP Negeri 2 Barebbo Kabupaten Bone.”
STAD. Selama kegiatan penelitian ini berlangsung siswa dibentuk dalam beberapa
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini
4
2. Untuk meningkatkan hasilbelajarbiologi siswa Kelas VIII, SMP Negeri 2 Barebbo
pendekatan STAD.
berikut:
1. Bagi Siswa :
b. Siswa lebih aktif belajar, bersikap positif, dan bertanggung jawab, serta
senangbelajarbiologi.
2. Bagi Guru :
3. Bagi sekolah
dapat menunjang tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa sesuai yang
diharapkan.
5
BAB II
A. Kerangka Teoretis
Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang yang dilandasi dengan adanya
perubahan tingkah laku yang lebihbaik. menurut Oemar Hamaiik (1993 : 21)
perubahan dalam diri seseorang, yang dinyatakan dalam Cara-cara bertingkah laku
Tingkah lakuyang baru, yang dimaksudkan ialah misalnya dari tidak tabu
suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang melalui
6
jadi belajar pada dasarnya adalah perubahan yang diperlihatkan oleh individu
hasilbaru dengan menggunakan media dan alat bantu sehingga terjadi perubahan
tingkah laku. Namun belajarbiologitidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasilyang
dicapai, tetapi juga dilihat dan diukur dari segi proses belajar yang dilakukan oleh
siswa. Dengan demikian siswa mempunyai kemampuan berpikir secara logika, kritis,
2. hasilBelajarBiologi
Kemampuan berpikir yang logis, minat terhadap biologi dan sikap terhadap
Menurut Howard Kingsly (Nana Sudjana 1989 : 45) membagi tiga macam
hasilbelajar, yakni (a) Keterampilan dan kebiasaan, (b) Pengetahuan dan pengertian,
(c) Sikap dan cita-cita. Pendapat lain dikemukakan oleh H. Sahabuddim (1994 : 13)
7
“Hasilbelajar dan proses belajar kedua-duanya penting, di dalam belajar ini,
terjadi proses berpikir. Seseorang dikatakan berpikir bila orang itu melakukan
kegiatan mental, bukan kegiatan metorik walaupun kegiatan metorik ini dapat
pula bersama-sama dengan kegiatan mental tersebut, dalam mental itu orang
menyusun hubungan antara bagian-bagian informasi ynag telah diperoleh
sebagai pengertian. Karena itu orang menjadi memahami dan menguasai
hubungan tersebut sehingga orang itu dapat menampilkan pemahaman dan
penguasaan bahan pelajaran yang dipelajari, inilah merupakan hasil belajar".
biologi dicapai setelah hasil belajar sebagai akibat dari perlakuan dalam kegiatan
belajar biologi. Penguasaan bahan materi yang akan diajarkan bagi seorang pengajar
belumlah cukup untuk menentukan hasilbelajar bagi siswa, tapi juga harus didukung
dengan adanya interaksi multi arah antara pengajar dengan siswa yang diajar, dan
antara siswa dengan siswa, sehingga terjadi dua kegiatan yang saling mempengaruhi
siswa dan apa yang dihadapi oleh siswa di sekolah, dalam hal ini penguasaan
biologinya.
dengan adanya umpan balik yang diperoleh melalui evaluasihasil belajar. Dan dengan
tepat bagi siswa. Sehubungan dengan itu, guru dapat membuat catatancatatan atau
problem yang dihadapi siswa, dan cara pemecahannya dan lain sebagainyayang
8
dianggap perlu. Dengan demikian setiap proses belajar mengajar keberhasilannya
diukur dari seberapa jauh hasilbelajar yang dicapai siswa, di samping itu juga diukur
3. Pembelajaran Kooperatif
siswa untukbelajar dari segi akademik namun jugabelajar dari segi keterampilan dan
juga melatih siswa untuk tujuan-tujuan hubungan sosial. Dimana model pembelajaran
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran ini, seperti yang
diperhatikan, yaitu:
9
4. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota
kelompoknya.
5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga akan
dikenakan untuk semua anggota kelompok.
6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka mereka membutuhkan keterampilan
untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
7. Siswa akan diminta untuk mempertanggungjawabkan secara individual materi
yang ditangani dalam kelompok kooperatif'.
Dari keterangan tersebut di atas, maka hal lain yang harus diperhatikan dalam
beranggotakan 4 -5 orang dalam satu kelompok untuk saling berinteraksi satu sama
lain.
Meskipun pendekatan ini amat sederhana, namun sangat memacu siswa untuk
menuntaskan materi pelajarannya. Hal ini disebabkan karena mereka akan saling
membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran, baik itu melalui tutorial,
kuis, atau melakukan diskusi. Dan yang amat penting memacu motivasi siswa untuk
individual setiap minggu atau setiap dua minggu siswa diberi kuis.
10
Dari kuis tersebut, siswa diberi skor dan diumumkan di depan siswa, untuk
mengkriteriakan tim-tim yana memperoleh skor tertinggi, atau siswa yang mencapai
b. Dasar pengelompokan
pembelajaran kooperatif ini, hal yang harus diperhatikan adalah dasar keanggotaan
kelompok bersal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda. Selain itu
kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, setiap, dan rendah".
siswa dikelompokkan dilihat dari segi kemampuan siswa dalam prestasi belajarnya
apakah itu tinggi, sedang, dan rendah, juga diperhatikan ras, budaya, suku, dan jenis
kelamin.
B. Hipotesis Tindakan
11
“Dengan melalui metode pembelajaran kooperatif dengan pendekatan STAD
maka hasil belajar biologi siswa kelas VIII, SMP Negeri 2 BarebboKabupaten Bone
dapat ditingkatkan”.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
refleksi.
B. Subjek Penelitian
Subiek penelitian ini adalah siswa Kelas VIII 1SMP Negeri 2 Barebbo
Kabupaten Bone pada semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan jumlah
siswa 41 orang.
C. Prosedur Penelitian
Rancangan penelitian tindakan Kelas VIII1 ini dilaksanakan dalam dua siklus.
perbaikan siklus pertama (1) seanjutnya secara terperinci penelitian tindakan ini dapat
Siklus I
Siklus pertama dilaksanakan selama 3 kali tatap muka dan dalarn 4 tahap sesuai
dengan kriteria Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu tahap
13
Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
B. Fotosintesis
I. Tahap Perencanaan
yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas, antara lain : Daftar
2. Tahap Tindakan
Dalam tahap tindakan ini adalah tindakan yang akan dilaksanakan setiap tatap muka.
a. Pada awal tatap muka, gurumenjelaskan materi sesuai dengan rencana pengajaran
14
b. Siswa diarahkan untuk membentuk kelompokkecil, yang pembagiannya telah
heterogen (ada yang pintar, sedang, dan kurang) yang jumlahnya 4 orang tiap
kelompok.
c. Siswa diberi tugas atau soal latihan yang sama dan diselesaikan secara
e. Lembar jawaban dari tiap kelompok dan lembar Jawaban individu diperiksa
masingkelompok, dan hasil ini merupakan pedoman bagi guru dalam menyusun
3. Tahap Observasi
Mencatat setiap halyang dialami oleh siswa, situasi dan kondisi belajar siswa
siswa, perhatian, dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
15
4. Tahap Refleksi
kelompok dan individu yang diberikan selama siklus I, serta nilai terakhir siklus.
siklus berikutnya.
Siklus II
Pada dasamya hal-hal yang dilakukan pada siklusII ini adalah mengulangkembali
tahap-tahap yang dilakukan pada siklus sebelumnya, disamping itu juga dilakukan
sejumlah rencana baru untuk memperbaiki atau merancang tindakan baru sesuai
dengan pengalaman dan hasil refleksi yang diperoleh pada siklus I. Siklus II
inidilakukan selama tiga minggu atau 3 kali tatap muka dengan standar kompetensi,
16
Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
b. Dari hasil refleksi serta tanggapan yang diberikan siswa pada siklusI guru
menyusun rencana baru untuk dibuat tindakannva. Antara lain: menagwasi siswa
lebih tegas dan memberikan teguran bagi siswa yang kurang disiplin.
I. Tahap Tindakan
dilakukan pada siklusI dan beberapa perbaikan yang dianggap perlu dan dapat
17
Adapun tindakan yang dimaksud yaitu:
dibetulkan olehguru, dan jika ada soal yang dianggap penjelasan lebih ianjut,
soal tersebut.
2. Tahap Observasi
secara umum tahap observasi siklusII ini adalah melanjutkan Kegiatan pada
siklus I yang ditaksanakan pada saat proses belajar mengajar. Observasi yang
siswa lebih berpartisipasi secara aktif dalam mengikuti pelajaran serta termotivasi
3. Tahap Refleksi
18
a. Menilai dan mengamati perkembangan hasilbelajar siswa tiap kelompok dan
saat belajarkelompok.
Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
atau observasi.
siswa setelah belajarkelompok serta hasil tes akhir siklusI dan tes akhir
siklusII.
analisis kualitatif dan kuantitatif. Untuk analisis secara kuantitatif digunakan Statistik
19
Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar
80) yaitu sebagai berikut: 0% - 34% dikategorikan sangat rendah, 35% - 54%
F. Indikator Kinerja
20
BAB IV
Adapun yang dianalisis adalah tes akhir siklusI dan tes akhir siklusII, serta perubahan
Tabel 4.1 Tabel Deskripsi Skor HasilBelajar-Biologi pada Tes Akhir siklus I
Tabel 4.1 di atasmenunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai siswa adalah
85,00 dan skor terendah 40,00 dengan median 62,00, serta standar deviasinya adalah
11,762, sedangkan skor rata-ratanya adalah 61,02 dari skor ideal yakni 100,00,
21
Apabila nilai tersebut dikelompokkan kedalam kategori lima, berdasarkan
kriteria penilaian rapor dan penaikan kelas. maka diperoleh data seperti pada label
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Skor HasilBelajar siswa pada Tes Akhir SiklusI
Dari tabel 4.2 distribusi frekuensi tersebut diatas, dapat dilihat bahwa tak
seorang pun siswa yang berada pada kategori rendah sekali, untuk kategori rendah
29,72% atau 11 orang siswa, dan untuk siswa yang berada pada kategori sedang
32,43% atau 12 orang siswa, dan siswa yang berada pada kategori tinggi adalah
35,14% atau 13 orang siswa, serta siswa yang berada pada kategori tinggi sekali
adalah 2,71 % atau 1 orang siswa. Jika skor rata-rata perolehan siswa pada siklus I
ini, yaitu. 61,02 dikonversikan dalam kategori lima, maka hasilbelajarbiologi siswa
Selanjutnya analisis deskriptif skor hasil belajar biologi pada tes akhir siklus
22
Tabel 4.3Tabel Deskripsi Skor HasilBelajarBiologi pada tes AkhirSiklusII
Tabel tersebut menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai dari 37 siswa
adalah 85,00, skor terendah 54,00. dengan median 67,00. sedangkan standar
deviasinya 8,66, dan skor rata-rata 68,97 dari skor ideal 100,00.
diperoleh distribusi frekuensi seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Skor HasilBelajar Siswa pada Tes Akhir
SiklusII
23
Tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa pada tes akhir siklusII bahwa
0,00% atau 0 siswa berada pada kategori rendah sekali ., 2,70% atau I siswa berada
pada kategori rendah maupun tinggi sekali, sedangkan 27,03% atau 10 siswa
beradapada kategori sedang, dan 67.57% atau 25 siswa berada pada kategori tinggi.
Namun sama halnya pada siklusI, pada siklusII ini pun untuk kategori rendah sekali
adalah 0,00%. Hal ini menandakan bahwa tidak seorang pun siswa yang termasuk
Dan jika nilai rata-rata siswa pada siklusII ini 68,97 dikonversikan ke dalam
kategori lima, maka hasilbelajar biologi siswa pada tes akhir siklusII ini berada pada
kategori tinggi. Demikian halnyadengan skor hasilbelajar iologi siswa setiap selesai
kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa metode pembiologian kooperatif dengan
Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa tidak terlepas dari faktor
perhatian dan motivasi siswa. Namun yang menjadi masalah adalah apakah melalui
24
perhatian, serta motivasi dan kesungguhan siswa untuk lebih berusaha dalam
dengan pendekatan STAD tidak terlepas dari perhatian serta motivasi dan
kesungguhan siswa.
observasi pada setiap pertemuan yang dicatat oleh guru pada setiap siklus.
siklus II, dengan jumlah siswa 37 orang. Hal ini berarti bahwa semakin
dapat diselesaikan. Dari siklus I sebanyak 5,00% menjadi 12,80% siswa pada
siklus II. ini berarti bahwa siswa menyadari pentingnya mengikuti pelajaran
dalam hal ini belajar bersama dalam kelompok agar dapat lebih mengerti
pelajaran dan tidak ketinggalan dari teman-teman yang lain, serta tidak lagi
25
3. Keberanian dan semangat siswa menjawab pertanyaan atau masalah yang
diajukan oleh guru juga mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari sejumlah
papan tulis. Meskipun terkadang ada siswa yang masih ragu-ragu untuk
dikelas, dengan berkurangnya siswa yang keluar masuk ruangan pada saat
Biologi
1. Refleksi Siklus I
memilih Teman akrabnya atau temannya yang dianggap lebib pintar. Namun untuk
26
menghidari pendeskriminasian terhadap, siswa yang lebih pintar, serta melihat
kondisi tempat dudukyang agak padat dengan ruangan yang tidak begitu luvas, maka
didasarkanatas perbedaan jenis kelamin, agama, dan tingkat prestasi biologi siswa,
serta kalau memungkinkan terdiri dari beberapa suku. Hal ini dilihat dari biodata
yang dikumpulkan dari tiap siswa. Dengan ketentuan jumlah siswa tiap kelompok
terdiri dari 4 atau 5 orang. Sehingga terbentuk kelompok dari 37 orang siswa.
Pada awalnya ada siswa yang menolak tetapi ada juga yang menerima
ketentuan tersebut. umumnya siswa yang menolak bersikap acuh tak acuh dan saling
Bahkan ada siswa yang kelihatan hanya bermain-main atau bercerita dengan
umumnya siswa masih ragu-ragu untuk menanyakan soal-soal yang tidak dimengerti.
Sehinnga hasilpekerjaan tiap kelompok tidak terselesaikan dengan baik. Bahkan ada
kelompok yang menyelesaikan soal yang tidak sesuai dengan maksud pertanyaan dari
soalyang diberikan.
Ketika guru melontarkan pertanyaan sehubungan dengan tugas atau soal yang
diberikan pun, umumnya siswa hanya berani menjawab secara serempak. Namun bila
27
pertanyaan itu diulang dan guru minta satu orang siswa untuk menjawab, hanya siswa
tertentu saja yang mengacungkan tangan, yakni siswa yang kategori pintar. Mereka
hanya saling berharap antara satu dengan yang lainnya. Siswa baru mau menjawab
apabila ditunjuk langsung oleh guru yang disertai dengan desakan dari teman-
temannya. ini berarti bahwa umumnya siswa masih memiliki sifat keraguan
adanya kemajuan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin bertambahnva jumlah siswa
yang aktif untuk bertanya pada saat menyelesaikansoal secara berkelompok dan
jumlah siswa yang berani menyelesaikansoal di papan tulis. Namun pada umunya
siswasiswa yang aktif tersebut hanya siswa yang sudah akrab dengan guru, siswa
2. Refleksl Siklus II
Memasuki siklusII, perhatian, motivasi, serta keaktifan siswa semakin
dikelompoknya. Sebab jika ada siswa yang melakukannya, maka temannya tidak
segan – segan melaporkannya ke guru. Bahkan rasa percaya diri siswa pun semakin
28
meningkat, terbukti dengan semakin antusiasnya siswa untuk bertanya ketika
ini, bukan saja dilakukan oleh siswa yang kategori pintar, namun siswa yang semula
hanya diam-diam saja sudah mulai aktif bertanva bahkan tidak segan - segan untuk
Selain itu, mereka juga sudah dapat menunjukkan keberanian mereka untuk
tampil di depan kelas untuk menyelesaikan soal di papan turus. Hal ini dapat terjadi
mereka akan merasa dihargai dengan memberikan pujian atas hasil kerja mereka.
Namun bila ada yang salah, guru memberikankomentar yang tidak menjatuhkan
semangat siswa dari satu kelompok tertentu ketika meluruskan atau memperbaiki
jawabannva.
Dalam siklus II ini, tugas yang diselesaikan secara individu setelah diperiksa
mereka peroleh, bahkan ada siswa yang meminta penjelasan guru bila mereka merasa
cenderung saling membandingkan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.
Sehingga hal ini menimbulkan persaingan positif antar kelompok dan memacu
semangat setiap kelompok untuk dapat menyaingi kelompok yang lain, sehingga
29
Secara umum, hasil yang telah dicapai siswa setelah pelaksanaan tindakan
peningkatan. Baik dari segi perubahan sikap siswa, keaktifan, perhatian serta
motivasi maupun dari segi kernampuan siswa menyelesaikan soal bioiogi secara
individu sebagai dampak dari hasil kerja kelompok. Sehingga tentunya telah
klasikal.
Sebagian besar siswa merasa senang dengan pelajaran biologi dengan alasan
bahwa biologi merupakan dasar untuk mempelajari pelajaran lainnya, lagi pula
Disamping itu, alasan lain yang muncul ialah bahwa siswa merasa senang
dengan cara mengajar gurunva sehingga mereka dapat lebih mudah dan termotivasi
kadang tidak senang. Dengan alasan apabila mereka tabu cara mengerjakannya, maka
timbul rasa senang dan rasa tidak senangnya apabila mereka tidak dapat atau sulit
30
2. Tanggapan Siswa Terhadap metode : Pembiologian Kooperatif dengan
Pendekatan STAD.
kooperatif dengan pendekatan STAD sanat bagus. Dengan alasan mereka dapat
bekerja sama dan bertukar pendapat dengan teman kelompoknya sehingga apabilaada
soal yang sulit diselesaikan atau kurang dimengerti oleh siswa yang satu, maka siswa
yang lain dapat memberi tah atau menjelaskan. bahkan siswa menginginkan agar
sebagai berikut :
a. Pada umumnya siswa menyarankan agar guru lebih tegas dalam rnengawasi
setiap kelompok, agar tidak ada siswa yang merasa terganggu atau kelompok
anggota kelompok harus bersifat heterogen, dalam artian bahwa siswa yang
lebih pandai digabung dengan siswa yang kurang pandai dalam satu
sekelompoknva.
31
BAB V
A. Kesimpulan
Adapun hasil penelitian yang dilaksanakan selama 2 siklus ini dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :
Kooperatif dengan pendekatan STAD. Hal ini dapat dilihat dari hasil biologi
siklus I yang berada pada kategori sedang, dengan skor rata-rata 61,02 dari
skor idea 1100,00 dan standar deviasi 11,762. Mengalami peningkatan pada
siklus II yang berada pada kategori tinggi dengan skor rata-rata 68,973 dari
dalam proses belajar mengajar sesuai dengan hasil observasi selama tindakan
32
atau 5orang setiap kelompok. Guru memberikan soal yang sama dan
B. Saran-saran
Sesuai dengan hasilyang diperoleh dari penelitian ini, maka diajukan saran-
guru-guru khususnva guru bioiogi agar dapat menerapkan metode ini dalam
berikutnya.
33
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zair. 1997. Strategi BelajarMengajar. Jakarta.
Rineka Cipta.
Suharjono, Azis Hoesain dan Suharta. 1995. Pedoman Menulis Karya Tulis Ilmiah
Di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta. Direktorat Pendidikan Guru Dan Tenaga Teknis
Dikbud.
34
Sukadiyanto. 2002. Fendekatan System dalam Pendidikan. Modul. Jakarta.
Departeman Pendidikan Nasional.
Wasis. dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII,
Jakarta. pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
35
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
36
LAMPIRAN
37
Lampiran 1 : SoalAkhir Siklus I
Petunjuk : jawablah soal uraian di bawah ini dengan jelas dan benar
1. Tuliskan 3 (tiga) jenis jaringan pokok yang menyusun alat tubuh tumbuhan ?
2. Jelaskan fungsi dari jaringan penguat !
3. Jelaskan perbedaan jaringan meristem primer dan meristem sekunder pada tumbuhan !
4. Jelaskan pengertian dari fotosintesis !
5. Sebutkan faktor-faktor Yang mempengaruhi proses fotosintesis !
38
Lampiran 2 : Salah satu hasil pekerjaan siswa pada Siklus I
39
Lampiran 3 : Soal Akhir Siklus II
Mata Pelajaran : IPA – Biologi
Materi Pokok : Bab 3. Berbagai sistem dalam kehidupan tumbuhan
Petunjuk : jawablah soal uraian di bawah ini dengan jelas dan benar
4. Tuliskan 5 (lima) contoh hama tanaman yang biasa kamu jumpai dalam
kehidupan sehari-hari !
40
Lampiran 4 : Salah satu hasil Pekerjaan siswa pada SiklusII
41
Lampiran 5 : Nilai Hasil Ulangan Akhir Siklus I dan Ulangan Akhir Siklus II
42
26 Riskawati 62 73
27 Syarifuddin 72 75
28 Syahruddin 60 75
29 Salwah Sari Sani 64 75
30 Ummu Asmarani 83 78
31 Verdi 52 78
32 Wahyudi 78 80
33 Yulinar 53 83
34 Yuni sartika 65 83
35 Irwan Firdaus 75 83
36 M. Fitrah 50 84
37 Arjuna 85 85
Jumlah
Rata - rata
43
Lampiran 6 : Analisis statistik dengan program SPSS 15
Frequencies
Statistik
Siklus 1 Siklus 2
N Valid 37 37 a. Multiple modes exist. The
Mising 0 0 smallest value is shown
Mean 61,0270 68,9730
Median 60,0000 67,0000
Mode 55,00a 65,00
Std. Deviation 11,76267 8,66103
Range 45,00 31,00
Minimum 40,00 54,00
Maximum 85,00 85,00
Sum 2258,00 2552,00
44
Frequency Table
Siklus 1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 40,00 1 2,7 2,7 2,7
42,00 1 2,7 2,7 5,4
43,00 1 2,7 2,7 8,1
45,00 2 5,4 5,4 13,5
50,00 2 5,4 5,4 18,9
52,00 1 2,7 2,7 21,6
53,00 2 5,4 5,4 27,0
54,00 1 2,7 2,7 29,7
55,00 4 10,8 10,8 40,5
57,00 1 2,7 2,7 43,2
58,00 1 2,7 2,7 45,9
60,00 2 5,4 5,4 51,4
62,00 1 2,7 2,7 54,1
63,00 1 2,7 2,7 56,8
64,00 1 2,7 2,7 59,5
65,00 4 10,8 10,8 70,3
67,00 1 2,7 2,7 73,0
68,00 2 5,4 5,4 78,4
72,00 1 2,7 2,7 81,1
73,00 1 2,7 2,7 83,8
75,00 1 2,7 2,7 86,5
78,00 2 5,4 5,4 91,9
80,00 1 2,7 2,7 94,6
83,00 1 2,7 2,7 97,3
85,00 1 2,7 2,7 100,0
Total 37
45
Siklus 2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 54,00 1 2,7 2,7 2,7
56,00 2 5,4 5,4 8,1
58,00 2 5,4 5,4 13,5
60,00 2 5,4 5,4 18,9
62,00 1 2,7 2,7 21,6
63,00 2 5,4 5,4 27,0
64,00 1 2,7 2,7 29,7
65,00 4 10,8 10,8 40,5
66,00 3 8,1 8,1 48,8
67,00 1 2,7 2,7 51,4
68,00 2 5,4 5,4 56,8
70,00 2 5,4 5,4 62,2
72,00 1 2,7 2,7 64,9
73,00 2 5,4 5,4 70,3
75,00 3 8,1 8,1 78,4
78,00 2 5,4 5,4 83,8
80,00 1 2,7 2,7 86,5
83,00 3 8,1 8,1 94,6
84,00 1 2,7 2,7 97,3
85,00 1 2,7 2,7 100,0
Total 37 100,0 100,0
46
8
7 Mean = 61,03
Std_Dev = 11,763
N = 37
6
0
30 40 50 60 70 80 90
Mean = 68,97
6 Std_Dev = 8,661
N = 37
0
50 60 70 80 90
47
Lampiran 7 : Contoh Rencana -Pelaksanaan Pembelajaran
I. Tujuan Pembelajaran :
a. Siswa dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
b. Siswa dapat mendefinisikan tentang jaringan tumbuhan
c. Siswa dapat menuliskan jenis – jenis jaringan tumbuhan
48
5. Guru memberikan penguatan terhadap materi pelajaran yang dikerjakan
siswa.
C. Kegiatan Akhir ( 10 menit )
1. Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman \
2. Siswa diberikan tugas PR untuk dikerjakan di rumah
VI. Penilaian
1. Jelaskan Pengertian Jaringan tumbuhan
2. Tuliskan Jenis – jenis Jaringan tumbuhan
49
50