Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Profesi Ners


( Stase Keperawatan Keperawatan Medikal Bedah )
(‘ Ruangan Penyakit Dalam’ )

Disusun oleh :
Izmi Novita Dewi,S.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA PROGRAM


PROFESI NERS MAJALENGKA
2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Dengue Haemoragic Fever (DHF)

Sub Pokok Bahasan : DHF dan cara pencegahanya

Sasaran : Tn.E

A. Latar Belakang
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang disertai dengan adanya
manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan
kematian. Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah infeksi akut yang disebabkan oleh
Arbovirus (arthropodborn virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes Albopictus. Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang
disertai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan
yang dapat menyebabkan kematian (Mansjoer :2009).
Demam berdarah terdapat pada daerah tropis,terutama negara Asean dan Pasifik barat
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes,diIndonesia dikenal 2 jenis
nyamuk Aedes yaitu: Aedes Agypti dan Aedes albopictus. Insiden secara keseluruhan tidak
ada perbedaan jenis kelamin penderita DHF tetapi kematian lebih banyak pada anak
perempuan,usia antara 1- 4 tahun dan 5 – 10 tahun.
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan
kemudian akan bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah kompleks virus antibody, dalam
sirkulasi akan mengaktivasi sistem komplement. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a
dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat
sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan
plasma melalui endotel dinding itu.
Wabah demam dengue di Eropa meletus pertama kali pada tahun 1784, sedangkan di
Amerika Selatan wabah itu muncul diantara tahun 1830 – 1870. Di Afrika wabah demam
dengue hebat terjadi pada tahun 1871 – 1873 dan di Amerika Serikat pada tahun 1922 terjadi
wabah demam dengue dengan 2 juta penderita. Dalam kurun waktu 4 tahun yaitu pada tahun
2007-2010, kasus DBD di Indonesia meningkat tiap tahunnya. Terdapat dua puncak epidemik
di tahun 2007 terdapat 158.115 kasus dan 2009 terdapat sekitar 158.912 kasus. Pada tahun
2008 terdapat 137.469 kasus (Insiden Rate = 59,02 per 100.000 penduduk) dan tahun 2010
mencapai sekitar 140.000 kasus. Pada tahun 2014, sampai pertengahan bulan Desember
tercatat penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orang, dan 641
diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya,
yakni tahun 2013 dengan jumlah penderita sebanyak 112.511 orang dan jumlah kasus
meninggal sebanyak 871 penderita (Depkes RI, 2015).
Saat ini, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien adalah kegiatan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yaitu: 1) Menguras, adalah membersihkan
tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat
penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain; 2) Menutup, yaitu menutup
rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan sebagainya;
dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk
jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. Adapun yang dimaksud dengan Plus
adalah segala bentuk kegiatan pencegahan, seperti: 1) Menaburkan bubuk larvasida pada
tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti
nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk;
5) Menanam tanaman pengusir nyamuk; 6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7)
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat
istirahat nyamuk, dan lain-lain (Depkes RI, 2015).
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan pasien dapat memahami tentang DHF
dan pencegahanya
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang DHF dan Pencegahanya diharapkan
pasien dapat menjelaskan :
a. Pengertian DHF
b. Penyebab DHF
c. Tanda dan gejala DHF
d. Penatalaksanaan DHF
e. Pencegahan DHF
D. Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan mengenai DHF dan Pencegahanya adalah Tn.E

E. Bentuk Kegiatan
Penyuluhan mengenai DHF dan Pencegahanya dengan menggunakan metode ceramah
F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penyuluhan dilakukan pada :
Hari/Tanggal : Selasa, 2 Maret 2021
Waktu : 09.00 WIB s/d Selesai
Tempat : R. Dahlia 1
G. Materi
a. Pengertian DHF
b. Penyebab DHF
c. Tanda dan gejala DHF
d. Ciri – ciri Nyamuk Aedes Aegypty
e. Pencegahan DHF
H.Media
Leaflet
I. Proses Pelaksanaan

No. Tahap Waktu Kegi atan Penyuluhan Media


Kegiatan
1. Pembukaan 3 Penyuluh = P Kata-
Menit Audien =A kata/
1. P: Mengucapkan salam Kalimat
2. A: Menjawab salam
3. Memperkenalkan diri
4. Menyampaikan tentang
tujuan pokok materi
5. Meyampakaikan pokok
pembahasan
6. Kontrak waktu

2. Pelaksanaan 12 Penyampaian Materi Leaflet


Menit 1. Menjelaskan
pengertian
2. Menjelaskan
penyebab
3. Menjelaskan tanda
dan gejala
4. Menjelaskan
komplikasi
5. Menjelaskan upaya
pencegahan
3. Penutup 5 1. Tanya Jawab Kata-
Menit 2. Memberikan kesempatan kata/
kepada peserta untuk Kalimat
bertanya
3. Melakukan Evaluasi
4. Menyampaikan
kesimpulan materi
5. Mengakhiri pertemuan
dan mengucapkan salam

J. Setting Tempat
Di Ruang Dahlia 1 ( pasien berbaring di tempat tidurnya/bed )
K. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
 Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan rencana (SAP)
 Peserta aktif selama kegiatan berlangsung
 Tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Evaluasi Hasil
Mengerti dan memahami mengenai DHF dan Pencegahanya dan mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan.

Referensi
- https://id.scribd.com/document/395855238/SAP-DHF
- https://id.scribd.com/doc/314525253/SAP-DHF
MATERI PENYULUHAN
DHF DAN PENCEGAHANYA

A. PENGERTIAN DHF
Dengue Haemoragic Fever atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam
akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip
dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari
genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada
proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat
terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.
B. PENYEBAB DHF
Penyebab DHF adalah Arbovirus (Arthropodborn Virus) melalui gigitan nyamuk Aedes
(Aedes Albopictus dan Aedes Aegepty).
Cara penularan:
a. Nyamuk mendapatkan virus dengue sewaktu menggigit/menghisap darah orang yang
sakit DHF atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat Virus Dengue.
b. Nyamuk Aedes aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur hidupnya dapat
menularkan virus tersebut kepada orang lain.
c. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes aegypti akan berkembang biak dalam tubuh
nyamuk.
d. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus tersebut akan
dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut.
e. Orang yang digigit nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus dengue akan
menunjukkan gejala sakit/demam setelah 4-6 hari (masa inkubasi).
f. Bila orang yang ditulari tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik, ia akan segera
menderita DHF.
C. TANDA GEJALA DHF
- Demam tinggi selama 5 – 7 hari
- Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.
- Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echymosis, hematoma.
- Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.
- Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.
- Sakit kepala.
- Pembengkakan sekitar mata.
- Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.
- Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah).
D. CIRI – CIRI NYAMUK AEDES AEGYPTY
- Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya
- Berbadan kecil
- Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari
- Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi, kaleng bekas, kolam ikan, ban
bekas, pot tanaman air, tempat minuman burung)
- Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang gelap dan lembab.
- Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air
- Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
- Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas
- Kemampuan terbang kira-kira 100 meteR
E. PENCEGAHAN DHF
Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus diberantas
sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam pencegahan penyakit
DBD adalah dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk  Aedes aegypti.
Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk  Aedes aegypti adalah
memberantas jentikjentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal dengan Pem
berantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempat-tempat berkembang
biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus
melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali.
PSN-DBD tersebut dapat digambarkan pada bagan berikut :
Gambar 2.1.

Nyamuk Dewasa
Foggi Fogging (dengan insektisida)

Kimia
Jentik nyamuk
Fisika
Biologi
Bagan cara pemberantasan nyamuk (PSN DBD)
Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut
a. Kimia: Dengan cara pemberian abatisasi (abate), pengasapan dan fogging.
b. Fisika: Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M
plus :
- Menguras bak mandi
- Menutup tempat penampungan air
- Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air seperti ban
bekas,kaleng bekas,vas bunga,penampungan air dsb.
- Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian
- Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali.
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
- Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
- Menaburkan bubuk Larvasida.
- Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
- Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
- Menggunakan kelambu.
- Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
- Biologi: Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan
jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif
mengendalikan
DAFTAR PUSTAKA

- https://id.scribd.com/document/395855238/SAP-DHF
- https://id.scribd.com/doc/314525253/SAP-DHF
- http://www.depkes.go.id/article/view/15011700003/demam-berdarah-biasanya-mulai-
meningkat-di-januari.html

Anda mungkin juga menyukai