Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYUUHAN DENGUE HEMOAGIC

FEVER DIRUANG ANAK ATAU RUANG TRANSIT


RS AIRAN RAYA LAMPUNG SELATAN

Disusun oleh:

Nama : Reka Putri Rahmawati S.Kep., Ns

RUMAH SAKIT AIRAN RAYA


LAMPUNG SELATAN
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Dengue Hemoragic Fever


Sub topic : Pengenalan Dan Pencegahan Dhf
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien
Tempat :Ruang Anak Atau Ruang Transit Rawat Inap Lantai 3 Rs Airan
Raya Lampung Selatan
Hari/Tanggal : Senin.14 Agustus 2023
Waktu : 1 x 30 menit

a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang DHF diharapkan klien
dan keluarga mampu melaksanakan penatalaksanaan DHF.

b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang DHF, diharapkan
keluarga mampu:
1. Memahami pengertian DHF
2. Memahami tanda dan gejala DHF
3. Memahami ciri nyamuk Aedes Aegypti
4. Memahami fase dilalui selama sakit DHF
5. Memahami tanda dan bahay DHF
6. Memahami tindakan yang dilakukan
7. Memahami pencegahan penyakit DHF
8. Memahami Perawatan dan Pengobatan DHF

c. Materi
1. Pengertian DHF
2. Tanda dan Gejala DHF
3. Ciri nyamuk Aedes Aegypti
4. Fase Dilalui Selama Sakit DHF
5. Tanda bahaya DHF
6. Tindakan yang dilakukan
7. Pencegahan penyakit DHF
8. Perawatan dan Pengobatan DHF

d. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

e. Media
1. Leafleat
2. Lembar bolak balik

f. Kegiatan Penyuluhan

Fase Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Alokasi


Waktu
Pra interaksi 1. Salam terapeutik 1. Menjawab salam 5 menit
Perkenalan 2. Memperhatikan
2. Menjelaskan topik 3. Memperhatikan
dan tujuan penyuluhan 4. Menyepakati waktu
3. Membuat kontrak waktu 5. Menjawab
4. Menanyakan pada pertanyaan
peserta
5. Tentang apa yang
diketahuitentang DHF
Kerja 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan 20
pengertian DHF 2. Memperhatikan menit
2. Menjelaskan gejala 3. Memperhatikan
DHF 4. Memperhatikan
3. Menjelaskan ciri 5. Memperhatikan
nyamuk Aedes Aegypti 6. Memperhatikan
7. Memperhatikan
4. Menjelaskan tindakan
bila terkena DHF
5. Menjelaskan
pencegahan penyakit
DHF
6. Memahami
penatalaksanaan
penyakit DHF dengan
benar
7. Mampu mengucapkan
penatalaksanaan apa
saja yang sudah
diberikan

Terminasi 1. Menyediakan waktu 1. Menjawab 5 menit


untuk melakukan pertanyaan
diskusi atas materi 2. Memperhatikan
penyuluhan 3. Memperhatikan
2. Mengevaluasi pemahaman 4. Menjawab salam
pasien dan keluarga dengan
memberi pertanyaan secara
lisan
3. Membuat kesimpulan
4. Menyampaikan anjuran dan
harapan
5. Mengucapkan terima kasih
dan salam penutup
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian DHF
Demam Berdarah atau DHF (Dengue Hemorragic Fever) adalah merupakan
penyakit daerah tropis yang sering menyebabkan kematian pada anak remaja dan
dewasa. Vektor (binatang perantara) penyakit DHF adalah nyamuk Aedes Aegypti
(betina), biasanya menggigit pasien pada siang hari, hidup di air yang jernih, bersih
dan tergenang, tempat-tempat gelap atau semak-semak (Kartika, 2018). Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic
Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan
gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah,
sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan (Septarini, 2017); (Isnainy, 2018).

2. Tanda Gejala DHF


a. Demam dengue
Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan 2 atau
lebih manifestasi klinis sebagai berikut: Nyeri kepala, Nyeri retro-orbital,
Myalgia atau arthralgia, Ruam kulit, Manifestasi perdarahan seperti petekie
atau uji bending positif, Leukopenia, Pemeriksaan serologi dengue positif atau
ditemukan DD/DBD yang sudah di konfirmasi pada lokasi dan waktu yang
sama, Trombositopenia <100.00/ul (Syafira, 2017)..
b. Sindrom syok dengue
Seluruh kriteria DHF diatas disertai dengan tanda kegagalan sirkulasi yaitu:
Penurunan kesadaran, gelisah, Nadi cepat, lambat, Hipotensi, Tekanan darah
turun (Rina & Peni, 2022)

3. Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti


Badannya kecil, warnanya hitam dan belang-belang, menggigit pada siang hari,
Badannya mendatar saat hinggap, gemar hidup di tempat-tempat yang gelap
(terhindar dari sinar mata hari),Jarak terbangnya kurang dari 100 meter dan Senang
menggigit manusia (Anggraini & Cahyati, 2017).

4. Fase Dilalui Selama Sakit


a. Fase demam
Fase demam adalah fase pertama demam berdarah yang terjadi segera
setelah virus mulai menginfeksi.Gejala paling khas yang muncul pada fase ini
adalah demam tinggi lebih dari 40 derajat Celsiusyang muncul tiba-tiba.
Demam tinggibiasanya berlangsung selama 2-7 hari (Aliwu, 2018).
b. Fase kritis
Setelah melewati fase demam, orang yang sakit demam berdarah rentan
mengalami fase kritis yang sering kali mengecoh.Fase kritis disebut mengecoh
karena di tahap ini demam akan turun drastis hingga ke suhu tubuh normal (sekitar
37 derajat Celcius) sehingga penderita merasa sudah sembuh.Beberapa orang
bahkan ada yang sudah kembali beraktivitas seperti biasa.Padaha1, justrudi fase
inilah kondisi Anda bisa berubah fatal jika menghentikan pengobatannya. Jika
fase ini diabaikan dan tidak ditangani dengan tepat, trombosit darah akan
semakin turun.Penurunan trombosit secara drastis dapat menyebabkan perdarahan
yang terlambat disadari (Aliwu, 2018).
c. Fase penyembuhan
Apabila pasien demam berdarah sudah berhasil melewati fase kritis, ia
umumnya akan kembali mengalami demam.Namun, hal ini tidak perlu terlalu
dikhawatirkan. Fase ini justru merupakan tanda-tanda bahwa pasien demam
berdarah mulai sembuh.Masa penyembuhan demam berdarah juga dapat
dilihatdari peningkatan nafsu makan, sakit perut yang mereda, serta rutinitas
berkemih yang juga kbali normal.Secara umum, orang yang sakit DBD bisa
dikatakan akan sembuh jika jumlah trombosit dan se1 darah putihnya kembali
normal setelah dilihat melalui tes darah khusus DBD.Waktu yang
umumnyadibutuhkan bagi pasien demam berdarah untuk sembuh
sepenuhnya adalah lminggu (Aliwu, 2018).
5. Tanda bahaya DHF
Perdarahan gusi, muntah darah, penderita tidak sadar, denyut nadi tidak teraba
segara periksakan diri ke rs atau sarana pelayanan kesehatan terdekat (Sherlyyana,
2022).

6. Tindakan yang dilakukan untuk menangani DHF


Beri penderita banyak minum, Kompres air hangat saat panas, Segera bawa
penderita ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk penanganan
selanjutnya, Batasi mobilisasi dan Berikan diit lunak (Agung, 2022); (Rinda, 2020).

7. Pencegahan penyakit DHF


Tindakkan yang dilakukan adalah dengan memutuskan rantai siklus hidup
nyamuk aedes aegypti pada fase nyamuk dewasa dan fase larva hidup. Memelihara
lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari. Melakukan pemberantasan
sarang nyamuk dengan cara (Firdaus, 2015): (Rosi dan Nyoman, 2020).
Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari., melakukan
pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara : 4 M PLUS.
1. Menguras Wadah air yang terdapat di dalam bangunan seperti bakmandi,
ember vas bunga, tempat penampung air kulkas agar telur dan jentik aedes
mati (Suriami, 2019).
2. Menutup Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk aedes tidak dapat
masuk dan bertelur (Sembiring, 2019).
3. Mengubur Semua barang bekas yang ada disekitar rumah yang dapat
menampung air hujan seperti ban bekas, kaleng bekas dll, agar tidak
menjadi tempat bersarangnya nyamuk (Utami, 2022).
4. Memantau Semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat pembiakan
nyamuk aedes. Dengan jangan menggantung baju, membubuhkan larvasida,
dan tidur menggunakan kelambu (Mawaddah & Pramudia, 2022).

8. Perawatan dan Pengobatan DHF


Beri penderita minum air yang banyak (air masak, teh, susu atau minuman
lainnya), anjurkan konsumsi Jambu biji, sayuran hijau, kurma, delima dan wortel.
Hasil penelitian didapatkan rata-rata kelompok yang tidak diberikan jus
jambu merah jumlah rata-rata trombosit 14.300µ, sedangkan peningkatan pada
kelompok yang diberikan jus jambu merah 76.100µ. hasil uji ρ 0,000 ( ρ<0.05).
Artinya ada pengaruh pemberian jambu merah terhadap peningkatan jumlah
trombosit pada penderita DHF. Jambu biji mengandung berbagai mineral dan
vitamin, Kandungan vitamin C jambu biji 100 gram 2-3 kali lebih tinggi dari jeruk
dengan berat yang sama. Buah jambu merah bermanfaat untuk memperbaiki kapiler
supaya tidak terjadi kebocoran. Oleh karena itu pencegahan pecahnya kapiler dapat
dilakukan dengan minum jus jambu biji secara rutin jika sudah muncul kecurigaan,
bahwa demam berdarah sedang beraksi di dalam tubuh (Dalimartha, 2011).
Likopen dalam jambu biji lokal merah mempunyai banyak manfaat karena bersifat
antioksidan. Jambu biji merah adalah suatu bentuk terapi herbal yang dapat
meningkatkan trombosit pada DHF. Jus jambu biji merah yang diberikan dalam
bentuk jus dapat menimbulkan peningkatan trombosit. Buah jambu biji digunakan
untuk meningkatkan trombosit darah, sehingga banyak digunakan untuk melawan
DHF (Dengue hemoragic fever) (Huda, 2009); (Dwiyanti, 2021).

Dasar pelaksanaan penderita DHF adalah pengganti cairan yang hilang


sebagaia akibat dari kerusakan dinding kapiler yang menimbulkan peninggian
permeablitas sehingga mengakibatkan kebocoran plasma. Selain itu perlu juga
diberikan obat penurun panas (Rampengan, 2017).
1. Penatalaksana DHF yaitu: a) Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue
Tanpa Syok Penatalaksana disesuaikan dengan gambaran klinis maupun
fase, dan untuk diagnosis DHF pada derajat I dan II menunjukan bahwa
anak mengalami DHF tanpa syok sedangkan pada derajat III dan IV maka
anak mengalami DHF disertai dengan syok. Tatalaksana untuk anak yang
di rawata di rumah sakit meliputi: Berikan anak banyak minum larutan oralit
atau jus buah, air sirup, susu untuk mengganti cairan yang hilang akibat
kebocoran plasma, demam, muntah, dan diare (Oktaviani, 2021).
2. Berikan paracetamol bila demam, jangan berikan asetosal atau ibuprofen
karena dapat merangsang terjadinya perdarahan (Istiqomah, 2022)..
3. Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang: Berikan hanya larutan
isotonic seperti ringer laktat atau asetat, memantau tanda vital dan diuresis
setiap jam, serta periksa laboratorium (hematocrit, trombosit, leukosit, dan
hemoglobin) tiap 6 jam, Apabila terjadi penurunan hematocrit dan klinis
membaik, turunkan jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan stabil.
Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24-48 jam sejak
kebocoran pembulu kapiler spontan setelah pemberian cairan (Nofianda,
2020); (Hadinegoro & Ambarsari, 2022).

DAFTAR PUSTAKA

AGUNG, P. A. (2022). ASUHAN KEPERAWATAN Ny. T DENGAN DIAGNOSIS


MEDIS DHF DI RUANG MUTIARA RS PHC SURABAYA (Doctoral
dissertation, STIKES HANG TUAH SURABAYA).
AnggrainI, T. S., & Cahyati, W. H. (2017). Perkembangan Aedes aegypti Pada
Berbagai Kondisi Ph Air Dan Salinitas Air. HIGEIA (Journal of Public
Health Research and Development), 1(3), 1-10.
Dalimartha, S., & Adrian, F. (2011). Khasiat buah dan sayur. Penebar Swadaya Grup.
Firdaus, S. N. (2015). Pengaruh Pemberian Konsentrasi Rebusan Kayu Manis
(Cinnamomum burmanni) Terhadap Kematian Larva Aedes
aegypti (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surabaya).
Hadinegoro, S. R., Kadim, M., Devaera, Y., Idris, N. S., & Ambarsari, C. G. (2012).
Update Management of Infectious Diseases and Gastrointestinal
Disorders. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Departemen Ilmu
Kesehatan Anak, 27-50.
Isnainy, U. C. A. S., Pribadi, T., Ariyanti, L., & Novalina, D. (2018). Penyuluhan
Pemberantasan Sarang Nyamuk Di Posyandu Angsana Way Halim Permai
Tahun 2017. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1).
Istiqomah, I. (2022). Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Klien An. M dan An.
F Yang Mengalami Hipertermia Dengan Dengue Haemorrhagic Fever di
RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta (Doctoral dissertation, Akademi
Keperawatan Berkala Widya Husada).
Kartika, D. Y. (2018). Prevalensi Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Asahan
Ditinjau dari Perspektif Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015-2016.
Mawaddah, F., & Pramadita, S. (2022). Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan
dan Perilaku Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota
Pontianak. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 10(2), 215-228.
Nofianda, P. (2020). HIPERTERMIA: DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)
PADA AN. A DI RUANG CHATUR PRASETYA RS ANTON SOEDJARWO
PONTIANAK (Doctoral dissertation, stik muhammadiyah pontianak).
Octaviani, S. N. (2021). Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Klien An. R Dan
An. M Yang Mengalami Resiko Perdarahan Dengan DHF Di RSAU dr.
Esnawan Antariksa (Doctoral dissertation, Akademi Keperawatan Berkala
Widya Husada).
Rina, A., & Peni, T. (2022). Asuhan Keperawatan Hipertermi pada Klien An. D
dengan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Yang Di Rawat Di Rumah Sakit
RSU Anwar Medika di Ruang Lyly (Doctoral dissertation, Perpustakaan
Universitas Buna sehat).
RINDA SUCIARTI, R. S. (2020). analisa praktek klinik keperawatan teknik
distraksi audio visual terhadap penurunan nyeri pada anak yang
mendapatkan tindakan invasif pengambilan darah vena dengan DHF
(Dengue Hemiragi Fever) (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS PERINTIS
INDONESIA).
Rosi, M. F., Mahayana, S. K. M., Bulda, I. M., Sujaya, S. K. M., & Nyoman, I.
(2020). Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih Masyarakat dengan
Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Desa Sanur Kaja Kota
Denpasar (Doctoral dissertation, Jurusan Kesehatan Lingkungan).
SEMBIRING, W. Y. B. (2019). Survey Tempat Perkembangbiakan Dan Kepadatan
Jentik Nyamuk Aedes Sp Di Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan
Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2018.
Septarini, N. (2017). Metode Pengendalian Penyakit Menular. Fak. Kedokteran,
Univ. Udayana, 121-125.
Sherliyana, A. (2022). Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Klien An. J dan An.
H yang Mengalami Ansietasdengan Dengue Hemorrhagic Fever di RSAU dr.
Esnawan Antariksa (Doctoral dissertation, Akademi Keperawatan Berkala
Widya Husada).
Suriami, S. (2019). Efektifitas Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Untuk
Eleminasi Larva Aedes Aegypti Di Wilayah Endemis Dbd Di Kabupaten
Kutai Kartanegara= Effectivines Of Mosquito Nests Eradication For
Elimination Of Aedes Aegypti In The Endemic Area Of Hemorhagic Dengue
Fever In Kutai Kartanegara Regency (Doctoral Dissertation, Universitas
Hasanuddin).
Syafira, A. U. (2017). Perbedaan Gejala Klinis Dan Derajat Penyakit Infeksi
Dengue Pada Anak Dan Dewasa Di Rumah Sakit Umum Daerah A. Dadi
Tjokrodipo Bandar Lampung (Doctoral Dissertation, Fakultas Kedokteran).
Utami, A. U. A. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Selatan I
Kabupaten Cilacap Tahun 2022 (Doctoral Dissertation, Universitas
Siliwangi).

Anda mungkin juga menyukai