Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF)

DISUSUN OLEH :
CASMO
NIM : 19149012002

PROGRAM STUDI PROFESI NERS RSUD KELAS B KABUPATEN


SUBANG
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) YPIB MAJALENGKA
2019-2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

A. Masalah Keperawatan : Dengue Haemorrhagic Fever


B. Pokok Bahasan : Penyakit Dengue Haemorrhagic Fever
C. Sasaran : Keluarga pasien
D. Waktu : 25 Menit
E. Penyaji : Casmo
F. Tujuan Intruksional
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x25 menit keluarga pasien dapat
memahami tentang penyakit Dengue Haemorrhagic Fever
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit keluarga dapat :
1) Keluarga dapat menyebutkan definisi, penyebab, tanda & gejala, dan
pencegahan
2) Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang mengalami masalah Dengue Haemorrhagic Fever
G. Sasaran dan target
1. Sasaran : Keluarga pasien
2. Target : Keluarga pasien
H. Strategi pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan peserta


1. 3 Menit Pembukaan :
Memberikan salam, perkenalan Menjawab salam,
diri, menjelaskan tujuan mendengarkan dan
penyuluhan dan menyebutkan memperhatikan
materi yang akan diberikan
2. 10 Menit Pelaksanaan : Mendengarkan penjelasan
Menjelakan definisi, penyebab dari pemateri
tanda dan gejala, dan
pencegahan

3. 5 Menit Diskusi :
Memberikan kesempatan Bertanya tentang materi yang
kepada keluarga pasien untuk telah dijelaskan
bertanya
4. 5 Menit Evaluasi :
Menanyakan kepada keluarga Menjawab pertanyaan
pasien tentang materi yang
telah diberikan
5. 2 Menit Terminasi:
Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan dan
peran serta peserta dan menjawab salam
mengucapkan salam penutup

I. Metoda
1. Ceramah
2. Diskusi /Tanya jawab
J. Seting tempat
Di Ruang Anggrek
K. Media/ alat bantu
Leaflet
L. Evaluasi
1. Keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan
2. Keluarga pasien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
3. Keluarga pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
4. Keluarga pasien mengerti tentang materi penyuluhan dengan dapat menyebutkan
definisi, penyebab, tanda dan gejala, dan pencegahan
M. Materi
Terlampir

MATERI PENYULUHAN
DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF)
1. Definisi
Dengue Haemorhagic Fever adalah penyakit yang menyerang anak dan orang
dewasa yang disebabkan oleh virus dengan manifestasi berupa demam akut, perdarahan,
nyeri otot dan sendi. Dengue adalah suatu infeksi Arbovirus (Artropod Born Virus)
yang akut ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegepty atau oleh Aedes Albopictus (Titik
Lestari, 2016)
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus
Dengue (arbo virus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aides aegypti.
Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue terutama menyerang anak-anak dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak,
disertai manifestasi perdarahan dan berpotensi menimbulkan renjatan/syok dan
kematian (Aplikasi NANDA NIC NOC jilid 1, 2013).

2. Penyebab
Penyebab demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorragic fever (DHF)
adalah virus dengue. Di Indonesia virus tersebut saat ini telah diisolasi menjadi 4
serotipe virus dengue yang termasuk dalam grup B. Dari arthopedi borne virus
(arbovirus) yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Ternyata DEN-2 dan DEN-3
merupakan serotipe yang menjadi penyebab terbanyak. Di Thailand dilaporkan bahwa
serotipe DEN-2 adalah dominan sementara di Indonesia yang terutama deominan adalah
DEN-3 tapi akhir-akhir ini adalah kecenderungan dominan DEN-2. Setelah oleh
nyamuk yang membawa virus, maka inkubasi akan berlangsung antara 3-15 hari sampai
gejala demam Dengue muncul. (Meilany, 2010).
Menurut (Warsidi, E.2009) Karakteristik nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan
penyakit demam berdarah antara lain :
1. Badannya kecil, warnanya hitam dengan bintik-bintik putih.
2. Hidup didalam dan disekitar rumah di tempat yang bersih dan sejuk seperti:
hinggap di pakaian yang tergantung, vas bunga yang ada airnya atau ditempat
kaleng bekas yang menampung air hujan.
3. Biasanya nyamuk Aedes aegypti yang menggigit tubuh manusia adalah betina,
sedangkan nyamuk jantan manyukai aroma manis pada tumbu-tumbuhan.
4. Nyamuk Aedes aegypti menggigit pada siang atau sore hari dengan peningkatan
aktivitas menggigit sekitar 2 jam sesudah matahari terbit dan beberapa jam setelah
mataharit terbenam, sedangkan malamnya digunakan untuk bertelur.

3. Tanda dan gejala

a. Suhu tubuh meningkat tiba-tiba / demam tinggi selama 2-7 hari

b. Terjadi perarahan di bawah kulit seperti peteki, ekimosis, hematoma

c. Epiktasis, hematemesis, melena dan hematuria

d. Muntah, mual tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi

e. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen dan ulu hati

f. Sakit kepala

g. Pembengkakan sekitar mata

h. Pembesaran hati, limfe dan kelenjar getah bening


i. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, nadicepat dan lemah)

4. Pencegahan

Menurut (Warsidi, E, 2009) upaya pencegahan harus dilakukan dengan cara yang
terbaik, murah, mudah dan dapat pula dilakukan oleh masyarakat umum. Upaya
pencegahan tersebut meliputi :

1. Pencegahan dengan prinsip 3 M :

a. Menguras: tempat penyimpanan air seperti bak mandi, sekurang-kurangnya


seminggu sekali.

b. Menutup: tempat penyimpanan air agar nyamuk tidak masuk dan berkembang.

c. Mengubur: barang-barang bekas, seperti kaleng bekas yang dapat menampung


air hujan, agartiak menjadi tempat perkembang biakan nyamuk.
2. Lipatlah pakaian / kain yang tergantung agar nyamuk tidak himggap.

3. Untuk tempat-tempat air yang sulit untuk dikuras, taaburkan bubuk abate kedalam
genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Ulangi 2-3 bulan
sekali.

4. Memberantas nyamuk Aedes aegepti, dengan cara: penyemprotan dengan bahan


kimia, pengasapan dengan bahan insektisida (fogging).

5. Memberantas jentik nyamuk dengan menggunakan serbuk abate, dengan cara :

a. Untuk 10 liter air, cukup dengan 1 gram serbuk abate.

b. Bila memerlukan abate kurang dari 10 gram caranya: ambil 1 sdm abate dan
tuangkan pada selembar kertas, lalu bagilah abate menjadi 2,3 atau 4 bagian
sesuai dengan takaran yang dibutuhkan

c. Setelah dibubuhkan abate, selama 3 bulan bubuk abate tersebut mampu


membunuh jentik nyamuk, hendaknya jangan menyikat dinding penampungan
air selama 3 bulan setelah dibubuhi abate, dan air yang dibubuhi abate selama
takarannya benar tetap aman digunkaan.

Anda mungkin juga menyukai