Anda di halaman 1dari 8

1) Diketahui beberapa persamaan reaksi berikut:

1. C2O42− → 2CO2 + 2e;


2. Al3+ + 3e → Al;
3. Pb2+ + 2e → Pb; dan
4. Ca → Ca2+ + 2e.
Persamaan reaksi reduksi ditunjukkan pada nomor ....

A. (1) dan (3)


B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

Pembahasan :
Persamaan reaksi di atas adalah setengah reaksi. Untuk menentukan jenis reaksi
reduksi atau oksidasi pada setengah reaksi, cukup dengan memperhatikan letak
elektron.

- Jika letak elektron di ruas kiri maka jenis reaksinya adalah reduksi (penangkapan
elektron).
- Jika letak elektron di ruas kanan maka jenis reaksinya adalah oksidasi (pelepasan
elektron).
Jadi, persamaan reaksi reduksi ditunjukkan oleh nomor 2 dan 3 : Jawaban (C).

2) Reaksi klorin dengan basa membentuk klorida dan hipoklorit menurut reaksi:

Cl2 (g) + 2NaOH (aq) → NaCl (aq) + NaClO (aq) + H2O (l)

Zat yang mengalami reaksi autoredoks beserta perubahan bilangan oksidasinya adalah
....

A. Cl2, dari −1 menjadi +1 dan 0


B. Cl2, dari +1 menjadi −1 dan 0
C. NaOH, dari 0 menjadi −1 dan +1
D. NaOH, dari −1 menjadi +1 dan 0
E. Cl2, dari 0 menjadi −1 dan +1

Pembahasan
Reaksi autoredoks atau disproporsionasi adalah reaksi redoks di mana satu zat
mengalami reduksi sekaligus oksidasi.

Mari kita tentukan perubahan bilangan oksidasi pada soal di atas! Kita tentukan
bilangan oksidasi atom selain atom H dan O (karena biloks H sudah pasti +1 dan
biloks O sudah pasti −2). Berarti tinggal atom Cl dan Na.
Sementara itu, Na adalah atom logam golongan IA di mana bilangan oksidasinya
sudah pasti +1. Sehingga kita cukup menentukan perubahan biloks Cl saja.

Berdasarkan perubahan biloks di atas, tampak bahwa Cl2 mengalami reaksi reduksi
sekaligus reaksi oksidasi. Berarti Cl2 mengalami reaksi autoredoks.

Jadi, zat mengalami reaksi autoredoks adalah Cl2 dengan perubahan bilangan oksidasi
dari 0 menjadi −1 dan +1. Jawaban (E).

3) Persamaan reaksi redoks:

a ClO− + Bi2O3 + b OH− → c Cl− + d BiO3− + H2O

Harga koefisien a, b, c, dan d adalah ….

A. 2, 2, 2, dan 3
B. 3, 3, 3, dan 2
C. 2, 1, 2, dan 2
D. 2, 2, 2, dan 2
E. 2, 2, 1, dan 2

Pembahasan
Langkah-langkah untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks pada soal di atas
adalah sebagai berikut:

- Menyetarakan jumlah atom selain atom H dan O, yaitu Cl dan Bi. Atom Cl di ruas
kiri dan kanan sudah setara sedangkan atom Bi pada ruas kanan harus dikalikan 2.
ClO− + Bi2O3 + OH− → Cl− + 2BiO3− + H2O
- Menentukan bilangan oksidasi total untuk atom Cl dan Bi (koefisien dan jumlah
atom ikut dihitung). Ingat, biloks H = +1 dan biloks O = −2.
- Menentukan perubahan biloks Cl dan Bi serta perbandingan terkecilnya.

- Perbandingan perubahan biloks terkecil = 2 : 4 = 1 : 2


- Mengalikan silang perubahan biloks. Perubahan biloks Cl dikalikan pada senyawa
Bi dan sebaliknya.
2ClO− + Bi2O3 + OH− → 2Cl− + 2BiO3− + H2O
- Menentukan dan menyetarakan jumlah muatan ruas kiri dan ruas kanan.

Karena jumlah muatan ruas kiri −3 dan muatan ruas kanan −4, maka ruas kanan harus
ditambahkan OH− supaya kedua ruas bermuatan −4 sehingga menjadi 2OH−.
Persamaan reaksi setaranya adalah:

2ClO− + Bi2O3 + 2OH− → 2Cl− + 2BiO3− + H2O

Jadi, harga koefisien a, b, c, dan d yang benar adalah Opsi (D).

4) Perhatikan potensial elektroda standar berikut!

Cr3+ (aq) + 3e → Cr (s) Eo = −0,71 volt


Ag+ (aq) + e → Ag (s) Eo = +0,80 volt
Al3+ (aq) + 3e → Al (s) Eo = −1,66 volt
Zn2+ (aq) + 2e → Zn (s) Eo = −0,74 volt

Notasi sel yang dapat berlangsung spontan adalah ....

A. Ag/Ag+//Cr3+/Cr
B. Ag/Ag+//Zn2+/Zn
C. Cr/Cr3+//Al3+/Al
D. Zn/Zn2+//Al3+/Al
E. Zn/Zn2+//Ag+/Ag

Pembahasan :
Langkah pertama untuk menyelesaikan soal di atas adalah mengurutkan atom
berdasarkan potensial elektroda standar dari yang terkecil sampai terbesar.

Al, Zn, Cr, Ag


Berdasarkan urutan tersebut, atom yang letaknya lebih kiri (potensial reduksi lebih
kecil) akan mengalami oksidasi sedangkan yang lebih kanan (potensial reduksi lebih
besar) akan mengalami reduksi.

Mari kita perhatikan bentuk umum notasi sel yang berlangsung spontan.

Nah, sekarang kita periksa setiap opsi jawaban berdasarkan bentuk umum notasi sel
dan urutan potensial reduksi standar.

- Ag/Ag+//Cr3+/Cr
Cr lebih kiri daripada Ag, seharusnya Cr mengalami oksidasi [opsi A salah]
- Ag/Ag+//Zn2+/Zn
Zn lebih kiri daripada Ag, seharusnya Zn mengalami oksidasi [opsi B salah]
- Cr/Cr3+//Al3+/Al
Al lebih kiri daripada Cr, seharusnya Al mengalami oksidasi [opsi C salah]
- Zn/Zn2+//Al3+/Al
Al lebih kiri daripada Zn, seharusnya Al mengalami oksidasi [opsi D salah]
- Zn/Zn2+//Ag+/Ag
Zn lebih kiri daripada Ag, sehingga Zn mengalami oksidasi dan Ag mengalami
reduksi [opsi E benar]
Jadi, notasi sel yang berlangsung spontan adalah Jawaban : (E).

5) Perhatikan gambar percobaan berikut!

Paku yang mengalami perkaratan paling lambat adalah ....

A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan
Di antara faktor yang memengaruhi korosi paku (besi) adalah sebagai berikut:
- besi berada pada medium yang mengandung O2 dan H2O,
- besi bersentuhan dengan larutan asam atau garam,
- besi berhubungan dengan logam lain, dan
- temperatur.
Sekarang mari kita periksa masing-masing gambar di atas.

- Gambar (1) paku hanya berhubungan dengan udara (O2) sehingga paku sangat
lambat mengalami korosi.
- Gambar (2) paku berada dalam air (H2O) dengan wadah terbuka sehingga
memungkinkan O2 masuk [cepat korosi]
- Gambar (3) paku berada dalam air dan minyak dengan wadah yang terbuka
sehingga masih memungkinkan O2 masuk [mudah korosi]
- Gambar (4) paku dihubungkan logam Mg yang menurut deret Volta terletak di
sebelah kiri besi (Fe). Keadaan ini membuat paku lebih aman korosi karena Mg
akan terserang korosi terlebih dahulu. Tetapi karena penghubungnya kawat Cu
yang menurut deret Volta terletak di sebelah kanan Fe, maka paku akan terserang
korosi lebih dahulu [cepat korosi]
Deret Volta: K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn. Zn, Fe, Ni, Sn, Pb, H, Cu, Hg, Ag, Pt,
Au
- Gambar (5) paku berada dalam air panas dengan wadah tertutup. Meskipun
tertutup tetapi di dalam wadah masih tersisa O2 sehingga masih memungkinkan
mengalami korosi, apalagi air yang digunakan adalah air panas.

Jadi, paku yang mengalami perkaratan paling lambat ditunjukkan oleh nomor 1 (A).
Jawaban : A.

6) Pada reaksi redoks,

MnO2 + 2H2SO4 + 2NaI → MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + I2

yang berperan sebagai oksidator adalah....


A. NaI
B. H2SO4
C. Mn2+
D. I−
E. MnO2

Pembahasan
Oksidator adalah yang mengalami reduksi atau penurunan biloks.
Cek
Biloks Mn pada MnO2 adalah +4, biloks Mn pada MnSO4 adalah + 2. Terjadi
penurunan biloks, sehingga MnO2menjadi oksidator.

7) Pada persamaan reaksi redoks:


a MnO4− (aq) + b H+ (aq) + c C2O42 − (aq) → 2Mn 2+ (aq) + 8H2O (l) + 10 CO2 (g)
Harga koefisien reaksi a, b, dan c adalah.....
A. 1, 4, dan 2 D. 2, 8, dan 5
B. 1, 8, dan 3 E. 2, 16, dan 5
C. 2, 6, dan 5
Pembahasan
Reaksinya:
a MnO4− (aq) + b H+ (aq) + c C2O42 − (aq) → 2Mn 2+ (aq) + 8H2O (l) + 10 CO2 (g)

Reaksi di sebelah kanan sudah lengkap koefisiennya, sehingga tinggal menyamakan


dengan yang disebelah kiri.

Menentukan a :
Jumlah Mn disebelah kanan adalah 2, agar Mn disebelah kiri berjumlah 2, maka a = 2.

Menentukan b :
Jumlah H disebelah kanan adalah 16 (dari 8 x 2 = 16), agar H disebelah kiri juga 16,
maka b = 16.

Menentukan c :
Jumlah C disebelah kanan adalah 10, agar C di sebelah kiri juga 10, maka c = 5
(karena 5 x 2 adalah 10).

Jadi a = 2, b = 16 dan c = 5. (Jawaban : E).

8) Pada reaksi redoks:

a Cu (s) + b NO3− (aq) + H+ (aq) → c Cu2+ (aq) + NO (g) + d H2O (l)

Harga koefisien a, b, c, dan d berturut-turut adalah....


A. 2, 1, 2, dan 2
B. 2, 1, 2, dan 4
C. 3, 2, 3, dan 4
D. 4, 1, 2, dan 3
E. 4, 1, 2, dan 4

Pembahasan
Tentukan dulu perubahan-perubahan bilangan oksidasi yang terjadi,:

Terlihat pada Cu terjadi perubahan biloks sebesar 3, dan pada N sebesar 2.

Samakan banyaknya perubahan itu, kalikan masing-masing dengan


bilangan pengali tertentu. Misal 3 akan kita kali 2, sementara 2 akan kita kali
3, jadi perubahannya sama yaitu 6.
Tempatkan bilangan pengali tadi di depan Cu dan N

Sehingga seperti ini

Berikutnya setarakan jumlah muatan kiri dan kanan. Di kanan


muatannya 3 x (+2) = +6. Agar sama Tambahkan 8 di depan H+ sebelah kiri,
sehingga muatan kiri = (−2) + 8 = +6 juga.

Terakhir samakan jumlah O.

Dengan menambah 4 di depan H2O jumlah O kiri 2 x 3 = 6, dan O di kanan


(2 + 4) = 6 juga.

Terlihat:
a = 3, b = 2, c = 3 dan d = 4. (Jawaban : C.)

9) Diberikan reaksi redoks sebagai berikut:

a MnO4− + b SO2 + c H2O → Mn2+ + d SO42− + f H+

Nilai koefisien a, b, c, d, e, dan f setelah reaksi setara adalah :


A. 2, 5, 2, 2, 5, 4.
B. 2, 3, 2, 2, 3, 2.
C. 2, 2, 5, 2, 4, 4.
D. 5, 2, 2, 2, 5, 2.
E. 2, 3, 1, 2, 2, 2.
Pembahasan
Perubahan biloks yang terjadi:

Pada Mn biloks naik sebesar 2.


Pada S biloks turun sebesar 5.

Samakan, kalikan 5 dan kalikan 2, agar sama-sama jadi 10.


Tempatkan faktor pengali tadi, 2 didepan Mn dan 5 didepan S.

Samakan jumlah muatan kiri kanan, dengan menambahkan angka yang diperlukan
di depan H+. Pada soal di atas, muatan kiri adalah − 2, muatan dikanan, agar −2
juga, maka ditambahkan angka 4 didepan H+.

Samakan jumlah O kiri dan kanan, agar sama maka ditambahkan angka 2 didepan
H2O. Jadi jumlah O dikiri adalah 20, dan di kanan juga sudah 20.

Kesimpulannya :
a = 2, b = 5, c = 2, d = 2, e = 5 dan f = 4.

Jawaban : A

Anda mungkin juga menyukai