Laporan - Fosil
Laporan - Fosil
PENDAHULUAN
kehidupan yang pernah ada pada masa lampau termasuk evolusi dan interaksi satu
atau dalam skala waktu geologi terutama yang diwakili oleh fosil. Paleontologi
menggunakan fosil atau jejak organisme yang terawetkan di dalam lapisan kerak
penelitian.
hidup. Pengenalan fosil sangat penting agar mengetahui kondisi kehidupan pada
masa lampau. Dalam mempelajari ilmu tentang fosil, terlebih dahulu kita harus
fosil tersebut, dan dimana lingkungan hidup dari fosil itu sebelumnya. Dalam
1.2.1 Tujuan
Fosil berasal dari bahasa Latin, yaitu "fossa" yang berarti "galian", adalah
sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk
menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen.
Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil biasa, fosil yang
terbentuk dalam batu amber, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La Brea
di California. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata
masih ada disebut fosil hidup dan ilmu yang mempelajari fosil adalah
Fosil adalah sisa kehidupan masa lampau yang telah membatu atau
mengeras. Pengertian dalam ilmu geologi yang dimaksudkan dengan masa lampau
sisa-sisa organisme, terawetkan secara ilmiah, pada umumnya padat atau kompak
Kondisi geologi suatu daerah akan menentukan keberadaan fosil. Fosil yang
dapat diidentifikasi secara baik pada umumnya terawetkan dengan baik pula.
Apabila dijumpai hal yang demikian, deskripsi dan penamaan jenis fosil pada
tingkat taksonomi akan mampu menentukan nama kehidupan sampai pada tingkat
subspicies, species atau paling tidak sampai pada tingkat genus. (Sukandarrumidi,
2008).
Dalam ilmu geologi, tujuan mempelajari fosil adalah: untuk mempelajari
perkembangan kehidupan yang pernah ada di muka bumi sepanjang sejarah bumi,
mengetahui kondisi geografi dan iklim pada zaman saat fosil tersebut hidup,
menentukan umur relatif batuan yang terdapat di alam didasarkan atas kandungan
dan ekologi kehidupan fosil yang dikandung dalam batuan tersebut, untuk kolerasi
Istilah "fosil hidup" adalah istilah yang digunakan suatu spesies hidup yang
menyerupai sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Fosil hidup juga dapat
mengacu kepada spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya atau
sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat lainnya.
Fosil Indek adalah organisme yang hadir selama periode waktu tertentu dimana
kemunculan dan kepunahannya pada periode waktu yang terbatas. Fosil Indek
dipakai sebagai pedoman dalam penentuan umur batuan dimana fosil tersebut
1. Setelah mati terhindar dari hewan yang masih hidup dan tidak menjadi
mangsanya.
3. Rongga – rongga pada tumbuhan dimasuki zat kersik atau rumah binatang
5. Kejatuhan atau terlingkupi getah seperti serangga yang mati pada damar.
(Djauhari, 2012)
2.3. Proses Pemfosilan
fosil. Untuk mengetahui bagaimana fosil terbentuk, tergantung apa yang terjadi
setelah organisme tersebut mati. Kebanyakan organisme yang telah mati dimakan
oleh binatang atau hancur karena organisme yang lainnya. Selain itu, proses
kadang sangat aktif sehingga dapat menghilangkan sama sekali jejak-jejak dari
organisme yang telah mati. Tetapi ada kondisi tertentu sisa atau jejak organisme
yang mati tersebut dapat terawetkan dan menjadi fosil. (Fauzi, 2016).
memisah dari air. Pasir dan endapan lumpur yang sudah lapuk dan tererosi dari
tanah dibawa ke sungai menuju ke laut atau rawa dimana bagian sedimen tersebut
endapan yang lebih tua untuk menjadi batu. Ketika ada kehidupan organisme air
atau organisme darat yang terbawa ke lautan atau rawa itu mati maka organisme
menjadi fosil. Catatan fosil merupakan susunan teratur dimana fosil mengendap
dalam lapisan atau strata pada batuan sedimen yang menandai berlalunya waktu
geologis. Fossil record memiliki data yang tidak lengkap. Hal ini dikarenakan
sedimentasi. Fosil digunakan untuk mencari jejak kehidupan masa lalu. Fosil ini
tidak hanya sisa-sisa organisme yang sebenarnya tetapi juga hasil dari aktivitas
mereka. Bahkan kadang-kadang struktur anorganik juga dihasilkan lewat jejak
kimia maupun fisiknya. Contohnya adalah fosil amber yang dilindungi oleh
getah pohon.
organisme oleh mineral yang lebih tahan terhadap proses pelapukan. Proses
3. Mold dan Cast. Cangkang binatang yang tertinggal didasar laut akan
dan meninggalkan cetakan pada batuan sedimen disebut mold. Bila cetakan
atau mold terisi oleh mineral lain maka akan terbentuklah cast.
4. Karbonisasi, yaitu proses pada bagian lunak dari organism, seperti daun,
5. Fosil jejak (trace fossils) adalah fosil yang dibentuk oleh jejak atau tanda-
tanda lain yang ditinggalkan oleh organisme. Fosil jejak dapat memberikan
hidupnya.
Gambar 2.4. Fosil Jejak Track, Trail dan Borrow
Fosil memiliki suatu bentuk yang khas. Beberapa bentuk yang sering
dijumpai pada fosil adalah sebagai berikut menurut Djauhari pada bukunya
2. Menentukan umur relatif suatu lapisan batuan, yakni dengan fosil indeks.
hidupnya singkat.
sebagai berikut.
Merupakan daerah pantai yang terletak di antara garis pasang naik dan
pasang surut.
b. Zona Neritik
Zona neritik adalah zona laut dengan tingkat kedalaman sampai 200 m.
c. Zona Mesopelagik
d. Zona Batial
Zona batial merupakan zona laut dengan kedalaman 1000 – 2000 m dan
memiliki lereng yang curam. Pada zona ini, matahari tidak mampu
e. Zona Abissal
zona ini, tekanan airnya sangat besar dan suhunga sangat rendah. Selain
f. Zona Hadal
Zona hadal adalah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 6000 m.
Kehidupan akan berkembang baik apabila kondisi itu sesuai dengan yang
adalah iklim. Dengan demikian fosil pada batuan yang diendapkan adalah
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu:
1. HCl
2. Lap kasar
3. Lap halus
4. Lembar kerja praktikum
5. Buku penuntun
6. Alat tulis menulis
pada asistensi acara tersebut praktikan diberikan materi dasar sebagai pengenalan
awal mengenai praktikum yang akan dilaksanakan. Pada tahapanini pula dibahas
juga hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk mengikuti praktikum tersebut seperti
Pada tahapan ini, praktikan melakukan response tulis dengan diberi soal-
soal sehubungan dengan materi yang akan dilaksanakan pada praktikum tersebut
terhadap sampel fosil yang diberikan yang dituliskan pada lembar kerja.
Pada tahapan ini, praktikan melakukan analisi data yang telah di ambil pada
Pada tahapan ini kami membuat laporan berdasarkan analisis data yang telah
Tahap Pendahuluan
Tahap Praktikum
Tahap Pembuatan
Laporan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
seperti dari filum cnidarian yaitu Cystiphyllum americanum dan dari filum
5.2 Saran
3. Sebaiknya sarana dan prasarana lebih memadai agar waktu untuk praktikum
lebih efisien
1. Lebih sabar mengajari praktikan yang masih kurang paham dalam praktikum
FAMILI Minatothyrisidae
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
GENUS Minatothyris
Kamis/18 Maret 15.13 MUHAMMAD JASMAN
2021 WITA Minatothyris
SPESIE
concentrica var.
S
NO. PERAGA : 471 tomida KAYSER
GAMBAR :
KETERANGAN :
CATATAN : PARAF
MUHAMMAD
JASMAN
DAFTAR PUSTAKA
Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Bogor: Program Studi Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Pakuan.