Anda di halaman 1dari 3

PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH SAKIT

LIMBAH

Limbah adalah suatu bahan terbuang yang mempunyai potensi untuk menimbulkan bahaya bagi
kesehatan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Limbah pada dasarnya merupakan suatu
bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil dari aktivitas manusia maupun proses
alam baik yang mempunyai nilai ekonomi atau tidak mempunyai nilai ekonomi atau bahkan
mempunyai nilai ekonomi negatif karena dalam penanganannya baik dalam pembuangan
maupun pembersihannya memerlukan biaya yang cukup besar.

Dan efek negatif yang mungkin timbul akibat dari lingkungan yang tidak sehat karena
pengolahan limbah rumah sakit yang kurang sempurna diantaranya adanya bakteri patogen
penyebab penyakit. Oleh karena itu pembangunan rumah sakit harus disertai dengan
pemantauan, pengawasan, dan perhatian terhadap limbah rumah sakit yang dihasilkan.

Pengolahan Limbah/Sampah Rumah Sakit


Berdasarkan UU RI No.18 tahun 2009 tentang pengolahan sampah. Pengolahan sampah adalah
kegiatan yang sistematis ,menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi penanganan sampah.

Pengolahan sampah merupakan dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis,menyeluruh,dan


berkesinambungn yang meliputi pengurangan dan penerangan sampah.Berdasarkan sifat fisik
dan kimianya dapat digolongkan menjadi :

1) Sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organic seperti sisa sayuran,sisa
daging,daun dll;
2) Sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastic,kertas,karet,logam,sisa bahan
bangunan dll;
3) Sampah yang berupa debu/abu ;
4) Sampah yang berbahaya (B3) bangi kesehatan,seperti sampah berasal dari industry dan
rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya (UU No.
18 Tahun 2008).

Pengaruh sampah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan
barbagai masalah seperti:

a. Merosotnya mutu lingkungan Rumah Sakit yang dapat mengganggu dan menimbulkan
masalah kesehatan serta keluhan masyarakat yang tinggal di lingkungan Rumah Sakit
maupun masyarakat luar.
b. Sampah Rumah Sakit juga dapat mengandung bahan kimia beracun,buangan yang
terkena kontaminasi serta benda-benda tajam yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan dan kecelakaan kerja.
c. Pengelola sampah Rumah Sakit yang kurang baik akan menyebabkan estetika lingkungan
yang kurang sedap dipandang misalnya dengan bertebarannya sampah sehingga
mengganggu kenyamanan pasien ,petugas,pengunjung dan masyarakat sekitar.
d. Sampah Rumah Sakit yang tidak dikelola dengan baik akan dapat berfungsi sebagai
sumber infeksi bagi masyarakat Rumah Sakit dan masyarakat luar Rumah Sakit serta
dapat mengganggu estetika lingkungan Rumah Sakit karena dapat sebagai tempat
berkembangbiaknya lalat,kecoak dan tikus,menjadi pencemaran air,tanah dan udara serta
memberikan kesan kotor terhadap kondisi Rumah Sakit.Timbulnya penyakit menular
antara lain penyakit diare,kulit,demam berdarah dengue,penyakit thypoid,kecacingan dan
lain-lain dapat juga ditimbulkan dari pengolahan samph yang tidak saniter
e. Gangguan genetik dan reproduksi meskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya
diketahui secara pasti, namun beberapa senyawa dapat menyebabkan ganggguan atau
kerusakan genetik dan system reproduki manusia misalnya pestisida,bahan radioaktif.
(KTI POLTEKES MEDAN; Sitopu, Capri Sandika)

Sedangkan Menurut data dari Jurnal Kesling Vol 2 hasil pemeriksaan kualitas air limbah RSUD
Nganjuk yang telah dilakukan tahun 2003 diketahui bahwa kadar BOD,COD,TTS dan MPN
Coliform yang terkandung dalam air limbah RSUD Nganjuk masih melampui Baku Mutu
Limbah Cair yang telah ditetapkan berdasarkan SK. Gub. Jatim No. 61 Tahun 1999.
(Rahmawati, Agnes Anita & Azizah, R)

Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dari ketiga rumah sakit yang dikaji rata rata mengambil data
mentah dari hasil mengkaji di RS masing- masing seperti mengkaji data dari Rs, menanyakan
kepada KaBag kebersihan bahkan ada yang memberikan kuesioner kepada petugas kebersihan.

Seperti contoh dari RS Umum Haji Surabaya, Penelitian ini dirancang sebagai penelitian
evaluasi, bersifat observasional deskriptif yang dilakukan secara cross-sectional, dengan
melakukan pengamatan, pengukuran dan observasi terhadap obyek yang diamati yaitu
pengelolaan sampah padat medis dan non-medis di RS Umum Haji Surabaya serta wawancara
dan pengisian pertanyaan terstruktur (kuesioner) terhadap petugas kebersihan. Dilakukan
wawancara terhadap petugas dan manajemen tentang pengelolaan sampah padat medis dan non
-medis di RS Umum Haji Surabaya. Pengukuran, observasi , dan evaluasi dilakukan dengan
lembar observasi terhadap sumber, komposisi, jumlah (berat dan volume), sumber daya, protap
dan proses pengelolaan sampah padat medis dan non -medis, serta pengoperasian insinerator.
Penelitian dilakukan pada bulan November 2004 sampai dengan bulan Juni 2005. (Triana,nenny
& Sudjajadi,Keman)

Anda mungkin juga menyukai